Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Darpawitasari

No . absen : 13

1. Memantapkan issue dengan AKPL

Aktual Khalayak

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia Dengan masih rendahnya kunjungan ibu
cukup tinggi sebanyak 305/100.000 hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil
kelahiran hidup (SUPAS, 2015) dan dapat menyebabkan tidak terpantaunya
angka kematian neonatal (AKN) di kesehatan ibu hamil yang bisa
Indonesia 15/1000 KH ((SDKI, 2017) dan mengakibatkan meningkatnya angka
target yang harus dicapai pada tahun 2024 kematian ibu dan janin.
adalah AKI 183/100.000 KH dan AKN
10/1000 KH.
Di provinsi Lampung AKI tahun 2018
148/100.000 KH (Dinkes provinsi
lampung, 2019). Pemeriksaan dan
kegiatan kelas ibu hamil sangat penting
dalam mengurangi AKI.
Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas kibang budi jaya sebanyak
310 pada tahun 2022 dan yang mengikuti
kelas ibu hamil sebanyak 212, artinya
hanya 68,3% ibu hamil yang mengikuti
kelas ibu dari target 100% yang
diinginkan.

Problem Layak

Masih banyak ibu hamil yang kurang Permenpan RB No. 36 tahun 2019
menyadari pentingnya pemeriksaan tentang jabatan fungsional bidan pasal 8
kehamilan rutin dan mengikuti kelas ibu point no.8 melaksanakan kegiatan asuhan
hamil. Untuk mengatasi masalah pada kelas ibu hamil
kurangnya cakupan kelas ibu hamil, maka
diperlukan kerjasama lintas sektor
1. Aparat tiyuh
2. Bidan desa
3. Petugas gizi
4. Petugas laboratorium
5. Petugas kesehatan gigi
6. Kader
7. Suami

2. Mengidentifikasi
No Pihak terkait Peran dalam menyelesaikan masalah
1. Bidan desa Sebagai bidan desa yang mempunyai
wilayah kerja di desa tersebut
diharapkan mampu berperan
mengoptimalkan kegiatan kelas ibu
hamil di desa tersebut

2. Petugas gizi Petugas gizi berperan menilai status gizi


ibu hamil dengan mengukur LILA
3. Petugas laboratorium Petugas laboratorium berperan
memeriksa laboratorium meliputi kadar
HB, cek protein urin untuk ibu hamil
dengan hipertensi, pemeriksaan TRIPLE
–E (Sifilis, HIV, Hepatitis B)
pengecekan malaria untuk daerah
endemik
4. Petugas kesehatan gigi Petugas gigi berperan melakukan
penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan
gigi ibu hamil
5. Kader Kader berperan sebagai perantara agar
pemberian informasi ke ibu hamil/suami
menjadi lebih baik
6. Aparatur tiyuh (kepala desa) Kepala desa berperan sebagai kepala
wilayah yang perlu mengetahui
optimalisasi kegiatan kelas ibu hamil di
desa tersebut, sehingga kebijakan kepala
desa dapat membantu dalam
meningkatkan minat dan kunjungan ibu
hamil mengikuti kelas ibu hamil.
7. suami Peran suami sangat penting bagi
kesehatan ibu hamil sebagai pendamping
suami siaga dan dalam pengambil
keputusan.

3. Aktifitas yang akan dilakukan


Memberikan pelatihan edukasi pentingnya pelaksanaan kelas ibu hamil

4. Rencana kegiatan
1. Melakukan small grup discussion dengan mentor, kader, dan perangkat desa
2. Melakukan pendataan ibu hamil dibantu kader
3. Membuat surat pengantar untuk melakukan penyuluhan
4. Membuat media leaflet, banner
5. Melakukan penyuluhan
6. Membuat grup sosial media untuk membuat diskusi online kelas ibu hamil
7. Melakukan home care bagi ibu hamil yang tidak bisa mengikuti kelas ibu hamil
dikarenakan faktor jarak yang jauh
5. Faktor keberhasilan
1. Kepercayaan
Membangun kepercayaan dengan seluruh mitra agar meningkatnya minat dan
kunjungan ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil

2. Strategi manajemen
Membahas bersama mitra untuk mengoptimalisasi kegiatan kelas ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai