PEMERINTAH PROVINSI
DKI JAKARTA
Dasar Hukum Pengadaan Jasa Perorangan
Kepala SKPD/UKPD
dapat membentuk tim Berdasarkan
teknis untuk perhitungan analisa
pelaksanaan proses beban kerja.
pengadaan PJLP.
Dilaksanakan secara
terbuka, transparan,
bebas korupsi, kolusi dan
nepotisme
Tahapan Pengadaan
Pengu
muma
n
Selek
Evaluasi
si
Seleksi dan
Negosiasi
Penyampai
an
Dokumen
Pendaftar
an
Pengumuman
Kewajiban dan Sanksi Bagi SKPD/UKPD
Proses Pembayaran
PengajuanUpah
Pembayaran Jam Kerja dan SOP
Upah PJLP kepada Kepala SKPD/UKPD wajib menyusun
BPKAD paling lambat SOP pelaksanaan tugas PJLP
tanggal 3 (tiga) setiap SKPD/UKPD dapat menetapkan
bulan jam kerja khusus untuk PJLP
Pembayaran upah kepada
PJLP wajib dilaksanakan Kepala SKPD/UKPD
oleh SKPD/UKPD paling menetapkan
lambat tanggal 5 (lima) Perangkat SKPD
setiap bulan Pejabat Pembuat Komitmen
Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pembayaran upah
Pekerjaan
dilakukan pada bulan
Admin SKPD/UKPD
berikutnya terhitung PJLP
Operator (harus PNS)
mulai bekerja.
Sanksi
SKPD/UKPD bertanggung jawab terhadap kelalaian pengisian data
PJLP sehingga tidak terbayarkannya upah dalam bentuk
membayarkan upah yang tidak terbayarkan
Hukuman Disipilin apabila terdapat hak PJLP tidak terpenuhi akibat
kelalaian dan/atau kesalahan PPK/PPTK/PPHP/Operator
Kepala SKPD/UKPD yang tidak menetapkan SOP pelaksanaan tugas
akan dijatuhi hukuman disiplin
Penilaian Prestasi
Pekerjaan
1 2
PPHP melakukan
pemeriksaan
hasil pekerjaan
dan daftar hadir
Hasil
pemeriksaan
dituangkan
dalam
3
ke
Berita
Hasil
PPHP
Penilaian
merupakan
dasar
setiap bulan Acara dan hasil pembayaran
penilaian di input upah PJLP
ke dalam form
penilaian
Hak PPK
Pemotongan Pemutusan
Upah Perikatan
Apabila PJLP tidak masuk kerja tanpa Tdk mentaati kewajiban & larangan PJLP
keterangan, maka akan dikenakan Tidak masuk kerja lebih dari 5 hari kerja
pemotongan upah sebesar tanpa keterangan yang jelas
Cuti lebih dari 12 hari kerja
Tidak masuk kerja lebih dari 3 (tiga)
bulan bagi PJLP yg cuti Kecelakaan kerja
Dalam hal PJLP cuti karena kecelakaan Terlambat masuk kerja, pulang cepat
kerja, maka dikenakan pemotongan
dan/atau meninggalkan tugas/kantor
progresif dengan ketentuan :
pada jam kerja yang perhitungannya
a. Bulan kesatu : tidak dilakukan
pemotongan sama dengan tidak masuk kerja selama
b. Bulan kedua : dipotong 25 % 5 hr kerja tanpa alasan
c. Bulan Ketiga : dipotong 50 %
Tata Cara Pemutusan Hubungan Kerja
Apabila pemanggilan
Hasil PPK dapat
kedua tidak hadir maka
pemeriksaan di menetapkan
PJLP dimaksud dpt
tuangkan ke pemutusan
diputus perikatannya
dalam Berita perikatan PJLP atas
oleh PPK berdasarkan
Acara dasar BA dan
bukti yg ada tanpa
Pemeriksaan rekomendasi PPTK
dilakukan pemeriksaan
Perikatan Kerja Berakhir
11 Meninggal Dunia
22 Mengundurkan diri
33 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
telah habis
Ketentua
Ketentua
n
n
Kelebiha
Kelebiha
Kelebihan Jam Kerja
nn jam
jam
kerja
kerja
dan Apabila PJLP bekerja lebih dari jam kerja
dan
Pesango yang telah ditetapkan maka kelebihan
Pesango
n jam kerja dimaksud tidak diperhitungkan
n
sebagai lembur
Pesangon
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak
memberikan pesangon dalam bentuk
apapun kepada Penyedia Jasa Lainnya
Perorangan baik dikarenakan pemutusan
perikatan maupun berakhirnya perikatan
Monitoring dan Evaluasi
Tim Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan PJLP :
a. Unsur BKD
b. Unsur Inspektorat
c. Unsur Bappeda
d. Unsur BPKAD
1 e. Unsur BPPBJ
f. Unsur Diskominfomas
g. Unsur Biro ORB
h. Unsur Biro Hukum
i. Unsur SKPD/UYKPD lain yang ditunjuk