IDENTITAS TERDAKWA

Nama Lengkap : JOSHUA MARCHEL

Tempat Lahir : Jakarta
Umur/Tanggal Lahir : 39 Tahun / 22 Juni 1981
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Alamat KTP : Jln. Mutiara I/17 Rt004/Rw010 Kelurahan Kayu Putih
Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur
Tempat Tinggal Kost : Jln. Alpukat 3 No.37 Kelurahan Grogol Kecamatan
Tanjung Duren Jakarta Barat
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : SMA

Ditahan oleh penyidik di RUTAN Bareskrim Polri, sejak tanggal 18 September

2020 s/d 07 Oktober 2020. Lalu di perpanjang Penahanan Penuntut Umum di
RUTAN Bareskrim Polri sejak tanggal 08 Oktober 2020 s/d 16 Oktober. Penyidik
melakukan pembantaran terhadap terdakwa di RSKO Lido sejak 12 Oktober
2020. Oleh Jaksa Penuntut Umum dikembalikan ke RSKO Lido sejak tanggal 17
Maret 2021 s/d dilimpah ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
.
Terdakwa Selasa 15 September 2020 pukul 17.30 WIB bertempat di depan rumah
kost terdakwa Jln. Alpukat 3 No.37 Kel.Grogol Kec.Tanjung Duren Jakarta Barat
dan Pengadilan Negeri Jakarta Barat berwenang untuk memeriksa dan mengadili.
Berawal 12 September 2020 terdakwa dan saksi Agustin Savira bersepakat untuk
patungan membeli narkotika jenis ganja sebanyak 2 pake dengan berat total
sebesar 50 gram dengan harga Rp930.000. pada kesepakatan tersebut saksi
Agustin Savira mentransfer Rp330.000 ke terdakwa, lalu setelah itu terdakwa
memesan pada akun dengan nama Planetshroom dan mentransfer uang sebanyak
Rp930.000 atas nama Fachmy N. (DPO). Kemudian 15 September 2020 terdakwa
ditelepon oleh saksi Yudhi Ismanto sebagai petugas ekspedisi dari JNE untuk
mengantar paket kiriman dari Medan atas nama Fadli (DPO) kepada Joe dengan
alamat Kost Ibu Jum Jln. Alpukat 3 No.37 Kel.Grogol Kec.Tanjung Duren Jakarta
Barat dengan nomor hp 085156366576, terus terdakwa keluar untuk mengambil
paket kemudian kurir pergi, terdakwa langsung ditangkap oleh saksi Samuel Kuat
Hartanto dan Christianto Bagas Nami Jaya bersama Tim dari Direktorat Narkoba
Bareskrim Polri yang kemudian membuka paket tersebut yang ternyata sepasang
sepatu yang didalamnya terdapat bungkusan berisi daun kering yang diduga
Narkotika jenis Ganja. Sebelumnya Direktorat Narkoba Bareskrim Polisi
mendapatkan informasi dari masyarakat ada pengiriman narkotika jenis ganja
melalui JNE dari Medan, setelah ditelusuri ada paket dengan nomor resi
042220003993520 yang masih berada digudang JNE. Kemudian kepolisian dari
Direktorat Narkoba Bareskrim Polri bersama pihak JNE mengecek isi paket
tersebut ternyata isinya sepasang sepatu yang didalamnya terdapat bungkusan
berisi daun kering yang diduga Narkotika jenis Ganja. Kemudian petugas
kepolisian dari Direktorat Narkoba Bareskrim Polri melakukan control delivery
sampai paket diterima oleh Joe yang adalah terdakwa. Terdakwa Joshua dan Saksi
Agustin tidak memiliki izin untuk peredaran narkotika jenis ganja tersebut.
Dilakukan uji laboratorium kriminalistik dengan No Lab : 4825/NNF/2020
tanggal 20 Oktober 2020 dengan hasil benar bahwa daun-daun kering tersebut
adalah narkotika jenis ganja dan terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 8 dalam
Lampiran UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

PERTAMA
PRIMAIR
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dengan Pasal 114 Ayat 1 jo
Pasal 132 Ayat 1 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,
Terdakwa Joshua dan saksi Agustin tanpa hak atau melawan hukum
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi, perantara
dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I.
SUBSIDAIR
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dengan Pasal 111 Ayat 1 jo
Pasal 132 Ayat 1 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,
Terdakwa Joshua dan saksi Agustin tanpa hak atau melawan hukum
menanam, memelihara memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan
Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman.

ATAU

KEDUA
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dengan Pasal 127 Ayat 1
Huruf a jo Pasal 132 Ayat 1 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika, Terdakwa Joshua dan saksi Agustin telah menyalahgunakan
Narkotika Golongan I bagi diri sendiri.