Anda di halaman 1dari 2

D.

Kontekstualisasi Pemaknaan Ayat

ِ ‫فاح َشةَ ِمن نِساِئ ُكم فَاستَ ْش ِه ُدوا علَي ِه َّن َأربعةً ِمْن ُكم فَِإ ْن َش ِه ُدوا فََأم ِس ُكوه َّن يِف الْبي‬
‫وت َحىَّت‬ ِ ْ‫والالَّيِت يْأتِني ال‬
ُُ ُ ْ ْ ََ ْ ْ َ ْ ْ ْ َ َ َ
)١٥( ً‫ت َْأو جَيْ َع َل اللَّهُ هَلُ َّن َسبِيال‬ ُ َّ‫َيَت َوف‬
ُ ‫اه َّن الْ َم ْو‬
Artinya: “Dan (terhadap) para wanita yang berbuat keji, hendaklah ada saksi
diantara kamu. Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurnglah
mereka (wanita-wanita) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya 1,” (Qs.an-
nisa : 15)
Pada suatu hari, Allah SWT menurunkan wahyu: setelah selesai dan kondisinya
normal, dia berkata: Ambillah dariku! Sesungguhnya Allah telah menjadikan bagi mereka
(wanita-wanita itu) jalan yang lain; janda dengan duda, dan jejaka dengan perawan. Janda
(duda) dikenai hukuman dera seratus kali dan dirajam dengan batu, sedangkan jejaka
(perawan) dikenai hukuman dera seratus kali dan dibuang (diasingkan) selama satu
tahun.Imam muslim dan ashabus sunan meriwayatkan melalui berbagai jalur dari Qatadah.
Dari Al-Hasan, Hattan, Ubadah Ibnus Samit, nabi yang mengatakan demikian: ambilah
dariku, ambilah dariku! Sesungguhnya allah telah memberi jalan yang lain bagi mereka
(wanita-wanita itu) jejaka dengan gadis seratus kali dera dan dibuang satu tahun, sedangkan
duda dengan janda seratus kali dera dan dirajam.
Hal ini Juga diriwayatkan oleh Ikrimah, Said ibn Jubair Al-Hasan, 'Atha' Al-
Khurrasani, Abu Saleh, Qatadah, Zaid ibn Aslam dan Adz-Dhahhak, bahwa ayat ini
dimansukh. Pendapat ini dianut oleh semua ulama. Imam Ahmad mengatakan Muhammad
ibn Ja'far memberitahu kami.2 Sa'id memberitahu kami. oleh Qatadah. dari Al-Hasan, dari
Hattan ibn Abdullah Ar-Raqqasyi, dari Ubadah ibn Samit, yang meriwayatkan bahwa
Rasulullah ketika sebuah wahyu datang kepadanya, itu mempengaruhinya dan dia tampak
sulit dan wajahnya berubah (karena beratnya wahyu).

ِ ‫والاليِت يْأتِني الْ َف‬


َ‫اح َشة‬ َ َ َ
Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji. (An-Nisa: 15)
Menurut sebagian besar mufassir kata fahisyah ialah perbuatan zina, sedang menurut
pendapat yang lain ialah segala perbuatan mesum seperti: zina, homoseks, dan yang
sejenisnya. Menurut pendapat muslim dan mujahid ialah muhasaqah (lesbian).3
Ada lagi tulisan dari Muhammad Dhuha Luthfillah dengan judul Tafsir Alternatif
Non-Homofobik Al-Razi Terhadap Ayat-Ayat Terkait Sejarah Homoseksualitas dalam Al-
Qur’an dalam pembahasan tulisan ini, penulis tidak merujuk pada salah satu ayat tersebut dan
menafsirkannya seperti tulisan-tulisan yang telah ada sebelumnya, namun penulis mencoba
melacak makna fahisyah yang terdapat di dalam al-Qur’an dengan cara memaparkan makna
sebenarnya kata fahisyah yang terdapat pada keseluruhan ayat tersebut dengan cara
1
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-nisa-ayat-15-16.html

2
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-4-an-nisa'/ayat-15

3
https://www.kontaq.org/tadabbur/tadabbur-qs-an-nisa-ayat-15-19/
mengiventarisir hal-hal apa saja yang terkait dan juga menjawab berbagai pertanyaan, seperti
(what) apakah fahisyah itu, (who) siapa saja pelaku kata fahisyah tersebut, (where) dimana
ayat te rsebut diturunkan, (when) kapan ayat tersebut dipakan dan kapan terjadinya, dan
(how) bagaimana kriteria-kriteria para pelaku fahisyah. Maka dari itu dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan dapat memberi makna fahisyah yang ada didalam
al-qur’an secara kompherensif dan representatif.
Arti dari jalan lain yang dditetapkan oleh allah adalah ayat lain yang menasakh
(merevisi) hukum ini. Ibnu abbas mengatakan bahwa pada awalnya aturan hukum dinyatakan
dalam ayat ini, sampai allah mengirimkan surat an-nur, kemudian me-nasakh dengan hukum
cambuk atau rajam.
Ibnu katsir berpendapat dalam kitabnya bahwa ketentuan hukum di masa awal Islam
menyatakan bahwa jika seorang wanita benar-benar melakukan perzinahan melalui bukti
yang adil, maka dia akan dikurung di rumahnya dan tidak bisa dilepaskan sampai
kematiannya (yaitu dipenjara) sampai mati. Inilah sebabnya mengapa dikatakan dalam
firmanya.
Dr.Gali juga menafsirkannya: dan (adapun) wanita-wanita anda yang datang dengan
kecabulan, (yaitu hubungan seksual ilegal/kekejian) jadi, panggil empat dari kamu untuk
bersaksi melawan mereka. Kemudian jika mereka (memberikan) kesaksian, maka
pertahankan mereka (kata ganti adalah jamak feminin) dirumah-rumah sampai kematian
mengambil mereka, (yaitu, mereka mati) atau allah menetapkan untuk mereka jalan.4
Maka allah menyampaikan hukuman kepada para wanita bila melakukan perbuatan
keji. Seperti halnya lesbian termasuk dalam konteks perzinaan. Selain itu allah
memerintahkan para lelaki untuk berbuat baik kepada wanita. Allah telah memerintahkan
kepada pria untuk berbuat baik kepada wanita seharusnya tidak menjadi alasan untuk
memaafkan atau menghukum wanita karena melakukan kejahatan yang keji.dari ayat ini jelas
bahwa allah memberikan peringatan dan ancaman, sebagaimana allah meberikan rahmat
kepada makhluknya,selain itu ayat inimenunjukan bahwa tidak ada prasangka terhadap
muhaba atau tidak ada orang tertentu dalam hukumnya.

4
https://myislam.org/surah-an-nisa/ayat-15/

Anda mungkin juga menyukai