PENDAHULUAN
1
Telepon : 022-4236507
Faks : 022-4238433
Wilayah : Kota Bandung
Provinsi : Jawa Barat
Layanan : KCP ( kantor cabang pembantu )
Logo :
Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada
tahun 1986 para anggota perkumpulan BAPEMIL membentuk PT Bank
Tabungan Pensiunan Nasional dengan izin usaha sebagai Bank Tabungan
dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 14
Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan untuk melanjutkan kegiatan
usaha BAPEMIL.Berlakunya Undang-undang Nomor 7
2
Perkreditan Rakyat, maka pada tahun 1993 status Bank BTPN diubah dari
Bank Tabungan menjadi Bank Umum melalui Surat Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 055/KM.17/1993 tanggal 22
Maret 1993. Perubahan status Bank BTPN tersebut telah mendapat
persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam surat Bank
Indonesia No. 26/5/UPBD/PBD2/Bd tanggal 22 April 1993 yang
menyatakan status Perseroan sebagai Bank Umum.
Sebagai Bank Swasta Nasional yang semula memiliki status sebagai Bank
Tabungan kemudian berganti menjadi Bank Umum pada tanggal 22 Maret
1993, Bank BTPN memiliki aktivitas pelayanan operasional kepada
Nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas utama Bank
BTPN adalah tetap mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan
dan pegawai aktif, karena target market Bank BTPN adalah para
pensiunan.
Terhitung tanggal 12 Maret 2008 bank BTPN telah listing di Bursa efek
Jakarta (BEJ) (sekarang Bursa Efek Indonesia) dan resmi menyandang
gelar tbk (terbuka). Dan pada tanggal 14 Maret 2008, Texas Pacific Group
(TPG)resmi mengakuisisi saham bank BTPN sebesar 71, 61%.
3
NORTH
EUROPE ASIA
AMERICA
$ Invested1 : $21.2 $4,8 Billion $ 3,8 Billion
billion
Investing since: 1993 1995 1994
Tabel 1 : Investasi Bank BTPN
Pada tahun 2009 BTPN meluncurkan Bisnis UMK dengan nama BTPN |
Mitra Usaha Rakyat melalui pembukaan 539 kantor cabang dengan
pertumbuhan kredit mencapai Rp 2,3 triliun. BTPN menerbitkan obligasi
Rupiah jangka panjangnya yang pertama., dengan peringkat A+ (national
scale rating) dengan outlock positif dari Ftch Ratings dan memeroleh
fasilitas pinjaman jangka panjang dalam Rupiah dari International
Finance Corporation, anak perusahaan world Bank.
Pada tahun 2010, nilai asset BTPN bertumbuh menjadi Rp 34,5 triliun
dibandingkan Rp 13,7 triliun dua tahun sebelumnya, menjadi bank ke-10
terbesar dalam hal kapitalisasi pasar diantara bank-bank public di
Indonesia., serta menduduki peringkat ke-5 dalam hal jumlah cabang dan
peringkat ke-6 dalam hal jumlah karyawan. BTPN berhasil melaksanakan
penerbitan obligasi jangka panjang sebanyak dua kali dengan total nilai Rp
2,4 triliun dan menyelesaikan rights issue sebesar Rp 1,3 triliun di bulan
Desember.
4
Pada tahun 2012, BTPN meluncurkan Bisnis Perbankan Komunitas
Syariah (Tunas Usaha Rakyat atau TUR).
Pada tahun 2013, BTPN menyelesaikan program uji coba mobile banking
baru yang diberi nama BTPN WOW!.
2. Misi
Bersama kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih
berarti!
Proses perumusan visi, misi dan nilai-nilai BTPN dimulai pada tahun
2009, dan melibatkan masukan dan partisipasi semua karyawan dari
berbagai tingkatan. Nilai-nilai yang di anut oleh Bank BTPN merupakan
pedoman berperilaku untuk membentuk identitas karyawan. Nilai-nilai itu
terdiri dari dapat dipercaya, peduli, sinergi, dan mencapai yang terbaik.
5
Gambar 2 : Lokasi Perusahaan
1.3.5 Bidang Usaha
6
fokus kami terletak pada kesehatan, usaha dan pengembangan komunitas
melalui tiga pilar daya yaitu :
1. Daya Sehat Sejahtera
2. Daya Tumbuh Usaha
3. Daya Tumbuh Komunitas
Dalam hal ini kami sekelompok melakukan observasi di Bank BTPN
Syariah mengenai Daya Tumbuh Komunitas, yang memiliki program
Bisnis Perbankan Komunitas Syariah (Tunas Usaha Rakyat atau TUR).
TUR ini salah satu program bisnis BTPN yang dimunculkan resmi pada
tahun 2012, TUR ini merupakan layanan perbankan berbasis komunitas.
TUR mulai dikembangkan ke daerah Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Tujuan BTPN Syariah-tunas usaha rakyat memberdayakan keluarga pra-
sejahtera produktif untuk memperoleh hidup yang lebih baik. TUR juga
memiliki dua komponen, pertama pemberdayaan perempuan dan kedua
adalah sebuah program terpadu yang disebut dengan paket masa depan.
Paket masa depan adalah paket pembiayaan dengan menggunakan Akad
Wakalah Murabahah yang meliputi pembiayaan, tabungan wadiah,
asuransi jiwa bagi nasabah PMD, dan santunan terhadap suami nasabah
jika meninggal dunia. Program terpadu ini terdiri dari :
1) Memberikan solusi keuangan, dalam bentuk paket pembiayaan, kepada
sekelompok wanita yang sudah atau ingin berusaha di pedesaan, namun
tidak memiliki akses ke layanan normal perbankan. Paket pembiayaan
yang diberikan terdiri dari pembiayaan sebesar 1-3 jjta dan dilunasi
dengan cicilan setiap dua minggu dalam waktu setahun. Di akhir periode
satu tahun ketika pembiayaan sudah dilunasi penuh, nasabah dapat
diberikan pembiayaan dengan jumlah yang lebih besar samapai 100%
diatas plafond semula. Pembiayaan 1-3 juta tersebut kemudian diangsur
dua minggu sekali selama periode satu tahun berikutnya dan ini
berlangsung setiap tahun, dengan siklus angsuran yang sama. Setelah
siklus ketiga, nasabah berhak untuk mendapatkan pembiayaan tambahan
untuk perumahan atau pendidikan. Paket pembiayaan tersebut,
memeberikan asuransi jiwa kredit gratis dan dana tambahan apabila
7
pasangan meninggal dunia. Terakhir dibukakan rekening tabungan tanpa
biaya administrasi.
2) Melibatkan pemberian bantuan dalam mengelola organisasi secara
sederhana. Satu kelompok yang terdiri dari maksimum lima anggota
disyaratkan untuk menghadiri pertemuan formal dua mingguan dengan
staf BTPN dan melalui pertemuan ini para anggota didorong untuk
membagi tanggung jawab dan mempromosikan solidaritas dan kerja sama
di antara anggota kelompok. Jadi, pada paket masa depan ini Manajer
Sentra dan Petugas Sentra(yang bertugas sebagai teller, customer service)
mendatangi warga disekitar wisma btpn meminta izin terlebih dahulu pada
tingkat Kecamatan, Desa, Rw, Rt hingga ke kepala keluarga/nasabah.
Setelah mendapatkan nasabah di suatu Rt tertentu dibuatlah beberapa
kelompok yang satukelompoknya terdiri dari maksimal 5 orang, semua
kelompok diberikan pelatihan selama 5 hari dan mengisi lembar
permohonan pembiayaan dan pembukaan rekening, bagi yang lulus
nasabah tersebut akan di survey oleh petugas sentra dengan mengisi
lembar survey wawancara, setelah survey berhasil dan disetujui oleh
manajer sentra maka akan dilakukan pencairan pendanaan, nasabah yang
mengikuti paket masa depan ini diikuti mulai dari usia 19-60 tahun bagi
yang sudah menikah, bagi yang belum menikah usia mulai dari 21-60
tahun. Pembiayaan yang diberikan mulai dari 1-5 juta, paket masa depan
ini digunakan untuk usaha, pendidikan dan pembangunan rumah. Yang
perlu diperhatikan dalam paket masa depan ini tidak ada potongan dan
biaya administrasi apapun.
BAB II
8
PEMBAHASAN
9
Gambar 4 : Form Angsuran dan Pencairan
B. Pembayaran Angsuran
Pembayaran angsuran adalah proses pembayaran angsuran pembiayaan
oleh nasabah terhadap pembiayaan PMD yang telah diterima
sebelumnya.
Berikut ini proses transaksi pada saat pembayaran angsuran :
Sebelum PRS dimulai nasabah mengumpulkan uang dan kartu ke
ketua grup, ketua grup mengumpulkan ke ketua sentra
1. Pada saat pembayaran angsuran :
a. Nasabah yang melakukan pembayaran angsuran tidak perlu
menandatangani FAP
b. PS membutuhkan tanda tangan dan stempe MMS ke kartu
angsuran nasabah
c. PS dan Ketua Sentra menandatangani FAP sebagai bukti
pelaksanaan pembayaran angsuran pada PRS
2. PS menghitung seluruh uang tunai atas angsuran yang diterima di
sentra (perdenominasi) dan pastikan tidak ada selisih antara catatan
pembayaran angsuran dengan jumlah uang yang diterima.
3. Setelah PS kembali ke MMS, PS serahkan uang ke WMS (siapkan
SPPU dan dokumen)
10
a. WMS/KS menandatangani FAP, sebagai bukti rekonsiliasi
antara uang fisik (uang yang dibawa dari PRS) dengan FAP dan
telah dilakukan penginputan ke aplikasi prospera
b. MS menandatangani FAP, sebagai konfirmasi rekonsiliasi dan
penginputan ke aplikasi prospera telah dilakukan
11
Gambar 6 : Form Angsuran dan Pencairan
C. Pelunasan
Pelunasan adalah penyelesaian seluruh kewajiban nasabah ata
pembiayaan
1. Pelunasan pada saat jatuh tempo, setelah nasabah membayar
seluruh kewajiban angsuran maka otomatis hutang lunas
2. Pelunasan dipercepat, pelunasan sebelum jatuh tempo pembiayaan
murabahah
3. Pelunasan karena nasabah meninggal, pelunasan pembiayaan
karena nasabah meninggal dunia
Catatan :
12
Berikut ini ada alur atau flowchart dari pelunasan dipercepat :
13
Gambar 8 : Halaman Utama Prospera
14
Gambar 10 : Pengelolaan Accounting
C. Kegiatan Administrasi Input Prospera
Selain MMS memiliki catatan pada dokumen/hardcopy, MMS juga wajib
menginput data dan transaksi kedalam sistem Prospera yang tersedia di MMS,
dengan adanya sistem ini maka data akan mudah untuk dikirim ke kantor
pusat untuk kebutuhan pemantauan dan pelaporan baik internal maupun
eksternal (Bank Indonesia).
Sebelum melakukan penginputan se sistem prospera, masing-masing staff
MMS yang bertugas melakukan penginputan wajib memastikan seluruh data
dan dokumen transaksi telah lengkap dan siap input.
Staff MMS yang bertugas melakukan penginputan adalah PS (Pembina
Sentra), WMS (Wakil Manajer Sentra). Berikut adalah hal-hal yang diinput
oleh masing-masing staff MMS :
1. Aktivitas yang dilakukan oleh PS
a) Input semua data sentra, group dan nasabah baru
b) Input semua data pengajuan pembiayaan dan pembukuan rekening
tabungan baru (perhatikan kebenaran pemilik kode produk)
2. Aktivitas yang dilakukan oleh WMS
a) Input semua transaksi pembiayaan (pencairan, pembayaran angsuran,
pelunasan)
b) Input semua transaksi tabungan (setoran, penarikan tabungan)
c) Input semua transaksi cover dana (in/out)
3. Aktivitas yang dilakukan oleh MS
Input persetujuan/rekomendasikan atas pembukaan rekening pembiayaan dan
tabungan baru dan transaksi
15
Di Prospera, PS melakukanaktivitas: input semua data sentra, group dana
nasabah baru. Input semuda data pengajuan pembiayaan dan pembukaan
rekening tabungan baru.
16
- Organisainya rumit karena kompleksnya susunan organisasi serta
membutuhkan biaya tinggi.
- Koordinasi kadang-kadang sukar diterapkan
- Solidaritas sesama karyawan berkurang karena jumlahnya yang
banyak sehingga memungkinkan mereka untuk tidak lagi saling
mengenal.
b. Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal sangat diperlukan dalam sebuah
perusahaan untuk menjaga, memantau segala aktivitas perusahaan
agar seluruh sistem didalam perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Tujuan dari sistem pengendalian internal secara umum untuk
pengawasan akuntansi dan pengawasan administrasi dalam
perusahaan, dan bentuk pengendalian internal yang dilakukan didalam
perusahaan BTPN ada yang masih menggunakan manual ada pula
yang sudah memanfaatkan PDE atau proses data elektronik.
Pengawasan secara manual seperti pengawasan dari pihak-pihak
didalam kantor yang mempunyai kewenangan terhadap pemantauan
segala aktivitas karyawan di kantor yang di kontrol secara face to face
apakah karyawan melaksanakan segala aktivitas berdasarkan SOP atau
tidak. Sedangkan pengendalian yang memanfaatkan PDE seperti
menggunakan CCTV di seluruh ruangan kantor baik di kantor pusat
atau kantor cabang, segala pengolahan data, pengumpulan dan
penyampaian informasi sudah menggunakan data elektronik, selain itu
dilakukan audit internal untuk mengontrol segala aktivitas perusahaan,
bukan hanya keuangannya namun juga pada seluruh tingkatan
manajemen.
Pada saat melakukan transaksi keuangan dengan nasabah diluar yang
ada hubungannya dengan transaksi pembiayaan seperti pada paket
masa depan menggunakan pengendalian dengan penerapan CDD.
Costumer Due Diligence (CDD) adalah kegiatan berupa identifikasi,
verifikasi dan pemantauan yang dilakukan bank untuk memastikan
bahwa transaksi tersebut sesuai dengan profil nasabah.
Bank diwajibkan oleh PBI 11/28/PBI/2009 untuk melakukan prosedur
CDD pada saat :
17
a. Melakukan hubungan usaha dengan calon Nasabah;
b. Melakukan hubungan usaha dengan Walk In Costumer (WIC);
c. Bank meragukan kebenaran informasi yang diberikan oleh
nasabah, penerima kuasa, dan/atau beneficial Owner; atau
d. Terdapat transaksi keuangan yang tidak wajar yang terkait
dengan pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme.
Pentingnya CDD :
a) Untuk menghindarkan/mengurangi resiko usaha, Bank wajib
menerapkan prinsip kehati-hatian, dan salah satu upaya
melaksanakan prinsip kehati-hatian adalah penerapan CDD.
b) Untuk menghindarkan bank dari tindak pidana pencucian uang
dan pencegahan pendanaan teroris.
c) Untuk membantu upaya penegakan hokum, khususnya tindak
pidana pencucian uang.
18
Gambar 11 : Proses Customer Duo Dilegence (CDD)
Topologi yang digunakan yaitu topologi star Topologi ini paling banyak
digunakan dalam jaringan komputer saat ini. Untuk jenis star ini semua
komputer dihubungkan ke satu alat yang dinamakan hub. Semua
19
komputer saling berkirim data berupa sinyal elektronik melalui hub ini.
Topologi ini awalnya digunakan dalam sistem mainframe. Jaringan star
memberikan manajemen sumber daya (resource) secara sentral, namun
dibandingkan dengan jenis bus, star ini memerlukan lebih banyak kabel
karena tiap komputer dihubungkan ke hub, semakin banyak jumlah
komputer yang akan dihubungkan ke jaringan maka semakin banyak
pula kabel dan port yang ada di hub.
Kelemahan dari star ini juga adalah jika terjadi masalah dengan hub
maka seluruh aktivitas jaringan akan ikut terganggu. Namun jika salah
satu kabel terputus yang menghubungkan komputer dengan hub, maka
yang mengalami masalah hanyalah pada komputer tersebut saja,
komputer lain tetap dapat saling berkirim data (bandingkan dengan
bentuk bus di atas.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
20
maupun pinjaman. Namun aktivitas utama Bank BTPN adalah tetap
mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan dan pegawai
aktif, karena target market Bank BTPN adalah para pensiunan.Pada
tahun 2011, BTPN meluncurkan Daya sebagai program sosialnya yang
menjadi bagian integrat dari aktivitas bisnisnya, serta telah
menyelesaikan uji coba Bisnin Perbankan Komunitas Syariah (Tunas
Usaha Rakyat atau TUR).
21
6. Sistem pengendalian internal yang digunakan masih ada yang
menggunakan manual, tetai sebagian besar sudah menerapkan konsep
PDE
7. Jaringan yang digunakan Bank BTPN yaitu Peer to Peer serta
menggunakan topologi star.
3.2 Penutup
22