a. Ciri-Ciri
Jos Daniel Parera menyebut kalimat majemuk menjadi bentuk majemuk. Jos
Daniel Parera mengemukakan bahwa bentuk majemuk tidak dapat disisipkan sebuah
bentuk/kata lain diantara dua unsur pembentuk majemuk, sedangkan pada frase dapat
dilakukan penyisipan. Ini berarti ciri semula bentuk majemuk ditilik dari segi fonologi
dan sintaksis. Selain itu, sebuah bentuk majemuk dicirikan lewan semantik. Biasanya
dikatakan, makna setiap unsur pembentuk majemuk hilang dan timbul makna baru
b. Jenis-Jenis
a. Ciri-Ciri
Kata majemuk tidak sama dengan sebuah kata, baik secara kuantitatif
morfologis maupun semantic. Sebuah kata pasti terdiri dari sebuah kata,
sedangkan kata majemuk pasti terdiri lebih dari sebuah kata yang sama antara
sebuah kata majemuk dengan sebuah kata bukanlah pada kuantitatif morfologinya,
sebuah kata. Jadi, sebuah kata majemuk dapat menggantikan distribusi sebuah
Seperti contoh berikut: kamar mandi dan adik mandi. Kedua kata tersebut
kalimat tunggal yang dijadikan sebagai satu kalimat utuh. Kalimat majemuk
Menurut Chaer, kalimat majemuk setara dibentuk dari dua buah klausa
atau lebih yang digabungkan menjadi sebuah kalimat, baik dengan bantuan kata
adalah sama derajadnya, yang satu tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah dari
yang lain; atau yang satu tidak mengikat atau terikat pada yang lain. Klausa-
klausa itu mempunyai kedudukan yang bebas, sehingga kalau yang satu
ditinggalkan, maka yang lain masih tetap berdiri sebagai sebuah klausa.
dari dua buah klausa yang kedudukanya tidak setara. Adapun konjungsi yang
meskipun, walaupun, supaya, agar, karena, sehingga, sebab, maka, ketika, apabila,
bahwa, dan sebagainya. Contoh dari kalimat majemuk bertingkat adalah warga
bekerja sama membersihkan selokan dan halaman rumah agar nyamuk tidak
berkembang biak.
6. Kata Majemuk Menurut TBBI (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia)
a. Ciri-Ciri
Dalam TBBI terdapat penjelasan bahwa kata majemuk adalah gabungan morfem
dengan kata, atau kata dengan kata yang dapat menimbulkan pengertian baru dan khusus.
Misalnya bentuk "rumah sakit" mempunyai fungsi khusus, yaitu untuk merawat orang
yang sakit. "sapu tangan" adalah sehelai kain kecil yang dipakai untuk membersihkan
bukan hanya tangan, melainkan juga bagian badan yang lain. Dengan demikian "rumah
sakit" dan "sapu tangan" adalah kata majemuk. Ciri lain kata majemuk adalah bahwa
penggabungan itu begitu erat sehingga kedua unsurnya tidak dapat diberi keterangan
secara bersaingan. Dengan demikian keterangan yang diberikan adalah untuk "rumah
b. Jenis-Jenis
2) Majemuk Subordinatif, yaitu komponennya ada yang menjadi induk dan ada yang
menjadi pengawas. Contohnya adalah kutu buku, tertib hukum, rem angin, dan
kambing hitam.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. (1988). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.