Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BUAH POKOK BIDARA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Taksonomi Tumbuhan Tinggi


Dosen Pembimbing :
Sulisetijono, M.Si
Ainun Nikmati Laily, M.Si
Disusun oleh:
Siti Ngaisah (10620103)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012
KATA PE NGANTAR
Segala puji bagi Allah atas limpahan Rahmat, Taufiq, serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Buah Bidara Pokok. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah banyak memberikan informasi kepada penulis
sehingga terselesaikan tugas makalah ini. Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui pengertian
buah yang terkandung dalam al-Quran.
Dalam penulisan ini, penulis yakin bahwa pasti banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, sehingga
penulis memohon saran dan kritik dari para pembaca demi kebaikan pada penulisan berikutnya. Dan
akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat khususnya penulis dan umumnya bagi pembaca.

Malang, Juni 2012


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang

Terdapat banyak jenis tumbuhan yang disebut di dalam al-Quran diantaranya adalah buah. Banyak sekali
buah yang disebutkan di dalam al-Quran diantaranya yaitu buah Pokok Bidara (Ziziphus Mauritian). AlQuran merupakan sumber inspirasi dari ilmu pengetahuan, sehingga manusia mampu mengkaji dan
mengembangkan ilmu sebagaimana sekarang ini. Segala sesutau telah disebutkan di dalam al-Quran
sebelum sesuatu itu diketahui oleh manusia. Dengan adanya para ilmuan yang mengkaji hal tersebut,
maka dapatbterkembangkan.
Dengan demikian, disusunlah makalah tentang buah Pokok Bidara ini yang telah disebutkan dalam alQuran untuk dapat mengkaji lebih lanjut tentang buah Pokok Bidar atersebut.
I.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.
Bagaimana buah Pokok Bidara dalam perspektif al-Quran?
2.
Bagaimana buah Pokok Bidara dalam perspektif ilmu biologi?
I.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk:
1.
Mengkaji buah Pokok Bidara yang telah disebutkan di dalam al-Quran
1.
Mengetahui buah Pokok Bidara dalam perspektif al-Quran
2.
Mengetahui buah Pokok Bidara dalam perspektif ilmu Biologi
BAB II
KAJIAN KEISLAMAN
I.
Ayat Al-Quran yang berkaitan
Ayat Al-Quran yang berkaitan dengan buah Pokok Bidara adalah surat As-Saba ayat 16 dan surat AlWaqiah ayat 28.
1.
Surat As-Saba ayat 16
qtrs $uZ=yrs Nkn=t @y Py9$# NgoY9t/ur NkoKZpg2#)
tFZy_ tA#urs @@2& 7Hs~ 9@Or&ur &xur `iB 9 9@=s%
Artinya:
Tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti
kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl
dan sedikit dari pohon Sidr (QS.34:16).
1.
Surat Al-Waqiah ayat 28
9 7qC
Artinya:
Berada di antara pohon bidara yang tak berduri (QS.56:28).
1.
Surat An-Najm ayat 12-18
mtRryJFsr& 4n?t $tB 3tt s)s9ur n#uu s!tR 3tz& yZ ou
4ygtFZRQ$# $ydyY pZy_ #urpRQ$# ) yt noub9$#
$tB 4yt $tB s#y |t79$# $tBur 4xs s)s9 3r&u `B Mt#u
mn/u #u939$#
Artinya:
Maka Apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah
dilihatnya? (12) dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli)
pada waktu yang lain (13) (yaitu) di Sidratil Muntaha (14) di dekatnya ada syurga tempat
tinggal (15) Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang
meliputinya (16) penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak
(pula) melampauinya (17) Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan)
Tuhannya yang paling besar (18)
II. Penafsiran kalimat As-Sidr
a) Tafsir Al-Qurthubi
Kata wa min syaiin min sidrin qolilin Dan sedikit dari pohon Sidr.
Sidr adalah nama jenis pohon. Ada dua macam jenis Sidr yaitu 1) Sidr yang ditanam di daratan. Pohon ini
tidak dapat dimanfaatkan, daunnya tidak baik untuk air cucian dan memiliki buah yang tidak enak
dimaka, pohon ini disebut pohon Dhal. 2) Sidr yang tumbuh di air. Buahnya seperti teratai dan daunnya
baik untuk air cucian. Pohon ini diseut pohon Unnab (Al Qurthubi.2009:694).
b) Tafsir Ath-Thabari
Kata wa min sidrin qolilin (Dan sedikit dari pohon Sidr) (Abu Jafar.2009:370).

c) Tafsir Al Maraghi
As Sidr adalah pohon nabaq (sejenis pohon Bidara) (Ahmad.1988:111).
d) Tafsir Ibnu Katsir
Sidratul Muntaha digambarkan sebagai Pohon Bidara yang sangat besar, tumbuh mulai Langit Keenam
hingga Langit Ketujuh. Dedaunannya sebesar telinga gajah dan buah-buahannya seperti bejana batu, Dari
Anas bin Malik, dari Malik bin Shashaah, dari Nabi SAW. (Ghoffar.2007).
III.

Hadits yang Berkaitan

Rasulullah s.a.w., bersabda:


.
Hadis Sahih Bukhari dan Muslim daripada Ummu Athiyah r.a.

Artiya:
Nabi s.a.w. masuk ke tempat kami, ketika kami sedang memandikan puteri beliau(Zainab binti
Rasulullah s.a.w.). Lalu beliau bersabda: Mandi (sampai bersih benar) tiga atau lima kali lebih
banyak dari itu sesuai dengan keperluannya. Dengan air yang sudah dicampur daun sidir(bidara),
dan penghabisan dengan air kapur. Bila telah selesai, lalu kami beritahukan beliau. Beliau
memberikan kainnya kepada kami, seraya berkata: Pakaikanlah kain ini sebagai kafannya lapis
pertama.
BAB III
KAJIAN SAINS
3.1

Gambar

3.2
Sistematika
Sistematika dari Bidara adalah (Cakmus.2009):
Kingdom Plantae
Divisio Magnoliophyta
Classis Magnoliopsida
Subclassis Rosidae
Ordo Rhamnales

Familia Rhamnaceae
Genus Ziziphus
Species Ziziphus mauritiana
Nama dalam Al-Quran: Sidr
Nama Arab
: Nabaq, Sidr
Nama umum
Indonesia : Bidar, Widar, dara (sunda), Widoro (Jawa), Bukol (Madura)
Inggris
: Indian Jujube, common jujube
Melayu
: Bidara, ujube, epal siam
Vietnam
: Tao, tao nhuc, tao ta
Tailand
: Phutsta
Pilipin
: Mansanitas
3.3 Deskripsi
Buah Pokok Bidara (Ziziphus mauritiana) termasuk dalam familia Rhammaceae. Familia Rhammaceae
ini memiliki kurang lebih 55 genus dan 900 species (Anjum.2005).
Deskripsi dari Ziziphus mauritiana adalah sebagai berikut:
1.
1. Habitat dan Penyebaran
Ziziphus mauritiana adalah salah satu buah yang paling kuno asli India. Tumbuhan ini tumbuh di
daerah tropis, sub tropis dan daerah gersang (Godara.2007).
Tanaman ini berasal dari Timur Tengah dan telah menyebar di wilayah Tropik dan sub tropik, termasuk
Asia Tenggara. Tanaman ini dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi, tetapi tumbuhan ini lebih
menyukai udara yang panas dengan curah hujan berkisar antara 125 mm dan di atas 2000 mm. Suhu
maksimum agar dapat tumbuh dengan baik adalah 37-48C, dengan suhu minimun 7-13C. Tanaman ini
umumnya ditemukan pada daerah dengan ketinggian 0-1000 m dpl (Dahiru.2010).
Liar dan dibudidayakan ditemukan di kering daerah dan tempat-tempat berbatu (Marwat. 2009).
1.
2. Habitus
Z. mauritiana adalah tumbuhan semak, dengan tinggi mencapai 15 m (Clifford.2001).
Familia Rhammaceae memiliki perawakan semak atau pohon jarang yang berupa terna (Gembong.2010).
3. Akar
Perakaran tunggang
1.
4. Batang
Pohon selalu hijau atau setengah meranggas, tumbuh tegak, atau menyebar dengan cabang-cabangnya
yang terkulai (declinatus) memiliki goresan tak beraturan, berwarna abu-abu atau hitam pudar setiap
percabangan ranting terdapat dua duri yang mengalami modifikasi pada bagian ujungnya., satu berkelok
dan yang lainnya lurus. (Heyna.1897).
Batangnya silinder, berwarna coklat kemerahan, pada batang yang sudah tua akan berwarna keabuabuan pudar, permukaan kasar, keras dan berkayu (Latif.2002).
1.
4. Daun
Daunnya berbentuk bulat telur atau lonjong dengan puncak membulat dan tepi daun bergerigi. Panjang
daunnya kurang 3,8 cm, lebarnya 2,9 cm. Daun berwarna hijau, mengkilap di sisi atas dan hijau pucat
keabu-abuan dibawah (Yovita.2009).
Berdaun tunggal dengan letak yang berselang-seling, berbentuk bundar-lonjong, berukuran 2-9 cm x 1,55 cm, dengan tepian yang berkilap, tidak berbulu. Tulang daun membujur nyata dengan tangkai daun
berukuran panjang 8-15 mm. Daun berwarna hijau dan akan menguring ketika menua (Clifford.2001).
1.
5. Bunga
Bunganya kecil, bunga majemuk, berwarna hijau kekuningan, letak axilar daun (inflorescence),
berpuncak datar, bunganya bergerombol (Yovita.2009).
Gagang bunga panjangnya 2-3 mm, berwarna kekuningan, berbau harum. Daun mahkota berjumlah 5
helai, dengan daun kelopaknya berjumlah 5 dan bercuping bercuping. Benang sari 5 utas, dengan bakal
buah tenggelam beruang 1-4 dan tangkai putik bercabang 2. Cakramnya bercuping 10 atau beralur-alur
(Clifford.2001).
Bunga uniseksual, muncul dari ketiak daun, berbentuk payung menggarpu, panjangnya 1-2 cm, tersusun
atas 7-20 kuntum bunga (Latif.2002).
Tipe polen pada Ziziphus marauritiana adalah Tricolporat (Anjum.2005).

Gambar polen
1.
6. Buah
Buah ini bentuknya oval, obovate, lonjong atau bulat. Kulit berwarna hijau mengkilat, permukaan halu,
tipis tapi ketat. Daging buah berwarna putih dan renyah. Memiliki aroma yang enak (Clifford.2001).
Buah-buahan berwarna hijau dan menguning saat menua. Buah yang matang lunak, berair dengan kulit
keriput dan memiliki aroma menyenangkan. Buah yang matang rasanya asam manis. Tekstur dan
rasanya mirip buah Apel (Saran.2007).
Buahnya bertipe buah batu, berbentuk bulat, sampai bulat telur, dapat mencapai ukuran 6 cm X 4 cm.
Kulit buah halus atau kasar, mengkilap, berwarna kekuningan sampai kemerahan. Daging buah berwarna
putih, banyak mengandung sari buah, rasanya asam atau manis (Gembong.2009:309).
1.
7. Biji
Bakal buah menumpang atau tenggelam, beruang 1-4, dalam tiap ruang berisi 1 bakal biji. Biji memiliki
endosperm, lembaga lurus dan besar (Gembong.2009:309)
Biji terletak dalam batok yang berbenjol dan beralur tidak beraturan yang berisi 1-2 inti biji yang
berwarna coklat pada tiap ruang (Clifford.2001).
3.3 Fisiologi
Zizyphus marauritiana termasuk ke dalam tanaman C3. Dinamakan tanaman C 3 karena produk
fiksasi karbon organik pertama tanaman ini adalah senyawa berkarbon-tiga, 3-fosfogliserat. Tanaman C3
memproduksi makanan apabila stomatanya tertutup pada hari yang panas dan kering. Tingkat CO 2 yang
menurun dalam daun akan mengurangi bahan ke siklus Calvin yang membuat keadaan memburuk,
rubisco dapat menerima O2 sebagai pengganti CO2. Karena konsentrasi O2 melebihi konsentrasi
CO2 dalam ruang udara di dalam daun, rubisco menambahkan O2 pada siklus Calvin dan bukannya CO2.
Produknya terurai dan satu potong senyawa berkarbon dua dikirim keluar dari kloroplas. Mitokondria
dan peroksisom kemudian memecah molekul berkarbon dua menjadi CO2. Proses ini disebut
fotorespirasi, karena proses ini terjadi dalam cahaya dan mengkonsumsi O2. Tidak seperti fotosintesis,
fotorespirasi tidak menghasilkan ATP dan makanan (Heyna.1897).
Kekeringan merupakan faktor utama yang membatasi pertumbuhan dan pembangunan di tinggi
tanaman. Karena kekeringan adalah kejadian umum di lingkungan mengalami pasokan air terbatas.
Tanaman ini dapat menghindari stres kekeringan dengan memaksimalkan penyerapan air yaitu dengan
penutupan stomata (Clifford.2001).
3.4 Manfaat
Bagian dari Pokok Bidara yang dapat dimanfaatkan adalah buah, daundan kayu (Marwat.2009).
1.
Daun pokok bidara biasanya digunakan ketika memandikan jenazah bagi orang Islam. Daunnya
juga biasa digunakan ketika mandi wajib bagi wanita yang baru suci daripada haid (Marwat.2009).
2.
Buah Pokok Bidara dapat dimakan dalam keadaan segar, atau diperas menjadi minuman
penyegar, juga dikeringawetkan, atau dibuat manisan. Buah ini dapat mempertahankan kelembaban
dan keseimbangan tubuh (Marwat.2009).
3.
Buah bidara dapat dimakan dalam keadaan segar atau diperas menjadi minuman penyegar,
diawetkan atau dibuat manisan. Daun muda, dapat digunakan sebagai sayuran, atau pakan ternak.
Kulit kayu dan buahnya menghasilkan pewarna. Kayunya kemerahan, bertekstur halus, keras, dan

tahan lama, dan digunakan sebagai kayu bubur, peralatan rumah tangga, atau peralatan lainnya.
Buah, biji, daun, dan kulit kayu, serta akar berkhasiat untuk pengobatan dan membantu pencernaan
(Heyne. 1987).
4.
Memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di antaranya, diare, kencing
manis dan malaria (Yovita.2009).
5.
Pernah dilaporkan bahwa buah bidara juga direbus dan menghasilkan sirop (Dahiru.2010).
6.
Di India pohon bidara merupakan salah satu dari beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk
pemeliharaan serangga lak; ranting-ranting yang terbungkus oleh sekresi serangga itu dipungut
untuk diproses menjadi sirlak (Saran.2007).
7.
Kulit kayu dan buahnya menghasilkan bahan pewarna. Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur
halus, keras, dan tahan lama, dan digunakan sebagai kayu bubut, alat rumah tangga, dan alat-alat
lain. Buah, biji, daun, kulit kayu, dan akarnya berkhasiat obat, terutama untuk membantu
pencernaan dan sebagai tapal untuk luka (Marwat.2009).
8.
Di Malaysia rebusan kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut (Latif. 2002).
9.
Buah matang sebagian besar dikonsumsi mentah tetapi mereka juga dapat dibuat terang, kering
dan bubuk. Daunnya dapat dikonsumsi oleh unta, kambing, sapi dan gizi. Nutrisi buah matang lebih
kaya dari buah Apel yaitu pada kandungan protein, fosfor, kalsium, karoten dan vitamin C (Saran.
2007).
10.
Dapat dilakukan untuk pengobatan luka, anodyne dan tonik, obat penahan darah dan
memurnikan darah (Marwat.2009).
11. Pada suatu penelitian diketahui bahwa ekstrak buah Ziziphus mauritiana bersifat
hepatoprotektif mampu menginduksi diinduksi hati pada tikus. Hal tersebut karena buah Bidara
mengandung senyawa, asam caffeic, p-hidroksibenzoat, fenolik dan kaya vitamin C (Dahiru.201
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang menyebutkan tentang buah Pokok Bidara diantaranya
yaitu surta Al-Waqiah ayat 28, As-Saba ayat 16 dan An-Najm ayat 12-18. Di dalam al-Quran buah Pokok
Bidara disebut dengan buah As-Sidr. As-Sidr ini bermakna pohon serupa pohon bidara
Berdasarkan kajian sains, buah Pokok Biduri (Ziziphus mauritiana) termasuk dalam familia
Rhammaceae. Buah ini berasal dari Timur Tengah dan sekarang sudah menyebar ke berbaga Negara.
Berupa semak, batang berkayu, daun tunggal, bunga kecil uniseksual, buah batu. Buah ini memiliki
banyak memiliki manfaat bagi manusia, diantaranya yaitu sebagai obat dan sebagai buah.
REFERENSI
Al-Halabi, Mushthafa Al-Babi. 1988. Tafsir Al-Maraghi.semarang: Tohaputra
Al-Qurthubi, Syaikh Imam. 2009. Tafsir Al-Qurthubi. Jakarta: Pustaka Azzam
Ath-Thabari, Abu Jafar Muhammad. 2009. Tafsir Ath-Thabari. Jakarta:Puataka Azzam
Cakmus.2009. Klasifikasi Tumbuhan. (http://www.plantamor.com) diakses pada tanggal 4 Juni 2012
Clifford;dkk. 2001. Physiological and morphological adaptations of the fruit tree Ziziphus mauritiana in
response to progressive drought stress. Australia: Tree Physiology Vol.2, No.1
Dahiru. 2010. Ziziphus mauritiana Fruit Extract Inhibits Carbon Tetrachloride-induced Hepatotoxicity
in Male Rats. Nigeria: Pakistan Journal of Nutrition Vol.9, No.10
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Warna Jaya
Gambar Buah Pokok
Bidara(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/ /PokokBidaraBunga.jpg) diakses pada tanggal 4 Juni
2012
Ghoffar, M.Abduh.2007. Terjemah Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta; Pustaka Imam Asy-Syafii
Saran, P.L. 2007. Biodiversity Among Indian Jujube (Zizhiphus mauritiana)Genotype For Powder
Mildew and Other Traits. Hisar: Journal Botany Vol.5, No.3
Latif, AM. 2002. Chinee Apple Indian Jujube Zizhiphus mauritiana. America: Queensland Government
Marwat , Sarfaraz Khan. 2009. Fruit Plant Species Mentioned in the Holy Quran and Ahadith and Their
Ethnomedicinal Importance. Pakistan: American-Eurasian Journal Vol.5, No. (2)
Qaisar, Anjum Perveen.2005. Pollen Flora Of Pakistan XLIV Rhammaceae. Pakistan: Journal Botany
Vol.7, No.2
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Taksonomi Tumbuhan (Dpermatophyta). Yogyakarta: UGM Press

Yovita, Andri. 2009. Deskripsi Familia Rhammaceae. (http://ita\/upload.blogspot.com) diakses pada


tanggal 4 Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai