Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur status


kesehatan ibu dan anak pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka kematian ibu
(AKI). Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
Kematian Balita (AKABA). AKI merupakan salah satu indikator yang peka terhadap
kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI (yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup
tinggi jika dibandingkan dengan negara–negara tetangga di Kawasan ASEAN.

Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk mempersiapkan


generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk
menurunkan angka kematian anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan
sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai berusia
18 (delapan belas) tahun.

Upaya kesehatan anak antara lain diharapkan mampu menurunkan angka


kematian anak. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan anak yakni Angka
Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita
(AKABA). Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal (0-28 hari)
menjadi penting karena kematian neonatal memberi kontribusi terhadap 59%
kematian bayi.

Sehubungan dengan telah berakhirnya MDGs pada tahun 2015 , maka pada
tanggal 21 Oktober 2015 diterbitkan SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
yang menggantikan program sebelumnya yaitu MDGs . Pada SDGs tercantum pada
Goals ketiga bahwa “pada tahun 2030 , mengakhiri kematian bayi dan balita dapat
dicegah , dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal
setidaknya 12 per 1.000 KH dan angka kematian Balita 25 per 1.000 KH.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 1


hingga Untuk mencapai target penurunan AKB pada SDGs pada tahun 2030
yaitu sebesar 25 per 1.000 kelahiran hidup maka peningkatan akses dan kualitas
pelayanan bagi bayi baru lahir (neonatal) menjadi prioritas utama.

Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun


2012, angka Kematian Neonatus (AKN) pada tahun 2012 sebesar 19 per 1.000
kelahiran hidup. Angka ini sama dengan AKN berdasarkan SDKI tahun 2007 dan hanya
menurun 1 point dibanding SDKI tahun 2002-2003 yaitu 20 per 1.000 kelahiran hidup.
Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia, menurut survei demografi kesehatan
Indonesia 1997 adalah 52 per 1000 kelahiran hidup dengan angka kematian neonatal
25 per 1000 kelahiran hidup. Menurut survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995
gangguan perinatal merupakan penyebab utama kematian bayi (33,53%) di pulau
Jawa-Bali dan merupakan penyebab kematian kedua (26,9%) di Jawa-Bali.Kematian
bayi di Jawa Barat pada tahun 2015 sebanyak 3369 kasus , mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2014 sebanyak 3098 kasus.

Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah


besar. Angka kematian ibu (AKI) yang menurut SKRT 1986 adalah 450 per 100.000
kelahiran hidup mengalami penurunan yang lambat, yaitu menjadi 373 per 100.000
kelahiran hidup (SKRT, 1995). Tahun 2003 Indonesia tercatat sebagai negara tertinggi di
Asia Tenggara dalam pengumpulan AKI yaitu mencapai 470 per 100.000 kelahiran.
Tahun 2003 jumlah kematian ibu di Jawa Barat sebanyak 570 dan jumlah kematian bayi
sebanyak 2.854 orang (Dinkes Jawa Barat, 2003). Berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI (yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup
tinggi jika dibandingkan dengan negara–negara tetangga di Kawasan ASEAN. Sedangkan
jumlah kematian Ibu di Jawa Barat pada tahun 2015 mengalami peningkatan yaitu
sebanyak 823 kasus dibanding tahun 2014 sebanyak 748 kasus.

Adapun untuk jumlah kematian ibu di Kota Tasikmalaya pada tahun 2021,
yaitu 33 orang, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 29 orang. Tahun 2021 di
Puskesmas Parakannyasag tidak ada kematian ibu, sedangkan untuk kematian bayi di
Kota Tasikmalaya pada tahun 2021 yaitu 99 orang sedangkan kematian balita sebanyak
20 orang. Kematian bayi di puskesmas Parakannyasag ada 2 orang.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 2


Penyebab utama tingginya AKI adalah pendarahan, Hipertensi dalam
kehamilan, infeksi, artus lama/macet dan abortus. Proporsi ketiga penyebab kematian
ini telah berubah, dimana perdarahan dan infeksi semakin menurun sedangkan
Hipertensi dalam kehamilan proporsinnya semakin meningkat, hampir 30 % kematian
ibu di Indonesia pada tahun 2011 disebabkan oleh Hipertensi dalam kehamilan
(Kemenkes, 2013).

Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang


memperberat keadaaan ibu hamil seperti 4 terlalu ( terlalu muda, terlalu tua, terlalu
sering melahirkan dan terlalu dekat jarak kelahiran ) maupun yang mempersulit proses
penanganan kedaruratan kehamilan, persalinan dan nifas seperti 3 terlambat
(terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai
fasilitas kesehatan dan terlambat dalam penanganan kegawatdaruratan). Faktor
berpengaruh lainnya adalah ibu hamil yang menderita penyakit menular seperti
Malaria, HIV/AIDS, Tuberkulosis, Sifilis, penyakit tidak menular seperti Hipertensi,
Diabetes mellitus, gangguan jiwa, maupun yang mengalami kekurangan gizi.
(Kemenkes, 2015).

Banyak cara untuk mengatasi masalah kehamilan agar tidak beresiko tinggi,
salah satunya adalah mempersiapkan mental saat menjalani kehamilan tersebut dan
melakukan pemeriksaaan secara rutin. Dengan pemeriksaaan yang teratur, komplikasi
serta gangguan kehamilan dapat diketahui dan ditanggulangi sedini mungkin. Program
kesehatan menganjurkan agar ibu hamil melakukan paling sedikit empat kali
kunjungan untuk pemeriksaan selama kehamilan, menurut jadwal sebagai berikut:
paling sedikit sekali kunjungan dalam trimester pertama, paling sedikit sekali
kunjungan dam trimester kedua dan paling sekiti dua kali kunjungan dalam trimester
ketiga (Depkes RI, 2010).

Data dan informasi yang akan disajikan berikut ini menerangkan berbagai
indikator kesehatan anak yang meliputi prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR),
penanganan komplikasi neonatal, pelayanan kesehatan neonatal, pelayanan kesehatan
bayi, dan pelayanan kesehatan balita.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 3


Salah satu upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam mempercepat
penurunan AKI adalah mendekatkan pelayanan kebidanan kepada setiap ibu yang
membutuhkannya. Untuk itu sejak tahun 1990 ditempatkan bidan di setiap kelurahan
yang pada tahun 1996 telah mencapai target 54.120 bidan. Dengan demikian dapat
diasumsikan bahwa hampir semua kelurahan mempunyai akses untuk pelayanan
kebidanan.

Berbagai upaya juga dilakukan antara lain dengan meningkatkan kualitas kerja
staf khususnya bidan kelurahan agar dapat berdaya guna dan berhasil guna dan juga
mendorong masyarakat itu sendiri untuk mau memanfaatkan sarana kesehatan yang
ada seperti Polindes, Posyandu dan memanfaatkan tenaga yang ada seperti kader,
dukun terlatih,dan yang terpenting agar masyarakat berperilaku hidup sehat dan
sehat.

Mengingat masih tinginya AKI dan AKB, maka kami menyusun Laporan
Tahunan KIA/KB UPTD Puskesmas Parakannyasag untuk mengevaluasi sejauh mana
pencapaian program KIA/KB sehingga dapat diketahui masalah serta cara
pemecahannya dan rencana yang harus dilkukan untuk tahun mendatang.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Pelaksanaan Program KIA/KB dan hasil yang


telah dicapai di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Parakannyasag pada tahun 2021 serta
rencana kegiatan untuk tahun 2022

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Gambaran Pelaksanaan program KIA/KB di Wilayah Kerja


UPTD Puskesmas Parakannyasag Kota Tasikmalaya untuk tahun 2021.
b. Untuk mengetahui hasil kegiatan program KIA/KB di UPTD Puskesmas
Parakannyasag Kota Tasikmalaya tahun 2021.
c. Untuk mengetahui gambaran masalah dan prioritas masalah kesehatan di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Parakannyasag tahun 2021.
d. Sebagai dasar dalam pembuatan rencana kegiatan tahun 2022.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 4


BAB II
ANALISA SITUASI KESEHATAN
A. Data Umum
1. Geografi
Wilayah kerja Puskesmas Parakannyasag terdiri dari 2 kelurahan yaitu Kelurahan
Parakannyasag dan Kelurahan Panyingkiran, dengan luas wilayah 261.498 Ha.
- Batas wilayah kerja Puskesmas Parakannyasag :
 Sebelah utara : Kelurahan Nagarasari
 Sebelah barat : Kelurahan Sukarindik/ Indihiang
 Sebelah timur : Cipedes
 Sebelah selatan : Sukamulya / Cipedes

- Kondisi Geografis wilayah kerja Puskesmas Parakannyasag :


 Ketinggian tanah dari permukaan laut : 400 m
 Banyaknya curah hujan : 3500 mm/thn
 Suhu udara rata-rata : 27- 30 derajat celsius

Kondisi fisik Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Parakannyasag dilihat dari


penggunaan lahan terdiri dari tanah darat dan pesawahan.
2. Kependudukan
Jumlah penduduk Puskesmas Parakannyasag tahun 2021 sebanyak 16855 orang,
terdiri dari laki-laki sebanyak 8461 orang dan perempuan sebanyak 8394 orang dengan
perincian sebagai berikut :
a. Jumlah dan pertumbuhan penduduk.
Puskesmas Parakannyasag dalam 2 tahun terakhir merupakan daerah dengan
rata-rata laju pertumbuhan penduduk sebesar 4,3% dengan jumlah penduduk pada tahun
2009 sebanyak 15.131 jiwa, pada tahun 2010 sebanyak 15.816 jiwa, tahun 2011 sebanyak
17.094 dan tahun 2012 sebanyak 16.758 dan tahun 2013 sebanyak 16848 jiwa dan pada
tahun 2014 sebanyak 16.905 jiwa. Tahun 2015 sebanyak 16964 jiwa dan tahun 2016 se
banyak 16934 jiwa , tahun 2017 sebanyak 17.329 jiwa, dan Tahun 2018 sebanyak 17211, dan
tahun 2019 sebanyak 17073 jiwa.
Angka pertumbuhan penduduk tersebut hanya didasarkan kepada jumlah angka
kelahiran, kematian, yang datang serta yang pergi keluar daerah karena alasan pekerjaan
dan pindah tempat tinggal.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 5


Tabel 2.1
JUMLAH PENDUDUK TAHUN 2021
UPTD PUSKESMAS PARAKANNYASAG

JumlahPenduduk
b. No. Kelurahan Jumlah Kk Total
L P
1. Parakannyasag 3201 4768 4760 9528
2. Panyingkiran 2840 3693 3634 7327
JUMLAH 6041 8461 8394 16855
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Gambar b.1
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
KELURAHAN PANYINGKIRAN
UPTD PUSKESMAS PARAKANNYASAG KOTA TASIKMALAYA
TAHUN 2021

Gambar b.2

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 6


JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
KELURAHAN PARAKANNYASAG
UPTD PUSKESMAS PARAKANNYASAG KOTA TASIKMALAYA
TAHUN 2021

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 7


c. Persentase penduduk laki-laki dan perempuan berusaha > 10 tahun menurut tingkat pendidikan tertinggi

TABEL. 2.2
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
UPTD PUSKESMAS PARAKANNYASAG KOTA TASIKMALAYA
TAHUN 2021

LAKI-LAKI PEREMPUAN

TIDAK/ TIDAK/   TIDAK/ TIDAK/  


NO KELURAHAN BELUM BELUM SLTP/ SLTA/ AKADEMI/ s1/s BELUM BELUM SD/ SLTP/ SLTA/ AKADEMI/
SD/MI D I/II JUMLAH D I/II s1/s2 JUMLAH
PERNAH TAMAT MTs MA DIPLOMA 2 PERNAH TAMAT MI MTs MA DIPLOMA
SEKOLAH SD   SEKOLAH SD  

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 PARAKANNYASAG 419 676 856 893 1051 306 309 256 4766 457 706 890 911 1047 288 270 191 4760

2 PANYINGKIRAN 872 520 861 485 722 30 56 147 3693 866 494 1005 458 596 52 64 99 3634

JUMLAH 1291 1196 1717 1738 1773 336 365 403 8459 1323 1200 1895 1369 163 340 334 290 6914

Tabel 2.2

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 8


3. Sarana Pendidikan, Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat.
Untuk mendukung perkembangan dan dinamika penduduk serta meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia di wilayah Puskesmas Parakannyasag, maka perlu didukung dengan
sarana/prasarana pendidikan dan kesehatan. Berdasarkan data tahun 2021 di Puskesmas
Parakannyasag terdapat banyak sarana pendidikan baik formal maupun informal mulai dari
TK/TKA/TPA sampai jenjang Sekolah Tinggi. Demikian pula dengan sarana pelayanan
kesehatan yang untuk saat ini dikatakan sudah cukup banyak, namun masih perlu
ditingkatkan lagi mengingat pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Gambar 2.3
Jumlah dan Jenis Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Parakannyasag tahun 2021

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 9


Gambar 2.4
Jumlah Sarana dan Tenaga Kesehatan Di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Parakannyasag tahun 2021

B. SUMBER DAYA
1. Keadaan Sarana dan Fasilitas Puskesmas
Puskesmas Parakannyasag terletak di Kelurahan Parakannyasag dengan jarak ± 3 km dari Kantor
Kecamatan sebagai pusat pemerintahan. Dalam rangka melaksanakan pelayanan kegiatan UPTD
Puskesmas Parakannyasag ditunjang dengan sarana dan fasilitas yang tersedia yaitu diantaranya ;
a. 1 unit bangunan puskesmas rawat jalan
b. 1 unit mobil puskesmas keliling
c. 4 unit kendaraan motor

2. Sumber Daya Manusia UPTD Puskesmas Parakannyasag


Guna mendukung program peningkatan Kesehatan Masyarakat di wilayah Kerja
UPTD Puskesmas parakannyasag, maka ketersediaan tenaga medis merupakan salah satu
orientasi program pemerintah. Sebagai sumber daya manusia yang tersedia di Puskesmas
Parakannyasag pada tahun 2021 berdasarkan status tingkat pendidikan terakhir dan terdiri
dari:

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 10


Tabel 2.3
Jumlah Tenaga PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
UPTD Puskesmas Parakannyasag
Tahun 2021

Tingkat
No Jabatan Jumlah
pendidikan

1 Kepala Puskesmas 1 orang S-2


2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1 orang SI
3 Dokter Umum 1 orang S-1
4 Dokter Gigi 1 orang S-1
D-3 : 5
5 Perawat 6 orang
S-1 : 2
D-3 : 3
6 Perawat Gigi 3 orang

7 Bidan 7 orang D-3


8 Sanitarian 0 0
9 Nutrisionis (Gizi) 1 orang D-3
10 Apoteker 1 orang S-1
11 Asisten Apoteker 1 orang D-3
12 Analis Kesehatan 1 Orang D-3
Jumlah 24 Orang

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 11


BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan sumber


daya manusia untuk mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera lahir dan
batin. Keberhasilan pembangunan kesehatan di tandai oleh sampai meningkatan drajat
kesehatan masyarakat, mutu pelayanan prima, sarana dan prasarana yang menandai serta
berprilaku hidup sehat.

3.1 Visi dan Misi UPTD Puskesmas Parakannyasag


Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang di beri kewenangan
dan tanggungjawab bidang kesehatan di tingkat kecamatan/wilayah kerja, dalam
oprasionalnya telah diatur dalam keputusan Mentri Kesehatan RI nomor 128 Tahun 2004
tentang kebijakan Dasar Puskesmas dan Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 19 Tahun
2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja UPTD Puskesmas pada Dinas Kesehatan
Kota Tasikmalaya.

a. Visi
UPTD Puskesmas Parakannyasag menuju Kota Tasikmalaya yang religius, maju dan
madani

b. Misi
1) Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan berkearifan lokal
2) Memantapkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan
3) Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat
4) Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia
5) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 12


c. Strategi dan langkah-langkah
1) Mengembangkan pelayanan kesehatan berbasis keluarga (PIS PK)
2) Penggerakan PHBS dengan mengembangkan paradigma sehat
3) Mengoptimalkan SDM secara efektif dan efisien
4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningktan jenjang
pendidikan, pelatihan, seminar dll
5) Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan kemitraan dengan stakeholder yang
ada di wilayah kerja.

3.2 Kebijakan dan Strategi Program KIA


Kebijakan merupakan ketentuan yang telah di sampaikan pihak terkait yang di
tetapkan oleh pihak yang berwenang untuk di jadikan pedoman, pegangan petunjuk bagi
aparatur pemerintah dan masyarakat, agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam
upaya mencapai sasaran, tujuan, misi, dan visi pemerintah daerah.

Prinsip pengelolaan program KIA bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan


jangkauan serta meningkatakan mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Adapun
pokok kegiatan KIA adalah :

1. Peningkatan pelayanan ANC sesuai standar bagi seluaruh ibu hamil di semua fasiltas
pelayanan
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten di
fasilitas kesehatan
3. Peningkatan pelayanan ibu nifas sesuai standar di semua fasilitas kesehatan
4. Peningkatan pelayanan neonatus sesuai standar di semua fasilitas kesehtan
5. Peningkatan deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh
tenaga kesehatan
6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan
pengamatan terus menerus oleh tenaga kesehatan

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 13


7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar dI semua fasilitas
kesehatan
8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh balita sesuai standar di semua
fasilitas kesehtan
9. Peningkatan pelayanan KB

3.3 Target dan Sasaran Program Kesehatan Ibu


Data di bawah ini menunjukan sasaran Program KIA dan KB UPTD Puskesmas
Parakannyasag Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Tahun 2021.

Tabel 3.1

Sasaran Proyeksi Program KIA

UPTD Puskesmas Parakannyasag Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Tahun 2021

SASARAN SASARAN IBU


NO KELURAHAN BAYI BALITA PUS
IBU HAMIL BERSALIN

1 Panyingkiran 152 145 134 534 1502

2 Parakannyasag 174 167 155 614 1729

3 Puskesmas 326 312 289 1148 3231

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 14


Adapun target program Kesehatan Ibu , Anak dan KB Tahun 2021 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Target Cakupan Program KIA/KB
UPTD Puskesmas Parakannyasag Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Tahun 2021

No Indikator Target
1 Akses pelayanan Antenatal (Cakupan K1) 100%

2 Cakupan pelayanan ibu hamil (Cakupan K4) 96%

3 Cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan 92%

4 Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF3) 92%

5 Cakupan penanganan komplikasi kebidanan yang ditangani 85%

6 Cakupan peserta KB aktif 84%

7 Cakupan kunjungan Neonatus ke 1 (KN1) 98%

8 Cakupan kunjungan Neonatus ke 3 (KN Lengkap) 95%

9 Cakupan Komplikasi neonatus yang di tangani 84%

10 Cakupan Kunjungan Bayi 97%

11 Cakupan Kunjungan Balita 92%

12 Cakupan SDIDTK 80%

13 Cakupan MTBM 80%

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 15


BAB IV
DERAJAT KESEHATAN

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan untuk mempertinggi derajat


kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Berkaitan dengan itu perlu terus ditingkatkan berbagai upaya terutama untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang lebih baik serta semakin
memperluas cakupan pelayanan kesehatan. Salah satu sasaran utama pembangunan
kesehatan diarahkan pada peningkatan kualitas ibu dan anak yang dewasa ini dirasakan
masih relatif rendah. Hal ini tentunya dapat berpengaruh terhadap derajat kesehatan ibu
dan anak (Depkes RI, 1999).

Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia dapat ditinjau dari AKI dan AKB. Salah
satu faktor yang memengaruhi AKB adalah tenaga penolong persalinan. Meskipun banyak
ibu hamil yang pernah memeriksakan kehamilannya ke tenaga medis, namun masih banyak
persalinan yang ditolong oleh tenaga non medis, khususnya yang terjadi di pedesaan. Untuk
dapat menekan AKB dan AKI perlu digerakkan upaya Gerakan Sayang Ibu (GSI),
kelangsungan hidup, perkembangan serta perlindungan ibu dan anak, Gerakan Keluarga
Reproduksi Sehat (GKRS), Safe Motherhood, dan penempatan bidan di desa-desa (Depkes
RI, 2009; Kusmiran, 2011).

Upaya Safe Motherhood merupakan upaya untuk menyelamatkan wanita agar


kehamilan dan persalinan dapat dilalui dengan sehat dan aman, serta menghasilkan bayi
yang sehat. Di Indonesia, upaya Safe Motherhood diterjemahkan sebagai upaya
kesejahteraan/ keselamatan ibu. Kesejahteraan ibu menunjukkan ruang lingkup yang luas,
meliputi hal-hal di luar kesehatan, sedangkan keselamatan ibu berorientasi khusus pada
aspek kesehatan. Safe Motherhood memiliki Empat Pilar utama yaitu; 1) Keluarga
berencana, 2) Pelayanan Antenatal Care (ANC), 3) Persalinan yang aman, 4) Pelayanan
obstetric essensi/emergensi. Pilar yang kedua yaitu pelayanan antenatal care yang
bertujuan utamanya mencegah komplikasi obstetri dan memastikan bahwa komplikasi
dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai (Prawirohardjo, 2010).

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 16


Tingginya Angka Kematian Ibu dapat menunjukan masih rendahnya kualitas
pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat
kesehatan suatu wilayah.

Kematian ibu adalah kasus kematian perempuan yang diakibatkan oleh proses yang
berhubungan dengan kehamilan (termasuk hamil ektopik), persalinan, abortus (termasuk
mola) dan masa dalam kurun waktu 42 hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa melihat
usia gestasi, dan tidak termasuk di dalam sebab kematian akibat kecelakaan atau kejadian
incidental (Kementrian Kesehatan RI, 2010).

Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran prilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu,
kondisi lingkungan, tingkat pelayanan, kesehatan terutama untuk kesehatan ibu hamil,
pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas.

Jumlah kelahiran hidup yang terjadi pada tahun 2021 di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Parakannyasag sebanyak 298. Pada tahun 2021 tidak ada kematian ibu. Dapat
dilihat dari grafik dibawah ini

Gambar 4.1
Grafik Jumlah kasus Kematian Ibu Tahun 2017 - 2021
di UPTD Puskesmas Parakannyasag

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Parakannyasag 2021

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 17


Berdasarkan grafik di atas dapat di lihat bahwa jumlah kematian ibu yang terjadi
pada tahun 2017 sampai tahun 2021. Pada tahun 2017 terdapat 2 kasus untuk tahun 2018
sampai 2021 tidak ada kematian ibu.

Sedangkan untuk kematian Bayi dan Balita di UPTD Puskesmas Parakannyasag dapat
dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini:

Gambar 4.2
Grafik Jumlah Kematian Bayi dan Balita
Di UPTD Puskesmas Prakannyasag Tahun 2017-2021

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Parakannyasag 2021

Dari grafik kematian bayi dan balita di atas dapat dilihat jumlah kematian bayi dari
tahun 2017 sampai tahun 2021. Untuk tahun 2017 terdapat kematian neo sebanyak 5
orang, bayi 3 orang dan kematian balita sebanyak 2 orang, pada tahun 2018 sebanyak 3
kematian bayi, pada tahun 2019 sebanyak 1 kematian bayi, untuk tahun 2020 sebanyak 3
kematian bayi dan untuk tahun 2021 sebanyak 2 kematian bayi.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 18


BAB V
PENCAPAIAN DAN ANALISIS PROGRAM KESEHATAN IBU
TAHUN 2021

Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator


pelayanan kesehatan dan capaian program kesehatan dengan menggunakan target.
Keberhasilan pelaksanaan upaya pelayanan kesehatan yang telah diberikan dapat
digambarkan dari hasil cakupan program yang telah ditetapkan dalam standar pelayanan
minimal (SPM), berikut gambaran hasil upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak di UPTD
Puskesmas Parakannyasag 2021.

Di bab ini dapat dilihat pencapaian cakupan program KIA/KB di sertai dengan analisis,
baik analisis sederhana maupun analisis lanjut. Analisis adalah suatu pemeriksaan dan
evaluasi dari suatu informasi yang sesuai dan relevan dalam menyeleksi dalam suatu
tindakan yang baik dari berbagai macam alternatif variasi. Analisis yang dapat dilakukan
mulai dari yang sederhana hingga analisis lanjut sesuai dengan tingkat penggunaan data
yang di analisis dalam laporan ini adalah data PWS KIA dari beberapa indikator.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 19


5.1 Cakupan Pencapaian Program Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan KB Tahun 2021

Tabel 5.1
Cakupan Pencapaian Program Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan KB Bulan Januari – Desember Tahun 2021

Januari Febuari Maret


No Indikator Sasaran bulan bulan bulan
% Kum % % Kum % % Kum %
ini ini ini
Akses Pelayanan
1 Antenatal 326 27 8,3 27 8,3 26 8,0 53 16,3 29 8,90 82 25,15
(Cakupan K1)
Cakupan
Pelayanan Ibu 27 8,3 27 8,3 26 8,0 53 16,3 28 8,59 81 24,85
2 326
Hamil (Cakupan
K4)
Cakupan
Persalinan Oleh 27 8,7 27 8,7 24 7,7 51 16,4 27 8,68 78 25,08
3 312
Tenaga Kesehatan
(Pn)
Cakupan
Pelayanan Nifas 25 8,0 25 8,0 24 7,7 49 15,8 26 8,36 75 24,12
4 312
Oleh Tenaga
Kesehatan (KF3)
Cakupan
Penangan 7 10,1 7 10,1 7 10,8 14 21,5 5 7,69 19 29,23
5 65
Komplikasi
Obstetri

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 20


April Mei Juni
No Indikator bulan bulan bulan
% Kum % % Kum % % Kum %
ini ini ini
Akses Pelayanan
Antenatal (Cakupan 27 8,28 109 33,44 28 8,59 137 42,02 27 8,28 164 50,31
1 K1)
Cakupan Pelayanan
Ibu Hamil (Cakupan 25 7,67 106 32,52 27 8,28 133 40,80 26 7,98 159 48,77
2 K4)
Cakupan Persalinan
22 7,07 100 32,15 27 8,68 127 40,84 23 7,40 150 48,23
Oleh Tenaga
3 Kesehatan (Pn)
Cakupan Pelayanan
24 7,72 99 31,83 26 8,36 125 40,19 24 7,72 149 47,91
Nifas Oleh Tenaga
4 Kesehatan (KF3)
Cakupan Penangan 5 7,69 24 36,92 5 7,69 29 44,62 5 7,69 34 52,31
5 Komplikasi Obstetri

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 21


Juli Agustus September
No Indikator bulan bulan bulan
% Kum % % Kum % % Kum %
ini ini ini
Akses Pelayanan
26 7,98 246 75,46
Antenatal (Cakupan 29 8,90 193 59,20 27 8,28 220 67,48
 1 K1)
Cakupan Pelayanan
26 7,98 238 73,01
Ibu Hamil (Cakupan 27 8,28 186 57,06 26 7,98 212 65,03
 2 K4)
Cakupan Persalinan
27 8,68 177 56,91 23 7,40 200 64,31 22 7,07 222 71,38
Oleh Tenaga
 3 Kesehatan (Pn)
Cakupan Pelayanan
27 8,68 176 56,59 24 7,72 200 64,31 22 7,07 222 71,38
Nifas Oleh Tenaga
 4 Kesehatan (KF3)
Cakupan Penangan 4 6,15 38 58,46 5 7,69 43 66,15 5 7,69 48 73,85
 5 Komplikasi Obstetri

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 22


Oktober November Desember
No Indikator bulan bulan bulan
% Kum % % Kum % % Kum %
ini ini ini
Akses Pelayanan
Antenatal (Cakupan 26 7,98 272 83,44 27 8,28 299 91,72 27 8,28 326 100
 1 K1)
Cakupan Pelayanan
Ibu Hamil (Cakupan 26 7,98 264 80,98 26 7,98 290 88,96 26 7,98 316 96,93
 2 K4)
Cakupan Persalinan
24 7,72 246 79,10 24 7,72 270 86,82 28 9,00 298 95,82
Oleh Tenaga
 3 Kesehatan (Pn)
Cakupan Pelayanan
23 7,40 245 78,78 24 7,72 269 86,50 28 9,00 297 95,50
Nifas Oleh Tenaga
 4 Kesehatan (KF3)
Cakupan Penangan 5 7,69 53 81,54 7 10,77 60 92,31 3 4,62 63 96,92
 5 Komplikasi Obstetri

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 23


Januari Febuari Maret
No Indikator Sasaran bulan bulan bulan
% Kum % % Kum % % Kum %
ini ini ini
Kunjungan
26 9,00 26 9,00 24 8,30 50 17,30 27 9,34 77 26,64
1 Neonatus Ke 1 (KN 315
1)
Kunjungan
25 8,65 25 8,65 23 7,96 48 16,61 29 10,03 77 26,64
2 Neonatus ke 3 315
(KN Lengkap)
Penanganan
4 6,83 4 6,83 6 10,24 10 17,06 4 6,83 14 23,89
3 Neonatus 63
Komplikasi
Kunjungan Bayi 25 8,65 25 8,65 24 8,30 49 16,96 22 7,61 71 24,57
4 315
Kunjungan Balita 110 9,58 110 9,58 95 8,28 205 17,86 73 6,36 278 24,22
5 1263
KB aktif (CU/PUS) 2.804 86,78 2.799 86,63 2.793 86,44
6 3231

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 24


April Mei Juni
No Indikator bulan bulan bulan
% Kum % % Kum % % Kum %
ini ini ini
Kunjungan Neonatus 22 7,61 99 34,26 26 9,00 125 43,25 23 7,96 148 51,21
1 Ke 1 (KN 1)
Kunjungan Neonatus 22 7,61 99 34,26 25 8,65 124 42,91 24 8,30 148 51,21
2 ke 3 (KN Lengkap)
Penanganan 6 10,24 20 34,13 3 5,12 23 39,25 3 5,12 26 44,37
3 Neonatus Komplikasi
Kunjungan Bayi 22 7,61 93 32,18 25 8,65 118 40,83 25 8,65 143 49,48
4
Kunjungan Balita 87 7,58 365 31,79 89 7,75 454 39,55 48 4,18 533 46,43
5
KB aktif (CU/PUS) 2.790 86,35 2.787 86,26 2.799 86,63
6

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 25


Juli Agustus September
NO Indikator bulan bulan bulan
% Kum % % Kum % % Kum %
ini ini ini
Kunjungan Neonatus 27 9,34 175 60,55 25 8,65 200 69,20 24 8,30 224 77,51
1 Ke 1 (KN 1)
Kunjungan Neonatus 27 9,34 175 60,55 25 8,65 200 69,20 24 8,30 224 77,51
2 ke 3 (KN Lengkap)
Penanganan
3 5,12 29 49,49 6 10,24 35 59,73 3 5,12 38 64,85
3 Neonatus Komplikasi

Kunjungan Bayi 23 7,96 166 57,44 23 7,96 189 65,40 26 9,00 215 74,39
4
Kunjungan Balita 91 7,93 624 54,36 90 7,84 714 62,20 87 7,58 801 69,77
5
KB aktif (CU/PUS) 2.803 86,75 2.805 86,82 2.815 87,12
6

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 26


Oktober November Desember
NO Indikator bulan bulan bulan
% Kum % % Kum % % Kum %
ini ini ini
Kunjungan Neonatus 26 9,00 250 86,51 24 8,30 274 94,81 25 8,65 299 103,46
1 Ke 1 (KN 1)
Kunjungan Neonatus 26 9,00 250 86,51 24 8,30 274 94,81 25 8,65 299 103,46
2 ke 3 (KN Lengkap)
Penanganan
4 6,83 42 71,67 3 5,12 45 76,79 5 8,53 50 85,32
3 Neonatus Komplikasi

KunjunganBayi 22 7,61 237 82,01 24 8,30 261 90,31 25 8,65 285 98,62
4
KunjunganBalita 87 7,58 888 77,35 80 6,97 968 84,32 93 8,10 1095 95,38
5
KB aktif (CU/PUS) 2.812 87,03 2.811 87,00 2.806 86,85
6

Tabel 5.3
VALIDASI DATA BAYI DAN BALITA
Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 27
PUSKESMAS PARAKANNYASAG DESEMBER 2021

KEADAAN BBL JUMLAH KEMATIAN BERDASARKAN USIA

NO KELURAHAN 0-7 HR 7-28 HR 29 HR-11 BLN 1 -5 THN


LAHIR
LAHIR MATI IUFD
HIDUP
-Sepsis - Kelainan Kongenital  

1 Panyingkiran 142 1 4 1 0 1
2 Parakannyasag 156 0 1 0 0 0
Jumlah 298 1 5 1 0 1

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 28


5.2 Analisis Sederhana

Analisis sederhana membandingkan cakupan hasil kegiatan antar wilayah terhadap


target dan kecenderungan dari waktu ke waktu. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui
Kelurahan mana yang paling memerlukan perhatian dan tindak lanjut yang harus
dilaksanakan.

Di bawah ini akan diuraikan analisis indikator program kesehatan ibu satu persatu
sebagai berikut:

5.2.1 Akses Pelayanan Antenatal (Cakupan K1)


Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam
standar pelayanan (SPK).Frekuensi pelayanan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan
(Depkes,2009). Indikator program KIA untuk memantau pelayanan antenatal adalah
kunjungan baru ibu hamil (K1) dan kunjungan ibu hamil yang telah mendapat pelayanan
antenatal empat kali (K4). Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali
mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu. Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan
antental serta kemampuan program dalam menggerakan masyarakat.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 29


Cakupan K1 di UPTD Puskesmas Parakannyasag tahun 2021 dapat dilihat pada grafik
5.1 dibawah ini:

Grafik 5.1
Akses Pelayanan Antenatal (Cakupan K1)
Di UPTD Puskesmas Parakanyasag Tahun 2021

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa akses pelayanan antenatal (K1)
mencapai target program dengan pencapaian sebesar 100 % .

5.2.2 Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (Cakupan K4)


Selain indikator K1, untuk memantau program KIA dalam kegiatan antenatal adalah
cakupan K4. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah Cakupan ibu hamil yang memperoleh
pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit 4 kali dengan frekwensi waktu
satu kali pada trimster ke 1, satu kali pada trimster ke 2 dan 2 kali pada trimester ke 3
disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui
cakupan pelayanan antenatal secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 30


waktu yg ditetapkan), Yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil disuatu wilayah,
Disamping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA.

Adapun cakupan kunjungan ibu hamil K4 di UPTD Puskesmas Parakannyasag 2021


dapat dilihat pada grafik 5.2 di bawah ini.

Grafik 5.2
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (Cakupan K4)
Di UPTD Puskesmas Parakannyasag tahun 2021

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat cakupan pelayanan ibu hamil (Cakupan K4) di
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021 mencapai target yaitu sebesar 96,93 % .

5.2.3 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Pn)


Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah cakupan ibu bersalin yang
mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memilki kompetensi
kebidanan, di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat
diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan dan ini
menggambarkan kemampuan manajemen program KIA dalam pertolongan persalinan sesuai
standar (Depkes, 2009).

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 31


Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Parakannyasag tahun
2020 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.3
Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Pn)
Di UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021

Berdasarkan grafik diatas pencapaian persalinan oleh tenaga kesehatan di UPTD


Puskesmas Parakannyasag tahun 2021 mencapai target dengan pencapaian sebesar 95,51 %
dari target sebesar 92,00 %.

5.2.4 Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri


Adalah cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu yang ditangani secara definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan
kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Penanganan definitif adalah
penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus
komplikasi kebidanan.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 32


Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
menyelenggrakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada ibu hamil bersalin dan
nifas dengan komplikasi.

Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri di UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun


2020 dapat dilihat pada gambar dan grafik di bawah ini:

Grafik 5.4
Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
Di UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa penanganan komplikasi obstetri pada ibu
hamil, bersalin dan nifas sebesar 96,9 %. Cakupan ini mencapai target , dari target program
85%.

5.2.5 Cakupan Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF 3)


Cakupan Pelayanan Kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam-3 hari, 8-14 hari
dan 36 – 42 hari setelah bersalin di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 33


Cakupan Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan ( KF 3 ) di Puskesmas parakannyasag
dapat dilhat pada grafik dibawah ini :

Grafik 5.5
Cakupan Pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF3)
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF 3)
95,2 %%. Cakupan ini mencapai target , dari target program 92%.

5.2.6 Cakupan Pelayanan Neonatus Pertama (KN1)


Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN1) adalah cakupan neonatus yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di suatu wilyah kerja
pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui akses atau jangkauan
pelayanan kesehatan neonatal.

Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN1) di UPTD Puskesmas Parakannyasag


dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 34


Grafik 5.6
Cakupan Pelayanan Neonatus pertama (KN 1)
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021

Berdasarkan grafik di atas cakupan pelayanan neonatus pertama (KN1) UPTD


Puskesmas Parakannyasag berada pada status mencapai target, di mana pencapaian 103,4 %
diatas target program yaitu 98% .

5.2.7 Cakupan Penanganan Neonatus Ke 3 (KN Lengkap)


Cakupan pelayanan kesehatan neonatus 0-28 hari (KN Lengkap) adalah cakupan
neonatus yang mendapat pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan frekwensi
waktu 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada hari ke 3 –hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8 sampai

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 35


hari ke 28 setelah lahir, di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator
ini dapat diketahui efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.

Cakupan pelayanan kesehatan neonatus 0-28 hari (KN Lengkap) di UPTD Puskesmas
Parakannyasag Tahun 2021 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 5.7
Cakupan Pelayanan Neonatus lengkap
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021

Berdasarkan grafik di atas cakupan KN Lengkap UPTD Puskesmas Parakannyasag


sudah mencapai target di mana pencapaianan sebesar 103,4 % dari target yang seharusnya
95 %. Semua Kelurahan mencapai target.

5.2.8. Cakupan Neonatus Komplikasi Yang Ditangani

Adalah cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitif oleh
tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Penanganan definitif adalah pemberian tindakan akhir
pada suatu kasus komplikasi neonatus yang pelaporannya dihitung 1 kali pada masa
Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 36
neonatal. Kasus komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus yang ditangani tanpa
melihat hasilnya hidup atau mati.

Indikator ini menunjukkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam


menangani kasus-kasus kegawatdaruratan neonatal, yang kemudian ditindaklanjuti sesuai
dengan kewenangannya atau dapat dirujuk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.

Cakupan penanganan komplikasi neonatus di UPTD Puskesmas Parakannyasag


Tahun 2021 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.8
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021

Pada grafik diatas dapat dilihat penanganan komplikasi pada neonatal di UPTD
Puskesmas Parakannyasag mencapai target dengan hasil cakupan sebesar 85,32 % dari
target yang seharusnya sebesar 84 %.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 37


5.2.9. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hari-11 bulan (Kunjungan Bayi)
Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali , pada
umur 29 hari-3bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, dan satu kali pada umur 6-9 bulan dan 1
kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Cakupan pelayanan kesehatan bayi di UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021


dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 5.9
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021

Pada grafik di atas bisa dilihat cakupan kunjungan bayi UPTD Puskesmas
Parakannyasag tahun 2021 mencapai target dengan pencapaian cakupan 98,62 % dari
target program sebesar 97 %. Semua kelurahan mencapai target.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 38


5.2.10. Cakupan Balita
Adalah cakupan anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai
standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan
perkembangan minimal 2x setahun , pemberian vitamin A 2x setahun.

Cakupan pelayanan anak balita (12-59 bulan) di UPTD Puskesmas Parakannyasag


Tahun 2021 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 5.10
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021

Pada grafik diatas dapat dilihat cakupan pelayanan anak balita mencapai target,
pencapaian pada tahun 2021 sebesar 95,38 % dari target yang seharusnya sebesar 92 %.

5.2.11. Cakupan KB Aktif


Adalah cakupan peserta KB yang baru dan lama yang masih aktif menggunakan alat
dan obat kontrasepsi (alokon) dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur. Indikator
ini menunjukan jumlah peserta KB baru dan lama saat ini untuk menunda, menjarangkan
kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 39


Dibawah ini bisa dilihat grafik cakupan peserta KB aktif di UPTD Puskesmas Parakannyasag ;

Grafik 5.10
Cakupan KB Aktif Gakin
Di UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021

Dari grafik diatas dapat dilihat PUS gakin ber KB sudah mencapai target dengan
pencapaian sebesar 86,30 % dari target yang seharusnya sebesar 84% . sedangkan untuk
akseptor KB aktif keseluruhan dapat dilihat pada grafik dibawah ini ;

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 40


Grafik 5.11
Cakupan Akseptor KB Aktif
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021

Dari grafik diatas dapat dilihat cakupan peserta KB aktif tahun 2021 sebesar 86,84%
mencapai target dari target program 84 % .

5.3 Analisis Lanjut

Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan variabel tertentu dengan variabell
terkait lainnya untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar variabel yang dimaksud.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 41


Grafik 5.12

Perbandingan Pencapaian Cakupan Program Kesehatan Ibu


UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2020 dan 2021

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat pencapaian cakupan Kesehatan Ibu


mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2020. K1, k4, persalinan oleh tenaga
kesehatan, penanganan komplikasi kebidanan dan KF 3 mengalami kenaikan.

Sedangkan untuk perbandingan pencapaian program kesehatan anak dapat dilihat


grafik dibawah ini.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 42


Grafik 5.13

Perbandingan Pencapaian Cakupan Program Kesehatan Anak


UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2020 dan 2021

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat cakupan KN1, KN lengkap, Penanganan Neo
Komplikasi, Kunjungan Bayi, Kunjungan Balita mengalami peningkatan di banding tahun
2020..

Untuk melihat terjadinya Drop Out (DO) indikator ibu hamil (lebih dari 10%) maka
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 43


Grafik 5.14
Analisis Drop Out Kesehatan Ibu
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021

Analisis ini dilakukan dengan cara menbandingkan variabel tertentu dengan variabel
terkait lainnya untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel yang dimaksud.
Berikut hasil analisa lanjut kesehatan ibu di Puskesmas Parakannyasag tahun 2021.

Cakupan
Cakupan K4 Cakupan PN Kesenjangan
K1
No Kelurahan
K1- K4-
Abs % Abs % Abs % % %
K4 Pn
1 Panyingkiran 152 100 148 97,37 145 99,31 4 2,63 3 1,94

2 Parakannyasag 174 100 168 96,55 154 92,22 6 3,45 14 4,33

  Puskesmas 326 100 316 96,93 299 95,82 10 3,07 17 1,11

Pada tabel diatas dapat dilihat ada kesenjanagan (DO) indikator K1 dan K4 sebesar
3,07 % , untuk indikator K4 dan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 1,11 %, tidak
diperlukan penelusuran lebih lanjut karena kesenjangan / DO tidak lebih dari 10 %.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 44


Apabila dilihat berdasarkan skoring cakupan tiap indikator tiap kelurahan untuk melihat kelurahan yang memerlukan prioritas intervensi dan
menunjukan kelurahan dengan status bermasalah dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Grafik 5.15
Analisis Berdasarkan Skoring
Indikator PWS KIA Kesehatan Ibu dan Anak
UPTD Puskesmas Parakannyasag Bulan Desember 2021
Indikator Total
Penanganan Cakupan
Kelurahan Kunjungan Kunjungan
K1 K4 Pn KF3 PKO KN1 KN3 Neo Akseptor
Bayi Balita
Komplikasi Kb Aktif
Panyingkiran 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
Parakannyasag 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 41

Berdasarkan skoring dari kedua Kelurahan, panyingkiran mendapatkan jumlah scoring 43, parakannyasag mendapatkan jumlah scoring
41, kelurahan yang di prioritaskan untuk mendapatkan intervensi adalah kelurahan parakannyasag.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2021 45


5.4 Continoum of care

Untuk melihat pencapaian program KIA dengan program gizi dan Imunisasi dapat
dilihat pada grafik Continoum of care (COC) dibawah ini :

Grafik 5.16
Continum Of Care UPTD Puskesmas Parakannyasag
Tahun 2021

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pencapaian program KIA dengan gizi dan
imunisasi untuk tahun 2021 sudah sinergis. Diantaranya :

1. Pemberian Fe 3 pada ibu hamil sudah sama antara program kesehatan ibu dan
program gizi , yaitu sebanyak 317 orang

2. Pemberian Vitamin A pada ibu nifas pun sudah sama antara data dari Program
kesehatan ibu dan data menurut program gizi 299 orang.

3. Imunisasi Hb belum sama antara Program Imunisasi dan Program Anak untuk
imunisasi HB0 Sebanyak 293 orang, dan untuk KN1 sebanyak 299 orang.

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2020 46


 Adanya kesenjangan sebanyak 6 orang di kelurahan panyingkiran. Hal ini
disebabkan karena adanya neonatus dengan BBLR sehingga tidak bisa
diberikan imunisasi HB0.

4. Untuk Kunjungan bayi (B4) dan pemberian imunisasi Campak belum sama antara
data dari Program kesehatan anak dan program imunisasi, untuk kunjungan bayi
sebanyak 285 orang, sedangkan campak sebanyak 286 orang.

 Ada kesenjangan kunjungan bayi dan imunisasi Campak sebanyak 1 orang dan
kelurahan parakannyasag terdapat kesenjangan imunisasi campak.

 Selama masa pandemi untuk pelayanan di hentikan sementara baik di


puskesmas maupun posyandu serta Praktek Mandiri Bidan, hal ini
menyebabkan ada beberapa kesalahan pencatatan dan pelaporan

 Tidak ada validasi data antara program imunisasi dan program anak.

 Setiap kelurahan tidak membuat PWS imunisasi

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2020 47


BAB VI

PEMECAHAN MASALAH

Setelah dilakukan analisa terhadap cakupan program KIA/KB Tahun 2021, ditemukan
beberapa masalah yaitu pencapaian cakupan program yang belum sesuai target dan adanya
kematian Balita. Setelah dilakukan penentuan prioritas masalah terdapat beberapa faktor
yang menjadi penyebab. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan penyebab
masalah adalah membuat diagram fishbone dengan menggunakan data yang telah diolah
selama satu tahun terakhir. Dibawah ini bisa dilihat tabel urutan prioritas masalah cakupan
program KIA/KB pada tahun 2021

Tabel 6.1
Urutan prioritas masalah cakupan program KIA/KB
UPTD Puskesmas Parakannyasag Tahun 2021

Kematian
KRITERIA
Neonatus

5
Tingkat Urgensi/ Urgency (U)

5
Tingkat Keseriusan/ Seriousness (S)

5
Tingkat Perkembangan/ Growth (G)

TOTAL 125

Dari tabel di atas bisa dilihat kematian bayi menjadi prioritas masalah pertama,
prioritas masalah akan dicari akar penyebab masalah berdasarkan fishbone yang bisa dilihat
pada tabel dibawah ini

Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2020 48


Laporan Tahunan Program KIA/KB Tahun 2020 49

Anda mungkin juga menyukai