2
PENGANTAR
Organisai Profesi Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia (OP PEKI) membuat dan
menerbitkan Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Entomolog Kesehatan
(P2KB-ENTOKES) sebagai instrumen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kompetensi
Entomolog Kesehatan.
Salah satu latar belakang penerbitan P2KB-ENTOKES karena PEKI wajib memberikan
rekomendasi dalam pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR) Entomolog Keesehatan. Hasil
rekomendasi ini akan dijadikan sebagai salah satu syarat untuk penerbitan STR oleh Pemerintah
dalam hal ini diwakili oleh Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI). Surat Tanda Registrasi
merupakan bentuk pengakuan terhadap tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi tertentu
sesuai dengan dasar profesinya. Setelah Surat Tanda Registrasi diterbitkan, maka Entomolog
Kesehatan memperoleh pengakuan untuk memulai pengabdian melaksanakan pengendalian
vektor dan binatang pemabwa penyakit, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk masyarakat dan praktik mandiri.
Pedoman ini disusun dengan harapan mampu memberikan arah dan kebaikan kepada seluruh
anggota PEKI dalam memenuhi hak dan kewajiban guna meningkatkan dan mengembangkan
pofesi sebagai Entomolog Kesehatan yang melaksanakan pengendalian vektor dan binatang
pembawa penyakit. Pedoman ini merupakan edisi revisi pertama Bulan Mei 2023. Pedoman
ini akan diperbaiki apabila terdapat kekeliruan atau apabila perlu penyesuaian karena ada
peraturan perundangan yang baru atau perkembangan ilmu dan teknologi yang baru. Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberi bimbingan dan hidayah-Nya. Aamiin.
3
DAFTAR ISI
PENGANTAR .. ....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................................ 5
B. Tujuan............................................................................................................................................ 6
C. Dasar Hukum.............................................................................................................................. 6
D. Pola Pemberian STR................................................................................................................. 7
BAB V PENUTUP
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Entomolog Kesehatan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi
pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit. Pekerjaan pengendalian vektor dan
binatang pembawa penyakit secara profesional berbasis pada Kompetensi Manajerial,
Kompetensi Teknis, dan Kompetensi Sosial Kultural. Kompetensi Manajerial merupakan soft
competency yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/
atau fungsi jabatan. Kompetensi Teknis merupakan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang mutlak diperlukan dalam melaksanakan
tugas-tugas jabatannya. Kompetensi Sosial Kultural merupakan kemampuan yang diukur
dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan
budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.
5
Berdasarkan uraian di atas menjadi dasar dalam penysunan pedoman untuk melakukan
penilaian profesionalitas Entomolog Kesehatan yang disebut Pedoman Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Entomolog Kesehatan (P2KB-ENTOKES). Pedoman ini
sebagai salah satu instrumen organisasi profesi Perkumpulan Entomolog Kesehatan
Indonesia (PEKI) dalam melakukan penilaian profesionalitas Entomolog Kesehtan, baik yang
bekerja di sektor pemerintah, swasta maupun praktik mandiri. Selain itu, dapat digunakan
dalam pengaturan setiap tingkatan kompetensi bagi Entomolog Kesehatan dan para pihak
yang berkepentingan untuk melakukan penilaian kinerja di semua sektor yang memerlukan
Entomolog Kesehatan dalam melaksanakan perkerjaan pengendalian vektor dan binatang
pembawa penyakit.
Pedoman ini mengatur secara khusus mengenai penilaian pengembangan keprofesian bagi
Entomolog Kesehatan, sedangkan jenis Tenaga Kesehatan Lingkungan lainnya akan diatur
dalam pedoman tersendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pengembangan
keprofesian Tenaga Kesehatan Lingkungan.
B. TUJUAN
Tujuan Umum:
Tersedianya panduan penilaian pengembangan profesionalitas Entomolog Kesehatan
dalam rangka registrasi, registrasi ulang, dan izin praktik/kerja.
Tujuan khusus:
C. DASAR HUKUM
6
6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24)
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 156)
8. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan Entomolog Kesehatan
Indonesia
Penerbitan STR Entomolog Kesehatan yang baru pertama kalinya, dengan beberapa ketentuan
sebagai berikut :
1. Bagi yang baru lulus atau sudah lulus tapi belum bekerja sebagai pejabat fungsional
Entomolog Kesehatan, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Pendidikan D3/D4/S1/S2/S3 Jurusan/Program Studi/Peminatan Entomologi
Kesehatan atau Kesehatan Lingkungan.
- Memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PEKI
- Memiliki sertifikat kompetensi berdasarkan hasil uji kompetensi yang
diselenggarakan secara online oleh PEKI atau perguruan tinggi bekerja sama
dengan PEKI.
- Selanjutnya sertifikat kompetensi tersebut, bersama dokumen kelengkapan lainnya
dipergunakan untuk mengusulkan STR secara online melalui aplikasi STR Online Versi
2.0 pada website ktki.kemkes.go.id.
2. Bagi yang sudah bekerja sebagai jabatan funsional Entomologi Kesehatan, dengan
kriteria sebagai berikut:
- Memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PEKI
- Memiliki sertifikat kompetensi berdasarkan hasil uji kompetensi yang
diselenggarakan secara online oleh PEKI atau perguruan tinggi bekerja sama
dengan PEKI.
- Selanjutnya sertifikat kompetensi tersebut, bersama dokumen kelengkapan lainnya
dipergunakan untuk mengusulkan STR secara online melalui aplikasi STR Online Versi
2.0 pada website ktki.kemkes.go.id.
Perpanjangan STR
STR Entomolog Kesehatan berlaku selama lima tahun, setelah itu wajib diperpanjang, dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Meng-upload berbagai dokumen hasil kegiatan yang dikelompokkan dalam lima
bidang, yaitu bidang pendidikan/pelatihan, profesionalitas/keprofesian, pengabdian
masyarakat, karya ilmiah, dan pengembangan ilmu dan teknologi (IPTEK) secara online
melalui link SKP di website PEKI yaitu www.peki.or.id.
2. Selanjutnya, dokumen diverifikasi Tim SKP PEKI untuk menentukan jumlah
nilai SKP sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh PEKI. Akumulatif nilai
SKP selama kurun waktu lima tahun minimal 50 SKP dengan proporsi tertentu sesuai
ketentuan PEKI.
7
3. Bagi Entomolog Kesehatan yang berhasil mencapai nilai minimal 50 SKP akan
mendapatkan Surat Rekomendasi dari PEKI yang menyatakan kecukupan SKP untuk
pengusulan perpanjangan STR.
4. Surat rekomendasi PEKI bersama dokumen kelengkapan lainnya dipergunakan untuk
mengusulkan perpanjangan STR secara online melalui aplikasi STR Online Versi 2.0
pada website ktki.kemkes.go.id (Siporlin)
5. Sedangkan bagi Entomolog Kesehatan yang tidak memenuhi jumlah minimal SKP
sebesar 50, harus mengikuti evaluasi kemampuan yang diselenggarakan oleh Konsil
Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) bekerja sama dengan organisasi profesi PEKI.
8
BAB II
POKOK POKOK KEGIATAN
JUMLAH KETENTUAN
PROPORSI
NO BIDANG SKP PROFESI CATATAN
1 Pembelajaran 15% 7,5 Wajib Dicapai
Keprofesian/
2 60% 30 Wajib Dicapai
Profesionalitas
JUMLAH KETENTUAN
NO BIDANG PROPORSI CATATAN
SKP PROFESI
1 Pembelajaran 15% 7,5 Wajib Dicapai
Keprofesian/
2 55% 27,5 Wajib Dicapai
Profesionalitas
1. Kolom Jumlah SKP merupakan nilai SKP masing-masing bidang, baik yang wajib
dicapai maupun yang ditoleransi sesuai dengan ketentuan organisasi profesi PEKI.
2. Nilai akumulasi dari semua bidang baik pembelajaran, keprofesian, pengabdian
masyarakat, publikasi ilmiah, dan pengembangan IPTEK selama lima tahun minimal
bernilai 50 SKP.
3. “Wajib Dicapai” dalam kolom KETENTUAN PROFESI diartikan bahwa nilai akumulasi
SKP pemohon selama lima tahun pada bidang tersebut harus dapat dicapai sesuai
batas nilai yang ditentukan pada kolom JUMLAH SKP.
4. “Toleransi” dalam kolom KETENTUAN PROFESI diartikan bahwa nilai akumulasi SKP
pemohon selama lima tahun pada bidang tersebut diperbolehkan tidak tercapai sesuai
batas yang ditentukan pada kolom JUMLAH SKP, namun tidak boleh bernilai 0 (nol).
5. Dalam hal nilai SKP pemohon untuk bidang yang ditoleransi terdapat nilai nol (0), maka
akan diberikan penugasan sesuai dengan bidang penilaian SKP tersebut.
B. POKOK-POKOK KEGIATAN
1. Pembelajaran
Pembelajaran meliputi pendidikan formal dan pelatihan , baik formal ataupun
non formal. Pendidikan formal adalah proses pembelajaran yang diselenggarakan
oleh institusi/ lembaga pendidikan formal yang telah memiliki sekurang-kurangnya
akreditasi B dari lembaga yang berwenang, dan memperoleh gelar. Pelatihan formal
adalah proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh institusi/lembaga pendidikan
tanpa memperoleh gelar namun tetap memperoleh sertifikat. Pelatihan non formal
adalah proses pembelajaran secara mandiri ataupun berkelompok, baik terorganisir
ataupun tidak, langsung ataupun tidak langsung yang dibuktikan dengan pembuatan
abstrak/ringkasan/rangkuman dengan menyebutkan referensinya. Penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan sebagaimana diuraikan di atas tetap mengacu pada
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Keprofesian/Profesionalitas
Keprofesian/Profesionalitas adalah uraian pekerjaan yang relevan berkenaan dengan
tugas dan fungsi, serta peran tambahan dari Entomolog Kesehatan dalam instansi/
institusi tempat kerja beserta hasil kerja. Di samping itu, profesionalitas juga dapat
merupakan hasil kerja dari kegiatan mandiri, praktik kerja, konsultasi, wirausaha,
advokator, fasilitator, motivator, dan promotor dal am lingkup bidang entomologi
kesehatan atau pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit.
3. Pengabdian Masyarakat
Pengabdian masyarakat adalah serangkaian kegiatan masyarakat dalam
meningkatkan kualitas kesehatan bidang entomologi kesehatan atau pengendalian
vektor dan binatang pembawa penyakit. Pengabdian masyarakat dapat berupa
pemberian bantuan, pertolongan, pendampingan, bimbingan, pembinaan,
10
pemicuan, inspirasi, percontohan, dan hal -hal relevan termasuk pengabdian
Entomolog Kesehatan baik secara individu maupun kelompok.
4. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah meliputi kegiatan dalam bentuk karya tulis maupun karya ilmiah lain
di bidang entomologi kesehatan atau pengendalian vektor dan binatang pembawa
penyakit yang dipublikasikan dalam berbagai bentuk, dan didiseminasikan secara
internal maupun eksternal.
11
12
BAB III
URAIAN KEGIATAN DAN PENGHITUNGAN
SATUAN KREDIT PROFESI
A. PEMBELAJARAN
1. Pendidikan Formal
13
Tabel 3. Penilaian Pendidikan Formal
a. Pelatihan Formal
Pelatihan formal adalah proses pembelajaran di bidang entomologi
kesehatan atau pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit yang
diselenggarakan oleh institusi pemerintah/ swasta /lembaga pendidikan/
organisasi profesi/ asosiasi/ NGO, tanpa memperoleh gelar, namun tetap
memperoleh sertifikat pelatihan.
Pemberian SKP Entokes Pelatihan Formal dijelaskan pada Tabel 4 di bawah ini.
Catatan:
1. Pelatihan 1 hari = 8 jam pelajaran (JPL)
2. Untuk peserta, setiap 8 JPL diberikan 1 SKP
3. Untuk Pelatih/Nara Sumber, setiap aktivitas riil tiap 2 JPL yang dilakukan
diberikan 1 SKP
14
4. Untuk Moderator, setiap tampil diberikan 2 SKP
5. Untuk Panitia, sampai dengan 16 JPL dan kelipatannya mendapat 1 SKP.
6. Contoh pelatihan formal adalah: seminar/webinar, workshop, lokakarya, dan
pelatihan teknis/fungsional.
Topik berbagai kegiatan pembelajaran mandiri ini harus konsisten agar mencapai
tujuan pengembangan Keprofesian Entomolog Kesehatan dan kemutakhiran
ilmu dan teknologi pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit.
15
Tabel 5. Penilaian Pelatihan Non Formal
Spesifik Nonspesifik*
Catatan*:
IPTEK Deteksi Dini adalah artikel yang berkaitan dengan IPTEK dalam rangka
melakukan deteksi dini/kewaspadaan dini terhadap kepadatan populasi
vektor dan binatang pembawa penyakit, penentuan status kevektoran,
penentuan status resistensi.
Non Spesifik merupakan artikel yang tidak secara langsung berkaitan dengan
pemanfaatan IPTEK bidang Entomologi Kesehatan atau bidang pengendalian
vektor dan binatang pembawa penyakit, namun masih memiliki relevansi
sebagai referensi bagi pengembangan IPTEK bidang Entomologi Kesehatan
atau bidang pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit.
16
Ketentuan jumlah SKP Entokes untuk penyelenggaraan pertemuan ilmiah ditetapkan
oleh organisasi profesi (PEKI).
B. PROFESIONALITAS/ KEPROFESIAN
1. Profesionalitas/ Keprofesian Entomolog Kesehatan di Instansi/ Institusi/ Tempat
Kerja
Koleksi/sampling:
1 0,5 0,25
4 a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit
Pengamatan, pemeriksaan dan pengukuran
5
habitat perkembangbiakan
a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit 1 0,5 0,25
17
Pengamatan, pemeriksaan dan pengukuran
tempat peristirahatan
6 1 0,5 0,25
a. vektor
1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit
Pemetaan habitat perkembangbiakan
1 0,5 0,25
7 a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit
Identifikasi spesies secara manual dan
mikroskopis
8 1 0,5 0,25
a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit
9 Identifikasi spesies secara biomolekuler
a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit 1 0,5 0,25
Handling spesimen
10 a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit 1 0,5 0,25
11 Pembedahan nyamuk
a. ovarium 1 0,5 0,25
b. torak 1 0,5 0,25
c. kelenjar air liur 1 0,5 0,25
12 Penyisiran tikus 1 0,5 0,25
13 Pembedahan tikus 1 0,5 0,25
Pembuatan spesimen
14 a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit 1 0,5 0,25
Pengawetan specimen
15 a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit 1 0,5 0,25
Penentuan (inkriminasi)
16 a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit 1 0,5 0,25
Pemeliharaan dan koloni
17 a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit 1 0,5 0,25
Analisis kepadatan
1 0,5 0,25
18 a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit
Analisis deskriptif hasil survei/investigasi
19 a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit 1 0,5 0,25
Analisis inferensi (uji hipotesis) hasil survei/
investigasi
20
a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit 1 0,5 0,25
18
Analisis kondisi lingkungan dan perilaku
masyarakat yang berhubungan dengan
21 keberadaan
a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit 1 0,5 0,25
Laporan hasil survei/investigasi vektor dan
22 1 0,5 0,25
binatang pembawa penyakit
19
Laporan hasil intervensi
18 a. vektor 1 0,5 0,25
b. binatang pembawa penyakit 1 0,5 0,25
20
Dalam hal ini, pemberian SKP Entokes lingkup kerja/praktik mandiri diperlukan
kelengkapan administrasi sebagai berikut.
2. Jabatan Administrasi
a. Administrator : 1 SKP/tahun
b. Pengawas : 1 SKP/tahun
21
Pemberian SKP lingkup kedudukan sebagai pejabat manajerial diperlukan Surat
Keputusan tentang pengangkatan sebagai pejabat manajerial yang ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang sebagai kelengkapan administrasi.
C. PENGABDIAN MASYARAKAT
Pengabdian masyarakat adalah serangkaian kegiatan masyarakat dalam meningkatkan
kualitas kesehatan lingkungan yang mendapat pendampingan, bimbingan, pembinaan,
pemicuan, inspirasi, percontohan, dan hal-hal relevan termasuk pengabdian Entomolog
kesehatan, baik secara individu maupun kelompok. Penilaian selengkapnya tercantum
sebagaimana pada tabel berikut.
Nilai SKP
No Peran Ketua Anggota
1 Pendampingan 3 1
2 Pembimbingan 3 1
3 Pembinaan 3 1
4 Pemicuan 3 1
5 Inspirator 3 1
6 Percontohan 3 1
7 Tokoh Masyarakat 2 1
8 Pejabat Non Formal 2 1
9 Lembaga Swadaya Masyarakat 2 1
10 Advokator 3 1
Dalam hal ini, pemberian SKP Entomolog Kesehatan lingkup pengabdian masyarakat
diperlukan kelengkapan administrasi sebagai berikut.
1. Surat penugasan yang ditandatangani oleh atasan/atau pejabat yang berwenang
(untuk mereka yang bekerja di perusahaan/lembaga/institusi)
2. Surat pernyataan pelaksanaan tugas/pekerjaan (untuk yang bekerja secara mandiri);
3. Surat penunjukan sebagai pejabat non formal
4. Ringkasan/excutivesummary laporan hasil kerja.
D. PUBLIKASI ILMIAH
Publikasi ilmiah meliputi kegiatan dalam bentuk karya tulis maupun karya ilmiah lain di
bidang entomologi kesehatan atau bidang pengendalian vektor dan binatang pembawa
penyakit yang dipublikasikan dalam berbagai bentuk yang didiseminasikan secara internal
maupun eksternal. Penilaian publikasi ilmiah selengkapnya dijelaskan pada tabel berikut.
22
Tabel 9. Penilaian Publikasi Ilmiah
Diseminasi
No Karya Ilmiah Eksternal Internal
1 Tulisan 2 1
2 Model 3 1
3 Desain 3 1
4 Maket 2 1
5 Konsep 2 1
6 Produk 3 1
23
1. Surat penugasan yang ditandatangani oleh atasan/atau pejabat yang berwenang
(untuk mereka yang bekerja di perusahaan/lembaga/institusi)Surat pernyataan
pelaksanaan tugas/pekerjaan (untuk yang bekerja secara mandiri)
2. Surat pernyataan pelaksanaan tugas/pekerjaan (untuk yang bekerja secara mandiri)
3. Ringkasan/excutive summary laporan hasil pengendalian vektor dan binatang
pembawa penyakit.
24
BAB IV
MEKANISME PENERBITAN STR
Sejak diberlakukannya aplikasi e.STR Entomolog Kesehatan yang dimulai Bulan Maret 2023,
pengusulan STR baru dan perpanjangan STR dilakukan secara online, sehingga waktu
penerbitan STR dapat lebih cepat sesuai dengan target KTKI.
2. Daftar STR Baru Online melalui applikasi e.STR Versi 2.0 dengan membuka Website
ktki. kemkes.go.id.
a) Entomolog kesehatan, setelah menjadi anggota PEKI (memiliki KTA PEKI), silahkan
membuat akun pada web ktki.kemkes.go.id.
b) Selanjutnya mengupload semua dokumen yang dipersyaratkan. Semua foto dan
dokumen dalam bentuk file ukuran maksimum 200 kb per lembarnya.
Dokumen yang harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum membuat akun, yaitu:
a. Rekomendasi dari Organisasi PEKI (pdf)
b. KTP elektronik (E-KTP) (jpeg)
c. Pasfoto pribadi ukuran 4 x 6 cm berlatar belakang merah (jpeg)
d. Ijazah D3/D4/S1/S2/S3 Prodi/Jurusan/Peminatan Entomolog Kesehatan/Kesehatan
Lingkungan (kecuali yang sudah menjabat fungsional entomolog kesehatan
ijazah menyesuaikan disertai SK Jabfung Entokes dapat menggunakan ijazah
yang digunakan masuk Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan) (pdf)
e. Sertifikat Kompetensi dari PEKI. Apabila belum memiliki sertifikat kompetensi
dapat meng-upload transkrip nilai sesuai ijazah D3/D4/S1/S2/S3 Prodi/Jurusan/
Peminatan Entomolog Kesehatan/Kesehatan Lingkungan yang dimilikinya (pdf)
f. Surat Keterangan Sehat dari institusi pelayanan kesehatan terakreditasi,
lengkap dengan nomor SIP dokter pemeriksa (pdf)
25
g. Sumpah Profesi adalah Petikan dari Sumpah Profesi yang dilakukan Pengurus
PEKI bagi Entomolog Kesehatan, berupa Surat Keterangan Akad Sumpah Profesi
Entokes (pdf)
h. Surat pernyataan patuh pada Etika Profesi Entomolog Kesehatan, ditandatangani
di atas meterai Rp 10.000,- (format tersedia di website PEKI).
c) Status 1: Notifikasi
Setelah dikirim, Entomolog Kesehatan akan mendapatkan notifikasi melalui email,
yang menjelaskan semua dokumen telah diterima dan sedang menunggu verifikasi.
Entomolog Kesehatan pengusul harus selalu membuka aplikasi e.STR Versi 2.0 setiap hari
untuk cek status. Bila tidak ada perbaikan, proses usulan memasuki status berikutnya.
d) Status 2: Pembayaran
Pengusul menerima billing code berupa virtual account untuk segera dapat malakukan
pembayaran dana administrasi pengusulan STR. Pembayaran dapat dilakukan di berbagai
bank atau kantor pos. Lamanya waktu jatuh tempo pembayaran hanya 1 minggu.
Bagi Entomolog Kesehatan yang belum mampu memenuhi kecukupan angka kredit SKP
dalam kurun waktu yang ditentukan selama lima tahun, maka yang bersangkutan harus
mengikuti evaluasi kemampuan sebagai berikut:
26
nol (0), maka yang bersangkutan diberikan penugasan sesuai dengan bidang yang
mendapat nilai nol (0) tersebut.
c) Kurang dari 50% dari proporsi bidang yang wajib dipenuhi, yang bersangkutan harus
mengikuti evaluasi kemampuan berupa tes/uji kemampuan atau uji kompetensi
kerja sesuai dengan bidang/tempat kerja yang bersangkutan bekerja di samping
mengerjakan penugasan sebagaimana diuraikan dalam huruf a di atas.
d) Dalam hal nilai akumulasi SKP untuk semua bidang baik pembelajaran, keprofesian,
pengabdian masyarakat, publikasi ilmiah, dan pengembangan IPTEK kurang dari 50
SKP, maka yang bersangkutan mendapat penugasan sesuai dengan bidang penilaian
yang kurang dari nilai yang ditentukan pada Tabel 1.
e) Dalam hal nilai akumulasi SKP “Toleransi” melebihi nilai SKP minimal, namun nilai SKP
yang wajib tidak memenuhi nilai minimal, maka yang bersangkutan mendapatkan
penugasan sesuai dengan bidang yang nilai SKP nya kurang walaupun nilai kumulatif
melebihi nilai 50 SKP.
f) Dalam hal nilai pada bidang yang wajib melebihi nilai SKP minimal sehingga nilai
kumulatif melebihi 50 SKP dan tidak ada bidang yang bernilai nol (0), maka yang
bersangkutan berhak diusulkan mendapatkan STR perpanjangan.
d. Dalam hal nilai akumulasi SKP untuk semua bidang baik pembelajaran,
keprofesian, pengabdian masyarakat, publikasi ilmiah, dan pengembangan IPTEK
kurang dari 50 SKP,maka yang bersangkutan mendapat penugasan sesuai dengan
bidang penilaian yang kurang dari nilai yang ditentukan pada Tabel 2.
e. Dalam hal nilai akumulasi SKP “Toleransi” melebihi nilai SKP minimal, namun nilai SKP
yang wajib tidak memenuhi nilai minimal, maka yang bersangkutan mendapatkan
penugasan sesuai dengan bidang yang nilai SKPnya kurang walaupun nilai kumulatif
melebihi nilai 50 SKP.
27
f. Dalam hal nilai pada bidang yang wajib melebihi nilai SKP minimal sehingga nilai
kumulatif melebihi 50 SKP dan tidak ada bidang yang bernilai nol (0), maka yang
bersangkutan berhak diusulkan mendapatkan STR perpanjangan.
Hal di bawah ini perlu diperhatikan dalam rangka pemenuhan SKP bagi tenaga Entomolog
Kesehatan dalam status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan menduduki Jabatan
Pelaksana dan akan diangkat menjadi Pejabat Fungsional Entomolog Kesehatan baik Pejabat
Fungsional Keahlian maupun Pejabat Fungsional Keterampilan.
a. Mereka yang akan menduduki Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan Keahlian
(dengan latar belakang pendidikan minimal S2 Entomolog Kesehatan memiliki SKP
sebesar 22,5 yang dapat diperoleh dari:
1) Penugasan karya tulis terkait dengan laporan pelaksanaan tugas sehari-hari akan
memperoleh tiga SKP setiap karya tulis yang disetujui oleh atasan/pimpinan satuan
kerja. Dalam hal Entomolog Kesehatan yang bersangkutan menulis lebih dari satu
karya tulis, jumlah perolehan SKP akan terakumulasi sesuai dengan jumlah karya tulis
yang dihasilkan dengan catatan karya tulis tersebut harus memuat substansi/tema
yang berbeda dan masih dalam lingkup pekerjaan bidang entomologi kesehatan
atau pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit. Bukti penugasan
karya tulis berupa resume, abstrak, atau ringkasan eksekutif.
2) Penugasan khusus oleh satuan kerja yang bersangkutan sebagai pelaksanaan tugas
lintas program dan/atau lintas sektor dalam rangka menjalankan pengendalian
vektor dan binatang pembawa penyakit pada Kejadian Luar Biasa (KLB)/wabah,
kejadian bencana dan kejadian matra serta riset khusus bidang entomologi
kesehatan yang berdampak terhadap peningkatan kualitas Entomolog Kesehatan
akan memperoleh empat SKP. Penugasan khusus dapat dilaporkan lebih dari
satu kali sesuai dengan jenis kejadian dan wilayah kejadian. SKP akan diperoleh
dengan menunjukkan bukti berupa resume, abstrak, atau ringkasan eksekutif dari
tiap laporan penugasan khusus tersebut. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
Entomolog Kesehatan tersebut di atas adalah mereka dengan status CPNS dan/
atau PNS dan menduduki Jabatan Pelaksana Entomolog Kesehatan Keahlian yang
diperlukan dalam proses pengangkatan sebagai Pejabat Fungsional Entomolog
Kesehatan Keahlian. Mereka yang akan menduduki Jabatan Fungsional Entomolog
Kesehatan Keahlian (dengan latar belakang pendidikan D4/S1) wajib memiliki SKP
sebesar 12,5.
Tenaga Entomolog Kesehatan yang berpraktik secara mandiri termasuk swasta (Non PNS),
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan wajib memiliki STR dengan ketentuan:
28
pembawa penyakit yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan dan pelatihan
yang terakreditasi dan pelatihan tersebut mendapatkan akreditasi/rekomendasi dari
Organisasi Profesi Perkumpulan Entomolog Kesehatan Indonesia.
c. Memiliki rekomendasi praktik dari Organisasi Profesi Entomologi Kesehatan
Indonesia.
29
30
BAB V
PENUTUP
Setelah STR diterbitkan, maka seorang Entomolog Kesehatan memperoleh pengakuan untuk
memulai pengabdian sesuai dengan profesinya baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk masyarakat dan praktik mandiri. Oleh karena itu, setiap Entomolog Kesehatan wajib
terdaftar dan memiliki STR.
Di samping itu, disadari bahwa pedoman ini memerlukan masukan, saran, dan kritik untuk
dapat menyesuaikan terhadap dinamika tugas dan fungsi Entomolog Kesehatan, perubahan
lingkungan strategis, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sosial, ekonomi,
dan budaya yang berkembang di masyarakat.
Dengan ini, diharapkan pedoman ini mampu memberikan arahan kepada seluruh anggota
PEKI dalam memenuhi hak dan kewajiban guna meningkatkan dan mengembangkan pofesinya.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberi bimbingan dan hidayah-Nya. Aamiin.
31
32