*Lihat PPT, artinya penting tapi di AC Cuma dijelasin secara singkat karna waktu kurang jadi harus
baca lebih banyak lagi mandiri
Academic Clinic
Pemerintah pusat – kementrian lembaga, melakukan PBJ sumber dananya dari APBN
Sebaliknya
Pemerintah Daerah melakukan PBJ, sumber dananya dari APBD
Proses
Sejak identifikasi kebutuhan pengadaan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan
- Tujuan PBJ, ada di Pasal 4
- Pelaku PBJ, ada di Pasal 8
Ada revisi PERPRES di huruf G, yang dihapus adalah PjPHP/PPHP atau ( Pejabat Penerima
Hasil Penkerjaan / Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan). Ini sudah bukan lagi pelaku PJB
*Tidak semua PBJ dapat dilakukan melalui swakelola, karena ada kriteria tertentu yang
tidak bisa di penuhi secara mandiri
Contoh : PKN STAN ingin membangun gedung asrama baru, karena PKN STAN tidak
memiliki kemampuan (engineer, arsitek, tukang), maka PBJ asrama baru ini harus
dilakukan melalui Penyedia
Contoh lain : Jembatan dan Jalan, harus melalui penyedia
*Semua PBJ bisa dilakukan melalui Penyediaan, akan tetapi hal tersebut tidak dilakukan
karena biaya pengadaan lebih mahal dibanding swakelola, selain itu bisa saja kebutuhan
PBJ spesifik sehingga kita harus turun tangan sendiri agar lebih berkualitas hasilnya,
alasan lain adalah PBJ melalui pengadaan membutuhkan waktu lebih lama karena ada
lelang penyedia sehingga lebih baik menggunakan swakelola.
- Jenis PJBP
1. Barang (Contoh : ATK, mebel, kendaraan kantor)
Merupakan barang langsung jadi yang tidak perlu di lakukan pembangunan
2. Pekerjaan Kontruksi (contoh : Pembangunan Gedung Asrama)
3. Jasa Konsultasi (Contoh : Merancang Gambar detail dan perhitungan biaya, seperti
biaya arsitek dari gedung asrama sebelum melakukan pembangunan)
4. Jasa Lainnya (Contoh : Pemda membutuhkan penelitian penggalian potensi suatu
daerah)
- Garis Besar Proses PBJP ada 3 (Perencanaan, Persiapan, Pelaksanaan) *Baca PPT
1. Perencanaan
2. Persiapan
3. Pelaksanaan
• Satker Biasa ,tidak otonom, benar – benar Non Profit, dan pnbp dari satker biasa tidak
bisa digunakan langsung karena harus di setor terlebih dahulu ke kas negara, kalo
pnbp mau digunakan harus mengajikan dulu sppspn ke kppn (pegelolaannya sesuai
dengan mekanisme APBN,) , asetnya disebut BMN
**Saat ini ada perguruan tinggi yang sekarang beralih ke PTNBH dan status BLU nya
hilang, artinya sama seperti perusahaan BUMN. Uniknya di PTNBH, ada sebagian
karyawan yang statusnya PNS dan ada juga yang bukan. PTNBH tetap dapat alokasi
anggaraan dari APBN (walaupun sudah menjadi Kekayaan negara yang dipisahkan).
Persamaan Satker Biasa dan Satker BLU = Sama – sama kekayaan negara tidak
dipisahkan, dan pegawainya rata2 pns yang gajinya berasal dari apbn
*Intinya baca lagi PPT, perbedaan tiga instansi ini (Satker biasa, satker BLU, BUMN)
Pelayanan Akta kelahiran, KTP, dan Sim, tidak bisa di jadikan BLU karena hanya
boleh di lakukan oleh instansi pemerintah.
2. Syarat Teknis
3. Syarat Administratif
Jika 3 persyaratan sudah terpenuhi, maka bisa mengajukan kenaikan satker biasa agar
menjadi BLU dengan cara mengajukan kepada kementrian keuangan melalui Dirjen
perbendaharaan (khusus K/L pusat)
Jika satker biasa ingin berubah menjadi BLUD di bawah Pemda, maka mengajukannya
kepada kepala daerah, melalui sekertariat daerah
**Saat ini sudah tidak ada lagi status BLU Penuh dan BLU Bertahap, Dulu pernah ada sekarang
sudah tidak ada lagi hal seperti itu.
APIP dibawah presiden yakni BPKP, mengawasi dan memeriksa lintas kementrian dan
lembaga, BPKP sebagai Koordinator APIP
Pemeriksa internal pemerintah yakni BPKP dan Itjen
BPK diluar APIP, mereka sejajar dengan pemerintah, disebut juga pemeriksa eksternal
pemerintah
- Unsur – Unsur SPIP (5 Unsur)
1. Pemantauan pengendalian Intern
2. Informasi dan komunikasi (Sarana Komunikasi dan Manajemen Informasi)
3. Kegiatan Pengendalian
4. Penilaian Risiko (Identifikasi risiko dan analisis risiko)
5. Lingkungan Pengendalian
**Baca, pahami, dan hafalkan Sub Unsur SPIP. Tidak perlu sampai dibawah sub unsur
Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Keuangan, berbentuk Opini (Wajar Tanpa Pengecualian, Wajar dengan
Pengecualian, Tidak Wajar, dll)
Kriteria dalam mendapat opini
a. Kesesuaian laporan keuangan dengan SAP
b. Ketaatan terhadap peraturan perundang – undanga dalam mengelola keuangan
negara
c. Kecukupan pengunkapan atau pengungkapan memadai di dalam Catatan laporan
keuangan
d. Efektivitas sistem pengendalian pemerintah
*FYI, di K/L dan pemda sebagian besar sudah WTP, sedangkan dilihat dari nilai
akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan dari kemenpan rb masih belum terlalu
bagus
Laporan keuangan harus diaudit oleh BPK, kemudian selanjutnya diserahkan kepada DPR
atau DPRD dengan waktu, 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir
Tujuannya untuk mengembalikan kerugian negara dan juga memastikan ada penegakan
hukum, sehingga menjadi efek jera dan harapannya tidak terjadi lagi kedepannya
TGR/TP → TPKN melakukan pemeriksaan → SKTJM → jika tidak diperoleh maka dilakukan
SKP2KS
**Bisa lihat PPT untuk lebih jelas
Jika telat membayar diterbitkan Surat Penagihan (SPn), jika sudah lunas diterbitkan SKTL
(surat keterangan tanda lunas)