PERTEMUAN KE- 14
ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:
1. Mengetahui lingkungan hidup dalam persfektif islam
2. Mengetahui ayat-ayat kauniyah dalam al-quran
3. Mengetahui lingkungan hidup dalam Islam
B. URAIAN MATERI
manusia dengan segala yang ada padanya ditundukan untuk kehidupan mahluk hidup. Kecocokan
bumi untuk kehidupam itu tampak dalam bentuk yang berbeda-beda dan tidak mungkin
ditafsirkan secara kebetulan atau acak.4
Al-Quran menegaskan bahwa langit, bumi, dan seluruh ciptaan Tuhan yang ada di antara
keduanya, disadari dan dimanfaatkan kegunaannya oleh manusia atau tidak, alam ini telah
diperuntukan oleh Allah bagi kepentingan hidup manusia dengan cara-cara pemanfaatannya. Al-
Qur’an tidak menerangkan sumber daya alam satu persatu secara sistematis dan terperinci
sebagaimana yang ditemukan dalam buku-buku lingkungan hidup dan ekologi. Sebab, al-Qur;an
bukanlah sebuah buku ekologi melainkan sebuah kitab pedoman bagi manusia. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa keterangan al-Quran mengenai sumber daya alam meliputi
berbagai jenis dan manfaat, seperti air, tanah atau bumi, gunung-gunung, sungai, laut, tumbuh-
tumbuhan, angin, awan, binatang, matahari dan berbagai benda angkasa sebagai mana
diterangkan berikut ini:5
1. Sumber Daya Air
Dalam bahasa Arab kata ma> ( )ماءdigunakan untuk menamakan air. Menurut
Muh}ammad ‘Abdul Qadi>r al-Faqqi kata ma> ditemukan pada 360 tempat dalam al-Qur’an.
Namun karena kata ma> termasuk lafal yang mempunyai lebih dari satu makna (lafd
musytarak), maka di dalam al-Qur’an pun lafal ini digunakan untuk bermacam-macam makna.
Diantaranya:
- Digunakan untuk sperma laki-laki seperti pada surat at-T{ari>q, 86:5-7.
- Digunakan untuk zat nuklir dan lainnya seperti pada surat al-Kahfi, 18: 29.
- Digunakan untuk air hujan seperti pada surat al-Baqarah, 2:22; al-An’a>m, 6: 99; dan
al-Anfa>l, 8: 11.
- Digunakan untuk air tanah yang meresap dan mengendap di dalam tanah seperti pada
surat al-Mu’minu>n, 23: 18, an-Na>zi’a>t, 79: 31; ait tanah (bumi) seperti tersebut
pada surat al-Qamar 54:12, air Mata air sebagaimana yang tersebut pada surat an-
Naml, 27: 61, air laut sebagaimana pada surat al-Furqa>n, 25:53.
- Dengan air, bumi yang mati karena kering dan gersang dihidupkan sehingga menjadi
subur dan menhijau. (QS. al-H{a>j, 22: 5; al-Baqarah 2: 164; an-Nahl 16: 65; al-
’Ankabu>t, 29: 63.
- Dengan air dalam berbagai macam dan rasanya, tumbuh-tumbuhan dihidupkan. (QS.
al-’An’a>m 6: 99; T{aha 20: 53; Fat}ir, 35: 27 dan al-baqarah 2:22)
- Air juga berfungsi sebagai alat membersihkan badan, pakaian dan benda lainnya. (QS.
al-Anfa>l, 8: 11 dan al-Furqa>n, 25: 48).
4
Ahmad Fuad Raya, Dimensi Sains al-Qur’an (Solo: Tiga serangkai, 2006), 14.
5
Abuddin Nata Dkk, Tema-tema Pokok al-Qur’an (Jakarta: Biro Bina Mental Spiritual DKI Jakarta, 1994),
129-141.
Laut dan sungai memang tidak sama, antara keduanya terdapat persamaan dan perbedaan,
di antara persamaan dan perbedaan keduanya disebutkan pada QS. Pa>t}ir, 35: 12)
Qur’an menjelaskan bahwa bintang-bintang itu berfungsi sebagai hiasan bagi langit yang
tentunya seakilgus menjadi penerangan yang indah bagi manusia, dan juga menjadi petunjuk di
malam hari. (QS. as}-S{afa>t 37: 6-7; an-Nahl 6: 16).
C. Pemeliharaan Lingkungna Hidup
Sebagai mahluk yang memiliki kekurangan dan kelemahan adalah sesuatu yang jauh dari
kemampuan manusia untuk menciptakan keseimbangan, karena kemampuan akal yang terbatas
dan ilmu yang sedikitdan ditambah lagi dengan kecenderungan-kecenderungan yang membawa
implikasi tersendiri, baik kecenderungan individual, keluarga, kesukuan atau ras yang besar
kemungkinan mengalahkan akal sehat.6
Lebih dari 30 ayat dalam al-Qur’an yang menyampaikan keprihatinannya terhadap
terjadinya kerusakan lingkungan hidup di bumi, baik lingkungan alam maupun lingkungan
sosial, yang sumbernya tidak lain adalah perbuatan manusia itu sendiri. Seperti tersurat dalam
surat al-Baqarah ayat 11, 30, 205, surat al-Anfa>l ayat 85, surat S{a>d ayat 28, surat ar-Ru>m
ayat 41 dan surat al-Fajr ayat 11-12.7 Sementara itu telah diungkapkan sebelumnya bahwa alam
yang membentuk lingkungan hidup bagi manusia ini diciptakan dalam keseimbangan dan
keserasian. Kehidupan manusia bergantung kepada sumber daya alam. Sebaliknya, sumber daya
alam juga bergantung kepada tindakan manusia. Sebab, manusia dengan akalnya adalah mahluk
yang paling mampu merusak sumber daya alam secara besar-besaran. Watak merusak pada diri
manusia ini telah disinyalir oleh malaikat ketika tuhan merencanakan penciptaan manusia (QS.
al-Baqarah, 2: 30), dan ternyata kerusakan itu telah dilakukan oleh manusia baik di darat maupun
laut (QS. ar-Ru>m, 30: 41).8
Dalam konteks yang berbeda-beda, al-Qur’an menyatakan terjadinya kerusakan di bumi
karena:
a) Perbuatan fisik yang menyimpang dari kewajaran dan tanggung jawab, yang
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup di dunia bahkan sampai ke akhirat, bauk
berupa tindakan militer maupun lainnya.
b) Perbuatan maksiat, karena tindakan atau anjuran kemaksiatan kepada Allah, akan selalu
membawa dampak kerusakan di bumi.9
D. Kesimpulan
Menghadapi masalah lingkungan hidup seperti yang dikemukakan di atas, dan menyadari
akan perkembanagan jaman ke arah modernisasi, merupakan cermian bagi umat manusia betapa
pentingnya kita kembali kepada sumber ajaran Islam yang utama Yaitu al-Qur’an. Mungkin
mengapa Allah menyebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an tentang pentingnya lingkungan
hidup dan cara-cara Islami dalam mengelola dunia ini. Kualitas lingkungan hidup sebagai
indikator pembangunan dan ajaran Islam sebagai teknologi untuk mengelola dunia jelas
merupakan pesan strategis dari Allah Swt untuk diwujudkan dengan sungguh-sungguh oleh
setiap manusia.
C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Bagaimana Islam memandang ligkungan hidup?
2. Apa yang dimaksud dengan ayat-ayat kauinyah? Berikan contoh!
3. Bagimana Islam memandang bagi orang-orang yang tidak memlihara lingkungan
hidup?
6
Said Agil Husin al-Munawwar Dkk, Islam Humanis (Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2001), 69.
7
Muhammad Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosiokultular (Jakarta: Lantabora Press, 2004), 318.
8
Abuddin Nata Dkk, Tema-tema Pokok al-Qur’an (Jakarta: Biro Bina Mental Spiritual DKI Jakarta, 1994),
114-115.
9
Muhammad Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosiokultular (Jakarta: Lantabora Press, 2004), 320-
321.
4. Sudahkah negara Indonesia dalam konteks lingkungan hidup sesuai dengan norma-
norma Islam?
5. Salah satu hubungan manusia dengan lingkungan hidup adalah ahlak manusia
terhadap lingkungan, bagaiman analisis kalian!
D. DAFTAR PUSTAKA
al-Munawwar , Said Agil Husin Dkk. Islam Humanis. Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2001.
Hasan, Muhammad Tholhah. Islam dalam Perspektif Sosiokultular. Jakarta: Lantabora Press,
2004.
Moeliono, Anton M. Dkk. Kamus Besara Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Jakarta,
1989.
Nata, Abuddin Dkk. Tema-tema Pokok al-Qur’an. Jakarta: Biro Bina Mental Spiritual DKI
Jakarta, 1994.
Raya, Ahmad Fuad. Dimensi Sains al-Qur’an. Solo: Tiga serangkai, 2006.