Anda di halaman 1dari 10

*notes kata BOLD dan MERAH (harus lebih di hafal)

*Lihat PPT, artinya penting tapi di AC Cuma dijelasin secara singkat karna waktu kurang jadi harus
baca lebih banyak lagi mandiri

Academic Clinic

Materi 1, Pengadaan Barang dan Jasa 00:00:00


- PBJ diatur dengan mengacu pada Perpres nomor 16 Tahun 2018, tentang pengadaan
barang/jasa pemerintah dan sudah direvisi di Perpres nomor 12 Tahun 2021
- Pasal 1, PBJ adalah pengadaan barang/jasa oleh kementrian/lembaga/perangkat daerah
yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan sampai
dengan serah terima hasil pekerjaan

Pemerintah pusat – kementrian lembaga, melakukan PBJ sumber dananya dari APBN
Sebaliknya
Pemerintah Daerah melakukan PBJ, sumber dananya dari APBD

Proses
Sejak identifikasi kebutuhan pengadaan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan
- Tujuan PBJ, ada di Pasal 4
- Pelaku PBJ, ada di Pasal 8

Ada revisi PERPRES di huruf G, yang dihapus adalah PjPHP/PPHP atau ( Pejabat Penerima
Hasil Penkerjaan / Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan). Ini sudah bukan lagi pelaku PJB

- Cara Pengadaan Barang dan Jasa 2 cara :


1. Swakelola (dikerjakan sendiri oleh K/L/Pemda/ormas/kelompok masyarakat)
Contoh, stan ingin mengadakan workshop penelitian untuk dosen, stan bisa
menyelenggarakan sendiri dengan narasumber dari PTN
Atau
Bisa juga diserahkan ke instansi pemerintah/ormas/pemda lain untuk
menyelenggarakan acara, sehingga PKN STAN terima bersih

*Intinya jika pengadaan diserahkan ke masyarakat (bukan perusahaan atau toko )


contohnya ormas, ini masuknya ke SWAKELOLA

2. Penyedia/Rekanan/Supplier (dikerjakan oleh pelaku usaha melalui kontrak)


Penyedia ini biasanya memiliki hukum, ber npwp, layaknya perusahaan sah berbadan
hukum

*Tidak semua PBJ dapat dilakukan melalui swakelola, karena ada kriteria tertentu yang
tidak bisa di penuhi secara mandiri
Contoh : PKN STAN ingin membangun gedung asrama baru, karena PKN STAN tidak
memiliki kemampuan (engineer, arsitek, tukang), maka PBJ asrama baru ini harus
dilakukan melalui Penyedia
Contoh lain : Jembatan dan Jalan, harus melalui penyedia

*Semua PBJ bisa dilakukan melalui Penyediaan, akan tetapi hal tersebut tidak dilakukan
karena biaya pengadaan lebih mahal dibanding swakelola, selain itu bisa saja kebutuhan
PBJ spesifik sehingga kita harus turun tangan sendiri agar lebih berkualitas hasilnya,
alasan lain adalah PBJ melalui pengadaan membutuhkan waktu lebih lama karena ada
lelang penyedia sehingga lebih baik menggunakan swakelola.

- Jenis PJBP
1. Barang (Contoh : ATK, mebel, kendaraan kantor)
Merupakan barang langsung jadi yang tidak perlu di lakukan pembangunan
2. Pekerjaan Kontruksi (contoh : Pembangunan Gedung Asrama)
3. Jasa Konsultasi (Contoh : Merancang Gambar detail dan perhitungan biaya, seperti
biaya arsitek dari gedung asrama sebelum melakukan pembangunan)
4. Jasa Lainnya (Contoh : Pemda membutuhkan penelitian penggalian potensi suatu
daerah)

- Tujuan PJBP dibaca lagi (PPT)


- Kebijakan PJBP dibaca lagi (PPT)
- Prinsip PJBP (PPT)
Transparan, semua informasi PJBP bisa di akses oleh masyarakat
Terbuka, dapat diikuti oleh semua penyedia/vendor sesuai kriteria dibutuhkan
Adil/tidak deskriminatif, PBJ memberikan perlauan sama bagi semua calon PBJ
- Etika Pengadaan (PPT)
Ada 8 Etika
Kasus korupsi juga berasal dari etika pengadaan yang tidak di patuhi, walaupun
prosedurnya benar.
Kasus korupsi paling banyak berasal dari ketiaksesuaian pendapatan negara (ilustrasi :
pajak kurang) dan alasan lain berasal dari belanja ( Paling banyak berasal dari belanja
barang dan jasa, termasuk belanja modal).

- Garis Besar Proses PBJP ada 3 (Perencanaan, Persiapan, Pelaksanaan) *Baca PPT
1. Perencanaan
2. Persiapan
3. Pelaksanaan

*PBJ Elektronik adalah contoh pengadaan barang secara penyedia


**Perhatikan perpres yang baru revisi2 yang dilakukan terutama pelaku PJBP
MATERI 2, BLU 45:00:00
- Kriteria dari Badan Layanan Umum (BLU)

Peredaan satker biasa, satker dengan PK BLU, dan BUMN


• BLU merupakan satker instansi pemerintah (Kekayaan negara tidak dipisahkan),
pegawainya disebut asn, dan digaji dari apbn. Tiap tahun dapat alokasi dana dari
sumber dana dari rupiah murni (APBN) dan PNBP (Usaha mereka, walaupun ada juga
pnbp dari apbn), Non for Profit, asetnya disebut BMN, pnbp blu bisa langsung dipake
kegiatan belanja operasional terkait tidak perlu diserahkan negara terlebih dahulu
(semi otonom)
Contoh fleksibilitas BLU dibanding satker biasa =
a. PNBP BLU bisa langsung digunakan
b. Fleksibel Budget, jika target pnbp sudah terlampaui, maka belanja juga bisa
dinaikkan
c. Jika ada saldo kas dari pnbp blu, maka tidak perlu di setor ke kas negara, bisa
disimpan terlebih dahulu di rekening blu dan bisa digunakan untuk investasi
d. Bisa merekrut pegawai non pns selama ada anggaran yang tersedia
• Sedangkan BUMN dan BUMD adalah kekayaan negara dipisahkan, maka pegawainya
bukan asn/pns, sehingga gajinya berasal dari kegiatan operasional perusahaan

• Satker Biasa ,tidak otonom, benar – benar Non Profit, dan pnbp dari satker biasa tidak
bisa digunakan langsung karena harus di setor terlebih dahulu ke kas negara, kalo
pnbp mau digunakan harus mengajikan dulu sppspn ke kppn (pegelolaannya sesuai
dengan mekanisme APBN,) , asetnya disebut BMN

**Saat ini ada perguruan tinggi yang sekarang beralih ke PTNBH dan status BLU nya
hilang, artinya sama seperti perusahaan BUMN. Uniknya di PTNBH, ada sebagian
karyawan yang statusnya PNS dan ada juga yang bukan. PTNBH tetap dapat alokasi
anggaraan dari APBN (walaupun sudah menjadi Kekayaan negara yang dipisahkan).

Persamaan Satker Biasa dan Satker BLU = Sama – sama kekayaan negara tidak
dipisahkan, dan pegawainya rata2 pns yang gajinya berasal dari apbn

*Intinya baca lagi PPT, perbedaan tiga instansi ini (Satker biasa, satker BLU, BUMN)

- Persyaratan, penetapan, dan pencabutan


• Peryaratan agar menjadi BLU
1. Syarat Substantif, syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk menjadi BLU
Layanan yang menyediakan pelayanan umum (pendidikan dan kesehatan)

Pelayanan Akta kelahiran, KTP, dan Sim, tidak bisa di jadikan BLU karena hanya
boleh di lakukan oleh instansi pemerintah.

2. Syarat Teknis
3. Syarat Administratif

Jika 3 persyaratan sudah terpenuhi, maka bisa mengajukan kenaikan satker biasa agar
menjadi BLU dengan cara mengajukan kepada kementrian keuangan melalui Dirjen
perbendaharaan (khusus K/L pusat)
Jika satker biasa ingin berubah menjadi BLUD di bawah Pemda, maka mengajukannya
kepada kepala daerah, melalui sekertariat daerah

• Alasan Pencabutan BLU


1. Di cabut oleh Menteri Keuangan
2. Dicabut atas usul dari pimpinan lembaga yang membawahi
Contoh : semisal kemenhub ingin mencabut BLU dibawahnya, bisa dilakukan
dengan mengusulkan ke Kemenkeu
3. BLU berubah, entah itu menjadi Badan hukum dengan kekayaan negara dipisahkan

**Saat ini sudah tidak ada lagi status BLU Penuh dan BLU Bertahap, Dulu pernah ada sekarang
sudah tidak ada lagi hal seperti itu.

- Pengertian, Tujuan, Asas BLU (PPT)


Tujuan blu diadakan karena pemerintah ingin meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, dengan tetap menjaga keuanagn APBN, sehingga layanan yang diberikan
kepada masyarakat tetap maksimal dengan sebagian biayanya ditanggungkan kepada
masyarakat.

Surplus dari BLU, digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kedepannya

Materi 3, SPIP 01:28:00


- Tujuan Umum SPIP ada 4
1. Efektivitas dan Efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara
2. Meningkatkan keandalan laporan keuangan, andal artinya bisa diandalkan
informasinya (tidak ada unsur manipulasi)
3. Pengamanan aset negara
4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

- Penanggung jawab pelaksanaan SPIP


Yang bertanggung jawab pelaksanaan SPIP adalah setiap unit kerja dan individu di dalam
organisasi memiliki tanggung jawab untuk melakukan SPIP, yang membedakan adalah
tinkatan tanggung jawabnya
Semakin tinggi pangkat dan jabatan seseorang di organisasi, maka semakin tinggi pula
tanggung jawab yang dimilikinya untuk memastikan SPIP berjalan
Ada pengawasan oleh APIP untuk memastikan SPIP berjalan, di Kemenkeu = Itjen adalah
apip, kementrian namanya inspektorat, sedangkan daerah = disebut inspektorat.

APIP dibawah presiden yakni BPKP, mengawasi dan memeriksa lintas kementrian dan
lembaga, BPKP sebagai Koordinator APIP
Pemeriksa internal pemerintah yakni BPKP dan Itjen
BPK diluar APIP, mereka sejajar dengan pemerintah, disebut juga pemeriksa eksternal
pemerintah
- Unsur – Unsur SPIP (5 Unsur)
1. Pemantauan pengendalian Intern
2. Informasi dan komunikasi (Sarana Komunikasi dan Manajemen Informasi)
3. Kegiatan Pengendalian
4. Penilaian Risiko (Identifikasi risiko dan analisis risiko)
5. Lingkungan Pengendalian
**Baca, pahami, dan hafalkan Sub Unsur SPIP. Tidak perlu sampai dibawah sub unsur

Materi ke 4, PPTKN 01:38:00


- Definisi (Pasal 1 UU 15/2004)

*Wajib memahami slide ini


Pemeriksa menurut UU ini tidak hanya BPK, bisa juga BPKP, bisa juga konsultan lain dengan
syarat tetap atas nama BPK

- Ruang Lingkup Pemeriksaan


Ruang lingkup keuangan negara di UU no 17 tahun 2003, search
FYI BUMN dan APBD desa dan bumdes juga masuk kedalam ruang lingkup negara,
kuncinya adalah instansi yang mendapat dana dari APBN akan masuk dalam lingkup
keuangan negara

- Jenis Pemeriksaan ada 3


1. Pemeriksaan Keuangan, memeriksa atas laporan keuangan
2. Pemeriksaan Kinerja, memeriksa atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
Biasanya dituangkan dalam LAKIP (laporan kinerja instansi pemerintah)
3. Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu (Contohnya adalah audit investigasi, contoh jadi
dalam pemeriksaan laporan keuangan ada temuan yang berindikasi FRAUD, artinya
penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang berpotensi merugikan negara
secara sengaja) nahh audit investigasi ini masuk kedalam pemeriksaan denagn tujuan
tertentu.

Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Keuangan, berbentuk Opini (Wajar Tanpa Pengecualian, Wajar dengan
Pengecualian, Tidak Wajar, dll)
Kriteria dalam mendapat opini
a. Kesesuaian laporan keuangan dengan SAP
b. Ketaatan terhadap peraturan perundang – undanga dalam mengelola keuangan
negara
c. Kecukupan pengunkapan atau pengungkapan memadai di dalam Catatan laporan
keuangan
d. Efektivitas sistem pengendalian pemerintah

2. Pemeriksaan Kinerja, berupa kesimpulan rekomendasi


3. Pemeriksaan Tujuan Tertentu, berupa temuan (dugaan fraud) dan simpulan

*FYI, di K/L dan pemda sebagian besar sudah WTP, sedangkan dilihat dari nilai
akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan dari kemenpan rb masih belum terlalu
bagus

- Penyusunan Laporan Keuangan


Laporan keuangan arus diaudit karena ini merupakan bentuk pelaksanaan dan
pertanggunjawaban APBN,
Bagi pemda merupakan bentuk pertanggungjawban penggunaan APBD

Laporan keuangan harus diaudit oleh BPK, kemudian selanjutnya diserahkan kepada DPR
atau DPRD dengan waktu, 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir

Materi ke 5, PPTGR 1:47:00


- Definisi Kerugian Negara/Daerah
Merupakan kekurangan Uang, surat berharga, dan barang yang nyata dan pasti jumlahnya
akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai
Semisal pejabat atau pegawai mengalami suatu kejadian yang menjadi kerugian negara
baik sengaja maupun tidak akan ada konsekuensi TPTGR

TP → Tutuntutan perbendaharaan, tuntutan ganti rugi kepada bendahara


TGR → Tuntutan Ganti Rugi, tuntutan kepada selain bendahara

Tujuannya untuk mengembalikan kerugian negara dan juga memastikan ada penegakan
hukum, sehingga menjadi efek jera dan harapannya tidak terjadi lagi kedepannya

TPTGR dalam perspektif hukum merupakan penyelesaiaan negara secara administratif


(tidak melalui pengadilan). Pelaku diminta menandatangani SKTJM (Surat Keterangan
Tanggung Jawab Mutlak)
**Baca Prosedur Umum Penyelesasian Kerugian Negara (PPT)

Jika menolak SKJTM, menteri atau pimpinan akan mengeluarkan SKP2KS


Jumlah ganti rugi yang menetapkan adalah BPK
Sedangkan jumlah ganti rugi selain bendahara (TGR) adalah pimpinan instansi, jika di K/L
berarti menterinya melalui pendelegasian di bawahnya

TGR/TP → TPKN melakukan pemeriksaan → SKTJM → jika tidak diperoleh maka dilakukan
SKP2KS
**Bisa lihat PPT untuk lebih jelas

Jika telat membayar diterbitkan Surat Penagihan (SPn), jika sudah lunas diterbitkan SKTL
(surat keterangan tanda lunas)

Anda mungkin juga menyukai