Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEBIDANAN KOLABORASI PADA NY.

E USIA 22 tahun G1P0A0

UMUR KEHAMILAN 6+3 MINGGU DENGAN KEKURANG ENERGI KRONIK

DI PUSKESMAS PURWODADI I

Disusun oleh :

Oky Tri Setiowati

P1337424422233

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG


JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2022
ASUHAN KEBIDANAN KOLABORASI PADA NY. E USIA 22 tahun G1P0A0

UMUR KEHAMILAN 6+3 MINGGU DENGAN KEKURANG ENERGI KRONIK

DI PUSKESMAS PURWODADI I

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kolaborasi dalam Kasus Patologi

Disusun oleh :
Oky Tri Setiowati
P1337424422233

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG


JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Klinik MK :Asuhan Kebidanan Kolaborasi pada Kasus Patologis dan Komplikasi
( Bd: AI.8.804 ) telah dilakukan bimbingan dan ujian pada tanggal……………………..dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.

Semarang,

Diperiksa oleh,
Ketua Program Studi Sarjana Terapan Pembimbing
Kebidanan Semarang

Ida Ariyanti, S.SiT, M.Kes Umaroh, SKM, S.Tr.Keb, M.Kes


NIP.197005141998032001 NIP. 19690314 1998032002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Semarang

Sri Rahayu, S.Kp,Ns, S.Tr.Keb, M.Kes


NIP. 197408181998032001
RIWAYAT HIDUP PENULIS

a. Data Personal
Nama : Oky Tri Setiowati
NIM : P1337424118035
Tempat/Tanggal Lahir : Cilacap, 13 Oktober 1999
Alamat : Babakan Rt.01 Rw.01 Desa Palugon,
Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap
Program Studi : Sarjana Terapan Kebidanan Semarang
Angkat : 2022
Telp : 081329349366
Email : okitris4949@gmail.com
b. Riwayat Pendidikan
1. SD : SDN 01 Palugon (2006-2012)
2. SMP : SMPN 01 Majenang (2012-2015)
3. SMA : SMAN 01 Majenang (2015-2018)
4. PT : Poltekkes Kemenkes Semarang (2018-2021)
5. PT : Poltekkes Kemenkes Semarang (2022-Sekarang)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Prakti Klinik dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN
KOLABORASI PADA NY. E USIA 22 tahun G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 6+3 MINGGU DENGAN
KEKURANG ENERGI KRONIK DI PUSKESMAS PURWODADI I”. Penulisan Laporan Praktik
Klinik ini merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi mata kuliah Metodik Khusus dari
Prodi Sarajana Terapan Kebidanan Semarang Poltekkes Kemenkes Semarang.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktik Klinik ini tidak lepas dari
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Dr. Marsum, BE, S. Pd, MHP selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang.
2. Sri Rahayu, S.Kp.Ns, S.Tr. Keb, M. Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Semarang.
3. Ida Ariyanti, S.SiT, M.Keselaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Semarang Poltekkes Kemenkes Semarang.
4. Umaroh, SKM, S.Tr.Keb, M. Kes selaku Pembimbing Akademik
5. Sudarni, S.Tr.Keb dan Ida Sopariyanti, S.Tr.Keb, BDN selaku Pembimbing Lahan
6. Seluruh Dosen Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang yang telah
membekali ilmu kepada penulis yang sangat bermanfaat.
7. Keluarga terutama orang tua yang yang selalu memberikan kasih sayang dan mendukung
dalam menyusun Laporan Praktik Klinik .
8. Teman-teman seperjuangan yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat
dalam menyusun Laporan Praktik Klinik ini.
9. Penulis menyadari dalam pembuatan Laporan Praktik Klinik ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Tugas Praktik Klinik ini.

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan
nutrisi untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan
dalam jumlah yang banyak untuk pemenuhan gizi ibu sendiri dan
perkembangan janin yang dikandungnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya
dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi
yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Status gizi ibu hamil
merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi masyarakat. Jika
asupan gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh
maka akan terjadi defisiensi zat gizi (Khasanah, 2020)
Status gizi ibu hamil dapat diukur melalui pertambahan berat badan selama
kehamilan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT) prahamil, dan Lingkar Lengan Atas
(LiLA), Pengukuran antopometri tersebut adalah suatu cara untuk mengetahui risiko
status giziKekurangan Energi Kronik (KEK) wanita usia subur (WUS) dan digunakan
untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka panjang atau kronis. Ambang
batas yang digunakan untuk menentukan seorang ibu hamil berisiko KEK adalah 23,5
cm (Par’i, 2016)
Menurut (Ningrum and Cahyaningrum, 2018) kejadian KEK merupakan salah
satu kasus yang serius karena berdampak jangka panjang dan mempengaruhi daur
kehidupan. KEK terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara energi yang
diasup dan yang dikeluarkan dalam jangka waktu lama. KEK dapat dialami Wanita Usia
Subur (WUS) usia 15-45 tahun sejak remaja kemudian berlanjut pada masa
kehamilan dan menyusui akibat cadangan energi dan zat gizi yang rendah. Status KEK
sebelum hamil mempengaruhi pertumbuhan janin dan menjadi pertimbangan capaian
peningkatan berat selama kehamilan.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) proporsi ibu hamil yang
mengalami KEK di Indonesia sebesar 17,3%. Sedangkan risiko KEK di Jawa
Tengah sebanyak (23%) menduduki urutan ke-17 dari 33 provinsi di Indonesia. Salah
satu faktor penyebab kejadian KEK ibu hamil adalah usia perempuan yang menikah
dibawah umur yaitu < 20 tahun. Penelitian EHDS (Ethiopian Demographic and
Health Survey) mengungkap perempuan yang menikah kurang dari 18 tahun lebih
memungkinkan untuk kekurangan gizi dibandingkan dengan yang lebih dari 18
tahun, hal ini disebabkan pernikahan diusia dini sering kehilangan anak, tidak
mempunyai rencana menjadi seorang ibudan sering aborsi(Abraham, Miruts and
Shumye, 2015)
Dampak KEK terhadap ibu hamil menyebabkan resiko dan komplikasi
seperti anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan
terkena penyakit infeksi. Dampak KEK terhadap persalinan yaitu dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat. Dampak KEK terhadap janin dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) serta asfiksia intra partum (Sari, Anggrita, 2015)
Mengingat dampak kurang gizi yang sangat luas, maka perlu upaya
penanggulangan KEK melalui penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) (Kemenkes RI, 2014). Hasil penelitian (Chandradewi, 2015) menemukan
bahwa pemberian makanan tambahan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kenaikan berat badan ibu hamil KEK. Nilai rata-rata peningkatan
berat badan ibu hamil KEK yang diberikan makanan tambahan selama 90 hari adalah
5,8 ± 2,01 kg sedangkan peningkatan berat badan ibu hamil KEK pada penelitian
ini sebesar 3,87 ± 0,77 kg.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang dapat dirumuskan permasalahan yaitu
“Bagaimana Asuhan Kebidanan Kolaborasi Pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi
Kronis (KEK) di Puskesmas Purwodadi I”
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Patologis dengan KEK Pada Ny. E di
Puskesmas Purwodadi 1
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada Ny. E di puskesmas Purwodadi I.
b. Merencanakan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. E puskesmas Purwodadi
I.
c. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. E di puskesmas
Purwodadi I.
d. Mendokumentasikan asuhan kebidanan Ny. E di puskesmas Purwodadi I.
D. RUANG LINGKUP
1. Sasaran
Subjek yang diberikan asuhan kebidanan kolaborasi adalah Ny.E seorang ibu
hamil trimester I dengan usia kehamilan minimal 6+3 minggu dengan Kekurangan
energi kronik
2. Tempat
Lokasi pengambilan asuhan kebidanan menyesuaikan tempat praktik asuhan
kebidanan kolaborasi yaitu di Puskesmas Purwodadi I
3. Waktu
Waktu pelaksanaan asuhan kebidanan Kolaborasi dilaksanakan pada tanggal 14
November 2022 sampai 03 Desember 2022.
E. MANFAAT

1. Bagi Penulis
Asuhan kebidanan kolaborasi ini dapat digunakan sebagai bahan masukan, saran,
pertimbangan dan perencanaan untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan yang
berkualitas.
2. Bagi Institusi
Hasil dari asuhan kebidanan kolaborasi ini dapat digunakan sebagai bahan referensi
atau bahan dasar dalam pembuatan asuhan kebidanan kolaborasi selanjutnya.
3. Bagi Lahan Praktik (Puskesmas)
Hasil dari asuhan kebidanan kolaborasi ini dapat dijadikan sebagai sarana
pembelajaran kolaborasi bagi penulis untuk mengaplikasikan seluruh teori yang telah
diperoleh selama proses perkuliahan dalam rangka untuk menambah wawasan dan
keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan kolaborasi secara nyata.
4. Bagi Klien
Ibu hamil akan memperoleh asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan patologis dan
pertolong pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori
1. Kekurangan Energi Kronik
a. Pengertian
Kondisi kurang energi kronik (KEK) biasanya terjadi pada wanita usia
subur yaitu wanita yang berusia 15-45 tahun. Kekurangan energi kronis dapat
diukur dengan mengetahui lingkar lengan atas dan indeks massa tubuh
seseorang. Ibu yang mempunyai lingkar lengan atas yang kurang dari 23,5 cm
dapat dikatakan ia mengalami kekurangan gizi kronis (Chandradewi, 2015)
Kekurangan energi kronis merupakan kurangnya asupan energi
yang berlangsung lama yang bisa menyebabkan timbulnya gangguan
kesehatan (Yuwono, 2015).Ibu hamil memerlukan asupan gizi yang lebih
banyak, karena selain kebutuhan gizi bagi ibu hamil juga harus
memberikan nutrisi bagi janin. Kurangnya mengkonsumsi kalori saat hamil
dapat menyebabkan malnutrisi, oleh karena itu perlu peningkatan jumlah
konsumsi makanan saat hamil
b. Lingkar lengan atas
Lingkar Lengan Atas (LILA) merupakan salah satu penentuan status gizip
ada ibu hamil karena lebih mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat
yang sulit diperoleh. Alat yang digunakan merupakan pita pengukur yang
terbuat dari “Fiberglass” atau jenis kertas tertentu berlapis plastik Pengukuran
LILA adalah suatu cara yang digunakan untuk mengetahui risiko kekurangan
energi protein pada wanita usia subur. Pengukuran ini tidak dapat digunakan
untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek (Supariasa,
2018)
Tujuan pengukuran LILA adalah mencakup masalah WUS baik ibu hamil
ataupuncalon ibu. Adapun tujuannya sebagai berikut :
1. Mengetahui risiko KEK pada WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu
untuk menapis wanita yang mempunyai risiko melahirkan bayi berat lahir
rendah (BBLR)
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat supaya lebih berperan dalam
pencegahan dan peningkatan KEK
3. Mengembangkan gagasan baru di kalangan masyarakat
untukmeningkatkan kesejahteraan ibu serta anak
4. Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS
yang menderita KEK (Supariasa, 2018)
c. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kekurangan gizi pada ibu hamil
1. Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi.
pengukuran tinggi badan dan berat badan pada ibu hamil
menjadiberarti jika disertai dengan penentuan umur yang tepat . Umur
seorang ibu yang sedang hamil, akan berpengaruh terhadap
kebutuhan gizi yang diperlukan. Ibu hamil dengan umuryang lebih muda
perlu tambahan gizi yang lebih banyak, karena digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri dan untuk kebutuhan
janinnya. Sedangkan untuk umur yang lebih tua memerlukan energi
yang besar karena fungsi organ yang semakin melemah maka
memerlukan tambahan energi yang cukup untuk mendukung kehamilan
yang sedang berlangsung (Sukarni, 2013)
2. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang mempengaruhi dalam memilih
makananyang akan dikonsumsi. Masyarakat yang berpendidikan dan
cukup pengetahuan tentang gizi cenderung akan menyediakan
makanan yang lezat dan bergizi seimbang. Tinggi rendahnya
pengetahuan ibu akan mempengaruhi kemampuan ibu dalam
menggelola sumber daya dalam mendapatkan bahan makanan
3. Berat badan
Berat badan dan umur ibu hamil merupakan faktor penentu jumlah zat
makanan yang harus diberikan saat hamil agar kehamilan berjalan
dengan lancar. Apabila ibu dengan kekurangan gizi,pertambahan berat
badannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan melahirkan bayi dengan
BBLR.
4. Suhu Lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada suhu 36,5-37C O sebagai metabolisme
yang optimal. Adanya perbedaan suhu tubuh dan lingkungan maka tubuh
akan melepaskan sebagian panasnya. Semakin besar perbedaan
suhu tubuh dan lingkungan maka semakin membutuhkan masukan
energi yang lebih besar.
5. Aktifitas
Aktifitas masing-masing orang berbeda. Seseorang yang gerakannya
lebih aktif cenderung membutuhkan energi yang lebih banyak dari
orang yang tidak aktif. Setiap melakukan aktifitas memerlukan energi,
maka semakin banyak aktifitas yang dilakukan makin banyak pula
kebutuhan energi yang diperlukan.
6. Status kesehatan
Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat gizi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan ibu
hamil. seperti anjuran untuk mengkonsumsi tablet Fe dan makan
makanan yang mengandung zat besi
7. Dukungan Keluarga Dukungan yang diberikan keluarga berperan
penting dalam pemenuhan gizi ibu hamil, dukungan yang diberikan
keluarga dalam meningkatkan kesehatan kehamilan dapat berupa
memberi anjuran makan banyak, istirahat yang cukup serta larangan
untuk beraktivitas terlalu berat
8. Status ekonomi
Status ekonomi merupakan kedudukan atau posisi yang ditinjau dari
segi tingkat pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan seseorang dalam
suatu masyarakat. Pendapatan merupakan status keungan yang berkaitan
dengan penghasilan keluarga serta pemenuhan kebutuhan
keluarga yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
d. Kebutuhan gizi pada ibu hamil
1. Gizi ibu hamil
Kehamilan menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme energi,
sehingga kebutuhan energi dan gizi lainnya akan meningkat selama
kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan ukuran organ
kandungan, perubahan komposisiserta metabolisme tubuh ibu. Sehingga
kekurangan zat gizi tertentu dapat menyebabkan janin tumbuh tidak
sempurna apabila kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil
(Waryana, 2010)
Pada dasarnya semua zat gizi pada ibu hamil memerlukan tambahan,
akan tetapi yang seringkali menjadi kekurangan pada masa kehamilan
adalah energidariprotein dan beberapa jenis mineral seperti Zat Besi dan
Kalsium. Kebutuhan energi yang diperlukan untuk kehamilan yang
normal perluasupantambahan kurang lebih 80.000kalori selama masa
kurang lebih 280 hari. Selama masa kehamilan,ibu hamil membutuhkan
kurang lebih 300 kalori dalam setiap hari. Energi yang tersembunyi
dalam protein diperkirakan memiliki energi sebanyak 5180 Kkal, dan
lemak 36.337 Kkal. Supaya energi ini bisa disimpan masih
dibutuhkan asupan tambahan energi sebanyak 26.244 Kkal, yang
digunakan untuk mengubah energi yang terikat dalam makanan menjadi
energi yang harus tersedia selama kehamilan adalah 74.537 Kkal,
dibulatkan menjadi 80.000 Kkal (Waryana, 2010)
2. Status Gizi
Keadaan gizi ibu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
terhadap kesehatan ibu. Masa kehamilan merupakan masa yang
sangat penting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia
pada masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat
ditentukan kondisinya dimasa janin dalam kandungan. Adapun
penggunaan untuk mengetahui kadar gizi ibu hamil melakukan
pemantau berkembangan berat badan selama masa kehamilan, diukur dari
Lingkar Lengan Atas (LILA), serta mengukur kadar Hb .frase berat
badan selama hamil sekitar 10-12kg, pada trimester I pertambahan
kurang dari 1kg, trimester II 3kg, trimester III 6kg. berat badan ini
bertujuan guna memantau perkembangan janin, memperkirakan LILA
untuk mengetahui apakah seseorang menderita Kurang Energi Kronis
(KEK) (Waryana, 2010)
3. Indeks Masa Tubuh (IMT)
IMT guna menentukan pemantauan status gizi khusus pada orang
dewasa, bergantungpada kelebihan serta kekurangan berat badan. IMT
ditentukan dengan batas ambang ketentuan WHO yang terbedakan
dari ambang laki-laki dan perempuan. untuk prempunan ialah18,7-23,8
(Supariasa ,2018)

4. Dampak Kekurang gizi pada kehamilan


Kekurangan gizi pada ibu hamil mengakibatkan dampak yang cukup
besar terhadap proses pertumbuhan janin yang dikandung dan anak
yang akan dilahirkan. Apabila ibu hamil mengalami kurang gizi
maka dapat menimbulkan keguguran, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi lahir dengan
BBLR (Waryana, 2010)
Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil menurut (Yuwono, 2015)
sebagai berikut:
a.) Pengaruh pada ibu hamil :
(1) Ibu tidak berenergi dan kurang nafsu makan
(2) Perdarahan pada saat masa kehamilan
(3) Resiko terkena infeksi tinggi
(4) Anemia Hb < 11 g/dL
b.) Pengaruh pada janin :
(1) Keguguran
(2) Bayi lahir mati
(3) Cacat bawaan
(4) Bayi lahir dengan anemia
(5) Berat badan lahir rendah
(6) Kesehatan umum bayi baru lahir kurang
c.) Pengaruh pada saat persalinan :
(1) Persalinan tidak lancar
(2) Persalinan pada waktu yang belum tepat
(3) Perdarahan setelahprosespersalinan
(4) Persalinan cenderung dengan operasi meningkat

Oleh karena itu pada ibu hamil harus menjaga asupan pola makan
yang seimbang selama kehamilan dengan tujuan :
a) Menjaga kesehatan ibu hamilagar tercukupi
b) Memberikan kesehatan yang optimal pada janin yang dikandung
c) Persiapan dalam menghadapi proses persalinan
d) Pemulihan setelah proses melahirkan

e. Upaya Penanganan ibu hamil KEK


1. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi yang pada akhirnya dapat
meningkatkan status gizi. Pada ibu hamil PMT bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi selama kehamilan sehingga dapat
mencegah kekurangan gizi dan akibat yang ditimbulkan.
2. Diet bagi ibu hamil
KEK Secara umum diet pada ibu hamil KEK adalah menambah porsi
makanan lebih banyak atau lebih sering dari kebiasaan sebelum
hamil dan istirahat lebih banyak, serta periksa antenatal secara
teratur, untuk memacu peningkatan berat badan yang adekuat (Yuwono,
2015)
3. Tindakan yang harus dilakukan bagi ibu hamil yang mengalami KEK:
a.) Ibu harus makan 1 porsi lebih banyak daripada biasanya dan minum
minimal 8 gelas sehari (1,5-2 liter)
b.) Memeberikan makanan tambahan dengan nilai kalori 500 kkal
dan 17 gram protein setiap hari, selama minimal 3 bulan (90 hari)
c.) Waktu istirahat yang cukup pada siang harid.Konseling gizi kepada
ibu hamil KEK dan keluarganya untuk menanamkan pengertian,
memperbaiki sikap dan perilaku sehat bagi ibu, keluarga dan
masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya (Yuwono, 2015)
4. Monitoring dan evaluasi ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik
(KEK)
a) Pantau pertambahan berat badan dengan menimbang tiap bulan.
Pertumbuhan berat badan ideal selama hamil adalah 10-12 kg
dengan distribusi:
(1) trimester 1 : + 1 kg
(2) rimester II : + 3 kg
(3) trimester III : + 6 kgb
b) jika pertambahan berat badan dalam 1 bulan mencapai 1 kg
atau lebih, teruskan pemberian makanan tambahan sampai 90 hari
c) Jika pertambahan berat badan dalam 1 bulan kurang dari 1 kg,
lakukan tindakan sebagai berikut
(1) Kaji ulang asupan gizi. Jika asupan makanan ibu hamil tidak
sesuai dengan anjuran karena faktor “kemiskinan”, upayakan
bantuan pangan melalui program GAKIN (Keluarga
Miskin ) yang ada (bila memungkinkan). Jika ibu tidak
termasuk GAKIN lakukan konseling dan pendampingan
keluarga untuk meningkatkan kesadaran gizi.
(2) Tingkatkan makanan tambahan menjadi 2 x lipat, sehingga
kandungan gizi bertambah dalam makanan tambahan
yang dikonsumsi menjadi 1000 kkal dan 34 gram protein
setiap hari selama 1 bulan
(3) Waktu istirahat ditambah lagi menjadi 2 jam pada siang hari
(4) Pastikan adanya pertambahan berat badan yang diharapkan
1 bulan kemudian
(5) Jika dalam 1 bulan pertambahan berat badan masih tetap
kurang dari 1 kg, segera dirujuk (Yuwono, 2015)
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOLABORASI PATOLOGIS PADA NY. E USIA 22 tahun G1P0A0

USIA HAMIL 6+3 MINGGUDENGAN KEKURANG ENERGI KRONIK

DI PUSKESMAS PURWODADI I

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 15 November 2022

Jam : 10.00 WIB

Tempat : KIA Puskemas Purwodadi I

II. IDENTITAS PASIEN:

Identitas pasien Penanggung Jawab

Status : Suami

Nama : Ny.E Nama : Tn.E

Umur : 22 tahun Umur : 27 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa

Alamat : Cebok 3/3 Alamat : Cebok 3/3


III. DATA SUBYEKTIF

1. ALASAN DATANG

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan ini merupakan


kunjungan ulang

2. KELUHAN UTAMA

Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat ini

3. RIWAYAT KESEHATAN

Sekarang : Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular maupun


keturunan seperti penyakit TBC, hepatitisB, jantung, hipertensi,
paru-paru, asma, Diabetes Melitus, typoid dan HIV/AIDS.

Yang lalu : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular maupun
keturunan seperti penyakit TBC, hepatitis B, jantung, hipertensi,
paru-paru, asma, Diabetes Melitus, typoid dan HIV/AIDS.

Keluarga : Ibu mengatakan tidak ada penyakit menular maupun keturunan di


dalam keluarga seperti TBC, hepatitis B, hipertensi, jantung,
paru-paru, asma,HIV/AIDS , Typoid dan Diabetes Melitus.

4. RIWAYAT OBSTETRI

a. Riwayat Haid

Menarche : 12 tahun

Nyeri Haid : tidak ada

Siklus : 28 hari

Lama : ±7 hari

Warna darah : merah

Leukhorea :-

b. Riwayat Kehamilan sekarang

1) Hamil ke 1, hamil 6+3 minggu

2) HPHT : 01 – 10 – 2022
3) HPL : 08 – 07– 2023

4) Gerak janin

a) Pertama kali

Ibu mengatakan belum merasakan gerak janin pada kehamilannya

b) Frekuensi dalam 12 jam : -

5) Tanda Bahaya : Ibu mengatakan tidak ada

6) Kekhwatiran Khusus : Ibu mengatakan tidak ada khawatir akan


kehamilannya

7) Imunisasi TT : TT5

8) Minum jamu/obat : Ibu mengatakan tidak minum jamu atau obat bebas

9) ANC : 1 x

AN Tangg Tem Suplemen & Fe Masalah Tindakan /penkes


C al pat (jenis dan jumlah)
ke-

1 07 PM Asam Folat 1x1 Sering - Menganjurkan ibu makan sedikit


Nove B mual-mual tapi sering
Fe 1x1
mber
- Menganjurkan ibu untuk mencium
2022
aroma wewangian segar

- Menganjurkan ibu istirahat yang


cukup

- Menganjurkan ibu untuk kunjungan


ulang

c. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu :


Kehamilan Persalinan Nifas
Tah kel Asi Keadaan anak
Frek Jeni Penol Peny IM Penyul
un uha UK JK/BB eksklu sekarang
ANC s ong ulit D it
n sif
2022 Hamil sekarang

5. RIWAYAT KB

a. Jika pernah :

Jenis Kontrasepsi Lama Pemakaian Keluhan Alasan Lepas

- - - -

b. Rencana Setelah Melahirkan : Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan

6. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI

a. Nutrisi

1) Makan sebelum hamil

a) Frekuensi makan pokok : 3x sehari

b) Komposisi

(1) Nasi : 3 x @ 1 piring (sedang)

(2) Lauk : 3 x @ 1 potong (sedang)

jenis = daging,telur,tahu,tempe

(3) Sayuran : 3 x @ 1 mangkuk sayur

jenis = bayam,kangkung

(4) Buah : 2 x sehari;jenis = mangga,jeruk,anggur

(5) Cemilan : 1 x sehari;jenis = biskuit

2) Minum

a) Jumlah total 8 gelas per hari;jenis = air putih

b) Susu tidak mengonsumsi


3) Perubahan selama hamil
Ibu mengatakan makan menjadi lebih sedikit karena sering mual namun sering
makan cemilan dan buah buahan . Kemudian untuk minum tidak ada perubahan.

b. Eliminasi

1) Sebelum hamil

a) Buang ari kecil

(1) Frekuensi : 5 x per hari,warna kuning

(2) Keluhan/masalah : ibu mengatakan tidak ada keluhan saat BAK

b) Buang air besar

(1) Frekuensi : 1 x perhari,feses kuning kecoklatan,lembek

(2) Keluhan atau masalah : ibu mengatakan tdak ada keluhan saat
BAB

2) Perubahan selama hamil


Ibu mengatakan menjadi sering BAK dalam sehari 6-7 kali.

c. Pola personal hygiene

1) Sebelum hamil
a) Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari
b) Ibu mengatakan keramas 3x seminggu
c) Ibu mengatakan gosok gigi 2x sehari
d) Ibu mengatakan ganti pakaian 2x sehari;celana dalam 2x sehari
2) Perubahan selama hamil : ibu mengatakan tidak ada perubahan
d. Hubungan Seksual
1) Sebelum hamil
a) Frekuensi : ibu mengatakan melakukan hubungan seksual selama 3x dalam
seminggu
b) Contact bleeding : ibu mengatakan tidak ada contact bleeding
c) Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan saat berhubungan seksual
2) Perubahan selama hamil
ibu mengatakan mengalami perubahan hubungan seksual menjadi 2 kali dalam
sebulan.
e. Istirahat/tidur
1) Sebelum haml
a) Tidur malam : ibu mengatakan tidur malam selama 8 jam

b) Tidur siang : ibu mengatakan tidur siang selama 2 jam


c) Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan dalam pola tidurnya
2) Perubahan selama hamil
Ibu mengatakan mengalami perubahan pola tidur menjadi 2,5 jam pada siang
hari dan sering terbangun di malam hari untuk BAK.
f. Aktivitas fisik dan olahraga
1) Sebelum hamil
Ibu mengatakan setiap hari melakukan pekerjaan ringan seperti
menyapu,mengepel,mencuci dan memasak.
2) Perubahan selama hamil
Ibu mengatakan tidak ada perubahan aktivitas selama hamil.
g. Pola hidup sehat
1) Sebelum hamil
a) Olahraga : ibu mengatakan melakuan olahraga ringan dirumah setiap pagi
b) Merokok : ibu mengatakan tidak pernah merokok
c) Minuman beralkohol : ibu mengatakan tidak mengonsumsi minuman
beralkohol
d) Obat-obatan : ibu mengatakan tidak mengonsumsi obat-obatan
e) Jamu : ibu mengtaakan tidak mengonsumsi jamu
2) Perubahan selama hamil : ibu mengatakan tidak ada perubahan selama hamil
h. Riwayat psiko,sosial,spiritual
1) Riwayat perkawinan
a) Status perkawinan : menikah,umur waktu menikah 21 tahun
b) Pernikahan ini yang ke-1,sah,lamanya 1 tahun
c) Hubungan dengan suami : baik
2) Kehamilan ini diharapkan oleh : ibu,suami dan keluarga
Respon dan dukungan keluarga terhadap kehamilan ini sangat baik karena
kehamilan ini sangat diharapkan serta keluarga ikut menjaga kesehatan ibu
dan janin.
3) Mekanisme kopping(pemecahan masalah) : musyawarah dengan suami
4) Ibu tinggal serumah dengan suami dan orang tua dari suami
5) Pengambilan keputusan utama dalam keluarga
Keputusan keluarga dipegang oleh suami,dalam keadaan emergency ibu dapat
mengambil keputusan sendiri
6) Orang terdekat ibu : suami
Yang menemani ibu melakukan kunjungan ANC : suami
7) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan
Ibu mengatakan tidak ada adat istiadat yang berhubungan dengan kehamilan
8) Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan
Ibu memiliki rencana bersalin di Puskesmas dan ditolong oleh bidan
9) Penghasilan perbulan : ± Rp 2.000.000,cukup. Ibu memiliki BPJS
10) Praktik agama yang berhubungan dengan kehamilan
a) Ibu mengatakan tidak berpuasa selama masa kehamilan
b) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan : ibu dapat menerima segala
bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh nakes wanita maupun
pria
i. Tingkat pengetahuan pasien
1) Hal-hal yang sudah diketahui ibu : ibu sudah mengetahui tentang tanda bahaya
kehamilan (seperti keluar darah, ketuban pecah)
2) Hal-hal yang ingin diketahui ibu : ibu ingin mengetahui tentang gizi ibu hamil dan
ibu ingin mengatahui cara mengetahui penambahan berat badan

IV. DATA OBYEKTIF

1. PEMERIKSAAN FISIK

a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan umum : baik


2) Kesadaran : composmentis
3) Tensi :100/60 mmHg
4) Nadi : 80 x/mnt
5) Suhu /T : 36,4°C
6) RR : 20 x/mnt
7) BB Sebelum/Sekarang : 41/43 kg
8) TB : 159 cm
9) LILA : 22 cm
10) IMT : 17 ( Katagori Underweight)

b. Status present
Kepala : Mesochepal,rambut bersih,rambut
hitam,tidak rontok
Muka : tidak oedem, tidak pucat
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
Mulut : bibir lembab, tidak ada karies gigi
Telinga : bersih, tidak ada penumpukan serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan
limfe
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada
nyeri tekan
Lipat paha : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Vulva : tampak bersih,tidak oedem
Ekstremitas : tidak oedem pada kaki dan tangan
Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang
Anus : tidak ada hemoroid
Refleks Patella : +/+

c. Status obstetrik

1) Inspeksi

a) Muka : tidak ada oedema,tidak ada chloasma

gravidarum

b) Mamae : terdapat hiperpigmentasi pada


aerola,puting menonjol

c) Abdomen : tidak ada bekas operasi

d) Vulva : tampak bersih,tidak ada varis es

2) Palpasi

a) Leopold I : teraba tegang

b) Leopold II : Tidak dilakukan pemeriksaan

c) Leopold III : Tidak dilakukan pemeriksaan

d) Leopold IV : Tidak dilakukan pemeriksaan

TFU : -

TBJ : (TFU-n) x 155 = -

3) Auskultasi

DJJ : -

4) Perkusi

Refleks Patella : +/+

2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hb : 11,2 gr/dl
b. Golongan darah :B
c. HbSAg : Negatif
d. HIV/AIDS : Negatif
e. Syhipilis : Negatif

V. ANALISA
Ny.E umur 22 tahun G1P0A0 usia hamil 6+3 minggu dengan kekurang energi kronik

VI. PENATALAKSANAAN

Tanggal : 15 November 2022 Jam 10.00 WIB


1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa TTV dalam batas
normal
Hasil : ibu mengetahui hasil pemeriksaan bahwa periksaan TTV dalam batas
normal
2. Memberikan pendidikan kesehatan gizi seimbang ibu hamil dan isi piringku.
Hasil : ibu mengerti dengan isi piringku dan akan mempraktikkan isi piringku
3. Menjelaskan ibu mengenai pengertian Kekurangan Energi Kronik (KEK)
adalah keadaan ibu kekurangan kalori dan protein (malnutrisi). Pengukuran
batas LILA dengan risiko KEK kurang dari 23,5 cm. Dampak status gizi
kurang yang dapat terjadi selama kehamilan adalah anemia, infeksi,
keguguran, pertumbuhan janin terhambat, BBLR, persalinan premature.
Kondisi ini masih bisa diperbaiki apabila penambahan BB ibu selama
kehamilan 12,5-18 kg untuk mengejar kekurangan BB.
Hasil : ibu mengerti tentang KEK dan berupaya untuk memperbaiki pola
makan setiap harinya.
4. Menjelaskan ke klien mengenai IMT (Indeks Massa Tubuh) yaitu suatu
metode sederhana untuk mengetahui status gizi seorang individu tanpa
pengukuran kadar lemak dalam tubuh tapi dengan menggunakan berat
badan dan tinggi badan. Tujuannya untuk menentukan seseorang dalam
ketegori ideal atau normal, kekurangan berat badan/ underweight atau
kelebihan berat badan/ overweight.
Hasil : ibu mengatakan baru tahu tentang kategori berat badan yang ideal
untuk wanita
5. Melakukan kolaborasi dengan petugas Gizi untuk pemenuhan nutrisi ibu
hamil dengan LILA kurang dari 23,5 cm dan memberikan tambahan
makanan (PMT) ibu hamil dengan KEK oleh kader atas pertanggung
jawaban bidan desa.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan dan bersedia mengikuti dan menerima PMT
dari desa.
6. Memberikan KIE mengenai pemenuhan nutrisi dalam kehamilan. Diet dalam
kehamilan Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan
makan makanan yang bergizi. Pasien dianjurkan untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi (150 mg besi sulfat, 300 mg besi
glukonat) yang dapat diperoleh dari multivitamin dan makanan yang
mengandung zat besi seperti daging ayam, telur, tahu, tempe, sayur mayur
dan buah buahan, makanan mengandung asam folat (0,4 - 0,8 mg/hari) yang
dapat diperoleh dari multivitamin dan makanan diantaranya polong-polongan
dan sayuran hijau, kalori ibu hamil umur 23-50 tahun perlu kalori sekitar
23000 kkal) yang didapat dari makanan seperti kentang, jagung, beras dan
roti, makanan mengandung protein (74 gr/hari) yang dapat diperoleh dari
makanan seperti ayam, ikan, daging sapi, tahu dan tempe, makanan
mengandung vitamin dan garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium, seng,
yodium). Makan dengan porsi sedikit namun sering dengan frekuensi
sedang. Ibu hamil juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari.
7. Hasil : Ibu mengerti dan akan melakukan anjuran bidan
8. Memberikan obat SF XXX (1x1), dan Kalk XXX (1x1) sesuai advis dokter
serta menganjurkan ibu untuk mengonsumsinya secara rutin setiap hari.
Memberitahu ibu untuk menghindari konsumsi Fe dengan menggunakan
susu atau air teh karena akan menghambat penyerapan zat besinya, tetapi
gunakan air putih atau sebaiknya dengan air jeruk agar penyerapannya lebih
maksimal dan tidak bersamaan dengan minum kalsium.
Hasil : ibu akan melakukan anjuran yang diberikan dan mengonsumsi fe
dengan air putih atau air jeruk
9. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
Hasil : Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup
10. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan yang akan
datang atau sewaktu-waktu jika ada keluhan
Hasil : ibu bersedia melakukan kunjungan ulang
11. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ANC terpadu pada
trimester III di puskesmas
Hasil : Ibu bersedia melakukan pemeriksaan terpadu pada trimester III di
Puskesmas
12. Mendokumentasikan asuhan yang diberikan
Hasil : asuhan kebidanan di dokumentasikan di register kehamilan dan buku
KIA
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Pengkajian
Data yang diambil dari data Subjektif dan data Objektif yang dapat membantu
menentukan tindakan yang tepat dalam penangan pasien/klien. Sesuai dengan data yang
dapat penulis jabarkan sebagai berikut, Ny.E umur 22 tahun G1P0A0 usia hamil 6+3 Minggu
dengan kekurang energi Kronik di Puskesmas Purwodadi I ibu mengatakan tidak memiliki
keluhan khusus. Hasil pemeriksaan yang didapat adala Keadaan umum ibu baik, Tensi
100/60 mmHg, Nadi 80 x/menit, RR 20x/menit, LILA 22 cm BB Sebelum/ Sekarang 41 /
53 kg, TB 159cm, Suhu 36,4 0C., IMT 17 ( katagori Underweight )
Dalam asuhan kali ini ibu membutuhkan asuhan kebidanan Kolaborasi dan
konseling pada trimester I dengan Kekurangan Energi Kronik .
2. Analisa
Analisa data dilakukan setelah melakukan pengkajian data subyektif dan data objektif.
Maka dapat dirumuskan Diagnosis kebidanan yaitu Ny. E umur 22 tahun G1P0A0 hamil
6+3 minggu dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK)
3. Penatalaksanaa

Pada tahap penatalaksanaan, penulis telah melakukan asuhan kebidanan pada, Ny.E
umur 22 tahun G1P0A0 usia hamil 6+3 Minggu dengan kekurang energi Kronik di
Puskesmas Purwodadi I . Penulis memberikan pendidikan kesehatan menganai
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan suatu keadaan di mana status gizi
seseorang buruk yang disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan sumber energi
yang mengandung zat gizi makronutrien yakni yang diperlukan banyak oleh tubuh dan
mikronutrien yang diperlukan sedikit oleh tubuh. Kebutuhan wanita hamil meningkat dari
biasanya dan peningkatan jumlah konsumsi makan perlu ditambah terutama konsumsi
pangan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin ( Rahmaniar,
2013) .Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rahmaniar tahun (2013)
bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil adalah
malnutrisi atau kekurangan energi kronis.

Penulis menjelaskan pemenuhuna nutri dalam kehamilan, hal ini sesui dengan
penelitian Menurut (Almatsier, 2015) fungsi zat gizi diantaranya untuk memberi energi (zat
pembakar), pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh (zat pembangun) dan untuk
pengatur proses tubuh (zat pengatur) dimana zat gizi tersebut terkandung didalam
karbohidrat, protein, mineral, lemak, vitamin, zat besi dan lain-lain. Maka sebuah
kemungkinan yang besar apabila pengetahuan ibu hamil kurang akan terjadi
ketidakpedulian terhadap asupan gizi ketika hamil (Mamuroh, Sukmawati and Widiasih,
2019). Menurut Purwanti, dkk, pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan baik dapat
mempengaruhi perilaku ibu khususnya berkaitan dengan konsumsi makanan. Dengan
pengetahuan yang baik tentunya pola makan dan perilaku ibu dalam mengonsumsi
makanan lebih memperhatikan kualitan kandungan gizi dibadingkan kuantitas atau
banyaknya makanan yang dikonsumsi. Dengan mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung nutrisi tentunya dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan ibu dan
balita. Dengan demikian pengetahuan tentang nutrisi bagi ibu sangat penting (Purwanti,
Mahfoedz and Wahyuningsih, 2016).Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi vitamin
menambah nafsu makan yaitu vitamin B6 3x25mg dan melanjutkan vitamin yang
kunjungan sebelumnya sudah diberikan.

Setiap kehamilan, dalam perkembangannya mempunyai risiko, mengalami


penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu, pelayanan antenatal harus dilakukan secara
rutin, sesuai standar dan terpadu untuk pelayanan antenatal yang berkualitas. Dalam
pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa
kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang
dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk
menjalani persalinan normal. Pelayanan antenatal terpadu diberikan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten yaitu dokter, bidan dan perawat terlatih, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, pelayanan ini disebut dengan pelayanan kebidanan kolaborasi
(Kemenkes, RI). Dalam hal ini bidan di Puskesmas Purwodadi I melakukan ANC
terintegrasi dengan melakukan kolaborasi dengan tenaga medis lain seperti ahli gizi.

Bidan melakukan pelayanan sudah sesuai standar ANC Terpadu 10 T yaitu,


Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, Pemeriksaan tekanan darah, Nilai status gizi
(ukur lingkar lengan atas), Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri), Tentukan
presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), Skrining status imunisasi Tetanus dan
berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, Pemberian Tablet zat besi
minimal 90 tablet selama kehamilan, Test laboratorium (rutin dan khusus), Tatalaksana
kasus, Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lisa Marniyati, Irsan Saleh, Bambang
dan Soebyakto pada tahun 2016 dengan judul “Pelayanan Antenatal Berkualitas dalam
Meningkatkan Deteksi Risiko Tinggi pada Ibu Hamil oleh Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Sako, Sosial, Sei Baung dan Sei Selincah di Kota Palembang” menyatakan
bahwa pelayanan ANC berkualitas ditunjang oleh pengetahuan tentang deteksi dini faktor
risiko dan standar pelayanan ANC, kemampuan, ketrampilan dan kepatuhan bidan dalam
melakukan ANC, sarana dan prasarana yang mendukung sehingga dapat mendeteksi
risiko tinggi pada ibu hamil (Marniyati, 2016)

Bidan Puskesmas Purwodadi I melakukan kolaborasi dengan ahli gizi


dikarenakan ibu mengalami KEK (lila 22 cm). Oleh ahli gizi ibu diberikan KIE tentang gizi
pada ibu hamil. Menurut (Proverawanti, 2011) upaya yang perlu dilakukan tenaga
kesehatan terhadap ibu hamil yang mengalami KEK dengan memberikan pendidikan
kesehatan mengenai pentingnya kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Dengan diberikan
pendidikan kesehatan diharapkan ibu hamil dapat mengetahui kondisi apa saja yang
dapat terjadi selama kehamilanya sehingga lebih memperhatikan kesehatan dirinya dan
janin yang dikandungnya. Penatalaksanaan untuk masalah gizi pada ibu hamil KEK
adalah pemberian PMT ibu hamil. Sejak tahun 2012 Kementerian Kesehatan RI
menyediakan anggaran untuk kegiatan PMT Pemulihan bagi balita gizi kurang dan ibu
hamil KEK melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Makanan Tambahan
Pemulihan bumil KEK adalah makanan bergizi yang diperuntukkan bagi ibu hamil sebagai
makanan tambahan untuk pemulihan gizi. Makanan tambahan pemulihan diutamakan
berbasis bahan makanan atau makanan lokal. Jika bahan makanan lokal terbatas, dapat
digunakan makanan pabrikan yang tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan
kemasan, label dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan. (Dahlia Indah Amareta,
2015)

Jadi, menurut teori dan praktik Puskesmas Purwodadi I telah melakukan ANC terintegrasi
sesuai dengan Standar. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan kolaborasi s pada Ny. E Usia 22
Tahun G1 P0 A0 Usia Hamil 6+3 Minggu dengan Kekurangan energi kronik di Puskesmas
Purwodadi I. penulis dapat menyimpulkan bahwa
1. pengkajian data subyektif dan obyektif Ny.E usia 22 tahun G1P0A0 hamil
6+3 minggu tanggal 15 November 2022 sudah sesuai dengan teori yang ada
dan hasil pegkajian data subyektif dan obyektif tidak ditemukan adanya
masalah.
2. Analisa data yang telah dilakukan mengacu pada teori-teori yang ada
sehingga diagnosa Ny.E usia 22 tahun G1P0A0 hamil 6+3 minggu. Dari
diagnose tersenut dapat disimpulkan bahwa kehamilan Ny.E merupakan
kehamilan dengan Kekurang energi kronik .
3. penatalaksanaan, penulis telah melakukan asuhan kebidanan pada Ny.E,
mengenai pemenuhan nutrisi dalam kehamilan. Diet dalam kehamilan Ibu
dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan makan makanan
yang bergizi. Pasien dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi (150 mg besi sulfat, 300 mg besi glukonat) yang dapat
diperoleh dari multivitamin dan makanan yang mengandung zat besi seperti
daging ayam, telur, tahu, tempe, sayur mayur dan buah buahan, makanan
mengandung asam folat (0,4 - 0,8 mg/hari) yang dapat diperoleh dari
multivitamin dan makanan diantaranya polong-polongan dan sayuran hijau,
kalori ibu hamil umur 23-50 tahun perlu kalori sekitar 23000 kkal) yang
didapat dari makanan seperti kentang, jagung, beras dan roti, makanan
mengandung protein (74 gr/hari) yang dapat diperoleh dari makanan seperti
ayam, ikan, daging sapi, tahu dan tempe, makanan mengandung vitamin
dan garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium, seng, yodium). Makan
dengan porsi sedikit namun sering dengan frekuensi sedang. Ibu hamil juga
harus cukup minum 6-8 gelas sehari. respon ibu terhadap anjuran yang
diberikan oleh penulis baik dan ibu mengatakan mudah dipahami.
B. Saran
1. Bagi Institusi Puskesmas
Diharapkan lebih meningkatkan upaya pencegahan terjadinya Kekurangan Energi
Kronik (KEK) pada ibu hamil melalui program penyuluhan dan pengelompokan ibu
hamil dengan risiko tinggi.
2. Bagi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah referensi tentang deteksi dini atau komplikasi ibu hamil
khususnya ibu hamil dengan KEK.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Perlunya melakukan pemantauan dan evaluasi mengenai risiko terjadinya KEK
sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi, agar meningkatkan tatalaksana,
dan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya ibu hamil dengan cara
konseling untuk mengatasi KEK
4. Bagi Penulis
Diharapkan dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) lebih mendalam dan melakukan evaluasi dan
pemantauan pada ibu hamil dengan KEK.
DAFTAR PUSTAKA

Chandradewi (2015) ‘Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Peningkatan Berat


Badan Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis) di Wilayah Kerja Puskesmas Labuan
Lombok’, Jurnal Kesehatan Prima, 9, No.1,(1), pp. 1391–1402.

Abraham, S., Miruts, G. and Shumye, A. (2015) ‘Magnitude of chronic energy deficiency and its
associated factors among women of reproductive age in the Kunama population, Tigray,
Ethiopia, in 2014’, BMC Nutrition, 1(1), pp. 1–9. Available at: https://doi.org/10.1186/s40795-
015-0005-y.

Almatsier, S. (2015) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utami.

Dahlia Indah Amareta (2015) ‘Hubungan Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan Dengan


Kadar Hemoglobin dan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (Studi di
Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember)’, Jurnal Ilmiah Inovasi, 53(9), pp.
1689–1699.

Khasanah, Y.Y. (2020) ‘Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Dengan Peningkatan Berat Badan
Selama Kehamilan’, Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(6), p. 233. Available at:
https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v5i6.1339.

Mamuroh, L., Sukmawati, S. and Widiasih, R. (2019) ‘Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi Selama
Kehamilan pada Salah Satu Desa di Kabupaten Garut’, Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai
Betik, 15(1), p. 66. Available at: https://doi.org/10.26630/jkep.v15i1.1544.

Marniyati, L. (2016) ‘Pelayanan Antenatal Berkualitas dalam Meningkatkan Deteksi Risiko Tinggi
pada Ibu Hamil oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sako, Sosial, Sei Baung dan Sei
Selincah di Kota Palembang’, Januari, 3(1), pp. 355–362.

Ningrum, E.W. and Cahyaningrum, E.D. (2018) ‘Status gizi pra hamil berpengaruh terhadap berat
dan panjang badan bayi lahir’, Medisains, 16(2), p. 89. Available at:
https://doi.org/10.30595/medisains.v16i2.3007.

Par’i, H.M. (2016) ‘Penilaian Status Gizi, Lengkap proses asuhan gizi terstandar’. Available at:
http://118.97.175.230/per/perpus/index.php?p=show_detail&id=6352%0Ahttp://
118.97.175.230/per/perpus/lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/
Penilaian_status_gizi.e.jpg.jpg.

Proverawanti, A. (2011) BBL(Berat Badan Lahir Rendah). Yogyakarta: Nuha Medika.

Purwanti, I., Mahfoedz, I. and Wahyuningsih, W. (2016) ‘Pengetahuan tentang nutrisi berhubungan
dengan status anemia pada ibu hamil di Puskesmas Sewon II Bantul Yogyakarta tahun
2012’, Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) ,
2(2), p. 62. Available at: https://doi.org/10.21927/ijnd.2014.2(2).62-67.

Riskesdas (2018) Laporan Provinsi Jawa Tengah Riskesdas 2018, Kementerian Kesehatan RI.

Sari, Anggrita, D. (2015) Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. PT. Med. Bogor.

Sukarni, I. (2013) Keperawatan Maternitas. Nuha Medik. Yogyakarta.

Supariasa I Dewa N, Bakri B, F.. (2018) ‘Penilaian Status Gizi’. Jakarta.

Waryana (2010) ‘Gizi Reproduksi’, in. Yogyakarta: Pustaka Rahim.

Yuwono, S.. (2015) ‘Asuhan Gizi di Puskesmas’,. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai