Screenshot 2023-05-09 at 20.26.53
Screenshot 2023-05-09 at 20.26.53
SISTEM KOORDINASI
MANUSIA
K.D 3.10
• Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem koordinasi (saraf, hormon, dan alat indera) dalam kaitannya dengan
mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem koordinasi manusia
SISTEM SISTEM
SARAF ENDOKRIN
SISTEM KOORDINASI
SISTEM
INDRA
1
2/8/2023
SISTEM SARAF
2
2/8/2023
BERDASARKAN FUNGSI :
Neuron sensorik (aferen) :
menghantarkan rangsangan dari reseptor ke
saraf pusat
Neuron motorik (eferen) :
menghantarkan rangsangan dari saraf pusat
ke efektor (Otot, kelenjar)
Interneuron (konektor) : saraf penghubung
BERDASARKAN JULURAN
SITOPLASMA :
Unipolar : memiliki satu juluran
sitoplasma/badan sel dan bercabang menjadi
dua. Contoh : Retina
Bipolar : memiliki dua juluran sitoplasma.
Contoh : hidung, mata, telinga.
Multipolar : memiliki banyak juluran
sitoplasma (otak dan sumsum tulang
belakang)
3
2/8/2023
SINAPSIS
Merupakan hubungan antara
neuron yang satu dan yang lain
Titik temu antara ujung akson satu
neuron dengan dendrit neuron
lainnya
Terdapat neurotransmitter yang
berperan untuk mengirimkan impuls
dari satu sel saraf ke sel saraf
lainnya
Neurotransmitter memiliki sifat :
Eksitasi : meningkatkan impuls,
contohnya asetilkolin, dopamin
Inhibisi : menghambat impuls,
contohnya serotonin, endorfin
4
2/8/2023
Gerak sadar :
Impuls – Reseptor – Sensorik – Otak – Motorik –
Efektor
Contoh : berjalan, menulis, dll
Gerak refleks :
Impuls – Reseptor – Sensorik – Sumsum tulang
belakang – Motorik – Efektor
Contoh : refleks lutut
5
2/8/2023
6
2/8/2023
SUSUNAN SARAF
7
2/8/2023
KORTEKS SEREBRAL
Menempati 80% dari total massa otak
Terdiri dari dua belahan (hemisfer) yang
dihubungkan oleh korpus kalosum.
Setiap hemisfer terdiri atas 4 lobus yang
terpisah
Pada korteks serebral terdiri atas area
fungsional pada lobus masing-masing:
1. Area motor primer
2. Area sensor korteks
3. Area asosiasi
8
2/8/2023
c. Area Asosiasi
Area Asosiasi Frontal; pada lobus frontal, NUKLEUS BASAL
sebagai pusat intelektual dan fisik Pusat untuk koordinasi motor, untuk
mengirimkan impuls motor ke otot.
Area asosiasi somatik : lobus parietal, sebagai
interpretasi (penafsiran) bentuk dan tekstur
suatu objek
Area asosiasi visual : lobus oksipital, sebagai
pusat interpretasi visual
Area asosiasi auditorik: lobus temporal,
sebagai pusat interpretasi auditori
Area wicara Wernickle : lobus temporal,
sebagai pusat bahasa dan wicara
SISTEM LIMBIK
Terdiri dari thalamus, hipothalamus,
amigdala, dan hipokampus.
Berperan dalam mengatur emosi,
memori, dan perilaku.
9
2/8/2023
10
2/8/2023
1. SARAF CRANIAL
Merupakan serabut saraf yang keluar
dari otak
Terdiri dari 12 pasang
11
2/8/2023
2. SARAF SPINAL
Merupakan serabut saraf yang keluar
dari sumsum tulang belakang
Terdiri dari 31 pasang
Sraf Spinal berfungsi untuk
mempersarafi leher, bahu, kulit kepala,
dinding abdomen, paha, panggul,
bokong, kaki.
SARAF OTONOM
1. SARAF SIMPATIK
Berasal dari segmen toraks dan medula
spinalis
Ukuran serat praganglion pendek
Ukuran serat pascaganglion panjang
Jenis neurotransmitter : asetilkolin dan
noradrenalin
Efek: untuk aktivitas fisik berat
2. SARAF PARASIMPATIK
Berasal dari area kranium dan sakrum
Ukuran serat praganglion panjang
Ukuran serat pascaganglion pendek
Jenis neurotransmitter : asetilkolin
Efek: untuk aktivitas fisik ringan
12
2/8/2023
Meningitis : peradangan pada selaput meninges akibat infeksi virus atau bakteri
Neuritis : gangguan saraf akibat keracunan, kekurangan vitamin B
Stroke : penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak
Parkinson : penyakit akibat kekurangan dopamin menyebabkan tangan gemetaran,
otot terasa kaku, sulit bergerak
Alzheimer : kematian sel-sel otak secara bersamaan
Epilepsi : gangguan penghantaran impuls saraf pada otak akibat tumor, trauma, cacat
bawaan
Ataksia : kematian sel-sel saraf otak kecil sehingga menyebabkan sulit berbicara,
menelan dan bergerak.
Gegar Otak : bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak yang menyebabkan
perubahan fungsi mental atau tingkat kesadaran.
13
2/8/2023
SISTEM ENDOKRIN
14
2/8/2023
1. HIPOFISIS (PITUITARI)
SOMATOTROPIN
HIPOFISIS
a. HIPOFISIS ANTERIOR
TSH/TIROTROPIN
ANTERIOR INTERMEDIET POSTERIOR
ACTH
FSH
LH
PROLAKTIN
Abnormalitas sekresi GH
Dwarfisme : kekurangan hormon somatotrop
selama masa anak-anak menyebabkan
kekerdilan
Gigantisme : kelebihan hormon somatotrop
menyebabkan pertumbuhan berlebihan dengan
tinggi dan besar di atas normal.
Akromegali : penebalan tulang akibat kelebihan
somatotrop saat dewasa
15
2/8/2023
16
2/8/2023
PARATHORMON (PTH)
Fungsi:
Meningkatkan kalsium darah melalui:
Stimulasi osteoklas (sel penghancur
tulang) yang menyebabkan pengeluaran
kalsium
Pengaktifan vitamin D yang diperlukan ABNORMALITAS SEKRESI PTH
untuk absorbsi kalsium dalam makanan Hiperparatiroidisme
Menyebabkan peningkatan aktivitas osteoklas dan
Stimulasi reabsorbsi kalsium dari
pelemahan tulang
tubulus ginjal Hipoparatiroidisme
Menyebabkan penurunan kalsium darah, tetanus
(kejang otot)
17
2/8/2023
4. ADRENAL (SUPRARENALIS/ANAK
GINJAL)
KORTEKS ADRENAL MEDULA ADRENAL
ALDOSTERON ADRENALIN (EPINEFRIN)
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit Meningkatkan frekuensi denyut jantung,
melali pengendalian kadar natrium dan metabolisme, dan meningkatkan kadar
kalium darah glukosa darah
GLUKOKORTIKOID (KORTISOL) NORADRENALIN
Memengaruhi metabolisme glukosa, protein, Meningkatkan tekanan darah dan stimulasi
lemak, dan mencegah kerusakan jaringan otot jantung
GONADOKORTIKOID
Prekursor pengubahan testosteron dan
estrogen oleh jaringan lain.
18
2/8/2023
5. PANKREAS
6. TIMUS
19
2/8/2023
TESTIS
Menghasilkan TESTOSTERON : memengaruhi
spermatogenesis, perkembangan kelamin
sekunder pria dan perkembangan otot.
9. PLASENTA
20
2/8/2023
SISTEM INDRA
FOTORESEPTOR
FONORESEPTOR
KEMORESEPTOR
THERMORESEPTOR
MEKANORESEPTOR
1. MATA
21
2/8/2023
G. RONGGA MATA
Ruang anterior berisi cairan Aqueous Humor
dan Vitreous Humor
Aqueous Humor cairan bening antara lensa
dan kornea
Vitreous Humor gel transparan untuk
mepertahankan bentuk bola mata dan posisi
retina terhadap kornea.
22
2/8/2023
H. RETINA
Lapisan terdalam mata
Merupakan tempat terdapatnya fotoreseptor atau
jatuhnya bayangan benda.
Fotoreseptor mengubah cahaya menjadi impuls
saraf
Jenis sel fotoreseptor:
Sel konus (kerucut) : memiliki pigmen iodopsin,
terdiri dari 3 jenis sel (yang sensitif terhadap
merah, hijau, biru) peka terhadap cahaya yang
kuat dan bertanggung jawab untuk penglihatan
warna.
Sel bacil( batang) : mengandung pigemn
rodhopsin, peka terhadap cahaya redup/sedikit,
bertanggung jawab untuk penglihatan
monokromatik (hitam-putih)
23
2/8/2023
GANGGUAN/KELAINAN MATA
Miopi (rabun jauh) : Lensa mata terlalu cembung
sehingga bayangan benda jatuh di depan retina.
Dibantu dengan lensa negatif (cekung)
Hipermetropi (rabun dekat) : Lensa mata terlalu pipih
sehingga banyangan benda jatuh di belakang retina.
Dibantu lensa positif (cembung)
Presbiopi : Daya akomodasi lensa mata berkurang.
Dibantu dengan lensa rangkap.
Astigmatisma : Merupakan kelainan pada
kelengkungan kornea atau lensa.
Rabun senja (hemeralopia): Disebabkan oleh
kekurangan vitamin A
Katarak : Lensa mata menjadi keruh dan berawan.
Buta warna : genetik, tidak mampu
mempresentasikan warna
2. TELINGA
24
2/8/2023
BAGIAN TELINGA
TELINGA LUAR Tulang pendengaran (osikel) : meneruskan
Aurikel/daun telinga : mengumpulkan getaran bunyi menuju koklea/rumah siput
gelombang bunyi Tiga tulang pendengaran : Maleus (martil) -
Saluran auditory : tempat masuknya bunyi dan Inkus (landasan) - Stapes (sanggurdi).
menghasilkan serumen. Serumen berfungsi
menyaring kotoran yang masuk ke saluran
telinga.
TELINGA TENGAH
Membran timpani (gendang telinga) :
meneruskan getaran bunyi menuju tulang
pendengaran
Saluran eustachius : penghubung antara
telinga tengah dengan rongga faring yang
berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan
udara.
25
2/8/2023
LABIRIN MEMBRANOSA
Vestibula
Terdiri dari ultrikus dan sakulus
Berperan dalam keseimbangan statis
yaitu kesadaran posisi kepala terhadap
gravitasi saat diam
Sel reseptornya berupa makula
Kanalis semisirkularis
Berperan dalam keseimbangan dinamis
yaitu kesadaran posisi kepala saat
merespon gerakan
Sel reseptornya berupa ampula
26
2/8/2023
3. KULIT
Merupakan mekanoreseptor
(menanggapi rangsangan mekanik) dan
thermoreseptor (menanggapi
rangsangan suhu).
Sel reseptor terletak di bagian dermis,
terdiri dari:
1. Krause : dingin
2. Ruffini : panas
3. Paccini : tekanan
4. Meisner : sentuhan/rabaan
5. Ujung saraf bebas : nyeri/sakit
27
2/8/2023
4. HIDUNG
Proses Menghidu:
Gas/udara larut pada selaput mukosa
merangsang silia reseptor Kemoreseptor
Olfaktorius Saraf Otak
28
2/8/2023
5. LIDAH
Jenis papila :
Filiformis : bentuk benang, terdapat
di seluruh permukaan atas lidah
Fungiformis : bentuk bulat, terdapat
di bagian dekat ujung lidah
Sirkumvalata : bentuk menonjol,
tersusun seperti huruf v di pangkal
lidah
Foliata : bentuk daun, terletak di
tepi pangkal lidah
29
2/8/2023
Proses Mengecap:
Makanan larut air liur merangsang
sel gustatori Saraf Otak
30
2/8/2023
B. Depresan
C. Halusinogen
Mengurangi kerja sistem saraf pusat.
Mengacaukan sistem saraf pusat.
Contoh : opiat (morfin, heroin), alkohol
Contoh : ganja (sedikit), LSD.
(banyak), barbiturat (obat penenang),
Efek : keringat berlebih, denyut
Ganja (banyak).
jantung cepat, pandangan mata
Efek : perasaan menjadi labil, bicara
kabur, pupil mata melebar,
tak jelas, daya ingat dan koordinasi
berhalusinasi.
motorik terganggu.
31