I. Pendahuluan
Kelainan hematologi Onkologi Medik secara umum meliputi kelainan darah seperti anemia,
polisitemia vera, trombositopenia, trombositosis, trombosis, leukopenia, leukosistosis, DIC dan
keganasan darah seperti leukemia, limfoma maligna Hodgkin dan limfoma nonHodgkin, multipel
myeloma dan tumor jaringan padat. Manifestasi sistemik penyakit tidak memberikan gejala yang
spesifik tetapi dapat menyerupai gejala penyakit lainya seperti badan terasa lemah, cepat lelah,
berdebar-debar, mual, demam, penurunan berat badan, penurunan nafsu makan dan lain-lain,
sehingga membutuhkan ketelitian untuk membuktikan penyebab utama kelainan hematologi
onkologi medik ini.
Pasien harus diupayakan dalam kondisi yang nyaman sebelum dilakukan anamnesis.
Sebaiknya anamnesis diawali dengan pertanyaan terbuka yang dapat memancing jawaban yang
terbuka juga dari pasien. Contoh, “ceritakan tentang penyakit anda kepada saya”. Empat
pertanyaan pertama yang bisa membantu mendeteksi penyakit hematologi onkologi medik
adalah:
1) Apakah ada terasa badan lebih lemah dari biasanya?
2) Apakah ada perdarahan yang keluar dari gusi/hidung/menstruasi yang panjang dan lama/BAK
anggota gerak?
4) Adakah benjolan/tumor di badan/anggota gerak/leher/aksila/lipat paha? Simpulkan dan
kelompokan masalah-masalah pokok yang diderita pasien, kemudian ajukan pertanyaan
tertutup, seperti, “badan lemah bila melakukan aktifitas ringan?” “apakah ada demam yang
lama sebelum badan terasa lemah?” “apakah ada minum obat/jamu sebelum badan terasa
lemah?”
Riwayat perjalanan penyakit pada kasus-kasus hematologi onkologi medik dapat
berlangsung cepat, lama atau lama sekali sampai pasien minta pertolongan ke dokter.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertutup berdasarkan kronologis dapat menghemat waktu.
Contohnya, “kapan mulai terasa lemah?” “apakah ada yang mencetuskanya?” “apa yang terjadi
selanjutnya?”. Beri kesempatan pasien berpikir dengan tenang untuk mengingat kronologi
penyakitnya. Jawaban yang memberikan informasi penting sebaiknya dikonfirmasi ulang kepada
pasien, seperti, “badan terasa lemah sudah berlangsung lama tetapi penderita masih dapat
melakukan akitiftas sehari-hari, tetapi sejak 2 minggu ini ke kamar mandi saja pasien sudah tidak
sanggup lagi, apakah itu benar?” Berikan empati kepada pasien, khususnya yang telah
mengalami banyak keterbatasan karena penyakit yang dideritanya agar tetap bersemangat dan
mandiri.
Riwayat pengobatan sekarang atau dimasa lalu terhadap perjalanan penyakit sangat penting
untuk memahami gejala saat ini. Penilaian terhadap kepatuhan pasien terhadap pengobatan
yang pernah dijalani juga perlu dilakukan karena sebaik apapun pengobatan yang diberikan akan
selalu memerlukan kerjasama bahkan terhadap efek samping yang dirasakanya.
1
Skill Lab Anamnesis 2023
3
Skill Lab Anamnesis 2023
4
Skill Lab Anamnesis 2023
5
Skill Lab Anamnesis 2023
2. Usia 17-65 th
3. BB ≥50 kg
4. Tidak demam (T oral <37,5 0 C)
5. Frekuensi dan irama nadi normal
6. TD diastolik 60-100 mmHg dan sistolik 90-180
mmHg
7. Lesi kulit berat (-)
8. Donor terakhir minimal 8 minggu yg lalu
9. Hamil (-)
10. Tb aktif (-)
11. Asma bronkial simptomatik (-)
12. Pasca pembedahan (minimal 6 bln)
13. Riwayat kejang (-)
14. Riwayat perdarahan abnormal (-)
15. Penyakit infeksi (-)
Menerangkan manfaat uji kompatibilitas (cross match) yaitu
serangkaian prosedur yg dilakukan sebelum transfusi untuk
memastikan seleksi darah yg tepat untuk pasien; ada 2 yaitu :
Direk : RBC donor+serum resepien
15 Indirek : Serum donor+RBC resepien
Klasifikasi Cross Match :
1. Crossmatch untuk rutin
2. Crossmatch untuk emergensi
3. Crossmatch persiapan operasi
VII. Pelaksanaan
Tempat: FK UNSRI Bukit Besar
Waktu: 16 Januari 2020
VIII. Referensi
1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI, 2014
2. Williams Hematology, 8th ed, International Edition, 2012
3. Harrison,s Principles of Internal Medicine, 18th ed, Mac Graw Hill International Editioan, 2012
4. Current Therapy in Hematology-Oncologfy, 5th ed, Mosby-Year Book,Inc, 2013
5. Bethesda Handbook of Clinical Hematology, Lippincottt Williams and Wilkins, 2012