Anda di halaman 1dari 4

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMA

A.IDENTIFIKASI MASALAH

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. Puskesmas lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya (Permenkes 75 tahun 2014). Puskesmas berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatan
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam wilayah tertentu
(Azwar, 1996).

Upaya kesehatan yang di selenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib
dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia dimana upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan
melalui peningkatan index pembangunan manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan global maupun nasional. (Depkes, RI 2006). Upaya kesehatan tersebut
mengacu pada Visi dan Misi Puskesmas Andongsari.

Upaya kesehatan di Puskesmas dilakukan melalui dana BOK, DAU, dan JKN. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Dana
Alokasi Umum (DAU), dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), merupakan bantuan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
dalam melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan untuk pencapaian SDGs 2030 melalui peningkatan
kinerja Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif , upaya kesehatan tersebut
meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (wajib dan pengembangan) dan Upaya Kesehatan Perorangan. Kegiatan pelayanan di Poli
Umum termasuk kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan.
Capaian beberapa POLI UMUM, mengalami beberapa masalah yaitu:
- Tingkat pengetahuan masyarakat kurang mengenai layanan rujukan pasien BPJS,SPM DAN JPK.
- Ketidak patuhan masyarakat,untuk memeriksakan Kesehatan di faskes,,pengobatan tidak teratur,gaya hidup kurang sehat.

NO FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG

1. Tingkat pengetahuan masyarakat 1.Kerja sama lintas sektor dengan


kurang mengenai layanan rujukan sosialisasi di tigkat Desa atau
pasien BPJS,SPM DAN JPK kader ,mengenai alur rujukan pasien .

2. Ketidak patuhan masyarakat,untuk 2.Pelayanan Kesehatan PM dan


memeriksakan Kesehatan di PTM,sesuai standat,peningkatan upaya
faskes,pengobatan tidak teratur,gaya promotif dan preventif,kemudahan
hidup kurang sehat mengakses layanan kesehatan
NO FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Tingkat pengetahuan masyarakat 1.Kerja sama lintas sektor dengan
kurang mengenai layanan rujukan sosialisasi di tigkat Desa atau
pasien BPJS,SPM DAN JPK kader ,mengenai alur rujukan pasien .
2. Ketidak patuhan masyarakat,untuk 2.Pelayanan Kesehatan PM dan
memeriksakan Kesehatan di PTM,sesuai standat,peningkatan
faskes,pengobatan tidak teratur,gaya upaya promotif dan
hidup kurang sehat preventif,kemudahan mengakses
layanan kesehatan
3.
RENCANA USULAN KEGIATAN PUSKESMAS ANDONGSARI TAHUN 2024
PROGRAM UKP POLI UMUM
KEBUTU
KEBUTU
HAN SUMBER
UPAYA TARGET PENANGGUNG HAN MITRA WAKTU INDIKATOR
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN ANGGAR PEMBIAYA
KESEHATAN SASARAN JAWAB SUMBE KERJA PELAKSANAAN KINERJA
AN AN
R DAYA
( Rp )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

100 %
Pembelian logistik Terlaksananya terpenuhi
Petugas Toko Bulan
poli seperi ATK dan pembelian Petugas Perawat A Dana 200.00 bahan JKN
Poli ATK Januari
POLI Cetak logistik 0 logistik di
1 UMUM poli
Sebagai Alat
Pemeriksaan
Penambahan alkes fisik dan 100%
pengukuran Tinggi tambahan 2.000.0 terpenuhi
Badan dan Berat untuk status 00 alat
badan,palu neurologis PJ Januari s/d pemeriksa
pengukur reflek pasien Petugas Pasien Perawat A Dana SARPRAS Desember an fisik JKN

2.
JUMLAH 200.00
0

Anda mungkin juga menyukai