Studi Qur’an
DISUSUN OLEH :
THALIA SALSABILLA
( 12280323426 )
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Sumber gizi biji-bijian” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak
Parluhutan Siregar, S.Ud., M.Hum pada mata kuliah studi qur’an. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang sumber gizi biji-bijian bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pak Parluhutan Siregar, S.Ud., M.Hum selaku
dosen mata kuliah studi qur’an yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
(Thalia Salsabilla )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTKA
BAB I
PENDAHULUAN
Makanan yang bergizi adalah makanan yang berisi semua zat gizi yang penting dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Pada zaman modern,masalah makanan bukan lagi
sekedar untukpemenuh rasa lapar.Kebutuhan makan sudah dikaitkan dengan masalah kesehatan
makanan yang kita kosumsi sehari-hari agar dapat hidup dengan sehat dan teratur.dan didalam
makanan ada juga yang mengandung zat-zat yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan
kita.untuk itu kita perlu makan yang sehat dan bergizi dan menu yang seimbang.
Indonesia adalah Negara yang agaris,yaitu yang mempunyai macam tanaman yang dapat
tumbuh subur di tanah Indonesia. Seperti salah satunya adalah biji-bijian, biji-bijian adalah
sekelompok taumbuhan yang kaya akan karbohidrat sehingga merupakan makanan pokok,pakan
ternak, dan industri yang mempergunakan karbohidrat sebagai bahan baku. Biji-bijian memiliki
kandungan karbohidrat yang tinggi,sehingga banyak dijadikan sebagai kebutuhan maknanan
pokok.
Seperti umat manusia yaitu sekitar 1,4 miliyar menggunakan beras sebagai bahan mkanan
pokok. Biji –bijian merupakan sumber karbohidrat kompeks,lemak,sehat,protein,vitamin,mineral
dan serat makanan,ini dapat membei banyak energy dan manfaat sehat bagi tubuh serta
memperlambat laju pencernaan dan menjaga sistem pencernaan tetap pada jalurnya.Macam-
macam biji-bijian diantaranya biji wijen,biji jagung,biji padi,biji gandum dan lain masih banyaj
lagi.
PEMBAHASAN
Artinya” Dan suatu tanda ( kekuasaan Allah yang besar ) bagi mereka adalah bumi
yang mati.Kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan dari padanya biji-bijian,maka
daripadanya mereka makan”.
Artinya “supaya kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan”.
Artinya “ Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya”.
33. Tanah yang kering dan tandus, tidak ditumbuhi tanaman dan rerumputan, Allah hidupkan
dengan berbagai tumbuhan dan biji-bijian setelah Allah menurunkan air hujan kepadanya. Ini
merupakan perumpamaan yang menunjukkan kekuasaan Allah untuk membangkitkan makhluk
setelah kematiannya; ini adalah tanda bagi orang yang mencermati dan mengambil ibrah; Yang
Maha Menghidupkan tanah setelah mati, juga berkuasa untuk menghidupkan makhluk setelah
kematiannya.
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah
33. Ayat adalah tanda-tanda yang menunjukkan mereka kepada kekuasaan Kami atas
pembangkitan (yaitu dalil) berupa bumi yang mati atau gersang yang tidak memiliki tumbuhan
apapun lalu kami menghidupkannya dengan air dan menumbuhkannya. Kami juga mengeluarkan
biji-bijian yang dapat dimakan seperti gandum, jerawut dan lain-lain. Melalui biji-bijian ini
mereka bisa hidup dan makan
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih
bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Tafsir Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
15. ( ِّلُنْخ ِر َج ِبِهۦ َح ًّبا َو َنَباًتاsupaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan)
Biji-bijian seperti gandum, jelai, dan lain sebagainya. Sedangkan makna ( )النباتyakni rumput dan
tanaman lain yang dipakai untuk pakan hewan.
Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah
Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
Untuk kami keluarkan dengan air hujan ini ( ) َح َّبًاbiji-bijian yang kalian jadikan sebagai makanan
pokok, seperti gandum, dan jagung, dan semua jenis biji-bijian yang dikonsumsi oleh manusia
dan juga hewan-hewan, ( ) َو َنَباتًاdan kami keluarkan pula dari bumi berbagai macam tumbuhan,
semacam sayuran hijau, buah-buahan, dan rerumputan yang dimakan oleh binatang
9. ( َفَأۢن َبْتَن ا ِبِهۦ َج ّٰن ٍتlalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon) Yakni taman-taman yang
banyak. (َو َح َّب اْلَح ِص يِدdan biji-biji tanaman yang diketam) Yakni biji-biji yang dipanen dan dipakai
untuk makanan pokok, seperti biji gandum dan lain sebagainya.
Surat Qaf ayat 9: Allah mengulang dalam menjelaskan bukti-bukti kekuasaannya, Allah
mengabarkan bahwasanya dia menurunkan dari langit hujan yang banyak penuh berkah, yang
baik dan bermanfaat, kemudian Allah menumbuhkan dengan hujan ini kebun-kebun yang banyak
yang di dalamnya terdapat banyak pepohonan, diantaranya yang dipanen dari gandum, dari
jagung, dari biji-bijian dan selainnya.
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
12. “Dan biji-bijian yang berkulit,” yakni memiliki tangkai yang ditebah sehingga bermanfaat
untuk binatang ternak dan selainnya. Termasuk di dalamnya, biji gandum, beras gandum, jagung,
padi, jerawut dan selainnya. “Dan bunga-bunga yang harum baunya,” ada kemungkinan bahwa
yang dimaksud dengan Firman Allah ini adalah segala macam rizki yang dikonsumsi oleh
manusia, sehingga kalimat ini merupakan pengindukan yang umum kepada yang khusus, yang
artinya Allah telah mengaruniakan kepada para hambaNya berupa makanan dan segala macam
rizki, baik secara umum maupun secara khusus. Dan dimungkinkan juga bahwa yang dimaksud
dengan ar-Raihan di sini adalah tumbuh-tumbuhan berbau harum yang telah diketahui. Artinya,
bahwa Allah telah menganugerahkan kepada para hambaNya apa-apa yang menyenangkan di
bumi, berupa segala macam yang berbau wangi yang dapat menyegarkan jiwa dan
menyenangkan hati.
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah
12. Di dalamnya juga ada biji-bijian seperti biji gandum, jerawut dan setiap biji yang dimakan.
Semua itu memiliki daun yang kering, yaitu seperti buak Tin. Di dalamnya, ada beberapa
tumbuhan yang memiliki aroma harum
Dalam kitab tafsir sebagai berikut: Sebab diturunkannya adalah ketika orang-orang kafir
berkata, “Sebenarnya Muhammad itu bukanlah seorang Rasul melainkan hanyalah anak yatim
yang diasuh (dilindungi) oleh Abu Thalib. Muhammad tidak pernah pergi ke madrasah/sekolah.
Ia juga tidak pernah belajar dari seorang guru. Lantas bagaimana bisa menjadi seorang Nabi?”
Orang-orang kafir kukuh dalam keingkaran mereka ini. Kemudian Allah Swt membantah
perkataan mereka dan menurunkan surah Yasin ini. Dan bersaksi demi zat-Nya yang agung atas
kerasulan dan kenabian Muhammad. Dia berfirman, “Muhammad! Jika orang- orang kafir
mengingkari kerasulanmu maka janganlah bersedih atas pengingkaran mereka itu. Aku bersaksi,
“Sesungguhnya kamu termasuk sebagian dari para Rasul. Jadi dapat dikatakan bahwa sebab-
sebab turunnya surah yasin di dalam kitab tafsir Hamami Zadah ini dikarenakan Nabi
Muhammad tidak dipercaya oleh kaum kafir sebagai seorang rosul lantaran dia hanyalah seorang
yatim piatu dan tidak pernah berguru pada siapapun.
Didalam tafsir Al-Ibris terhadap Nabi Muhammad Saw. Kisahnya seperti berikut beberapa
orang kafir mengejek, memaki, dan menghina Nabi Muhammad Saw Lalu mereka berkata
“Sesungguhnya Muhammad bukanlah seorang nabi dan bukanlah seorang rasul dia hanyalah
yatim Abi Thalib dia hanyalah seorang penganggur, dia orang yang tidak punya pekerjaan dia
tidak pernah menutut ilmu dimanapun "Bagaimana Muhammad bisa menjadi seorang nabi dan
rasu”.12 Begitulah ungkapan orang orang kafir terhadap Nabi Muhammad Saw, Bahkan mereka
terus-menerus mengingkari kerasulan dan kenabian Nabi Muhammad Saw (alangkah terpukulnya
Nabi Muhammad Saw). Allah Swt menolak ucapan orang-orang kafir tersebut. Dan menurunkan
3 ayat ini yang artinya “Demi Al-Quran yang mengandung hikmah, sesungguhnya engkau wahai
Muhammad, adalah sebagian salah satu diantara rasul-rasul”. Kemudian Allah bersumpah dan
menyaksikan dengan zatnya atas kerasulan dan kenabian Muhammad Saw. Lalu Allah Berkata
“Ya Muhammad, sengguhnya orang kafir telah mengingkari kerasulan dan kenabianmu, maka
janganlah engkau bersedih atas ucapan mereka. Hari ini aku bersumpah demi Al-Quran yang
mengadung hikmah dan aku bersaksi bahwa engkau adalah sebagian dari rusul-rasulku”.
Di dalam tafsir surah Yasin yang ditulis oleh Syekh Hamami Zadah diceritakan bahwa surah
ini diturunkan berkenaan dengan penolakan kerasulan Muhammad oleh orang-orang kafir
Quraisy.13 Menurut Syekh Hamami, orang-oang kafir mengatakan bahwa Muhammad bukanlah
seorang nabi maupun rasul. Mereka memandang Muhammad sebagai anak yatim yang dipelihara
oleh Abu Thalib. Mereka terus menerus mengingkar kenabian dan kerasulan Muhammad.
Sebagai manusia, tentu Nabi pun mengalami kesedihan ketika tugas yang diembannya itu ditolak
oleh kaumnya. Akhirnya, Allah mengeluarkan bantahan dengan diturunkannya surah Yasin.
Menurut tafsir Jalalain, Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadits melalui jalur Ikrimah bahwa
Abu Jahal berkata: “Sungguh bila saya melihat Muhammad saya akan hajar dia dan saya akan
melakukan demikian dan demikian”. Orang-orang berkata kepadanya: “Inilah Muhammad!”
Namun, Abu Jahal tetap berkata: “Mana dia, mana dia?” Lalu, turunlah ayat 8 dan 9 dari surah
Yasin. Ibnu Abi Hatim telah mengetengahkan sebuah hadits melalui jalur Ikrimah Urwah ibn
Zubair bahwa Ubay Ibn Khalaf datang menemui Rasulullah dengan membawa tulang yang telah
rapuh. Lalu Ibn Khalaf meremas-remas tulang itu hingga hancur dihadapan Rasulullah, sambil
bertanya: “Hai Muhammad, apakah tulang yang telah hancur ini akan dihidupkan lagi kelak?”
Rasulullah menjawab: “Ya, Allah pasti akan menghidupkannya kembali, kemudian Dia akan
memasukkanmu ke dalam neraka jahannam. Kemudian, turun ayat 77 secara utuh.
Muhammad Thahir bin Hanid bin Muhammad al-Thahir bin „Asyur alTunisiy menjelaskan
sebab turun ar-Rahman, dalam buku al-tahrir wa al-tanwir dan diartikan sebagai berikut: “
meceritakan tentang kaum musyrikin disuruh bersujud kepada Sang Maha Pengasih yakni,
dijelaskan di dalam surah al-Furqan ayat 60: Artinya: “ Dan apabila dikatakan kepada mereka, “
Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang “, mereka menjawab: “Siapa yang Maha
Penyayang itu?. Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami (bersujud
kepada-Nya)?”, dan (perintah sujud itu) menambah jauh mereka dari iman). Penyebutan ar-
Rahman dalam surat al-Furqan ini, menjadi nama dari surat ar-Rahman karena yang menguatkan
sifat arrahman kepada Allah menjadi jawaban kepada kaum musyrik bahwa ar-Rahman lah yang
mengajarkan Nabi SAW. segalanya yang terdapat diawal surah ar-Rahman
Surat Yasin
Surat yasin temasuk kedalam surat makkiyah yaitu suatu ayat yang diturunkan di Mekkah dan
sekitarnya seperti ayat yang turun kepada Nabi Muhammad SAW di Mina, ‘Arafah, Hudaibiyah
dan sekitarnya,
Surat an-naba
Surat an-naba temasuk kedalam surat makkiyah yaitu suatu ayat yang diturunkan di Mekkah
dan sekitarnya seperti ayat yang turun kepada Nabi Muhammad SAW di Mina, ‘Arafah,
Hudaibiyah dan sekitarnya,
Surat Qaaf
Surat Qaaf temasuk kedalam surat makkiyah yaitu suatu ayat yang diturunkan di Mekkah dan
sekitarnya seperti ayat yang turun kepada Nabi Muhammad SAW di Mina, ‘Arafah, Hudaibiyah
dan sekitarnya
Surat Ar-Rahman
Surat Ar- Rahman temasuk kedalam surat makkiyah yaitu suatu ayat yang diturunkan di Mekkah
dan sekitarnya seperti ayat yang turun kepada Nabi Muhammad SAW di Mina, ‘Arafah,
Hudaibiyah dan sekitarnya.
Bukti medis menunjukkan, mengonsumsi biji-bijian secara rutin bisa mengurangi risiko penyakit
jantung, stroke, kanker, dan diabetes. Konsumsi biji-bijian secara teratur juga mengurangi risiko
obesitas, yang diukur dengan indeks massa tubuh dan rasio ukuran pinggul, serta mampu
menurunkan kadar kolesterol darah. Biji-bijian mengandung fitokimia dan antioksidan.
Konsumsi biji-bijian sebanyak tiga kali sehari telah terbukti bermanfaat mengurangi risiko
penyakit jantung antara 25%-36%, stroke 37%, diabetes tipe 2 sebesar 21%−27%, kanker saluran
pencernaan 21%−43%, dan kanker yang berhubungan dengan hormon sebesar 10%−40%.
Mengonsumsi jenis biji-bijian yang tepat dan dalam jumlah tepat akan bermanfaat bagi kesehatan
tumbuh. Biji-bijian antara lain dapat menurunkan kadar trigliserida, menurunkan tekanan darah,
mengontrol insulin, membantu mengendalikan berat badan serta memperlambat penumpukan
plak di arteri.
Profesor Ali Khomsan, ahli gizi Institut Pertanian Bogor, menjelaskan, diet dengan mengonsumsi
biji-bijian menjadi alternatif memenuhi kebutuhan protein nabati. Apalagi kandungan biji-bijian
rendah kolesterol dan lemak. “Jika pun dikonsumsi jangka panjang, tak menimbulkan masalah
kesehatan,”..
Titi Sekar Indah, ahli gizi Rumah Sakit Pusat Pertamina, menilai biji-bijian mengandung
karbohidrat kompleks seperti beras merah dan gandum yang memiliki kandungan serat tinggi. Ini
sangat baik untuk mengatur kadar kolesterol dalam tubuh. Kulit ari yang terkandung dalam biji-
bijian juga kaya akan vitamin dan mineral. Tapi bukan berarti Titi menyarankan seumur hidup
kita hanya memakan biji-bijian. Harus diimbangi dengan lauk, sayuran, dan buah-buahan.
biji-bijian menurut ahli gizi mengandung nutrisi yang mampu memaksimalkan energi. Biji-bijian
juga memiliki kandungan kalium serta magnesium yang berfungsi membantu menurunkan
tekanan darah seseorang. Vitamin B dalam biji-bijian diklaim pula menjadikan metabolisme
tubuh berfungsi dengan baik. Lonjakan gula darah seseorang juga dikatakan mampu
diminimalisir dengan rutin mengonsumsi biji-bijian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan yang penulis miliki,baik dari tulisan maupun
bahasan yang penulis sajikan ,oleh karena itu mohon diberikan sarannya agar penulisi bisa
membuat makalah lebih baik lagi,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua,dan
menjadi wawasan kita dalam memahami paragraf.
DAFTAR PUSTAKA
Zahra, M., Hadiyanto, A., & Siregar, K. I. (2020). Karakteristik Pendidik Rahmani dalam Surah
ar-Rahman. Jurnal Studi Al-Qur'an, 16(1), 89-100.
Nengsih, D., & Wahidi, R. (2020). MAKKI DAN MADANI SEBAGAI CABANG ULUM AL-
QUR’AN. SYAHADAH: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman, 8(1), 33-54.
https://ikhwahmedia.wordpress.com/2016/02/03/c-asbaabun-nuzul-surat-an-naba/,diakses
https://tafsirweb.com/7989-surat-yasin-ayat-33.html
https://tafsirweb.com/10360-surat-ar-rahman-ayat-12.html
https://www.jawapos.com/kesehatan/diet-fitness/28/04/2017/ini-manfaat-makan-biji-bijian/