Anda di halaman 1dari 9

Prinsip- prinsip dasar ilmu lingkungan

( Makalah ini dibuat untuk memenuhi Mata Kuliah Pendidikan Fiqh Lingkungan )

Disusun Oleh :

Kelompok 1

SUKMA MADANI ( 1012019033 )

ZURRATUL UYUN ( 1012019039 )

Semester/Unit : 5/1

Dosen Pengampu :

NUR HANIFAH, MA.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) LANGSA

FAKULTAS TARBIYAH PRODI PAI

TAHUN AJARAN 2020 / 2021


KATA PENGANTAR

ِ‫الرح ْي‬
َّ ِ‫الرحْ َمن‬
َّ ‫للا‬
ِّ ِ‫سم‬
ْ ِ‫ب‬,

Alhamdulillah, alhamdulillahirabbil ‘alamin Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kita kesehatan, keselamatan serta berbagai kenikmatan kepada kita semua.
Sehingga kami penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip-prinsip dasar
ilmu lingkungan” ini tepat pada waktunya.

Shalawat beserta salam tak lupa pula kita sanjung sajikan kepangkuan Nabi kita
Muhammad SAW yang telah membawa kita ummatnya dari zaman jahiliyah kezaman
islamiyah dan dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetauhan. Semoga kelak di
akhirat kita termasuk umat yang mendapat kasih sayang dan syafa’at-Nya. Amin

Ucapan terima kasih kepada bapak Dosen Pengampu yaitu Ibu NUR HANIFAH, MA. yang
telah mengarahkan dan menginspirasi penulis dalam belajar, yang selalu meluangkan
waktunya dalam memberikan bimbingan serta arahan.

Penulis sadar dan faham bahwa makalah ini masih banyak sekali kekurangannya dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis berharap adanya kritik, saran serta usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurn atanpa
ada saran yang membangun dan semoga materi dari mkalah ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya.

Langsa, 12 Oktober 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN .......................................................................... 2
A. Pengetahuan alam hewani dan nabati sebagai bahan dasar untuk
kebutuhan manusia ...................................................................................... 2
B. Pengoptimalan sumber daya alam .......................................................... 5
C. fungsi timbal balik antara lingkungan dan manusia ................................ 5
BAB III : PENUTUP ................................................................................... 8
A. Kesimpulan ........................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dan makhluk lain dialam semesta ini diciptakan Allah SWt dengan tujuan tertentu
dan bukanlah tanpa maksud. Manusia tidak begitu saja dibuat tanpa memiliki hakikat dan
substansi. Manusia hidup dimuka bumi ini pun berdampingan dengan makhluk-makhluk allah
lainnya seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan. Hidup saling berdampingan agar saling menjaga
bukan merusak bumi dan isinya. Makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang kita gunakan
adalah hasil dari pemanfaatan sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-
hari. Semua mahluk hidup seperti hewan, tumbuhan, yang ada di muka bumi ini merupakan
sumber daya alam hayati. Sumber daya alam hayati juga mempunyai nilai-nilai biologi,
ekonomi, dan budaya yang saling berkaitan.

Hubungan timbal balik manusia dengan alam sangat ditentukan oleh kemampuan
manusia dan alam sesuai karakternya masing-masing. Keduanya memerlukan hubungan
timbal balik secara berkelanjutan. Melalui pengelolaan lingkungan hidup secara bijaksana
selain dapat menyelamatkan dan melestarikan lingkungan hidup, juga dapat menjamin
kebutuhan dan kemakmuran umat manusia itu sendiri. Oleh karenanya. disadari atau tidak,
keseimbangan dalam lingkungan kehidupan manusia dan lingkungan alam dapat terganggu
karena ulah manusia itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengetahuan mengenai alam hewani dan nabati sebagai bahan dasar
untuk kebutuhan manusia?
2. Bagaimana pengoptimalan sumber daya alam?
3. Bagaimana fungsi timbal balik antara lingkungan dan manusia?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengetahuan mengenai alam hewani dan nabati sebagai bahan
dasar untuk kebutuhan manusia.
2. Mengetahui pengoptimalan sumber daya alam.
3. Mengetahui fungsi timbal balik antara lingkungan dan manusia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetahuan mengenai alam hewani dan nabati sebagai bahan dasar untuk
kebutuhan manusia

1. Sumber daya alam hewani


SDA hewani adalah sumber daya yang berasal dari hewan. Biasanya, SDA
ini digunakan sebagai bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan makan manusia
sehari-hari. Berikut adalah contohnya:
- Hewan Peternakan
Hewan peternakan merupakan salah satu SDA yang kerap dijadikan bahan
pangan. Tak hanya makanan, hewan peternakan juga dijadikan mata pencaharian,
misalnya ternak ayam, bebek, hingga sapi. Contoh: sapi, domba, kambing, bebek,
ayam.
- Perikanan

Seperti hewan peternakan, hewan perikanan juga dimanfaatkan untuk bahan


makanan dan mata pencaharian. Biasanya, nelayan akan mengumpulkan hewan
perikanan dan mengkonsumsi atau menjualnya. Contoh: Ikan lele, udang, cumi-cumi,
ikan gurame.

2. Sumber daya alam nabati


SDA nabati adalah hasil alam yang berupa tumbuhan. Berikut adalah
contohnya:
- Tumbuhan Hasil Pertanian dan Perkebunan

Tumbuhan dari hasil pertanian dan perkebunan kerap dimanfaatkan untuk kehidupan
sehari-hari. Biasanya, jenis tumbuhan ini digunakan untuk pembuatan bahan pangan,
sandang, hingga obat-oabatan. Contoh: padi, jagung, kapas, kumis kucing, jahe, kencur,
kunyit, kedelai, kacang-kacangan.

2
- Tumbuhan Hasil Hutan

Hutan menyimpan berbagai jenis tumbuhan yang berguna untuk manusia. Tumbuhan
tersebut meliputi pohon hingga bunga.

Tumbuhan di hutan menjadi penyeimbang ekosistem. Keberadaannya mampu


menyimpan air dan mengasilkan oksigen untuk bumi serta makhluk hidup. Di samping
itu, tumbuhan hasil hutan juga kerap dimanfaatkan menjadi barang tertentu, misalnya
bahan bagunan. Contoh: Jati, damar,pinu, rotan.

B. Pengoptimalan sumber daya alam


Sumber daya hayati diolah dan dimanfaatkan dalam bentuk pangan, sandang atau
pakaian, peralatan dan perabotan, obat dan perawatan tubuh. Sumber daya alam baiknya
dikelola dengan prinsip efisiensi dan berkelanjutan. Artinya, kita mengolah dan memakai
seperlunya, sesuai kebutuhan, dan sehemat mungkin. Dalam pengolahan dan
pemanfaatannya kita harus memastikan ada keberlanjutan. Artinya jangan sampai
pengolahan dan pemanfaatan sumber daya hayati menimbulkan kerusakan alam dan
terganggunya ekosistem. Dalam memanfaatkan bumi tidak bole semena mena sesuka hati
dan tidak wajar, baik yg ada dilaut maupun didarat. Memanfaatkan dengan tidak baik
seperti diracun. Jadi harus dipakai secara rasional dan sesuai porsi. tidak boleh menebang
pohon sesuai kemauan, maka dari itu melakukan sesuatu harus difikirkan.

Firman Allah QS. Al-A’raf ayat 85:

َ ‫ٱّلل ق ِريبَ ِمنَ ْٱل ُمحْ ِس ِن‬


‫ين‬ ُ ‫ص َٰل ِحها وٱ ْد‬
ََ ‫عوَهُ خ ْوفًا وطم ًع َاَ ِإ‬
ََِ َ‫ن رحْ مت‬ َ ِ ‫ى ْٱْل ْر‬
ْ ‫ض ب ْعدَ ِإ‬ َ ِ‫ل ت ُ ْف ِسدُواَ ف‬
َ‫و‬

Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang
yang berbuat baik.

3
C. Fungsi timbal balik antara lingkungan dan manusia
Dalam interaksi terdapat hubungan timbal balik. Apabila interaksi ini bisa berjalan
sesuai, maka terjadi hubungan timbal balik, seperti alam sekitar menjadi baik atau
lingkungan yang bersih, dengan melalui itu, maka ini juga akan menguntungkan manusia.
Hubungan timbal Balik manusia dengan alam sangat ditentukan oleh kemampuan
manusia dan alam sesuai karakternya masing-masing. Keduanya memerlukan hubungan
timbal Balik secara berkelanjutan. Melalui pengelolaan lingkungan hidup secara
bijaksana selain dapat menyelamatkan dan melestarikan lingkungan hidup, juga dapat
menjamin kebutuhan dan kemakmuran umat manusia itu sendiri. Oleh karenanya.
disadari atau tidak, keseimbangan dalam lingkungan kehidupan manusia dan lingkungan
alam dapat terganggu karena ulah manusia itu sendiri.Melalui al-Qur'an, ajaran Islam,
dan pengetahuan lingkungan hidup dapat dipupuk hubungan timbal balik agar manusia
dapat saling mengerti, baik bagi dirinya maupun terhadap alam sekitar sesuai dengan
amanah sang pencipta.
Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan interaksi manusia dengan lingkungan alam adalah: Pengertian interaksi manusia
dengan lingkungan alam sekitar adalah hubungan yang terjalin antara manusia dengan
lingkungannya yang melibatkan aksi reaksi sehingga di dalamnya terdapat unsur saling
mempengaruhi satu sama lain.
Merenungi dan mencermati fenomena alam bisa membuat manusia kaya akan
pengetahuan dan pengalaman. Begitupula bila manusia mengambil hikmah dari
sekian banyak peristiwa menimpanya, sehingga lambat laun dapat membuat manusia
lebih bijaksana. Menjadi seorang bijaksana memerlukan kelapangan dan keterbukaan
hati, serta kejernihan berfikir.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konsep Fikih lingkungan pada hakikatnya adalah konsep aturan-aturan yang dirumuskan
oleh Islam dalam rangka mengatur pemanfaatan yang berorientasi pada kelestarian lingkungan
sesuai dengan tuntunan al-qur’an dan hadis. Hubungan manusia sebagai khalifah di muka bumi
terhadap lingkungan hidupnya harus berdasarkan atas asas pemanfaatan yang benar dan
menghindarkan kerusakan. Kesadaran akan pelestarian lingkungan hidup sebagaimana yang
sudah digariskan oleh fikih Islam perlu ditanamkan kepada setiap pribadi muslim, dan menjadi
tanggung jawab bersama, lebih-lebih pemerintah sebagai pemegang regulasi dalam rangka
menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dan mengantisipasi dampak kerusakan
lingkungan. Pemeliharaan lingkungan merupakan upaya untuk menciptakan kemaslahatan dan
mencegah kemudharatan. Merenungi dan mencermati fenomena alam bisa membuat
manusia kaya akan pengetahuan dan pengalaman. Begitupula bila manusia
mengambil hikmah dari sekian banyak peristiwa menimpanya, sehingga lambat laun dapat
membuat manusia lebih bijaksana. Menjadi seorang bijaksana memerlukan kelapangan dan
keterbukaan hati, serta kejernihan berfikir.

B. Saran

Penulis sadar dan faham bahwa makalah ini masih banyak sekali kekurangannya dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis berharap adanya kritik, saran serta usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurn atanpa
ada saran yang membangun dan semoga materi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Syafi’i. SJ. Fiqh Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta, 2001.


Sukarni, Fiqh Lingkungan Hidup. Jakarta: Pustaka Imam Syafi’I, 2007.
Setiadi, Dede. Pengantar Ilmu Lingkungan. Jakarta: Gema Insani Press. 2014.
Pengertian, Jenis, dan Contoh Sumber Daya Alam Hayati | kumparan.com

https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/29/074600769/cara-mengoptimalkan-
pengelolaan-dan-pemanfaatan-sumber-daya-hayati

Anda mungkin juga menyukai