Anda di halaman 1dari 46

Kimia Analisis Intrumen

pH Meter
Vilia Darma Paramita,PhD
Pengukuran pH

pH adalah …

• ukuran keasaman / alkalinitas dari larutan pada suhu tertentu.

• diukur dalam skala kontinu dari 0 hingga 14

• Di laboratorium kimia, pH umumnya diukur menggunakan


pengukur pH elektronik dengan skala pH pengukur 0,01
Jenis-jenis pH meter
Pengukuran pH

Kenapa pH diukur?

• Untuk menguji sampel terhadap standar yang dipersyaratkan


• Untuk menguji bahan kimia terhadap suatu spesifikasi
• Sebagai bagian dari metode analisis
• Pengendalian proses dalam industri kimia
• Pemantauan lingkungan dari limbah padat dan cair
• Memantau dan mengendalikan reaksi biokimia, banyak di
antaranya hanya terjadi dalam kisaran pH tertentu dan
terkadang dalam skala yang sempit.
Pengukuran pH

Prinsipnya

• Nilai pH suatu larutan adalah ukuran aktivitas ion hidrogen (H +) dalam larutan itu
• Skala itu logaritmik
• Dalam larutan pH 5, aktivitas ion hidrogen 10 kali lebih tinggi daripada di larutan pH 6
• pH dalam kimia adalah log negatif dari konsentasi ion hidrogen dalam suatu larutan.

• pH adalah nilai negatif log konsentrasi ion hidrogen


• Dalam bahasa sederhana pH adalah angka yang mengukur keasaman atau kebasaan
dari suatu larutan. Skala pH (1-14) diartikan sebagai berikut:
– Larutan dengan pH 0-7 = asam
– Larutan dengan pH 7 = netral
– Larutan dengan pH 7-14 = basa
Metode Penentuan pH

• Kertas lakmus

• Indikator

• Kertas pH

• pH meter
Pengukuran pH

Prinsipnya

• nilai pH dianggap sebagai ukuran keasaman yang nyaman dan


komparatif

• pH biasanya ditentukan dengan pengukuran elektrokimia, di mana


potensi elektroda pH yang direndam dalam larutan uji diukur.

• Elektroda pH merespons ion hidrogen secara kuantitatif dan spesifik


bahkan dengan keberadaan ion positif lainnya
PRINSIPNYA
• Dengan menggunakan pH meter untuk menentukan pH suatu
larutan akan lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan
kertas pH.
• Alat pH meter terdiri dari pH probe yang menggunakan sinyal
elektrik ke pH meter dan pH meter menunjukkan angka pH dari
larutan.
• Kaca pH probe mengandung dua elektroda, sebuah sensor dan
elektroda referen.
• Elektoda di dalam pipa gelas yang satu mengandung buffer dengan
pH buffer dan mengandung larutan potassium klorida jenuh.
• Sensor elektroda dibuat dari gelas berporos atau gelas permeabel
yang disalut dengan silika dan garam.
Jenis elektroda
Elektroda kaca
(glass electrode)
• Merupakan ion selektif elektroda
• Bersifat permeable terhadap ion H+
Calomel electrode

Ceramic
membrane/plug
Bagian-bagian elektroda pH
Prinsip Cara kerja pH meter

• Sebuah kawat perak yang dilapisi perak klorida direndam


dalam buffer pH 7 di dalam bohlam. Kawat perak lain yang
dilapisi perak klorida direndam dalam larutan kalium klorida
jenuh dalam elektroda referensi

• Voltase dari listrik mengalir dan diukur oleh pH meter. Nilai


pH tersebut dikonversi menjadi nilai pH dengan
membandingkan dengan voltase elektroda standar.
Terdapat persamaan sederhana (persamaan Nernst) yang
digunakan untuk mengkonversi voltase menjadi angka yang
berada display pH meter. Melalui persamaan ini pH meter
mengkonversi perbedaan voltase dari konsentrasi ion
hidrogen.
• Peningkatan keasaman dari larutan dengan
konsentrasi lebih besar daripada ion
hidrogen akan meningkatkan voltasenya.
Peningkatan voltase akan menurunkan
pembacaan pH pada pH meter. Dengan
prinsip kerja yang sama, peningkaran
kebasaan akan menurunkan jumlah hidrogen
atau peningkatan konsentrasi ion OH– juga
menurunkan voltase dan peningkatan nilai
pH dari pH meter.
• Untuk mengukur pH suatu
larutan, pengukur pH ini
dicelupkan ke dalam larutan.
Setelah bohlam elektroda
sensor menyentuh larutan, ion
hidrogen dalam larutan
menggantikan ion logam pada
bohlam. Penggantian ion
logam ini menyebabkan aliran
arus pada kabel logam yang
dibaca oleh voltmeter.
• Secara keseluruhan prinsip dari sensor pH
dan alat pH meter tergantung dari pertukaran
ion dari larutan sampel dibandingkan dengan
larutan standar (pH buffer) dari elektroda
gelas melalui membran. Porositas dari
membran gelas akan menurun seiring
dengan seringnya pemakaian sehingga ke
depan akan menurunkan kinerja dari probe.
Ini sering terjadi dan ketahuan setelah
dilakukan kalibrasi ulang, kebanyakan situasi
membutuhkan pergantian probe yang
harganya mahal.
Secara singkat

pH showed on display pH calculated by Nernst equation


pH=Ecell/0.0592
Hal yang diperhatikan
sebelum pengukuran
• Perhatikan juga kondisi sensor sebelum melakukan
pengukuran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain :
– Pastikan sensor sudah terpasang dengan benar, lihat juga level
elektrolitnya (pada type elektroda tertentu ada yang bisa diisi
ulang, isi
– Lakukan pengisian ulang elektrolit secara teratur
– Saat pengukuran level elektrolit harus lebih tinggi dari level
sampel
– Pastikan aliran elektrolit ke dalam sampel dan hindari
kontaminasi
– Ganti elektrolit referensi sensor secara teratur (misalnya sekali
per bulan) untuk menghindari kristalisasi dan pengotor pada
elektrolit
– Periksa gelembung udara di belakang junction, jika ada guncang
secara vertikal untuk menghilangkannya
Tips membersihan sensor, antara lain :
•Bilas elektroda setiap kali sebelum dan
sesudah melakukan pengukuran
•Bilas dengan air suling (aquadest)
•Keringkan dengan cara menempelkan
secara perlahan kertas tisu
•Jangan pernah menyekanya dengan
kertas (elektrostatika)
• Untuk membersihkan sensor setelah
dipakai untuk pengukuran sampel non-air
atau air yang kotor yaitu:
– Bilas dengan pelarut (misalnya etanol atau
aseton) untuk menghilangkan kotoran yang
tidak larut dalam air
– Bilas dengan air suling (aquadest)
– Setelah tidak dipakai lagi kondisikan dalam
larutan (misalnya 3 mol/L KCL
cara penanganan elektroda pH

Respons elektroda pH terhadap aktivitas ion


hidrogen sangat bergantung pada hal-hal
seperti:
Kebersihan dan kondisi membran kaca
Kondisi sambungan cairan elektroda referensi
Kondisi elektroda referensi dan larutan
pengisiannya
Kebersihan badan elektroda
cara penanganan elektroda pH

• Jika terpapar udara dan dibiarkan mengering, membran kaca


menjadi dehidrasi dan sambungan cairan juga bisa memburuk
• Elektroda pH harus disimpan dalam larutan penyimpanan yang
sesuai, jika tidak digunakan
• Campuran garam berbeda dengan komposisi serupa ke larutan
pengisian elektroda referensi, buffer untuk memberikan pH yang
sesuai (mis. 4 hingga 7) dan zat pembersih ringan
• Elektroda yang akan dibenamkan ke kedalaman yang cukup untuk
menutupi membran kaca dan sambungan cairan
• Elektroda pH tidak boleh disimpan di dalam air
• Secara berkala, level larutan pengisi dalam elektroda referensi harus
diperiksa dan diisi ulang seperlunya
cara penanganan elektroda pH

• Jika tidak digunakan, lubang pengisian elektroda referensi harus


ditutup dengan steker yang disediakan untuk ini
• Jika elektroda pH dibiarkan di udara dan dikeringkan, harus dihidrasi
ulang dengan cara direndam dalam larutan penyimpanan setidaknya
selama 12 jam.
• Elektroda pH harus diperiksa secara teratur untuk pembentukan
kristal garam dan membran serta deposit sambungan cair
• Untuk pembersihan tambahan, rendam elektroda pH dalam HCl 0,1
molar atau asam Nitrat 0,1 molar
cara penanganan elektroda pH
• Untuk memaksimalkan umur elektroda pH
atau masa pakai elektroda agar tetap
dalam kondisi baik ada beberapa hal yang
harus kita perhatikan, antara lain :
– Penyimpanan yang benar
– Perawatan yang baik
– Pergunakan pengukuran pH sesuai spesifikasi
(jangan sampai keluar dari range)
cara penanganan elektroda pH

• Suhu pengukuran juga sangat bepengaruh


semakin tinggi suhu semakin cepat juga masa
pakainya, kalau diperkirakan akan seperti ini :
– Pada suhu ruangan : perkiraan masa pakai bisa 1
– 3 tahun
– Pada suhu 90 °C: perkiraan masa pakai 3 – 9
bulan
– Pada suhu 120 °C: perkiraan masa pakai mungkin
hanya beberapa minggu
• Penyimpanan sensor dari pH juga sangat penting karena
penyimpanan yang tepat akan memastikan lapisan gel
dari sensor yang sensitif akan tetap terhidrasi dan
konsentrasi ion akan tetap terjaga. Beberapa tips
penyimpanan sensor yang direkomendasikan, antara lain
:
– Simpan dalam larutan elektrolit (misalnya larutan elektrolit 3
mol/L KCI)
– Simpan dalam larutan buffer (misalnya larutan buffer pH 4 atau
pH 7)
– Simpan dalam larutan HCl encer (sekitar 0,1 mol/L)
• Jangan pernah menyimpan sensor pada kondisi seperti
ini,
– Kering
– Dalam air suling atau larutan non-air
Cara pengukuran pH
larutan/air dengan pH meter
1. Gunakan sarung tangan karet selama pengukuran (ini untuk
mencegah kontaminasi dari alat/sampel)
2. Pastikan pH meter yang akan digunakan masih dalam status
terkalibrasi (tidak expired date kalibrasinya)
3. Buka tutup probe
4. Cek kebersihan probe pH meter, bilas probe dengan air murni
pH 7/ air terdistilasi, lakukan ini walaupun pH probe tidak
terlihat kotor
5. Celupkan probe ke larutan sampai tanda
batas
6. Angka pH muncul, catat hasilnya. Hasil
pengukuran pH tergantung suhu larutan
juga. Akan lebih baik jika pH meter sudah
dilengkapi dengan pengukur suhu larutan.
7. Setelah selesai bilas probe dengan air
terdistilasi
8. Tutup lagi probenya untuk melindungi dari
kerusakan
Pengukuran pH

AKURASI

• Elektroda tersedia yang mampu mengukur pH hingga biasanya 0,01,


0,02, 0,02 dan 0,1 unit pH

• Dimungkinkan untuk mencatat pH hingga 0,001 satuan pH, hanya


dilakukan untuk mempelajari perbedaan kecil atau perubahan pH
Ketidakpastian
pengukuran
• Menggunakan elektroda kaca

• Di bawah ini adalah beberapa kemungkinan sumber ketidakpastian


dalam pengukuran pH beserta perkiraan besarnya

Sumber ketidakpastian Standard Ketidakpastian


nilai pH larutan buffer standar ±0.01
Pengulangan pengukuran pH ±0.01
Penyimpangan dalam respons elektroda di ±0.01
antara kalibrasi
Potensial sambungan cair ±0.015
Temperature (variasi ±1°C) 0.005
KETIDAKPASTIAN STANDAR DI TABEL BERBENTUK
DEVIASI STANDAR

• Perkiraan kontribusi yang diberikan oleh masing-masing sumber


ketidakpastian ini terhadap kesalahan keseluruhan dari pengukuran
pH adalah beberapa hal yang subjektif
• Bervariasi dengan kondisi pengukuran dan peralatan yang
digunakan
• Dengan menggunakan data di atas, ketidakpastian standar total
dalam pengukuran pH diperkirakan sekitar ± 0,025 satuan pH
• Jika perbedaan suhu ± 5 ° C, ketidakpastian standar total adalah
sekitar ± 0,035 unit pH
• Untuk larutan uji yang sangat encer atau pekat, ketidakpastian yang
lebih tinggi mungkin berlaku
CAIRAN KOMPOSIT

• Sampel cairan komposit seperti koloid, lumpur suspensi, slurry,


emulsi, dll. Menimbulkan sejumlah kesulitan untuk pengukuran pH

• Sambungan cairan mudah tersumbat dan terkontaminasi,


menyebabkan respons yang buruk dan tidak akurat

• Perhatian untuk mengoreksi kedalaman pencelupan elektroda


dalam cairan dan pembersihan elektroda setelah digunakan adalah
penting
KALIBRASI

• Penting untuk mengkalibrasi respons elektroda pH dengan


menggunakan larutan buffer standar dengan pH yang diketahui
• Setidaknya dua larutan buffer harus digunakan
• pH sampel uji dikisaran dua buffer
• Buffer yang dipilih tidak boleh lebih dari 3 unit pH atau tidak
kurang dari 1 unit pH
• Bebas dari kontaminasi, sedimen dan jamur
• Setiap laboratorium menentukan umur simpan larutan buffer
mereka berdasarkan pengalaman praktis, frekuensi penggunaan,
kondisi penyimpanan dan pentingnya pengukuran pH yang
dilakukan.
KALIBRASI

• Jika larutan buffer dibutuhkan untuk digunakan, jumlah yang sesuai


harus ditransfer ke gelas kimia kering yang bersih dan tutup botol
larutan buffer dengan cepat, larutan buffer yang digunakan tidak
boleh dikembalikan ke botol stok dan elektroda pH tidak boleh
direndam langsung ke dalam botol stok.

• Pastikan bahwa larutan buffer dan larutan uji yang nilai pH-nya akan
diukur setara dengan suhu lingkungan
BUFFER

• Hambatan suatu larutan terhadap perubahan konsentrasi ion


Hidrogen dengan penambahan sejumlah kecil asam atau basa
disebut sebagai aksi penyangga dan larutan yang memiliki sifat ini
disebut larutan penyangga.

• Menggunakan sel elektrokimia yang dirancang khusus dan


elektroda gas platina-hidrogen daripada elektroda kaca, sebagai
elektroda penginderaan H +
BUFFER

• Pengukuran khusus semacam itu dilakukan dengan sejumlah garam


dengan kemurnian tinggi sebagai bahan referensi standar untuk pH

• Masing-masing memiliki sertifikat dan instruksi terperinci tentang


persiapan dan penggunaan larutan

• Nilai pH disertifikasi hingga 3 tempat desimal dengan ketidakpastian khas


± 0,005 unit pH pada suhu kisaran yang telah ditentukan

• Memungkinkan pengukur pH dikalibrasi dengan cara yang dapat dilacak


ke layanan dengan standar yang diakui secara internasional
Buffer
• Larutan penyangga harus disiapkan dengan
menggunakan garam dengan kemurnian tertinggi yang
tersedia
• Garam tertentu harus dikeringkan sebelum digunakan
• Potasium hidrogen ftalat- Keringkan pada suhu 110 ° C
selama satu jam
• Potassium di-hydrogen phosphate - Keringkan pada suhu
110 ° C selama satu jam
• Disodium hydrogen phosphate - Keringkan pada suhu
110 ° C selama satu jam
• Sodium carbonate – Keringkan pada suhu 270 ° C selama
satu jam
• Air suling bebas karbon dioksida yang akan digunakan
untuk menyiapkan larutan
• Penting untuk larutan buffer tersebut dalam pH> 6
Buffer

• Solusi yang telah disiapkan untuk disimpan dalam botol Pyrex


atau polythene yang ditutup dengan baik

• Biasanya diganti setelah 2 sampai 4 minggu dan lebih cepat jika


jamur atau endapan diamati
• garam dengan kemurnian tinggi digunakan sebagai standar pH
utama
High purity salts Concentration/g/L pH at stated temperature
15°C 20°C 25°C 30°C
Potassium tetraoxolate 12.61 1.67 1.68 1.68 1.68
Potassium hydrogen phthalate 10.13 4.00 4.00 4.01 4.02
Potassium di-hydrogen 3.39 6.90 6.88 6.87 6.85
phosphate
Di sodium hydrogen phosphate 3.53

Sodium tetra borate 3.80 9.28 9.23 9.18 9.14


decahydrate
Sodium hydrogen carbonate 2.09 10.12 10.06 10.01 9.97
Sodium carbonate 2.64

Catatan: Ketidakpastian nilai pH dalam tabel diperkirakan ± 0,01


PENGGUNAAN BUFFER SOLUTION

Buffer Pertama
• Rendam elektroda pH dalam larutan buffer pertama untuk
memastikan bahwa membran kaca dan sambungan cairan tertutup
oleh larutan
• Kedalaman pencelupan harus sedemikian rupa sehingga tingkat
cairan pengisi dalam kompartemen referensi adalah sekitar 25 mm
di atas tingkat larutan yang diukur. Ini akan memastikan aliran
seragam dari larutan pengisi melalui sambungan cair dan potensi
sambungan cair yang stabil
• Larutan harus diaduk menggunakan pengaduk magnet dengan
kecepatan sedang agar tidak menyentuh dan merusak membran
kaca
• Ketika pembacaan telah stabil hingga sekitar ± 0,02 unit pH,
sesuaikan pembacaan menggunakan kontrol 'set-buffer' sehingga
pembacaan yang ditampilkan sama dengan nilai pH referensi dari
larutan buffer
• Buang larutan penyangga dan isi kembali gelas kimia dengan bagian
segar dari penyangga yang sama
• Amati pembacaan pH, jika tidak berada dalam sekitar ± 0,02 unit pH
dari nilai referensi, sesuaikan kembali kontrol 'set-buffer' sehingga
pembacaan yang ditampilkan sama dengan nilai pH referensi dari
buffer.
• Ulangi prosedur ini sampai dua pembacaan berturut-turut
mencapai sekitar ± 0,02 unit pH Catat rincian larutan buffer dan
hasil relevan yang diperoleh
Buffer Kedua

• Bilas gelas kimia dengan air dan buang pembilasan


• Keringkan bagian dalam gelas kimia dengan tisu dan tambahkan
larutan penyangga kedua dalam jumlah yang diperlukan
• Bilas elektroda dengan air lalu larutan buffer dan keringkan dengan
menyentuhnya dengan tisu
• Rendam elektroda dalam larutan buffer kedua, biarkan pembacaan
stabil hingga sekitar ± 0,02 unit pH dan catat pembacaan pH
• Jika elektroda memberikan respons Nernstian, pembacaan pH yang
ditampilkan tidak akan berbeda secara signifikan (yaitu lebih dari ±
0,04) dari nilai referensi buffer ke-2.
• Sesuaikan pembacaan yang ditampilkan jika perlu untuk menyamai
nilai pH referensi dari buffer kedua
• Penyesuaian yang diperlukan tidak boleh terlalu besar, biasanya
tidak lebih dari ± 0,3 unit pH

Anda mungkin juga menyukai