Anda di halaman 1dari 18

Focus Group Discussion

Tender Dini Tenaga Alih Daya

Biro Manajemen BMN dan Pengadaan


Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan
Assalamuálaikum Wr. Wb.

Name : Achmad Zikrullah ST, MSE, MSc, CRMP, CISCP, CPCD


(Azik)
BPD : Jakarta, 17 Juni 1977
Occupancy : UKPBJ Kemenkeu
Proc. Activity : Pemberi Keterangan Ahli PBJP
Arbiter LPS PBJ LKPP
Probity Advice PBJP
Pendamping Kontrak PBJP
Trainer PBJP
Sekum FAKPI
Kabid Kerjasama Lembaga DPP IAPI
Pengelola beberapa Forum PBJP
Education : S1 – Teknik Sipil UI
S2 – Ilmu Ekonomi UI
S2 – International Finance,
Hiroshima Univ.
Ilmu Tanpa Amal Ibarat Marital : Menikah, 5 anak
Contact : 08121863359
Pohon Tak Berbuah azik2000@gmail.com

#BANTU_PPK_KITA
... Tindak Lanjut Kebijakan Outsourcing
KemenPAN-RB

Perubahan Kebijakan Status Kepegawaian


• Surat MenPAN-RB nomor B/185/M.SM.02.03/2022 tanggal 11 Mei 2022 tentang
Status Kepegawaian di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
• PP 56/2012 jo 43/2007 jo 48/2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer
Menjadi PNS
• UU 5/2014 tentang ASN
• PP 17/2020 jo 11/2017 tentang Manajemen PNS
• PP 49/2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK)
✓ PP 38/2020 tentang Jenis Jabatan yang Dapat Diisi oleh PPPK
✓ KepMenPANRB 76/2022 jo 1197/2021 tentang Jabatan Fungsional yang Dapat Diisi oleh PPPK

Tanggal 28 November 2023 status kepegawaian di lingkungan instansi pemerintah terdiri dari 2 (dua) jenis
yaitu PNS dan PPPK (tidak ada lagi istilah Pegawai Honorer atau Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri -
PPNPN)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
... Tindak Lanjut Kebijakan Outsourcing
KemenPAN-RB

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Siapa itu PPNPN?
PPNPN adalah pegawai tidak tetap, pegawai honorer, staf khusus, dan pegawai lain yang penghasilannya
dibebankan pada APBN
Diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, a.l.: Diangkat oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
1. Wakil Menteri yang berasal dari Non Pegawai Negeri Pembuat Komitmen dalam rangka pengadaan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK);
3. Hakim Ad Hoc yang berasal dari Non Pegawai Negeri barang/jasa, a.l.:
4. Staf Khusus non pegawai negeri pada Kementerian Negara/ Lembaga; 1. Tenaga Ahli/Konsultan untuk memenuhi kebutuhan jasa penelitian/konsultasi
5. Komisioner/pegawai non pegawai negeri pada lembaga nonstructural; pada Kementerian Negara/ Lembaga;
6. Dokter/Bidan PTT; 2. Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti pada satker yang
7. Dosen/Guru Tidak Tetap; membuat perjanjian kerja/kontrak dengan KPA/PPK untuk melaksanakan
8. PPNPN lainnya yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan kegiatan operasional kantor;
penghasilannya bersumber dari APBN. 3. PPNPN lainnya yang membuat perjanjian kerja/kontrak dengan KPA/PPK dalam
rangka pengadaan barang dan jasa, serta penghasilannya bersumber dari APBN

Perbedaan dari kedua jenis PPNPN tersebut adalah cara pembayarannya, yaitu:
• PPNPN yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian disetarakan dengan PNS yaitu pada hari pertama
bulan berkenaan
• PPNPN yang diangkat oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen mengikuti prinsip
pengadaan barang/jasa yaitu pembayaran dilakukan setelah barang/jasa diterima
Dalam hal ini, PPNPN tidak termasuk :
1. Pegawai pada BLU yang penghasilannya dibayarkan dari pendapatan BLU;
2. Pegawai tidak tetap/penerima honorarium yang ditugaskan terkait output kegiatan.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5


Perbedaan Perlakuan
PPNPN Penyedia (Perorangan atau Badan Usaha)
PPNPN atau Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Pendekatannya sebagai Penyedia (baik perorangan
adalah pegawai tidak tetap, pegawai honorer, staf maupun Bada Usaha) sehingga harus memenuhi
khusus, dan pegawai lain yang dibayarkan oleh persyaratan yang diminta dan melalui proses
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemilihan Penyedia baik melalui Pejabat Pengadaan
(Pengadaan langsung dengan nilai s.d. Rp200 Juta)
Pendekatannya sebagai pegawai dengan kategori maupun Tender oleh Pokja Pemilihan di UKPBJ
PPNPN berdasarkan perjanjian kerja/kontrak dengan
KPA/PPK dalam rangka pengadaan barang/jasa secara
langsung kepada perseorangan / yang tidak melalui
pihak ketiga (Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan,
dan Pramubakti)
Potongan PPh Pasal 21 berdasarkan penghasilan yang Potongan PPh Pasal 23 sebesar 2%
melebihi nilai PTKP
Iuran Jaminan Kesehatan (BPJS) yang dipotong Iuran Jaminan Kesehatan (BPJS) dibayarkan seluruhnya
langsung sebesar 1% oleh personal masing-masing (jika Penyedia
Perorangan) atau Badan Usaha sesuai pembagian
berdasarkan peraturan perundangan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6
Perbedaan Perlakuan (lanjutan)
PPNPN Penyedia (Perorangan atau Badan Usaha)
Iuran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (JKK/JKM) Iuran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (JKK/JKM)
dilaksanakan melalui segmen mandiri yang dibayarkan seluruhnya oleh personal masing-masing
merupakan bagian dalam komponen penghasilan (jika Penyedia Perorangan) atau Badan Usaha sesuai
pembagian berdasarkan peraturan perundangan
Pembayaran berdasarkan perjanjian kerja/kontrak Pembayaran mengacu kepada PMK 190/PMK.05/2012
sesuai perdirjen perbendaharaan nomor 31 tahun beserta aturan perubahannya
2016 beserta perubahannya
Satker cukup mengalokasikan anggaran sesuai Satker selain mengalokasikan anggaran sesuai
SBM/UMK SBM/UMK juga harus menambahkan unsur PPN
sebesar 11%
Disediakan uang lembur dan uang makan lembur Disediakan uang lembur dan uang makan lembur oleh
dalam DIPA penyedia
Mengikuti ketentuan SBM/minimal UMK Wajib mengikuti ketentuan upah minimum yang
berlaku di tempat Pekerja.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7


... Tindak Lanjut Kebijakan Outsourcing
KemenPAN-RB

Pemetaan Kebutuhan Mengakomodir Perubahan Kebijakan


Apa saja jenis kebutuhan pegawai
PNS Rekrutmen CPNS tidak tetap, pegawai honorer, staf
ASN khusus, dan pegawai lain yang
penghasilannya dibebankan pada
PPPK (JF dan JPT) Rekrutmen PPPK
APBN? (Khususnya yang diangkat
oleh Kuasa Pengguna
Diangkat Pejabat Anggaran/Pejabat Pembuat
Pembina Umumnya tidak menjadi
Kepegawaian kebutuhan Satker Komitmen):
SDM Organisasi PPNPN
Diangkat Pergeseran strategi Peran Jumlah
KPA/PPK pemenuhan
Pengemudi
Pemilihan CS
Penyedia Badan
Pengemudi, CS, Usaha OB
Tenaga Alih Daya
OB, Satpam, dan
(Outsourcing)
sejenisnya Pemilihan Security
Penyedia
Perorangan Lain-lain

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


... Tindak Lanjut Kebijakan Outsourcing
KemenPAN-RB

• UU Cipta Kerja menghapus aturan hukum outsourcing di Indonesia yang sebelumnya


termuat dalam Pasal 64 dan Pasal 65 UU Ketenagakerjaan (UU 13/2003). Tambahan
Selanjutnya, Pasal 66 UU Ketenagakerjaan juga direvisi.
• Aturan hukum outsourcing di Indonesia juga tertuang dalam aturan turunan UU
Informasi
Cipta Kerja yakni PP Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu,
Alih Daya, Waktu Kerja Dan Waktu Istirahat, Dan Pemutusan Hubungan Kerja
• Hubungan kerja antara perusahaan alih daya dengan pekerja/buruh yang
dipekerjakannya didasarkan pada perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis, baik
perjanjian kerja waktu tertentu maupun perjanjian kerja waktu tidak tertentu.
• Pelindungan pekerja/buruh, upah dan kesejahteraan, syarat-syarat kerja, serta
perselisihan yang timbul dilaksanakan sekurang-kurangnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan menjadi tanggung jawab perusahaan alih daya Personil
Pekerja A
Badan Usaha Personil Personil
Satker
Outsourcing Pekerja Satker
Pekerja B
Opsi B
Opsi A (Penyedia Perorangan) Personil
(Penyedia Badan Usaha) Pekerja C
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Plus and Minus
Penyedia Perorangan Penyedia Badan Usaha
Jika nilainya selama satu tahun < Rp200 Juta, melalui Pemilihan Penyedia melalui:
mekanisme Pengadaan Langsung • Pengadaan Langsung jika nilai paket < Rp200 Juta
• Tender jika nilai paket > Rp200 Juta
• E Katalog
Transaksi administrative sejumlah personal yang Transaksi administrative lebih sederhana (hanya kepada
dibutuhkan (pemilihan Penyedia, kontrak, pembayaran, satu Badan Usaha terpilih)
memastikan pembayaran BPJS oleh masing-masing
personal, dll)
Dibutuhkan manajemen personalia yang baik karena harus Tugas manajemen personalia dilakukan oleh Badan Usaha
mengelola sejumlah personil terpilih
Penyediaan bahan, peralatan, dan berbagai kebutuhan Penyediaan bahan, peralatan, dan berbagai kebutuhan
pendukung lainnya dilakukan secara terpisah pendukung lainnya dilakukan oleh Badan Usaha terpilih
Personil memiliki keterikatan yang lebih kuat dengan Ada manajemen fee sebagai overhead cost dan
Satker karena langsung bertransaksi one on one keuntungan Badan Usaha.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10


Plus and Minus (2)
Perorangan Badan Usaha
Diperlukan sistem dan SOP mekanisme jelas yang Sistem dan SOP mekanisme kerja dibuatkan oleh Badan
disiapkan oleh satuan kerja sebagai rencana kerja yang Usaha terpilih berdasarkan permintaan Satker (penafsiran
akan dilakukan oleh penyedia perorangan kontrak)
Bertumpu hanya pada satu penyedia apabila penyedia Dapat dimintakan pengganti personel yang sesuai
berhalangan (sakit, meninggal, atau ada hal lainnya) tidak spesifikasi teknis minimal setara apabila personel
bisa dilakukan pergantian personel harus dengan berhalangan (sakit, meninggal, atau ada hal lainnya)
mekanisme pemilihan kepada penyedia perorangan kepada Badan Usaha terpilih
lainnya
Proses pembayaran kontrak dilakukan secara langsung Proses pembayaran kontrak pekerja masuk ke rekening
kepada rekening ybs badan usaha yang terkadang dipotong oleh kebijakan
badan usaha yang tidak sesuai ketentuan perundangan
Proses pemenuhan kewajiban kepesertaan BPJS dan Proses pemenuhan kewajiban kepesertaan BPJS dan
pemenuhan hak-hak yang menjadi perlindungan kerja pemenuhan hak-hak yang menjadi perlindungan kerja
lainnya dipenuhi oleh penyedia perorangan langsung lainnya dipenuhi dan disiapkan oleh badan usaha

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11


... Tindak Lanjut Kebijakan Outsourcing
KemenPAN-RB

Syarat Kualifikasi Administrasi Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia Perorangan


Penyedia Perorangan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


... Tindak Lanjut Kebijakan Outsourcing
KemenPAN-RB

Syarat Kualifikasi Administrasi/Legalitas untuk Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia Badan Usaha
Penyedia Badan Usaha
1. Memiliki Surat Izin Usaha sesuai peraturan perundang-undangan dan
bidang pekerjaan yang diadakan
a. Surat Izin: [contoh: SIUP, IUI, TDUP, IUMK, dll]
b. Bidang Usaha: [isi sesuai dengan bidang usaha yang
dipersyaratkan berdasarkan KBLI atau kode usaha lainnya.
Contoh: peternakan, pertanian, perdagangan, dll];
c. Kualifikasi usaha: [isi sesuai kualifikasi lapangan usaha yang
dipersyaratkan, kecil (mikro dan kecil), atau non kecil (menengah
dan besar)];
2. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Tanda Daftar Perusahaan
(TDP)
3. Memiliki status valid keterangan Wajib Pajak berdasrkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak
4. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat
yang benar, tetap dan jelas berupa milik sendiri atau sewa
5. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada
kontrak
6. Menyetujui Pernyataan Pakta Integritas
7. Menyetujui Surat pernyataan Peserta
8. Dalam hal Peserta akan melakukan konsorsium/kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain harus mempunyai perjanjian
konsorsium/kerja sama operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


... Tindak Lanjut Kebijakan Outsourcing
KemenPAN-RB Kebutuhan Kualifikasi SDM Satker

Kebutuhan Satker masuk kriteria PPPK atau Tenaga Alih Daya?


▪ Jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dalam Peraturan Presiden nomor 38 tahun 2020
▪ Kriteria JF yang dapat diisi oleh PPPK, yaitu sebagai berikut:
a. Jabatan yang kompetensinya tidak tersedia atau terbatas di kalangan PNS;
b. Jabatan yang diperlukan untuk percepatan peningkatan kapasitas organisasi;
c. Jabatan yang diperlukan untuk percepatan pencapaian tujuan strategis nasional;
d. Jabatan yang mensyaratkan sertifikasi teknis dari organisasi profesi;
e. bukan Jabatan di bidang rahasia negara, pertahanan, keamanan, pengelolaan aparatur negara,
kesekretariatan negara, pengelolaan sumber daya alam, pengelolaan keuangan negara, dan hubungan
luar negeri; dan
f. bukan Jabatan yang menurut ketentuan Undang- Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden
harus diisi oleh PNS

Pengadaan PPPK?
▪ Diatur dalam PP49 Tahun 2018
▪ Pengadaan PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui tahapan: a. Perencanaan; b. pengumumanlowongan; c. pelamaran; d. seleksi;
e. pengumuman hasil seleksi; dan f. pengangkatan menjadi PPPK.
▪ Pengadaan PPPK dilakukan secara nasional berdasarkan perencanaan kebutuhan jumlah PPPK
▪ Dalam menjamin objektivitas, Menteri menetapkan kebijakan pengadaan PPPK.
▪ Dalam melaksanakan kebijakan pengadaan PPPK, Menteri dapat membentuk panitia seleksi nasional pengadaan PPPK.
▪ Panitia seleksi nasional pengadaan PPPK mempunyai tugas mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan pengadaan PPPK oleh instansi pembinaJF
dan panitia seleksi instansi pengadaan PPPK.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


... Tindak Lanjut Kebijakan Outsourcing
KemenPAN-RB Dokumen Persiapan Pengadaan

Dokumen Persiapan Pengadaan terdiri dari:


1. Kerangka Acuan Kerja, minimal meliputi Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Sasaran Kegiatan, Lingkup
Pekerjaan, Output dan Outcome, Metodelogi Pelaksanaan, Jadwal Pelaksanaan , Spesifikasi Teknis,
Pembiayaan, Laporan
2. Harga Perkiraan Sendiri, minimal meliputi :
• Honorarium/upah kerja (PMK Nomor 83 Tahun 2022 tentang SBM TA 2023/UMK/UMP)
• Tunjangan Hari Raya dibayarkan 1 bulan honorarium/upah kerja + tunjangan
• Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Kesehatan) sebesar 5% dari honorarium/upah kerja dengan rincian 4%
ditanggung perusahaan dan 1% ditanggung pekerja
• Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan) terdiri dari :
➢ Jaminan Hari Tua (JHT) 5,7%, dengan rincian 3,7% ditanggung perusahaan dan 2% ditanggung pekerja
➢ Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) tergantung tingkat resiko (sangat rendah 0,24%, rendah 0,54%, sedang
0,89%, tinggi 1,27%, dan sangat tinggi 1,74%
➢ Jaminan Kematian (JKM) 0,3% ditanggung perusahaan
➢ Jaminan Pensiun (JP) 3%, dengan rincian 2% ditanggung perusahaan dan 1% ditanggung pekerja
• Management Fee (untuk penyedia Badan Usaha) dikompetisikan termasuk nilai PPN
3. Draft Kontrak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Beberapa issue yang tercatat kaitannya dengan PBJ Tenaga Alih
Daya

• Nilai UMR/UMP yang berpotensi berubah di TA berjalan


• Penyedia banting harga (asal menang tender dulu) sehingga saat
pelaksanaan kontrak menimbulkan permasalahan
• Klausul Penyedia mau menggunakan Tenaga Kerja eksisting terkait
dengan keamanan dan kenyamanan pegawai
• Penyedia terlambat membayar gaji tenaga kerja/keterbatasan
modal/cash flow
• Penggunaan tenaga kerja sebelumnya

BIRO MANAJEMEN BMN DAN PENGADAAN


Beberapa issue yang tercatat kaitannya dengan PBJ Tenaga Alih
Daya (lanjutan)
• Barang habis pakai/perlengakapan tidak sesuai merk yg
ditawarkan dengan berbagai alasan (dampak banting harga
penawaran)
• Value added Penyedia sebagai management alih daya biasanya
minim, hanya sebagai juru bayar gaji. Hal tersebut menyebabkan
di lapangan tetep pegawai/unit umum yg harus aktif mengecek
kualitas pekerja dan outputnya.
• Adanya potensi tenaga kerja fiktif, absensi lengkap, tanda terima
gaji ada, tapi kerja nya bukan di area kantor PPK (1 personil bisa
saja bekerja di 2 tempat)
• Penentuan Management Fee yang kompetitif besarannya berapa?
BIRO MANAJEMEN BMN DAN PENGADAAN
Beberapa issue yang tercatat kaitannya dengan PBJ Tenaga Alih
Daya (lanjutan)
• Bagaimana proses pembayaran lembur dan uang makan lembur
apabila dilakukan kontrak dengan penyedia perseorangan?
• Beberapa unit Eselon I masih menggunakan mekanisme
perjanjian kerja/kontrak dengan KPA/PPK untuk Satpam,
Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti sampai dengan
tanggal 28 November 2023 (Setjen, DJA, BKF – sampel)
• Untuk penyedia perorangan tetap harus dilakukan pengawasan
secara berkala oleh satker yang berfungsi sebagai koordinator

BIRO MANAJEMEN BMN DAN PENGADAAN

Anda mungkin juga menyukai