Laporan Tahunan 2021 KIA KB
Laporan Tahunan 2021 KIA KB
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sehubungan dengan telah berakhirnya MDGs pada tahun 2015 , maka pada
tanggal 21 Oktober 2015 diterbitkan SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
yang menggantikan program sebelumnya yaitu MDGs . Pada SDGs tercantum pada
Goals ketiga bahwa “pada tahun 2030 , mengakhiri kematian bayi dan balita dapat
dicegah , dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal
setidaknya 12 per 1.000 KH dan angka kematian Balita 25 per 1.000 KH.
Adapun untuk jumlah kematian ibu di Kota Tasikmalaya pada tahun 2021,
yaitu 33 orang, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 29 orang. Tahun 2021 di
Puskesmas Parakannyasag tidak ada kematian ibu, sedangkan untuk kematian bayi di
Kota Tasikmalaya pada tahun 2021 yaitu 99 orang sedangkan kematian balita sebanyak
20 orang. Kematian bayi di puskesmas Parakannyasag ada 2 orang.
Banyak cara untuk mengatasi masalah kehamilan agar tidak beresiko tinggi,
salah satunya adalah mempersiapkan mental saat menjalani kehamilan tersebut dan
melakukan pemeriksaaan secara rutin. Dengan pemeriksaaan yang teratur, komplikasi
serta gangguan kehamilan dapat diketahui dan ditanggulangi sedini mungkin. Program
kesehatan menganjurkan agar ibu hamil melakukan paling sedikit empat kali
kunjungan untuk pemeriksaan selama kehamilan, menurut jadwal sebagai berikut:
paling sedikit sekali kunjungan dalam trimester pertama, paling sedikit sekali
kunjungan dam trimester kedua dan paling sekiti dua kali kunjungan dalam trimester
ketiga (Depkes RI, 2010).
Data dan informasi yang akan disajikan berikut ini menerangkan berbagai
indikator kesehatan anak yang meliputi prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR),
penanganan komplikasi neonatal, pelayanan kesehatan neonatal, pelayanan kesehatan
bayi, dan pelayanan kesehatan balita.
Berbagai upaya juga dilakukan antara lain dengan meningkatkan kualitas kerja
staf khususnya bidan kelurahan agar dapat berdaya guna dan berhasil guna dan juga
mendorong masyarakat itu sendiri untuk mau memanfaatkan sarana kesehatan yang
ada seperti Polindes, Posyandu dan memanfaatkan tenaga yang ada seperti kader,
dukun terlatih,dan yang terpenting agar masyarakat berperilaku hidup sehat dan
sehat.
Mengingat masih tinginya AKI dan AKB, maka kami menyusun Laporan
Tahunan KIA/KB UPTD Puskesmas Parakannyasag untuk mengevaluasi sejauh mana
pencapaian program KIA/KB sehingga dapat diketahui masalah serta cara
pemecahannya dan rencana yang harus dilkukan untuk tahun mendatang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
JumlahPenduduk
b. No. Kelurahan Jumlah Kk Total
L P
1. Parakannyasag 3201 4768 4760 9528
2. Panyingkiran 2840 3693 3634 7327
JUMLAH 6041 8461 8394 16855
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Gambar b.1
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
KELURAHAN PANYINGKIRAN
UPTD PUSKESMAS PARAKANNYASAG KOTA TASIKMALAYA
TAHUN 2021
Gambar b.2
TABEL. 2.2
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
UPTD PUSKESMAS PARAKANNYASAG KOTA TASIKMALAYA
TAHUN 2021
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 PARAKANNYASAG 419 676 856 893 1051 306 309 256 4766 457 706 890 911 1047 288 270 191 4760
2 PANYINGKIRAN 872 520 861 485 722 30 56 147 3693 866 494 1005 458 596 52 64 99 3634
JUMLAH 1291 1196 1717 1738 1773 336 365 403 8459 1323 1200 1895 1369 163 340 334 290 6914
Tabel 2.2
Gambar 2.3
Jumlah dan Jenis Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja
B. SUMBER DAYA
1. Keadaan Sarana dan Fasilitas Puskesmas
Puskesmas Parakannyasag terletak di Kelurahan Parakannyasag dengan jarak ± 3 km dari Kantor
Kecamatan sebagai pusat pemerintahan. Dalam rangka melaksanakan pelayanan kegiatan UPTD
Puskesmas Parakannyasag ditunjang dengan sarana dan fasilitas yang tersedia yaitu diantaranya ;
a. 1 unit bangunan puskesmas rawat jalan
b. 1 unit mobil puskesmas keliling
c. 4 unit kendaraan motor
Tingkat
No Jabatan Jumlah
pendidikan
a. Visi
UPTD Puskesmas Parakannyasag menuju Kota Tasikmalaya yang religius, maju dan
madani
b. Misi
1) Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan berkearifan lokal
2) Memantapkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan
3) Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat
4) Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia
5) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
1. Peningkatan pelayanan ANC sesuai standar bagi seluaruh ibu hamil di semua fasiltas
pelayanan
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten di
fasilitas kesehatan
3. Peningkatan pelayanan ibu nifas sesuai standar di semua fasilitas kesehatan
4. Peningkatan pelayanan neonatus sesuai standar di semua fasilitas kesehtan
5. Peningkatan deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh
tenaga kesehatan
6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan
pengamatan terus menerus oleh tenaga kesehatan
Tabel 3.1
No Indikator Target
1 Akses pelayanan Antenatal (Cakupan K1) 100%
Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia dapat ditinjau dari AKI dan AKB. Salah
satu faktor yang memengaruhi AKB adalah tenaga penolong persalinan. Meskipun banyak
ibu hamil yang pernah memeriksakan kehamilannya ke tenaga medis, namun masih banyak
persalinan yang ditolong oleh tenaga non medis, khususnya yang terjadi di pedesaan. Untuk
dapat menekan AKB dan AKI perlu digerakkan upaya Gerakan Sayang Ibu (GSI),
kelangsungan hidup, perkembangan serta perlindungan ibu dan anak, Gerakan Keluarga
Reproduksi Sehat (GKRS), Safe Motherhood, dan penempatan bidan di desa-desa (Depkes
RI, 2009; Kusmiran, 2011).
Kematian ibu adalah kasus kematian perempuan yang diakibatkan oleh proses yang
berhubungan dengan kehamilan (termasuk hamil ektopik), persalinan, abortus (termasuk
mola) dan masa dalam kurun waktu 42 hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa melihat
usia gestasi, dan tidak termasuk di dalam sebab kematian akibat kecelakaan atau kejadian
incidental (Kementrian Kesehatan RI, 2010).
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran prilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu,
kondisi lingkungan, tingkat pelayanan, kesehatan terutama untuk kesehatan ibu hamil,
pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas.
Jumlah kelahiran hidup yang terjadi pada tahun 2021 di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Parakannyasag sebanyak 298. Pada tahun 2021 tidak ada kematian ibu. Dapat
dilihat dari grafik dibawah ini
Gambar 4.1
Grafik Jumlah kasus Kematian Ibu Tahun 2017 - 2021
di UPTD Puskesmas Parakannyasag
Sedangkan untuk kematian Bayi dan Balita di UPTD Puskesmas Parakannyasag dapat
dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini:
Gambar 4.2
Grafik Jumlah Kematian Bayi dan Balita
Di UPTD Puskesmas Prakannyasag Tahun 2017-2021
Dari grafik kematian bayi dan balita di atas dapat dilihat jumlah kematian bayi dari
tahun 2017 sampai tahun 2021. Untuk tahun 2017 terdapat kematian neo sebanyak 5
orang, bayi 3 orang dan kematian balita sebanyak 2 orang, pada tahun 2018 sebanyak 3
kematian bayi, pada tahun 2019 sebanyak 1 kematian bayi, untuk tahun 2020 sebanyak 3
kematian bayi dan untuk tahun 2021 sebanyak 2 kematian bayi.
Di bab ini dapat dilihat pencapaian cakupan program KIA/KB di sertai dengan analisis,
baik analisis sederhana maupun analisis lanjut. Analisis adalah suatu pemeriksaan dan
evaluasi dari suatu informasi yang sesuai dan relevan dalam menyeleksi dalam suatu
tindakan yang baik dari berbagai macam alternatif variasi. Analisis yang dapat dilakukan
mulai dari yang sederhana hingga analisis lanjut sesuai dengan tingkat penggunaan data
yang di analisis dalam laporan ini adalah data PWS KIA dari beberapa indikator.
Tabel 5.1
Cakupan Pencapaian Program Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan KB Bulan Januari – Desember Tahun 2021
Kunjungan Bayi 23 7,96 166 57,44 23 7,96 189 65,40 26 9,00 215 74,39
4
Kunjungan Balita 91 7,93 624 54,36 90 7,84 714 62,20 87 7,58 801 69,77
5
KB aktif (CU/PUS) 2.803 86,75 2.805 86,82 2.815 87,12
6
KunjunganBayi 22 7,61 237 82,01 24 8,30 261 90,31 25 8,65 285 98,62
4
KunjunganBalita 87 7,58 888 77,35 80 6,97 968 84,32 93 8,10 1095 95,38
5
KB aktif (CU/PUS) 2.812 87,03 2.811 87,00 2.806 86,85
6
Tabel 5.3
VALIDASI DATA BAYI DAN BALITA
Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 27
PUSKESMAS PARAKANNYASAG DESEMBER 2021
1 Panyingkiran 142 1 4 1 0 1
2 Parakannyasag 156 0 1 0 0 0
Jumlah 298 1 5 1 0 1
Di bawah ini akan diuraikan analisis indikator program kesehatan ibu satu persatu
sebagai berikut:
Grafik 5.1
Akses Pelayanan Antenatal (Cakupan K1)
Di UPTD Puskesmas Parakanyasag Tahun 2021
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa akses pelayanan antenatal (K1)
mencapai target program dengan pencapaian sebesar 100 % .
Grafik 5.2
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (Cakupan K4)
Di UPTD Puskesmas Parakannyasag tahun 2021
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat cakupan pelayanan ibu hamil (Cakupan K4) di
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021 mencapai target yaitu sebesar 96,93 % .
Grafik 5.3
Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Pn)
Di UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021
Grafik 5.4
Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
Di UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa penanganan komplikasi obstetri pada ibu
hamil, bersalin dan nifas sebesar 96,9 %. Cakupan ini mencapai target , dari target program
85%.
Grafik 5.5
Cakupan Pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF3)
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF 3)
95,2 %%. Cakupan ini mencapai target , dari target program 92%.
Cakupan pelayanan kesehatan neonatus 0-28 hari (KN Lengkap) di UPTD Puskesmas
Parakannyasag Tahun 2021 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Grafik 5.7
Cakupan Pelayanan Neonatus lengkap
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021
Adalah cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitif oleh
tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Penanganan definitif adalah pemberian tindakan akhir
pada suatu kasus komplikasi neonatus yang pelaporannya dihitung 1 kali pada masa
Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 36
neonatal. Kasus komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus yang ditangani tanpa
melihat hasilnya hidup atau mati.
Grafik 5.8
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021
Pada grafik diatas dapat dilihat penanganan komplikasi pada neonatal di UPTD
Puskesmas Parakannyasag mencapai target dengan hasil cakupan sebesar 85,32 % dari
target yang seharusnya sebesar 84 %.
Grafik 5.9
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021
Pada grafik di atas bisa dilihat cakupan kunjungan bayi UPTD Puskesmas
Parakannyasag tahun 2021 mencapai target dengan pencapaian cakupan 98,62 % dari
target program sebesar 97 %. Semua kelurahan mencapai target.
Grafik 5.10
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021
Pada grafik diatas dapat dilihat cakupan pelayanan anak balita mencapai target,
pencapaian pada tahun 2021 sebesar 95,38 % dari target yang seharusnya sebesar 92 %.
Grafik 5.10
Cakupan KB Aktif Gakin
Di UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021
Dari grafik diatas dapat dilihat PUS gakin ber KB sudah mencapai target dengan
pencapaian sebesar 86,30 % dari target yang seharusnya sebesar 84% . sedangkan untuk
akseptor KB aktif keseluruhan dapat dilihat pada grafik dibawah ini ;
Dari grafik diatas dapat dilihat cakupan peserta KB aktif tahun 2021 sebesar 86,84%
mencapai target dari target program 84 % .
Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan variabel tertentu dengan variabell
terkait lainnya untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar variabel yang dimaksud.
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat cakupan KN1, KN lengkap, Penanganan Neo
Komplikasi, Kunjungan Bayi, Kunjungan Balita mengalami peningkatan di banding tahun
2020..
Untuk melihat terjadinya Drop Out (DO) indikator ibu hamil (lebih dari 10%) maka
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Analisis ini dilakukan dengan cara menbandingkan variabel tertentu dengan variabel
terkait lainnya untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel yang dimaksud.
Berikut hasil analisa lanjut kesehatan ibu di Puskesmas Parakannyasag tahun 2021.
Cakupan
Cakupan K4 Cakupan PN Kesenjangan
K1
No Kelurahan
K1- K4-
Abs % Abs % Abs % % %
K4 Pn
1 Panyingkiran 152 100 148 97,37 145 99,31 4 2,63 3 1,94
Pada tabel diatas dapat dilihat ada kesenjanagan (DO) indikator K1 dan K4 sebesar
3,07 % , untuk indikator K4 dan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 1,11 %, tidak
diperlukan penelusuran lebih lanjut karena kesenjangan / DO tidak lebih dari 10 %.
Grafik 5.15
Analisis Berdasarkan Skoring
Indikator PWS KIA Kesehatan Ibu dan Anak
UPTD Puskesmas Parakannyasag Bulan Desember 2021
Indikator Total
Penanganan Cakupan
Kelurahan Kunjungan Kunjungan
K1 K4 Pn KF3 PKO KN1 KN3 Neo Akseptor
Bayi Balita
Komplikasi Kb Aktif
Panyingkiran 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
Parakannyasag 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 41
Berdasarkan skoring dari kedua Kelurahan, panyingkiran mendapatkan jumlah scoring 43, parakannyasag mendapatkan jumlah scoring
41, kelurahan yang di prioritaskan untuk mendapatkan intervensi adalah kelurahan parakannyasag.
Untuk melihat pencapaian program KIA dengan program gizi dan Imunisasi dapat
dilihat pada grafik Continoum of care (COC) dibawah ini :
Grafik 5.16
Continum Of Care UPTD Puskesmas Parakannyasag
Tahun 2021
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pencapaian program KIA dengan gizi dan
imunisasi untuk tahun 2021 sudah sinergis. Diantaranya :
1. Pemberian Fe 3 pada ibu hamil sudah sama antara program kesehatan ibu dan
program gizi , yaitu sebanyak 317 orang
2. Pemberian Vitamin A pada ibu nifas pun sudah sama antara data dari Program
kesehatan ibu dan data menurut program gizi 299 orang.
3. Imunisasi Hb belum sama antara Program Imunisasi dan Program Anak untuk
imunisasi HB0 Sebanyak 293 orang, dan untuk KN1 sebanyak 299 orang.
4. Untuk Kunjungan bayi (B4) dan pemberian imunisasi Campak belum sama antara
data dari Program kesehatan anak dan program imunisasi, untuk kunjungan bayi
sebanyak 285 orang, sedangkan campak sebanyak 286 orang.
Ada kesenjangan kunjungan bayi dan imunisasi Campak sebanyak 1 orang dan
kelurahan parakannyasag terdapat kesenjangan imunisasi campak.
Tidak ada validasi data antara program imunisasi dan program anak.
PEMECAHAN MASALAH
Setelah dilakukan analisa terhadap cakupan program KIA/KB Tahun 2021, ditemukan
beberapa masalah yaitu pencapaian cakupan program yang belum sesuai target dan adanya
kematian Balita. Setelah dilakukan penentuan prioritas masalah terdapat beberapa faktor
yang menjadi penyebab. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan penyebab
masalah adalah membuat diagram fishbone dengan menggunakan data yang telah diolah
selama satu tahun terakhir. Dibawah ini bisa dilihat tabel urutan prioritas masalah cakupan
program KIA/KB pada tahun 2021
Tabel 6.1
Urutan prioritas masalah cakupan program KIA/KB
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021
Kematian
KRITERIA
Neonatus
5
Tingkat Urgensi/ Urgency (U)
5
Tingkat Keseriusan/ Seriousness (S)
5
Tingkat Perkembangan/ Growth (G)
TOTAL 125
Dari tabel di atas bisa dilihat kematian bayi menjadi prioritas masalah pertama,
prioritas masalah akan dicari akar penyebab masalah berdasarkan fishbone yang bisa dilihat
pada tabel dibawah ini