Anda di halaman 1dari 119

Jemmi Gumilar, ST

Quantum Tilawah
Metode TES
© 2014
Quantum Tilawah Metode TES

Penulis :
Jemmi Gumilar, ST

Setting/Layout:
Mujahid Grafis

Penerbit

Cetakan Pertama: Juni 2014

Percetakan:
URL: //www.mujahidpress.com

Hak Cipta dilindungi Undang Undang


Dilarang memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan kepada saya untuk dapat
menyelesaikan perjuangan besar menyusun buku Quantum
Tilawah Metode TES ini. Shalawat serta salam senantiasa
dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang menjadi teladan dan contoh terbaik dalam
mengaplikasikan Al Quran.
Aisyah menjawab, "Akhlak Nabi SAW adalah Alquran."
(HR Muslim)
Buku yang hadir dihadapan para pembaca saat ini
merupakan buah renungan penulis selama 2 (dua) tahun
lamanya dalam memperbaiki diri terutama interaksi
dengan Al Quran. Ada 2 (dua) poin besar yang ingin
disampaikan penulis yaitu perubahan pola pikir dan pola
interaksi dengan Al Quran. Buku ini tidak hanya berbicara
tentang keharusan khatam tiap bulan, tapi juga
memberikan solusi bagaimana mensiasati tilawah agar
sinkron dengan aktivitas sehari-hari.
Buku yang merupakan penjabaran materi pelatihan
dengan judul yang sama ini telah diaplikasikan oleh lebih
dari 1.000 orang dalam dan luar negeri. Dengan 3 (tiga)
rumus utama Metode TES diharapkan metode ini mampu

Quantum Tilawah Metode TES i


merubah cara pandang kita terhadap al quran dan
interaksinya.
Penulis bersyukur kepada Allah SWT karena
diperkenankan menyelesaikan buku yang cukup berat ini.
Juga berterima kasih kepada Istri tercinta, Ummu Ahsan,
dan dua anakku Abdullah Ahsan Al Mujahid dan Akmal Al
Muhajir . Semoga Allah SWT jadikan keluarga kami
menjadi sahabat Al Quran. Terakhir, kami mohon doanya
agar kita semua yang membaca buku ini mendapatkan
hidayah melalui Al Quran
Hadanallahu wa iyyakum.

ii Quantum Tilawah Metode TES


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................... i


DAFTAR ISI .............................................. iii
QUANTUM TILAWAH METODE TES ................... 1
Tilawah Al Qur’an Itu… Sesuatu ................... 3
Melaksanakan Perintah Allah ....................... 6
Mulailah iri hati ...................................... 8
Quantum Tilawah .................................... 10
Kemampuan 10 Menit ............................... 17
Rumus .................................................. 18
Kesedihan Rasulullah SAW .......................... 23
Rumah yang Roboh ................................... 26
Kuburan ................................................ 27
Wasiat Rasul SAW .................................... 28
PERCAYA DIRI ........................................... 32
Rasulullah Juga Tilawah ............................ 33
Batasan Tilawah ...................................... 38
3 Kunci Utama ........................................ 42
ANTI MALU DAN MENUNDA ........................... 52
Semua Ganjaran Baik ................................ 56

Quantum Tilawah Metode TES iii


Dimana-mana Tilawah Quran, Tilawah Quran di
Mana-mana ............................................ 58
Tilawah di Kendaraan Umum ....................... 59
Tilawah di Lampu Merah ............................ 62
Tilawah di Kantor .................................... 64
Tilawah di Sekolah ................................... 69
Tilawah di Kampus ................................... 72
Tilawah di Supermarket/Mall ...................... 73
FOTO-FOTO PELATIHAN QUANTUM TILAWAH
METODE TES ............................................ 85
TESTIMONI PESERTA PELATIHAN QUANTUM
TILAWAH METODE TES ................................ 93
BIODATA PENULIS ...................................... 112

iv Quantum Tilawah Metode TES


Quantum Tilawah Metode TES

Alasan Penulisan Buku


Suatu ketika, dalam kesempatan bazar di salah satu
Kampus Islam di Bandung saya coba nikmati masa
menunggu dengan memegang dan tentunya sekaligus
membaca Al Qur‟an. Sedang asyik-asyiknya membaca,
datang seorang pemuda yang sepertinya merupakan
Mahasiswa di kampus tersebut bertanya.
“Bapak sedang apa?”
“Baca qur‟an” Jawab saya
“Emangnya ngerti?”
“Gak semua” karena memang saya bukan ahli bahasa
Arab
“Kenapa mau membaca?” tanyanya penuh sinis
“Karena qur‟an ini membawa efek baik bagi kita”
jawab saya sederhana
Sekilas, saya heran bercampur bingung. Bisa-bisanya
mahasiswa kampus Islam bertanya tentang alasan
membaca qur‟an. Memangnya ga diajarin yah? Kesedihan

Quantum Tilawah Metode TES 1


menjadi lebih besar karena ternyata mahasiswa tadi
hanyalah satu dari sekian banyak mahasiswa muslim yang
jauh dari Al Qur‟an. Maka tidak aneh jika lahir generasi
baru yang miskin dengan nilai-nilai Qur‟an. Sehingga
keengganan mereka berdampak pada keringnya jiwa
layaknya rumah tak berpenghuni.
"Sesungguhnya orang yang dalam hatinya tidak ada
sesuatu apapun dari al-Quran - yakni tidak ada sedikitpun
dari ayat-ayat al-Quran yang dihafalnya, maka ia adalah
sebagai rumah yang musnah - sunyi dari perkakas."
(HR. Imam Tirmidzi)
Salah satu alasan keengganan mereka membaca
AlQur‟an adalah karena Al Qur‟an menggunakan bahasa
Arab, sehingga sulit untuk dibaca. Hal ini tentu
bertentangan dengan karakter Al Qur‟an yang telah
dimudahkan Allah SWT. Sebagaimana Dia telah berfirman
dalam surat Al Qamar ayat 17 : “Sungguh, Kami mudahkan
Al Qur‟an untuk pelajaran. Adakah orang yang mau
mengambil pelajaran?”
Buku ini mengupas tentang kenapa dan bagaimana
bisa berinteraksi lebih bersama Al Quran terutama dengan
tilawah/ membacanya. Buku ini juga dibuat berdasarkan
aplikasi lapangan yang dilakukan oleh masyarakat yang
bergabung dalam TES Community. Semoga kesibukan tidak
lagi menjadi alasan sehingga tidak berinteraksi dengan Al
Qur‟an dan mimpi kami semoga setiap tempat (kecuali

2 Quantum Tilawah Metode TES


tempat yg dilarang) dan waktu yang kami lihat, kecuali
banyak orang yang membaca Al Qur‟an.
Tilawah Al Qur’an Itu…. Sesuatu
Berinteraksi dengan Al Quran melalui kegiatan
membacanya merupakan salah satu kegiatan yang
diperintahkan oleh Allah SWT. Karena keutamaannya,
Rasulullah bahkan menyebut orang yang paling utama
adalah yang senantiasa mempelajari Al Quran dan
mengamalkannya.
Dari Usman bin Affan r.a., katanya: Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Sebaik-baik engkau semua ialah orang yang
mempelajari al-Quran dan mengajarkannya pula."
(HR Bukhari)
Al quran memuat ringkasan dari ajaran-ajaran
ketuhanan yang pernah dimuat kitab-kitab suci
sebelumnya seperti Taurat, Zabur, Injil dan lain-lain. Juga
ajaran-ajaran dari Tuhan yang berupa wasiat. Alquran
juga mengokohkan perihal kebenaran yang pernah
terkandung dalam kitab-kitab suci terdahulu yang
berhubungan dengan peribadatan kepada Allah Yang Maha
Esa, beriman kepada para rasul, membenarkan adanya
balasan pada hari akhir, keharusan menegakkan hak dan
keadilan, berakhlak luhur serta berbudi mulia dan lain-
lain.

Quantum Tilawah Metode TES 3


Allah Taala berfirman, “Kami menurunkan kitab
Alquran kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya,
untuk membenarkan dan menjaga kitab yang terdahulu
sebelumnya. Maka dari itu, putuskanlah hukum di antara
sesama mereka menurut apa yang diturunkan oleh Allah.
Jangan engkau ikuti nafsu mereka yang membelokkan
engkau dari kebenaran yang sudah datang padamu. Untuk
masing-masing dari kamu semua Kami tetapkan aturan dan
jalan.” (Q.S. Al-Maidah:48)
Tilawah Al Qur‟an berarti juga membaca ringkasan
kitab-kitab suci terdahulu berikut ajaran sesungguhnya
yang dibawa oleh para Rasul pembawa kitab tersebut.
Berdasarkan gambaran sejarah yang ada dalam Al Qur‟an
maka kita dapat melihat jalan kebenaran kitab-kitab
terdahulu yang sesungguhnya.
Ajaran-ajaran yang termuat dalam Alquran adalah
kalam Allah yang terakhir untuk memberikan petunjuk dan
bimbingan yang benar kepada umat manusia, inilah yang
dikehendaki oleh Allah Taala supaya tetap sepanjang
masa, kekal untuk selama-lamanya.
Tilawah berarti menjaga Al Quran agar tidak dikotori
oleh tangan-tangan yang hendak mengotori kesuciannya,
hendak mengubah kemurniannya, hendak mengganti isi
yang sebenarnya atau pun hendak menyusupkan sesuatu
dari luar atau mengurangi kelengkapannya.
“Sesungguhnya Alquran adalah kitab yang mulia.
Tidak akan dihinggapi oleh kebatilan (kepalsuan), baik

4 Quantum Tilawah Metode TES


dari hadapan atau pun dari belakangnya. Itulah wahyu
yang turun dari Tuhan yang Maha Bijaksana lagi Terpuji.”
(Q.S. Fushshilat:41-42)
Tilawah Al Qur‟an juga berarti menempatkan kita
untuk menjadi komponen yang Allah pilih untuk menjaga
kemurnian Al Qur‟an
“Sesungguhnya Kami (Allah) menurunkan peringatan
(Alquran) dan sesungguhnya Kami pasti melindunginya
(dari kepalsuan).” (Q.S. Al-Hijr:9)
Al Qur‟an juga menyebabkan banyak lahirnya ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam membantu kehidupan
manusia. Tidak jarang juga kita temukan fenomena alam
yang memukau akal pikiran kita seolah-olah hal tersebut
merupakan ilmu baru yang tak ada kaitannya dengan Al
Qur‟an. Padahal sesungguhnya yang terjadi adalah Allah
sedang memperlihatkan bukti-bukti kekuasaan-Nya yang
telah tertulis dalam Al Qur‟an.
Allah Ta‟ala telah berfirman, “Akan Kami (Allah)
perlihatkan kepada mereka kelak bukti-bukti kekuasaan
Kami disegenap penjuru dunia ini dan bahkan pada diri
mereka sendiri, sampai jelas kepada mereka bahwa
Alquran adalah benar. Belum cukupkah bahwa Tuhanmu
Maha Menyaksikan segala sesuatu?” (Q.S. Fushshilat:53)
Tilawah Al Qur‟an yang kita lakukan merupakan
langkah awal untuk menyingkap tabir-tabir ilmu
pengetahuan yang telah Allah SWT gambarkan jauh
sebelum ilmu tersebut ditemukan oleh manusia. Hal ini

Quantum Tilawah Metode TES 5


semakin menguatkan kita bahwa memang Al Qur‟an
merupakan kalam Allah dan bukan rekayasa Muhammad
SAW yang buta huruf.
Melaksanakan Perintah Allah
“Dan bacalah Al-Qur'an itu secara tartil (perlahan-
lahan),” (QS Al Muzzamil : 4)
Secara sederhana Allah SWT telah memberi perintah
pada ayat ini untuk senantiasa membaca Al Qur‟an.
Membaca Al Qur‟an menjadi sebuah perintah dikarenakan
struktur tubuh yang Allah ciptakan memang telah
disesuaikan dengan bahasa yang ada dalam Al Qur‟an dan
pengaruh dari membacanya. Untuk itulah Al Qur‟an
disebut sebagai asy syifa.
“Wahai manusia! Sungguh telah datang kepadamu
pelajaran (Al Qur-an) dari Tuhanmu, Penyembuh bagi
penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat
bagi orang yang beriman.” (QS 10 Yunus ayat 57)
Oleh karenanya, sangat wajar sekali perumpamaan
Rasulullah SAW bagi rumah orang yang tidak memiliki
bacaan al Quran di dalamnya sebagai kuburan
"Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian
sebagai kuburan, sesungguhnya syetan itu akan lari dari
rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah." (HR.
Muslim)
Kalau rumah yang tidak ada bacaan Al Qur‟an di
dalamnya telah digambarkan seperti kuburan, sepi,

6 Quantum Tilawah Metode TES


menyeramkan dan bukan tempat yang layak bagi manusia.
Bagaimana pula dengan sebuah organisasi, ormas, partai
yang tidak pernah ada bacaan Al Qur‟an didalam
kegiatannya apalagi sampai memerintahkan anggotanya
membaca Al Qur‟an. Sangat mirip dengan kuburan yang
ukurannya besar, lebih sepi dan lebih menyeramkan
bukan?
Selain itu, perintah membaca Al Qur‟an merupakan
upaya untuk memahami isi Al Qur‟an sebagai petunjuk
manusia. Upaya menguak isi dari kitab samawi yang telah
Allah turunkan melalui Nabi terakhir, Rasulullah
Muhammad SAW serta merta harus diawali dengan
memperbanyak kuantitas tilawah Al Qur‟an.
Memperbanyak membaca dan bertemu huruf-huruf di
dalam Al Qur‟an. Semakin sering bertemu, maka dampak
perubahan diri akan semakin besar. Rasulullah SAW
bahkan memperbolehkan tilawah Al Qur‟an hingga khatam
dalam 3 hari (rata-rata 10 juz per hari).
Allah SWT Yang Menciptakan kita tentu lebih tahu
diri kita secara menyeluruh meliputi seluruh komponen
yang menyebabkan kita pantas disebut sebagai manusia
sempurna.
”Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS. At Tin : 4)
Bahkan pengetahuan-Nya jauh melebihi pengetahuan
kita terhadap diri sendiri. Karena itu, Allah swt
menurunkan Al Qur‟an untuk menjadi sahabat manusia

Quantum Tilawah Metode TES 7


dan sekaligus memerintahkan manusia untuk berinteraksi
dengan membaca, menghafal, memahami dan
mengamalkan Al Qur‟an. Dengan segala keutamaan dan
manfaatnya bagi manusia, maka wajar ketika Allah
Memerintahkan kepada kita untuk senantiasa membaca Al
Qur‟an.
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca
kitab Allah swt dan mendirikan sembahyang dan
menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan
kepada mereka dengan diam-diam dan terang- terangan,
mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi.”
Begitulah perumpamaannya, seperti perniagaan yang
tidak akan merugi. Seperti itulah orang-orang yang
senantiasa menginvestasikan waktu yang dimilikinya untuk
membaca Al Qur‟an. Dia ibarat pedagang yang menaruh
sebagian waktu mengurusi perniagaannya. Adakah mereka
selalu untung? Lantas, dengan alasan itulah Allah
Memerintahkan kita untuk senantiasa membaca Al Qur‟an.
Karena Allah tahu kelemahan kita, Allah tahu betapa
inginnya kita selalu untung dalam setiap transaksi, Allah
tahu kita manusia yang tak pernah puas, karena itulah
Allah SWT perintahkan kita membaca Al Qur‟an
Mulailah iri hati
Iri hati/dengki merupakan salah satu penyakit hati
yang berbahaya bagi seorang muslim. Dalam penjabaran
sederhana, iri hati adalah kondisi dimana kita tidak suka

8 Quantum Tilawah Metode TES


melihat keberhasilan orang lain dan bahagia ketika orang
lain jauh lebih buruk dari kita. Penyakit hati seperti ini
akan membuat pelakunya menjadi tidak produktif, karena
dia selalu berfikir untuk menjatuhkan orang lain sehingga
semua orang harus berada di bawah standar nya. Bahkan
karena bahayanya penyakit ini, Rasul SAW mengatakan
bahwa amal seseorang akan dapat dihapus oleh iri hati
sebagaimana api melalap kayu bakar.
"Takutlah engkau semua pada sifat dengki - iri hati,
sebab sesungguhnya dengki itu dapat makan - yakni
menghabiskan - kebaikan-kebaikan sebagaimana api
makan kayu bakar" atau sabdanya: "makan rumput."
(HR Abu Dawud)
Begitu berbahayanya iri hati karena itu berarti
menghapuskan amal baik yang telah kita kerjakan. Sia-sia
sudah pekerjaan baik kita kalau dibarengi dengan sifat iri
hati. Seperti api yang membakar kayu bakar. Akan tetapi,
Rasulullah saw justru memperbolehkan atau mengajurkan
iri hati terhadap dua hal : orang yang dermawan dan
orang yang senantiasa membaca Al Quran
“Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua seperti
orang: yaitu orang lelaki yang diberi Allah swt
pengetahuan tentang Al-Qur‟an dan diamalkannya
sepanjang malam dan siang; dan orang lelaki yang
dianugerahi Allah swt harta, kemudian dia
menafkahkannya sepanjang malam dan siang.” (HR
Bukhari & Muslim)

Quantum Tilawah Metode TES 9


Quantum Tilawah
Istilah Quantum awalnya kita temui pada mata
pelajaran Fisika dan berasosiasi dengan lompatan/
pergerakan atom atau subatom. Seiring dengan
berjalannya waktu, kita menemukan istilah Quantum ini
digunakan untuk menggambarkan peningkatan yang
berlipat-lipat atas suatu kegiatan. Beberapa istilah
tersebut contohnya adalah Quantum Reading, Quantum
Teaching, Quantum Learning, dll.
Quantum learning ialah kiat, petunjuk, Rumus, dan
seluruh proses belajar yang dapat mempertajam
pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar
sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat.
Beberapa teknik yang dikemukakan merupakan teknik
meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan
umum digunakan. Namun, Bobbi DePorter
mengembangkan teknik-teknik yang sasaran akhirnya
ditujukan untuk membantu para siswa menjadi responsif
dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan
perubahan realitas.
Begitu juga istilah Quantum Tilawah, berasal dari
sebuah keinginan untuk melompatkan kemampuan setiap
muslim dalam hal memperbanyak bacaan Al Quran. Jadi,
fokus Quantum Tilawah ini adalah memberikan cara yang
efektif untuk bisa tilawah Al Quran lebih banyak dan lebih
sering. Hal ini disebabkan kesibukan dan tingginya
aktivitas masyarakat saat ini telah berakibat pada

10 Quantum Tilawah Metode TES


melemahnya interaksi dengan Al Quran. Terlebih lagi
ditambah lemahnya keinginan interaksi dengan Al Quran
sebagai akibat lemahnya kondisi keimanan, maka kini
seringkali tidak ada rasa bersalah ketika sehari tidak
bertemu Al Quran. Atau bahkan ada yang berhari-hari
tidak bertemu Al Quran. Cara mengukurnya adalah dengan
menghitung berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk
mengkhatamkan Al Quran.
Quantum Tilawah memberikan solusi untuk
optimalisasi interaksi kita dengan Al Quran sehingga kita
memiliki keinginan dan kemampuan untuk bisa khatam
Quran secara rutin tiap bulan. Bahkan, ada yang mampu
khatam Quran secara rutin tiap 20 (dua puluh) hari, 15
(lima belas) hari hingga 3 (tiga) hari.
Sedangkan metode yang kita gunakan untuk
membantu mengoptimalkan program Quantum Tilawah ini
adalah Metode TES. Metode ini pertama kali ditemukan
dan diaplikasikan pada Ramadhan 1434 H dalam momen
Nuzulul Quran. Saat itu, metode TES digunakan dalam
kegiatan “Sehari Bersama Al Quran” yang dilaksanakan
tanggal 15-16 Ramadhan pukul 09.00 – 15.00. Peserta yang
paling tua pada kegiatan tersebut berumur 76 tahun dan
dalam satu hari selama 6 jam ibu ini berhasil menamatkan
6 juz Al Quran. Dan dalam 2 hari tersebut (tidak full
seharian), ibu yang baru bisa tilawah Al Quran ini mampu
menamatkan 18 juz Al Quran. Sejak saat itu, metode TES

Quantum Tilawah Metode TES 11


ini mulai digunakan untuk meningkatkan kemampuan
interaksi dengan Al Quran
Metode TES ini juga sangat berguna untuk para
Aktivis dan Pasifis. Yaitu berguna bagi orang-orang yang
senantiasa aktif (sibuk) dan juga bagi orang yang tidak
memiliki kesibukan. Kenapa demikian? karena selama ini
terdapat gejala selalu mencari-cari alasan dan melegalkan
seseorang untuk tidak tilawah. Salah satu alasan yang
sering digunakan untuk melegalkan ini adalah kesibukan.
Seakan-akan waktu 24 jam ini tidak cukup untuk
melakukan semua kegiatan apalagi untuk membaca Al
Quran. Padahal kenyataannya dalam kondisi libur dari
aktivitas pun tidak lantas membuat kuantitas interaksinya
dengan Al Quran menjadi lebih baik. Dan Metode TES ini
membantu setiap muslim dalam kondisi aktif atau santai.
Saat buku ini ditulis Quantum Tilawah Metode TES
telah disampaikan kepada ± 1.000 orang Dalam dan Luar
Negeri (Australia, Jepang, Malaysia, Amerika dan Kanada)
dan rata-rata meningkatkan kemampuan tilawah hingga
600%. Dari yang asalnya 0,5 juz per hari (khatam tiap 2
bulan) menjadi 3 juz perhari (khatam tiap 10 hari).
Walaupun ada juga yang mampu khatam tiap pekan tapi
tidak banyak. Salah satu yang menjadi ciri khas metode ini
adalah mengkombinasikan aktivitas dengan interaksi
bersama Al Quran. Jadi, yang mengaplikasikan Metode TES
tidak perlu berhenti bekerja atau beraktivitas untuk dapat
khatam tiap bulan atau tiap pekan.

12 Quantum Tilawah Metode TES


Hal ini perlu dipahami mengingat sejarah generasi
terbaik umat ini adalah orang-orang yang dekat dengan Al
Quran dan memiliki aktivitas yang cukup tinggi. Lihatlah
sejarah pembukuan Al Quran menjadi Mushaf. Dari sejarah
itu, tersirat bahwa orang-orang yang hafal quranlah yang
banyak syahid, atau para penghafal quran adalah orang-
orang yang aktif berjihad.
Imam Bukhari meriwayatkan dalam shahihnya sebab-
sebab yang melatarbelakangi pengumpulan naskah-naskah
Al Quran yang terjadi pada masa Abu Bakar yaitu Atsar
yang diriwatkan dari Zaid bin Tsabit r.a. yang berbunyi:
“Suatu ketika Abu bakar menemuiku untuk menceritakan
perihal korban pada perang Yamamah , ternyata Umar
juga bersamanya. Abu Bakar berkata :” Umar menghadap
kepadaku dan mengatakan bahwa korban yang gugur pada
perang Yamamah sangat banyak khususnya dari kalangan
para penghafal Al Quran, aku khawatir kejadian serupa
akan menimpa para penghafal Al Quran di beberapa
tempat sehingga suatu saat tidak akan ada lagi sahabat
yang hafal Al Quran, menurutku sudah saatnya engkau
wahai khalifah memerintahkan untuk mengumpul-kan Al
Quran, lalu aku berkata kepada Umar : ” bagaimana
mungkin kita melakukan sesuatu yang tidak pernah
dilakukan oleh Rasulullah s. a. w. ?” Umar menjawab:
“Demi Allah, ini adalah sebuah kebaikan”. Selanjutnya
Umar selalu saja mendesakku untuk melakukannya
sehingga Allah melapangkan hatiku, maka aku setuju
dengan usul umar untuk mengumpulkan Al Quran.

Quantum Tilawah Metode TES 13


Beberapa hasil aplikasi Metode TES dapat terlihat
pada grafik di bawah ini:

14 Quantum Tilawah Metode TES


Quantum Tilawah Metode TES 15
Gambar 1 Grafik rekapitulasi tilawah peserta
Quantum Tilawah Metode TES
Sumbu vertikal menandakan jumlah halaman quran
yang dibaca oleh setiap peserta. Dalam hal ini, saya ambil
contoh para peserta yang terdiri dari berbagai profesi.
Ada yang PNS, buruh pabrik, kepala sekolah hingga
pemilik kios kelontongan. Karena kita memakai standar
quran Timur Tengah (Mushaf Utsman) dalam pembuatan
grafik, maka 1 juz Al Quran berjumlah 20 halaman dan
garis merah menandakan batas 2 juz al Quran (40
halaman). Sumbu horizontal menandakan hari evaluasi

16 Quantum Tilawah Metode TES


dalam satu bulan. Jadi, dapat terlihat jelas jumlah juz
yang dibaca setelah mengaplikasikan metode ini.
Kemampuan 10 Menit
Salah satu ciri khas dari Metode TES dalam
meningkatkan kuantitas tilawah tidak melanggar kaidah
ilmu tahsin Al Quran. Karena keyakinan yang terbentuk
bahwa tilawah Al Quran harus dibarengi dengan tahsin.
Namun, tidak berarti ketika belum sempurna tahsin
seseorang tersebut tidak boleh tilawah. Semua bisa
berjalan beriringan. Metode TES hanya mengoptimalkan
kemampuan setiap orang yang selama ini sudah ada
namun tak digunakan. Ukurannya adalah dengan
mengukur kemampuan tilawah selama 10 menit.
Langkahnya sederhana, hitung berapa halaman yang
dibaca dalam 10 menit. 2 halaman, 3 halaman, 4
halaman, dst dengan tetap memperhatikan standar
tilawah masing-masing. Itulah yang kami sebut dengan
kemampuan 10 menit. Berdasarkan pengalaman di
lapangan, rata-rata kita mampu tilawah 4 halaman setiap
10 menit (standar Mushaf Utsmani). Kalau tahsinnya
bagus, bisa lebih banyak jumlah halaman yang mampu
dibaca. Lantas, berapa kemampuan Anda? Segera ambil
stopwatch dan mulailah tilawah selama 10 menit. Berapa
halaman yang mampu Anda baca?

Quantum Tilawah Metode TES 17


Rumus
Rumus biasanya diidentikkan dengan mata pelajaran
eksak seperti Matematika, Fisika dan Kimia. Penggunaan
rumus sejatinya dimaksudkan untuk mempermudah
penyelesaian masalah dengan menyederhanakan kondisi
yang rumit, biasanya dilambangkan dengan angka dan
huruf. Quantum Tilawah Metode TES menggunakan 3
rumus mudah diingat dan saling berkaitan. Penggunaan
rumus dalam Metode TES dimaksudkan untuk
menyederhanakan masalah tilawah Al Quran yang selama
ini rumit terutama bagi orang-orang yang aktif. Dan
penyederhanaan ini terbukti efektif terlihat dari testimoni
salah seorang peserta yang berprofesi sebagai karyawan :
“Program T.E.S sangat membantu saya u/
meningkatkan tilawah hingga 6 kali lipat dr biasa dan
meningkatkan interaksi dg al qur‟an (rindu tilawah),
efeknya luar biasa terhadap kualitas waktu dan aktifitas
sehari-hari. Luar biasa hasilnya dengan metode yg luar
biasa sederhananya. Terima kasih T.E.S”
(Didi Rahmad, Baleendah)
Ketiga rumus itu tergambar dalam diagram lingkaran
berikut ini

18 Quantum Tilawah Metode TES


10/120 PD

AM2

Gambar 2: Diagram lingkaran


Urutan pembacaan rumus tersebut diawali dengan PD
(Percaya Diri), AM2 (Anti Malu dan Menunda) dan terakhir
adalah 10/120. Rumus-rumus ini membantu mengubah 2
(dua) hal penting berkaitan dengan interaksi tilawah yaitu
perubahan pola fikir dan pola interaksi. Kedua pola inilah
yang menjadi penting diperbaiki ketika kita ingin lebih
berdekatan dengan Al Quran. Perubahan pola pikir
maksudnya adalah merubah paradigma bahwa tilawah Al
Quran adalah beban yang menghabiskan waktu. Oleh
karena itu, biasanya orang-orang yang sibuk mempunyai
alasan untuk tidak tilawah Al Quran karena itu berarti
menghabiskan waktu yang seharusnya bisa lebih produktif.
Atau alasan yang biasanya dikemukakan oleh orang-orang
yang belum bisa bahasa Arab bahwa sulit tilawah Al Quran
dikarenakan bahasa yang digunakannya. Sehingga orang
seperti ini suka berandai-andai jika Al Quran Allah

Quantum Tilawah Metode TES 19


turunkan dengan bahasa setempat akan membuatnya jadi
mudah. Benarkah demikian?
Jikalau tilawah Al Quran membuat tidak produktif
dan terkesan mengganggu aktivitas, seharusnya Utsman
bin Affan yang rutin mengkhatamkan Al Quran setiap
pekan -mohon dicatat- akan lebih dulu menjadi orang
yang sangat miskin. Akan tetapi kita lihat pada saat
perang Tabuk, Utsman bin Affan mampu infak sebanyak
900 unta dan 100 kuda serta uang sebesar 1000 dinar
lebih. Kalau dirupiahkan dengan standar sekarang maka
berarti 900 ekor unta x Rp 12.000.000,00 = Rp
10.800.000.000,00 + 100 ekor kuda x Rp 60.000.000,00 =
Rp 6.000.000.000,00 + 1000 dinar x 4,25 gr = 4250 gr x Rp
500.000,00 = Rp 2.125.000.000,00 atau total Rp
18.925.000.000,00. Berapa kira-kira kekayaan Utsman bin
Affan jikalau sekali infaq mencapai 18 Milyar rupiah? Akan
tetapi dalam kenyataannya kita lihat bahwa kekayaan
beliau itu tidak lantas menjadi alasan lalai dari tilawah Al
Quran.
Dalam buku Risalah Pergerakan karya Imam Asy
Syahid Hasan Al Bana disampaikan bagaimana Utsman bin
Affan mampu mengkhatamkan Al Quran dalam sepekan
yaitu
Utsman bin Affan membuka malam Jumat dengan
membaca al Baqarah sampai al Maidah,
Malam Sabtu surat al An‟am sampai surat Hud,
Malam Ahad surat Yusuf sampai Maryam,

20 Quantum Tilawah Metode TES


Malam Senin surat Thaha sampai Tha‟sin Mim, Musa,
dan Fir‟aun (surat al Qashash),
Malam Selasa surat al Ankabut sampai Shad,
Malam Rabu surat Tanzil (az Zumar) sampai ar
Rahman,
Malam Kamis mengkhatamkannya.
Jikalau beban bahasa Arab yang menjadi bahasa Al
Quran menjadi alasan, maka ketahuilah bahwa Allah SWT
sudah ciptakan Al Quran dalam kondisi yang sangat
mudah. Bahkan karena mudahnya, Al Quran menjadi satu-
satunya kitab suci yang mampu dihafal oleh setiap orang
secara detail kata per kata. Dan apalagi telah banyak kita
temui serapan bahasa Arab yang digunakan oleh bahasa
Indonesia dan bahasa Asing. Diantaranya adalah abad,
abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak,
awal, akhir, azan, bakhil, baligh, batil, barakah, daftar,
musyawarah, markas, mistar, malaikat, mahkamah,
musibah, mungkar, maut, dll. Atau yang diserap ke bahasa
Inggris antara lain alchemy, chemistry, alcohol, algorithm,
algorism , dsb.
Jadi, merubah pola pikir berarti merubah perlakuan
kita terhadap Al Quran. Sedangkan yang dimaksud dengan
perubahan pola interaksi adalah menjadikan Al Quran
senantiasa dibaca, dipahami dihubungkan dengan aktivitas
kita setiap saat bukan hanya saat-saat tertentu. Karena
kita butuh panduan dari Allah SWT melalui Al Quran yang
kita baca di setiap saat.

Quantum Tilawah Metode TES 21


Salah satu penelitian Dr. Masaru Emoto dari
Universitas Yokohama tentang perilaku air murni dari
mata air di Pulau Honshu dengan beberapa kondisi.
Kondisi pertama, air tersebut didoakan secara agama
Shinto, lalu didinginkan sampai -5oC di laboratorium,
lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera
kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal
segi enam yang indah. Percobaan diulangi dengan
membacakan kata, "Arigato (terima kasih dalam bahasa
Jepang)" di depan botol air tadi. Kristal kembali
membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan
menghadapkan tulisan huruf Jepang, "Arigato". Kristal
membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya
ditunjukkan kata "setan", kristal berbentuk buruk.
Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul
berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal
diperdengarkan, kristal hancur. Ketika 500 orang
berkonsentrasi memusatkan pesan "peace" di depan
sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-
cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan doa
Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun
muncul berkilauan.
Sebagaimana kita ketahui, tubuh manusia memang
75% terdiri atas air. Otak 74,5% air. Darah 82% air. Tulang
yang keras pun mengandung 22% air. Sehingga, ketika kita
berdoa maka air-air dalam tubuh kita akan membentuk
kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul
berkilauan. Dan Al Quran pun berisi tentang doa-doa yang

22 Quantum Tilawah Metode TES


berarti ketika kita membacanya maka aktivitas kita akan
lebih efektif dan efisien karena pembentukan Kristal-
kristal tersebut.
Perubahan pola fikir dan pola interaksi dengan Al
Quran inilah yang nanti diharapkan terjadi setelah
berhasil mengaplikasikan rumus-rumus Quantum Tilawah
Metode TES yang akan secara rinci dijelaskan dalam
bahasan selanjutnya.

Kesedihan Rasulullah SAW


Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok penting
yang menjadi teladan kita untuk berkata dan bertindak.
Hampir setiap sisi kehidupan Beliau sangat patut dan
memang diharuskan untuk ditiru sebagaimana perintah
Allah SWT dalam Al Quran
“Katakanlah: „Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu‟. Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS Ali Imran : 31)
Salah satu yang menjadi teladan bagi kita adalah
kasih sayang beliau kepada seluruh umatnya dengan tidak
melihat keturunan, suku, ras dan masa. Dalam banyak
kisah dapat tergambar bagaimana Beliau SAW senantiasa
berfikir dan berbuat untuk kebaikan umatnya. Bahkan,
tidak hingga akhir zaman yang melebihi usia Beliau.

Quantum Tilawah Metode TES 23


Beberapa kisah kasih sayang Rasulullah pada umatnya
terlihat dalam kisah berikut.
Saat isra mi‟raj, Rasulullah meminta kepada Allah
Swt untuk mengurangi kewajiban menunaikan shalat
wajib, dari semula 50 waktu menjadi lima waktu dalam
sehari semalam, karena menurut beliau, kewajiban
tersebut sangat memberatkan umatnya dan takut tidak
bisa dilaksanakan. Bayangkan, betapa banyak
pengurangan yang dimintakan Rasulullah untuk kita,
dalam melaksanakan shalat wajib.
Rasulullah menganjurkan umatnya untuk
menyeimbangkan ibadah dengan istirahat. Dalam suatu
riwayat, rasulullah meminta para sahabat untuk
menurunkan tali yang dipasang Zainab binty Jahsy untuk
bersandar ketika kelelahan melaksanakan shalat di
masjid. Rasulullah bersabda “Lepaskanlah tali ini.
Hendaklah kalian shalat sesuai kemampuan kalian. Jika
lelah, hendaklah kalian duduk.” (HR Bukhari). Rasulullah
khawatir, ibadah shalat berlebihan akan melalaikan hak-
hak yang lain. Selain beribadah kepada Allah, tubuh
memiliki hak untuk istiraat. Selain itu, ada pula hak
keluarga, hak tetangga serta hak masyarakat.
Saat bulan Ramadhan, rasulullah tidak mewajibkan
melaksanakan shalat tarawih di masjid. Beliau takut
memberatkan umatnya. Maka, ketika dua malam pertama
ramadhan, beliau melaksanakan shalat tarawih di masjid,
dan jumlah jamaah yang bertambah banyak, pada hari

24 Quantum Tilawah Metode TES


ketiga dan keempat, Rasulullah tidak datang ke masjid
untuk melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah. Terkait
hal tersebut, Rasulullah bersabda “Aku melihat apa yang
kalian lakukan semalam. Tidak ada yang menghalangiku
untuk keluar, kecuali karena aku takut akan diwajibkan
kepada kalian” (HR Bukhari Muslim)
Pernah suatu ketika Rasulullah saw menangis
sepanjang malam hingga subuh dalam shalatnya saat
membaca surah Al Maidah ayat 118 yang artinya: “Jika
Engkau siksa mereka, sesungguhnya mereka adalah
hamba-hambaMu dan jika Engkau mengampuni mereka,
sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” .
Dalam doanya beliau menyebut “Ya Allah,
umatku…umatku”. Ketika ditanya Jibril, Rasulullah
menceritakan kehawatirannya pada umat beliau siksa
neraka. Atas keterangan tersebut, yang disampaikan oleh
Jibril, Allah meridhai Nabi Muhammad untuk memberikan
syafaat kepada umatnya yang masih menyisakan keimanan
walaupun sebesar biji sawi. Rasulullah memohon ampunan
untuk kita, umatnya dari siksa api neraka.
Beberapa gambaran di atas seharusnya mengingatkan
kita akan sosok manusia yang sangat mencintai kita meski
belum pernah berjumpa dengan kita. Berbagai
pengorbanan telah Beliau lakukan agar kita tidak
menderita, beribu doa Beliau panjatkan dengan ketulusan
agar kita bersamanya di surga. Pernahkah ada manusia
yang tidak pernah bertemu kita namun cintanya melebihi

Quantum Tilawah Metode TES 25


beliau? Adakah orang yang tidak kenal mendoakan kita
dengan tulus agar jaminan surge tetap kita dapatkan
sebagaimana doa Beliau? Lantas, bagaimana kita
membalasnya ketika beliau bersedih tentang kondisi
umatnya seperti ini,
Dan berkatalah Rasul: Ya Tuhanku! Kaumku ini
sesungguhnya telah meninggalkan jauh al-Quran. (QS. Al
Furqan : 30)
Tanyakan pada diri kita tentang kualitas dan
kuantitas berhubungan kita dengan Al-Qur‟an. Apakah kita
bersikap masa bodoh sehingga tidak merasa sedih jika
dalam sebulan tidak dapat khatam Al-Qur‟an? Adakah
perasaan sedih dalam diri kita jika tidak mempunyai
hafalan ayat-ayat Al-Qur‟an? Bersedihkah kita karena
awam terhadap kandungan dan makna Al-Qur‟an? Jika
tidak merasa bersedih hati, maka sangat dikhawatirkan
kita ini akan menjadi Al-Qur‟an sebagai mahjuran,
sebagaimana yang dikhawatirkan oleh Rasulullah Saw, dan
beliau keluhkan pada Allah swt. Dan yang paling penting,
itukah wujud kasih sayang dan cinta kita kepada
Rasulullah saw?
Beberapa hal yang mungkin menjadi alasan kuat
Rasulullah bersedih ketika umatnya jauh dari Al Quran
adalah sebagai berikut:

Rumah yang Roboh

26 Quantum Tilawah Metode TES


“Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam
rongga badannya sesuatu dari Al-Qur‟an adalah seperti
rumah yang roboh.”
(HR Tirmidzi)
Ketika kita tidak menjadikan Al Quran sebagai bagian
kehidupan dan landasan kegiatan, maka saat itulah
sesungguhnya kita sedang berusaha melemahkan imunitas
kita menghadapi kehidupan ini, ibarat rumah yang telah
roboh. Dia rapuh dan mudah hancur atas setiap beban
yang datang. Padahal, tidak ada kekuatan tanpa ujian.
Orang-orang yang jauh dari Al Quran akan nampak bagus
dari luar ibarat rumah yang indah namun rapuh
tergerogoti oleh setiap serangga yang ada. Sehingga cukup
sekali ujian untuk meruntuhkan rumah-rumah yang
terlihat mewah tersebut.
Salah satu indikator dari kondisi ini adalah banyaknya
kejadian yang kita lihat di televisi seperti orang yang
korupsi, anak yang mencontek, bahkan ada yang sampai
bunuh diri ketika tidak lulus ujian. Dalam kondisi yang
lebih parah, bahkan ada yang mampu pindah agama
menggadaikan iman hanya karena sekarung beras.

Kuburan
"Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian
sebagai kuburan, sesungguhnya syetan itu akan lari dari
rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah."

Quantum Tilawah Metode TES 27


(HR. Muslim)
Pernahkah melihat rumah yang indah namun seperti
neraka? Keras, penuh intrik dan curiga. Percaya dan
harmonis menjadi barang yang langka. Harta dan bahagia
tak bisa bersama. Suami dan istri ibarat cinta
fatamorgana, anak mencela dan menista orang tua. Itulah
gambaran kehidupan disaat setan bersama-sama dalam
sebuah keluarga. Tak perduli miskin dan kaya, pejabat
dan rakyat, saat tak ada nilai-nilai Al Quran di dalamnya,
setan bebas menggoda disana. Begitulah kira-kira pesan
Rasul SAW buat kita.
Bagaimana kiranya jika dalam suatu wilayah, RT
misalkan, lebih banyak warga yang tidak dekat dengan Al
Quran? Atau suatu desa, atau suatu kabupaten atau
Negara yang lebih banyak jauh dari Al Quran? Mungkinkah
setan tak ikut andil membangun Negara tersebut? Lalu,
ketika ada campur tangan setan kira-kira kondisinya akan
menjadi baik atau buruk?
Wasiat Rasul SAW
“Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian
tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu
Kitabullah (Al Qur'an) dan sunnah Rasulullah Saw.”
(HR. Muslim)
Wasiat adalah pesan tentang suatu kebaikan yang
akan dilaksanakan setelah orang yang berwasiat itu
meninggal dunia. Kira-kira seperti itulah gambaran dari

28 Quantum Tilawah Metode TES


wasiat Rasulullah SAW di atas. Setidaknya ada beberapa
hal yang dapat kita ambil maknanya. Pertama, wasiat
biasanya disampaikan oleh orang yang akan meninggal
dunia. Dalam hal ini, wasiat di atas Rasulullah sampaikan
saat haji wada‟. Kedua, wasiat disampaikan sebagai
bentuk kasih sayang agar orang yang melaksanakannya
nanti mendapat kebaikan. Perhatikan konteks kalimat
awal hadits ini, “kalian tidak akan sesat”.
Saya membayangkan dalam hati Rasulullah saat ada
kekhawatiran yang cukup tinggi perihal kondisi umat pasca
Beliau wafat. Kekhawatiran Beliau cukup beralasan
mengingat setelah Beliau saw wafat tidak akan ada lagi
manusia yang dapat memberikan kepastian jawaban
tentang pertanyaan yang muncul pada umatnya. Tidak ada
lagi yang mampu mengatakan bahwa perbuatanmu
membawa ke surga atau perilakumu menjerumuskanmu ke
neraka secara pasti. Maka dari itu, Rasulullah
meninggalkan panduan yang takkan menyesatkan umatnya
sampai nanti bertemu bersama di surga. Dan salah satu
panduan itu adalah Al Quran, yang kan menuntun manusia
ke jalan yang benar.
Gambaran lainnya adalah ibarat kita diminta untuk
melewati sebuah jalan atau daerah yang tidak pernah kita
lewati sebelumnya. Secara naluri kita kan membutuhkan
panduan agar mampu melewati daerah tersebut dengan
selamat, menghindari setiap lubang-lubang yang mungkin
ada, melewati hanya daerah yang aman dan lebih cepat.

Quantum Tilawah Metode TES 29


Insting „mencari selamat sampai tujuan dengan cepat dan
murah‟ akan kita tunjukkan dengan berupaya menemukan
sebanyak-banyaknya pedoman, dalam berbagai
bentuknya. Mulai dari bertanya pada orang yang sudah
pernah melewati tempat tersebut, membaca google maps
dan berita di internet, hingga membeli sebuah peta.
Begitu pula dengan kita yang baru hidup dan
melewati dunia ini. Setiap kita yang telah Allah SWT
ciptakan memiliki tujuan akhir yang sama, Surga Nya.
Namun, sebelum menuju tempat indah itu, Allah pilih kita
melewati dunia ini dengan berbagai kondisi namun satu
tujuan. Siapa yang bersungguh-sungguh dalam ucapan
imannya.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka
dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman",
sedang mereka tidak diuji lagi? (QS Al Ankabut : 2)
Untuk itulah, kita memerlukan panduan dalam
berjalan di dunia ini. Agar kita tidak terperosok dalam
lubang kesalahan, terperangkap di kondisi yang tidak
aman, atau tersesat dan salah langkah. Dan Allah SWT
menggambarkan itu dengan contoh dari kondisi umat-
umat terdahulu. Seperti kisah Nabi Nuh, Nabi Luth, Nabi
Musa dsb. Lantas pertanyaan selanjutnya adalah, meski
kita telah bertahun-tahun hidup di dunia ini adakah kita
yakin jalan yang telah ditempuh dapat memasukkan kita
ke surga? Adakah setiap langkah kaki kita sudah pasti
menuntun kita menemui surga Allah nanti? Untuk itulah

30 Quantum Tilawah Metode TES


Rasulullah meninggalkan dua panduan ini. Agar kita tidak
tersesat dan menyesal di akhir nanti.
Namun, syaratnya adalah kita harus berpegangan
dengan dua pedoman ini. Kita harus menjadikannya
sebagai landasan utama setiap aktivitas yang kita lakukan
sejak bangun tidur hingga tidur itu sendiri. Dua pedoman
itu harus kita jadikan hukum dasar dalam setiap hukum
yang kan kita gunakan. Dan kalau tidak, maka kita kan
tersesat di belantara dunia yang kita tak pernah berada
sebelumnya.
Inilah mungkin isyarat yang ingin Allah SWT
sampaikan sehingga kesedihan dan curahan hati Rasulullah
SAW harus diabadikan dalam Al Quran. Agar seluruh umat
Beliau sadar dan paham urgensi sesungguhnya interaksi
dengan Al Quran. Bahwa tilawah Al Quran tidak sama
dengan membaca buku-buku lainnya. Tilawah Al Quran
sama juga dengan membaca pedoman yang kan menjadi
tata batas hidup selamat di dunia ini. Sehingga
membacanya tak cukup sekali, berinteraksinya tak cukup
di waktu tertentu saja. Seperti itu seharusnya kita
memandang Al Quran, menganggapnya sebagai bacaan
penting yang membuat kita tetap berada dalam koridor
jalan yang benar. Sebagaimana generasi terbaik umat ini
memperlakukannya.

Quantum Tilawah Metode TES 31


PERCAYA DIRI
Percaya diri menjadi rumus pertama perbaikan
interaksi tilawah kita dengan Al Quran. Karena ternyata
percaya diri akan mempengaruhi semua rumus yang ada
dan tentunya hasil interaksi kita dengan Al Quran. Percaya
pada diri sendiri akan memberikan dukungan non teknis
yang besar pengaruhnya pada kemampuan teknis. Kisah
seorang anak pengojek payung terhadap hujan mampu
membuatnya bertahan. Dan sebaliknya, ketidak percayaan
terhadap diri sendiri yang mampu menumbuhkan berbagai
macam alasan.
Alasan yang umum dikemukakan antara lain adalah
nafas yang tersengal-sengal, suara yang tidak bagus atau
waktu yang tidak sebanding dengan kesibukan. Untuk itu
ketahuilah bahwa jika kemampuan tilawah banyaknya
tilawah Al Quran ditentukan oleh nafas yang panjang,
suara yang bagus atau waktu yang luang maka seharusnya
orang yang banyak tilawahnya adalah atlit renang yang
memiliki nafas panjang, penyanyi yang memiliki suara
bagus dan pengangguran yang memiliki banyak luang.
Namun kenyataan berkata lain, karena ibadah tak
berbanding lurus dengan fisik.
Berinteraksi dengan Al-Qur‟an, apapun bentuknya
baik berupa tilawah, menghafal ataupun yang lainnya
merupakan kegiatan imani. Hal ini berarti keimanan kita
kepada Allah Swt, merupakan modal utama dalam
berinteraksi dengan Al-Qur‟an. Fisik yang kuat dan daya

32 Quantum Tilawah Metode TES


dukung lainya bukanlah modal utama. Karena itu
kedekatan kita dengan Al-Qur‟an merupakan indicator
keimanan yang baik. Teks ayat “Orang-orang yang telah
kami berikan Al-Qur‟an, mereka membacanya dengan
bacaan yang sesungguhnya. Merekalah ornag-orang yang
beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar (tidak
beriman) kepada Al-Qur‟an, merekalah orang-orang yang
merugi.” (QS Al-Baqarah [2]:121) Begitu juga pada
umumnya dalam relita beramal saleh. Setiap amal
memerlukan kadar iman yang sesuai dengan amal itu
sendiri. Untuk dapat shalat lima waktu secara rutin,
misalnya, dibutuhkan iman yang sesuai. Begitu juga halnya
untuk berinteraksi dengan Al-Qur‟an.
Rasulullah Juga Tilawah
Rasulullah saw merupakan teladan kita dalam
membaca Al Qur‟an. Beliau yang lahir dan dibesarkan
dalam keadaan buta baca dan tulis huruf Arab ternyata
masih memberikan contoh yang sangat baik dalam
interaksinya membaca Al Qur‟an. Simaklah hadits berikut
sebagai gambarannya.
Saad bertanya; "Wahai Ummul mukminin,
beritahukanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam!.' 'Aisyah menjawab;
"Bukankah engkau telah membaca Alquran?" Aku
menjawab; "Benar, " Aisyah berkata; "Akhlak Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam adalah Al Quran." (HR. Muslim)

Quantum Tilawah Metode TES 33


Hadits ini menggambarkan bagaimana interaksi
Beliau SAW dengan Al Qur‟an. Diawali dengan pernyataan
istri Beliau SAW, Aisyah bahwa "Akhlak Nabi shallallahu
'alaihi wasallam adalah Al Quran." Bagaimana mungkin
orang yang memiliki akhlak Al Qur‟an tapi tidak pernah
membaca Al Qur‟an. Kalau akhlaknya saja Al Qur‟an,
maka Al Qur‟an telah terintegrasi ke dalam aktivitas
sehari-hari Beliau. Berarti beliau sudah mengetahui
apakah isi dari Al Qur‟an tersebut dan tentunya membaca
Al Qur‟an menjadi aktivitas yang paling sering beliau
lakukan. Karena biasanya, tahapan seseorang bisa
mengamalkan isi sebuah kitab adalah dengan membacanya
terlebih dahulu. Simaklah hadits berikut
Dari Hudzaifah r.a., katanya: "Saya bersembahyang
beserta Nabi s.a.w. pada suatu malam, maka beliau
membuka -dalam rakaat pertama - dengan surat al-
Baqarah. Saya berkata: "Beliau ruku' pada ayat keseratus,
kemudian berlalulah." Saya berkata: "Beliau
bersembahyang dengan bacaan tadi itu dalam satu rakaat,
kemudian berlalu." Selanjutnya saya berkata: "Beliau ruku'
dengan bacaan di atas itu, kemudian membuka dalam
rakaat kedua - dengan surat an-Nisa' lalu membacanya,
kemudian membuka lagi - sebagai lanjutannya -surat ali-
lmran, kemudian membacanya. Beliau s.a.w. membacanya
itu dengan rapi sekali - tidak tergesa-gesa, jikalau melalui
ayat yang di dalamnya mengandung pen-tasbihan -
memahasucikan - beliaupun mengucapkan tasbih, jikalau
melalui ayat yang mengandung suatu permohonan,

34 Quantum Tilawah Metode TES


beliaupun memohon, jikalau melalui ayat yang
menyatakan berta'awwudz -mohon perlindungan kepada
Allah dari sesuatu yang tidak baik -beliaupun
berta'awwudz - mohon perlindungan. Kemudian beiiau
s.a.w. ruku' dan di situ beliau mengucapkan: Sub-hana
rabbial 'azhim. Ruku'nya adalah seumpama saja dengan
berdirinya - yakni perihal lamanya hampir persamaan
belaka, selanjutnya beliau rriengucapkan: Sami'allahu
liman hamidah Rabbana lakal hamd, lalu berdiri dengan
berdiri yang lama mendekati ruku'nya tadi. Seterusnya
beliau bersujud lalu mengucapkan: Sub-hana rabbial ala,
maka sujudnya itu mendekati pula akan berdirinya -
tentang lama waktunya. (HR. Muslim)
Mari kita lihat bagaimana dalam hadits tersebut
Rasulullah SAW mampu menghabiskan satu rakat shalat
dengan membaca surah Al Baqarah. Yaitu kira-kira
sebanyak 2,5 juz. Dalam hadits lain bahkan Rasulullah
mampu menghabiskan tiga surat dalam satu rakaat yaitu
Al Baqarah, Ali Imran dan An Nisa yang total setara
dengan 5,25 juz. Hal ini sungguh merupakan kemampuan
yang luar biasa.
Lantas apakah yang menyebabkan Rasulullah mampu
berdiri dalam shalat selama itu? Apakah beliau memiliki
kekuatan yang luar biasa dan jauh melebihi kekuatan kita?
Apakah usia Beliau SAW masih muda, dimana masa yang
memiliki kekuatan maksimal? Atau karena beliau sudah
hafal Qur‟an sehingga membacanya lebih cepat.

Quantum Tilawah Metode TES 35


Mengenai kekuatan Rasulullah SAW, cukuplah kita
lihat gambarannya dalam hadits berikut ini
Dari Abu Ishaq; "Aku pernah berada di samping Zaid
bin Arqam lalu ditanyakan kepadanya; "Berapa kali Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ikut dalam peperangan?". Dia
menjawab; "Sembilan belas kali". Lalu ditanyakan lagi;
"Berapa kali kamu menyertai beliau berperang?". Dia
menjawab; "Tujuh belas kali". Aku bertanya; "Di antara
perang-perang itu, mana yang pertama terjadi?". Dia
menjawab; "Perang al-'Usairah atau al-'Usyairah".
Kemudian aku tanyakan kepada Qatadah, maka dia
menjawab; "Perang al-'Usyairah".(HR. Bukhari)
Tapi, pertanyaan selanjutnya harus ada objektivitas
kira-kira kekuatan kita berapa bagian dari kekuatan
Rasulullah? 80%, 70%, atau 50%? Agar nanti kita bisa lebih
objetif menilai interaksi dengan Al Quran kalau memang
kekuatan menjadi alasan kita. Contoh sederhananya,
kalau kita berpandangan bahwa kekuatan kita adalah 50%
atau setengah dari kekuatan Rasulullah saw sebagaimana
telah digambarkan dalam hadits tersebut, maka
seharusnya kita mampu menamatkan 24-50 halaman Al
Quran dalam 1 rakaat.
Dan yang tidak boleh dilupakan adalah berapa usia
Rasullah SAW saat beliau mampu melakukan itu? Lihatlah
dari berapa lama surat Al Baqarah turun. Dalam sebuah
riwayat disebutkan bahwa ayat yang terakhir turun adalah
Surat Al Baqarah ayat 281. Berarti ayat ini turun pada saat

36 Quantum Tilawah Metode TES


usia Rasulullah menginjak 60 – 63 tahun. Dan sebagaimana
lazimnya orang yang berusia lanjut, maka kekuatan
Rasulullah pun ikut berkurang. Namun, menurunnya
kekuatan Beliau tidak lantas mengendurkan interaksinya
dengan Al Quran.
Ada juga yang berfikir bahwa kemampuan Rasulullah
menamatkan Surat Al Baqarah dalam satu rakaat adalah
karena beliau sudah hafal Al Quran sehingga membacanya
menjadi lebih cepat. Alasan ini pun harus dilihat secara
objektif dan terukur. kalau memang kecepatan tilawah
Rasulullah lebih tinggi dari kita, berapa nilainya? Agar
lebih mudah tinggal kita tanyakan saja berapa lama
Rasulullah membaca 1 juz Al Quran? Selanjutnya, berapa
kecepatan tilawah kita untuk menamatkan 1 juz. Dari
angka tersebut dan membandingkan dengan kecepatan
tilawah kita, maka dapat diukur apakah selama ini kita
sudah memaksimalkan kekuatan kita atau belum.
Berdasarkan penelitian sederhana, didapat hasil
bahwa standar rata-rata tilawah Al Quran bagi kita adalah
4 halaman dalam 10 menit* (menggunakan Mushaf
Utsman, 1 juz sama dengan 20 halaman). Hal ini berarti
bahwa untuk menamatkan 1 juz Al Quran membutuhkan
waktu hanya 50 menit. Lalu, kira-kira berapa kecepatan
Rasulullah SAW? Kalau kecepatan Rasulullah menamatkan
1 juz Al Quran dalam waktu 20 menit atau setara dengan
2,5 kali lebih cepat dari kita, maka seharusnya saat ini
kita mampu menjaga 1 – 2 juz dalam satu rakaat shalat.

Quantum Tilawah Metode TES 37


Akan tetapi, apa kenyataan kita saat ini? Apakah kita
pernah menikmati tilawah Al Quran 1 juz dalam setiap
rakaat shalat?
Lantas, apa sesungguhnya yang membuat Rasulullah
SAW memiliki kekuatan luar biasa dalam membaca Al
Quran? Jawabnya ada dalam potongan hadits tersebut
yaitu pada bagian :
”...Beliau s.a.w. membacanya itu dengan rapi sekali
- tidak tergesa-gesa, jikalau melalui ayat yang di
dalamnya mengandung pentasbihan -memahasucikan-
beliaupun mengucapkan tasbih, jikalau melalui ayat yang
mengandung suatu permohonan, beliaupun memohon,
jikalau melalui ayat yang menyatakan berta'awwudz -
mohon perlindungan kepada Allah dari sesuatu yang tidak
baik -beliaupun berta'awwudz - mohon perlindungan...”
Jelas sekali dalam hadits ini, Rasulullah saw tidak
menganggap Al Quran sebagai bacaan yang menjadi
beban, kadang seperti membebani. Terlihat bahwa
Rasulullah tidak menganggap Al Quran hanya bacaan, tapi
lebih dari itu. Rasulullah memposisikan Al Quran sesuai
dengan fungsinya yaitu sebagai petunjuk jalan menuju
surga (huda), obat fisik dan non fisik (syifa), dan sebagai
pembeda antara haq dan bathil (furqan)

Batasan Tilawah

38 Quantum Tilawah Metode TES


Dari Abdullah bin Amru bin Ash, beliau berkata,
“Wahai Rasulullah saw., berapa lama aku sebaiknya
membaca Al-Qur‟an?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah
dalam satu bulan.” Aku berkata lagi, “Sungguh aku
mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau
menjawab, “Khatamkanlah dalam dua puluh hari.” Aku
berkata lagi, “Aku masih mampu lebih dari itu, wahai
Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima
belas hari.” “Aku masih lebih mampu lebih dari itu, wahai
Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam
sepuluh hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu
lagi, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah
dalam lima hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih
mampu lagi, wahai Rasulullah.” Namun beliau tidak
memberikan izin bagiku.
(HR. Tirmidzi)
Secara tersurat dalam hadits ini Rasulullah SAW
memberikan batasan untuk Abdullah bin Amr bin Ash
tentang batasan untuk beliau dalam berinteraksi dengan
Al Quran. Beberapa tulisan bahkan menjadikan hadits ini
sebagai dalil untuk memberikan batasan interaksi dengan
Al Quran agar minimal dapat khatam dalam satu bulan.
Tapi terlepas dari kewajiban itu, seharusnya kita dapat
melihat hal lain dari itu semua. Yaitu bahwa setiap kita
mampu untuk khatam Al Quran sebulan sekali bahkan
hingga khatam dalam tiga hari sekali. Sekali lagi dan
dicatat yah, setiap kita mampu untuk khatam Al Quran

Quantum Tilawah Metode TES 39


sebulan sekali bahkan hingga khatam dalam tiga hari
sekali tanpa harus mengganggu aktivitas. Apa rahasianya?
Percaya kepada diri kita sendiri, percaya bahwa Allah SWT
telah ciptakan kita dalam kondisi yang sempurna. Fii
ahsani takwim. Begitu Allah menciptakan kita. Dan
percaya bahwa Al Quran di ciptakan dalam kondisi yang
sangat mudah,
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran
untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil
pelajaran” (QS Al Qamar : 22)
Kita harus percaya diri karena dua konteks tersebut.
Karena Allah ciptakan kita dengan kesempurnaan dan
karena Allah ciptakan Al Quran menjadi mudah. Bahkan,
secara umum Allah sudah beri angin segar atas kuatnya
kepercayaan dalam diri seseorang. Dalam hadits qudsi
Allah berfirman
"Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku,” (HR.
al-Bukhari dan Muslim)
Perhatikan kisah yang ditemukan dalam buku Imam
Nawawi dalam bukunya At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil
Quran.
“Hendaklah dia memelihara bacaan Al-Qur‟an dan
memperbanyak bacaanya. Ulama salaf mempunyai
kebiasaan-kebiasaan yang berlainan tentang tempo dan
jangka masa mengkhatamkan Al-Qur‟an. Ibnu Abi Dawud
meriwayatkan dari sebagian ulama Salaf bahawa mereka
mengkhatamkan Al- Qur‟an sekali dalam setiap dua bulan,

40 Quantum Tilawah Metode TES


manakala setengah dari mereka mengkhatamkan Al-
Qur‟an dalam setiap bulan.
Setengah dari mereka mengkhatamkannya sekali
dalam sepuluh malam dan setengahnya mengkhatamkan
sekali dalam setiap delapan malam. Banyak dari mereka
mengkhatamkan dalam setiap tujuh malam. setengahnya
mengkhatamkannya dalam setiap enam malam. Dan ada
pula dari mereka mengkhatamkannya dalam setiap lima
malam.
Sedangkan setengah dari mereka ada yang
mengkhatamkannya dalam setiap empat malam, setiap
tiga malam atau setiap dua malam. bahkan setengah dari
mereka mengkhatamkannya sekali dalam sehari semalam.
Di antara mereka ada yang mengkhatamkannya dua
kali dalam sehari semalam dan ada yeng tiga kali. Bahkan
setengah dari mereka mengkhatamkkannya delapan kali,
yaitu empat kali pada waktu malam dan empat kali pada
waktu siang.
Diantara orang-orang mengkhatamkan Al-Qur‟an
sekali dalam sehari semalam ialah Usman bin Affan ra
Tamim Ad-Daariy, Said bin Jubair, Mujahid, Asy-Syafi‟i dan
lainnya.
Diantara orang-orang yang mengkhatamkan tiga kali
dalam sehari semalam ialah Sali bin umar ra Qadhi Mesir
pada masa pemerintahan Mu‟awiyyah.

Quantum Tilawah Metode TES 41


Diriwayatkan bahawa Abu Bakr bin Abu Dawud ra
mengkhatamkan Al- Qur‟an tiga kali dalam semalam.
Diriwayatkan oleh Abu Bakar Al-Kindi dalam kitabnya
berkenaan dengan Qadhi Mesir bahawa dia
mengkhatamkan Al-Qur‟an empat kali dalam semalam.
Asy-Syeikh Ash-Shahih Abu Abdurahman As-Salami ra
berkata:
„Aku mendengar Asy-Syeikh Abu Usman Al-Maghribi
berkata, „Ibnu Khatib ra mengkhatamkan Al-Qur‟an empat
kali pada waktu siang dan empat kali pada waktu
malam.‟”
Dalam kisah di atas, ternyata ada orang yang mampu
mengkhatamkan Al Quran dalam sebulan, sepekan bahkan
sehari. Sementara di sisi lain, kita melihat bahwa orang-
orang tersebut bukanlah para pengangguran yang tidak
memiliki kesibukan. Misalkan Khalifah ketiga Utsman bin
Affan yang khatam tiap pecan dan Imam Syafi‟i yang
khatam tiap hari. Lalu, bandingkan kesibukan kita dengan
mereka? Adakah pantas kita merasa tidak yakin karena
kesibukan atau keimanan untuk mengkhatamkan Al Quran
meski sekali dalam sebulan?
3 Kunci Utama
Setidaknya ada tiga kunci bagaimana meningkatkan
kepercayaan diri kita terhadap diri sendiri berkaitan
dengan interaksi kita dengan Al Quran. Hal pertama yang
harus dilakukan adalah memperbaiki niat kita dalam
interaksi dengan Al Quran. Niat menjadi penting karena

42 Quantum Tilawah Metode TES


disanalah semua bentuk interaksi kita bermula. Innamal
a‟malu bin niyah, demikian itu ungkapan Rasulullah SAW.
Bahkan Rasulullah memberikan warning kepada kita
tentang keduduka niat dalam lanjutan hadits ini ”Dan
sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa
yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin
mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka
hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan
siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang
layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya
maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia
niatkan. ”
Kita harus senantiasa periksa niat dalam berinteraksi
dengan Al Quran, dalam bahasa sederhana apakah niat
kita itu lurus dan panjang. Niat yang lurus akan membuat
kita senantia berbuat yang terbagus, dan niat yang
panjang melampaui usia kita akan membuat nafas
istiqamah tidak serta merta hilang. Perhatikan para
pendaki gunung, bisa jadi badannya kecil tapi niatnya
mampu menafikan fisik.
Hal kedua yang harus kita lakukan adalah perbanyak
istighfar. Utsman bin „Affan pernah berkata, “Kalau
sekiranya hati kita bersih, tentu tidak akan kenyang
(membaca) kitabullah.” Bisa jadi, ketidakmampuan kita
berlama-lama tilawah Al Quran disebabkan banyaknya
dosa yang membuat lidah ini kelu, mata yang cepat lelah
dan kesibukan tak berujung.

Quantum Tilawah Metode TES 43


"Barangsiapa membiasakan diri untuk beristighfar,
Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap
kesulitan, akan memberikan kebahagiaan dari setiap
kesusahan, dan akan memberi rezeki dari arah yang tidak
disangka-sangka." (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)
Termasuk memberikan kebahagiaan dari kesusahan
jiwa kita membaca Al Quran. Mungkin ini penyebabnya
sehingga kalamullah seringkali kita abaikan, bukan fisik
semata. Mungkin dosa-dosa ini yang semakin berkarat
sehingga kelu lidah membaca Al Quran. Maka, beristighfar
adalah salah satu cara yang terbaik agar rontok dosa ini
sedikit demi sedikit. Perbanyak istighfar agar Allah
hilangkan kesusahan lidah membaca Al Quran. Perbanyak
istighfar agar ada kekuatan dalam diri yang mengalahkan
semua rintangan.
Factor ketiga yang dapat meningkatkan rasa percaya
diri kita adalah senantiasa berdoa kepada Allah untuk
diberikan rezeki tilawah Al Quran.
“Dan Rabbmu berfirman : “Berdoalah kepadaKu
niscaya kukabulkan untukmu?” (QS Al-Mu’min [40]:60)
Berdoa adalah lambang rasa rendah diri dan ketidak
berdayaan manusia di hadapan Allah Yang Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Ketika perasaan ini hidup dalam diri
orang yang beriman, berarti telah tumbuh pula perasaan
ubudiyyahnya (penghambaan) kepada Allah Swt.
Inilah rahasianya mengapa Allah Swt. Sangat
mencintai hamba-hamba-Nya yang selalu berdoa kepada-

44 Quantum Tilawah Metode TES


Nya. Bahkan Ia akan memberi berbagai macam
penghargaan baik di dunia maupun di akhirat kelak
Rasulullah Saw. Menjelaskan masalah ini dalam sebuah
hadits berikut ini:
Teks Hadits
“Tidaklah di atas bumi ini seorang muslim berdia
kepada Allah, Kecuali Allah akan memberikan tiga hal: 1.
Allah akan memberinya sesuatu dengan yang ia minta. 2.
Atau Allah akan menghindarkannya dari kejahatan yang
setara dengan doanya, selama tidak berdoa dengan suatu
dosa atau memutuskan tali silaturrahmi. Seseorang
berkata, kalau kita perbanyak doa, Rasul menjawab :
“Allah lebih banyak lagi.” 3. Dalam riwayat lain, Allah
akan menyimpan untuknya pahala sesuai dengan doanya”.
(HR At-Turmudzi, Hasan sahih)
Kita mungkin betul-betul sudah ingin berinteraksi
dengan Al-Qur‟an , tetapi berulang-kali gagal dalam
melakukannya, bahkan hanya sekedar untuk
mengkhatamkannya sebulan sekali saja susah. Apabila
keadaannya seperti ini, berarti iman kita berada pada
kondisi yang memprihatinkan, karena hari-hari kita selama
sebulan penuh sangat minim diwarnai oleh Al-Qur‟an.
Bagaimana perasaan kita bilamana berada pada
kondisi seperti ini? Kalau kita merasa bersedih, berarti
insyaAllah dapat memperbaiki diri. Tetapi jika kita
bersikap masa bodoh, apa lagi mencari-cari pembenaran

Quantum Tilawah Metode TES 45


terhadap apa yang kita lakukan, berarti kita harus banyak
belajar lagi tentang hakikat keimanan kepada Al-Qur‟an.
Kita harus merasa khawatir kalau sampai umur kita
habis tetapi belum tertarik juga untuk hidup “di bawah
naungan” Al-Qur‟an. Jangan-jangan Al-Qur‟annya yang
tidak mau bersama diri kita, atau diistilahkan dengan
mahrumiin (orang-orang yang tercela dari anak saleh)
Solusi yang harus dilakukan dan diyakini adalah
dengan banyak berdoa kepada Allah Swt., yang sekaligus
berarti kita telah meningkatkan kualitas isi doa kita.
Alangkah indanya, ketika doa itu berbunyi: “ya Allah
tolonglah aku agar aku dapat rajin membaca kitab suci-
Mu, memahaminya, mentadabburinya dan
mengamalkannya. Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Ya Allah Engkau Maha Tahu apa yang ada dalam
diriku, yaitu suatu keiginan yang sangat kuat untuk hidup
bersama kitab suci-Mu. Ya Allah Engkau yang memiliki
kitab suci ini, Engkau Maha Kuasa untuk memberikan
kepada siapa saja yang Engkau kehendaki kemampuan
hidup bersama kitab suci-Mu”.
Sementara itu ada banyak manusia yang isi doanya
hanya berkisar tentang urusan dunia, harta dan lainnya.
Itulah hakikatnya karunia Allah Swt. Sebagaimana yang
dijelaskan dalam firman-Nya:
“Katakanlah: „Dengan karunia Allah dan Rahmat-
Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia

46 Quantum Tilawah Metode TES


Allah dan Rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang
mereka kumpulkan”. (QS Yunus :58)
Dengan berdoa berarti ada harapan bahwa yang
diinginkan akan berproses menjadi suatu kenyataan,
selama kita jujur kepada Allah Swt. Terhadap apa yang
kita inginkan. Kitapun akan terjaga dari godaan setan yang
sering membisikkan nya kedalam diri kita, bahwa hidup
dengan Al-Qur‟an adalah kesulitan yang tidak dapat
ditangani. Atau kita dihinggapi suatu prasaan, seakan-
akan kita telah ditakdirkan selamanya untuk tidak akan
dapat hidup berinteraksi dengan Al-Qur‟an.
Ust. Abdul Aziz Abdur Rauf mengatakan jika kita
sudah mulai berdoa, maka perhatikanlah hal-hal berikut
ini:
1. Meyakini bahwa doa kita pasti akan dikabulkan oleh
Allah Swt. Dan kita tidak tergesa-gesa meminta
agar doa kita terkabul dalam waktu yang dekat.
Agar kita yakin, renungkan semua janji-janji Allah
SWt. Baik dalam Al-Qur‟an maupun hadits bagi
orang yang berdoa. Renungkan pula sifat-sifat Allah
Swt. Seperti As-Sami‟, Al-Mujib, Al-Qarib, Ar-
Rahim dan lain sebagainya. Konsentrasikan pikiran
kita kepada aktivitas berdoanya, bukan kepada
dampak dan hasil dari donya, agar kita tidak
diliputi oleh perasaan bahwa doa kita lama sekali
terkabulnya.

Quantum Tilawah Metode TES 47


2. Mencari waktu atau saat-saat yang di janjikan
bahwa doa akan lebih cepat dikabulkan (mustajab).
Bacalah kitab Riyadlush Shalihin, niscaya kita akan
mendapatkan penjelasan. Waktu-waktu dimana doa
mustajab, seperti setiap selesai shalat wajib,
antara adzan dan qamat, sepertiga akhir malam,
saat wukuf di Arafah, saat sujud, dan lain-lain.
3. Melakukan berbagai macam tawassul atau
pendahuluan-pendahuluan doa yang akan
mempercepat terkabulnya doa.
Tawassul yang tidak ada perbedaan pendapat
didalamnya adalah bertawwasul dengan amal saleh
yang kita lakukan. Logikanya tentang tawassul
adalah: kita membangun kedekatan dengan Allah
Swt. Merupakan hubungan yang istimewa. Untuk itu
sebelum berdoa perbanyaklah istigfar, bershalawat
kepada Rasulullah Saw., berpuasa, mengkhatamkan
Al-Qur‟an dan lain sebagainya.
4. Berdoa dengan ilhah (terus menerus dan ngotot).
Ungkapkan doa dengan perasaan penuh harap,
butuh dan keriduan. Tetskan air mata dan
rendahkan diri serta hati dihadapan-Nya. Bila
seseorang betul-betul merasa sangat membutuhkan
terhadap apa yang dipanjatkannya, biasanya ia
akan memanjatkan doa tersebut secara terus
menerus, berulang-ulang dan dalam jumlah yang
banyak.

48 Quantum Tilawah Metode TES


Bisakah kita merasakan bahwa kamampuan
berinteraksi dengan Al-Qur‟an adalah sesuatu yang
betul-betul kita butuhkan? Sedihkah jika dalam
sepanjang hidup kita tidak mampu melakukannya?
Keinginan yang mendalam dan mendesak akan
melahirkan keseriuan dalam berdoa. Kalu dalam
urusan duniawi kita sudah terbiasa melakukannya,
biasakah puka kita melakukannya dalam urusan
akhirat?
5. Jangan lupa untuk mengikuti semua aturan dan
adab berdoa. Memulai dengan memuji Allah Swt.
Sebanyak-banyaknya, bershalawat kepada
Rasulullah Saw., menghadap kiblat, dan lain
sebagainya.
Begitulah seharusnya kita meraih apa saja yang
menurut kita berat, susah, bahkan, terkadang kita seakan
tidak percaya, mampukah kita melakukannya. Yakinlah,
doa akan mengubah berbagai macam yang menurut logika
kita tidak mungkin, akan menjadi mungkin dan
dimudahkan oleh Allah Swt. Untuk meraihnya. Karena itu
berdoalah kepada Allah Swt. Sebanyak-banyaknya, dengan
khusyu, tawadlu dan penuh harap untuk mendapatkan
rezeki tilawah Al Quran.
Allahummarhamna bil Qur‟an (Ya Allah, Rahmati
kami dengan Al Quran)

Quantum Tilawah Metode TES 49


Waj‟alhulana imamaw wa nurrow wahudaw wa
rohmah (Jadikan Al Quran imam, cahaya, petunjuk dan
rahmat)
Allahumma dzakkirna min huma nasiina (Ya Allah,
ingatkan kami saat lalai membaca Al Quran)
Wa a‟limna minhuma jahilna (Berikan kami ilmu
dalam mempelajarinya)
Warzuqna tilawatahu (rezekikan kepada kami
tilawah Al Quran)
Aana allaili wa athrofannahar (pada malam hari dan
siang hari)
Waj‟alhu lana hujjatan (dan jadikanlah Al Quran
hujjah kami ke surga)
Ya Robbal „Alamin (Wahai Rabb Semesta Alam)
Perbaikan pola pikir melalui rumus PD (percaya diri)
ini merupakan bagian terbesar dalam upaya kita
memperbaiki tilawah Al Quran. Berdasarkan pengalaman
para peserta pelatihan, porsi rumus PD mencapai setengah
(50%) dari seluruh upaya kita dalam memperbaikinya.
Artinya, setelah rumus PD ini diperbaiki dengan tiga unsur
: niat – istighfar – doa, maka kita sudah memperbesar
langkah menuju perbaikan interaksi kita dengan Al Quran.
Atau sebaliknya, ketika kita merasa susah berkomunikasi
melalui tilawah Al Quran maka periksalah niat kita,
perbanyak istighfar dan berdoa sungguh-sungguh agar
Allah SWT memberikan rezeki tilawah kepada kita.

50 Quantum Tilawah Metode TES


Quantum Tilawah Metode TES 51
ANTI MALU DAN MENUNDA
Setelah kita yakin dengan kemampuan kita dan kita
memang harus yakin dengan kemampuan kita bisa khatam
dalam sepekan, sekali lagi bisa untuk khatam sepekan
apalagi cuma khatam sebulan, sebagaimana Ustman juga
bisa dengan segala kesibukannya, tentu saja ustman tidak
melalaikan kesibukannya, sebagaimana Rasulallah juga
bisa dengan kesibukan beliau, sebagaimana imam syafi‟i
juga bisa dengan kesibukannya yg seorang imam mahzab.
Setelah itu kita melangkah ke rumus kedua.
Rumus kedua Metode TES dalam memperbaiki
interaksi kita tilawah Al Quran adalah anti malu dan
menunda (AM2) atau dengan kalimat yang lebih panjang
berarti menghilangkan malu dan sifat menunda ketika
tilawah Al Quran. Berdasarkan pengalaman kami, dua sifat
ini saling berkaitan satu sama lain, saling mendukung dan
berpadu. Jika ada sifat malu membaca Al Quran, maka
yang timbul adalah sikap menundanya. Atau sebaliknya
ketika terbiasa menunda tilawah Al Quran, maka sifat
malu untuk tilawah kan menjadi besar. Malu untuk tilawah
dimana saja, malu untuk membaca Qur‟an dimana saja,
ini sebenarnya adalah perasaan yang kita miliki saja, jadi
misalnya nanti baca Qur‟an timbul perasaan nanti
khawatir di olok-olok, dibilang cari muka, dibilang pa
ustad atau panggilan lainnya. Kalau kita mau berfikir lebih
dalam kira-kira perlakuan buruk apa yang akan kita terima
ketika membaca Qur‟an dimana saja atau kapan saja?

52 Quantum Tilawah Metode TES


Memiliki sifat malu sebenarnya merupakan bagian
dari kebaikan seseorang. Bahkan Rasulullah SAW pernah
bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Mas‟ûd
„Uqbah bin „Amr al-Anshârî al-Badri radhiyallâhu „anhu ia
berkata, “Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda, „Sesungguhnya salah satu perkara yang telah
diketahui oleh manusia dari kalimat kenabian terdahulu
adalah, „Jika engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu.‟”
Malu dalam hal ini merupakan salah satu bagian yang
dapat menahan orang dari berbuat buruk mengikuti hawa
nafsunya. Bahkan Ibnul Qayyim sampai membuat korelasi
yang positif antara malu dan keimanan. Imam Ibnul
Qayyim rahimahullâh berkata, “Malu berasal dari kata
hayaah (hidup), dan ada yang berpendapat bahwa malu
berasal dari kata al-hayaa (hujan), tetapi makna ini tidak
masyhûr. Hidup dan matinya hati seseorang sangat
mempengaruhi sifat malu orang tersebut. Begitu pula
dengan hilangnya rasa malu, dipengaruhi oleh kadar
kematian hati dan ruh seseorang. Sehingga setiap kali hati
hidup, pada saat itu pula rasa malu menjadi lebih
sempurna.
Akan tetapi, malu dalam berbuat baik tidaklah
termasuk dalam kategori ini. Qâdhi „Iyâdh rahimahullâh
dan yang lainnya mengatakan, “Malu yang menyebabkan
menyia-nyiakan hak bukanlah malu yang disyari‟atkan,
bahkan itu ketidakmampuan dan kelemahan. Adapun ia
dimutlakkan dengan sebutan malu karena menyerupai

Quantum Tilawah Metode TES 53


malu yang disyari‟atkan.” Dengan demikian, malu yang
menyebabkan pelakunya menyia-nyiakan hak Allah Azza
wa Jalla sehingga ia beribadah kepada Allah dengan
kebodohan tanpa mau bertanya tentang urusan agamanya,
menyia-nyiakan hak-hak dirinya sendiri, hak-hak orang
yang menjadi tanggungannya, dan hak-hak kaum
muslimin, adalah tercela karena pada hakikatnya ia
adalah kelemahan dan ketidakberdayaan.
Di antara sifat malu yang tercela adalah malu untuk
menuntut ilmu syar‟i, malu mengaji, malu membaca
Alqur-an, malu melakukan amar ma‟ruf nahi munkar yang
menjadi kewajiban seorang Muslim, malu untuk shalat
berjama‟ah di masjid bersama kaum muslimin, malu
memakai busana Muslimah yang syar‟i, malu mencari
nafkah yang halal untuk keluarganya bagi laki-laki, dan
yang semisalnya. Sifat malu seperti ini tercela karena
akan menghalanginya memperoleh kebaikan yang sangat
besar.
Selain sifat malu, menunda-menunda tilawah Al
Quran dan berharap bisa dilakukan nanti merupakan
bentuk tipu daya hawa nafsu terhadap jiwa yang lemah
dan azzam yang rendah. Karena barang siapa yang tidak
mampu menguasai hari ini, maka ia tidak akan dapat
memiliki masa depannya. Muhammad Al Ghazali seorang
syaikh dari Mesir menasehati kita, “Penundaanmu atas
berbagai pekerjaan yang seharusnya kamu kerjakan saat

54 Quantum Tilawah Metode TES


kamu sedang dalam kelonggaran menandakan kebutaan
jiwa…”
Biasanya sikap menunda-nunda tilawah Al Quran
berangkat dari adanya pikiran usang bahwa waktu maghrib
sajalah waktu terbaik untuk tilawah Al Quran dan pikiran
ini harus segera dijauhkan sejauh-jauhnya. Karena
sesungguhnya setiap waktu adalah saat terbaik membaca
Al Quran. Selain itu, menunda-nunda tilawah Al Quran
juga disebabkan adanya keserakahan hawa nafsu yang
harus disingkirkan dan tidak boleh didiamkan oleh setiap
muslim karena akan menimbulkan perasaan bahwa tilawah
Al Quran hanya kan menghabiskan waktunya. Orang
seperti ini lupa bahwa tilawah Al Quran akan
mengefektifkan setiap aktivitasnya, menghemat waktu
kerjanya dan memberkahi semua sikap dan tingkah
lakunya. Tiga manfaat ini akan terpadu sekaligus pada
Menunda pekerjaan sejatinya tidak akan bermanfaat
apapun kecuali hanya akan memperpanjang umurnya
dalam kejelekan dan memperpendek umur dalam
menjalan kan kebaikan di dunia ini. Mari kita cermati
perjalanan nasib manusia yang telah ditetapkan Allah
berikut ini :
“Pada hari ketika tiap diri mendapati segala
kebaikan dihadapkan (kehadapannya) begitu pula
kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya
antara ia dengan hari itu masa yang jauh dan Allah

Quantum Tilawah Metode TES 55


memperingatkan kamu terhadap diei (siksa)Nya. Dan Allah
sangat penyayang kepada hamba-hambaNya
(QS. Ali Imran :30)
Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang
telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya
(QS Al Qiyamah : 13)
Dalam sebuah hadits disebutkan :“ Dua nikmat Allah
yang kebanyakan manusia sering lalai di dalamnya :
kesehatan dan kesempatan (waktu luang)”
(HR. Al Bukhari)
Semua Ganjaran Baik
Sangat indah ketika Allah selalu memberi ganjaran
kebaikan bagi orang yang senantiasa membaca AlQuran
meski sekali-kali melakukan kesalahan. Tidak ada
keburukan meski salah membacanya, sebagaimana Allah
sampaikan dalam sabda rasulullah SAW
“Orang yang membaca Al-Qur‟an sedangkan dia
mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam
Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi
baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur‟an, tetapi
dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak
agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat
dua pahala.” (Riwayat Bukhari dan Abul Husain Muslim bin
Al-Hujjaj bin Muslim Al-Qusyaiy An-Nisabury dalam dua
kitab Shahih mereka)

56 Quantum Tilawah Metode TES


Sungguh luar biasa, tidak ada ganjaran buruk bagi
pembaca Alqur‟an. Bagi mereka, balasan akivitasnya
hanya ada 2 (dua) yaitu tempat di dalam Syurga bersama-
sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik atau pilihan
kedua adalah mendapat dua pahala. Maha Suci Allah.
Untuk orang yang mahir membaca Al Quran, tentu Allah
SWT akan memberikan yang terbaik bagi mereka yaitu
tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul
yang mulia lagi baik. Namun, bagi orang yang masih belum
mahir membaca Al Quran, bahkan dalam hadits tersebut
dijelaskan kondisi tidak mahir yaitu masih membaca
secara tertegun-tegun atau terbata-bata dan agak nampak
berat lidahnya maka baginya bukan dosa tapi mendapat
dua pahala.
Oleh karena itu, seburuk apapun bacaan Anda, maka
teruslah membaca Al Qur‟an tanpa harus menunggu bisa.
Aktivitas membaca Al Qur‟an bisa dilakukan sambil terus
tetap memperbaiki bacaannya sehingga sesuai dengan
kaidah tajwid makharijul huruf dan sifat-sifat huruf dalam
Al Qur‟an. Apalagi, saat ini telah banyak sekali sarana
belajar Al Qur‟an yang bisa kita pergunakan dengan biaya
yang murah dan beberapa bahkan gratis. Namun,
sementara belum menemukan tempat yang tepat untuk
meningkatkan kemahiran tilawah Al Quran maka tetaplah
terus membaca Al Quran.
Saat ini, terjadi sebuah pergeseran nilai bahwa
tujuan akhir belajar tilawah Al Quran adalah agar mahir

Quantum Tilawah Metode TES 57


dan enak didengar. Setelah tujuan akhir itu dicapai maka
banyak sekali orang yang meninggalkan aktivitas tilawah
Al Quran karena merasa tujuan akhirnya sudah tercapai.
Oleh karena itu, kita saksikan bahwa jenjang pendidikan
tilawah Al Quran hanya sampai dengan kelas 6 SD dengan
diakhiri oleh imtihan/ wisuda kelulusan. Setelah itu, maka
lepaslah seluruh beban berinteraksi dengan Al Quran dan
mulailah ia menjadi aktivitas yang langka.
Dimana-mana Tilawah Quran, Tilawah Quran di Mana-
mana
Lantas, dimana sajakah tempat yang bisa kita
gunakan untuk tilawah Al Quran? Atau kalau kita balik
pertanyaannya. Dimanakah tempat yang tidak boleh
membaca Al Quran? Hampir seluruh peserta pelatihan saya
menjawab bahwa kamar mandilah tempat yang dilarang
membaca Al Quran. Hal ini didasarkan pada kondisi kamar
mandi yang penuh dengan kotor lebih banyak dari tempat
yang lain, sedangkan Al Quran adalah kitab yang suci.
Lalu muncul pertanyaan selanjutnya, berapa jam
dalam sehari kita berada di kamar mandi? Atau secara
lebih sederhana, mana yang lebih lama berada di kamar
mandi atau di luar kamar mandi? Adakah diantara kita
yang lebih lama di kamar mandi dibanding berada di luar
kamar mandi? Jawabannya tentu tidak. Berada di luar
kamar mandi pasti lebih lama waktunya bagi kita
dibandingkan dengan berada di kamar mandi. Hal ini
berarti kesempatan tilawah Al Quran bagi kita setiap

58 Quantum Tilawah Metode TES


harinya lebih banyak dan lebih lama. Dengan kesempatan
yang lebih banyak untuk tilawah Al Quran, maka sudah
sepantasnya bagi kita membudayakan tilawah disetiap
kesempatan yang kita punya. Dimanapun.
Tilawah di Kendaraan Umum
Bagi anda yang sering melakukan aktivitas di luar
rumah seperti bekerja, sekolah, bisnis, maka penggunaan
kendaraan umum adalah bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan. Kendaraan umum seperti angkot, bus, ojek,
kapal, pesawat, dan kereta merupakan sahabat sejati
yang seringkali lebih sering menemani dibandingkan
lainnya. Kondisi ini belum termasuk dalam kemacetan
yang membuat penggunaan kendaraan umum menjadi
lebih lama. Contoh saja di Jakarta, kemacetan terkadang
membuat berada kendaraan umum lebih lama daripada
waktu bekerja.
Dengan kondisi yang ada seperti ini, maka tilawah di
kendaraan umum merupakan aktivitas terbaik dan
bermanfaat. Karena kalau tidak dilakukan, maka bisa
dipastikan aktivitas kita tidak bermanfaat atau bahkan
menjurus ke perbuatan dosa semisal menggerutu, mencaci
maki keadaan, marah-marah dan aktivitas buruk lainnya.
Ada beberapa manfaat yang kita dapatkan jika kita
sering tilawah di kendaraan umum :
1. Tilawah membuat hati menjadi tenang, sehingga
kemacetan tidak akan mampu memancing amarah
apalagi sampai dengan mencaci maki.

Quantum Tilawah Metode TES 59


”Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram” (QS Ar Ra‟d : 28)
2. Tilawah mampu memberikan solusi atas kemacetan
”Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia
akan mengadakan baginya jalan keluar” (QS Ath
Thalaq : 2)
3. Tilawah menghindarkan kita dari pikiran buruk
ketika berada di kendaraan umum
4. Tilawah kita akan membuat lingkungan di dalam
kendaraan umum jadi kondusif
5. Mendapatkan banyak kebaikan
"Barangsiapa yang membaca sebuah huruf dari
kitabullah -yakni al-Quran, maka ia memperoleh
suatu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan
dibalas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu.
Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu
satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu
huruf dan mim juga satu huruf.“ (HR. Tirmidzi)
Secara matematis, jikalau kita bisa tilawah 10
menit 4 halaman Al Quran Mushaf Utsman, maka itu
berarti kita telah membaca 60 baris (1 halaman =
15 baris). Sama juga telah membaca ± 2.100 huruf
(1 baris = 35 – 45 huruf). Karena dalam hadits di
atas membaca sebuah huruf akan mendapatkan
sepuluh kebaikan, maka kita akan mendapatkan
21.000 kebaikan dala tilawah hanya 10 menit.
Bayangkan kalau kita bisa tilawah 20 menit atau

60 Quantum Tilawah Metode TES


bahkan sampai 1 jam? Berapa kebaikan yang akan
kita dapatkan.
Untuk tilawah di kendaraan umum, kita dapat
melakukan metode yang disesuaikan dengan pola interaksi
kita dengan Al Quran saat di rumah. Saat awal, cobalah
tilawah 10 menit lalu istirahat 5 menit dan lakukan
berulang hingga menjelang turun dari kendaraan. Pola ini
sangat cocok bagi Anda yang belum terbiasa berlama-lama
dengan Al Quran sehingga tidak menimbulkan kebosanan.
Pola ini juga bisa membuat mudah ketika kita harus
menjawab sms/bbm atau pesan yang masuk ke handphone
kita. Mudah bukan? tilawah 10 menit lalu istirahat 5 menit
lalu tilawah lagi 10 menit dan terus lakukan berulang.

Quantum Tilawah Metode TES 61


Gambar 3: Tilawah di Kendaraan Umum
Tilawah di Lampu Merah
Ketika kita sering berpergian meskipun untuk
memenuhi aktivitas rutin, maka kita tak pernah bisa
meghindari lampu merah dan berhenti di depannya. Dalam
sehari mungkin kita bisa bertemu dengan dua lampu
merah bahkan bisa juga lebih dari dua. Hal ini berarti
dalam sehari kita bisa bertemu minimal dengan empat
lampu merah. Kalau di setiap lampu merah kita berhenti
sebanyak 3 menit, maka ini berarti dalam sehari kita
berhenti sebanyak 12 menit. Kesempatan seperti ini
terkadang belum dapat dipergunakan secara maksimal
oleh sebagian orang dan cenderung dimanfaatkan untuk
kegiatan yang kurang bermanfaat. Sehingga menunggu di

62 Quantum Tilawah Metode TES


lampu merah meski 3 menit terkadang mampu
meningkatkan tensi darah kita.
Akan tetapi, bagi kita yang memang ingin
memperbaiki interaksi dengan Al Quran, berhenti di lampu
merah akan membuat diri merasa senang karena itu
berarti kita dapat menambah interaksi dengan Al Quran.
Terutama bagi kita yang memiliki kendaraan dan
mengendarai kendaraan sendiri. Maka waktu berhenti di
lampu merah merupakan saat paling berharga. Lantas
apakah 3 menit itu berarti? Insya Allah, 3 menit yang diisi
dengan tilawah Quran akan lebih berarti jika dibandingkan
dengan tidak melakukan apa-apa. Masih ingat dengan
perhitungan di atas, kalau 10 menit kita bisa mendapatkan
21.000 kebaikan, maka dalam 3 menit kita bisa
mendapatkan 7.000 kebaikan atau jikalau hanya memiliki
2 menit maka kita kan tetap mendapatkan 4.200
kebaikan. Tidak ada yang sia-sia.
Terkadang, ada suatu kekhawatiran para pengendara
ketika tilawah di lampu merah akan membuatnya tergesa-
gesa. Padahal, dengan panduan tilawah 10 menit yang kita
miliki, maka kita akan bisa memprediksi waktu yang telah
kita gunakan untuk tilawah. Misalkan dalam 10 menit
(berdasarkan kecepatan hasil pengukuran) kita dapat
tilawah 4 halaman, maka 2,5 menit itu sama dengan
tilawah 1 halaman. Apalagi saat ini kita banyak
menemukan pencatat waktu (timer) di lampu merah yang
membantu kita memprediksi berapa lama lagi lampu

Quantum Tilawah Metode TES 63


berubah menjadi hijau. Hanya saja yang harus kita jaga
adalah ketika lama berhenti di lampu merah hanya 1
menit (60 detik). Bagi kita yang sering berpergian pasti
sudah hafal benar berapa lama lampu merah sebelum
berganti ke warna hijau. Jadi.... lampu merah akan
menjadi tempat yang menyenangkan bagi kita.
Tilawah di Kantor
Bagi yang bekerja kantoran, kita juga bisa
memperbaiki kuantitas tilawah Al Quran tanpa harus
merasa terbebani. Satu hal yang harus kita yakini adalah
aktivitas tilawah Al Quran itu akan membuat konsentrasi
kita bertambah, bekerja jadi lebih efektif dan efisien.
Masih ingat dengan penelitian Dr. Masaru Emoto dari
Universitas Yokohama tentang perilaku air murni dari
mata air di Pulau Honshu dengan beberapa kondisi bahwa
ketika air dibacakan doa Islam, bentuk kristal menjadi
bersegi enam dengan lima cabang daun muncul
berkilauan. Hal inilah yang membuat sebagian masyarakat
kita membacakan Al Fatihah kepada air yang akan
diminumkan kepada orang sakit dengan harapan sembuh
setelah meminumnya.
Kalau air biasa yang dibacakan ayat Al Quran lantas
dengan izin Allah menjadi bermanfaat, lantas bagaimana
dengan tubuh kita yang lebih dari 70% komponennya
adalah air. Tentu, kristas-kristal air di tubuh kita akan
menjadi berkilauan ketika kita sering membaca ayat-ayat
Al Quran. Berdasarkan hal inilah, maka interaksi kita

64 Quantum Tilawah Metode TES


dengan Al Quran akan mampu mengkonsolidasikan seluruh
anggota tubuh sehingga pekerjaan yang kita lakukan akan
lebih efektif dan efisien. Atau dengan kata lain waktu
yang kita butuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
akan lebih cepat ketika kita memulainya dengan tilawah
Al Quran.
Contoh sederhananya adalah ketika pada saat biasa
(tanpa tilawah) kita mampu menyelesaikan sebuah
pekerjaan dalam 60 menit, maka dengan tilawah 10 menit
kita akan mampu menyelesaikan pekerjaan itu dalam 40 –
45 menit. Artinya total waktu yang kita butuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan dan tilawah hanya 50 – 55 menit
atau dengan kata lain efektif 5 – 10 menit per jam.
Bayangkan kalau itu kita lakukan setiap 2 jam. Berapa
penghematan waktu yang bisa kita berikan.
Belum lagi terkadang ada beberapa kondisi yang
sebenarnya mampu kita isi dengan tilawah al quran tetapi
tidak kita lakukan. Kondisi itu adalah :
1. Sebelum masuk kerja
Jam masuk kerja sesungguhnya sudah pasti buat
kita. Ada sebagian kita yang masuk kerja pukul 8.00
WIB atau 7.30. Namun, kalau kita perhatikan
seringkali kita datang lebih cepat dari waktu yang
seharusnya dan waktu-waktu seperti ini rentang
untuk ”disalahgunakan”. Maksudnya dipergunakan
dengan salah. Banyak yang mengisi awal waktu itu
dengan ngerumpi atau obrolan-obrolan yang kurang

Quantum Tilawah Metode TES 65


bermanfaat. Untuk itu, alangkah lebih baik jika kita
mulai biasakan dengan mengisi waktu sebelum
masuk kerja itu dengan tilawah Al Quran, meski
hanya 10 menit. Insya Allah dengan begitu, maka
sehari tersebut kita dapat mengatur aktivitas
rutinitas menjadi ibadah yang berkah dan
berpahala
2. Menunggu rapat dimulai
Bagi pekerja kantoran, rapat atau pertemuan resmi
pimpinan menjadi hal rutin yang seringkali terjadi.
Bahkan di beberapa instansi rapat ini menjadi
bahan ”makanan” sehari-hari. Rapat ini pun terbagi
menjadi dua, rapat internal dan rapat eksternal.
Rapat internal berarti rapat yang diadakan secara
khusus oleh perusahaan tempat kita bekerja.
Sedangkan rapat eksternal adalah rapat yang
dilakukan oleh instansi lain dan kita hadir sebagai
pihak yang memenuhi undangan.
Momen menunggu rapat inilah yang harus mulai kita
biasakan untuk mengisinya dengan tilawah Al
Quran. Untuk rapat yang tepat waktu, maka kita
bisa tilawah dengan memanfaatkan waktu hadir
hingga rapat dimulai. Terkadang itu bisa mencapai
5 – 10 menit (kecuali kalau kita telat). Dalam waktu
menunggu itu, setidaknya kita mulai
mengkonsolidasikan anggota tubuh kita untuk bisa
konsentrasi secara efektif mengikuti kegiatan rapat
tersebut dengan tilawah Al Quran. Apalagi ketika

66 Quantum Tilawah Metode TES


hasil dari rapat tersebut mencangkup urusan orang
banyak, maka tilawah quran sebelum rapat
diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil
rapat.
3. Saat menunggu makan siang
Pada beberapa kantor atau instansi, waktu makan
siang yang bersamaan membuat antrian ketika
mengambil makan menjadi rutinitas tak terelakan.
Oleh karena itu, dalam kondisi mengantri pun
aktivitas tilawah Al Quran senantiasa mampu
menemani. Hanya saja, kita harus tahu bagaimana
posisi tubuh ketika mengantri. Kalau kita mengantri
dalam posisi duduk, maka akan lebih mudah
membuka mushaf atau pun Al Quran yang telah kita
instal di handphone sambil menunggu giliran kita
dipanggil. Akan tetapi, ketika mengantri dengan
posisi berdiri kita diharapkan mampu menggunakan
Al Quran yang ada di handphone untuk tilawah
dengan tetap memperkirakan berapa lama waktu
kita mengantri.
4. Saat loading komputer
Menunggu komputer siap digunakan (loading) ketika
sudah dinyalakan merupakan pekerjaan yang
terlihat tidak penting. Selain itu, termasuk pula
loading komputer karena sedang mondownload,
upload atau berkirim file, dan menginstall
komputer di kantor. Karena itu seringkali momen-
momen seperti ini belum dapat dipergunakan

Quantum Tilawah Metode TES 67


dengan optimal dan berlalu tanpa manfaat. Akan
tetapi, dengan azzam kita saat ini, maka tilawah
merupakan alternatif terbaik mengisi kekosongan di
momen-momen tersebut.
5. Saat akan pulang
Pulang setelah bekerja seharian merupakan salah
satu momen penting yang selalu ditunggu-tunggu
oleh setiap kita. Karena setelah itu terbayang
wajah pasangan dan anak-anak yang kan
menyambut kita bak pahlawan tanpa tanda jasa.
Kenikmatan itu terkadang melenakan kita untuk
memanfaatkan saat-saat pulang dengan aktivitas
yang bermanfaat. Tak ada salahnya jika kita
sisihkan waktu 10 menit untuk membuka mushaf Al
Quran dan membacanya. Setelah itu, kita berdoa
semoga perjalanan kita menjadi lebih mudah, lebih
berkah dan kita siap memperbaiki kondisi emosi
untuk bersama-sama keluarga di rumah.

68 Quantum Tilawah Metode TES


Gambar 4: Tilawah sambil menunggu peserta di
ruang rapat

Tilawah di Sekolah
Sekolah adalah tempat didikan bagi anak anak.
tujuan dari sekolah adalah mengajar tentang mengajarkan
anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan bangsa
.Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk
pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru.
Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal,
yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan
melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-
sekolah ini bervariasi menurut negara, tetapi umumnya
termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan

Quantum Tilawah Metode TES 69


sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan
pendidikan dasar.
Selain sekolah-sekolah inti, siswa juga mungkin
memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik
sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. TK
atau pra-sekolah menyediakan sekolah beberapa anak-
anak yang sangat muda (biasanya umur 3-5 tahun).
Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau
seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah.
Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu
bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau sekolah
tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan
metode non-tradisional.
Akan tetapi, saat ini kurikulum sekolah terutama di
sekolah negeri belum mengakomodir perkembangan
kemampuan berislam terutama yang berkaitan dengan Al
Quran. Hal ini bisa terlihat dengan porsi jam pelajaran
Agama Islam yang jauh dari kondisi ideal yaitu hanya
sekali pertemuan tiap pekan dan itupun hanya dua jam
pelajaran. Belum lagi setelah itu, siswa dengan tingkatan
sekolah menengah tidak lagi diwajibkan untuk belajar Al
Quran dengan baik seperti halnya di masa sekolah dasar
dengan adanya TPA atau kelas belajar mengaji hingga bisa
membaca Al Quran. Hal inilah yang membuat interaksi
siswa dengan Al Quran menjadi jauh terutama sejak
tingkat sekolah menengah pertama. Maka tidak jarang kita
saksikan fenomena di tingkat Mahasiswa yang kini sudah

70 Quantum Tilawah Metode TES


tidak lagi percaya kepada Al Quran bahkan hingga tidak
beragama.
Dampak dari kondisi tersebut adalah jarang sekali
kita melihat ada siswa yang mampu mengkhatamkan Al
Quran minimal sekali dalam sebulan. Salah satu alasan
yang sering dikemukakan adalah adanya penambahan
beban kurikulum dan ekstrakulikuler di sekolah yang lebih
banyak dari biasanya. Hal ini diperparah dengan tidak
adanya dukungan lingkungan yang memadai untuk bisa
membaca Al Quran. Bahkan tidak jarang orang tualah yang
berperan penting dalam menciptakan kondisi generasi
muslim namun hampa dari ayat-ayat Al Quran. Lantas dari
mana mereka memandu kehidupannya jikalau Al Quran
yang menjadi peta sudah mulai dijauhi.
Berkaca dari kondisi tersebut, seharusnya kita benar-
benar mampu menghitung apakah benar sesibuk itu
kondisi anak-anak kita sehingga bisa dibiarkan berjam-jam
atau bahkan berhari-hari luput dari membaca Al Quran?
Mari kita bandingkan dengan Utsman bin Affan yang
menjadi khalifah dan saudagar kaya raya namun mampu
untuk khatam AL Quran sekali dalam sepekan. Mana yang
lebih sibuk?
Beberapa kondisi yang sebenarnya bisa digunakan
oleh para siswa untuk tilawah Al Quran di sekolah adalah :
1. Sesudah shalat subuh
2. Saat di kendaraan menuju sekolah
3. Menunggu pergantian mata pelajaran

Quantum Tilawah Metode TES 71


4. Istirahat
5. Setelah shalat zuhur
6. Sebelum pulang
Untuk kondisi-kondisi di atas tidak harus menyisihkan
banyak waktu untuk tilawah. Minimal kita bisa alokasikan
5 – 10 menit waktu yang kita miliki sesuai kondisi di atas
untuk tilawah Al Quran. Untuk itu maka kita kan punya 30
– 60 menit untuk tilawah di sekolah. Jika memiliki
kecepatan 4 halaman dalam 10, waktu ini berarti cukup
untuk tilawah 12 – 24 halaman saat disekolah. Belum lagi
ditambah dengan waktu tilawah di rumah, maka khatam
sebulan kan menjadi mudah. Bahkan mungkin bisa lebih
cepat. Buktikanlah.
Tilawah di Kampus
Tilawah di kampus juga memiliki celah yang hampir
sama dengan tilawah di sekolah. Perbedaannya adalah
pada jam kuliah yang kadang tidak berurutan. Sebagai
contoh, bisa jadi kita kuliah pukul 7 – 9 lalu bertemu mata
kuliah lain pada pukul 11 – 13. Setidaknya itu yang pernah
saya alami di kampus ITB. Artinya kesempatan untuk
tilawah kan terbuka lebar.
Kalau dibuat detail, beberapa kondisi yang
sebenarnya bisa digunakan oleh para mahasiswa untuk
tilawah Al Quran di kampus adalah :
1. Sesudah shalat subuh
2. Saat di kendaraan menuju kampus (jika tidak
membawa kendaraan)

72 Quantum Tilawah Metode TES


3. Menunggu hadirnya dosen
4. Menunggu pergantian mata pelajaran
5. Istirahat
6. Setelah shalat zuhur
7. Setelah shalat ashar
8. Setelah shalat maghrib
9. Sebelum pulang
Untuk kondisi-kondisi di atas para mahasiswa bisa
alokasikan 5 – 20 menit waktu yang dimiliki untuk tilawah
Al Quran. Dengan demikian maka para mahasiswa punya
45 – 180 menit untuk tilawah di kampus. Jika memiliki
kecepatan 4 halaman dalam 10, waktu ini berarti cukup
untuk tilawah 18 – 72 halaman saat di kampus yang berarti
1 – 3,5 juz per hari. Subhanallah, kayaknya perlu dicoba
nih.
Tilawah di Supermarket/Mall
Bagi anda yang suka berbelanja, jangan lupakan tips
yang satu ini, yaitu tilawah Al Quran di supermarket.
Dimana kira-kira yah? Tilawah di supermarket bisa
dilakukan pada saat Anda mengantri untuk bayar di kasir.
Bukankah itu bisa mencapai 1 – 10 menit? Yang berarti itu
bisa mencapai 4 halaman.
Beberapa tempat lain yang juga bisa kita manfaatkan
untuk tilawah Al Quran adalah saat menunggu masakan
datang di restoran, saat menunggu anak yang sedang
sekolah, atau bentuk menunggu yang lain. Berapapun
watu kosong yang kita miliki, maka mulailah kita isi

Quantum Tilawah Metode TES 73


dengan tilawah Al Quran karena itu berarti kita sendang
mengais banyak kebaikan dari Allah SWT. Ingatlah hadits
berikut ini
”Barangsiapa yang membaca sebuah huruf dari
kitabullah -yakni al-Quran, maka ia memperoleh suatu
kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan
sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan
bahwa alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu
huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf.” (HR.
Tirmidzi)

74 Quantum Tilawah Metode TES


Atau secara matematis, kebaikan yang kan kita
dapatkan adalah :
Kecepatan
Jumlah Kebaikan Yang Didapat*
10 Menit
(hal) 30 menit 10 menit 5 menit 2 menit 1 menit
1 15.750 5.250 2.625 1.050 525
2 31.500 10.500 5.250 2.100 1.050
3 47.250 15.750 7.875 3.150 1.575
4 63.000 21.000 10.500 4.200 2.100
5 78.750 26.250 13.125 5.250 2.625
6 94.500 31.500 15.750 6.300 3.150
7 110.250 36.750 18.375 7.350 3.675
8 126.000 42.000 21.000 8.400 4.200
*Asumsi
1 hal = 15 baris, 1 baris = 35 huruf
Dari perhitungan matematis di atas, bahkan 1 menit
tilawah Al Quran pun berarti banyak bagi kebaikan yang
kan kita kumpulkan. Lantas, kenapa kita masih suka
menunda tilawah Al Quran?
Sebagai bahan renungan bisa lihat artikel dibawah ini
yang saya tulis di dinding facebook metode tes

Quantum Tilawah Metode TES 75


Ceklis "D" dan Ceklis "R"
Yang
Yang punya
punya Blackberry
Blackberry tentu
tentu tak
tak asing
asing dengan
dengan istilah
istilah di
di BBM
BBM ceklis
ceklis
D dan Ceklis R. Untuk ceklis D berarti pesan yang kita kirim via BBM ter
Delivery atau sudah sampai ke BB yang kita tuju. Sedangkan ceklis R
berarti pesan yang terkirim sudah dibaca oleh BBM yang kita tuju.
Bagi orang masa kini, berkirim pesan via BBM agaknya menjadi
pilihan tepat karena bebas berekspresi tanpa keluar biaya lagi. Makanya,
untuk orang Indonesia yang gemar bersosialisasi, BB termasuk barang yang
laku sebelum datang Whatsapp atau Line.
Bagi dua sejoli yang sedang memadu kasih (Suami dan istri sah
yah), BBM dapat menjadi pengganti kerinduan tatkala jarak telah jauh
memisahkan. Sehingga, menunggu dering BBM menjadi rutinitas yang
sangat dinanti-nantikan.Bahkan bisa menggantikan ibadah menunggu azan
lho.
Sekarang coba bayangkan (khususnya para empunya BB), ketika
pesan yang kita kirim kepada kekasih selama 2 jam bentuknya hanya
ceklis "D"? artinya, kita tahu pesan itu sampai tapi tak dibaca oleh kekasih
yang telah kita kirim pesan. Apa yang terlintas? cemas, kesal, sedih?
Tak jarang, Profil Picture BB pun berubah menjadi pengingat si 'dia'
yang tak kunjung baca pesan :

Kadang, 1 menit tak berudah dari ceklis "D"


menjadi ceklis "R" muncul ping warna merah pakai
tanda seru. Ya begitulah cinta, kadang tak mengenal
kata tunggu. Surat tak mau tertunda, harus segera
dibaca.
Seharusnya, seperti itulah interaksi kita dengan Al
Quran. Allah Yang Maha Kuasa telah mengirimkan Al

76 Quantum Tilawah Metode TES


Seharusnya, seperti itulah interaksi kita dengan Al
Quran. Allah Yang Maha Kuasa telah mengirimkan Al
Quran sebagai surat cinta Nya kepada kita. Kalau saja
seperti BBM yang memiliki ceklis "D" dan ceklis "R",
sudah berapa lama pesan dari Allah lewat Al Quran itu
tetap di ceklis "D" karena jarangnya interaksi kita
dengan Al Quran? 2 jam? 24 jam? 2 hari? 1 bulan atau 1
tahun? naudzubillah
Padahal.... pesan Al Quran pasti lebih baik
daripada BBM kita.
10/120
Rumus kita yang ketiga adalah #10/120 atau tilawah
10 menit tiap 120 menit. Rumus ini merupakan langkah
baru dalam memperbaiki pola interaksi kita dengan Al
Quran. Rumus ini berarti kita hanya mengalokasikan 10
menit tiap 120 menit yang kita punya. Sekali lagi kita
hanya mengalokasikan 10 menit tiap 120 menit yang kita
punya. Kata hanya ditekankan karena sejatinya 10 menit
yang kita gunakan sangat sedikit dibandingkan 120 menit
yang kita miliki. Artinya, jika 10 menit kita gunakan untuk
tilawah, maka kita masih memiliki 110 menit sisanya
untuk melakukan aktivitas yang lain atau kurang dari 10%.
Jumlah yang sangat sedikit bila dibandingkan dengan
aktivitas kita bersama gadget tercinta.
Akan tetapi, rumus ketiga ini akan berjalan baik
setelah kita menyelesaikan rumus 1 dan kedua dengan
baik. Kalau berdasarkan bobot kepentingannya, maka kita
bisa membagi beban tiap rumus adalah PD sebesar 50%,

Quantum Tilawah Metode TES 77


AM2 30% dan 10/120 sebesar 20% sesuai dengan gambar
dibawah ini :

10/120
PD
AM2

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dilihat bahwa


proses tilawah 10/120 tidak serta merta bisa dilakukan
dengan baik manakala rumus PD dan AM2 tidak mampu
diaplikasikan. Rumus 10/120 itu berkaitan dengan hal
teknis perubahan pola interaksi dengan Al Quran dan
rumus PD serta AM2 berkaitan dengan hal non teknis
perubahan pola pikir. Hal teknis tak akan berjalan dengan
baik tanpa dukungan non teknis. Betapa banyak kita telah
merencanakan waktu tilawah khusus ternyata harus
bertabrakan dengan kepentingan lain, bahkan bertabrakan
dengan mood untuk tilawah. Saat itu terjadi biasanya
tilawah kan mengalah, saat ada kepentingan yang

78 Quantum Tilawah Metode TES


bertabrakan biasanya tilawah menjadi pihak yang kalah.
Lalu dengan tanpa rasa bersalah kita kan mengatakan
”saya sibuk, maka tak bisa tilawah kan menjadi wajar
lah”. Mereka tidak sadar bahwa kesibukannya itu adalah
ijin dari Allah SWT yang berarti bisa jadi banyak kesibukan
dan aktivitas yang berbenturan adalah cara Allah tidak
ijinkan kita untuk tilawah.
Oleh karena itu sesuai pembebanan di atas, setelah
pola fikir kita tentang Al Quran diperbaiki, setelah kita
memiliki keyakinan yang kuat untuk mampu khatam tiap
bulan hingga khatam Quran tiga hari sekali, setelah kita
mampu mengurangi rasa malu untuk bisa tilawah di setiap
tempat dan mengurangi kebiasaan menunda untuk tilawah
di setiap masa. Maka kita mulai mengubah pola interaksi
bersama Al Quran dengan rumus 10/120. Maksud dari
rumus ini adalah bagaimana kita senantiasa tilawah 10
(sepuluh) menit tiap 120 (seratus dua puluh) menit yang
kita miliki. Bisa ya? Sekali lagi 10/120 itu artinya kita jaga
10 menit saja tilawah tiap 120 menit yang kita punya.
Sehingga kita hanya menggunakan 10 menit dan masih
punya sisa 110 menit untuk melakukan hal yang lain.
Selanjutnya adalah kita kan membagi waktu tiap dua
jam dengan menggunakan Siklus 66 yaitu pembagian
waktu mulai jam 6 pagi sampai dengan jam 6 pagi
keesokan harinya. Dalam kalimat sederhana kita katakan
jam 6 pagi mulai dan jam 6 pagi kita berakhir. Dengan

Quantum Tilawah Metode TES 79


demikian selama satu hari kita kan memiliki 12 (dua belas)
sesi untuk tilawah dengan rincian sebagai berikut :
Sesi Jam Sesi Jam
1 06.00 – 08.00 7 18.00 – 20.00
2 08.00 – 10.00 8 20.00 – 22.00
3 10.00 – 12.00 9 22.00 – 24.00
4 12.00 – 14.00 10 00.00 – 02.00
5 14.00 – 16.00 11 02.00 – 04.00
6 16.00 – 18.00 12 04.00 – 06.00

Setelah pembagian waktu tersebut, maka kita perlu


melihat jadwal aktivitas kita sehari-hari dan
mensinkronkannya dengan agenda tilawah Al Quran.
Dengan begitu diharapkan bahwa setiap aktivitas,
keputusan yang kita hasilkan berada dalam bimbingan
AllAh SWT karena tilawah Al Quran yang kita lakukan
sebelumnya. Kemudian kita coba tentukan waktu tilawah
selama 10 (sepuluh) menit saja di setiap sesi tersebut.
Ingat, hanya 10 menit yang kita butuhkan di setiap sesi
tersebut. Bahkan untuk menjaga konsistensi waktu 10
menit, kita bisa menggunakan bantuan stopwatch atau
countdown dari perangkat elektronik yang kita miliki.
Sebagai contoh kita bisa melihat salah satu aktivitas
karyawan dan sinkronisasinya dengan Metode TES.

80 Quantum Tilawah Metode TES


Sesi Jam Aktivitas Tilawah Keterangan
Persiapan
berangkat ke
kantor (rumah – Sebelum
1 06.00 – 08.00 06.00 – 06.10
kantor berangkat
memerlukan 60
menit)
Berkutat dengan
pekerjaan kantor Di depan
2 08.00 – 10.00 09.00 – 09.10
di depan komputer
komputer
Berkutat dengan
Sebelum
pekerjaan kantor
3 10.00 – 12.00 11.50 – 12.00 shalat
di depan
Zuhur
komputer
Bada
4 12.00 – 14.00 Ishoma + bekerja 12.00 – 12.10 shalat
Zuhur
Bada
Bekerja, shalat
5 14.00 – 16.00 15.10 – 15.20 shalat
ashar
Ashar
Sebelum
6 16.00 – 18.00 Persiapan pulang 16.00 – 16.10
pulang
Sampai di rumah,
Bada
ishoma,
7 18.00 – 20.00 18.30 – 18.40 shalat
menemani anak
maghrib
belajar
Menemani anak Sebelum
8 20.00 – 22.00 21.00 – 21.10
tidur, tidur tidur

Quantum Tilawah Metode TES 81


9 22.00 – 24.00 Tidur - -

10 00.00 – 02.00 Tidur - -


Bangun malam
Sela-sela
11 02.00 – 04.00 jam 03.00 utk 03.30 – 03.40
Tahajud
shalat malam
Bada
Shalat subuh,
12 04.00 – 06.00 04.40 – 04.50 Shalat
persiapan kerja
Subuh

Kondisi ini mungkin berbeda bagi setiap karyawan,


akan tetapi sesungguhnya setiap kita mampu
mengalokasikan 10 menit tiap 120 menit mirip dengan
ilustrasi di atas. Berdasarkan kondisi di atas, maka dalam
sehari kita bisa mengalokasikan 10 sesi setiap hari untuk
tilawah Al Quran dengan perhitungan 1 sesinya adalah 10
menit. Kemudian dengan data kecepatan tilawah yang
kita miliki setiap 10 menit, maka kita bisa menghitung
secara matematis berapa halaman tilawah Al Quran yang
bisa kita lakukan setiap harinya.
Misalkan, dengan stopwatch kita telah mengukur
bahwa dalam 10 menit kita mampu tilawah sebanyak 4
halaman Mushaf Utsmani (1 juz mushaf utsmani sama
dengan 20 halaman). Maka perhitungan dalam sehari kita
kan bisa tilawah sebanyak 4 halaman x 10 sesi yaitu
sebanyak 40 halaman atau 2 juz. Dengan demikian, kita
kan bisa khatam Al Quran dalam waktu 15 hari. Jika
kecepatan tilawah kita lebih tinggi atau lebih rendah,
maka kalkulasinya adalah sebagai berikut:

82 Quantum Tilawah Metode TES


Kecepatan Khatam dalam
Hari
dalam 10 1 bulan
menit Hal Juz (kali)
2 20 1,0 1,0
3 30 1,5 1,5
4 40 2,0 2,0
5 50 2,5 2,5
6 60 3,0 3,0
7 70 3,5 3,5
8 80 4,0 4,0

Dengan perhitungan matematis seperti ini


diharapkan tidak ada lagi rasa pesimis bahwa kita sangat
sulit untuk mengkhatamkan Al Quran sebulan sekali.
Karena dengan perhitungan objektif seperti ini kita
melihat bahwa untuk khatam Al Quran 2 (dua) kali dalam
sebulan tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari masih
merupakan hal yang mungkin. Siapapun kita, apapun
profesinya maka hal dasar yang bisa kita miliki saat ini
adalah menjadi sahabat Al Quran. Dan yang lebih penting
dari itu semua adalah interaksi kita dengan Al Quran akan
menjadi lebih baik, dan tentunya kita berharap dampak
dari itu semua adalah perbaikan yang kontinu dari diri kita
sehingga tiba waktunya kita menghadap Allah nanti

Quantum Tilawah Metode TES 83


dengan amalan yang terbaik dan berkumpul di surga Nya
yang tertinggi..
Amin ya rabbal ‟alamin
Terakhir, kami kutipan dalil yang insya Allah akan
menguatkan kita semua
”Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca
kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan
sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada
mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka
itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi."
(Q.S. Fathir: 29)

84 Quantum Tilawah Metode TES


FOTO-FOTO PELATIHAN QUANTUM
TILAWAH METODE TES
Angkatan 1

Quantum Tilawah Metode TES 85


Angkatan 2

86 Quantum Tilawah Metode TES


Angkatan 3

Angkatan 4

Quantum Tilawah Metode TES 87


Angkatan 5

88 Quantum Tilawah Metode TES


Angkatan 6

Quantum Tilawah Metode TES 89


Angkatan 7

Angkatan 9

90 Quantum Tilawah Metode TES


Angkatan 17 - 20

Quantum Tilawah Metode TES 91


Angkatan 22 di Balikpapan

92 Quantum Tilawah Metode TES


TESTIMONI PESERTA PELATIHAN
QUANTUM TILAWAH METODE TES
“Alhamdulillah ikut program test seperti ini
memotivasi kembali. Untuk bisa meluangkan waktu untuk
berinteraksi dengan al qur‟an. Kadang dengan alasan sibuk
selama ini tilawah 1 juz saja terasa berat. Tapi saat ini
rasanya rugi kalau target 3 juz tidak tercapai. Makanya
memaksakan diri untuk bisa min 3 juz/hari. Dan ke akh
Jemmy subhanallah semoga menjadi amal kebaikan.
Jazakallah khairan katsira.”
(Betty A – Banjaran – Kepala Sekolah SDIT)
T.E.S is the best… Bikin tilawah jadi makin asyik
(Jajang N A, Pengusaha Bojong Soang)
Subhanallah dengan T.E.S tetap bisa tilawah banyak
tanpa harus mengurangi aktivitas, (Jumat, 2 hari jelang
training T.E.S kami tutup toko tempat menjemput rezeki
kami karena ingin tilawah). Tp, sekarang tanpa harus
tutup toko tetap bisa tilawah. Waktu lebih produktif,
rasanya gak mau bersantai2 apalagi ngelamun.
Jazakallahu untuk semua kru T.E.S semoga berkah dan
lebih banyak lg orang yang ikut.
(Susilawati, Wiraswasta Bojong Soang)
“Program T.E.S sangat membantu saya u/
meningkatkan tilawah hingga 6 kali lipat dr biasa dan
meningkatkan interaksi dg al qur‟an (rindu tilawah),

Quantum Tilawah Metode TES 93


efeknya luar biasa terhadap kualitas waktu dan aktifitas
sehari-hari. Luar biasa hasilnya dengan metode yg luar
biasa sederhananya. Terima kasih T.E.S”
(Didi Rahmad, Karyawan Swasta Bale endah)
Kesan mengikuti Metode T.E.S : 1.Termotivasi
menjadi lebih smangat & rajin Tilawah 2.sbelumnya sehari
hanya beberapa halman stelah mengikuti metode T.E.S
Alhamdulillah sdh mulai mencoba mengoptimalkan 1-2 juz
sehari 3.dgn rumus 10/120 menit Lebih menghargai
pntingnya waktu mskipun lg aktivitas padat berusaha
mncoba 1-2 menit tuk tilawah 5.awalnya merasa berat tuk
khatam 1 bulan skali stelah mengikuti Metode T.E.S mnjdi
yakin/ optimis mencoba khatam 1 bln skali
(Dewi Nurlaelasari)
Assalamualaikum.. Alhamdulillaah setelah ikut
pelatihan TES,saya bisa menambah tilawah 3 X lipat dari
biasanya dengan ringan.. Dampak dalam kehidupan,saya
bisa lebih tenang,alhamdulillaah anak2 udah mulai ikut
tilawah tiap hari.. Terimakasih banyaaak... Semoga lebih
banyak lagi yang ikut metoda TES ini.. Aamiin....
(Siti Zuhroh N)
Sungguh luar biasa, begitu efektifnya Quantum
tilawah ini. Bukan hanya berdampak pada disiplin tilawah
saja, tapi terhadap berbagai aktivitas lain pun punya
pengaruh positif. Tak jarang airmata ini mengalir karena

94 Quantum Tilawah Metode TES


merasakan karunia yang begitu indah ini. Baarakallahu
lakumaa bang Jemmi, teh Lia.
(Aam Marhamah)
Alhamdulillah..setelah ikut Metode T.E.S, kuantitas
tilawah makin meningkat, makin menghargai wktu, dn dpt
lebih cepat utk brtemu surat yg sdh dbaca. Mdh2n bisa
istiqamah, shg Alquran dpt mjadi syafaat utk qt..aamiin.
Makin sukses bwt Tim Metode T.E.S, shg cita2 agr umat
makin dekat dgn Alquran dpt trcpai.. Allohu Akbar ! ^_^
(Elis Sutriatin)
Alhamdulillah semenjak ikut pelatihan, tilawah jd
bertambah aktivitas ttp berjalan trmksh atas motivasinya
terus semangat utk memberikan motivasi n d tunggu
metode baru lainya semoga ALLAH memberikan balasan yg
setimpal atas jasa bang jimy,Allahuakbar
(Suwanti)
Alhamdulillah setelah ikutan metode T.E.S tilawah
saya jd bertambah yang tadinya hanya 3 lembar sehari
skrng bisa sampai 3 juz sehari, smoga bisa istiqomah dan
menjadi amal sholeh aamiin
(Ningsih)
Kesan Mengikuti Pelatihan TES :?Alhamdulillah, rata-
rata 3 juz perhari yg bisa jadi sulit dibayangkan ternyata
bisa mudah untuk dicapai dengan kesibukan yang ada.
Bahkan pernah dalam seminggu bisa khatam
penuh.?Keinginan untuk selalu menjaga wudhu pun mulai

Quantum Tilawah Metode TES 95


terbangun, karena adanya tanggungan tilawah di tiap 2
jamnya, dan alhamdulillah bisa menjadi sarana untuk
melatih fokus dan istiqomah dalam menjalankan amalan
yang lain.?Syukran jazakumullah. :)
(Saeful Rohman)
Pesan: alangkah lebih baiknya jika metode TES ini
tdk hanya diikuti oleh ibu2 saja, namun juga oleh para
bpk2 & terutama remaja, karena remaja adalah penerus
bangsa & agama. Kalau bisa diadakan seminar ke sekolah2
agar para remaja bisa lebih mendekatkan diri kpd-NYa &
lbh mencintai Al-Quran serta tdk terjerumus pd hal
negative dalam kecanggihan zaman seperti saat ini .
Kesan: alhamdulillah lebih menikmati indahnya tilawah &
bacaan tilawahpun jadi meningkat serta rasanya ingin
selalu bertilawah disetiap waktu & ingin selalu
memanfaatkan waktu(luang) yg ada untuk bertilawah..
Terimakasih atas penemuannya
(Ana Ainun Ilmiati)
Aslm.Alhamdulillaah setelah sy mendapat
kesempatan mengikuti pelatihan QT Metode TES dan
mencoba mempraktekkanny,kuantitas tilawah saya
meningkat,semakin semangat untuk tilawah,jd ketagihan
ingin tilawah terus dan setiap waktu yg dilalui trasa
semakin brharga,terimakasih metode tes yg telah
memberikan ilmuny dan yg selalu mengingatkan saya
dimasa pendampingan,mudah2an menjadi salah satu amal
trbaik disisi Allah SWT.Dan mudah2an nikmat yg Allah

96 Quantum Tilawah Metode TES


berikan ini bs ttp trjaga keistiqamahanny sampai akhir
hayat.Aamiin....
(Elis Sundari)
Alhamdulillah syukur yg tak terhingga Allah
memperkenankan saya mengenal metode TES melalui
bang Jemmi. Kuantitas Tilawah sy meningkat (menurut
standar sy), IA makin meningkat kedepannya. Yg plg
penting adalah skrg terpatri dlm hati utk selalu
mengefektifkan wkt utk tilawah tanpa mengorbankan
aktivitas yg lain, jg merasa rindu skaligus sedih jika
tertinggal tilawah. Mudah2n menjadikan sy tetap
istiqomah dgn tilawah dan selalu dekat dgn Alquran.
(Atun Qowiyyah)
Alhamdulillah stlh mengikuti TES tilawah saya
meningkat, yg biasanya 5 hl/hari skrg 20-30 hl/hari, dan
yg paling menggembirakan anak saya mengikutinya bhkn
dikantor ada tmn yg mengkutinya. Doakn smg sy ttp
istikomah dan TES Smkin berkibar di tanah air ini. Hidup
TES. Allahuakbar. . .
(Winwin)
Subhanallah, sejak mengikuti metode TES rasanya
bahagia luar biasa. Apalagi bisa ngaji minimal 2 juz sehari,
biasanya hanya setengah juz kurang. MasyaAllah.
Jazakallah khair Bang Jemmi. Semoga rahmat Allah
tercurah bagi para pecinta Al Quran.
(Tika)

Quantum Tilawah Metode TES 97


Kesan:sebuah metode yg luar biasa bagi saya dlm
mningkatkan/mengingatkan tilawah,bgmn cara
mmanfaatkn waktu,drpd bbuat yg sia" lbh baik tilawah,
Tiada hari tanpa tilawah,
(Uden Jajat)
sebelum ikut metode TES, tilawah tdk sampe 1
juz/hr, kdg merasa tdk semangat untuk tilawah. stlh ikut
metode TES, alhamdulillah selalu ingat untuk mengisi
waktu luang dgn tilawah, bisa khatam dlm 10hr,
merasakan bahwa tilawah adalah kebutuhan bukan beban.
(FATHIATURROHMAH)
metode t.e.s betul2 sngat membantu tilawah saya
bang, mudah2an tiap bulan nya semakin bertambah
khatam saya,tdk mengganggu aktifitas,terima kasih
zjkmllohu khrn
(IIS)
Testimoni ny: Lonjakan tilawah adalah efeknya,
utamany adalah perubahan pola tilawah menjadi
terdistribusi, kapanpun, dimanapun, tidak menuda, fokus,
dan konsisten, jazakallah ats ad ny pelatihan ini.

(Dhavid Gani S)
Kesan : - Sy bisa bersyukur bisa mengikuti pelatihan
TES, menjadi termotivasi tuk selalu berinteraksi dgn Al-
quran sepanjang waktu, (walaupun blm bisa memenuhi

98 Quantum Tilawah Metode TES


target 3 juz perhari) - Dgn pendampingan ini
mengingatkan sy untuk sll konsisten dgn tilawah dan
optimal mengisi waktu, jzkllh tuk bang Jemmy dan team
TES, sukses dan senantiasa diberi rahmat dr Allah SWT,
mhn maaf atas keterlambatan laporan2 tilawah sy.
(Ine)
Pesan & kesan. 1. Salut kpd motifator atas
ketelatenannya dll, krn ini pencerahan utk umat.
Mudah2an mjadi amalan mutaqobalan. aamiin. 2. Tdk
mudah melaksanakan rumus, terutama 10/120,akhirnya
mengisi setiap ada peluang.3. Menjadikan Al Quran ada
dihati & fikiran. ada peluang utk Al Quran. 4. Berimbas pd
management waktu, menjadi lebih baik. idealnya semua
bisa ditunaikan dg baik. 5. teladan, minimal bg orang rmh
yg menyaksikan. 6. Mendekatkan kpd cita2, utk menjadi
ahlu Quran,mendapat syafaat & ketinggian derajat. 7.
Rasa terimkasih yg dlm utk motifator (Bang Jemmi),
jazakallohu khoiron katsiiron
(Yanti Anila)
Alhmdllh setelah melakukan platihan.saya selalu
menyempatkn baca quran walaupn banyak
rintangan.jajakaloh bang jemmi. Mohn doanya mudah2
kami bisa istikomah sampai ahir hayt kami yg selalu
mencintai al quran
(Rina Nuraina)

Quantum Tilawah Metode TES 99


Zajakallah khoer katsir yg tlh memotivasi selama
satu bulan ini mdhaan nenjadi jln kebaikan bg bang jemi
mdh2ak kt d pertemukan d surganya amin . bang walau
tdk lap tiap hr tp alhamdulillah tiap hr 3JUz mdh2ah tetap
istiqomah
(Lulu Latifah)
kesan nya sejak ibu ikut pelatihan tilawah Alquran
tilawah nya meningkat tadinya setiap selesai sholat hanya
satu Ain tapi sekarang setiap 10/12 dapet 3atau4 halaman
terasa begitu ingin lebih banyak waktu untuk tilawah.
(Entin Suhartini)
kesan: teramat sangat bermanfaat sehingga
termotivasi utk tilawah, jazakumullohu khrn ksro, pesan:
teruskan pelatihan keseluruh dunia, amiin
(IIS)
kesn selma latihn & pendamping.Subhanallah jd
termotivasi,ketika sy lg sibuk2y, ada sms &blm trlaksn
tilwh, jd merasa ada hutang..tp alhmdllh hutng itu bs
trlaksna.mudh2n dg trkhr pndmping,sy bs istiqomah dan
bs mengajk yg lain.
(Rosyi)
Kesan saya selama pelatihan dan pendampingan : 1.
Semangat tilawah meningkat. 2. J.adi Percaya diri. 3.
Tidak lagi me nunda2 watu. 4.Setiap 2j selalu ingat untuk
tilawah. 5 Dlm kendaraanpun jadi terbiasa tilawah. Dan
pesan nya : Quantum tilawah ini supaya terus di

100 Quantum Tilawah Metode TES


sosialisasikan,supaya banyak manfaat yg dirasakan oleh
setiap orang,salah satunya mengefektipkan waktu.
(Nining Sumarlina)
Bismillah. Bang Jemmi, Teh Lia, jazakumullohu
khoiron katsiron. Saya yg semula tilawah hanya cukup dg
bbrpa halaman bada sholat maghrib, terpacu untuk
memperbanyak, membiasakan, merutinkan &
memperbanyak interaksi dengan al-quran. Terutama dg
sistem murakaz, meski belum pernah capai target tapi
membuat bersemangat. Alhamdulillah. Stlh tdk
didampingi semoga selalu istiqomah & semakin meningkat.
Semoga bisa terus menyebarkan kecintaan pada Al Quran.
(Dian Andriani)
Sy seorang ibu dari 4 orng anak,yg plng bsr kls 5sd dn
yg kecil 2,5 thn sblm ikut pelathn ini tiap hr tilawah paling
1juz karena bnyk kesibukn apalagi sy ada kegiatan d luar
rmh tp subhannaloh setelah ikut pelatihan ini tiap hr bs
tilawah sampai 3juz kadang lebih dan lebih menakjubkan
semua pekerjaan rumah dpt tertangani walau d kerjakan
sendiri terima kasih atas motivasi2nya speechless sampai
meneteskan airmata mohon maaf ga bs lap tiap hr hp nya
sering ga ada pulsanya
(Eva Yunifah)
Kesan,alhamdulillah TES mmg sangat memacu diri
dlm kedekatan kita kpd alqur an yg juga otomatis
pendekatan kpd Allah.bisa tdk ragu ato malu ktk naik

Quantum Tilawah Metode TES 101


kendaraan umum spt sy yg sering pergi jrk jauh. Juga tdk
larut dlm kesedihn krn wkt luang adlh tilawah
.jazakumullahu khairan katsiran atas smua kebaik ini.
(Sumirah)
Kesan mengikuti Metode T.E.S : 1.Termotivasi mnjdi
lebih smangat & rajin Tilawah 2.sbelumnya sehari hanya
beberapa halmn stelah mengikuti metode T.E.S
Alhmdulillah sdh mulai mncoba mengoptimalkn 1-2 juz
sehari 3.dgn rumus 10/120 menit Lebih menghargai
pntingnya waktu mskipun lg aktivitas padat berusaha
mncoba 1-2 menit tuk tilawah 5.awalnya merasa berat tuk
khatam 1 bulan skali stelah mengikuti Metode T.E.S mnjdi
yakin/ optimis mencoba khatam 1 bln skali
(Dewi Nurlaelasari)
Kesannya: minimal 1 bulan sekali khatam alquran
sangat mudah, kalau AM2 nya udh jalan bisa 3 kali
sebulan. Pesannya: buat diri sendiri jaga disiplin 10/120
dan tingkatkan AM2nya. Semoga Allah selalu memberikan
kenikmatan tilawah sampai akhir hayat...aamiiiiiin
(Agus Saepudin)
Pertama kali ikut metode T E S rasanya aneh dan
tidak percaya bisa baca al quran dg mudah di setiap
waktu. Yg paling berkesan selama pendampingan setiap
saat dapat sms pertamanya tegang eh.... Lama lama jadi
kangen tak terasa udah satu bulan . Pokoknya metode T E
S top abis dech.

102 Quantum Tilawah Metode TES


(Sri H)
Krn metode TES ini, interaksi sy dg alquran sangat
meningkat. Walaupun tdk bisa 1 pekan skali khatam, tp sy
jd lbh PD dan tdk malu utk mbaca AQ disaat ada
kesemptan. Semoga Allah swt memberi balasan kebaikan
berlipat kpd pak Jemmi.
(Nevi Rosnida)
jzkh, bang jemmi benar, mlalui antum tdk hanya
tilawah yg btambah, ada banyak kbaikan yg tjadi. smg ttp
istiqomah, sabar & ikhlas.
(Dewi Gumilang)
Alhamdulillah,banyak mangpaat yg saya dapat dari
Quantum Al Quran,yg semula setengah mati untuk bsa 1
juz,skrang alhamdulillah sehari mnimal 1 juz,dan sperti
ada yg kurang kalau sehari tdak mncpai targetan,sukron
jazakallah atas pelatihan Quantum Al Quran bnyak sekali
nilai mangpaat yg sya dapat dari pelatihan ini,insyaallah
semoga saya bisa tetap istiqomah menjalankan
PD+AM2+10/120 amin
(RINA TRESNANINGSIH)
Mohon maaf ana blm bisa melaporkn rekap tilawah.
Tp interaksi itu mulai terasakan, ketika ana tidak
meninggalkn tilawah satu haripun selama hampir sebulan
ini (walaupun kdng tdk sesuai target), subuh ini terasa
indahnya tilawah, seolah Allah mengabulkan doa2 ana

Quantum Tilawah Metode TES 103


melalui ayat2Nya, subhanallah nikmat yang tak terkira.
Semoga semua alumni T.E.S merasakan nikmat yang sama
(Aan yulia)
W3. Alhamdulillah ustadz, biasanya 1 hari 1 juz
terasa berat tapi dg metode tes ini di hari pertama bisa
dpt 3 juz tanpa mengganggu aktifitas. Msh browsing,
fesbukan, nonton tv, dll. Semoga semakin banyak ummat
yg merasakan metode ini.
(Paidi Abu Fawaz)
W3,aaaaamiiiiin Yaa Robbal aaalamiiiin
!!!subhaaanallooooh.. air mata berlinang ketika mmbaca
sms bang jemmy yg terakhir ini..rasa sedih yg mendalam
begitu trasa,krn sy akan kehilangan untaian kalimat
motivasi yg slama ini sy dpt kan..hanya Alloh SWT Maha
Tahu..betapa sy sngt trmotivasi dgn sarana ini,dan hanya
Alloh yg akn mmbls jasa bang jemmy,jzakallooh khoirl
jzaa,mdh 2 an bang jemy sklwrg selalu di berikan
keberkahan dlm stiap urusan,aaamiiin ! Wss.wr.wb
(Rahmah Hanifah)
Jzkumulloh u ilmuny y snantiasa ta henti2ny u
myemangati tilawah, mg mjadi Amal sholeh y pahalany
terus mngalir.. Aamiin.. Perasaan sedih ta ad sms y
snantiasa mngingatkn u tilawah.. Mg bisa lebih istiqomah
u tilawah.. Jzkmulloh khoiron katsiro y sudah
mngembalikan lagi semangat u tilawah. Mohon maaf jika
ad salah & terkadang telat setor halaman terakhir.. :-)

104 Quantum Tilawah Metode TES


(IMAS MARYAMAH)
Wss...sebetulnya ini adalah perpisahan yg tdk
diinginkan, tp sy berhrp walaupun hanya sebulan sekali
msh ada evaluasi dari TES InsyaALLAH saya kokohkan
azzam tilawah,doakan sy spy bisa terus mengamalkannya
(NIA KURNIASIH)
Subhanaallah walhamdulilah,sy sangat bersyukur
skali didampingi ,karna biasanya sy dibln ramadhan aja
4kali khatam,sdgkan bln biasa hanya 1kali
hlkatam,alhamdulilah ikut pelatihan ini ternyata sy bisa 6
kali hkatam sampai pagi ini,jd penutup pg ini sy sdh 6 kali
hkatam alquran slm 1 bln ini,minta doanya mudahan untk
berikutnya sy bs lebih2 rajin lg,amin wass,mohon doanya
slalu,skali lg jazakumullahkhoiron,sampai ketemu dilain
waktu,amin
(ERYFIANTI)
Terima kasih atas pendampingannya Metodenya
sangat membantu saya dlm meningkatkan kuantitas
tilawah sy. Namun akhir2 ini sy blm bisa menerapkan
metodenya, karena kesibukan saya. Tp mulai hari ini,
metodenya mulai sy terapkan lagi, krn aktivitas sy sudah
mulai berkurang. Terima kasih tim TES, semoga Allah
membalas kebaikan antum
(herlina nugraha)
www.insyaAllah tidak ada yg tdk berkenan selama
pendampingan,syukur alhamdulillah sya panjatkan dan

Quantum Tilawah Metode TES 105


syukron jazakallah atas pendampingannya selama ini,dan
sya yg mohon maaf terasa sekali banyak kekurangan yg
saya lakukan,sekali lagi sya mhn maaf lahir batin dan sya
ucapkan syukron jazakallah,semoga lepas pendampingan
ini saya jadi lebih menerapkn rumas metode
TES,insyaAllah
(NUNIK HANDAYANTI)
Waalaikumsalam wr wb syukran atas
pendampingannya selama ini, alhamdulillah motivasi
untuk tilawah saat ini meningkat berkat metode tes.
Semoga metode ini juga bisa bermanfaat bagi rekan-rekan
yang lain, syukran atas bantuannya
(FITRI YANI SARI)
Wsw. Alhamdulillah terimakasih banyak atas
pendampingannya, saya sangat termotivasi dgn metode
ini, mdh2an sy istiqomah menjalankannya. Aamiin
(ANE ROSTIANA)
Waalaikumsalaam, alhamdulillaah ustadz setelah
mengikuti metode tes tilawah sy meningkat yg tdnya biasa
1/2 juz dlm sehari meningkat jd 1-2 juz wlpn kmrn ada
kendala krn anak skt dan sy sndri jg skt jd beberapa hari
tidak setor rekapan.mohon mf jg ustdz barangkali sy
punya slh, dan semoga metode tes trs slalu ada krn ini
benar2 sangat membntu.syukron ustadz mohon doanya
semoga sllu istiqomah tilawahnya dan terus meningkat
menjadi 3juz/hari.

106 Quantum Tilawah Metode TES


(Herlina Kusuma Dewi)

Waalaikumsalam wr wb. Jazakumullah khairan


katsiran atas pendampingannya selama 1 bulan ini.
Perubahan luar biasa dari quantitas tilawah saya, & saya
juga bisa mengajak suami. Aamiin ya raabbal alamiin
semoga saya & kita semua tetap istiqomah. Saran : saya
menunggu metode hafalannya dari bang jemmi ya
(RENITA)
Kesan&pesan: quantum tilawah (QT) mengubah cara
sy berinteraksi dg alquran, Walaupun tdk sempurna sprti
yg diharapkn tapi tetap ada hasil yg signifikan. Bbrp
teman lintas kota & negara yg sy ceritakn ttg QT ini
penasaran ingin tahu. Teruslah mencari terobosan utk
mmbantu org2 sprti sy. Jazakillah. Sy sih berharap sms
nya tdk berhenti. :(
(ATI NURHAYATI)
Walaikussalam : kami banyak mengucapka n bayak
terima kasih kpd bang jimmi, sang at mengesan kan sekali
karena selama ini baru 2 metode ini yg kami temui sehing
ga banyak megetuk hati terbuka dan men gerti,bang jimmi
mes kipun sibuk dgn aktip pitas nya, slalu mengi kan kami
tilawah, su ngguh sangat mulia hati nya, bang jimm boleh
lain wktu men g hubunggi nya.berib u byk trma kasih smga
alloh membala s nya kpd bang jimm.
(Lilis Pipih)

Quantum Tilawah Metode TES 107


Alhamdulillah saya jadi senang membaca Al quran
ke-mana2 sll bawa al quran trm ksh tlh mendangi sy slm
sbln maaf bila ada kesalhn dmkian sblkny dan sy akn
merasa kehilangan
(Edayana)
Sama sama mohon maaf pula alhamdulillah dengan
pelatihan danpendampingan itu merasa terbantu sekali
menjadi adasemangat untuk terus ingin membaca alquran.
Hanya uccapan jazakummullah khairan katsira yang bisa
ku ucapkan ditunggu untuk pelatihan menghafal al quran.
(Muthiah)
Waalaikumsalam.wah..duh rasanya sedih ketika d
tinggalkn..terimakasih atas bimbingannya..mudah2an
Allah membalas semuanya.Alhamdulillah stlh ikut metode
TES ada kemajuan dlm bertilawah dan lbh mencintai
Alquran..
(Lia k)
Wlkmslmwrwb, alhamdulillah setlh ngikutin metode
T.E.S sy bs ngalamin sendiri perubhan besar, alhamdulillah
tilawah sy lbh meningkat dr hari2 sblmx, msh blm percaya
bang, klo sy bs sehari klo rutin dijlanin sesuai sesix bs 2
juz sehari, alhamdulillah skali lg, subhanallah g nyangka
bang, Jazakillah khoir tuk ilmu ya bang, skng sy mulai
terapkn ke anak, skali lg syukron ya bang..:D
(Acha Bugis)

108 Quantum Tilawah Metode TES


Waalaikum salam Bang Jemmi: Alhamdulillah dg
Metode TES ini mempermudah sy dalam usaha khatam lbh
cepat yg mana biasanya sy bs khatam hanya 1x dalam 2
bulan saja.. mudahan ini bs 1atau 2 x khatam dlm
sebulan.Metode PD+AM2+ 10/120..semoga sllu di Berkahi
Alloh. Dan mudahan sy bs istiqomah walau pun mgkn ada
kalany presentasi ngaji / tilawah sy masih naik turun
.jazakumulloh bang Jemmi. BAROKALLOH
(Siti Maspupah)

Quantum Tilawah Metode TES 109


110 Quantum Tilawah Metode TES
Quantum Tilawah Metode TES 111
112 Quantum Tilawah Metode TES
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Jemmi Gumilar, ST
TTL : Jakarta, 09 September 1983
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl Raya Banjaran Nambo IV, Rt 05/02
Ds. Batukarut, Kec. Arjasari
Kab. Bandung, Jawa Barat
40379
No Telp/Fax : 022 5949398
No HP : 085846417566
Aktivitas : Ketua GAMAIS ITB (2004 – 2005)

Quantum Tilawah Metode TES 113

Anda mungkin juga menyukai