Disiplin Kerja
Disiplin Kerja
METODE PENELITIAN
“Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data valid
yang berbentuk angka, atau data kuantitatif yang diangkakan (scoring). Sehingga
dengan cara atau teknik statistik. Data tersebut dapat berupa angka atau skor dan
survei adalah “Metode survei merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
47
obyek penelitiannya adalah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Hermina Pasteur.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
menggunakan dua variable yaitu (1) variable bebas dan (2) variable terikat.
Keselamatan kerja menunjukan pada kondisi yang aman atau selamat dari
bahwa kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh
organisasi kepada para tenaga kerja, karna tenga kerja tersebut telah
48
2. Variabel Terikat (Dependent)
Dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan variabel terikat. Varibel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang men2jadi akibat karena adanya
variabel bebas atau independen (Sugiyono, 2018:39). Dalam penelitian ini yang
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
diberikan kepadanya.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
49
Variabel Dimensi Indikator Skala
Kepatuhan pada
Ordinal
ketentuan jam kerja
Taat terhadap atur Tingkat kehadiran
an waktu dalam melakukan
Ordinal
aktivitas kerja sesuai
dengan ketentuan
Ketaatan pada aturan ata
ketentuan yang harus Ordinal
Disiplin (X2) Taat terhadap
dipatuh
peraturan
Menurut Hasibuan organisasi dan Ketaatan dalam aturan
(2014:444) Disiplin instansi berpakaian sesuai
Ordinal
kerja adalah dengan ketentuan
kesadaran dan instansi
kerelaan seseorang Mengikuti arahan atasan Ordinal
Taat terhadap
dalam menaati Ketaatan melakukan
aturan perilaku
semua peraturan
dalam pekerjaan. pekerjaan sesuai dengan Ordinal
perusahaan dan tugas dan jabatan
norma-norma Ketaatan bertingkah
sosial yang berlaku laku sesuai dengan
Ordinal
norma yang berlaku
Taat terhadap diinstansi
peraturan lainnya
Kesediaan dalam
di
mempertanggung
organisasi/instansi
jawabkan sarana dan Ordinal
prasarana yang
dipergunakan
Kompensasi (X3) Tingkat kesesuaian
pemberian gaji dengan
Ordinal
Mondy dan Noe (2 jabatan/tugas dan
013:91) tanggung jawab
Kompensasi adalah Kompensasi
Finansial Ketersediaan asuransi
total dari semua ha yang dijamin oleh Ordinal
diah yang diberika instansi
n kepada karyawan Tingkat kesesuainan
sebagai imbalan ata Ordinal
pemberian tunjangan
u jasa mereka. Kes
eluruhan kepenting Adanya kesempatan
an penyediaan kom yang sama dalam
Ordinal
pensasi untuk mena Kompensasi Non promosi jabatan bagi
rik, mempertahank Finansial setiap karyawan
an, dan memotivasi Adanya pengakuan atas
karyawan. Ordinal
hasil kerja
50
Variabel Dimensi Indikator Skala
Tingkat terjaminnya
Ordinal
rasa aman dalam bekerja
Tingkat penghargaan
Ordinal
atas prestasi kerja
Tingkat kenyaman
Ordinal
dalam bekerja
Ketelitian dalam bekerja Ordinal
Kualitas Hasil kerja sesuai
Kinerja (Y) Ordinal
dengan perintah
Simanjuntak (2015: Kecepatan dalam
210) Kinerja adala menyelesaikan Ordinal
h tingkat pencapaia pekerjaan
Kuantitas
n hasil atas pelaksa Kemampuan sesuai
naan tugas tertentu. dengan standar Ordinal
Kinerja setiap oran pekerjaan
g dipengaruhi oleh Ketepatan waktu
banyak faktor yang Ketepatan waktu pengerjaan sesuai target Ordinal
dapat digolongkan yang ditentukan
pada tiga kelompo Efektivitas dalam
k, yaitu kompetensi menyelesaikan Ordinal
individu orang yan Efektivitas pekerjaan
g bersangkutan, du Kerjasama antar
kungan organisasi, Ordinal
karyawan
dan dukungan man
Inisiatif dalam bekerja Ordinal
ajemen.
Kemandirian Kemampuan bekerja
Ordinal
secara mandiri
3.3.1 Populasi
objek, transaksi, atau kejadian, dimana penulis tertarik untuk mempelajarinya atau
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
51
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Tenaga Kesehatan di
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2018: 81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana,
tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Sampel yang diambil dari populasi harus dapat representative
N
n=
1+ N ( e )2
Keterangan:
N : Ukuran Populasi
52
Menurut Sugiyono (2016: 86) penentuan jumlah sampel populasi dapat
dikembangkan berdasarkan tingkat kesalahan, yaitu 1%, 5%, dan 10%. Ukuran
100
n=
1+100 ¿ ¿
sama untuk setiap anggota populasi terpilih menjadi anggotan sampel (Sugiyono
jenis Simple Random Sampling, menurut Sugiyono (2018: 82) Simple Random
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu.
Menurut Husein Umar (2018:42) jika dilihat dari sumbernya maka data
53
3.4.1 Data primer
merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau
perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang
biasa dilakukan oleh peneliti”. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini
dengan penelitian yang dilakukan, sumber data primer dalam penelitian ini adalah
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dari bentuk
(X1), Disiplin (X2), Kompensasi (X3) dan Kinerja Tenaga Kesehatan (Y). data
penelitian.
dinilai dengan skala likert, skala likert ini digunakan untuk mengukur
54
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang, yang
Tabel 3.2
Skala Likert
Tidak Setuju 2 4
Cukup Setuju 3 3
Setuju 4 2
Sangat Setuju 5 1
Pada umumnya kategori skor yang digunakan pada skala likert antara 1
fenomena soisal.
merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh
pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-
Studi Dokumentasi yaitu kegiatan pengumpulan data dan pencatatan data yang
55
bersumber dari dokumen – dokumen perusahaan yang berhubungan dengan
Analisis data ialah upaya atau cara untuk pengolaan data menjadi
informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk
definisi lain dari analisis lain dari analisis data yakni kegiatan yang dilakukan
untuk mengubah data hasil dari penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa
sebagai berikut:
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang
dikumpulkan oleh peneliti. Selain itu uji validitas juga dilakukan apakah alat ukur
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Metode uji validitas dalam penelitian kali ini adalah dengan menggunakan
56
n Σ XY – (Σ X)( Σ Y )
r=
√ [n Σ X ² − ( Σ X ) ][n ΣY ² − ( Σ Y ) ]
2 2
Keterangan:
n : jumlah subyek
X² : kuadrat dari x
Y² : kuadrat dari y
dengan taraf signifikansi 0,05. Jika r hitung ≥ r tabel, maka bisa disimpulkan
yang sebenarnya di lapangan. Instrumen yang baik tidak bersifat tendensius atau
akan menghasilkan data yang sesuai dengan kenyataan. Apabila datanya benar,
maka meskipun dilakukan pengujian berulang kali, hasil yang diperoleh tetap
sama.
57
Teknik pengukuran reliabilitas yang dipakai dalam penelitian kali ini adalah
teknik Cronbach. Teknik ini biasa digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen
yang skornya memiliki rentangan antara beberapa nilai (bukan 0 atau 1 dan bukan
ya atau tidak). Rentang nilai (skala) yang digunakan dalam penelitian kali ini
adalah antara 1 sampai 5. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut
(Umar, 2013:90):
[ ][ ]
2
k 1 – Σσ b
r 11 =
k −1 σt
2
Keterangan:
Menurut Priyatno (2012: 98), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat-syarat
yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusikan secara normal,
58
3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mencari tahu apakah dalam model regresi,
2013:160). Uji normalitas dapat dilakukan dengan cara statistik melalui uji
Statistics 21 For Windows. Jika nilai probabilitas signifikan K-S ≥ 5% atau 0,05,
adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya
dilihat dari nilai Tolerance (TOL) dan metode VIF (Variance Inflation Factor).
VIF menjelaskan derajat suatu variabel independen yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Sedangkan nilai TOL berkebalikan dengan VIF. TOL adalah
besarnya variasi dari satu variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Nilai TOL yang rendah adalah sama dengan nilai VIF yang
tinggi (karena VIF = 1/TOL). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai TOL < 0,10 atau nilai VIF >
10 (Ghozali, 2016:95).
59
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat
grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
prediktor data peubah bebas berhubungan secara linier atau tidak dengan peubah
terikat. Pengujian dapat dilakukan pada program SPSS (Statistical Product and
Service Solution) for windows dengan menggunakan test for linearity pada taraf
signifikansi 0,05. Kriteria pengujiannya adalah kelinieran dipenuhi oleh data jika
60
F hitung >¿ F tabel atau angka signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05
Kinerja Tenaga Kesehatan pada Rumah Sakit Hemina Bandung yang diperoleh
responden terhadap setiap indikator variabel yang sedang diteliti. Agar lebih
b. Coding, Yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap item berdasarkan
c. Tabulating, yaitu dalam hal ini hasil coding dituangkan ke dalam table
61
Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan
Rentang
Panjang Kelas Interval=
BanyakKelas
Dimana:
Banyak Kelas = 5
Tabel 3.3
kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui data yang terkumpul”. Uji
62
hipotesis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dan variabel
dependen. Melalui langkah ini dapat diambil kesimpulan, menerima atau menolak
Disiplin dan Kompensasi terhadap Kinerja Tenaga Kesehatan pada Rumah Sakit
analisis regresi berganda yang merupakan alat analisis untuk mengukur besarnya
pengaruh lebih dari satu variabel independent terhadap satu variabel dependent
Dimana:
a : Konstanta
X1 : Keselamatan Kerja
X2 : Disiplin
X3 : Kompensasi
e : error (residual)
63
3.8.2 Analisis Koefisien Korelasi
r =n ∑ x i y 1 − ¿ ¿ ¿
Keterangan:
n : Jumlah sampel
x : Variabel bebas
y : Variabel terikat
Tabel 3.3
Pedoman Pemberian Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0.599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
64
Uji t atau bisa disebut uji parsial digunakan untuk menguji masing masing
apakah terdapat pengaruh secara parsial atau individu antara variable Keselamatan
Kerja (X1), Disiplin (X2), Kompensasi (X3) terhadap Kinerja (Y). Uji parsial ini
1. Jika nilai signifikansi dari t statistik lebih kecil dari 0,05 (sig. ≤ 0,05) maka
Kesehatan.
2. Jika nilai signifikansi dari t statistik lebih besar dari 0,05 (sig. > 0,05)
berarti yaitu apakah Keselamatan Kerja (X1), Disiplin (X2), Kompensasi (X3)
65
1. Apabila nilai signifikansi dari F statistik lebih kecil dari 0,05 (sig. ≤ 0,05)
2. Apabila nilai signifikansi dari F statistik lebih besar dari 0,05 (sig. > 0,05)
yang diberikan oleh variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y). Jadi nilai
koefisien determinasi atau R square ini berguna untuk memperdiksi dan melihat
KD = R2 x 100%
Keterangan:
66