Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH LIKUIDITAS DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS

PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh :
Felicia Rumondang Sinurat
S1 Akuntansi
Liper Siregar, Parman Tarigan, Supitriyani

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran Likuiditas, Struktur Modal
dan profitabilitas pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas dan Struktur Modal terhadap profitabilitas pada
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara
simultan maupun parsial. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif kualitatif dan
analisis deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data digunakan metode dokumentasi. Teknik analisis yang
digunakan adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, koefisien korelasi, koefisien
determinasi dan uji hipotesis. Analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS.
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Rata-rata Likuiditas adalah sebesar
2,2563, Rata-rata struktur modal sebesar 0,3419 dan Rata-rata Return on Asset (ROA) sebesar
0,1170. 2. Hasil pengujian regresi linier berganda adalah Ŷ = 0,161 + 0,004X1 – 0,151X2 artinya,
likuiditas berpengaruh positif dan struktur modal berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. 3. Hasil
analisis koefisien korelasi adalah sebesar 0,440 artinya terdapat hubungan yang sedang antara
variabel profitabilitas dengan variabel likuiditas dan struktur modal. Koefisien determinasi adalah
sebesar 0,193 atau 19,3% yang berarti bahwa profitabilitas dapat dijelaskan oleh likuiditas dan struktur
modal. 4. Hipotesis penelitian H0 ditolak, yang berarti bahwa likuiditas dan struktur modal berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial.

Kata Kunci: Likuiditas, Struktur Modal dan Profitabilitas

Abstract
The purpose of this research are: 1. To determine the description of liquidity, capital structure
and profitability at the Food and Beverage Sub-Sector, listed in Indonesia Stock Exchange. 2. To
determine the influence of liquidity and capital structure to the profitability at the Food and Beverage
Sub-Sector, listed in Indonesia Stock Exchange either simultaneously or partially. This research was
conducted by using qualitative descriptive analysis and quantitative descriptive analysis. The data
collection was using documentation method. The analysis techniques used are the classic assumption
test, multiple linear regression, correlation coefficient, coefficient of determination, hypothesis test.
Data analysis were perfomed by using the SPSS.
The results of this research are 1. the average liquidity is 2,2563, the average capital structure
is 0,3419 and average profitability is 0,1170. 2. The test results of multiple linier regression is Ŷ = 0,161
+ 0,004X1 – 0,151X2, which means there is positive correlation between liquidity with profitability and
negative correlation between capital structure with profitability 3. The correlation of coefficient is 0,440
means that there is a middle relation between liquidity and capital structure with profitability. The
coefficient of determination is 0,193 which means 19,3% of Return on Asset (ROA) can be explained
by liquidity and capital structure. 4. Research hypothesis H0 is rejected, which means liquidity and
capital structure have a significant effect on Return on Asset (ROA) at the Food and Beverage Sub-
Sector, listed in Indonesia Stock Exchange either simultaneously or partially.

Keywords: Liquidity, Capital Structure and Profitability

A. PENDAHULUAN kapasitas produksi dan sumber daya yang ada.


1. Latar Belakang Masalah Sedangkan laporan keuangan yang telah
Kinerja keuangan suatu perusahaan dianalisis sangat diperlukan pemimpin dalam
dapat diartikan sebagai proses masa depan sebuah perusahaan atau manajemen untuk
pertumbuhan atau posisi perkembangan yang dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan
baik bagi perusahaan. Informasi keuangan lebih lanjut dimasa yang akan datang.
diperlukan untuk menilai potensi sumber daya Profitabilitas menunjukkan kemampuan
ekonomi perusahaan yang mungkin perusahaan untuk menghasilkan laba setiap
dikendalikan dimasa depan untuk memprediksi periode. Jumlah laba ini sering dibandingkan

Jurnal FINANCIAL ISSN : 2502-4574 Vol. 3, No. 2, Desember 2017 54


dengan kondisi keuangan atau kegiatan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
lainnya, seperti penjualan, aktiva, ekuitas Indonesia.
pemegang saham dan digunakan untuk menilai b. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan
perusahaan. Perusahaan yang memiliki rasio struktur modal terhadap profitabilitas pada
lancar yang kecil mengindikasi bahwa perusahaan Sub Sektor Makanan dan
perusahaan tersebut memiliki modal kerja yang Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
sedikit untuk membayar utang jangka Indonesia baik secara simultan maupun
pendeknya. Sebaliknya apabila perusahaan parsial.
memiliki rasio lancar dengan perusahaan
memiliki rasio lancar yang tinggi belum tentu 4. Metodologi Penelitian
perusahaan dikatakan baik, karena rasio lancar Objek penelitian pada perusahaan Sub
yang tinggi dapat saja terjadi karena banyaknya Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di
dana yang mengganggur yang pada akhirnya Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan
dapat mengurangi laba perusahaan. dengan menggunakan data sekunder, untuk
Tabel 1 memperoleh data dan informasi, maka penulis
Gambaran Return On Assets (ROA) pada mengakses data melalui situs
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan http://www.idx.co.id.
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Desain penelitian yang digunakan
Indonesia Periode 2014-2016 dalam penelitian ini adalah penelitian
Kode 2014 2015 2016 Rata-rata kepustakaan (library research). Teknik analisis
Emiten (Kali) (Kali) (Kali) (Kali) yang digunakan adalah Uji Asumsi Klasik,
AISA 0,0513 0,0412 0,0777 0,0568
CEKA 0,0319 0,0717 0,1751 0,0929
Analisis Deskriptif Kualitatif, Analisis Deskriptif
DLTA 0,2904 0,1850 0,2125 0,2293 Kuantitatif.
ICBP 0,1016 0,1101 0,1256 0,1124
INDF 0,0599 0,0404 0,0641 0,0548 B. LANDASAN TEORI
MYOR 0,3563 0,2365 0,4317 0,3415 1. Laporan Keuangan
MLBI 0,0398 0,1102 0,1075 0,0858 Menurut Kasmir (2010:66), laporan
ROTI 0,0880 0,1000 0,0958 0,0946 keuangan adalah laporan yang menunjukkan
SKBM 0,1372 0,0525 0,0225 0,0707 kondisi keuangan perusahaan pada saat ini
SKLT 0,0497 0,0532 0,0363 0,0464
STTP 0,0726 0,0967 0,0745 0,0813
atau dalam suatu periode tertentu. Menurut
ULTJ 0,0971 0,1478 0,1674 0,1375 Munawir (2004:2), laporan keuangan adalah
Rata-rata hasil dari proses akuntansi yang dapat
per tahun 0,1147 0,1038 0,1326 0.1170 digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi
(Kali) antara data keuangan atau aktivitas suatu
Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan Sub perusahaan dengan pihak-pihak yang
Sektor Makanan dan Minuman (Data berkepentingan dengan data atau aktivitas
Diolah) perusahaan tersebut.
Menurut Rudianto (2012:20), tujuan
Dari Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa penyajian laporan keuangan oleh sebuah
nilai rata – rata profitabilitas perusahaan yang entitas dapat dirinci sebagai berikut:
diukur dengan Return On Assets (ROA) 1) Untuk memberikan informasi keuangan
mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat. yang dapat dipercaya mengenai sumber-
Kecenderungan meningkat karena terjadi sumber ekonomi dan kewajiban serta
peningkatan laba bersih setelah pajak. Nilai modal perusahaan.
rata-rata ROA adalah sebesar 0,1170 atau 2) Untuk memberikan informasi yang dapat
11,7%. dipercaya mengenai perubahan sumber-
sumber ekonomi perusahan yang timbul
2. Rumusan Masalah dalam aktivitas usaha demi memperoleh
a. Bagaimana gambaran likuiditas, struktur laba.
modal dan profitabilitas pada Perusahaan 3) Untuk memberikan informasi keuangan
Sub Sektor Makanan dan Minuman yang yang membantu para pemakai laporan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. untuk mengestimasi potensi perusahaan
b. Bagaimana pengaruh likuiditas dan struktur dalam menghasilkan laba di masa depan.
modal terhadap profitabilitas pada 4) Untuk memberikan informasi keuangan
perusahaan Sub Sektor Makanan dan yang membantu para pemakai laporan
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek ketika mengestimasi potensi perusahaan
Indonesia baik secara simultan maupun dalam menghasilkan laba.
parsial. 5) Untuk memberikan informasi penting
lainnya mengenai perubahan sumber-
3. Tujuan Penelitian sumber ekonomi dan kewajiban, seperti
a. Untuk mengetahui gambaran likuiditas, informasi tentang aktivitas pembiayaan dan
struktur modal dan profitabilitas pada investasi.
perusahaan Sub Sektor Makanan dan

Jurnal FINANCIAL ISSN : 2502-4574 Vol. 3, No. 2, Desember 2017 55


6) Untuk mengungkapkan sejauh mungkin keuangan. Kemudian angka yang
informasi lain yang berhubungan dengan dipebandingkan dapat berupa angka-angka
laporan keuangan yang relevan untuk dalam satu periode maupun beberapa periode.
kebutuhan pemakai laporan, seperti
informasi mengenai kebijakan akuntansi 4. Likuiditas
yang dianut perusahaan. Menurut Horne dan John (2012:167),
likuiditas merupakan kemampuan perusahaan
2. Analisis Laporan Keuangan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang
Menurut Horne dan John (2012:154), harus segera dibayar dengan menggunakan
analisis laporan keuangan adalah seni untuk harta lancarnya.
mengubah data dari laporan keuangan ke Menurut Sudana (2011:21), rasio
informasi yang berguna bagi pengambilan likuiditas (liquidity ratio) yaitu rasio yang
keputusan. Analisis keuangan melibatkan mengukur kemampuan perusahaan untuk
penggunaan berbagai laporan keuangan. memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek.
Laporan ini melaksanakan melaksanakan Menurut Kasmir (2010:110), rasio
beberapa fungsi. Pertama, laporan posisi likuiditas yaitu rasio yang menggambarkan
keuangan atau neraca meringkas aset, kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban.
liabilities, dan ekuitas pemilik suatu perusahaan
pada suatu periode, biasanya pada akhir tahun 5. Struktur Modal
atau kuartal. Sementara laporan laba rugi Menurut Sudana (2011:143), struktur
meringkas pendapatan dan biaya perusahaan modal (capital structure) berkaitan dengan
selama suatu periode waktu tertentu. pembelanjaan jangka panjang suatu
Menurut Kasmir (2010:90), analisis perusahaan yang diukur dengan perbandingan
laporan keuangan perlu dilakukan berbagai utang jangka panjang dengan modal sendiri.
pihak sehingga laporan keuangan lebih berarti. Menurut Astuti (2004:139), struktur modal
Laporan keuangan juga akan memberikan adalah bauran atau perpaduan dari utang
informasi tentang kelemahan dan kekuatan jangka panjang, saham preferen dan saham
yang dimiliki perusahaan. Laporan keuangan biasa.
tidak akan memberikan makna jika tidak
dilakukan analisis lebih jauh terhadap angka- 6. Profitabilitas
angka yang terdapat didalamnya. Angka-angka Menurut Kasmir (2010:115), rasio
dalam laporan keuangan selanjutnya saling profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
dihubungkan sehingga membentuk rasio kemampuan perusahaan dalam mencari
keuangan. keuntungan.
Menurut Rudianto (2013:190), analisis Menurut Sudana (2011:22), rasio
laporan keuangan adalah meneliti hubungan profitabilitas (profitability ratio) adalah rasio
yang ada diantara unsur-unsur pada laporan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
keuangan, dan membandingkan unsur-unsur menghasilkan laba dengan menggunakan
yang sama tahun lalu atau angka pembanding sumber-sumber yang dimiliki perusahaan,
lain serta menjelaskan penyebab seperti aset, modal atau penjualan perusahaan.
perubahannya. Analisis laporan keuangan Menurut Brigham dan Joel (2010:146),
dilakukan agar informasi yang ada dalam rasio profitabilitas (profitability ratio) adalah
laporan keuangan menjadi lebih bermakna bagi sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi
keperluan pemakai laporan keuangan untuk dan pengaruh likuiditas manajemen aset, dan
membuat keputusan ekonomi. utang pada hasil operasi.

3. Analisis Rasio Keuangan 7. Pengaruh Likuiditas dan Struktur


Menurut Horne dan John (2012:163), Modal Terhadap Profitabilitas
rasio keuangan adalah indeks yang Menurut Horne dan John (2012:167),
menghubungkan dua angka akuntansi dan likuiditas merupakan kemampuan perusahaan
didapat dengan membagi satu angka dengan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang
angka lainnya. Rasio-rasio keuangan mungkin harus segera dibayar dengan menggunakan
dihitung berdasarkan angka-angka yang ada harta lancarnya. Semakin tinggi tingkat likuiditas
dalam neraca saja, laporan laba rugi saja, atau ini menunjukkan semakin mampu perusahaan
pada neraca dan laporan laba rugi. dalam memenuhi kewajiban lancarnya yang
Sedangkan menurut Kasmir (2010:93), harus segera dibayar. Dengan semakin
rasio keuangan merupakan kegiatan tingginya likuiditas perusahaan berarti semakin
membandingkan angka-angka yang ada dalam kuat keseluruhan kondisi keuangan perusahaan
laporan keuangan dengan cara membagi satu dan semakin kuatnya kondisi keuangan
angka dengan angka lainnya. Perbandingan perusahaan maka profitabilitas semakin besar.
dapat dilakukan antara satu komponen dengan Sedangkan Halim (2007:159), bahwa rasio
komponen dalam satu laporan keuangan atau likuiditas digunakan untuk mengukur
antara komponen yang ada diantara laporan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

Jurnal FINANCIAL ISSN : 2502-4574 Vol. 3, No. 2, Desember 2017 56


kewajiban jangka pendeknya bila jatuh tempo.
Semakin tinggi rasio ini maka akan
menunjukkan semakin mampunya perusahaan
dalam memenuhi kewajiban yang segera harus
dibayar. Namun, jika terlalu tinggi akan
berpengaruh jelek terhadap profitabilitas
perusahaan. Oleh karenanya sebagian dana
tidak produktif yang diinvestasikan dalam
current assets, sehingga profitabilitas
perusahaan tidak optimal. Sumber: Hasil Pengolahan Tabel 2
Gambar 1
C. PEMBAHASAN Grafik Rata – rata Likuiditas Perusahaan Sub
1. Analisis Sektor Makanan dan Minuman yang
a. Analisis Deskripsi Kualitatif Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
1) Gambaran Current Ratio (CR) pada 2014-2016
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Berdasarkan Tabel 2 dan Gambar 1 di
Indonesia Periode 2014-2016 atas tampak keadaan rata – rata Current Ratio
Gambaran Current Ratio (CR) pada (CR) perusahaan Sub Sektor Makanan dan
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Indonesia periode 2014-2016 meningkat terus.
2014-2016 dapat dilihat pada Tabel 2 berikut Besar atau kecilnya Current Ratio (CR)
ini: dipengaruhi oleh besar atau kecilnya jumlah
Tabel 2 aset lancar suatu perusahaan dari pada utang
Gambaran Current Ratio (CR) Perusahaan lancar perusahaan yang digunakan dalam
Sub Sektor Makanan dan Minuman yang memenuhi seluruh kewajibannya dalam periode
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tersebut. Dari keseluruhan perusahaan yang
2014-2016 diteliti penulis, rata-rata keseluruhan nilai
CURRENT
Tahun
Kode
Emiten
ASET LANCAR
LIABILITAS JANGKA
PENDEK
RATIO
Rata-rata
(Kali)
Current Ratio (CR) Perusahaan Sub Sektor
(Kali)
2014
AISA 3.977.086.000.000 1.493.308.000.000 2,663 Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa
CEKA 1.053.321.371.198 718.681.070.349 1,466
DLTA 854.176.144.000 190.952.635.000 4,473
Efek Indonesia periode 2014-2016 yang
ICBP
INDF
13.603.527.000.000
40.995.736.000.000
6.230.997.000.000
22.681.686.000.000
2,183
1,807
diperoleh adalah 2,2563 kali.
MLBI
MYOR
816.494000.000
6.508.768.623.440
1.588.801.000.000
3.114.337.601.362
0,514
2,090
2,0044 Artinya, kemampuan Perusahaan Sub
ROTI 420.316.388.535 307.608.669.233 1,366 Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di
SKBM 379.496.707.512 256.924.179.534 1,477
SKLT 167.419.411.740 141.425.302.223 1,184 Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016 dalam
STTP 799.430.399.430 538.631.479.995 1,484
ULTJ 1.642.101.746.819 490.967.089.226 3,345 memenuhi kewajiban jangka pendeknya adalah
AISA 4.463.635.000.000 2.750.456.000.000 1,623
2015
CEKA 1.253.019.074.345 816.471.301.252 1,535 sebesar 2,2563 kali. Terdapat tiga (3)
DLTA
ICBP
902.006.833.000
13.961.500.000.000
140.419.495.000
6.002.344.000.000
6,424
2,326
perusahaan yang memiliki nilai Current Ratio
INDF
MLBI
42.816.745.000.000
709.955.000.000
25.107.538.000.000
1.215.227.000.000
1,705
0,584
(CR) di atas rata-rata perusahaan Sub Sektor
2,1898
MYOR 7.454.347.029.087 3.151.495.162.694 2,365 Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa
ROTI 812.990.646.097 395.920.006.814 2,053
SKBM 341.723.784.839 298.417.379.502 1,145 Efek Indonesia periode 2014-2016.
SKLT 189.758.915.421 159.132.842.277 1,192
STTP 875.469.433.776 554.491.047.968 1,579
ULTJ 2.103.565.054.627 561.628.179.393 3,745
AISA 5949.164.000.000 2.504.330.000.000 2,376 2) Gambaran Struktur Modal pada
2016 CEKA
DLTA
1.103.865.252.070
1.048.133.697.000
504.208.767.076
137.842.096.000
2,189
7,604
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan
ICBP
INDF
15.571.362.000.000
28.985.443.000.000
6.469.785.000.000
19.219.441.000.000
2,407
1,508
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
MLBI 901.258.000.000 1.326.261.000.000 0,680
2,5747
Indonesia periode 2014-2016
MYOR 8.739.782.750.141 3.884.051.319.005 2,250
ROTI 949.414.338.057 320.501.824.382 2,962 Gambaran struktur modal yang
SKBM 519.269.756.899 468.979.800.633 1,107
SKLT 222.686.872.602 169.302.583.936 1,315 diproksikan dengan Long term Debt to Equity
STTP 921.133.961.428 556.752.312.634 1,654
ULTJ 2.874.821.874.013 593.525.591.694 4,844
Ratio (LtDER) pada Perusahaan Sub Sektor
Sumber : Data Diolah Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2014-2016 dapat dilihat
Dari Tabel 2, dapat disajikan grafik sebagai pada Tabel 3 berikut ini :
berikut:

Jurnal FINANCIAL ISSN : 2502-4574 Vol. 3, No. 2, Desember 2017 57


Dari keseluruhan perusahaan yang diteliti
Tabel 3 penulis, rata-rata keseluruhan nilai LtDER
Gambaran Long Term Debt to Equity Ratio perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
(LtDER) Perusahaan Sub Sektor Makanan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek 2014-2016 yang diperoleh adalah 0,3419 kali.
Indonesia Periode 2014-2016 Artinya, hutang jangka panjang
Rata-
Tahun
Kode
Emiten
Total Utang Jangka
Panjang
Total Ekuitas
LtDER
(Kali)
rata perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
(Kali)
2014
AISA 2.285.709.000.000 3.592.829.000.000 0,6362 yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode
CEKA
DLTA
27.917.794.870
36.521.246.000
537.551.172.122
764.473.253.000
0,0519
0,0478
2014-2016 adalah sebesar 0,3419 kali.
ICBP
INDF
3.639.267.000.000
16.837.876.000.000
15.039.947.000.000
41.228.376.000.000
0,2420
0,4084
Terdapat enam (6) perusahaan yang memiliki
MLBI 88.453.000.000 553.797.000.000 0,1597
0,3479 nilai Long term Debt to Equity Ratio (LtDER) di
MYOR 3.076.215.435.183 4.100.554.992.789 0,7502
ROTI 875.163.252.239 960.122.354.744 0,9115 atas rata-rata perusahaan Sub Sektor Makanan
SKBM 74.700.075.216 317.909.776.363 0,2350
SKLT 36.781.482.794 153.368.106.620 0,2398 dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
STTP 343.978.800.839 817.593.813.061 0,4207
ULTJ 161.018.718.399 2.265.097.759.730 0,0711 Indonesia periode 2014-2016.
AISA 2.343.616.000.000 3.966.907.000.000 0,5908
CEKA 29.461.394.411 639.893.514.352 0,0460
DLTA
ICBP
48.280.940.000
4.171.369.000.000
849.621.481.000
16.386.911.000.000
0,0568
0,2546
3) Gambaran Profitabilitas pada
INDF 16.893.952.000.000 43.121.593.000.000 0,3918 Perusahaan Sub Sektor Makanan dan
MLBI 119.146.000.000 766.480.000.000 0,1554
2015
MYOR 2.996.760.596.340 5.194.459.927.187 0,5769
0,3519
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
ROTI 1.121.868.678.348 1.188.534.951.872 0,9439
SKBM 121.979.429.549 344.087.439.659 0,3545 Indonesia periode 2014-2016
SKLT 65.933.237.971 152.044.668.111 0,4336
STTP 356.267.550.945 1.008.809.438.257 0,3532 Gambaran profitabilitas yang diproksikan
ULTJ 180.862.036.933 2.797.505.693.922 0,0647
AISA 2.485.809.000.000 4.264.400.000.000 0,5829
dengan Return On Asset (ROA) pada
CEKA
DLTA
33.835.271.614
47.580.546.000
887.920.113.728
1.012.374.008.000
0,0381
0,0470
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
ICBP
INDF
3.931.340.000.000
11.887.855.000.000
18.500.823.000.000
43.941.423.000.000
0,2125
0,2705
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
MLBI 128.137.000.000 820.640.000.000 0,1561
0,3260 2014-2016 dapat dilihat pada Tabel 12 berikut
2016 MYOR 2.773.114.553.072 6.265.255.987.065 0,4426
ROTI 1.156.387.262.310 1.442.751.772.026 0,8015 ini :
SKBM 164.287.924.725 368.389.286.646 0,4460
SKLT 102.786.060.143 296.151.295.872 0,3471 Tabel 4
STTP 611.147.044.637 1.168.512.137.670 0,5230
ULTJ 156.440.554.888 3.489.233.494.783 0,0448 Gambaran Return On Asset (ROA)
Sumber: Data diolah Perusahaan Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Berdasarkan Tabel 3 dapat disajikan Indonesia periode 2014-2016
Rata-
Kode Laba Bersih Setelah ROA
Grafik Rata – rata Struktur Modal Perusahaan Tahun
Emiten Pajak
Total Aset
(Kali)
rata
(Kali)
Sub Sektor Makanan dan Minuman yang AISA 378.134.000.000 7.371.846.000.000 0,0513
CEKA 41.001.414.954 1.284,150.037.341 0,0319
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode DLTA 288.073.432.000 991.947.134.000 0,2904
ICBP 2.531.681.000.000 24.910.211.000.000 0,1016
2014-2016 : INDF 5.146.323.000.000 85.938.885.000.000 0,0599
Sumber : Hasil Pengolahan Tabel 3 2014
MLBI
MYOR
794.883.000.000
409.824.768.594
2.231.051.000.000
10.291.108.029.334
0,3563
0,0398
0,1147
ROTI 188.577.521.074 2.142.894.276.216 0,0880
SKBM 89.115.994.107 649.534.031.113 0,1372
SKLT 16.480.714.984 331.574.891.637 0,0497
STTP 123.465.403.948 1.700.204.093.895 0,0726
ULTJ 283.360.914.211 2.917.083.567.355 0,0971
AISA 373.750.000.000 9.060.979.000.000 0,0412
CEKA 106.549.446.980 1.485.826.210.015 0,0717
DLTA 192.045.199.000 1.038.321.916.000 0,1850
ICBP 2.923.148.000.000 26.560.624.000.000 0,1101
INDF 3.709.501.000.000 91.831.526.000.000 0,0404
MLBI 496.909.000.000 2.100.853.000.000 0,2365
2015 0,1038
MYOR 1.250.233.128.560 11.342.715.686.221 0,1102
ROTI 270.538.700.440 2.706.323.637.034 0,1000
SKBM 40.150.568.621 764.484.248.710 0,0525
SKLT 20.066.791.849 377.110.748.359 0,0532
STTP 185.705.201.171 1.919.568.037.170 0,0967
ULTJ 523.100.215.029 3.539.995.910.248 0,1478
AISA 719.228.000.000 9.254.539.000.000 0,0777
CEKA 249.697.013.626 1.425.964.152.418 0,1751
DLTA 254.509.268.000 1.197.796.650.000 0,2125
ICBP 3.631.301.000.000 28.901.948.000.000 0,1256
INDF 5.266.906.000.000 82.174.515.000.000 0,0641
MLBI 982.129.000.000 2.275.038.000.000 0,4317
2016 0,1326
MYOR 1.388.676.127.665 12.922.421.859.142 0,1075
ROTI 279.777.368.831 2.919.640.858.718 0,0958
Gambar 2 SKBM
SKLT
22.545.456.050
20.646.121.074
1.001.657.012.004
568.239.939.951
0,0225
0,0363
Grafik Rata – rata Struktur Modal STTP
ULTJ
174.176.717.866
709.825.635.742
2.336.411.494.941
4.239.199.641.365
0,0745
01674
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Sumber : Data Diolah
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2016 Berdasarkan Tabel 3 dapat disajikan
Grafik Rata – rata Struktur Modal Perusahaan
Berdasarkan Tabel 3 dan Gambar 2,
Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
menunjukkan keadaan rata – rata struktur
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
modal perusahaan Sub Sektor Makanan dan
2014-2016 :
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2016 berfuktuasi dan
cenderung menurun. Besar kecilnya LtDER
dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang jangka
panjang perusahaan dalam periode tersebut.

Jurnal FINANCIAL ISSN : 2502-4574 Vol. 3, No. 2, Desember 2017 58


Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan Tabel 5, model persamaan


regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Ŷ = 0,161 + 0,004X1 – 0,151X2
Berdasarkan model persamaan regresi
berganda tersebut, dapat diartikan bahwa
Likuiditas berpengaruh positif dan Struktur
Modal yang berpengaruh negatif terhadap
Profitabilitas pada Perusahaan Sub Sektor
Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2014-2016.
Sumber : Hasil Pengolahan Tabel 4
Gambar 3 2) Koefisien Korelasi dan Determinasi
Grafik Rata – rata Profitabilitas Berikut hasil pengolahan data yang
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan menunjukkan koefisien korelasi dan determinasi
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek pada Tabel 6.
Indonesia Periode 2014-2016 Tabel 6
Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan
Berdasarkan Tabel 4 dan Gambar 3 di Koefisien Determinasi
atas menunjukkan tampak keadaan rata - rata Model Summaryb
profitabilitas perusahaan Sub Sektor Makanan
dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Model R R Adjusted R Std. Error Durbin-

Indonesia periode 2014-2016 berfuktuasi, Square Square of the Watson


namun cenderung meningkat. Nilai minimum
Estimate
ROA pada Perusahaan Sub Sektor Makanan
dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek 1 .440
a
.193 .145 .08545 2.275
Indonesia periode 2014-2016 terdapat pada PT a. Predictors: (Constant), LtDER, Current Ratio
Sekar Bumi, Tbk pada tahun 2016 yaitu b. Dependent Variable: Return On Asset
sebesar 0,0225. ROA sebesar 0,0225 artinya Sumber: Hasil Pengolahan Data
dari setiap Rp 1 total aset data menghasilkan
laba setelah pajak sebesar Rp 0,0225. Berdasarkan Tabel 6 nilai r adalah 0,440
Sedangkan nilai maksimum ROA pada yang berarti bahwa terdapat korelasi atau
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman hubungan yang sedang antara variabel
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode profitabilitas dengan variabel likuiditas dan
2014-2016 adalah 0,4317 yang terdapat pada struktur modal. Sementara koefisien
PT Multi Bintang tahun 2016. ROA Maksimal determinasi (R Square) adalah 0,193 atau
sebesar 0,4317 artinya dari setiap Rp 1 total 19,3% yang berarti bahwa profitabilitas dapat
aset data menghasilkan laba bersih setelah dijelaskan oleh likuiditas dan struktur modal
pajak sebesar Rp 0,4317. Rata-rata Return On sebesar 19,3%, sedangkan sisanya yaitu 80,7%
Asset (ROA) pada Perusahaan Sub Sektor dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa dimasukkan dalam penelitian ini seperti
Efek Indonesia periode 2014-2016 adalah manajemen utang, perputaran aset, dan
sebesar 0,1170, artinya dari setiap Rp 1 total leverage.
aset dihasilkan laba bersih sebesar Rp 0,1170.

b. Analisis Deskrisptif Kuantitatif 3) Uji Hipotesis


1) Regresi Linier Berganda a) Uji Simultan (Uji F)
Pengujian analisis regresi berganda pada Hasil uji F dalam penelitian ini dapat dilihat
penelitian ini menggunakan SPSS versi 20 pada Tabel 7.
dengan hasil yang terlihat pada Tabel 5. Tabel 7
Tabel 5 Hasil Uji F
a
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ANOVA
a
Coefficients Sum of Mean
Model df F Sig.
Unstandardized Standardized Squares Square
Model Coefficients Coefficients T Sig. Regression .058 2 .029 3.957 .029b
B Std. Error Beta 1 Residual .241 33 .007
(Constant) .161 .037 4.327 .000 Total .299 35
Current .004 .010 .058 .354 .725
1 Ratio a. Dependent Variable: Return On Asset
- .059 -.419 - .015 b. Predictors: (Constant), LtDER, Current Ratio
LtDER
.151 2.558 Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS 21),
a. Dependent Variable: Return On Asset 2017

Jurnal FINANCIAL ISSN : 2502-4574 Vol. 3, No. 2, Desember 2017 59


Berdasarkan Tabel 7 di atas, nilai Fhitung Ratio (CR) Perusahaan Sub Sektor Makanan
sebesar 3,957 lebih besar dari Ftabel dengan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
(0,05 ; 2 VS (36-2-1=33) sebesar 3,28, atau Indonesia periode 2014-2016. Hal ini
dengan signifikasi 0,029 < 0,05 maka H0 menunjukkan PT Multi Bintang Tbk (MLBI
ditolak, yang berarti bahwa likuiditas dan belum mengelola aset lancarnya dengan
struktur modal berpengaruh signifikan terhadap dengan efektif sehingga Current Ratio (CR)
profitabilitas pada perusahaan Sub Sektor pada tahun tersebut dibawah rata-rata
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa perusahaan yang menunjukkan perusahaan
Efek Indonesia periode 2014-2016. belum mampu dalam mengelola aset lancarnya
untuk membiayai kewajibannya jangka
b) Uji Parsial (Uji t) pendeknya.
Hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat Sedangkan nilai maksimum Current Ratio
pada Tabel 8. (CR) adalah 7,6039 kali yang terdapat pada
Tabel 8 perusahaan PT Delta Djakarta (DLTA) tahun
Hasil Uji t 2016 2016. PT Delta Djakarta (DLTA) telah
a
Coefficients menerapkan mengelola aset lancarnya dengan
Model T Sig. efektif sehingga Current Ratio (CR) PT Delta
Djakarta (DLTA) berada di atas rata-rata
perusahaan yang menunjukkan semakin efektif
upaya yang dilakukan perusahaan untuk
(Constant) 4.327 .000 memenuhi kewajiban-kewajibannya dan
1 Current Ratio .354 .725 digunakan kembali untuk membiayai kegiatan
LtDER -2.558 .015 operasional perusahaan.
a. Dependent Variable: Return On Asset
Sumber: Hasil Pengolahan Data b. Evaluasi Struktur Modal pada
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan
Berdasarkan Tabel 8 di atas, likuiditas Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
mempunyai nilai thitung sebesar 0,354 lebih kecil Indonesia Periode 2014-2016
dari ttabel dengan df = (36-2-1) sebesar 1,30774 Dari hasil analisis menunjukkan rata-rata
dengan nilai signifikansi 0,725 > 0,05. Long term Debt to Equity Ratio (LtDER)
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
bahwa H0 diterima, artinya likuiditas periode 2014-2016 berfluktuasi dan cenderung
berpengaruh tidak signifikan terhadap menurun. Hal ini menunjukkan, bahwa semakin
profitabilitas pada perusahaan Sub Sektor kecil total ekuitas perusahaan untuk menjamin
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa hutang jangka panjang perusahaan selama
Efek Indonesia periode 2014-2016 secara periode 2014-2016. Pada tahun 2015 rata-rata
parsial. Sedangkan Struktur modal mempunyai Long term Debt to Equity Ratio (LtDER)
nilai thitung sebesar -2,558 lebih besar dari ttabel Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
dengan df = (36-2-1) sebesar 1,30774 dengan mengalami peningkatan dari tahun lalu. Hal ini
nilai signifikansi 0,015 < 0,05. Berdasarkan nilai terjadi karena beberapa perusahaan mengalami
tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, peningkatan hutang jangka panjang yang
artinya struktur modal berpengaruh signifikan digunakan untuk pembiayaan aset-aset
terhadap profitabilitas pada perusahaan Sub perusahaan sehingga menyebabkan nilai Long
Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di term Debt to Equity Ratio (LtDER) pada tahun
Bursa Efek Indonesia secara parsial. 2015 besar bahkan yang terbesar dalam
periode 2014-2016.
Perusahaan hendaknya lebih bijak
2. Evaluasi mengunakan utangnya baik untuk pembiayaan
a. Evaluasi Likuiditas pada Perusahaan aset maupun untuk meningkatkan volume
Sub Sektor Makanan dan Minuman yang penjualannya.
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2016 c. Evaluasi Profitabilitas pada Perusahaan
Dari hasil analisis dilihat bahwa nilai Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
minimum Current Ratio (CR) adalah sebesar Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
0,5139 kali yang terdapat pada Perusahaan PT Periode 2014-2016
Multi Bintang Tbk (MLBI) tahun 2014,. Hal ini Berdasarkan hasil analisis menunjukkan
disebabkan karena jumlah kewajiban jangka nilai rata-rata Return on Asset (ROA)
pendek yang dimiliki PT Multi Bintang Tbk perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
(MLBI) pada tahun 2014 lebih besar periode 2014-2016 berfluktuasi dan cenderung
dibandingkan dengan aset lancarnya. Kecilnya meningkat. Hal ini menunjukkan, bahwa
Current Ratio (CR) PT Multi Bintang Tbk (MLBI) semakin efektif penggunaan aset yang
periode 2014-2016, membuat PT Multi Bintang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan laba
Tbk (MLBI) berada di bawah rata-rata Current setelah pajak selama periode 2014-2016. Rata-

Jurnal FINANCIAL ISSN : 2502-4574 Vol. 3, No. 2, Desember 2017 60


rata Return on Asset (ROA) perusahaan Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa
Sektor Makanan dan Minuman pada tahun Efek Indonesia periode 2014-2016 secara
2015 menurun sebesar 1,09 kali dari tahun lalu. parsial. Sedangkan struktur modal mempunyai
Hal ini terjadi karena, pada tahun tersebut nilai thitung sebesar -2,558 lebih besar dari ttabel
beberapa Perusahaan Sub Sektor Makanan dengan df = (36-2-1) sebesar 1,30364 dengan
dan Minuman mengalami penurunan laba nilai signifikansi 0,015 < 0,05. Berdasarkan nilai
setelah pajak karena pada tahun 2015 total aset tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak,
perusahaan cukup kecil, akibatnya laba setelah artinya struktur modal berpengaruh signifikan
pajak yang dihasilkan kecil. Oleh karena itu, terhadap profitabilitas pada perusahaan Sub
nilai Return on Asset (ROA) pada tahun 2015 Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di
kecil. Bursa Efek Indonesia secara parsial.
Perusahaan sebaiknya mampu
mengelola asetnya dengan konsisten sehingga D. KESIMPULAN DAN SARAN
laba setelah pajak tetap maksimal dan ROA 1. Kesimpulan
perusahaan tetap dlam keadaan stabil. a. Rata-rata likuiditas yang diproksikan
dengan Current Ratio (CR) pada
d. Evaluasi Pengaruh Likuiditas dan perusahaan Sub Sektor Makanan dan
Struktur Modal terhadap Profitabilitas Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
pada Perusahaan Sub Sektor Makanan Indonesia periode 2014-2016 adalah
dan Minuman yang Terdaftar di Bursa sebesar adalah 2,2563 atau 2,256%, nilai
Efek Indonesia Periode 2014-2016 minimum sebesar 0,5139 atau 51,39% dan
Berdasarkan hasil pengujian regresi linier nilai maksimum sebesar 7,6039 atau
berganda yang telah dilakukan, diketahui 7,603%. Hal ini menunjukkan perusahaan
bahwa likuiditas memiliki pengaruh positif dengan nilai likuiditas di atas rata-rata
terhadap profitabilitas. Hal ini dapat dilihat dari mengalami kenaikan aset lancar periode
persamaan regresi yaitu Ŷ = 0,161 + 0,004X1 – berjalan lebih tinggi dari pada aset lancar
0,151X2. Besar pengaruh yang dimaksud adalah periode sebelumnya.
0,004 yang berarti bahwa setiap kenaikan b. Rata-rata struktur modal yang diproksikan
likuiditas sebesar satu satuan, maka akan dengan Long term Debt to Equity Ratio
diikuti dengan kenaikan ROA sebesar 0,004 (LtDER) pada perusahaan Sub Sektor
satuan atau sebaliknya dengan asumsi variabel Makanan dan Minuman yang terdaftar di
bebas lainnya dianggap tetap atau sama Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016
dengan nol. adalah sebesar adalah 0,3419 atau
Hasil nilai koefisien korelasi (r) adalah 34,19%, nilai minimum sebesar 0,0381
0,440 yang berarti bahwa terdapat korelasi atau atau 3,81% dan nilai maksimum sebesar
hubungan yang rendah antara variabel 0,9439 atau 94,39%. Hal ini menunjukkan
profitabilitas dengan variabel likuiditas dan sebagian besar perusahaan menggunakan
struktur modal. Sementara koefisien utang atau dana eksternal untuk mendanai
determinasi (R Square) adalah 0,193 atau perusahaannya.
19,3% yang berarti bahwa profitabilitas dapat c. Rata-rata profitabilitas yang diukur dengan
dijelaskan oleh likuiditas dan struktur modal Return on Asset (ROA) pada perusahaan
sebesar 19,3%, sedangkan sisanya yaitu 80,7% Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
dimasukkan dalam penelitian ini seperti 2014-2016 adalah sebesar 0,1170 atau
perputaran persediaan, modal kerja, likuiditas 11,70%, nilai minimum sebesar 0,0225
dan leverage. atau 2,25%, nilai maksimum sebesar
Hasil nilai Fhitung sebesar 3,384 lebih 0,4317 atau 43,17%.
besar dari Ftabel dengan (0,05 ; 2 VS (36-2-1=33) d. Hasil persamaan regresi linier berganda
sebesar 3,28 atau dengan signifikasi 0,027 < dalam penelitian ini adalah Ŷ = 0,161 +
0,05 maka H0 ditolak, yang berarti bahwa 0,004X1 – 0,151X2, artinya likuiditas
likuiditas dan struktur modal berpengaruh berpengaruh positif dan struktur modal
signifikan terhadap profitabilitas pada berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman pada Perusahaan Sub Sektor Makanan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
2014-2016. Indonesia periode 2014-2016.
Berdasarkan hasil uji secara parsial (Uji e. Hasil koefisien korelasi dalam penelitian
t), likuiditas mempunyai nilai thitung sebesar 0,629 ini adalah 0,440 yang berarti bahwa
lebih kecil dari ttabel dengan df = (36-2-1) terdapat korelasi atau hubungan yang
sebesar 1,30774 dengan nilai signifikansi 0,725 rendah antara variabel profitabilitas dengan
> 0,05. Berdasarkan nilai tersebut dapat variabel likuiditas dan struktur modal.
disimpulkan bahwa H0 diterima, artinya likuiditas Sementara koefisien determinasi (R
berpengaruh tidak signifikan terhadap Square) adalah 0,193 atau 19,3% yang
profitabilitas pada perusahaan Sub Sektor berarti bahwa profitabilitas dapat dijelaskan

Jurnal FINANCIAL ISSN : 2502-4574 Vol. 3, No. 2, Desember 2017 61


oleh likuiditas dan struktur modal sebesar Indonesia hendaknya lebih
19,3%, sedangkan sisanya yaitu 80,7% mempertimbangkan dalam hal
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak penggunaan dana eksternal dan harus
dimasukkan dalam penelitian ini, seperti disesuaikan dengan besarnya jumlah
manajemen utang, manajemen aset, hutang yang dibutuhkan agar hutang tidak
laverage. terlalu besar dan menumpuk dan tidak
f. Hasil Uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar akan sulit untuk pembiayaan beban bunga.
3,957 > Ftabel dengan (0,05 ; 2 VS (36-2- c. Rata – rata perhitungan Return On Asset
1=33) sebesar 3,28 atau dengan signifikasi (ROA) pada Perusahan Sub Sektor
0,029 < 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti Makanan dan Minuman yang terdaftar di
bahwa likuiditas dan struktur modal Bursa Efek Indonesia periode 2014–2016
berpengaruh signifikan terhadap sudah cukup baik, hanya saja laba masih
profitabilitas pada Perusahaan Sub Sektor perlu ditingkatkan terutama untuk
Makanan dan Minuman yang terdaftar di perusahaan yang memiliki nilai di bawah
Bursa Efek Indonesia. nilai 0,0225 agar dapat menarik para
g. Hasil uji t untuk variabel likuiditas diperoleh investor untuk menginvestasikan dana
nilai thitung sebesar 0,354 lebih kecil dari ttabel mereka.
dengan df = (36-2-1) sebesar 1,30774 d. Mengingat keterbatasan penulis, skripsi
dengan nilai signifikansi 0,725 > 0,05. yang ditulis penulis masih jauh dari
Berdasarkan nilai tersebut dapat sempurna karena masih banyak
disimpulkan bahwa H0 diterima, artinya kelemahan dan kekurangannya. Bagi
likuiditas berpengaruh tidak signifikan peneliti selanjutnya yang ingin meneliti di
terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor yang sama, sebaiknya
Sub Sektor Makanan dan Minuman yang memperpanjang periode penelitian dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode menggunakan atau menambah variabel
2014-2016 secara parsial. Sedangkan lain, seperti materi.
struktur modal mempunyai nilai thitung
sebesar -2,558 lebih besar dari ttabel E. DAFTAR PUSTAKA
dengan df = (36-2-1) sebesar 1,30774 Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan
dengan nilai signifikansi 0,015 < 0,05. Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia
Berdasarkan nilai tersebut dapat Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010.
disimpulkan bahwa H0 ditolak, artinya Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
struktur modal berpengaruh signifikan Buku Dua. Edisi Sebelas. Jakarta :
terhadap profitabilitas pada perusahaan Salemba Empat.
Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Horne, James C.Van dan John M. Wachowiez.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara 2012. Prinsip-prinsip Manajemen
parsial. Keuangan. Buku Pertama . Edisi
Keduabelas. Jakarta: Salemba Empat.
2. Saran http://www.ix.co.id/id-
a. Perusahaan dengan nilai Current Ratio id/beranda/perusahaantercatat/laporanke
(CR) berada di bawah rata-rata Current uangandan tahunan.aspx. diakses tahun
Ratio (CR) perusahaan Sub Sektor 2017
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen
Bursa Efek Indonesia hendaknya lebih baik Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan
lagi dalam hal mengelola aset lancarnya, kedua, Jakarta : Kencana.
agar aset perusahaan tersebut Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan.
memberikan manfaat selain untuk Edisi Empat. Yogyakarta. Liberty.
memenuhi kegiatan operasional Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi.
perusahaan juga untuk memenuhi Jakarta: Erlangga.
kewajiban perusahaan. Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan
b. Perusahaan dengan nilai Long term Debt Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta :
to Equity Ratio (LtDER) berada dibawah Erlangga.
rata-rata Long term Debt to Equity Ratio
(LtDER) perusahaan Sub Sektor Makanan
dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Jurnal FINANCIAL ISSN : 2502-4574 Vol. 3, No. 2, Desember 2017 62

Anda mungkin juga menyukai