Anda di halaman 1dari 14

MENELISIK TUMBUHAN OBAT DALAM AL-QUR’AN

Kajian Tematik-Interkonektif Tafsir Sains

Oleh: Hilda Rahmawati (2018080006)

Email: hildarahmawati954@gmail.com

Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Sains Al-Qur’an

Abstak

Berbagai macam tumbuhan dan buah-buahan yang Allah ciptakan untuk hamba-Nya.

Dari sekian banyaknya tumbuhan dan buah-buahan itu, beberapa yang Allah sebutkan

dalam Al-Qur’an adalah bawang merah, bawang putih, mentimun, kacang adas, buah

tin, zaitun, jahe, delima, anggur, kurma, pisang dan bidara. Oleh karena itu kita sebagai

makhluk yang di anugerahkan pikiran perlu mengetahui manfaat dan zat-zat yang

terkandung dalam tumbuhan dan buah-buahan tersebut, sehingga dapat memanfaatkan

dengan sebaik-baiknya. Segala sesuatu yang Allah ciptakan di bumi ini pasti terdapat

manfaat didalamnya. Dengan berbekal pikiran dan ilmu pengetahuan sains modern,

manusia menggali lebih dalam manfaat tumbuhan dan buah-buahan yang Allah

ciptakan. Dalam Al-Qur’an tidak ada penjelasan secara detail mengenai segala

sesuatunya, tetapi Allah memberikan gambaran besar, pemantik dan juga petunjuk agar

manusia menggunakan akalnya. Al-Qur’an menyebutkan beraneka ragam tumbuhan

dan buah-buahan baik yang ada di dunia maupun di akhirat maupun tumbuhan yang

ada didalam keduanya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library
research) dengan sumber ptrimer Kitab Tafsir Al-Jawa>hir Fi> Tafsir Al-Qur’a>n Al-

Kari>m karya Thant}awi Jauh}ari dan Kitab Tafsir As-Salam karya Asmaji Muchtar. Data

sekunder dari buku-buku yang membahas tentang tumbuhan dan buah-buahan sebagai

obat dan penafsiran ayat-ayat tumbuhan obat, serta sumber pendukung yang lain seperti

artikel tentang kajian tumbuhan dan buah-buahan.

Adapun hasil dari pembahasan dalam penelitian ini adalah ada banyak tumbuhan dan

buah-buahan yang disebutkan dalam al-Qur’an yang berpotensi sebagai obat namun

penulis hanya mencantumkan 11 tumbuhan serta buah-buahan yaitu bawang merah,

bawang putih, mentimun, kacang adas, buah tin, zaitun, jahe, delima, anggur, kurma,

pisang dan bidara. Berdasarkan penafsiran thantawi jawhari dan asmaji muchtar serat

literatur lainnya, tumbuhan dan buah-buahan tersebut memiliki banyak manfaat salah

satunya untuk mengobati berbagai macam penyakit. Tumbuhan dan buah-buahan

tersebut dapat dijadikan obat dengan syarat tepat dalam menggunakannya sesuai

dengan aturan dan tidak berlebihan.

Kata kunci: Tumbuhan Obat, Kitab Al-Jawah}ir Fi> Tafsir Al-Qur’a>n Al-Kari>m,

Tafsir As-Salam

A. Pendahuluan

Allah telah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW.

Semata-mata bukanlah kitab agama atau kitab fikih, akan tetapi sebuah kitab yang

komprehensif yang menghimpun semua bidang ilmu pengetahuan, seluruh aspek

kehidupan dan segala bentuk kebijaksanaan, sekaligus juga keagungan dan


kemuliaan akhlak, serta keindahan dan kemegahan karya sastra.1 Diantara bidang

ilmu pengetahuan yang terkandung dalam Al-Qur’an adalah kedokteran atau ilmu

pengobatan, tidak hanya berbicara tentang ilmu kesehatan atau ilmu kedokteran

Al-Qur’an sejatinya adalah petunjuk dan rahmat bagi seluruh umat manusia.2

Al-Qur’an bukanlah kitab sains, tetapi ia memberikan prinsip-prinsip sains

yang selalu dikaitkannya dengan metafisik dan spiritual. Allah tidak menjelaskan

secara detail tentang segala sesuatu di dalam Al-Qur’an, melainkan memebrikan

gambaran besar, pemantik, dan juga petunjuk bagi manusia agar menggunakan

akal mereka.3 Kerap sekali Al-Qur’an menggunakan tumbuh-tumbuhan sebagai

bukti kekuasaan Allah dan perumpamaan guna menyampaikan suatu hikmah.

Seperti yang telah Allah Firmankan dalam QS. Ar-Ra’d(13): 4

َ َ ٌ ْ ٌ ََ ٌ َْ َ َ ْ َ ْ ٌ ٰ َ َ ٌ ٰ ٰ َ ُّ ٌ َ ْ ‫َوفى ْال َا‬


‫نخ ْيل ِصن َوان وغ ْي ُّر‬
ِ ‫اب وزرع و‬
ٍ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫ج‬‫و‬ ‫ت‬ ‫ر‬‫و‬ِ ‫ج‬‫ت‬ ‫م‬ ‫ع‬‫ط‬ ‫ق‬ ‫ض‬
ِ ِ ‫ر‬ ِ

َٰ َ ٰ َ ُّ ُّ ْ ْ ٰ َ َ ْ ُّ َ ُّ َ َ َ ٰ ْ ُّ َْ
‫اح ٍدٍۙ ونف ِضل َبعض َها على َبع ٍض ِفى الاك ِلِۗ ِان ِف ْي ذ ِلك لا ٰي ٍت‬
ِ ‫ان يسقى ِبما ٍۤء و‬
ٍ ‫ِصنو‬

َ ُّ ْ َ َ
‫ِلق ْو ٍم يع ِقل ْون‬

1
Andi Muflih, “Pengobatan Dalam Islam,” TESIS, 2013, 1–148. Hlm. 2
2
Muflih.
3
Imron Rossidy, Fenomena flora dan fauna dalam prespektif Al-Quran. (Malang: UIN-Maliki Press,
2008)
Di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur,

tanaman-tanaman, dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak

bercabang. (Semua) disirami dengan air yang sama, tetapi Kami melebihkan

tanaman yang satu atas yang lainnya dalam hal rasanya. Sesungguhnya pada

yang demikian itu benar-benar (terdapat) tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi

kaum yang mengerti.4

Ayat tersebut menjelaskan bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini

terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah, salah satunya tumbuh-tumbuhan yang Allah

ciptakan dengan berjuta manfaat bagi manusia antara lain sebagai bahan obat

untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti tumbuhan kurma dan anggur yang

telah disebutkan dalam ayat tersebut.

Melihat budya masyarakat Indonesia saat ini yang cenderung modern

seiring dengan berkembangnya dunia teknologi, mayorits dari masyarakat

sekarang lebih memilih produk-produk hasil teknologi daripada produk tradisional

salah satunya dalam bidang kesehatan terkait dengan obat-obatan.

Akhir-akhir ini masalah kesehatan memang menjadi persoalan yang

semakin mengkhawatirkan. Dalam berbagai literatur dan fakta lapangan

menunjukkan bahwa tingkat kerawanan orang-orang terhadap penyakit semakin

tinggi. Mnusia yang hidup dalam zaman modern ini memang telah terjebak dalam

medernitas yang menganggap sehat itu identik bergantung dengan obat dokter.

4
QS. Ar-Ra’d(13): 4
Sekecil apapun keluah rasa sakit yang diderita manusia saat ini selalu menomor

satukan obat dokter yang melalui industrialisasi dan proses kimia. Padahal

bergantung dengan obat-obatan kimia justru menyebabkan penurunan sistem imun

sebagai pertahanan tubuh.

Obat-obatan kimia adalah jenis obat-obatan yang banyak digunakan oleh

masyarakatkarena penggunaannya yang praktis dan mudah didapatkan di berbagai

apotik terdekat. Berbeda dengan obat-obatan alami atau tradisional yang banyak

ditinggalkan oleh masyarakat, terutama kalangan pemuda meskipun masih ada

beberapa yang mau menggunakan obat-obatan tradisional yang terbuat dari bahan

alami seperti umbi-umbian, biji-bijian, dedaunan, dan tumbuhan obat lainnya.

Masyarakat dalam kesehariannya menjumpai banyak tumbuhan seringkali

kurang mengetahui dan memperhatikan kegunaan dari tumbuhan yang telah

diciptakan Allah , sehingga terkadang hanya bergantung pada dokter dengan tanpa

belajar mengenai manfaat tumbuhan yang ada disekitarnya. Salah satu manfaat

tumbuhan adalah sebagai sumber obat bagi manusia. Baik dari segi batang, akar,

daun, kulit, buah, dan biji dapat digunakan sebagai obat tradisiobal yang sangat

bermanfaat bagi kehidupan manusia. Penggunaan obat-obatan tradisional masih

banyak ditemui di Indonesia, terumata untuk mengobati suatu penyakit yang masih

tergolong ringan seperti batuk, pilek, sakit kepala. diare, dan lain-lain.5

5
Syaiful Rizal, “Manfaat Alam Dan Tumbuhan ‘Sumber Belajar Anak’ Dalam Perspektif Islam,”
CHILDHOOD EDUCATION: Pendidikan Anak Usia Dini 1, no. 2 (2020).
Selain itu ada beberapa tumbuh-tumbuhan dan juga buah-buahan yang

disebutkan secara jelas namanya dalam Al-Qur’an penyebutan nama-nama

tumbuhan dan buah-buahan dalam Al-Qur’an tentu bukan tanpa maksud, pasti ada

sebab dan tujuan dalam penyebutan nama-nama tersebut.6 Al-Qur’an

menyebutkan berbagai tumbuhan dan buah-buahan yang memiliki manfaat

sebagai obat seperti jahe, zaitun, delima, anggur, mentimun, kacang adas, tin,

bawang merah, bawang putih dan sebagainya.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan fenomenologi

hermeneutik yang memfokuskan pada penafsiran teks-teks kehidupan seperti pada

kitab tafsir dan beberapa artikel ataupun buku-buku lainnya yang berkaitan dengan

tumbuhan yang digunakan sebagai obat beserta pengalaman hidup yaitu dengan

melakukan pengamatan terhadap realita kehidupan masyarakat dalam

memanfaatkan tumbuhan sebagai obat atau lebih sering dikenal dengan istilah obat

tradisional.

Teknik pengumpulan data dalam mengumpulkan data, penulis

menggunakan teknik studi dokumen atau telaah dokumen, studi dokumen (library

research) adalah mengumpulkan data dengan cara mengumpulkan beberapa

6
Dewi Munirrrotul Muftikah, “Tumbuhan Obat Prespektif Al-Qur’an,” SKRIPSI, 2019.hlm. 4
referensi kepustakaan yang berkaitan dengan data yang dikaji penulis kemudian

ditelaah tanpa melakukan observasi dilapangan.

1. Teknik Analisis Data

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif analisis. Dengan metode ini penulis menjelaskan

berbagai jenis tumbuhan dan buah yang memiliki potensi sebagai obat dalam

Al-Qur’an serta memaparkan data terkait dengan ayat-ayat tumbuhan obat.

2. Teknik Penyimpulan Data

Menarik kesimpulan yang berdasarkan tujuan penelitian yang akan dicapai,

oleh karena itu teknik deskriptif analitik yaitu mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel yang telah terkumpul.

C. Hasil Pembahasan

1. Tumbuhan Yang Berpotensi Sebagai Obat

Banyak tumbuhan yang ditemukan disekitar kita memiliki kandungan

zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh sehingga dapat berpotensi sebagai

obat. Tumbuhan tersebut telah terbukti khasiatnya secara turun temurun,

masyarakat mengobati sakit menggunakan tumbuhan yang tumbuh di

sembarang tempat dengan berbagai cara pengolahan.7 Masyarakat tradisional

sudah sejak lama memiliki sistem pengetahuan tersendiri tentang alam sekitar,

7
Lisa Ismawati, “Potensi Tumbuhan Liar Sebagai Obat Tradisional Masyarakat Di Kecamatan Bluto,”
2010, 107–11. Hlm. 109
pengetahuan masyarakat tradisional tentang khasiat obat suatu tumbuhan

untuk penyembuhan suatu penyakit pada umumnya didasarkan pada

kepercayaan penduduk setempat atau isyarat alam.8

Berikut adalah tumbuh-tumbuhan yang berpotensi sebagai obat di dalam

Al-Qur’an:

a. Bas}al/Bawang Merah (Allium cepa L.)

b. Fu>m/Bawang Putih (Allium Sativum)

c. Qis}a/Mentimun (Cucumis sativus)

d. ‘Adas/Kcang Adas ( Lens cullinaris)

e. ‘Inab/Anggur (Vitis vinivera L.)

f. Rumman/Delima (Punica granatum)

g. T}in/Buah Tin (Ficus carica)

h. Zaitun/ Buah Zaitun (Olea europaea L.)

i. ZanjabilJahe (Zingiber officinalis)

j. Tamr/Kurma (Phoenix dactylifera)

k. Talh}/Pisang (Musa sp.)

l. Sidr/Bidara

2. Metode Pembuktian Fungsi Tumbuhan Bagi Kesehatan

8
Ruri Daniar and Lulus Lande, “Inventarisasi Tumbuhan Yang Berpotensi Sebagai Tumbuhan Obat
Alami Di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan,” 2014, 324–31. Hlm. 325
Tumbuhan herbal adalah tumbuhan atau tanaman obat yang dapat

digunakan sebagai pengobatan tradisional terhadap penyakit. Sejak zaman

dahulu, tumbuhan herbal berkhasiat obat sudah dimanfaatkan oleh masyarakat

Jawa. Pengobatan tradisional terhadap penyakit tersebut menggunakan

ramuan-ramuan dengan bahan dasar dari tumbuh-tumbuhan dan segala sesuatu

yang berada di alam. Sampai sekarang, hal itu banyak diminati oleh

masyarakat karena biasanya bahan-bahannya dapat ditemukan dengan mudah

di lingkungan sekitar.9

Pengobatan tradisional secara umum dinilai lebih aman dibandingkan

dengan obat kimia atu obat modern. Hal tersebut disebabkan karena obat

tradisional mempunyai efek samping yang relatif lebih kecil dibandingkan obat

kimia. Adapun dalam menggunakan obat herbal kita harus mengetahui

beberapa metode ketepatan dalam penggunaannya supaya efek samping relatif

kecil, meliputi:10

a. Kebenaran bahan

b. Ketepatan dosis

c. Ketepatan waktu penggunaan

d. Ketepatan cara penggunaan

9
Venny Indria Ekowati Hesti Mulyani, Sri Harti Widyastuti, “TUMBUHAN HERBAL SEBAGAI JAMU
PENGOBATAN TRADISIONAL TERHADAP PENYAKIT DALAM SERAT PRIMBON JAMPI JAWI JILID I,”
Jurnal Penelitian Humaniora Vol. 21, no. 2 (2016): 73–91. Hlm. 75
10
Lusia Oktora Ruma Kumala Sari, “PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DENGAN PERTIMBANGAN
MANFAAT DAN KEAMANANNYA,” Majalah Ilmu Kefarmasian III, no. 1 (2006): 1–7. Hlm. 2-4
e. Ketepatan telaah informasi

f. Tanpa penyalahgunaan

3. Penafsiran Ayat-Ayat Tumbuhan Obat

4. QS. Al-Mu’minu>n [23]: 20

َ ٰ ْ ْ ُّ ُّ ْ َ َ ْ ُّ ُّ ْ َ َ َ
‫َوشج َرة تخ ُّرج ِم ْن ط ْو ِر َسينا َۤء تن ْۢ ُّبت ِبالده ِن َو ِص ْب ٍغ ِللا ِك ِل ْين‬

“(Kami tumbuhkan) pohon (zaitun) yang tumbuh di Bukit Sinai, yang

menghasilkan minyak dan lauk-pauk pembangkit selera bagi orang-orang yang

makan.”11

Menurut penafsiran T{>ant}a>wi> Jawhari> dalam Kitab Al-Jawāhir Fī Tafsir Al-

Qur’an Al-Karīm sebagai berikut;

“Pada ayat ini, T{>ant}a>wi> Jawhari> menjelaskan bahwa pohon zaitun

merupakan pohon keberkahan yang berasal dari gunung Sinai. Gunung Sinai

merupakan gunung yang terletak antara Mesir yakni Thursina. Allah berfirman

“dan telah Kami tumbuhkan sebuah pohon untukmu, yakni zaitun yang keluar di

Thursina atau pegunungan Sinai, dan Sinai adalah nama tempat di mana gunung

itu berada”. Minyak zaitun digunakan sebagai campuran atau selai pada roti, dan

Allah menyatakan bahwa minyak zaitun memiliki kelebihan atau keistimewaan.12

Sebagaimana diketahui bahwa pada saat itu wabah sedang menimpa negara itu

11
QS. Al-Mu’minu>n (23): 20
12
Thanthawi Jauhari, al Jawahir fi Tafsir al Qur’an al Karim, Juz 11 (Beirut: Dar al Fikr, 1350)
(Mesir) dengan dampak sisa-sisa peperangan, bencana alam yang besar, dan

sebagainya. Seorang dokter Mesir menulis di surat kabar Mesir, dan mengatakan:

para ulama telah memeriksa obat-obatan yang paling penting untuk menghindari

wabah, wabah ini berupa penyakit dan penyakit memiliki obat. Sebagaimana telah

diketahui bahwa pertambangan minyak yang keluar dari zaitun tidaklah

membahayakan para pekerjanya begitu pun para pekerja minyak di pertambangan

lain juga tidak terpengaruhi. Keistimewaan ini tidak ada dalam buah-buah lain

seperti kurma dan anggur yang bersinar seperti buah ini yaitu zaitun. Dalam hal

ini seakan-akan ingin disampaikan pada pembaca surah ini agar seseorang

berandai-andai menggunaka zaitun sebagai perumpamaan bagi kehidupan kalian

supaya menjadikan jiwamu bersinar dan jangan membiarkan dirimu tak berfaedah.

Surah ini juga bermaksud agar kalian membuat hati bersinar dan juga ikhlas dari

kehidupan di dunia yang dipenuhi dengan kotoran.”13

13
Khilyatun Nisak, “Keistimewaan Zaitun Dalam Perspektif Alquran Dan Sains,” Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel, 2018, http://digilib.uinsby.ac.id/25115/1/Khilyatun Nisa_E93214093.pdf. Hlm.
46-48
Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya maka diperoleh

data dengan kesimpulan sebagai berikut:

Tumbuhan dan buah-buahan yang diciptakan oleh Allah di bumi ini memiliki

banyak sekali manfaat terutama bagi kesehatan manusia. Tumbuhan tumbuhan tersebut

dapat dijadikan sebagai obat dengan melalui pengolahan tertentu. Masyarakat memiliki

pengetahuan cara mengolah berbagai tumbuhan secara turun temurun dari nenek moyang.

Tumbuhan dapat bermanfaat sebagai obat dengan ketepatan dan sesuai aturan dalam

penggunaannya. Dalam Al-Qur’an disebutkan beberapa tumbuhan dan buah-buahan

diantaranya: Bawang merah, bawang putih, mentimun, kacang adas, anggur, delima, buah

tin, buah zaitun, jahe, kurma, pisang, bidara, dan lain-lain. Tumbuhan tersebut

mengandung zat-zat tertentu yang berguna bagi tubuh manusia dan juga sebagai obat

untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Menurut penafsiran beberapa kitab tafsir

sains, dalam al-Qur’an disebutkan ada 2 macam tumbuhan dan buah-buahan yaitu

tumbuhan dan buah-buahan yang ada di dunia dan tumbuhan dan buah-buahan yang ada

di akhirat. Secara eksplisit buah-buahan di dunia yang disebutkan al-Qur’an ada 7

buah dan buah-buahan di akhirat ada 4 buah. Buah-buahan di dunia meliputi:

Manna, Nakhlah, Zaitu}n, ‘Inab, Rumma>n, Tin, T}alh}. Buah-buahan di akhirat

meliputi; Nakhl, Inab, Rumma>n, T}alh}.


Daftar Pustaka

Daniar, Ruri, and Lulus Lande. “Inventarisasi Tumbuhan Yang Berpotensi Sebagai

Tumbuhan Obat Alami Di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan,”

2014, 324–31.

Hesti Mulyani, Sri Harti Widyastuti, Venny Indria Ekowati. “TUMBUHAN

HERBAL SEBAGAI JAMU PENGOBATAN TRADISIONAL TERHADAP

PENYAKIT DALAM SERAT PRIMBON JAMPI JAWI JILID I.” Jurnal

Penelitian Humaniora Vol. 21, no. 2 (2016): 73–91.

Ismawati, Lisa. “Potensi Tumbuhan Liar Sebagai Obat Tradisional Masyarakat Di

Kecamatan Bluto,” 2010, 107–11.

Muflih, Andi. “Pengobatan Dalam Islam.” TESIS, 2013, 1–148.

Muftikah, Dewi Munirrrotul. “Tumbuhan Obat Prespektif Al-Qur’an.” SKRIPSI,

2019.

Nisak, Khilyatun. “Keistimewaan Zaitun Dalam Perspektif Alquran Dan Sains.”

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2018.

http://digilib.uinsby.ac.id/25115/1/Khilyatun Nisa_E93214093.pdf.

Rizal, Syaiful. “Manfaat Alam Dan Tumbuhan ‘Sumber Belajar Anak’ Dalam

Perspektif Islam.” CHILDHOOD EDUCATION: Pendidikan Anak Usia Dini 1,

no. 2 (2020).
Sari, Lusia Oktora Ruma Kumala. “PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL

DENGAN PERTIMBANGAN MANFAAT DAN KEAMANANNYA.”

Majalah Ilmu Kefarmasian III, no. 1 (2006): 1–7.

Thanthawi Jauhari, al Jawahir fi Tafsir al Qur’an al Karim, Juz 11 (Beirut: Dar al

Fikr, 1350)

Anda mungkin juga menyukai