Anda di halaman 1dari 9

1.

Defenisi variabel menurut para ahli


1.1. Disiplin kerja

No Sumber literature Defenisi


Siagian (2006) memberikan pengertian bahwa disiplin merupakan tindakan
1 manajemen untuk mendorong para anggota organisasi
memenuhi tuntutan berbagai ketentuan.
Robbins (1984: 17) mengartikan bahwa disiplin adalah suatu sikap berperilaku,
dan bertindak sesuai dengan aturan perusahaan, baik tertulis
2 maupun tidak. Disiplin juga merupakan kesadaran dan
kemauan seseorang untuk menaati semua hukum dan norma
sosial yang berlaku
(Sutrisno, 2009:94). Disiplin kerja adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan
peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap,
3
tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari
organisasi baik tertulis maupun yang tidak tertulis.
(Veithzal, 2006:444). Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer
untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia
untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya
4
untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang
untuk mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-
norma sosial yang berlaku.
(Simamora, 2004:610) Pengertian lain dari disiplin, yaitu prosedur yang mengkoreksi
5
atau menghukum karena melanggar peraturan atau prosedur.
Sinambela (2018:335) Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan pegawai
6 menaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial
yang berlaku.
(Siswanto, 2016). Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai,
mematuhi dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku baik
7 tertulis maupun tidak tertulis serta menjalankan dan tidak
mengelak untuk menerima sanksi jika melanggar aturan,
tugas, yang berwenang diberikan kepadanya
8 (Sastrohadiwiryo, 2002) Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap
menghormati, menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-
peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis
serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima
sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang
yang diberikan kepadanya
Harlei, 2010) Disiplin kerja adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan
yang sesuai dengan aturan dari instansi baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis. Disiplin kerja merupakan hal yang
9
menuju rasa tanggung jawab dan kewajiban bagi karyawan
untuk mentaati peraturan yang telah ditetapkan perusahaan di
tempat kerja itu bekerja
Hasibuan (2006:444) Disiplin kerja adalah kesadaran dan kerelaan seseorang
10 dalam menaati semua peraturan perusahaan dan norma-
norma sosial yang berlaku.

Dari defenisi para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah sikap atau
tindakan seseorang untuk menaati setiap aturan yang berlaku dalam sebuah perusahaan atau
sikap saling hormat menghormati sesama karyawan maupun dengan atasan.

1.2. Pemberian TPP

No Sumber Leteratur Defenisi


Hasibuan (2006:118) Menyatakan tambahan penghasilan pegawai (insentif) adalah
semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung
1 atau tidak langsung yang diterima oleh pegawai sebagai
imbalan atas jasa yang diberikan atas suatu organisasi atau
perusahaan.
Mangkunegara menyatakan pengertian insentif adalah sebagai berikut: “Insentif
(2011:89) adalah suatu bentuk uang yang diberikan oleh pihak pemimpin
organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan
2
motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-
tujuan organisasi sebagai pengakuan prestasi kerja dan
kontribusi karyawan kepada organisasi.”
3 Harsono (2004: 21) Memahami insentif untuk setiap sistem remunerasi, di mana
jumlah yang ditampilkan tergantung pada hasil yang dicapai,
berarti menawarkan sesuatu yang mendorong pekerja untuk
mendapatkan hasil yang baik.
Simamora (2004: Memahami insentif Simamora adalah program yang

4 514) menghubungkan pembayaran dengan produktivitas tenaga


kerja.

Panggabean mengemukakan bahwa, "Insentif merupakan imbalan langsung


(2010:77) yang dibayarkan kepada karyawan karena prestasi melebihi
standar yang ditentukan.Dengan mengasumsikan bahwa uang
5
dapat mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka
mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan
berdasarkan hasil kerja
Mangkunegara mengemukakan bahwa, "Insentif adalah suatu bentuk motivasi
(2015:89) yang dinyatakan dalam bentuk uang atas dasar kinerja yang
6 tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak
organisasi terhadap kinerja karyawan dan kontribusi terhadap
organisasi (perusahaan).
Riani (2013:131) insentif adalah sarana untuk memotivasi karyawan dalam
mencapai suatu target tertentu. Insentif dalam perkembanganya
7 bisa dalam berbagai bentuk: bonus, komisi baik secara finansial
(uang dan saham) ataupun dalam bentuk benefit lain (jalan-
jalan keluar negeri, rumah, mobil,dan lain-lain),
Yani (2012:145) Insentif merupakan salah satu penghargaan yang dikaitkan
8 dengan prestasi kerja. Semakin tinggi prstasi kerja, maka
semakin tinggi juga insentif yang diberikan.
Mubarok (2017:103) “Insentif merupakan imbalan kepada seluruh orang yang ada
9
dalam organisasi”
Kasmir (2016:242) “Insentif merupakan rangsangan yang diberikan untuk
10 mendorong karyawan untuk meningkatkan kinerja, sehingga
dengan pemberian insentif kinerja akan meningkat”.

Dari defenisi diatas bahwa pemberian TPP atau insentif adalah imbalan bagi seorang
pegawai yang dikaitkan dengan prestasi kerja yang telah dicapai oleh seorang pegawai.
Pemberian TPP atau insentif bisa secara langsung ataupun secara tidak langsung.

1.3. Kinerja Pegawai


No Sumber Literature Defenisi
1 Sedarmayanti (2011), Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti
hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau
suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja
tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan
dapat diukur (dengan standar yang telah ditentukan)
2 Fahmi (2017:188) “ Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan
diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan
atau kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya.”
3 (Anwar Prabu Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas
Mangkunegara, dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
2006:67) melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya
4 (Mangkuprawira dan Kinerja karyawan adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu
Hubeis, 2007:153). secara berencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta
organisasi bersangkutan
5 (Griffin, 1987) Kinerja adalah salah satu kumpulan total dari kerja yang ada
pada diri pekerja
6 (Hasibuan, 2002:160) Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugasnya atas kecakapan, usaha dan
kesempatan. Berdasarkan paparan diatas kinerja adalah suatu
hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-
tugas yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu menurut standar dan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya
7 (Donelly, Gibson and Pengertian kinerja merujuk pada tingkat keberhasilan
Ivancevich, 1994) melaksanakan tugas serta kemampuan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika
tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik
8 Kasmir (2016) Kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja seseorang
dalam suatu periode dan biasanya satu tahun.
9 Rivai dan Fazwi Kinerja merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan
(2004) setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.
10 Sutrisno (2016:172) Kinerja adalah hasil kerja karyawan dilihat dari aspek kualitas,
kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh organisasi.

Dari beberapa pengertian kinerja menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu organisasi agar
tercapai tujuan yang diiginkan suatu organisasi dan meminimalisir kerugian. Atau kinerja adalah
kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan
menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang
diharapkan.

2. Indikator variabel
2.1. Indikator disiplin

Menurut Soejono (2011:11), indikator dari disiplin kerja,yaitu:

1. Ketepatan waktu, para pegawai datang ke tempat kerja tepat waktu, tertib dan teratur,

dengan begitu dapat dikatakan disiplin kerja baik.

2. Menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan baik, sikap hati-hati dalam

menggunakan peralatan dan perlengkapan, dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki

disiplin kerja yang baik, sehingga peralatan dan perlengkapan dapat terhindar dari

kerusakan.

3. Tanggung jawab yang tinggi, pegawai senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan

kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggung jawab atas hasil kerja, dapat pula

dikatakan memiliki disiplin kerja yang baik.

4. Ketaatan terhadap aturan tempat bekerja.

5. Pegawai memakai seragam, menggunakan kartu tanda pengenal identitas, membuat izin

bila tidak masuk kerja, juga merupakan cerminan dari disiplin yang tinggi.

Sedangkan menurut Rivai (2011) disiplin memiliki beberapa indikator yaitu:


1. Kehadiran merupakan hal ini menjadi indicator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan,

dan biasanya karyawan yang memiliki disiplin kerja rendah terbiasa untuk terlambat dalam

bekerja. Ketaatan pada peraturan kerja merupakan pegawai yang taat pada peraturan

kerjatidak akan melalaikan prosedur kerja dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang

ditetapkan oleh perusahaan.

2. Ketaatan pada standar kerja merupakan hal ini bisa dilihat melalui besarnya tanggung jawab

karyawan terhadap tugas yang diamanhkan kepadanya.

3. Tingkat kewaspadaan tinggi merupakan pegawai memiliki kewaspadaan tinggi akan selalu

berhatihati, penuh perhitungan dan ketilitian dalam bekerja, serta selalu menggunakan

sesuatu secara efektif dan efisien.

4. Bekerja Etis merupakan pegawai mungkin melakukan tindakan yang tidak sopan kepada

pelanggan atau terlibat dalam tindakan yang tidak pantas. Hal ini merupakan salah satu

bentuk tindakan indisipliner, sehingga bekerja etis sebagai salah satu wujud dari disiplin

kerja pegawai.

Adapun Indikator menurut Sinungan (2011:145) adalah sebagai berikut

1. Taat terhadap aturan waktu

a. Ketepatan pada jam masuk kerja

b. Ketepatan pada jam istirahat

c. Ketepatan pada jam pulang kerja

2. Taat terhadap peraturan perusahaan

a. Taat dalam cara berpakaian

b. Taat dalam bertingkah laku dalam pekerjaan

3. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan

a. Taat melakukan pekerjaan sesuai dengan unit kerja yang lainnya

b. Kelancaran dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan

2.2. Indikator Pemberian TPP


Menurut Sarwoto (2010:156), indikator insentif dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu:
1. Insentif Material :
a. Insentif dalam bentuk uang:
b. Insentif dalam bentuk jaminan sosial
2. Insentif Non Material.
a. Pemberian gelar (title) secara resmi
b. Pemberian tanda jasa atau medali
c. Pemberian piagam penghargaan
d. Pemberian pujian lisan maupun tulisan secara resmi ataupun secara pribadi
e. Ucapan terima kasih secara formal atau informal
f. Pemberian hukum untuk menggunakan suatu atribut jabatan (misalnya, bendera
pada mobil, dan sebagainya).
Sedangkan menurut Sirait Justine (2006:202) indikator insentif adalah sebagai berikut:
1. Financial Incentive
Insentif yang diberikan kepada tenaga kerja atas prestasinya dalam organisasi atau
perusahaan dalam bentuk bonus, komisi (yang dihitungkan berdasarkan penjualan yang
melebihi standar), pembayaran yang ditangguhkan (dana pensiun).
2. Non Financial Incentive
Insentif yang diberikan kepada tenaga kerja bukan dalam bentuk uang atau barang
tetapi dalam bentuk hiburan, pendidikan, dan latihan, penghargaan berupa pujian,
tempat kerja yang terjamin sehingga diharapkan dapat memotivasi pekerja agar
semakin giat dalam bekerja.
3. Social Incentive.
Keadaan dan sikap rekan kerja merupakan salah satu pendukung untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja.

Menurut Manullang (2000: 161-163) insentif dalam bentuk uang berupa:


1) Bonus
Uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil kerja yang telah dilaksanakan.
2) Komisi
Adalah sejenis bonus yang dibayarkan pihak yang menghasilkan penjualan yang
melebihi standar. Kondisi ini biasanya diberikan kepada pegawai bagian penjualan atau
marketing atau salesman
3) Profit Sharing
Jenis insentif ini merupakan salah satu jenis insentif yang tertua. Dalam hal ini
pembayaran dapat diikuti bermacam-macam pola, tetapi biasanya mencakup
pembayaran sebagian besar dari laba bersih yang disetorkan ke dalam sebuah dana
dan kemudian dimasukkan ke dalam daftar pendapatan setiap peserta
4) Kompensasi yang ditangguhkan (deffered compensation)
Ada dua macam program balas jasa yang mencakup pembayaran dikemudian hari, yaitu
dana pensiun dan pembayaran kontraktual. Dana pensiun mempunyai nilai insentif
karena memenuhi salah satu kebutuhan pokok manusia yaitu menyediakan jaminan
ekonomi baginya setelah dia tidak bekerja lagi. Sedangkan pembayaran kontraktual
adalah pelaksanaan perjanjian antara majikan dan pegawai dimana setelah selesai
masa kerja dibayarkan sejumlah uang tertentu selama masa kerja tertentu

2.3. Indikator Kinerja


Indikator Kinerja Karyawan Menurut Robbins (2006) kinerja karyawan memiliki enam
indikator, yaitu:
1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawa terhadap kualitas pekerjaan yang

dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan

karyawan.

2. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah

unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan Waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang

dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang,

teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit

dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian. Merupakan tingkat seseorang karyawan yang nantinya akan dapat

menjalankan tugas kerjanya.


6. Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitme kerja

dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

Adapun indikator menurut Mangkunegara (2011:67) adalah sebagai berikut :


1. Kualitas kerja a.Tanggung jawab b. Ketelitian c. Keterampilan d. Keberhasilan
2. Kuantitas kerja a. Efektivitas dan efesiensi pegawai. b. Pencapaian target.
3. Konsistensi karyawan a.Pemahaman job. b. Pengetahuan karyawan.
4. Kerjasama a. Kerjasama bawahan dan atasan . b. Kerjasama antara rekan sejawat.
5. Sikap karyawan a. Kreatifitas karyawan. b. kemampuan karyawan.
Menurut Suharto dan Cahyono dalam Zainuri (2011: 56) dimensi kinerja karyawan
dalam pengukurannya meliputi kriteria sebagai berikut:
a. Kualitas kerja, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian
dan kesiapannya
b. Kuantitas kerja, yaitu jumlah kerja yang dilaksanakan dalam suatu periode waktu yang
telah ditentukan.
c. Pengetahuan tentang pekerjaan, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
keterampilan
d. Pendapat atau pertanyaan yang disampaikan, yaitu keaktifan menyiapkan pendapat di
dalam rapat.
e. Perencanaan kerja, yaitu kegiatan yang dirancang sebelum melaksanakan aktivitas
pekerjaannya

Anda mungkin juga menyukai