Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN


BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

Dosen Pengampu

HJ. Etty Rochaeti, S.H.,M.H.

Disusun Oleh
Daffa Arkan Rizquloh (224301005)

Sekolah Tinggi Hukum Bandung


Kota Bandung
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunianya kepada penulis untuk menyelesaikan makalah, penyusunan makalah
ini sebagai salah satu tugas untuk memenuhi nilai Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila, adapun judul dari makalah ini adalah “Pancasila Sebagai Paradigma
Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa Dan Bernegara”.

Dalam penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapat bantuan, masukan,


dan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis disini
ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Ibu Etty Rochaeti,
S.H., MH., yang telah memberikan dukungan, bimbingan, serta ilmu yang
bermanfaat dalam penyusunan materi karya tulis ilmiah ini.

Bandung, Oktober 2022

Daffa Arkan Rizquloh

ii
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
2.1 Apa Itu Paradigma...................................................................................... 2
2.2 Nilai-Nilai Pancasila................................................................................... 3
2.3 Bagaimana peran pancasila sebagai paradigma pembangunan dalam
berbagai bidang................................................................................................. 5
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN.

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan sebuah dasar negara Indonesia yang didalamnya tertuang cita-
cita bangsa Indonesia. Pancasila menjadi landasan dari segala keputusan bangsad an
mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila berasal dari Bahasa sansekerta yang
terdiri dari dua kata, yaitu panca dan sila panca artinya lima dan silaartinya prinsip jadi bisa
disimpulkan pancasila adalah lima prinsip atau dasar Negara Indonesia.
Pancasila merupakan dasar dalam mengatur pemerintahan di Negara Indonesia.
Pancasila dilambangkan dengan Garuda dimana didalamnya terdapat pancasila bintang,
rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi dan kapas, yang mencerminkan makna dari lima
sila pancasila. Kemudian pancasila negara Indonesia ini digambarkan dengan Garuda
Pancasila. Lambang Garuda Indonesia inidirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak dan
disempurnakan oleh presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno kemudian diresmikan pada
tanggal 11 februari 1950.
Pembukaan undang-undang dasar 1945 dengan jelas menyatakan bahwa pancasila
sebagai dasar Negara Indonesia. Oleh sebab itu pancasila merupakan nilai-nilai dasar yang
berpegang terhadap seluruh tatanan Negara Indonesia. Oleh karena itu, pancasila memuat
norma-norma yang paling mendasar untuk menentukan kebijakan-kebijakan penting yang
diambil dalam proses proses pemerintahan Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu paradigma?


2. Nilai-Nilai Pancasila?
3. Bagaimana peran pancasila sebagai paradigma pembangunan dalam berbagai
bidang?

iv
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Apa itu paradigma?

Pengertian Paradigma.
Istilah paradigma menurut Kamus Bahasa Indonesia ada beberapa pengertian,yaitu:
1. Daftar dari semua pembentukan sebuah kata yang memperlihatkan konjugasi dan
deklinasi kata tersebut.
2. Model dalam teori ilmu pengetahuan.
3. Kerangka berpikir.

Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan
bahasa latin paradigma yang berarti suatu model atau pola, kemudian bahasa yunani
paradigma diambil dari dua kata yaitu para dan deiknunai yang berarti untuk
membandingkan, bersebelahan, dan memperlihatkan. Paradigmaadalah suatu asumsi-asumsi
dan asumsi-asumsi teoretis yang umum, sehingga merupakan sumber hukum, metode, serta
penerapan dalam ilmu pengetahuan yang menentukan sifat, ciri, serta karakter ilmu
pengetahuan itu sendiri menurut Kaelan. sementara Al Marsudi menyatakan bahwa
paradigma merupakan cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara
memecahkan suatumasalah yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa tertentu. Oleh
sebab itu,sebaiknya Pancasila dijadikan sebagai paradigma dalam melaksanakan
pembangunan nasional, yaitu sebagai acuan, metode, nilai dan tujuan yang ingin dicapai.
Paradigma ialah pendapat awal yang dapat dijadikan sebagai suatu sumber hukum,
metode, dan penerapan dalam ilmu pengetahuan. Pancasila sebagai paradigma dapat
dikonotasikan sebagai sumber nilai, kerangka pikir, orientasidasar, sumber asas serta arah dan
tujuan dari suatu perkembangan, perubahan,serta proses. Sehingga dapat diartikan bahwa
pancasila sebagai dasar kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sifat ilmu pengetahuan yang dinamis menyebabkan semakin banyak hasil penelitian,
sehingga memungkinkan ditemukannya kelemahan pada teori-teoriyang digunakan. Oleh
sebab itu, para ilmuwan perlu mengkaji kembali teori-teori dasar dari ilmu itu sendiri.
Berdasarkan hakikatnya manusia dalam kenyataan objektifnya bersifat ganda. Berdasarkan
kajian paradigma ilmu pengetahuan sosial tersebut kemudian dikembangkan metode baru,
yaitu metode kulitatif.

Pancasila Sebagai Paradigma


Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normative
menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur sebagai segenap aspek pembangunan nasional
yang dijalankan di Indonesia. Nilai-nilai dasar Pancasila dikembangkan dari hakikat manusia

v
yang menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis (suatu paham yang mengakui bahwa
bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur beraneka ragam, seperti suku, adat dan budaya,
agama, namun semuanya terikat menjadi satu-kesatuan).

2.2 Nilai-Nilai Pancasila


1. Sila Pertama Pancasila (Nilai Ketuhanan) Sila ke 1 pancasila yang berbunyi
“Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai Ketuhanan yang artinya Bangsa
Indonesia memberikan kebebasan pada rakyat untuk menganut menjalankan
sekaligus mengamalkan ibadah berdasarkan agama masing masing individu
tersebut. Nilai nilai yang terkandung dalam sila pertama pancasila adalah
sebagai berikut: Sebuah keyakinan bahwa Tuhan itu ada dan memiliki sifat
yang sempurna. Memiliki ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara
melakukan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya. Saling hormat
menghormati antar umat beragama. Adanya bentuk kebebasan untuk
menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama masing masing.
2. Sila Kedua Pancasila (Nilai kemanusiaan) Didalam pancasila sila kedua
memiliki arti yakni segenap bangsa dan rakyat Indonesia diakui serta
diperlakukan sebagaimana mestinya sesuai harkat serta martabatnya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan. Nilai nilai pancasila ini dilandasi pada pernyataan
bahwa semua manusia memiliki derajat, martabat, hak dan kewajiban yang
sama. Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila sila kedua antara lain
adalah:
• Manusia memiliki hak dan martabat yang sama dan sejajar.
• Timbulnya pengakuan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang
paling sempurna.
• Dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan akan mendapat perlakuan adil
dari dan kepada manusia lain.
• Setiap manusia memiliki rasa solidaritas dan tenggang rasa yang tinggi
sehingga mereka tidak bisa bertindak seenaknya sendiri.
3. Sila Ketiga Pancasila (Nilai persatuan) Makna yang terkandung dalam
pancasila sila ketiga merupakan wujud berupa tekat kuat dan utuh yang berasal
dari berbagai aspek kehidupan yang memiliki satu tujuan dan tergabung
menjadi satu yakni Indonesia. Sebagaimana makna yang terkadung dalam sila
ketiga pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” memiliki makna dan
nilai persatuan. Adapun makna dan nilai sila ketiga pancasila yang lainnya
adalah sebagai berikut:
• Menempatkan kepentingan, keselamatan, persatuan dan kesatuan bangsa
diatas kepentingan diri sendiri dan golongan.
• Mempunyai rasa cinta tanah air, bangsa serta negara dengan cara rela
berkorban demi kepentingan bangsanya sendiri.
• Mengakui semua suku bangsa termasuk dengan keanekaragaman budaya
suku bangsa tersebut. Hal ini tentunya dapat mendorong bangsa Indonesia
menuju persatuan dan kesatuan.

vi
4. Sila Keempat Pancasila (Nilai kerakyatan) Pancasila sila keempat berbunyi
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” makna sila keempat pancasila menegaskan pada
kita bahwa segala proses pengambilan keputusan harus didasarkan pada asas
musyawarah sehingga dapat menciptakan kesepakatan bersama. Selain itu nilai
pancasila sila keempat juga menegaskan bahwa pemerintahan yang
dilaksanakan berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Adapun makna
dan nilai lain yang terkandung dalam sila keempat pancasila adalah sebagai
berikut:
• Rakyat Indonesia merupakan warga negara yang memiliki hak, kewajiban
dan kedudukan yang sama.
• Asas kekeluargaan digunakan untuk melakukan musyawarah serta mufakat.
• Mengutamakan segala kepentingan bersama dan kepentingan bangsa
melebihi kepentingan diri sendiri dan golongan.
• Melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan yang
menyangkut banyak orang.
5. Sila Kelima Pancasila (Nilai keadilan) Pancasila sila kelima berbunyi
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” nilai sila kelima pancasila ini
menegaskan bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus tercipta
keseimbangan yang sesuai antara hak dengan kewajiban. Serta sebagai anggota
masyarakat sebangsa setanah air kita harus menghormati hak hak yang dimiliki
orang lain, bersikap adil dan suka menolong sesama jika diperlukan. Makna
dan nilai lain yang terkandung dalam pancasila sila kelima adalah:
• Semua manusia memiliki derajat yang sama di mata hukum.
• Mencintai segala jenis pembangunan demi kemajuan bangsa.
• Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan derajat dan golongan.
• Adil dan bijaksana dalam segala tindakan.

vii
2.3 Bagaimana peran pancasila sebagai paradigma pembangunan dalam
berbagai bidang?

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan IPTEK


Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan.Tujuan
nasionalnya sebagaimana dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945.Pada hakikatnya
pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung arti bahwa segala aspek
pembangunan harus mencerminkan nilai-nilai pancasila. Pembangunan nasional adalah untuk
manusia Indonesia,dimana manusia secara kodratnya memiliki kedudukan sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial. Manusia bukan hanya mementingkan dirisendiri, tetapi juga
mementingkan manusia yang lainnya. Manusia tidak hanya mengutamakan material, tetapi
juga kebahagiaan spiritual. Manusia tidakhanya mengejar kepentingan dunia, tetapi juga
manusia ingin mencapaikebahagiaan akhirat kelak. Oleh karena itu, pembangunan nasional
seharusnya mewujudkan tujuan-tujuan tersebut.
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya dan harusmerupakan sumber
nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan IPTEK, apabila kita melihat
sila demi sila menunjukkan sistemetika dalam pembangunan IPTEK, yaitu sebagai berikut:
A. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimpementasikan ilmu
pengetahuan,mencipta, perimbangan antara rasional dengan irasional, antara akal,
rasa,dan kehendak. Berdasarkan sila pertama ini IPTEK tidak hanya memikirkan
apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan, akan tetapi juga
mempertimbangkan maksud dan akibatnya kepada kerugian dan keuntungan
manusia dan sekitarnya.
B. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas
bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK haruslah secara beradab. IPTEK
merupakan bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh
sebab itu, pembangunan IPTEK harus berdasarkan kepada unsure-unsur untuk
mencapai kesejahteraan umatmanusia. IPTEK harus dapat diabadikan untuk
peningkatan harkat dan martabat manusia bukan menjadikan manusia sebagai
makhluk hidup yangangkuh dan sombong akibat penggunaan IPTEK.
C. Sila persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa
rasa nasionalisme bangsa akibat dari sumbangan IPTEK, dengan IPTEK persatuan
dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan
persahabatan antar daerah diberbagai daerah terjalinkarena tidak lepas dari factor
IPTEK. Oleh sebab itu, IPTEK harus dikembangkan untuk memperkuat rasa
persatuan dan kesatuan bangsa danuntuk selanjutnya dapat dikembangkan dalam
hubungan rakyat Indonesiadengan masyarakat internasional.
D. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Prinsip demokrasi sebagai jiwa sila keempatini
dapat mendasari pemikiran manusia secara bebas untuk mengkaji
danmengembangkan IPTEK. Seorang ilmuwan harus juga memiliki sikapuntuk
menghormati terhadap hasil pemikiran orang lain dan transparanatau terbuka,
dikritik dan dikaji ulang hasil dari pemikirannya. Penemuan IPTEK yang telah
teruji kebenerannya harus dapat diberikan kepada rakyat Indonesia.

viii
E. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan IPTEK harus dapat
menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan,yaitu
keseimbangan hubungan antara manusia dengan sesamanya, hubungan antara
manusia dengan Tuhan sebagai penciptanya, hubungan manusia dengan
lingkungan dimana mereka berada.
Pembangunan Ideologi
Dalam pembangunan pancasila sebagai ideologi harus memandangsebagai ideologi
yang dinamis, yang dapat menangkap tanda-tanda perkembangan dan perubahan zaman. Oleh
karena itu kita harus memperhatikan peranan dan kedudukan pancasila sebagai kehidupan
berbangsa dan bernegara, seperti berikut ini:
1). Pancasila sebagai ideologi terbuka
Nilai-nilai dasar dalam ideologi pancasila dirumuskan dalamUndang-undang Dasar 1945
untuk memperjelas suatu tatanan kehidupan beragama, hukum, politik, ekonomi, sosial-
budaya, pertahanan dan keamanan dan sebagainya. Nilai dasar ini tidak berubah dengan
gampang sedangkan penjabaran niali dasar kepadanilai operasional dapat berkembang secara
kesepakatan besama diMPR yang disebut dengan amandemen dan GBHN. Nilai dasar
tidakmudah berubah karena merupakan tolak ukur stabilitas dan dinamika,untuk pasal 37
UUD 1945.
2). Wawasan kebangsaan (nasionalisme)
Konsep Negara bangsa Indonesia dapat kita rangkum dari pokok- pokok pikiran yang
terkandung didalam pembukaan UUD 1945. Negara adalah keadaan kehidupan berkelompok
bangsa Indonesiayang atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan didorongkan oleh
keinginan luhur bangsa, untuk berkehidupan yang bebas, dalamarti merdeka, berdaulat,
bersatu, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila.
Pembangunan Politik
Landasan kekuasaan dan kedaulatan, berada di tangan rakyat. Oleh karena itu, perlu
menyempurnakan UUD 1945 sejalan dengan perkembangan kebutuhan bangsa, dinamika dan
tuntutan reformasi dengantetap memelihara kesatuan dan persatuan bangsa, serta sesusai
dengan jiwadan semangat Pembukaan UUD 1945. Meningkatkan peran MPR, DPRdan
lembaga tinggi Negara lainnya dengan menegaskan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab
yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dantata hubungan yang jelas antara
lembaga eksekutif, legislatif, danyudikatif. Dalam usaha membangun kehidupan politik,
maka beberapaunsure yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan adalah berikut:
1). Sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat, demokrasi, dan terbuka.

2). Kemandirian partai politik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.

3). Pendidikan politik kepada masyarakat untuk mengembangkan budaya politik yang
demokratis.

ix
4). Pemilihan umum yang lebih berkualitas dengan partisipasi masyarakat yang seluas-
luasnya.
Ada tiga aspek demokrasi yang harus dikembangkan, seperti berikut:

1). Demokrasi sebagai sistem pemerintahan, meliputi masyarakat sebagai pendukung


kekuasaan dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan.Dukungan rakyat kepada pemerintah
dapat menjadikan pemerintah membuat kebijakan yang dapat dipercayai masyarakat untuk
membawa kesejahteraan.

2). Demokrasi sebagai kebudayaan politik, dalam rakyat yang sedang membangun harus
melakukan perubahan melalui proses dari budaya tradisional kepada cara berpikir rasional
yang dapat memperkuat kemandirian bagi setiap warga Negara. Kesetaraan dan persamaan
hak yang disadari oleh setiap warga Negara merupakan keberhasilan proses demokratis.

3). Demokrasi sebagai struktur organisasi, badan-badan dalam pemerintahan demokrasi harus
dapat melaksanakan fungsi dan peranannya, seperti organisasi-organisasi masyarakat, partai
politik, dewan perwakilan rakyat, pemerintah, birokrasi dan peradilan.Keberhasilan proses
dari demokrasi sangat diperlukan oleh yang lainnya keseimbangan dari peranan dan
kedudukan organisasi tersebut.

Pembangunan Sosial Budaya


Pancasila dapat menjadi kerangka referensi identifikasi diri kalau pancasila semakin
kredibel, yaitu bahwa masyarakat mengalami secara nyata realisasi dari prinsip-prinsip yang
terkandung dalam pancasila.Usaha yang dilakukan seperti berikut:
a) Diperlakukan secara manusiawi.
b) Mengalami solidaritas sebagai bangsa karena semakin hilangnya kesenjangan
ekonomi dan budaya.
c) Memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik.
d) Merasakan kesejahteraan yang layak sebagai manusia.

Pembangunan Kehidupan Antar Umat Beragama


Pada era saat ini, banyak berkembang organisasi-organisasi agama yang mengatas
namakan Tuhan. Mereka mengaku-ngaku bahwa agamanya la yang paling benar. Dalam
kasus ini, terlihat semakin melemahnya toleransi dalam kehidupan beragama sehingga
menyimpang dari asa kemanusiaan yang adil dan beradab.

x
Pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental bagi umat beragama
untuk dapat hidup secara damai dalam kehidupan beragama di negara Indonesia. Sesuai
dengan nilai-nilai yang terkandung pada nilai Pancasila sila pertama dan sila kedua. Negara
Indonesia sangat terbuka dengan umat beragama lainnya. Negara Indonesia juga memberikan
kebebasan kepada warganya untuk memeluk agama serta menjalankan ibadah sesuai dengan
keyakinannya masing-masing. Indonesia harus lebih dikembangkan kearah terciptanya
kehidupan Bersama yang penuh toleransi, saling menghargai berdasarkan nilai kemanusiaan
yang beradab.

Pembangunan Ekonomi
Pengembangan dan peningkatan mutu sumber daya manusia terdiri atas beberapa
kriteria kualitas SDM yang dibutuhukan adalah kemampuandasar untuk berkembang, mampu
menggunakan ilmu dan teknologi,memiliki etos professional, tanggung jawab atas
pengembangan keahliannya, kejujuran dalam pelaksanaan tugas, ketelitian pelayanan kepada
masyarakat, penghargaan terhadap waktu dan ketepatan waktu.
Pembangunan Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan nasional, pembangunan nasional tak terlepas dari Ketahanan nasional,
yaitu perwujudan cita-cita bangsa dalam tingkat ketahanan nasional yang terjabar sebagai
nilai-nilai fundamental yang menyangkut pribadi warga Negara (Suroto, 2016:82).
Keamanan yang stabil sangat dan mendukung perlaksanaan pembangunan nasional,
dan sebaliknya keberhasilan pembangunannasional juga harus dapat menunjang terciptanya
kondisi keamanan yangstabil. Hasil pembangunan yang tidak adil dan merata dapat
menimbulkan kesenjangan yang akhirnya akan berpengaruh pada stabilitas keamanan
pertahanan Negara.

xi
BAB III

PENUTUP
2.4 Kesimpulan
Pancasila bukan hanya sebagai simbol negara, tetapi merupakan suatu pedoman
kehidupan yang sangat relevan untuk negara Indonesia. Apapun yang masyarakat lakukan
harus berlandaskan sila-sila Pancasila yang merupakan hasil pemikiran rakyat untuk menuju
tujuan beama membangun bangsa yang lebih baik. Kita hendaklah mengamalkan pancasila
sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, karena di dalam
Pancasila mengandung butir-butir keluhuran bangsa Indonesia.

xii
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/resource/work/41657168
http://ululazmiai.blogspot.com/2013/01/pancasila-dalam-paradigma-
kehidupan_3.html
http://ayups87.wordpress.com/2013/11/01/pancasilasebagai-paradigma-
kehidupan-dalam-bermasyarakat-berbangsa-danbernegara-singkat/
Budiyono, Kabul. 2012. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi.
Bandung: Alfabeta.
Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

xiii

Anda mungkin juga menyukai