Anda di halaman 1dari 9

PENANGANAN KRISIS PERBANKAN

MASA BPPN

Eddy Fritz Sinaga


Tenaga Ahli Direktorat Klaim dan Resolusi Bank

Disampaikan pada Pelatihan LPS - BPKP


Bandung, 15-16 November 2018
Agenda Pembahasan

1 Ketika Krisis 1998 Mulai

2 Penanganan oleh BPPN

3 Pelajaran yang Bisa Ditarik

©2018 2
1. Ketika Krisis 1998 Mulai

• Gambar ini diambil pada Kamis, 15 Januari 1998 di


kediaman Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto,
di Cendana, Menteng, Jakarta Pusat.

• Presiden Soeharto mengesahkan Letter of Intent ke-2


dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Disaksikan
Direktur Pelaksana IMF, Michel Camdessus, Presiden
Soeharto membungkukkan badan dan mengesahkan
dokumen tersebut.

• Letter of Intent yang pertama disahkan pada 31


(Meski kemudian sering dilupakan) BPPN adalah Oktober 1997. Letter of Intent menegaskan keharusan
bagian dari kesepakatan Pemerintah dan IMF Indonesia melakukan reformasi dalam struktur
untuk mengatasi Krisis 1998. perekonomiannya sebagai syarat mendapatkan
bantuan keuangan senilai 43 miliar dolar AS untuk
mengatasi krisis moneter.

©2018 3
2. Penanganan oleh BPPN
BPPN = IBRA, Indonesian Bank
Sejarah lengkap BPPN Restructuring Agency

15 bank dilikuidasi Menteri IBRA Vision


1997
Keuangan To build a strong Government Agency
in supporting the Indonesian economic recovery
Aktivasi Program Penjaminan
Jan 1998
P’tah + Pembentukan BPPN Bank Restructuring Loan Restructuring Shareholder Asset
1997-1998 Penyaluran BLBI Rp144,5 triliun and Divestment and Disposal Settlement
 Kondisi Bank  Aset Bank  Alokasi Rugi pd PS Bank)
Terbit PP 17 utk pelaksanaan • Consolidate, restructure,
• Conduct Loan resteucturing • Shareholder settlement of
27 Febr 1999 teknis kewenangan BPPN and divest IBRA
& assets sales programs. frozen banks, closed banks
(Badan Khusus) administered banks.
• Finalize ATK administration and taken over banks (BBO,
• Support Government in problem.
BPPN melakukan ketiga BBKU, BTO).
1999-Feb 04 preparation for the
programnya • Accelerate/follow up • Former shareholders assets
establishment of
litigation cases. possession by IBRA
Mar 04-Apr 04 BPPN Kecil permanent successive
authorities (Deposit • HoldCos establishment
• Continue asset sales of
Insurance Corporation & process and/or asset
Tim Pemberesan BPPN (led by former shareholders.
Mei 04-2008 OJK). securitization process.
Kemenkeu)
Aset2 eks-BPPN diurus IBRA Mission
2008-Kini To promote economic recovery through banking sector and corporate debt
Kemenkeu/DJKN
restructuring and to optimize the recovery of government funds in order to alleviate
Kepala terakhir BPPN divonis the burden of the recapitalization bonds on the Government budget
Okt 2018
13 thn penjara
©2018 4
2. Penanganan oleh BPPN (cont’…)
Entry (Bank dan Aset) ke BPPN
Pekerjaan BPPN mulai ketika bank2 dialihkan Bank Indonesia ke BPPN dalam kondisi BDP (Bank
Dalam Penyehatan):
 BTO (Bank Take Over)
 BBO/KU (Bank Beku Operasi/Kegiatan Usaha).

Modal minus, termakan


Bank XYZ (BDP)
Rugi sangat besar

Aset Kewajiban & Modal Aset < Kewajiban

Aset Likuid 1.000 Utang DPK 40.000 Aset dominan pembiayaan


Grup/Pihak Afiliasi
Pemby Umum 10.000 Utang BLBI 60.000
Berutang DPK (di-cover
Pemby Grup 50.000 Utang Lain 9.000 Program Penjaminan)

Akt. Tetap 5.000 Modal (43.000) Utang BLBI sangat besar

Total Aset 66.000 Total Kewaj 66.000 Pemilik dan Manajemen overlap

©2018 5
2. Penanganan oleh BPPN (cont’…)
Penanganan Bank dan Aset oleh BPPN
BPPN melakukan Rekapitalisasi BTO dan Pemberesan BBO/KU. Hasilnya:
 Aset dipilah per kelompok (aset Treasury, aset AMK, aset AMI, aset BRU)
 Biaya berupa SUN (beban APBN lebih dari 20 tahun).

Bank XYZ (BBO atau BBKU) BPPN utk Bank XYZ (BBO/ BBKU)
Aset Kewajiban & Modal Aset Kewajiban & Modal
Aset Likuid 1.000 Utang DPK 40.000 Aset Treasury 1.000 SUN DPK 40.000
ATK
Pemby Umum 10.000 Utang BLBI 60.000 Aset AMK 10.000 SUN BLBI 60.000
Pemby Grup 50.000 Utang Lain 9.000 Aset AMI 93.000 Surplus Potensial 9.000
Akt. Tetap 5.000 Modal (43.000) Aset AMK 5.000
Total Aset 66.000 Total Kewaj 66.000 Total Aset 109.000 Total Kewaj 109.000
*) hanya aset kol 5 | **) 43000 + 22000
Bank ABC (BTO) BPPN utk Bank XYZ (BTO)

Aset Kewajiban & Modal Aset Kewajiban & Modal

Aset Likuid 1.000 Utang DPK 40.000 ATK Aset Treasury 500*) SUN/Oblig DPK -

Pemby Umum 10.000 Utang BLBI 60.000 Aset AMK 6.000*) SUN/Oblig BLBI 60.000

Pemby Grup 50.000 Utang Lain 9.000 Aset AMI 50.000 SUN/Oblig Rekap 56.500

Akt. Tetap 5.000 Modal (43.000) Aset BRU 65.000**) Surplus (Potensi) 9.000

Total Aset 66.000 Total Kewaj 66.000 Total Aset 121.500 Total Kewaj 121.500
©2018 6
2. Penanganan oleh BPPN (cont’…)
Kinerja Keuangan BPPN
Rp Triliun

Aset BPPN Masuk Selesai/ Hasil Defisit Sisa*) ENK*) *) Posisi sisa aset ketika
Terjual Aktual dialihkan ke Kemenkeu
123,2 98,9 17,8 81,1 ? pada saat BPPN
BRU 24,3
mengakhiri tugas Febr
AMK a) 340,7 208,9 74,1 134,8 131,8 ? 2004.

AMI 134,8 49,2 32,1 17,1 85,6 ? ENK = Estimasi Nilai


Komersial
Total 598,7 357,0 124,0 233,0 241,7 ?

Beban/Biaya 359,3 163,4 Setoran BPPN Catatan:


BLBI 144,5 114,8 Tunai APBN  KKSK mengijinkan tagihan pada
Obligor dibayar dgn Obligasi
Rekap Bank 141,0 b) 9,8 Tunai Non-APBN c)
Penjaminan 73,8 18,2 Obligasi
Talangan 4,9 20,5 Obligasi Recycle
a) Incl Aset Treasury
b) Tidak termasuk Biaya Rekap Bank BUMN Rp283,5T
c) Premi Penjaminan Sumber: Laporan Pertanggungjawaban BPPN, Februari 2004
7
©2018 7
2. Penanganan oleh BPPN (cont’…)
Indonesian Banking Landscape: Pre and Post Crisis

Massive bank runs and loan defaults forced closure


of commercial banks 72 banks failed, then administered by IBRA

The Commercial Banks in Indonesia Banks under IBRA


Number of banks Number of banks
238
72 52 Closed
164 151
JV and
foreign 44 Foreign
40 10
Public JV
34 38 15 Recap & Merged to Danamon & PermataBank
domestic
43
46 3 Recapitalized
Private 160
domestic 81* 57 2

1997 1999 2000 Failed •BCA


Banks •Niaga
*Almost half of private domestic banks were
either closed or taken over by the government

©2018 8
3. Pelajaran yang Bisa Ditarik
No Perihal Pelajaran dari penanganan krisis masa BPPN Perbaikan ke depan

1 Pemberian Bantuan Likuiditas Restrukturisasi perbankan hampir selalu didahului dgn Perlu dilengkapi mitigasi berbagai
pemberian bantuan likuiditas kepada bank-bank tertentu. risiko di kemudian hari.
2 Kelembagaan Dari Entitas Meski tidak selalu ampuh utk menghalau risiko hukum, Perlu pengaturan yg tegas tentang
Restrukturisasi Perbankan namun kejelasan status, kewenangan, dan ukuran kinerja status, kewenangan, dan ukuran
kelembagaan menjadi hal penting kinerja (jika perlu, oleh Presiden).
3 Koordinasi Dengan Otoritas Dan Restrukturisasi perbankan hanyalah satu dari serangkaian Perlu gerak langkah bersama (dan
Lembaga Terkait. upaya/program untuk mengatasi krisis sistem keuangan tidak menonjol sendiri).
4 Penanganan Masalah Bank Meski sejauh ini penanganan masalah Bank (rekapitalilsasi Prinsip “industry helps industry” dgn
dan pembekuan/likuidasi Bank) tidak menjadi masalah, metode bail in, P&A, bridge bank, dsb
namun kewajaran jumlah dan biaya penanganan masalah menyodorkan eksposur risiko baru
Bank tetap perlu diatur dgn cukup rinci bagi otoritas restrukturisasi
perbankan
5 Pembebanan Rugi Bank Pada Mendapatkan pengakuan utang dari pemilik Bank Hindari trade off antara “blood vs
Pemilik Bank mungkin penting, namun jauh lebih penting jumlah uang money” dan ekstra hati2 dalam
dan aset yg didapatkan untuk pembayaran utang itu. menerbitkan surat keterangan lunas
(release & dsicharge)
6 Penyelesaian Aset Eks-bank Berbagai kebijakan akan diperlukan ketika penanganan agar kebijakan itu dirancang
krisis untuk mempercepat pulihnya sektor rie menguntungkan dunia usaha kecil
menengah.

©2018 9

Anda mungkin juga menyukai