Pengenalan sintaksis
Sintaksis secara etiomologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘sun’ artinya dengan dan
‘tattein’ artinya menempatkan. Jadi, secara etimologis sintaksis berarti menempatkan
bersama-sama kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Sintaksis yang berasal dari bahasa
Belanda yaitu syntaxsis. Sedangkan dalam bahasa Inggris adalah syntax.
Sintaksis adalah cabang tata bahasa mengenai studi penghimpunan kata-kata dalam
kalimat-kalimat dan alat dengan mana hubungan seperti itu terlihat. Misalnya tertib
kata atau infleksi
Sintaksis berkenaan dengan penemuan jenis-jenis kalimat dasar dengan pemberian
penggantian yang muncul dari setiap unsur dari jenis unsure itu.
Sintaksis adalah studi dan aturan-aturan dari hubungan kata-kata satu sama lainnya
sebagai penyatuan gagasan dan sebagai bagian-bagian dari struktur-struktur kalimat,
studi dan ilmu bangun kalimat.
Sintaksis menurut Ramlan (1981:1) mengatakan” sintaksis ialah bagian atau cabang
dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.
Ringkasnya sintaksis adalah studi penghimpunan dan tautan timbale balik antara kata-
kata, frase-frase, klausa-klausa dalam kalimat.
Abdul Chaer
Sintaksis adalah tatanan linguistic umum yang membicarakan kata dalam hubungannya
dengan kata lain atau unsure lain sebagai suatu ujaran.
Dalam bahasa Indonesia sintaksisi berarti, cabang ilmu bahasa bidang gramatikal (tata
bahasa) yang mengkaji tata kalimat.
Ramlan (1987:21)
Sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana,
klaimat, klausa, dan frasa.
Marjusman Maksan
Sintaksis adalah bagian atau bidang ilmu bahasa yang mempelajari tentang penyusunan kata,
frasa, dan klausa, antara satu dengan yang lain atau antara sesamanya dalam suatu konstruksi
yang memandang pengertian.
Verhaar (1981:70)
Sintaksis merupakan menyelidiki semua hubungan antar kelompok kata atau antar frasa
dalam suatu sintaksis itu. Sintaksis itu mempelajari hubungan gramatika di luar batas kata,
tetapi di dalam satuan yang disebut kalimat.
Gorys Keraf (1978:158)
Sintaksis adalah bagian tata bahasa yang mempelajari dasar-dasar dan proses-proses
pembantukan kalimat dalam suatu bahasa.
Moeliono (1976:103)
Sintaksis merupakan suatu kaidah kombinasi kata menjadi satuan yang lebih besar yaitu frase
dan kalimat.
Kridalaksana (1982:154)
Sintaksis adalah: (1) pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-
satuan yang lebih besar, atau antara satuan-satuan yang lebih besar itu dalam bahasa, (2)
subsistem bahasa yang mencangkup hal tersebut (sering dianggap bagian dari gramatika;
bagian lain adalah morfologi), dan (3) cabang linguistik yang mempelajari hal tersebut.
Crystal (1980:346)
Mendefinisikan sintaksis sebagai telaah tentang kaidah-kaidah yang mengatur cara kata-kata
dikombinasikan untuk membentuk kalimat dalam suatu bahasa. Dalam pemakaian ini,
sintaksis dikontraskan dengan morfologi, yaitu telaah tentang struktur kata. Suatu batasan
alternatif, sintaksais adalah telaah tentang hubungan antara unsur-unsur struktur kalimat, dan
telaah tentang kaidah-kaidah yang menguasai pengaturan kalimat dalam gugus-gugus (kata).
Rusmadji (1993:2)
Sintaksis adalah subsistem tata bahasa yang mencangkup kelas kata dan satuan-satuan yang
lebih besar, yaitu frasa, klausa, kalimat, dan hubungan-hubungan di antara satuan-satuan
sintaksis tersebut.
Sintaksis sebagai bidang tata bahasa yang menelaah hubungan kata-kata dalam kalimat, cara-
cara menyusun kata-kata itu untuk membentuk kalimat.
Francis (1958:31)
Menyatakan bahwa sintaksis adalah sub bagian tata bahasa yang menelaah tentang struktur
kelompok-kelompok kata.
Sintaksis adalah system kaidah dan kategori yang memungkinkan kata-kata dikombinasikan
untuk membentuk kalimat.
Sintaksis adalah bagian dari pengetahuan linguistik kita yang menelaah struktur kalimat.
Gleason (1955:128)
Sintaksis adalah prinsip-prinsip penyusunan kontruksi yang dibentuk oleh proses derivasi dan
infleksi (kata-kata) ke dalam konstruksi yang lebih besar yang bermacam-macam jenisnya.
Sintaksis adalah berkenaan dengan penemuan sejenis kalimat dasar dengan pemberian
penggantian yang mungkin dari setiap unsur dan jenis dasar.
Sintaksis merupakan cabang tata bahasa yang mengenal studi lingkungan kata-kata dalam
kalimat-kalimat dan alat dengan mana hubungan seperti itu terlihat. Misalnya, tertib kalimat
atau infleksi.
Archibald A. Hill
Sintaksis merupakan studi dan aturan-aturan dari hubungan kata-kata satu dengan yang
lainnya sebagai pernyataan, gagasan dan sebagai bagian-bagian dari sruktur-stuktur kalimat
studi dan ilmu kalimat.
1. Struktur sintaksis
Dalam struktur sintaksis, masalah yang harus di bicarakan adalah fungsi sintaksis, kategori
sintaksis, dan peran sintaksis. Istilah subjek, predikat, objek, dan keterangan adalah istilah
yang berkenaan dengan fungsi sintaksi. Sedangkan istilah nomina, verba, adjektiva, dan
numeralia adalah istilah yang berkenaan dengan kategori sintaksis. Istilah pelaku, penderita,
dan penerima adalah istilah yang berkenaan dengan peran sintaksis.
Struktur sintaksis secara umum terdiri dari subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan
(K). menurut Verhaar (1978) fungsi sintaksis terdiri dari unsure S,P,O,K itu adalah “kotak-
kotak kosong” atau “tempat-tempat kosong” yang tidak mempunyai fungsi apa-apa karena
kekosongannya. Tempat kosong itu di isi oleh sesuatu yang berupa kategori dan memiliki
peran tertentu.
Tempat kosong subjek di isi nenek (nomina), tempat kosong predikat di isi kata melirik
(verba), tempat kosong objek di isi kakek (nomina), dan tempat kosong keterangan di isi oleh
frase tadi pagi (nomina). Fungsi itu berupa kategori sintaksis mempunyai peran-peran
sintaksis. Nenek memiliki peran pelaku (agentif), melirik memiliki peran aktif, kakek
memiliki peran sasaran dan kata tadi pagi memiliki peran waktu.
Susunan fungsi sintaksis tidak harus berurutan SPOK. Keempat fungsi itu tidak harus selalu
ada dalam setiap struktur sintaksis. Peran-peran yang ada dalam setiap struktur sintaksis
berkaitan dengan unsur gramatikal yang dimiliki oleh setiap sintaksis. Makna gramatikal
unsur-unsur leksikal yang mengisi fungsi-fungsi sintaksis sangat tergantung pada tipe atau
jenis kategori kata yang mengisi fungsi predikat dalam sintaksis itu.
2. Alat Sintaksis
Alat sintaksis memiliki fungsi untuk menunjang eksistensi struktur sintaksis terkecil. Alat
sintaksis terdiri dari:
Bentuk Kata
Derajat bentuk kata dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Latin tidak sama. Dalam Bahasa
Latin bentuk kata berperan mutlak sedangkan dalam Bahasa Indonesia tidak. Dalam bahasa
latin urutan kata hampir tidak memiliki peranan. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia
memiliki peranan penting.
Konektor
Konektor biasanya berupa sebuah morfem atau gabungan morfem yang secara kuantitas
merupakan kelas yang tertutup. Konektor bertugas menghubungkan satu konstituen dengan
konstituen lain. Baik yang berada dalam kalimat maupun luar. Konektor itu ada dua:
a. Konektor Koordinatif adalah konektor yang menghubungkan dua konstituen yang sama
kedudukannya atau sederajat. Misalnya dan, atau, tetapi.
b. konektor subordinatif adalah konektor yang menghubungkan dua buah konstituen yang
kedudukannya tidak sederejat. Misalnya konjungsi kalau, meskipun dan karena.
Intonasi
Dalam semua bahasa intonasi sangat penting. Juga dalam bahasa Indonesia. Perbedaan
modus kalimat Bahasa Indonesia ditentukan oleh intonasi daripada komponen segmentalnya.
Batas antara subek dan predikat dalan Bahasa Indonesia ditandai dengan intonasi berupa nada
naik dan tekanan.
Urutan Kata
Adalah letak kata atau posisi kata yang satu dengan yang lain dalam suatu kontruksi sintaksis.
Dalam Bahasa Indonesia urutan kata sangat penting. Perbedaan urutan kata menimbulkan
perbedaan makna. Misalnya kontruksi tiga jam memiliki makna yang tidak sama dengan
kontruksi urutan tiga jam. Tetapi ada bagian lain dari kalimat Bahasa Indonesia yang tidak
bias dipindahkan tempatnya tampa mengubah makna gramatikal kalimat tersebut.
c) Satuan Sintaksis
Kata
Kata merupakan satuan terkecil dalam sintaksis. Kata berperan sebagai pengisi fungsi
sintaksis, sebagai penanda kategori sintaksis. Dan sebagai dalam penyatuan satuan-satuan
atau bagian-bagian dari satuan sintaksis. Kata dapat dibedakan menjadi:
adalah kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna, tidak mengalami proses morfologi,
merupakan kelas tertutup, dan didalam penuturan dia tidak dapat berdiri sendiri.
adalah kata yang secara leksikal memiliki makna, memiliki kemungkinan untuk mengalami
proses morfologi, merupakan kelas terbuka, dan dapat berdiri sendiri sebagai satuan tuturan.
Contoh: kata-kata yang termasuk kategori nomina, verba, adjektiva, adverbial, dan numeralia.
Kata-kata ini memilki makna leksikal masing-masing dan dapat mengalami proses
morfologis, sehingga dapat mengisi fungsi-fungsi sintaksis.
Frase
Frase adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat non-predikatif atau
gabungan kata yang salah satu fungsi sintaksis dalam kalimat.
Jenis-jenis frase:
ü Frase Endosentrik
Adalah frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang
sama dengan keseluruhannya. Artinya salah satu komponennya dapat menggantikan
kedudukan secara keseluruhan.
ü Frase Eksosentrik
Merupakan frase yang komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan
keseluruhannya. Frase ini terbagi dua
merupakan frase yang komponen pertamanya berupa prrposisi dan komponen keduanya
berupa preposisi atau kelompok kata (biasanya nomina)
merupakan frase yang komponen pertamanya berupa artikulus (si, sang, yang, para, kaum).
Dan komponen keduanya berupa ksts stsu kelompok kata berkategori nomina, ajektiva atau
verba.
ü Frase Apesitif
ü Frase Koordinatif
Adalah frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama
dan sederajat. Dan secara potensial dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, baik yang
tunggal maupun terbagi.
Klausa
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata berkonstruktif predikatif. Klausa
berpotensi jadi kalimat tunggal karena didalamnya sudah ada fungsi sintaksis wajib. Yaitu,
subjek dan predikat. Klausa juga berpotensi untuk menjadi kalimat mayor.
Contoh dalam kalimat majemuk koordinatif yang terdapat dua buah klausa: Nenek membaca
komik.
Contoh klausa yang terletak ditengah kalimat karena disisipkan sebagai keterangan
tambahan :Gadis itu bukan cucu nenek
1. Jenis Klausa
Berdasarkan strukturnya :
a. Klausa Bebas
mempunyai subjek dan predikat, karena itu mempunyai potensi untuk menjadi
b. Klausa Terikat
yang ada dalam klausa ini mungkin hanya subjek saja/objek saja / keterangan
saja. Contoh : Konstruksi “ tadi pagi” yang bisa menjadi kalimat jawaban untuk
a. Klausa Verbal
Adalah klausa yang predikatnya berkategori verba. Misal : nenek mandi, matahari terbit.
Macam-macam tipe verba :
1) Klausa Transitif. Adalah klausa yang predikatnya berupa verba transitif. Misal: Kakak
menulis surat.
2) Klausa Intrasitif. Adalah klausa yang predikatnya berupa verba intransitif. Misal : adik
melompat-lompat ibu sedang berdandan.
3) Klausa Refleksif. Adalah klausa yang predikatnya berupa verba refleksif. Misal : ibu
sedang berdandan.
4) Klausa Resiprokal. Adalah klausa yang predikatnya berupa verba resiprokal. Misal :
mereka bertengkar sejak kemarin
b. Klausa Nominal
Adalah klausa yang predikatnya berupa nomina/frase nominal. Contoh : (Petani) Kakeknya
petani di desa itu.
c. Klausa Ajektifal
Adalah klausa yang predikatnya berkategori ajektifa baik berupa kata
d. Klausa Adverbial
Adalah klausa yang predikatnya berupa adverbial Contoh : Bandelnya teramat sangat.
e. Klausa Preposisional
Adalah klausa yang predikatnya berupa frase yang berkategori preposisi. Contoh : Nenek ada
di kamar, dia datang dari Medan dan kakek pergi ke
pasar baru
f. Klausa Numeral
Adalah klausa yang predikatnya berupa kata/frase numeralia. Contoh : Gajinya adalah lima
juta sebulan, anaknya ada dua belas orang,
Kalimat
Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa
klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlikan, serta disertai dengan intonasi final.
1. Jenis Kalimat
Kalimat inti disebut juga kalimat dasar, adalah kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang
lengkap bersifat deklaratif, aktif atau netral dan afirmatif. Dalam bahasa Indonesia paling
tidak kalimat inti kita dapati dengan pola sebagai berikut :
FN + FV = Nenek datang
�敳 FN + FN = Nenek dokter
FN + FA = Nenek cantik
FN + FP = Uangnya di dompet
a. Kalimat tunggal dan kalimat majemuk
Kalimat minor : klausanya tidak lengkap, hanya terdiri dari S/P/O/K saja.
Wacana
Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap sehingga dalam hirarki gramatikal merupakan
satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Jenis Wacana berdasarkan sarananya : a. Wacana
lisan b. Wacana tulisan.
Objek kajian sintaksis merupakan struktur internal kalimat. Dalam sintaksis dikaji struktur
frase, klausa, dan kalimat. Frase merupakan objek kajian sintaksis yang terkecil dan kalimat
merupakan objek kajian sintaksis yang terbesar. Yang berkaitan dengan frase dikaji struktur
frase, unsur pembentuk frase. Relasi antara unsure frase, proses pembentukan frase dan jenis
frase. Yang berkaitan dengan klausa mengkaji struktur klausa, unsur pembentuk klausa, relasi
antar klausa, proses pembentukan klausa dan jenis klausa. Yang berkaitan dengan kalimat
mengkaji strukur kalimat, unsur pembentuk kalimat, relasi antar unsure kalimat dan jenis
kalimat.
https://catatannyasulung.wordpress.com/2011/06/05/sintaksis/