Temuan GIZI Audit Internal PKM KD Badak - Kotabogor
Temuan GIZI Audit Internal PKM KD Badak - Kotabogor
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisis akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu
penyelesaian
Prioritas masalah di unit GIZI yang diaudit : Persentase ibu hamil anemia
MAN
Kehamilan dengan faktor resiko 4T (usia terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, terlalu banyak)
Ketidakpatuhan ibu hamil meminum TTD
Pengetahuan yang minim seputar anemia
Pendampingan petugas kesehatan kepada bumil anemia belum maksimal dan menyeluruh
Ibu hamil malas ANC dan tidak kontak ke faskes sehingga baru mendapatkan pelayanan ANC di trimester II atau akhir
trimester III
Ibu hamil tidak menerapkan anjuran petugas gizi/bidan di rumah setelah mendapat edukasi dari poli gizi
METHODE
Belum semua terjaring dan terlaporkan data bumil dengan anemia dari BPM/Jejaring, sehingga tidak semua bumil
dengan anemia dapat dipantau di wilayah oleh kader/linsek/binwil
Penyuluhan/edukasi tentang anemia di posyandu/kelas bumil hanya dihadiri oleh bumilnya saja, sehingga kurang kontrol
dari suami/keluarga yang dapat membantu agar patuh meminum TTD
Metode penyuluhan kurang menarik
MATERIAL
Pemenuhan zat gizi terutama zat besi (Fe) pada ibu hamil kurang diperhatikan keluarga
Buku KIA tidak maksimal penggunaannya oleh bumil untuk dibaca dan dipahami
Lembar pengawasan TTD di buku KIA tidak maksimal digunakan oleh keluarga bumil
Pemberian TTD belum optimal karena TTD yang diberikan per 30 tablet untuk 1 bulan tidak habis dikunsumsi sehingga
pemberian TTD tidak mencapai 90 tablet
ENVIRONMENT
Kurangnya dukungan keluarga untuk pengawasan minum TTD
Kurangnya dukungan keluarga untuk memotivasi ibu meminum TTD
Peran kader dan linsek belum maksimal untuk pemantauan bumil anemia di wilayah
MONEY
Faktor ekonomi yang kurang untuk pemenuhan gizi seimbang selama hamil terutama makanan yang mengandung zat
besi
Sebagian bumil ada yang tidak memiliki BPJS sehingga saat akan merujuk ke faskes lanjutan menolak untuk dirujuk
karena berbayar di RS
TINDAKAN PERBAIKAN
● Koordinasi dengan bidan wilayah untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital aplikasi E-Kohort Ibu Hamil
terutama untuk pemantauan bumil resti dengan anemia di wilayah
● Memaksimalkan poli gizi untuk tata laksana kasus bumil anemia setelah terjaring oleh binwil di wilayah
● Penguatan P4K oleh Linsek dan Kader untuk monitoring bumil dengan anemia untuk dilaporkan ke binwil dan petugas
gizi oleh kader per posyandu di wilayah
● Memberdayakan pengetahuan ibu hamil di Kelas Ibu hamil
● Melibatkan peran dan kehadiran keluarga / suami di kelas ibu hamil untuk edukasi dan penyuluhan seputar anemia
● Meningkatkan pemberdayaan masyarakat terutama kader dan keluarga ibu hamil melalui Kelas ibu hamil
● Koordinasi dengan binwil untuk kunjungan rumah bumil resti dengan anemia di wilayah kerja secara
berkesinambungan
● Koordinasi dengan petugas promkes dan binwil untuk penyuluhan/edukasi bumil di dalam maupun luar gedung
● Sweeping administrasi ke Klinik jejaring, RS wilayah kerja untuk mendapatkan data bumil dengan anemia
● Kooordinasi dengan bidan wilayah untuk monitoring kohort bumil per wilayah posyandu
● Kerjasama dengan linsek terutama kader, PKK, PLKB dan kelurahan untuk menggerakan sasaran di wilayah untuk
mendapatkan pelayanan ANC di faskes sedini mungkin dan aktif memantau bumil anemia di wilayah kerja
● Sosialisasi tentang manfaat keikutsertaan BPJS melalui edukasi di kelas ibu hamil
● Pembuatan media dan sarana informasi tentang anemia berupa videogram yang ditayangkan di ruang GIZI setiap hari
pelayanan
● Pembuatan media dan sarana informasi anemia berupa cetak poster, brosur atau leaflet atau posting di media IG
● Memanfaatkan comic video kelas ibu hamil tentang anemia dari kemenkes sebagai media penyuluhan yang menarik dan
interaktif
● Koordinasi dengan binwil untuk membuat peta wilayah resti ibu hamil dengan anemia untuk membantu melakukan
pemantauan tindak lanjut di wilayah
● Gerakan membaca buku KIA Bersama di kelas Ibu hamil
● Memotivasi kader/keluarga bumil dalam kelas ibu hamil agar berperan dalam memaksimalkan penggunaan buku KIA
terutama lembar pengawasan minum 90 TTD
Monitoring pelaksanaan kegiatan pencegahan dan perbaikan terhadap capaian indikator GIZI setiap bulan
Monitoring rencana tindak lanjut perbaikan setiap bulan
No. Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Ket
Terpilih
MAN
1 Persentase ibu Kehamilan dengan faktor
hamil dengan resiko 4T (usia terlalu
anemia ● Memaksimalkan poli gizi untuk ● Koordinasi dengan binwil
muda, terlalu tua, terlalu tata laksana kasus bumil anemia untuk kunjungan
dekat, terlalu banyak) setelah terjaring oleh binwil di rumah bumil resti
wilayah dengan anemia di
Ketidakpatuhan ibu hamil
wilayah kerja secara
meminum TTD ● Memberdayakan pengetahuan berkesinambungan
ibu hamil di Kelas Ibu hamil
Pengetahuan yang minim
● Memberdayakan
seputar anemia ● Melibatkan keluarga / suami di pengetahuan ibu hamil di
kelas ibu hamil untuk edukasi Kelas Ibu hamil
Pendampingan petugas
dan penyuluhan seputar anemia
kesehatan kepada bumil
● Melibatkan peran dan
anemia belum maksimal ● Meningkatkan pemberdayaan kehadiran keluarga /
dan menyeluruh masyarakat terutama kader dan suami di kelas ibu
keluarga ibu hamil melalui hamil untuk edukasi dan
Ibu hamil malas ANC dan
Kelas ibu hamil penyuluhan seputar
tidak kontak ke faskes
sehingga baru anemia
● Kooordinasi dengan bidan
mendapatkan pelayanan wilayah untuk monitoring kohort
ANC di trimester II atau bumil per wilayah posyandu
akhir trimester III
● Kerjasama dengan linsek
Ibu hamil tidak terutama kader, PKK, PLKB dan
menerapkan anjuran kelurahan untuk menggerakan
petugas gizi/bidan di sasaran di wilayah untuk
rumah setelah mendapat mendapatkan pelayanan ANC di
edukasi dari poli gizi faskes sedini mungkin dan aktif
memantau bumil anemia di
wilayah kerja
METHODE
ENVIRONMENT
MATERIAL
MONEY