1,2,3
Prodi S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi Bisnis, Universitas Telkom
1
anandainka@student.telkomuniversity.ac.id, 2arlinferlina@telkomuniversity.ac.id
ABSTRAK
Kata Kunci: Perceived Value, E-Trust, E-Lifestyle, Customer Satisfaction, Repurchase Intention
ABSTRACT
Increasing business in the field of e-commerce (electronic commerce) in Indonesia is getting bigger
which makes the companies competing to provide good quality of the service and products, above all else, is
determining factor of customer satisfactions which leads to repurchase intention of customer. Therefore, the
objective of this paper is identifying the effects of Perceived Value (𝑿𝟏 ), E-Trust (𝑿𝟐 ) and E-Lifestyle (𝑿𝟑 ) to
Repurchase Intention (Y) through Customer Satisfaction (Z) as intervening variable for Tokopedia customers
in Jakarta. This paper using quantitative method with descriptive and causal approach with non-probability
sampling (accidental sampling) of 260 respondents. This paper use Desriptive Analysis and SEM analysis to
analyze the data with SmartPLS 3.0. Descriptive analysis shows “good category” on Perceived Value, E-Trust,
E-Lifestyle, and Customer Satisfaction and “great category” for Repurchase Intention. Meanwhile PLS
analysis shows that Perceived Value, E-Trust, E-Lifestyle has positively significance effects on Repurchase
Intention through Customer Satisfaction through Customer Satisfaction (Z) as intervening variable for
Tokopedia customers in Jakarta.
1. Pendahuluan
Pada era digital ini, teknologi berkembang penurunan traffic pendapatan yang cukup tinggi
menjadi sarana komunikasi dan pengaksesan dibandingkan dengan e-commerce lainnya. Terdapat
informasi yang digunakan oleh banyak orang, salah beberapa keluhan pelanggan Tokopedia yaitu (1)
satunya adalah internet (Nurudin, 2017). Dari survei Sistem aplikasi sering down (2) Kegagalan transaksi
yang dilakukan oleh statista.com pada tahun 2019, (3) Penipuan seller Tokopedia (4) Pengiriman
Indonesia merupakan urutan kelima dunia dengan barang mengecewakan (5) Pelayanan dan produk
pengguna internet sebanyak 107,2 juta jiwa yang mengecewakan (6) Produk tidak sesuai spesifikasi
terus bertambah setiap tahunnya. Banyaknya (7) Ketersediaan barang tidak jelas. Keluhan
pengguna internet di Indonesia sangat dimanfaatkan tersebut dirangkum melalui aplikasi Tokopedia di
dengan baik oleh para pihak untuk menjalankan appstore dan aplikasi Tokopedia di playstore.
bisnis secara online atau yang biasa dikenal dengan Keluhan merupakan tahapan awal munculnya
nama e-commerce, yaitu aktivitas transaksi pengalaman berbelanja yang buruk bagi konsumen
menggunakan teknologi internet antara indivu dan yang dapat mempengaruhi minat pembelian ulang
pemangku kepentingan (Laudon dan Traver, 2017). (repurchase intention) di Tokopedia (Stevens,
Di Indonesia banyak sekali e-commerce 2018).
yang berlomba untuk menjadi top of mind yang Choi dan Kim (2013); Candan, et al.
dicari masyarakat. Menurut survey yang dilakukan (2013); Conin, et al. (2014) mengatakan bahwa
oleh iPrice pada tahun 2019 berikut urutan e- repurchase intention dipengaruhi oleh tingkat
commerce di Indonesia, yaitu: Tokopedia dengan kepuasan konsumen (customer satisfaction) atas apa
66juta pengunjung, Shopee dengan 56juta yang ia terima sebelumnya. Ketika melakukan
pengunjung, Bukalapak dengan 42,9juta pembelian, maka konsumen akan melakukan
pengunjung, Lazada dengan 28juta pengunjung, evaluasi dan ketika harapan mereka terpenuhi, maka
Blibli.com dengan 21,4juta pengunjung, JD.ID akan tercipta kepuasan. Kepuasan konsumen akan
dengan 5,5juta pengunjung, Bhinneka dengan 5juta terpenuhi apabila proses penyampaian jasa dari
pengunjung, Sociolla dengan 4juta pengunjung, pemberi jasa kepada konsumen sesuai dengan nilai
Orami dengan 3,9juta dan Ralali dengan 3,6juta yang dipersepsikan konsumen (Kotler dan keller,
pengunjung. Tokopedia merupakan e-commerce 2017). Semakin besar manfaat dan nilai (perceived
yang berhasil menempatkan diri di posisi pertama value) yang dirasakan daripada pengorbanan yang
pada tahun 2019. Selain itu, Tokopedia juga tercatat dikeluarkan maka mereka akan memberikan respon
mendapatkan total transaksi senilai US$ 5,1 miliar yang positif (Payne dan Holt dalam Rahab et al,
atau sekitar Rp 69 triliun sepanjang tahun 2019 dan 2015). Ketika mereka mendapatkan perceived value
angka tersebut akan diprediksi meningkat hingga positif yang tinggi, maka mereka akan memiliki
tahun berikutnya (website iPrice.com, 2019). kepercayaan dalam belanja online (e-trust) yang
Perkembangan e-commerce di Indonesia secara tidak langsung akan meningkatkan gaya
dipercaya telah mempengaruhi stabilitas ekonomi, hidup digital (e-lifestyle) mereka.
salah satunya adalah ibu kota Jakarta (website Dilihat dari beberapa faktor keluhan diatas,
bi.go.id, 2019). Dikutip dari website priceza.co.id, dapat dikatakan bahwa Tokopedia masih belum
Jakarta merupakan kota yang masyarakat nya paling maksimal dalam menerapkan perceived value, e-
banyak melakukan belanja online sebanyak 51 trust dan e-lifestyle untuk konsumennya yang akan
persen jiwa dibandingkan tiga kota lainnya, yaitu berpengaruh terhadap repurchase intention dan
Surabaya pada urutan kedua sebanyak 22 persen, customer satisfaction.
Medan urutan ketiga sebanyak 14 persen dan Berdasarkan identifikasi masalah diatas,
Bandung urutan keempat sebanyak 13 persen jiwa. maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis:
Berdasarkan hasil kuesioner yang disebar oleh 1. Mengetahui perceived value pada konsumen
penulis kepada 30 responden di Jakarta memperoleh Tokopedia di kota Jakarta.
hasil bahwa 55 persen responden menyatakan lebih 2. Mengetahui e-trust pada konsumen Tokopedia
tertarik untuk berbelanja online di Tokopedia, 21 di kota Jakarta.
persen responden memilih Shopee, 9 persen memilih 3. Mengetahui e-lifestyle pada konsumen
Bukalapak, 8 persen memilih Lazada dan 7 persen Tokopedia di kota Jakarta.
memilih Blibli. Dari hasil survey diatas, dapat 4. Mengetahui customer satisfaction pada
dikatakan bahwa Tokopedia telah berhasil konsumen Tokopedia di kota Jakarta.
menguasai pasar e-commerce di Indonesia selama 5. Mengetahui repurchase intention pada
tahun 2019. konsumen Tokopedia di kota Jakarta.
Walaupun Tokopedia telah berhasil 6. Mengetahui besarnya pengaruh perceived
menjadi e-commerce top of mind yang dipilih value terhadap customer satisfaction pada
masyarakat, namun menurut survey kr-asia (2019) konsumen Tokopedia di kota Jakarta.
Tokopedia mengalami penurunan grafik dari Q4 7. Mengetahui besarnya pengaruh e-trust
tahun 2018 ke Q1 tahun 2019 sebesar 18 persen serta terhadap customer satisfaction pada
masih berada pada posisi ketiga dan mengalami konsumen Tokopedia di kota Jakarta.
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 6799
8. Mengetahui besarnya pengaruh e-lifestyle berpikir dan lifestyle masyarakat, termasuk dalam
terhadap customer satisfaction pada konsumen berbelanja kebutuhan mereka (Kotler dan Amstrong,
Tokopedia di kota Jakarta. 2016).
9. Mengetahui besarnya pengaruh perceived Dimensi e-lifestyle menurut Choi Son Yu dan
value terhadap repurchase intention pada Koshksaray (2015) adalah need-driven, interest,
konsumen Tokopedia di kota Jakarta. entertainment, sociability, importance, concern dan
10. Mengetahui besarnya pengaruh e-trust novelty.
terhadap repurchase intention pada 2.4 Customer Satisfaction
konsumen Tokopedia di kota Jakarta. Menurut Irawan (2003:16) yang dikutip
11. Mengetahui besarnya pengaruh e-lifestyle kembali oleh Nita Kurwulandari (2017) customer
terhadap repurchase intention pada satisfaction adalah hasil dari akumulasi konsumen
konsumen Tokopedia di kota Jakarta. atau pelanggan terkait dengan pengalaman dari
12. Mengetahui besarnya pengaruh customer menggunakan produk atau jasa yang dibeli. Apabila
satisfaction terhadap repurchase jasa yang dirasa melebihi apa yang diharapkan maka
intention pada konsumen Tokopedia di kota konsumen akan puas. Tingkat kepuasan konsumen
Jakarta. dapat diperoleh setelah terjadinya tahap pembelian
13. Mengetahui besarnya pengaruh perceived dan pemakaian.
value, e-trust dan e-lifestyle terhadap Dimensi customer satisfaction menurut Irawan
repurchase intention melalui customer (2003:16) yang dikutip kembali oleh Nita
satisfaction pada konsumen Tokopedia di kota Kurwulandari (2017) adalah price, service quality,
Jakarta. product quality, emotional factors dan efficiency.
2.5 Repurchase Intention
2. Dasar Teori Repurchase intention menurut Ferdinand
2.1 Perceived Value dikutip kembali oleh Basrah dan Samsul (2016)
Menurut Kotler (2016:) perceived value adalah adalah perilaku aktual konsumen yang
keseluruhan penilaian konsumen terhadap kegunaan mengakibatkan terjadinya pembelian produk atau
suatu produk atas dasar apa yang mereka terima dan jasa yang dilakukan lebih dari sekali karena adanya
yang diberikan oleh produk tersebut. Perceived kepuasan yang diterima dar suatu produk. Intensitas
value biasanya dilakukan konsumen untuk pembelian ulang menggambarkan tentang niat dan
membandingkan antara manfaat atau keuntungan kemauan konsumen untuk melakukan pembelian
yang diterima dengan pengorbanan yang kembali pada merek atau produk yang sama (Basrah
dikeluarkan untuk memperoleh suatu produk atau dan Samsul, 2016). Prefrensi pelanggan terhadap
jasa. Konsumen akan membentuk suatu pembelian ulang suatu produk juga mengakibatkan
pengharapan akan nilai dan bertindak untuk kecenderungan terhadap perilaku pembelian
mendapatkannya. Hal tersebut akan mempengaruhi kembali pelanggan pada periode waktu tertentu
kepuasan konsumen dan peluang pembelian (Yulisetiarini et al., 2017).
kembali. Dimensi repurchase intention menurut
Dimensi perceived value menurut Kotler (2016) Ferdinand dikutip kembali oleh Basrah dan Samsul
adalah emotional value, social value, quality or (2016) adalah transaksional, eksploratif, preferensial
performance dan value of money. dan referensial.
2.2 E-Trust 2.6 Kerangka Pemikiran
Geovanis dan Athanasopoulou (2014)
mengatakan bahwa e-trust merupakan permulaan
dasar dari hubungan pembentukan dan pemeliharaan
antara pelanggan dan penjual online karena
dihadapkan dengan resiko dalam belanja online.
Dimensi e-trust menurut Mayer et al. (1995)
dikutip kembali oleh Dhika Prasetya (2019) adalah
ability, benevolence dan integrity.
2.3 E-Lifestyle
E-Lifestyle adalah pola hidup dimana
seseorang menghabiskan waktu dan uangnya
melalui internet dan perangkat elektronik (Choi Son
Yu dan Koshksaray, 2015). Sedangkan e-lifestyle Gambar 1. Kerangka Pemikiran
menurut Kotler dan Amstrong (2016) adalah pola
hidup modern seseorang dalam kehidupan sehari-
3. Metode Penelitian
hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
3.1 Karakteristik Penelitian
pendapat yang berbasis teknologi. Perubahan gaya
Jenis penelitian yang digunakan dalam
hidup yang semakin modern baik secara langsung
penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan
maupun tidak langsung ikut mempengaruhi pola
kausal dengan pendekatan kuantitatif. Sugiyono
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 6800
(2018:11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif hubungan yang belum ada landasan teorinya untuk
bertujuan untuk mengetahui nilai variabel pengujian proposisi (Ghozali, 2016:419).
independen, baik satu variabel atau lebih tanpa Pada penelitian ini PLS digunakan untuk
menciptakan komparasi atau hubungan antara menguji pengaruh secara parsial maupun simultan
variabel satu dengan variabel lain. Sugiyono dari Perceived Value, E-Trust dan E-Lifestyle
(2018:93) menambahkan bahwa metode kausal terhadap Repurchase Intention melalui Customer
adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dan Satisfaction sebagai variabel intervening. Pada
terdapat variabel independen (variabel yang penelitian ini terdapat tiga variabel eksogen dan satu
mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel variabel endogen. Variabel eksogen yaitu Perceived
yang dipengaruhi). Penelitian ini juga menggunakan Value, E-Trust dan E-Lifestyle. Dan variabel
metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang endogen adalah Repurchase Intention. Sementara
berlandaskan pada filsafat positivisme dan Customer Satisfaction sebagai variabel intervening.
digunakan untuk meneliti populasi atau sampel Selanjutnya hubungan antar variabel tersebut akan
tertentu dengan pengumpulan data menggunakan dilakukan melalui pengujian secara empiris
instrument penelitian, analisis data bersifat menggunakan software SmartPLS 3.0.
kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji Abdillah dan Hartono (2015) mengatakan bahwa
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2018:35- dalam smartPLS nilai 𝑅2 digunakan untuk
36). mengukur tingkat variasi perubahan variabel
independen terhadap variabel dependen. Semakin
3.2 Populasi dan Sampel tinggi nilai 𝑅2 maka akan semakin baik model
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat prediksi dari model penelitian tersebut
kota Jakarta yang mempunyai aplikasi Tokopedia.
Menurut Haryono dan Sarwono (2015) dalam 4. Hasil dan Pembahasan
penentuan jumlah sampel minimum pada SEM-PLS Berdasarkan skor tanggapan responden maka
dapat diketahui dari kondisi sebagai berikut: dapat dilihat hasil responden dari setiap pernyataan
1. 10 kali dari jumlah indikator formatif terbesar yang diajukan sebagai berikut:
yang digunakan untuk mengukur suatu konstruk, Tabel 1.
atau Tanggapan terhadap Perceived Value
2. 10 kali jumlah jalur struktur terbesar yang Alternatif
mengenai suatu konstruk. No.
1 2 3 4 5 N % Nilai
Diketahui bahwa jumlah indikator formatif Sangat
1 0 2 17 157 84 260 84.8%
dalam penelitian ini adalah sebanyak 26 indikator, Baik
sehingga dengan menggunakan perhitungan sepuluh
2 3 8 44 156 49 260 78% Baik
kali indikator maka jumlah sampel yang dibutuhkan
sebanyak 260 responden.
3 0 4 43 157 56 260 80.3% Baik
Pada penelitian ini, teknik sampling yang
digunakan adalah non probability sampling yaitu Sangat
4 0 0 9 173 78 260 85.3%
teknik pengambilan sampel dengan cara tidak Baik
memberikan kesempatan untuk setiap anggota Sangat
5 0 1 11 156 92 260 86%
populasi ataupun elemen untuk dipilih menjadi Baik
sampel (Sugiyono, 2018:82) dengan teknik Sangat
6 0 0 18 154 88 260 85.2%
accidental sampling yaitu pengambilan sampel Baik
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara Sangat
7 0 0 18 163 79 260 84.6%
kebetulan bertemu dengan peneliti dan dianggap Baik
cocok sebagai sumber data dengan kriteria yang Total 83.5% Baik
ditentukan peneliti (Sugiyono, 2018). Hasil tanggapan responden menunjukkan nilai
83.5% yang termasuk dalam kategori baik.
3.3 Teknik Analisis Data Pernyataan yang memiliki nilai paling tinggi adalah
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini fitur yang dimiliki Tokopedia dapat memenuhi
yaitu analisis deskriptif dan partial least square kebutuhan saya dalam belanja online sebesar 86%
(PLS). Menurut Ghozali (2016:419), PLS dan berada pada kategori sangat baik. Sedangkan
merupakan metode analisis yang kuat karena tidak yang mendapatkan nilai paling rendah yaitu
hanya mengasumsikan data dengan pengukuran pernyataan berbelanja di Tokopedia meningkatkan
skala tertentu atau jumlah sampel kecil saja. harga diri saya sebesar 78% dan berada pada
Tujuannya adalah untuk menyelesaikan regresi kategori baik.
berganda ketika terdapat permasalahan spesifik pada
data dn memudahkan peneliti untuk mendapatkan
nilai variabel laten. Selain dapat digunakan sebagai
konfirmasi teori, PLS juga dapat membangun
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 6801
Tabel 2. Tabel 4.
Tanggapan terhadap E-Trust Tanggapan terhadap Customer Satisfaction
Alternatif Alternatif
1 2 3 4 5 N % Nilai 1 2 3 4 5 N % Nilai
1 0 0 24 165 71 260 83.6% Baik
1 0 2 23 158 77 260 83.8% Baik
Daftar Pustaka