Ayahku bernama Natal H. Napitupulu. Ia lahir tanggal 24 Desember 1968 di
Balige. Ayahku merupakan anak seorang kepala sekolah, sehingga membuatnya harus berpindah pindah dari satu kota ke kota lainnya. Nama kakekku Karal Napitupulu dan nama Nenekku Kartini Panjaitan. Ayahku anak ke-6 dari 9 bersaudara.
Masa kecil Ayahku cukup Bahagia karena kehidupannya tercukupi sehingga
membuat Ayahku menjadi anak yang nakal. Ayahku bersekolah di SD HKBP BALIGE. Setelah Ayahku lulus SD, Kakekku pindah tugas ke Bogor. Ayahku melanjutkan pendidikannya di Bogor, yaitu di SMP NEGERI 1 PARUNG, BOGOR. Ketika Ayahku di bangku SMP Ia selalu membuat masalah, dan pada akhirnya Kakekku mengirim Ayahku ke rumah Pamannya di Jakarta. Ia melanjutkan pendidikannya di Jakarta, yaitu di SMK NEGERI 53 JAKARTA.
Setelah lulus SMA, Ayahku mencoba melanjutkan pendidikan kepolisian, tetapi Ia
kalah karena kondisi tubuh yang tidak memenuhi syarat. Ayahku merasa frustasi, dan Ia pun akhirnya merantau ke Kalimantan. Di Kalimantan, Ayahku bekerja sebagai karyawan di perusahaan Lemigas. Di Kalimantan, kehidupannya cukup terpenuhi untuk dirinya sendiri.
3 tahun berlalu, Ayahku memilih untuk merantau lagi ke Palembang. Di sana Ia
bekerja di Bank Lippo sebagai karyawan bagian pemasaran. Ia sering bertukar kabar dengan Keluarganya. Ayahku tidak memiliki prestasi semasa pendidikannya karena sejak kecil Ayahku sudah nakal.
5 tahun berlalu, Ayahku kembali ke kampung Kakeknya di Balige, dan akhirnya
Ayahku menikah di Balige dengan wanita yang bernama Lenni Tambunan yang sekarang menjadi Ibuku. Di Balige Ayahku bekerja sebagai Jurnalis di GreenBerita. Ayahku seorang Ayah yang hebat. Aku bangga padanya, meskipun kami selalu bertengkar. Itu karena kepribadian kami sama.