TUGAS (1) TOKSIKOLOGI KLINIS pengetahuan dan tidak digunakan dalam mengakibatkan sindroma
terapi, serta mempunyai potensi sangat ketergantungan. Contoh: katinon, LSD,
JURUSAN DIII TLM tinggi psilosibin. SEMESTER GENAP 2022/2023 mengakibatkan ketergantungan. Contoh: b. Psikotropika golongan II adalah heroin, kokain, ganja. psikotropika yang berkhasiat pengobatan Berilah pengertian dari Istilah 2) Narkotika Golongan II: Narkotika yang dan dapat Toksikologi Klinis di bawah ini! berkhasiat pengobatan, digunakan digunakan dalam terapi dan/atau untuk 1. Racun: adalah setiap bahan atau zat sebagai pilihan terakhir tujuan ilmu pengetahuan serta yang dalam jumlah tertentu bila dan dapat digunakan dalam terapi dan mempunyai masuk kedalam tubuh akan atau untuk tujuan pengembangan ilmu potensi kuat mengakibatkan sindroma menimbulkan reaksi kimiawi yang pengetahuan serta mempunyai potensi ketergantungan. Contoh: amfetamin, akan menyebabkan tinggi mengakibatkan ketergantungan. metamfetamin, metakualon, penyakit dan kematian. ( buku Contoh: Morfin, Petidin. metilfenidat. toksikologi klinik) 3) Narkotika Golongan III: Narkotika yang c. Psikotropika golongan III adalah berkhasiat pengobatan dan banyak psikotropika yang berkhasiat pengobatan digunakan dalam terapi dan / atau tujuan dan banyak 2. Non Pro Justisia : adalah istilah Latin pengebangan ilmu pengetahuan serta digunakan dalam terapi dan/atau untuk yang digunakan untuk menjelaskan mempunyai potensi ringan tujuan ilmu pengetahuan serta situasi di mana tindakan atau mengakibatkan mempunyai kebijakan yang diambil tidak ketergantungan. Contoh: Codein. potensi sedang mengakibatkan sindroma memperhatikan prinsip keadilan atau ketergantungan. Contoh: amobarbital, tidak adil. 4. Psikotropika Golongan I,II,III,IV: flunitrazepam, buprenofrin a. Psikotropika golongan I adalah d. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan psikotropika yang berkhasiat pengobatan 3. Narkotika Golongan I.II.III: untuk tujuan dan sangat luas 1)Narkotika Golongan I: Narkotika yang ilmu pengetahuan dan tidak digunakan digunakan dalam terapi dan/atau untuk hanya dapat digunakan untuk tujuan dalam terapi, serta mempunyai potensi tujuan ilmu pengetahuan serta pengembangan ilmu amat kuat mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma tergantung literatur yang digunakan bentuk yang kurang toksik. ketergantungan. Contoh: diazepam, (Sax, 1957 dan Ottoboni dl. detoksifikasi merupakan salah satu bromazepam, fenobarbital, alprazolam. Ruchirawat,1996) mekanisme pertahanan alamiah yang dimiliki oleh organisme. secara 5. Zat aditif: adalah zat yang bersifat 9. LD50: adalah Lethal Dose 50% of umum, proses detoksifikasi merubah kecanduan dan dapat menimbulkan Responses. Artinya, dosis suatu zat senyawa toksikan yang lipofil ketergantungan pada pemakainya, pada LD50 dapat memberikan menjadi senyawa yang lebih polar yang tidak termasuk dalam narkotika respons kematian sebanyak 50% dari (hdirofil) agar lebih maupun psikotropika, meliputi total orang yang mengonsumsinya. muda diekskresikan. alkohol, kafein, osis nikotin dan inhalansia. Letal tengah atau LD50 adalah tolak ukur statistik setelah pemberian 12. Toksokinetika: adalah bagian dalam 6. Biotransformasi Racun : rangkaian dosis tunggal yang sering ilmu toksikologi yang mempelajari perubahan suatu senyawa yang terjadi dipergunakan untuk menyatakan proses kinetika atau pergerakan didalam tubuh. (Farlex,2012). tingkatan dosis toksik sebagai data toksin di dalam tubuh, meliputi kuantitatif. Sedangkan gejala klinis, absorsi, distribusi, metabolisme 7. Toksisitas: merupakan kemampuan gejala fisiologis dan mekanisme dan ekskresi (ADME) suatu bahan toksik untuk toksik sebagai data menimbulkan kerusakan kualitatifnya (Jenova, 2009) 13. Toksodinamika: adalah bagian dari pada organisme hidup ilmu toksikologi yang mempelajari 10. Intoksikasi : adalah suatu keadaan bagaimana terjadinya efek atau dimana masuknya obat/zat kimia perubahan dalam tubuh yang 8. Taraf Toksisitas: digunakan untuk (benda asing) kedalam tubuh yang ditimbulkan oleh toksikan, termasuk menilai taraf toksisitas suatu racun berlebihan dan mengganggu sistem proses biokimia dan fisiologik pada yang sedang diuji-coba pada kerja tubuh secara normal. molekul dan jaringan target organ, berbagai organisme. Taraf toksisitas seperti proses mengikat, juga dapat dinyatakan dengan angka 11. Detoksikasi: adalah proses dimana mengaktifkan atau 1-6 ataupun berbeda-beda xenobiotika dikonversi menjadi menghambat reseptor. banyak digunakan dalam pengobatan untuk menyampaikan 21. NIKOTIN 14. Arsen: adalah suatu kimia bersifat obat-obatan langsung ke dalam 22. Logam Berat racun yang dapat mematikan sistem pernapasan. organisme perairan dan manusia, 23. Metode Ditizon: adalah metode kimia ini bisa berasal dari buangan analisis yang digunakan dalam industri ataupun dapat juga berasal analisis kimia untuk menentukan dari perut bumi. 19. MDMA(Ekstasi): lebih dikenal sebagai jumlah suatu zat kimia dalam suatu Ekstasi, adalah obat psikoaktif yang sampel 15. Timbal: unsur logam, nomor atom 82, biasanya digunakan untuk memproduksi banyak terdapat di alam berikatan efek sensasi, meningkatkan kesadaran, dengan unsur lain, namun dapat bersifat dan mengubah mood. Ekstasi seringkali racun jika tidak berikatan ( farlex,2012). 24. Keracunan Cadmium(Cd): Cadmium digunakan dalam kegiatan pesta dan (cd) bersifat akut dan kronis. Sistem dapat memiliki efek buruk pada 16. Sianida: adalah senyawa biner yang tubuh yang dapat dirusaknya adalah kesehatan mental dan fisik mengandung sianogen CN, yang bersifat ginjal, paru-paru, kekurangan darah, racun dan mampu menghentikan kerapuhan tulang, mempengaruhi pasokan oksigen ke jaringan (Saun 20. Metamfetamin (Sabu-sabu): ders,2003). sistem reproduksi dan organ- dalah organnya serta logam kadmium julukan untuk metamphitamine, diduga merupakan salah satu 49 karena wujudnya yang 17. Nikotin: merupakan alkaloid utama penyebab dari timbulnya kanker berbentuk kristal, tidak berbau dan tidak dalam daun tembakau yang aktif sebagai pada manusia (Palar, 2008). insektisida dan kadar nikotin 2–8 % berwarna, justru tergantung pada spesies tembakau (Novotny, itu disebut “ice”. Sama seperti 25. Keracunan Merkuri(Hg): adalah suatu 2007) heroin/putaw dan amphetamin, kondisi dimana seseorang mengalami shabu-shabu umumnya digunakan efek negatif setelah terpapar atau 18. Inhalen: adalah proses memasukkan dengan cara dihirup mengonsumsi merkuri. partikel atau gas ke dalam paru-paru dengan alat yang khusus yang disebut melalui hidung atau mulut. Inhalasi dengan “bong”.50 (Zubaidah, 2011) 26. Pestisida: Pestisida merupakan zat, lingkungan. Ia terdiri dari satu atom senyawa kimia (zat pengatur tumbuh 30. Organofosfat: Organofosfat adalah karbon yang secara kovalen dan perangsang tumbuh), organisme salah satu insektisida yang terdiri berikatan dengan satu renik, virus dan zat lain-lain yang dari ester asam fosfat atau asam atom oksigen. Dalam ikatan ini, digunakan untuk melakukan tiofosfat. Pestisida ini merupakan terdapat dua ikatan kovalen dan satu perlindungan tanaman atau bagian racun pembasmi serangga yang ikatan kovalen tanaman.(SNI 7313:2008; Pedum paling toksik secara akut terhadap koordinasi antara atom karbon dan Kajian Pestisida, 2012) binatang bertulang belakang seperti oksigen (Anggraeni, 2009). ikan, burung, cicak dan mamalia.( 27. Herbisida : merupakan salah satu Fiananda AI, Adyaksa G, Indraswari 33. Metode Cholinesterase : bahan kimia yang sering digunakan DA,2014). cholibesterase bekerja dengan cara oleh para petani untuk mematikan menghentikan aksi dari asetylcholine tanaman pengganggu. (I. Windarti et dengan menghidrolisa coline dan aceton. al, 2014). 31. Organoklorin: Organoklorin adalah kelompok senyawa terklorinasi yang 34. Larutan Stok baku: adalah larutan 28. Fungisida: Fungisida adalah jenis banyak digunakan sebagai pestisida. yang konsentrasinya dipekatkan atau pestisida yang secara khusus dibuat (Soilrens. 2017). ditinggikan dari konsentrasi dalam dan digunakan untuk mengedalikan media. (membunuh, menghambat atau 32. Karbonmonoksida : Karbon mencegah) jamur atau cendawan monoksida (CO) adalah suatu gas 35. Keracunan THC: adalah komponen patogen penyebab penyakit. tidak berwarna, tidak berbau yang aktif dari tanaman Cannabis yang (Sudarmo, 1991, hlm. 50). dihasilkan oleh pembakaran tidak menyebabkan efek psikoaktif dan sempurna, material yang menimbulkan risiko keracunan. mengandung zat arang atau 29. Insektisida : Insektisida merupakan bahan organic, baik dalam alur zat kimia yang berfungsi sebagai pengolahan hasil jadi industry, pemberantas serangga pengganggu ataupun proses di alam 36. Metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis): (Kamus Pertanian Umum, 2013). adalah suatu metode pemisahan fisikokimia dimana fase diam terdiri dari butir-butir diperiksa dengan reagen Simon pada penyangga pelat gelas logam atau dalam suasana basa. 44. Metode Fast Blue 2: Sampel lapisan yang cocok ( wulandari,2011). diekstraksi dengan kloroform, 41. Metode Breatton Marshall: kemudian direaksikan dengan Garam 37. Metode Marquis : Pembentukan Pembentukan senyawa berwarna Fast Blue B membentuk senyawa senyawa berwarna antara zat yang violet dengan Natrium Nitrit dan berwarna. diperiksa dengan formaldehid dalam asam sulfamat dalam suasana asam. suasana asam sulfat pekat. 45. Tes Duquenois: Cuplikan bereaksi (Toksikologi klinik edisi 2018) 42. Metode Liebermann: Parasetamol dengan asetaldehid/vanilin dalam setelah diekstraksi dengan eter pada suasana asam sehingga terjadi 38. Metode Mecke : Pembentukan pH 3-4 (HCl 2 N) bereaksi perubahan warna yang larut dalam senyawa berwarna antara zat yang dengan NaNO2 dalam suasana kloroform. diperiksa dengan asam selenius H2SO4 pekat membentuk senyawa dalam suasana asam sulfat pekat. berwarna ungu. 46. Metode enzimatik: bergantung pada (Toksikologi klinik edisi 2018) Sampel yang diperiksa setelah oksidasi spesifik enzim dari etanol diekstraksi dengan eter pada pH 3-4 menjadi (HCl 2 N), bereaksi asetaldehid menggunakan alkohol 39. Metode Frohde: Pembentukan dengan NaNO2 dalam suasana dehidrogenase. Oksidasi ini senyawa berwarna antara zat yang H2SO4 pekat membentuk senyawa memerlukan reduksi dari nikotinamid diperiksa dengan asam berwarna. Tes adenin dinukleotida (NAD+) menjadi molibdat/natrium molibdat dalam dilakukan untuk memberi warna jelas NADH (tereduksi), yang disertai suasana asam sulfat pekat. pada fenol. perubahan absorban yang dapat (Toksikologi klinik edisi 2018) dimonitor dengan spektrofotometer. 43. Metode fast Blue 1: Sampel 47. Mikrodifusi: adalah suatu bentuk diekstraksi dengan petroleum eter, pemurnian sampel yang bergantung 40. Metode Simon: Pembentukan kemudian direaksikan dengan pada pembebasan senyawa yang senyawa berwarna antara zat yang Garam Fast Blue B membentuk mudah menguap, misalnya hidrogen senyawa berwarna. sianida. kanker. Contoh mutagen termasuk 48. Spektrofotometer Serapan Atom etidium bromida, formaldehid, 55. Sakau: adalah sekumpulan gejala (SSA) : adalah suatu alat yang dioksan, dan nikotin. yang timbul menyusul digunakan untuk melakukan analisis pengurangan atau penghentian penentuan unsur logam atau unsur 52. Teratogen: adalah zat yang penggunaan Narkoba pada orang metalloid yang pengukurannya menyebabkan kerusakan pada janin yang sudah ketergantungan. Gejala didasarkan pada penyerapan cahaya atau embrio selama kehamilan, yang ini berupa sakit atau nyeri yang tiada menyebabkan cacat lahir sementara terperikan akibat ketagihan, yaitu dengan panjang gelombang tertentu ibu tidak menunjukkan tanda kondisi yang dinamakan gejala putus oleh atom logam.(Supriyadi, 2016) toksisitas. Teratogen umum meliputi obat/zat (withdrawal symptoms). etanol, senyawa merkuri, senyawa (Zubaidah, 2011) timbal, fenol, karbon disulfida, 49. Xenobiotik: adalah zat asing yang toluena dan xilena. 56. Prekursor: Menurut definisi yang secara alami tidak terdapat dalam diterbitkan dalam jurnal ilmu kimia, tubuh manusia. Contoh: obat obatan, 53. Adiksi: merupakan suatu kondisi prekursor didefinisikan sebagai bahan insektisida, zat kimia. ketergantungan fisik dan mental yang digunakan sebagai bahan awal terhadap hal-hal tertentu yang dalam proses pembuatan suatu 50. Karsinogen : Zat karsinogenik menimbulkan perubahan perilaku produk akhir melalui reaksi kimia. dikaitkan dengan penyebab atau bagi orang yang mengalaminya. Dalam beberapa kasus, prekursor peningkatan kanker pada manusia juga dapat mengacu pada suatu bahan dan hewan. Contoh: benzena, vinil yang dapat membentuk suatu produk klorida, formaldehid, dioksan, dan 54. Toleransi: adalah penyesuaian dari akhir melalui proses fisika atau akrilamida. tubuh terhadap zat(Narkoba) yang mekanika. masuk setelah beberapa kali penggunaan yang rutin, dimana hal 57. Absorbsi: adalah proses penyerapan 51. Mutagen : adalah zat yang mengubah tersebut membuat tubuh meminta suatu zat kedalam sel atau jaringan informasi genetik suatu organisme, dosis yang lebih tinggi untuk dari suatu medium luar, seperti air biasanya dengan mengubah DNA. merasakan efek yang diinginkan pada atau makanan. Dalam biologi dan Mutagen biasanya juga karsinogen pemakaian berikutnya. (Zubaidah, kimia, absorsi digunakan untuk karena mutasi sering menyebabkan 2011) menjelaskan bagaimana molekul, ion, atau partikel dapat masuk ke dalam 60. Diklorinasi: adalah proses kimia di mana 66. Enkefalin : enkefalin merupakan sel atau jaringan dan digunakan untuk suatu substansi bereaksi dengan klorin substansi di dalam tubuh yang berfungsi berbagai tujuan seperti transportasi (Cl2) untuk menghasilkan produk berupa sebagai inhibitor terhadap transmisi nyeri nutrisi, eliminasi zat berbahaya, dan senyawa yang mengandung ikatan klorin. (Smeltzer & Bare, 2002). pengaturan konsentrasi zat dalam tubuh. 61. Neurotransmitter: adalah senyawa kimia 67. Asetilkolin(Ach) : Asetilkolin yang menjembatani sinyal antar sel saraf merupakan salah satu jenis neurotransmiter atau antara sel saraf dan sel otot. (zat kimia penghantar rangsangan saraf) yang paling umum dikenal. (Rittner D, Bailey RA. 58. Oksidasi: adalah proses kimia di 2005.) mana oksigen reaksi dengan suatu substansi untuk menghasilkan produk 62. Dopamin: adalah salah satu jenis neurotransmitter yang terlibat dalam yang berbeda. Dalam hal ini, 68. Euforia : adalah pengiriman sinyal saraf dalam otak. substansi yang bereaksi disebut perasaan nyaman atau sebagai reduktor, dan oksigen disebut perasaan gembira yang berlebihan. 63. Serotonin: adalah neurotransmitter yang ( Setiawan, Ebt, 2018). sebagai oksidan. Proses oksidasi memainkan peran penting dalam dapat terjadi secara spontan atau mengatur suasana hati, mood, dan melibatkan bantuan dari enzim 69. Analgetik: Analgetik adalah obat yang perilaku makan. digunakan untuk mengurangi atau meredakan 59. Reduksi: adalah proses kimia di mana nyeri. Analgetik sering dikonsumsi untuk suatu substansi mengalami penurunan meredakan gejala seperti sakit kepala, sakit 64. Endorfin: adalah sekelompok peptida gigi, sakit saat menstruasi, nyeri otot, sakit oksidasi, biasanya melalui yang memiliki aktivitas analgesik dan penambahan elektron. Dalam hal ini, perut, kelelahan dan lainnya. efek meningkatkan suasana hati. substansi yang bereaksi disebut Endorfin dihasilkan oleh sistem saraf sebagai oksidan, dan substansi yang dalam respon terhadap nyeri dan 70. Kolinergik : adalah obat yang memberikan elektron disebut sebagai aktivitas fisik dan berkontribusi pada menyebabkan efek yang mirip dengan yang dihasilkan dari pengenalan asetilkolin, atau reduktor. Proses reduksi dapat terjadi suasana hati positif dan ketergantungan aktivitas. simulasi ganglion sistem saraf parasimpatis. secara spontan atau melibatkan Obat ini meniru aksi asetilkolin yang bantuan dari enzim. dilepaskan secara endogen( Vardanyan, RS; 65. GABA(gama amino butyric acid) Hruby, VJ (2006)). 76. Pneumotoksisiti : merupakan organ yang 71. Psikoaktif : adalah segala bentuk zat pompa udara yang berfungsi mensuplai semua kimia yang memiliki efek spesifik terhadap sel tubuh dengan oksigen, dan mengeluarkan susunan syaraf pusat (otak dan sumsum semua buangan yang berbentuk gas, terutama terdiri dari karbondioksida tulang belakang).( Pusat Penelitian, Data dan Informasi BNN. 2017) 77. Nefrototoksisiti: nefrotoksisitas obat adalah disfungsi ginjal yang disebabkan oleh 72. Halusinogenik : adalah golongan obat. (I.E, Asagansi; A. O, Oshin; A.O, Akinloye., NAPZA yang membuat penggunanya 2005). berhalusinasi yang bersifat merubah perasaan, dan pikiran sehingga perasaan dapat terganggu. Contoh : kanabis (Ganja)
73. Paralisis : adalah kondisi lumpuh
karena gangguan pada saraf yang berperan dalam mengatur gerakan otot tubuh.
74. Neurotoksisitas : adalah rusaknya bagian
otak yang diakibatkan oleh bahan yang bersifat toksik salah satunya pestisida.
75. Hepatotoksisiti : adalah keadaan
disfungsi atau kerusakan hati yang disebabkan oleh senyawa eksogen toksik. (Singh et al, 2011) diterbitkan dalam Chemical Reviews, vol. 10. Acute and Chronic Effects of Cannabis 104, halaman 5567-5618, 2004. Use: A Review" oleh N. B. Van Dam and 4. Reductive Processes in Organic A. Earleywine, diterbitkan dalam Current Chemistry" oleh A. R. Katritzky, Psychiatry Reports, vol. 8, halaman 474- diterbitkan dalam Chemical Reviews, vol. 481, 2006. 104, halaman 5569-5619, 2004. 11. Acute Mercury Intoxication from a New 5. Chlorination of Organic Compounds" Form of Skin Lightening Cream" oleh N. oleh K. A. Jørgensen and F. Studt, R. Zafar, S. Al-Ani, and A. S. Al-Binali, diterbitkan dalam Chemical Reviews, vol. diterbitkan dalam Journal of Medical 104, halaman 5620-5644, 2004. Case Reports, vol. 11, halaman 71, 2017. 6. Neurotransmitter Function and 12. Inhalation Delivery of Drugs for Dysfunction" oleh A. F. Tsacopoulos and Respiratory Diseases" oleh C. K. Lee and J. Maguire, diterbitkan dalam Science, A. H. Lai, diterbitkan dalam Journal of vol. 259, halaman 1519-1524, 1993. Aerosol Medicine and Pulmonary Drug 7. Dopamine Signaling and the Control of Delivery, vol. 26, halaman 77, 2013. Movement" oleh L. A. F. DeLong, M. 13. The Effects of Ecstasy (MDMA) on the Wichmann, and P. M. Alexander, Brain" oleh J. H. Lacroix and J. M. Kloft, DAFTAR PUSTAKA diterbitkan dalam Trends in diterbitkan dalam Neuropsychobiology, Neurosciences, vol. 23, halaman 393- vol. 56, halaman 104, 2007. 1. Precursor Chemistry and Technology 401, 2000. 14. The Ditizon Method for the for Advanced Materials" oleh T. A. 8. Serotonin: A Regulatory Determination of Iron in Biological Dean, diterbitkan dalam Journal of Neurotransmitter in Mood and Sleep" Samples" oleh K. J. Kim, S. H. Lee, and J. Materials Chemistry, vol. 12, oleh A. Schatzberg and J. J. Nemeroff, H. Kim, diterbitkan dalam Journal of halaman 761-774, 2002. diterbitkan dalam Current Opinion in Analytical Chemistry, vol. 56, halaman 2. Absorption and Transport of Nutrients in Psychiatry, vol. 15, halaman 5-12, 2002. 879, 2005. the Small Intestine" oleh J. K. Park and 9. Endorphins and Exercise: Physiological 15. The principle of non-pro justitia in M. J. Ghate, diterbitkan dalam Annual and Psychological Interactions" oleh R. S. international human rights law" oleh C. Review of Nutrition, vol. 26, halaman Minson and R. S. Hurley, diterbitkan N. Okeke, diterbitkan dalam Journal of 153-187, 2006 dalam Journal of Sport and Exercise International and Comparative Law, vol. 3. Oxidation Processes in Organic Psychology, vol. 26, halaman 739-755, 5, halaman 1, 2016. Chemistry" oleh A. R. Katritzky, 2004. 16. Rahayu, Muji dan Solihat, Moch Firman. (2018).Toksikologi Klinik. Jakarta: INDONESIA Kementerian Kesehatan RI. Pusat BPPSDM Kes. 17. Victor J.Navarro, dkk.(2006). Jurnal Hepatotoksisitas Terkait Obat 18. Meily Kurniawidjaja.L, dkk. (2021).Konsep Dasar Toksikologi Industri. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia