Anda di halaman 1dari 10

Al Qur’an merupakan kitab suci umat muslim yang menjadi salah satu mukjizat Nabi

Muhammad SAW. . Al Qur’an adalah kitab suci penyempurna kitab-kitab suci para nabi
sebelumnya. Al Qur’an bukan hanya petunjuk untuk mencapai kebahagiaan hidup bagi umat
muslim, tapi juga seluruh umat manusia.

Alquran adalah kitab induk, rujukan utama bagi segala rujukan, sumber dari segala sumber,
basis bagi segala sains dan ilmu pengetahuan. Alquran adalah buku induk ilmu pengetahuan,
di mana tidak ada satu perkara apapun yang terlewatkan), semuanya telah diatur di
dalamnya, baik yang berhubungan dengan Allah (hablum minallah) sesama manusia (hablum
minannas) alam, lingkungan, ilmu akidah, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu emperis, ilmu agama,
umum
dan sebagainya

Lebih lanjut bahwa sebenarnya segala ilmu yang diperlukan manusia itu tersedia di dalam
Alquran (p. 17). Salah satu kemukjizatan (keistimewaan) Alquran yangpaling utama adalah
hubungannya dengan ilmu pengetahuan, sehingga Allah menurunkan ayat yang pertama kali
QS. Al-‘Alaq: 1-5, yaitu:

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang
mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.”

Pentingnya Belajar Menurut Al Qur’an dalam Surat Al-Alaq Ayat 1-5

Bagian pertama Surat Al-Alaq ini mengarahkan Nabi Muhammad SAW kepada Allah agar
beliau berkomunikasi dengan Allah dan beliau dengan nama Allah membaca ayat-ayat
Alquran yang diterima melalui wahyu/Jibril (bukan membaca tulisan di atas kertas, sebab ia
adalah ummi/tidak pandai baca tulis). Sebab dari Allah-lah asal mula segala makhluk dan
kepadanya pulalah semua akan kembali. Wahyu pertama itu juga mengingatkan, bahwa Allah
telah memuliakan/menjunjung tinggi martabat manusia melalui baca. Artinya dengan proses
belajar mengajar itu manusia dapat menguasai ilmu-ilmu pengetahuan dan dengan ilmu-ilmu
pengetahuan ini manusia dapat mengetahui rahasia alam semesta yang sangat bermanfaat
bagi kesejahteraan hidupnya untuk memahami segala macam ilmu
pengetahuan, seseorang harus pandai dalam membaca., sehingga ilmu yang diperoleh dari
membaca itu, akan menambah dekatnya hubungan manusia dengan khaliq-nya.

Bukti otentisitas ini adalah banyaknya penghafal Al Qur’an yang terus lahir ke dunia, dan
pengkajian ilmiah terhadap ayat-ayatnya yang tak pernah berhenti. Kejaibannya, meski Al
Qur’an diturunkan 14 abad lalu, namun ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa
depan dan bersifat ilmiah. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, banyak ayat-
ayat Al Qur’an yang terbukti kebenarannya. Para ilmuwan telah berhasil membuktikan
kebenaran itu melalui sejumlah ekperimen penelitian ilmiah.

1. Keberadaan air sebagai sumber kehidupan


Air sudah tercipta di masa yang jauh sebelum bumi dan langit diciptakan. Di planet yang kita
huni pun, lebih dari 70% nya terdiri dari air, sehingga dari luar angkasa planet bumi nampak
biru indah kemilau laut yang mendominasi. Air merupakan nikmat dan karunia dari Allah
SWT yang tiada tara. Dalam al-Qur'an dijelaskan bahwa air merupakan sumber kehidupan
dengan air Allah SWT menumbuhkembangkan tanam-tanaman dan mengembangbiakkan
hewan-hewan ternak dan fungsinya tidak akan pernah digantikan oleh senyawa lain. Tak
terbayang jika air di bumi ini hilang atau habis.

Salah satu sifat air adalah mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Allah
berfirman dalam surah Ar- Ra'du ayat 17 yang menjelaskan mengalirnya air:

‫ت اَ ْو ِديَةٌ ۢ ِبقَ َد ِرهَا فَاحْ تَ َم َل ال َّس ْي ُل َزبَ@دًا رَّابِيً@@ا َۗو ِم َّما ي ُْوقِ@ ُد ْو َن‬ ْ َ‫اَ ْن َز َل ِم َن ال َّس َم ۤا ِء َم ۤا ًء فَ َسال‬
‫ق َو ْالبَا ِط َل ەۗ فَا َ َّما‬ َّ ‫ك يَضْ ِربُ هّٰللا ُ ْال َح‬ َ ِ‫اع َزبَ ٌد ِّم ْثلُهٗ ۗ َك ٰذل‬ ۤ
ٍ َ‫ار ا ْبتِ َغا َء ِح ْليَ ٍة اَ ْو َمت‬ ِ َّ‫َعلَ ْي ِه فِى الن‬
‫ك يَضْ ِربُ هّٰللا ُ ااْل َ ْمثَا َل‬ َ ِ‫ض َك ٰذل‬ِ ۗ ْ‫ث فِى ااْل َر‬ ُ ‫اس فَيَ ْم ُك‬ َ َّ‫ال َّزبَ ُد فَيَ ْذهَبُ ُجفَ ۤا ًء َۚواَ َّما َما يَ ْنفَ ُع الن‬
ۗ

17. Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah ia (air) di lembah-
lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa
(logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula)
buihnya seperti (buih arus) itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang yang
benar dan yang batil. Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya;
tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap ada di bumi. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan.

. Dalam Surah al-Furqan juga dijelaskan Allah menciptakan air untuk keberlangsungan hidup
umat manusia.

...dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami menghidupkan dengan air
itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar
dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak. ..." (QS. al-Furqan:
48-49).
Keberadaan air merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Air seolah
menjadi sumber kehidupan yang utama. Seperti yang dijelaskan dalam Alquran: "... Kami
membuat sesuatu yang hidup dari air? akankah mereka tidak percaya?" (21:30)

Penjelasan dibuktikan oleh ilmu sains bahwa segala sesuatu pada dasarnya terdiri dari sel,
baik manusia, tumbuhan, dan hewan. Sel disusun atas sitoplasma dan sitoplasma terdiri dari
80% air. Bahkan seorang peneliti dari Arab Saudi telah membuktikan melalui mikroskop
bahwa semua bagian dari sel hampir seluruhnya adalah air.

Pertanian dan Irigasi

QS,Az-zumar : 21.

‫ض ُث َّم ي ُْخ ِر ُج ِب ِه‬


ِ ْ‫يع فِي األر‬ َ ‫َأ َل ْم َت َر َأنَّ هَّللا َ َأ ْن َز َل م َِن ال َّس َما ِء َم ا ًء َف َس َل َك ُه َي َن ِاب‬
‫ك‬ َ ِ‫ُطامًا ِإنَّ فِي َذل‬ ْ ‫َزرْ عًا م ُْخ َتلِ ًفا َأ ْل َوا ُن ُه ُث َّم َي ِهي ُج َف َت َراهُ م‬
َ ‫ُص َف ًّرا ُث َّم َيجْ َعلُ ُه ح‬

‫ب‬ ْ ‫َلذ ِْك َرى ألولِي‬


ِ ‫األل َبا‬

Artinya : Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air
dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya
dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu
kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal.

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan manusia memikirkan salah satu dari suatu
proses kejadian di alam ini. yaitu proses turunnya hujan dan tumbuhnya tanam-tanaman di
permukaan bumi ini. Kalau diperhatikan seakan-akan kejadian itu merupakan suatu siklus
yang dimulai pada suatu titik-titik dalam suatu lingkaran, dimulai dari adanya sesuatu,
kemudian berkembang menjadi besar, kemudian tua, kemudian meninggal atau tiada.
kemudian mulai pula suatu kejadian yang baru lagi dan begitulah seterusnya sampai kepada
suatu masa yang ditentukan Allah, yaitu masa berakhirnya kejadian alam ini.

Contohnya ialah air hujan yang turun dari langit menyirami permukaan bumi,
sehingga bumi yang semulanya tandus dan kering, menjadi basah dan berair. Air hujan itu
sebagian disimpan di dalam bumi dengan adanya akar pohon-pohonan yang ada di hutan-
hutan kemudian meresap ke dalam bumi, merupakan persediaan air bagi manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan dan makhluk Tuhan yang lain di masa musim kemarau nanti. Pada bumi
yang gundul dan tandus, sebahagian besar dari air hujan itu tidak dapat ditahan oleh bumi.
Air itu langsung mengalir ke laut yang kadang-kadang berupa banjir besar yang menjadi
malapetaka bagi manusia. Adakalanya air itu langsung dimanfaatkan oleh manusia, binatang
dan tumbuh-tumbuhan. Maka tumbuhlah tumbuh-tumbuhan, sejak dari benih kemudian
menjadi besar, berbunga yang beraneka warna, berbuah, kemudian mati, untuk tumbuh lagi.
Buahnya bermanfaat bagi manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Ada yang dimakan, ada
pula yang diolah untuk keperluan-keperluan lain. Daun tumbuh-tumbuhan yang gugur
kemudian menjadi hancur bersama tanah dapat menjadi pupuk bagi bagi tanam-tanaman yang
lain.

Demikianlah, dari turunnya hujan, tumbuhlah tumbuh-tumbuhan dan berkembang-


biaknya binatang ternak dan sebagainya, manusia memperoleh nikmat yang tiada taranya,
sejak dari nikmat berupa makanan dan minuman, juga nikmat yang berupa perasaan, seperti
perasaan senang dan gembira melihat pemandangan yang indah di pegunungan yang diliputi
oleh pohon-pohonan, perasaan senang melihat bunga yang sedang mekar, air yang mengalir
di sungai, bunyi burung yang merdu diselingi dengan bunyi tetesan air yang jatuh dari atas
tebing batu, binatang ternak yang makan di padang rumput yang sedang menghijau.
Jika dilihat proses air yang mengalir ke laut, maka air itu menguap oleh terik panas matahari,
kemudian menjadi awan yang bergumpal, dihalau kembali oleh angin ke suatu tempat
sehingga menurunkan hujan.
Proses kejadian yang demikian itu menjadi bahan renungan bagi orang yang mau
menggunakan pikirannya. Tentu ada Zat Yang Maha Kuasa Yang mengatur semuanya itu,
sehingga segala sesuatu terjadi dengan teratur dan rapi. Tidak mungkin manusia yang
melakukannya. Yang melakukan semua itu tentulah zat Yang berhak disembah dan ditaati
segala perintah-Nya
2. Asal muasal besi

Besi mendapat tempat yang khusus dalam kitab suci Alquran. Secara khusus, surat ke-57
mengambil nama Al-Hadid yang berarti besi.

Sebenarnya asal mula dari besi tidaklah dari bumi. Beberapa puluh tahun yang lalu, ilmuan
membuktikan bahwa pernah terjadi tabrakan antara bumi dan meteor. Kerena ledakan yang
terjadi tersebut, maka terbentuklah besi.

Alquran pun menyebutkan tentang asal muasal besi: "Kami turunkan besi dengan kekuatan
melekat yang kuat dan membawa banyak manfaat bagi umat manusia." (57:25)

Ayat ini sama dengan hasil penelitian bahwa besi tidaklah berasal dari bumi melainkan
terbentuk dari benda lain di luar bumi yang kemudian menyentuh dan masuk ke atmosfer
bumi.

Kata Al-Hadid diambil dari ayat 25 surat tersebut. Dalam ayat itu, Alquran secara jelas
mengungkapkan bahwa besi memiliki kekuatan dan sangat bermanfaat bagi manusia. Dengan
besi itu, umat Islam bisa menolong agama Allah.

‫ْأ‬ ۚ َ ‫ت َواَ ْن َز ْل َنا َم َع ُه ُم ْالك ِٰت‬


ِ ‫لَ َق ْد اَرْ َس ْل َنا ُر ُسلَ َنا ِب ْال َبي ِّٰن‬
ِ ‫ان لِ َيقُ ْو َم ال َّناسُ ِب ْالقِسْ طِ َواَ ْن َز ْل َنا ْال َح ِد ْي َد ِف ْي ِه َب سٌ َش ِد ْي ٌد َّو َم َنا ِف ُع لِل َّن‬
‫اس َولِ َيعْ لَ َم‬ َ ‫ب َو ْال ِمي َْز‬
‫ب اِنَّ هّٰللا َ َق ِويٌّ َع ِز ْي ٌز‬ ُ ‫هّٰللا ُ َمنْ َّي ْن‬
ِ ۗ ‫صرُهٗ َو ُر ُسلَ ٗه ِب ْال َغ ْي‬

Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang
nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya
manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya merekamempergunakan
besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-
Nya, padahal Allah tidak dilihatnya.Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa. (QS
Al-Hadid: ayat 25).

Selain itu, Alquran juga menggambarkan proses pengolahan besi. Dalam surat Al-Khafi ayat
96 Allah SWT berfirman,
‫ْن َق ا َل ا ْنفُ ُخ ْوا َۗح ٰ ّت ٓى ا َِذا َج َع َل ٗه‬ ٰ
ِ ‫ٰا ُت ْو ِنيْ ُز َب َر ْال َح ِد ْي ۗ ِد َح ّت ٓى ا َِذا َس ٰاوى َبي َْن الصَّدَ َفي‬
‫ۗ َنارً ۙا َقا َل ٰا ُت ْون ِْٓي ا ُ ْف ِر ْغ َع َل ْي ِه ق ِْطرً ا‬

Berilah aku potongan-potongan besi. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua
(puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain, Tiuplah (api itu). Hingga apabila besi itu sudah
menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku
kutuangkan ke atas besi panas itu.

Teknologi pengolahan besi tampaknya telah dikuasai manusia sejak zaman Nabi Daud AS.
Hal itu terungkap dalam surat Al- Anbiyaa’ (Nabi-nabi) ayat 80. Dalam surat itu Allah SWT
berfirman, Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna
memelihara kamu dalam peperanganmu. Maka, hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).

Fakta lainnya yang menyebutkan pengolahan besi yang telah berkembang di zaman Nabi
Daud AS juga dengan diungkapkan dalam surat Saba’ (Kaum Saba) ayat 10. Dan
sesungguhnya telah Kami berikan ke pada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), Hai
gunung-gunung dan burung-bu rung, bertasbihlah berulang-ulang

bersama Daud, dan Kami telah melunakkan besi untuknya.

Dalam surat Saba’ ayat 11, Alquran juga memerintahkan dan menjelaskan cara membuat baju
besi. Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya, dan kerjakanlah amalan
yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.

Paling tidak, terdapat sembilan ayat dalam Alquran yang membahas dan menjelaskan tentang
besi. Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan
Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu
pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu
dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu
berserah diri (kepada-Nya). (QS An-Nahl: ayat 81). 

3. Tentang langit
Dalam Al Qur’an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik
tentang langit:

‫ون‬
َ ‫ض‬ ً ُ‫ْق ًفا َمحْ ف‬
ُ ‫وظا َو ُه ْم َعنْ آ َيا ِت َها مُعْ ِر‬ ‫َما َء َس‬ َّ ‫َو َج َع ْل َنا‬
‫الس‬
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka
berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya.” (Al Qur’an,
21:32)

Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20.

Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya


kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika
mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan
membahayakan makhluk hidup.

Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan


kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar
tak berbahaya dan berguna, – seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan
gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi,
yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan
bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang
dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan
penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.

Kebanyakan manusia yang memandang ke arah langit tidak pernah berpikir tentang fungsi
atmosfir sebagai pelindung. Hampir tak pernah terlintas dalam benak mereka tentang
apa jadinya bumi ini jika atmosfir tidak ada. Foto di atas adalah kawah raksasa yang
terbentuk akibat hantaman sebuah meteor yang jatuh di Arizona, Amerika Serikat. Jika
atmosfir tidak ada, jutaan meteorid akan jatuh ke Bumi, sehingga menjadikannya tempat yang
tak dapat dihuni. Namun, fungsi pelindung dari atmosfir memungkinkan makhluk hidup
untuk melangsungkan kehidupannya dengan aman. Ini sudah pasti perlindungan yang Allah
berikan bagi manusia, dan sebuah keajaiban yang dinyatakan dalam Al Qur’an.
Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi
bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat
celcius di bawah nol.

Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir,
Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi,
juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita.
Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya,
sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi
raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan
menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.

4. Gunung

Gunung ada atau muncul karena tumbukan lempengan-lempengan raksasa yang membentuk
kerak bumi. lempengan yang lebih kuat menyelip ke bawah sedangkan lempengan yang
lemah melipat ke atas membentuk dataran tinggi dan gunung

Banyak sekali fungsi gunung , Antara lain penahan guncangan, penyalur pembuangan tenaga
panas bumi,penyubur tanah dan lain lainnya.

Al Qur’an menjelaskan fungsi gunung dalam beberapa ayat dalam Al Qur’an, antara lain :

‫اس َي اَنْ َت ِم ْي دَ ِب ِه ْۖم َو َج َع ْل َنا ِف ْي َها ف َِجاجً ا ُس ُباًل لَّ َعلَّ ُه ْم‬ ِ ْ‫َو َج َع ْل َنا فِى ااْل َر‬
ِ ‫ض َر َو‬
‫َي ْه َت ُد ْو َن‬

“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak)
goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas,
agar mereka mendapat petunjuk.” (QS Al Anbiya:31).

‫ض م ِٰه ًد ۙا وَّ ْال ِج َبا َل اَ ْو َتا ًد ۖا‬


َ ْ‫اَ َل ْم َنجْ َع ِل ااْل َر‬
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung
sebagai pasak?”  (QS An Naba’: 6-7).
Dalam Alquran mengibaratkan gunung sebagai pasak yang memiliki akar yang dalam.
Berdasarkan penelitian lapisan tektonik 20 abad yang lalu, ini dapat dibuktikan dari salah satu
gunung seperti Gunung Everest yang memiliki ketinggian sekitar 9 km di atas tanah dan 125
meter ke dalaman tanah.

Letusan Gunung

Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah
“erupsi”. Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar),
hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar.

Peristiwa letusan gunung disebutkan dalam firman Allah SWT.:

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan
sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap
sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan [Q.S. an-Naml
(27): 88].”

Seperti dikutip dari buku ‘Sains berbasis Al Quran’ karangan Ridwan Abdullah Sani, pada
hari kiamat yang sesungguhnya, keadaan akan lebih dahsyat. Gunung berapi akan meletus
secara serentak. Saat gunung-gunung di bumi meletus, akan muncul muntahan lahar yang
sangat panas.

Lahar tersebut akan berpencar ke penjuru bumi dan mengenai seluruh makhluk hidup.
Kondisi tersebut digambarkan dalam Surah Al-Qariah ayat 4 dan 5. “Pada hari itu manusia
seperti laron yang beterbangan,” “Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-
hamburkan,” bunyi ayat tersebut.

Jika sebuah gunung meletus, abunya dapat beterbangan menutupi atmosfer bumi. Debu yang
menutupi langit dapat membuat sinar matahari terhalang dan cuaca di bumi menjadi dingin
seketika. “Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi
manusia. Inilah azab yang pedih,” bunyi Surah Ad-Dukhan ayat 10-11.

Jika oksida belerang memenuhi udara, bahaya yang menimpa kehidupan di bumi adalah
terjadinya hujan asam. Kondisi ini akan membuat hewan dan manusia sangat menderita.

Anda mungkin juga menyukai