Anda di halaman 1dari 8

Proposal budidaya

ikan hias (ikan patin)

Disusun oleh :
1. ADI SAPUTRA SUGIARTA
2. ALYA SOFIA FARADITA
3. ANNISA LARASATI
4. DIAN RETMAYANTI
5. LOCITA QOMARIYAH HILMI
6. M. BINTANG APRILIANTO
7. M. NASRULLAH LUKMAN H.
8. REVA LISANDRYA PERMANA S.

SMA Negeri 1 SRONO

Tahun ajaran 2022/2023

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................1
1.3 Tujuan ........................................................................................................1
1.4 Luaran yang di Harapkan.............................................................................1
1.5 Manfaat Program.........................................................................................2
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ..................................................3
2.1 Gambaran Umum........................................................................................3
2.2 Analisis Produk ...........................................................................................3
2.3 Peluang dan Segmentasi Pasar......................................................................3
2.4 Analisis SWOT ...........................................................................................4
2.5 Analisis Keuangan .......................................................................................4
BAB III. METODE PELAKSANAAN ........................................................................5
3.1 Tahap Persiapan ..........................................................................................5
3.2 Tahap Pemijahan..........................................................................................5
3.3 Tahap Perawatan .........................................................................................7
3.4 Tahap Promosi ............................................................................................7
3.5 Evaluasi.......................................................................................................7
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN............................................................8
4.1 Anggaran Biaya...........................................................................................8
4.2 Jadwal kegiatan ..........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................9
Lampiran 1. Biodata ketua, Anggota, dan Dosen pendamping.............................10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan..........................................................16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas.................18

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan hias merupakan jenis ikan yang hidup di air tawar maupun laut yang mempunyai bentuk
atau warna tubuh menarik dan indah. Salah satu jenis ikan hias dengan keunikan tersendiri
dibandingkan ikan hias lainnya adalah ikan patin. Patin siam adalah ikan budidaya dan akuarium yang
populer. Ikan ini dikenal pula dengan nama jambal siam, lele bangkok, dan hiu bangkok. Dalam
bahasa perdagangan internasional, ikan ini dikenal dengan nama siamese shark, sutchi catfish, atau
pangasius.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara membudidayakan ikan patin dengan baik dan benar?
2. Bagaimana cara perawatan ikan patin dengan baik dan benar?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik budidaya ikan patin.
2. Mengetahui tahapan kegiatan dalam melakukan budidaya ikan patin.
3. Menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan perawatan ikan patin.
4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan peluang usaha dan
keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha.
1.4 Luaran yang Diharapkan
1. Berkembangnya suatu usaha di tengah masa pandemi.
2. Produk ikan patin yang berkualitas.
3. Membangun kreatifitas mahasiswa dalam berwirausaha.
1.5 Manfaat Program
1. Melatih mahasiswa dalam berwirausaha untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Menambah wawasan mahasiswa dalam berwirausaha.
3. Meningkatkan kemampuan kerjasama dan kinerja tim.
4. Menyalurkan hobi dalam dunia wirausaha.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Gambaran Umum
Ikan patin adalah ikan air tawar yang habitat aslinya adalah beberapa
negara di Asia Tenggara. Ikan ini mempunyai bentuk karakter yang unik dan
agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Ikan patin termasuk salah satu
ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan
tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit tanpa adanya alat
sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.
Klasifikasi Ikan Patin:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Osphronemidae
Subfamili : Macropodusinae
Genus : Betta
Jenis : Betta sp
2.2 Analisis Produk
A. Jenis : Budidaya
B. Nama produk : Budidaya Ikan Patin
C. Karakteristik produk :
 Ikan patin jantan
Memiliki ciri-ciri sirip melebar, ekor lebar mengembang, tubuh lebih
besar, gerakkan lincah dan warna cerah

 Ikan patin betina


Memiliki ciri-ciri sirip bendek, ekor lebih pendek, tubuh lebih kecil,
gerakkan lamban dan warna kusam.

2.3 Peluang dan Segmentasi Pasar


Keunggulan budidaya ikan patin ini memang memiliki daya tahan yang
bagus. Dimana pemeliharaan ikan patin dapat dilakukan dengan mudah.
Peminat ikan patin juga sangat tinggi menjadikan potensi bisnis ini
mengutungkan.
3
Konsumen budidaya ikan patin memang tidaklah sulit, konsumen
budidaya ikan patin cukup besar mulai dari orang-orang yang suka
memelihara ikan hias jenis ikan patin. Dalam pemasaran ikan patin juga
bisa di pasarkan dengan cara menjualnya ke pasar atau langsung ke pengepul.
Serta juga bisa memasarkan ikan patin ke pecinta ikan patin.
2.4 Analisis SWOT
a. Faktor Kekuatan (strenghth)
 Teknik budidaya mudah.
 Banyak digemari orang karena bentuknya indah dan perawatannya yang mudah.

b. Faktor kelemahan (weakness)


 Kondisi ikan yang tergantung pada cara perawatan dan pemeliharaan yang baik.
 Harga relatif murah.

c. Faktor kesempatan (opportunities)


 Pengembangan atau ekstensitas lahan.
 Bisa dijadikan usaha sampingan atau part time.

d. Faktor Ancaman (threat)


 Penyakit terhadap ikan patin.
 Harga pakan ikan yang tidak stabil.
2.5 Analisis Keuangan
1 pasang ikan patin = 50 ikan patin
a. Biaya Produksi = Perlengkapan + Bahan Habis Pakai
= Rp. 4.675.000 + 3.350.000
= Rp. 8.025.000
b. BEP Harga = Biaya Produksi / Total Produksi
= Rp. 8.025.000 / 50
= Rp. 160.500
= Rp. 180.000
c. Pendapatan = Harga Jual x Jumlah Ikan
= Rp. 180.000 x 50
= Rp. 9.000.000
d. Keuntungan = Pendapatan – Biaya Produksi
= Rp. 9.000.000 – Rp. 8.025.000
= Rp. 975.000
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahap Persiapan
Untuk memulai budidaya ikan patin, langkah pertama yang harus
disiapkan adalah mendapatkan indukan atau bibit berkualitas. Indukan yang
baik sebisa mungkin berasal dari keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas
penyakit dan cacat bawaan. Simpan indukan jantan dan betina di tempat
terpisah.
Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan betina sudah
masuk fase matang atau siap untuk dikawinkan. Adapun ciri-ciri indukan yang
telah menunjukkan siap kawin adalah sebagai berikut.
Untuk patin jantan:
• Berumur setidaknya 4-8 bulan
• Bentuk badan panjang
• Siripnya panjang dan warnanya terang
• Gerakannya agresif dan lincah
Untuk patin betina:
• Berumur setidaknya 3-4 bulan
• Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
• Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
• Gerakannya lambat
3.2 Tahap Pemijahan
Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, sediahkan
tempat berupa wadah dari baskom plastik atau aquarium kecil dengan ukuran
20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan patin betina.
Sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang.
Dalam satu kali perkawinan, ikan patin bisa menghasilkan hingga 1000
butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah
pembuahan. Berdasarkan pengalaman para pembudidaya, tingkat kematian
pembenihan ikan patin cukup tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya
dapat dipanen 30-50 ikan patin hidup.
5
Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu
sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan
satu kali saja. Bila dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi
penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi
kelamin betina.
Berikut langkah-langkah pemijahan ikan patin:
• Isi tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm. Seabagai catatan gunakan air
tanah atau air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu air yang akan dipakai setidaknya
selama satu malam. Hindari penggunaan air dalam kemasan atau air PAM yang berbau
kaporit.
• Tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat burayak berlindung.Tapi
penempatan tanaman air jangan terlalu padat. Karena tanaman air berpotensi mengambil
oksigen terlarut yang ada dalam air.
• Masukkan ikan patin jantan yang telah siap kawin. Biarkan ikan tersebut selama satu hari
dalam wadah. Ikan patin jantan akan membuat gelembung-gelembung udara. Gunanya untuk
menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing si jantan membuat gelembung,
masukkan ikan cupang betina tetapi dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas
plastik bening dan benamkan ke dalam aquarium dimana ikan jantan berada.
• Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan
ikan patin biasanya terjadi sekitar pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Ikan patin cukup
sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan koran atau letakkan di ruang yang
terhindar dari suara bising.
• Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung jawab
membesarkan dan menjaga burayak adalah patin jantan. Dengan mulutnya si jantan akan
memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi.
Apabila indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si
betina.
• Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Selama 3 hari
kedepan burayak tidak perlu diberi pakan karena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur.
Ikan patin jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
• Setelah tiga hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu air (moina atau daphnia).
Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak karena pakan akan mengotori air dan
menyebabkan kematian pada burayak.
• Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak menetas.
Pindahkan burayak tersebut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih
besar atau larva nyamuk.
• Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya. Kemudian
pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.

3.3 Tahap Perawatan


Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ikan patin relatif tahan banting.
Bisa dipelihara dalam akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini tahan
terhadap kondisi air yang minim oksigen. Walaupun begitu, disarankan untuk
tetap menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi dan filter pembersih.
Agar ikan bisa berkembang sempurna dan selalu dalam kondisi bugar.
Tidak disarankan memelihara lebih dari satu ikan patin jantan yang telah
dewasa dalam satu aquarium. Terlebih bila ukuran aquariumnya kecil dan
tidak ada tempat berlindung. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu
sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar.
Khusus untuk ikan patin aduan, kita bisa memasukkannya ke dalam
toples kaca kecil. Berdasarkan beberapa pengalaman, agar ikan lebih agresif
simpan di tempat yang gelap. Jangan meletakkan toples ikan secara
berdekatan. Karena ikan patin aduan akan terus dalam kondisi siap
menyerang dan membenturkan dirinya ke kaca. Berikan sekat tidak tembus
pandang di antara toples-toples tersebut.
Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat apakah ada
penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan tersebut
bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena pencemaran
air.
3.4 Tahap Promosi
Tahapan promosi dilakukan dengan cara pemberian informasi secara tidak
langsung yang dapat dilakukan dengan kegiatan iklan di media sosial seperti
facebook, instagram, twitter, dan blog.
3.5 Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap sebulan sekali yang bertujuan untuk
menganalisa perkembangan ikan patin.

Anda mungkin juga menyukai