Anda di halaman 1dari 30

PELATIHAN ORGANISASI

PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA


YOGYAKARTA, 18 JUNI 2022

Bidang Organisasi dan Advokasi


PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA
(PARI)
Sejarah PARI
• 1954 : Ikatan Asisten Rontgen Indonesia (IKASARI)
• 1956 : Persatuan Asisten Rontgen Indonesia (PARI)
(21 Oktober 1956)
• 1980: Persatuan Ahli Radiografi Indonesia (PARI)
• 2008 : Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI)
PROFILE PRESIDENT ISR / PARI

1956-1982 HANS SENDOH

1982-1986 DRS. WH MANULANG


1986-1990 DRS. J. DAHJONO,BSc
1990-1994 DRS. KOMAN SUGANDA,MPd

1994-2003 DRS. SALEH MURSID,MSi


2003-2015 ABDUL GAMAL S,SKM.MKKK

2015-2019 H. SUGIYANTO,S.Pd., M.App.Sc.


2019-2023 DR. H. SUGIYANTO,S.Pd.,
M.App.Sc.
VISI DAN MISI

• Meletakkan semangat kebersamaan sebagai


dasar berorganisasi yang kuat, untuk mencapai
1 tujuan

• Meningkatkan kesejahteraan anggota dengan


memperhatikan keberagaman dan potensi untuk
2 terus berkarya

• Menjalin persahabatan dengan komunitas


3 radiografer internasional
MOTTO PARI
Tugas Pokok PARI
1. Meningkatkan motivasi anggota dalam pelayanan
radiologi, upaya riset/penelitian serta pengembangan
pelayanan radiologi
2. Meningkatkan kemampuan dan mutu pelayanan
anggota dalam bidang radiologi
3. Mengadakan, membina hubungan dan kerjasama
dengan organisasi nasional dan internasional
4. Menyelenggarakan program kegiatan melalui
pertemuan ilmiah (local, regional,nasional dan
internasional)
5. Memberikan advokasi kepada anggota
6. Mengadakan kegiatan lain untuk mencapai tujuan
organisasi
Tujuan PARI

1. Memadukan potensi Radiografer dalam


mendukung pembangunan nasional
bidang kesehatan
2. Mengembangkan Profesionalisme dan
kemandirian anggota melalui
peningkatan IPTEK
3. Menampung, memaduka, menyalurkan
serta memperjuangkan aspirasi
Radiografer
Fungsi PARI sebagai..
1. Regulator dengan fungsi sertifikasi, registrasi
dan lisensi
2. Penata kehidupan keprofesian dengan fungsi
menata organisasi, pendidikan, penelitian,
pelayanan radiologi, pengembangan
hubungan masyarakat dan kerjasama dengan
mitra
3. Fasilitator dengan fungsi fasilitas
pengembangan karir dan system
penghargaan
Makna Logo PARI
1. Tulisan tebal PARI berwarna hitam : anggota PARI selalu siap
tampil walaupun penuh resiko sebagai bentuk pengabdian
2. Dua tangan membuka, menyangga dengan warna biru : PARI
berwatak sabar, mengayomi dan melayani dengan penuh
dedikasi dan profesional
3. Tulisan Perhimpunan Radiografer Indonesia dengan lengkung
warna hitam : anggota PARI dengan gagah berani selalu
mendahulukan persatuan dan kekeluargaan dalam segala
perbedaan yang ada
4. Bentuk Perisai/Kipas dan setengah lingkaran warna biru :
teknologi radiologi
5. Tiga garis lurus dari satu titik dengan warna hitam : cakupan
kemampuan bidang ilmu radiologi yang dimiliki anggota PARI
yaitu Radiogiagnosti, Radioterapi dan Teknologi Imejing
6. Pang empat dengan warna hijau : pelayanan Kesehatan
Pataka PARI
1. Berukuran panjang 105 cm dan lebar 90 cm,
berbentuk segi lima dengan warna dasar
putih, tertuang logo PARI ditengahnya dan
tulisan Pengurus Pusat/Pengurus
Daerah/Pengurus Cabang
2. Pataka adalah alat memanifestasikan
kesatuan organisasi dan kebanggaan
Radiografer Indonesia
3. Dipergunakan pada acara keprofesian
Mars dan Hymne PARI
1. Wajib dikumandangkan pada acara/kegiatan
PARI
2. Anggota PARI menghayati maknanya dan
dinyanyikan oleh setiap anggota dalam setiap
acara keprofesian
Seragam PARI
1. Seragam PARI terdiri dari Jas dan Batik PARI
2. Jas PARI berwarna biru muda dengan jenis
kain Bellini Ladies High Class disertai logo
PARI pada dada sebelah kiri
3. Jas/Batik PARI dikenakan pada
acara/kegiatan yang diadakan oleh PARI
Seragam PARI
Keanggotaan PARI

1. Anggota Biasa : radiographer WNI, lulusan dalam dan


luar negeri yang ijazahnya diakui instansi berwenang,
dengan mengajukan permohonan sebagai anggota
2. Anggota Luar Biasa : radiographer WNA yang
diangkat oleh pengurus pusat PARI karena berjasa
dalam perkembangan IPTEK radiologi di Indonesia
3. Anggota Kehormatan : WNI bukan Radiografer yang
diangkat oleh pengurus pusat PARI karena berjasa
dalam perkembangan IPTEK radiologi di Indonesia
Kewajiban Anggota PARI

1. Membayar iuran pangkal dan iuran wajib


2. Menghayati dan mengamalkan kode etik profesi
radiographer Indonesia
3. Mentaati keputusan musyawarah nasional dan
keputusan-keputusan organisasi lainnya
4. Memperteguh rasa kekeluargaan sesame anggota
5. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh
organisasi
Hak Anggota PARI

1. Mengemukakan usul, pendapat, saran baik secara


lisan maupun tertulis
2. Memilih dan dipilih (untuk anggota biasa) dalam
pemilihan kepengurusan PARI
3. Memperoleh perlindungan dan pembelaan hokum
sesuai dengan peraturan yang berlaku
4. Mengikuti secara aktif kegiatan peningkatan
pengetahuan dan ilmiah serta pengembangan SDM
radiographer yang diadakan PARI
Struktur Kepengurusan
PP PARI
1. Dewan Pembina lima orang
2. Dewan Pengawas tiga orang
3. Majelis Etik dan Disiplin PARI
4. Ketua Umum
5. Satu orang wakil ketua atau lebih
6. Sekretaris Umum
7. Satu orang wakil sekretaris atau lebih
8. Bendahara Umum
9. Satu orang wakil Bendahara atau lebih
10. Ketua ketua dan anggota bidang, setidaknya terdiri :
a. Bidang Pendidikan dan pelatihan
b. Bidang Hukum, Organisasi dan Advokasi
c. Bidang Riset danPublikasi Ilmiah
d. Bidang Pengembangan Profesi dan Kaderisasi
e. Bidang Kerjasama dan hubungan luar negeri
f. Bidang Humas, Sistem Informasi dan IT
g. Bidang Sosial dan pengabdian masyarakat
Struktur Kepengurusan
Daerah/Cabang PARI
1. Dibentuk sesuai kebutuhan setempat tetapi sedapat
mungkin berpedoman kepada pengurus Pusat PARI
2. Pengurus Daerah bisa dibentuk bila jumlah anggota telah
mencapai 25 anggota dalam wilayah tersebut
3. Pengurus Cabang bisa dibentuk bila jumlah anggota telah
mencapai 10 anggota dalam wilayah tersebut
4. Bagi Daerah/cabang yang belum memenuhi persyaratan
membentuk pengurus, kepengurusan bergabung dengan
daerah/cabang terdekat

--Periode kepengurusan PARI adalah 4 tahun--


Pertemuan/Forum PARI
1. Musyawarah Nasional (Munas) → 4 tahun sekali
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub)
3. Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
4. Musyawarah Daerah (Musda) → 4 tahun sekali
5. Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub)
6. Rapat Kerja Daerah (Rakerda)
7. Musyawarah Cabang (Muscab) → 4 tahun sekali
8. Musyawarah Cabang Luar Biasa (MusCablub)
9. Rapat Kerja Cabang (Rakercab)
10.Rapat Pengurus sesuai dengan tingkatannya
MUNAS/MUSDA/MUSCAB PARI

1.Sidang Pendahuluan
2.Sidang Paripurna
1. Sidang Pendahuluan

1. Dipimpin oleh Ketua/Wakil Ketua Panitia


Munas/Musda/Muscab
2. Sidang Pendahuluan terdiri dari :
a. Pembukaan Sidang
b. Pengesahan Agenda Sidang
c. Pengesahan Tata Tertib
d. Pemilihan Presidium Sidang min 3 org (ganjil)
(ditunjuk Ketua, Sekretaris dan Anggota)
Presidium sidang memimpin Sidang Paripurna
2. Sidang Paripurna
A. Sidang Pleno I
a. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) ketua lama
b. Pembentukan anggota sidang Komisi I, II, III (komisi III sesuai kebutuhan)
B. Sidang Komisi
a. Komisi I → membahas LPJ ketua Demisioner, kriteria dan bakal calon ketua
b. Komisi II → program kerja yang akan datang
c. Komisi III → untuk Daerah/cabang melihat kebutuhan. Bisa ada bisa tidak.
C. Sidang Pleno II
a. Pemaparan hasil siding komisi
b. Penetapan Calon Ketua dilanjutkan penyampaian visi misi
c. Pemilihan Ketua
d. Penghitungan Suara
D. Sidang Pleno III
a. Penetapan Hasil Perhitungan Suara
b. Pemilihan formatur
c. Penutupan Sidang Organisasi (Sebelum ditutup ada serah terima simbolik)
PELANTIKAN
1. Pembawa acara menyampaiakn pembukaan bahwa
pelantikan ketua terpilih dengan membacakan berita acara
hasil pemilihan
2. Pembacaan Naskah Ikrar Pakta Integritas dilanjutkan
pelantikan oleh
a. Ketua Presidium untuk ketua Umum PP PARI
b. Ketua Umum PP PARI untuk Ketua Pengda
c. Ketua Pengda untuk Ketua Pengcab
3. Pemutaran lagu bagimu negeri
4. Penandatanganan naskah ikrar pakta integritas
5. Serah terima pataka dari ketua lama ke ketua baru
6. Foto Bersama
7. Penutup
Tugas, wewenang, dan
kewajiban pengurus Pusat
1. Menyusun dan menetapkan kebijakan pelaksaan kegiatan organisasi
secara nasional
2. Membina dan mengembangkan adanya hubungan kerja sama yang
baik (instansi pemerinta/lembaga lain dalam/luar negeri)
3. Menyelenggarakan administrasi dan dokumentasi yang baik ditingkat
pusat
4. Mengadakan latihan ketrampilan, seminat, lokakarya dll
5. Mengadakan pembukuan keuangan dengan metode akutansi yang
lazim
6. Mengesahkan pembentukan pengda dan melantiknya
7. Menyelenggarakan munas
8. Mempertanggungjawabkan semua kegiatan di Munas
9. Menyampaikan laporan keuangan setiap tahun pada saat rakernas
10.Membantu menyelesaikan masalah organisasi yang tidak dapat
diselesaikan di daerah
Tugas, wewenang, dan
kewajiban pengurus Daerah
1. Mengurus dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di daerah
dengan cabang
2. Membina dan mengembangkan adanya hubungan kerja sama yang
baik (instansi pemerinta/lembaga lain) di daerahnya.
3. Menyelenggarakan administrasi dan dokumentasi yang baik ditingkat
daerah
4. Mengadakan pembukuan keuangan dengan metode akutansi yang
lazim
5. Mengesahkan pembentukan cabang dan melantiknya
6. Menyelenggarakan musda
7. Mempertanggungjawabkan semua kegiatan di Musda
8. Menyampaikan laporan keuangan setiap tahun pada saat rakerda
9. Membantu menyelesaikan masalah organisasi yang tidak dapat
diselesaikan di cabang
Tugas, wewenang, dan
kewajiban pengurus Cabang
1. Mengurus dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di cabang
2. Membina dan mengembangkan adanya hubungan kerja sama yang
baik (instansi pemerinta/lembaga lain) di cabangnya
3. Menyelenggarakan administrasi dan dokumentasi yang baik ditingkat
cabang
4. Mengadakan pembukuan keuangan dengan metode akutansi yang
lazim
5. Menyelenggarakan muscab
6. Mempertanggungjawabkan semua kegiatan di Muscab
7. Menyampaikan laporan keuangan setiap tahun pada saat rakercab
8. Membantu menyelesaikan masalah organisasi yang terjadi pada
anggotanya
KEUANGAN PARI

1. Keuangan organisasi Pari diperoleh dari :


a. Uang pangkal calon anggota
b. Iuran wajib anggota → disetor kepusat oleh anggota 1
tahun sekali dengan nominal Rp. 120.000,-
c. Dana sumbangan yang tidak mengikat organisasi
d. Usaha/hasil kegiatan organisasi yang sah
2. Penggunaan iuran organisasi :
a. 25 % untuk pengurus pusat
b. 25 % untuk pengurus daerah
c. 50 % untuk pengurus cabang
TERTIB ADMINISTRASI

Pedoman tata naskah dinas dan kode


persuratan PARI bisa diunduh

(pranala : cutt.ly/tata-naskah-dinas-PARI)
Nasehat untuk Kita

1.Jangan mencari hidup di organisasi, tapi


hidupkanlah organisasi
2.3R :
a. kobeR : menyempatkan waktu
b. pinteR : pandai mengelola u maju
c. beneR : manaj keuangan sehingga bisa
dipertangjwabkn
Terima kasih....

Sarwidi, SST, M.Si


(081393416175)

DI Yogyakarta
18 Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai