Anda di halaman 1dari 5

Universitas Pamulang

PERTEMUAN KE- 14
ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:
1. Mengetahui lingkungan hidup dalam persfektif islam
2. Mengetahui ayat-ayat kauniyah dalam al-quran
3. Mengetahui lingkungan hidup dalam Islam

B. URAIAN MATERI

SENTUHAN AL-QUR’AN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP


A. Pendahuluan
Islam adalah Di>n yang Sya>mil (Integral), Ka>mil (Sempurna) dan Mutaka>mil
(Menyempurnakan semua sistem yang lain), karena ia adalah sistem hidup yang diturunkan oleh
yang maha mengetahui dan maha bijaksana, hal ini didasarkan pada firman Allah Swt : "Pada
hari ini Aku sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan atasmu nikmatku, dan Aku
ridhai Islam sebagai aturan hidupmu." (QS. Al-Ma>idah, 5 : 3). Oleh karena itu, aturan Islam
haruslah mencakup semua sisi yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya. Demikian
tinggi, indah dan terperinci aturan sang maha rahman dan rahim ini, sehingga bukan hanya
mencakup aturan bagi sesama manusia saja, melainkan juga terhadap alam dan lingkungan
hidupnya.
Walaupun setiap individu manusia cenderung lebih mersakan hidup di tengah tatanan
lingkungan yang kecil dari keseluruhan bumi. Perhatian kita sebagai individu lebih tertuju pada
tatanan lingkungan yang terbatas ukuran Negara, propinsi atau kabupaten, bahkan sebatas lebih
kecil lagi sebatas luas kecamatan atau desa sendiri. Namun tidak menjadi soal seluas apa
lingkungan hidup yang kita ketahui isi dan cirinya, harus selalu disadari bahwa keseluruhan bumi
diciptakan sang Khalik sebagai satu kesatuan alam yang utuh sebagai tempat hidup manusia dan
mahluk tuhan lainnya secara keseluruhan.1
Masalah lingkungan hidup termasuk masalah dunia yang dewasa ini memprihatinkan
umat manusia di mana saja berada. Berbagai komponen lingkungan hidup yang menjadi sumber
kehidupan manusia telah tercemar. Tercemarnya air yang disebabkan oleh limbah industri,
rusaknya lapisan ozon akibat pencemaran udara, terjadinya banjir dan tanah longsor yang timbul
dari penggundulan gunung dan menipisnya sumber daya alam. Untuk itu, sebagai kitab pedoman
yang bertujuan menyelamatkan manusia di dunia dan membahagiakannya di akhirat, al-Qur’an
tentunya mengandung wawasan tentang limgkungan hidup. Memang al-Qur’an berbicara tentang
alam dan keseimbangannya, bumi dan fungsinya, gunung, pepohonan, dan tumbuh-tumbuhan,
air, laut dan sungai, berbagai benda angkasa dan tugas manusia untuk mengolah serta memelihara
kesinambungannya. Berikut ini akan diungkap bagaimana wawasan al-Qur’an tentang
lingkungan hidup secara rinci.2
B. Ayat-ayat Kauniyah dalam al-Qur’an
Ayat-ayat kuniyah ialah ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang fenomena alam
atau sumber daya alam. Secara etimologis, sumber daya alam berarti sumber daya atau kekayaan
yang disediakan oleh alam berupa mineral, kesuburan tanah, tenaga air, kekayaan hutan, flora dan
fauna.3 Sains modern telah menemukan bahwa bumi yang dijadikan Allah sebagai tempat bagi
1
Said Agil Husin al-Munawwar Dkk, Islam Humanis (Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2001), 56.
2
Abuddin Nata Dkk, Tema-tema Pokok al-Qur’an (Jakarta: Biro Bina Mental Spiritual DKI Jakarta, 1994),
119.
3
Anton M. Moeliono, dkk, Kamus Besara Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka Jakarta, 1989), 867.

PUSAT KAJIAN PEMBELAJARAN & E-LEARNING 1


Universitas Pamulang

manusia dengan segala yang ada padanya ditundukan untuk kehidupan mahluk hidup. Kecocokan
bumi untuk kehidupam itu tampak dalam bentuk yang berbeda-beda dan tidak mungkin
ditafsirkan secara kebetulan atau acak.4
Al-Quran menegaskan bahwa langit, bumi, dan seluruh ciptaan Tuhan yang ada di antara
keduanya, disadari dan dimanfaatkan kegunaannya oleh manusia atau tidak, alam ini telah
diperuntukan oleh Allah bagi kepentingan hidup manusia dengan cara-cara pemanfaatannya. Al-
Qur’an tidak menerangkan sumber daya alam satu persatu secara sistematis dan terperinci
sebagaimana yang ditemukan dalam buku-buku lingkungan hidup dan ekologi. Sebab, al-Qur;an
bukanlah sebuah buku ekologi melainkan sebuah kitab pedoman bagi manusia. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa keterangan al-Quran mengenai sumber daya alam meliputi
berbagai jenis dan manfaat, seperti air, tanah atau bumi, gunung-gunung, sungai, laut, tumbuh-
tumbuhan, angin, awan, binatang, matahari dan berbagai benda angkasa sebagai mana
diterangkan berikut ini:5
1. Sumber Daya Air
Dalam bahasa Arab kata ma> (‫ )ماء‬digunakan untuk menamakan air. Menurut
Muh}ammad ‘Abdul Qadi>r al-Faqqi kata ma> ditemukan pada 360 tempat dalam al-Qur’an.
Namun karena kata ma> termasuk lafal yang mempunyai lebih dari satu makna (lafd
musytarak), maka di dalam al-Qur’an pun lafal ini digunakan untuk bermacam-macam makna.
Diantaranya:
- Digunakan untuk sperma laki-laki seperti pada surat at-T{ari>q, 86:5-7.
- Digunakan untuk zat nuklir dan lainnya seperti pada surat al-Kahfi, 18: 29.
- Digunakan untuk air hujan seperti pada surat al-Baqarah, 2:22; al-An’a>m, 6: 99; dan
al-Anfa>l, 8: 11.
- Digunakan untuk air tanah yang meresap dan mengendap di dalam tanah seperti pada
surat al-Mu’minu>n, 23: 18, an-Na>zi’a>t, 79: 31; ait tanah (bumi) seperti tersebut
pada surat al-Qamar 54:12, air Mata air sebagaimana yang tersebut pada surat an-
Naml, 27: 61, air laut sebagaimana pada surat al-Furqa>n, 25:53.
- Dengan air, bumi yang mati karena kering dan gersang dihidupkan sehingga menjadi
subur dan menhijau. (QS. al-H{a>j, 22: 5; al-Baqarah 2: 164; an-Nahl 16: 65; al-
’Ankabu>t, 29: 63.
- Dengan air dalam berbagai macam dan rasanya, tumbuh-tumbuhan dihidupkan. (QS.
al-’An’a>m 6: 99; T{aha 20: 53; Fat}ir, 35: 27 dan al-baqarah 2:22)
- Air juga berfungsi sebagai alat membersihkan badan, pakaian dan benda lainnya. (QS.
al-Anfa>l, 8: 11 dan al-Furqa>n, 25: 48).

2. Sumber Daya Laut dan Sungai


Laut dalam bahasa Arab disebut bahr (‫ )بحر‬dan kata ini ditemukan 41 kali dalam al-
Qur’an yang terdiri dari 33 kali dalam bentuk mufrad, 5 kali dalam bentuk muthanna>, dan tiga
kali dalam bentuk jama’. Al-Qur’an menjelaskan berbagai manfaat laut dengan cara sederhana
sehingga mudah dimengerti oleh siapa pun. Pertama laut sebagai sarana transfortasi sebagaimana
halnya dengan daratan.(QS. Al-Isra>, 17: 70). Kedua laut menyediakan daging yang segar
menjadi makanan yang lezat bagi manusia berupa ikan, berbagaimacam kerang dan buah laut
lainnya.(QS. al-Ma>idah, 5: 96 dan an-Nahl, 16: 14). Ketiga, laut yang menyediakan perhiasan
untuk dipakai manusia. (QS. al-Ma>idah, 5:96). Keempat laut berfungsi sebagai sumber rezeki.
(QS. al-Ja>siyah, 45:12).

4
Ahmad Fuad Raya, Dimensi Sains al-Qur’an (Solo: Tiga serangkai, 2006), 14.
5
Abuddin Nata Dkk, Tema-tema Pokok al-Qur’an (Jakarta: Biro Bina Mental Spiritual DKI Jakarta, 1994),
129-141.

PUSAT KAJIAN PEMBELAJARAN & E-LEARNING 2


Universitas Pamulang

Laut dan sungai memang tidak sama, antara keduanya terdapat persamaan dan perbedaan,
di antara persamaan dan perbedaan keduanya disebutkan pada QS. Pa>t}ir, 35: 12)

3. Sumber Daya Bumi atau Tanah


Tanah dalam bahasa Arab disebut turbah yang menurut Muh}ammad ‘Abdul Qa>dir al-
Faqqi pengertian etimologisnya tidak berbeda dengan kata tura>b. Kata turbah tidak ditemukan
dalam al-Qur’an. Al-Qur’an menggunakan kata tura>b dan penggunaanya menyangkut
penciptaan dan pembangkitan manusia kembali.
Al-Qur’an berbicara tentang bumi dan kata ardh digunakan 423 kali dalam berbagai
ayatnya. Pembicaraan al-Qur’an tentang bumi meliputi berbagai seginya. Tentang langit dan
bumi Allah berfirman (QS. Al-anbiya 21:30). Bumi sebagaimana halnya langit diciptakan dengan
sebenarnya dan nyata, bukan sia-sia tanpa tujuan. Bumi dan segala yang ada dikulit dan di dalam
perutnya diperuntukan bagi manusia, manusia sendiri diciptakan dari bumi. (QS. Hu>d, 11: 61;
An-Najm, 53:32). Di daerahnya yang datar, manusia dapat mendirikan istana-istana dan gunung-
gunungnya dipahat menjadi rumah-rumah. (QS. al-‘Araf, 7:74). Allah telah menjadikan bumi ini
hamparan yang luas dan menumbuhkan kepadanya segala macam tanaman yang indah. (QS.
Qa>f, 50:7). Allah menghalau air hujan ke bagian bumi yang gersang sehingga tanaman dapat
tumbuh. (QS. as-Sajadah 32:27). Setelah bumi disiram hujan, tanah pun pecah dan tanaman
mulai tumbuh berupa buah-buahan, sayur-sayuran, dan semua makanan bagi manusia. (QS.
‘Abbasa 80: 24-32).
Menyangkut makanan, al-Qur’an mengingatkan agar sifatnya halal dan baik. (QS. Al-
Baqarah, 2: 168, al-Ma>idah 5:88, al-anfa>l, 8: 69, an-Nahl 16: 114). Keberdaan gunung dan
bumi diterangkan juga dalam al-Quran sebagai sesuatu yang sangat berguna dan penting bagi
manusia. Gunung-gunung dijadikan pasak bumi ( QS. an-Naba>, 78: 6-7) gunung juga menjadi
perthanan dan perlindungan dalam masa perang (QS. an-Nahl 16: 81), menjadi bahan bangunan
rumah (al-H{ijr 15: 82), dan gunung-gunung itu memang untuk keperluan manusia dan binatang
ternak. (an-Na>zi’a>t 79: 32-33).

4. Sumber Daya Denda-benda Langit


al-Qur’an banyak bicara tentang langit dan benda-benda yang ada di angkasa, seperti
marahari, bulan, bintang-bintang. Langit dalam bahasa Arab disebut sama> (bentuk tunggal).
Secara etimologis, langit berarti segala sesuatu yang berada di atas, baik benda padat, benda cair,
maupun gas, uap dan udara. Kata sama>wa>t dalam al-Qur’an selalu dalam konteks penciptaan
alam semesta. Menurut al-Qur’an langit merupakan sesuatu yang indah karena memang dihiasi
dengan berbagai keindahan bagi yang menatapnya. (QS. al-Hijr, 15: 16; Qa>f 50: 6). Allah
memerintahkan agar manusia memperhatikan dan meneliti apa saja yang ada di langit dan di
bumi (QS. Yunus, 10: 101), karena semuanya diciptakan untuk melayani kebutuhan hidup
manusia. (QS. an-Nahl, 16: 12), bahkan, Tuhan menentang manusia dan jin untuk mengarungi
penjuru langit yang tak mungkin dilakukan kecuali dengan kekuasaan. (QS. ar-Rah{ma>n 55:33)
Menurut al-Qur’an juga, matahari beredar di tempat edarannya. Peredearan itu berlangsung
menurut perhitungan yang ditentukan oleh Allah Swt (QS. Yasin, 36: 38; Ibra>hi>m, 14: 33; ar-
Rah}ma>n 5: 55). Termasuk bumi telah diciptakan mengikuti suatu ketentuan (QS. Lukman, 31:
29).
Benda langit yang juga banyak diinformasikan oleh al-Qur’an adalah bulan. Sebutan
bulan ditemukan 27 kali dalam berbagai ayat al-Qur’an. Bulan berputar menurut jalannya di
angkasa.(QS. al-Anbiya, 33: 210; Ibra>hi>m 14: 33). Bentuk bulan kelihatan berubah-uanh dari
bentuk sabit secara bertahap kepada bentuk bulat sempurna dan kemudian kembali seperti bentuk
yang teruarai. Keadaan ini terjadi karena pergeseran letak dalam peredarannya mengelilingi
bumi. (QS. Yasin, 36: 30). al-Qur’an juga berbicara tentang benda-benda angkasa lainnya dengan
sebutan najm yang bentuk jamaknya nuju>m dan kaukab yang bentuk jamaknya kawa>kib. al-

PUSAT KAJIAN PEMBELAJARAN & E-LEARNING 3


Universitas Pamulang

Qur’an menjelaskan bahwa bintang-bintang itu berfungsi sebagai hiasan bagi langit yang
tentunya seakilgus menjadi penerangan yang indah bagi manusia, dan juga menjadi petunjuk di
malam hari. (QS. as}-S{afa>t 37: 6-7; an-Nahl 6: 16).
C. Pemeliharaan Lingkungna Hidup
Sebagai mahluk yang memiliki kekurangan dan kelemahan adalah sesuatu yang jauh dari
kemampuan manusia untuk menciptakan keseimbangan, karena kemampuan akal yang terbatas
dan ilmu yang sedikitdan ditambah lagi dengan kecenderungan-kecenderungan yang membawa
implikasi tersendiri, baik kecenderungan individual, keluarga, kesukuan atau ras yang besar
kemungkinan mengalahkan akal sehat.6
Lebih dari 30 ayat dalam al-Qur’an yang menyampaikan keprihatinannya terhadap
terjadinya kerusakan lingkungan hidup di bumi, baik lingkungan alam maupun lingkungan
sosial, yang sumbernya tidak lain adalah perbuatan manusia itu sendiri. Seperti tersurat dalam
surat al-Baqarah ayat 11, 30, 205, surat al-Anfa>l ayat 85, surat S{a>d ayat 28, surat ar-Ru>m
ayat 41 dan surat al-Fajr ayat 11-12.7 Sementara itu telah diungkapkan sebelumnya bahwa alam
yang membentuk lingkungan hidup bagi manusia ini diciptakan dalam keseimbangan dan
keserasian. Kehidupan manusia bergantung kepada sumber daya alam. Sebaliknya, sumber daya
alam juga bergantung kepada tindakan manusia. Sebab, manusia dengan akalnya adalah mahluk
yang paling mampu merusak sumber daya alam secara besar-besaran. Watak merusak pada diri
manusia ini telah disinyalir oleh malaikat ketika tuhan merencanakan penciptaan manusia (QS.
al-Baqarah, 2: 30), dan ternyata kerusakan itu telah dilakukan oleh manusia baik di darat maupun
laut (QS. ar-Ru>m, 30: 41).8
Dalam konteks yang berbeda-beda, al-Qur’an menyatakan terjadinya kerusakan di bumi
karena:
a) Perbuatan fisik yang menyimpang dari kewajaran dan tanggung jawab, yang
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup di dunia bahkan sampai ke akhirat, bauk
berupa tindakan militer maupun lainnya.
b) Perbuatan maksiat, karena tindakan atau anjuran kemaksiatan kepada Allah, akan selalu
membawa dampak kerusakan di bumi.9

D. Kesimpulan
Menghadapi masalah lingkungan hidup seperti yang dikemukakan di atas, dan menyadari
akan perkembanagan jaman ke arah modernisasi, merupakan cermian bagi umat manusia betapa
pentingnya kita kembali kepada sumber ajaran Islam yang utama Yaitu al-Qur’an. Mungkin
mengapa Allah menyebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an tentang pentingnya lingkungan
hidup dan cara-cara Islami dalam mengelola dunia ini. Kualitas lingkungan hidup sebagai
indikator pembangunan dan ajaran Islam sebagai teknologi untuk mengelola dunia jelas
merupakan pesan strategis dari Allah Swt untuk diwujudkan dengan sungguh-sungguh oleh
setiap manusia.

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Bagaimana Islam memandang ligkungan hidup?
2. Apa yang dimaksud dengan ayat-ayat kauinyah? Berikan contoh!
3. Bagimana Islam memandang bagi orang-orang yang tidak memlihara lingkungan
hidup?

6
Said Agil Husin al-Munawwar Dkk, Islam Humanis (Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2001), 69.
7
Muhammad Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosiokultular (Jakarta: Lantabora Press, 2004), 318.
8
Abuddin Nata Dkk, Tema-tema Pokok al-Qur’an (Jakarta: Biro Bina Mental Spiritual DKI Jakarta, 1994),
114-115.
9
Muhammad Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosiokultular (Jakarta: Lantabora Press, 2004), 320-
321.

PUSAT KAJIAN PEMBELAJARAN & E-LEARNING 4


Universitas Pamulang

4. Sudahkah negara Indonesia dalam konteks lingkungan hidup sesuai dengan norma-
norma Islam?
5. Salah satu hubungan manusia dengan lingkungan hidup adalah ahlak manusia
terhadap lingkungan, bagaiman analisis kalian!

D. DAFTAR PUSTAKA

al-Munawwar , Said Agil Husin Dkk. Islam Humanis. Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2001.

Hasan, Muhammad Tholhah. Islam dalam Perspektif Sosiokultular. Jakarta: Lantabora Press,
2004.

Moeliono, Anton M. Dkk. Kamus Besara Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Jakarta,
1989.

Nata, Abuddin Dkk. Tema-tema Pokok al-Qur’an. Jakarta: Biro Bina Mental Spiritual DKI
Jakarta, 1994.

Raya, Ahmad Fuad. Dimensi Sains al-Qur’an. Solo: Tiga serangkai, 2006.

PUSAT KAJIAN PEMBELAJARAN & E-LEARNING 5

Anda mungkin juga menyukai