Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN PELAKSANAN RENCANA TINDAK LANJUT

DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH

Oleh
YOVITA SARI NARE, S.Pd.
NIP.19701231 2008012103

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN


NAGEKEO
Jalan Mbay -Ende 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut Diklat Calon Kepala Sekolah yang
disusun oleh:
Nama : YOVITA SARI NARE, S.Pd.
NIP : 19701231 200801 2 103
Sekolah :SDI RAWE

Telah disetujui dan disahkan sebagai bentuk pertanggung jawaban mengikuti


Diklat Calon Kepala Sekolah.
Rawe, 15 Desember 2021

Kepala Sekolah Mentor 1 Kepala Sekolah mentor


2

Marsel Ndejeng,S.Pd.SD PaskalisPidi. S.Pd.SD


NIP. 19690620 199703 1 00 NIP.19680527 199403 1 008

Mengetahui,
PLT KEPALA DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN NAGEKEO

PEMBINA TKT.I
YOSEFINA H.HUTMIN , SP.
NIP. 19700817 19903 2 112

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
atas bimbingan dan penyertaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini dengan judul: “Peningkatan Kemampuan
Guru dalam Pembelajaran Literasi Melalui Media Power Poin “ Di SDI RAWE
Tahun 2021.
Penulisan Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini dimaksudkan sebagai upaya untuk
meningkatkan profesionalisme calon kepala sekolah dalam bentuk penulisan karya tulis
ilmiah yang akan didokumentasikan sebagai bukti fisik dan tugas akhir dalam
mengikuti Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2021.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan
kepada:
1. Ibu plt. Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Kepala Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah (LPPKSPS), yang telah mengarahkan kegiatan ini, sejak
kegiatan Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah, sampai pada
kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah,
2. Ibu Yosefina H.Hutmin , SP. Selaku Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Nagekeo yang telah memberikan izin dan
kesempatan kepada kami untuk mengikuti seleksi dan diklat Calon
Kepala Sekolah tahun 2021, sebagai salah satu persyaratan dalam
pengangkatan menjadi kepala sekolah,
3. Bapak Drs. Yulius Seran Bria, MM Selaku Pengajar Diklat calon
kepala sekolah yang dengan arif bijaksana telah mendampingi,
membimbing kami dengan penuh semangat, tidak pernah lelah
melakukan pembimbingan satu persatu peserta, yang telah membekali
kami pengetahuan, keterampilan dan sikap profesionalisme dalam
rangka mempersiapkan kami menjadi calon Kepala Sekolah,

iii
4. Bapak Ibu Panitia dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Nagekeo yang telah membantu kami, memfasilitasi sehingga kami
dapat mengikuti kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah ini, dengan
baik dan profesional,
5. Bapak Drs. Petrus Bio S.Pd, selaku pengawas pendamping calon
kepala sekolah tahun 2021 Kabupaten Nagekeo
6. Bapak Marsel Ndejeng, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDI Rawe dan
teman-teman guru semua yang telah mendukung penulis dalam
membuat laporan ini.
7. Suamiku tercinta Yohanes Don Bosko Seni dan anak- anaku; Elias Eka
D. Kanga, Kornelius Afran Guru yang telah mendukung saya untuk
menjadi calon kepala sekolah .

iv
,
8. Bapak Paskalis Pidi S.Pd.SD Kepala SDI Olaewa beserta wakasek dan
stafnya , yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
melakukan Magang di sekolah yang dipimpinnya dalam rangka
peningkatan kompetensi calon kepala sekolah,
9. Anakku Peserta Didik, yang telah menjadi Sampel dalam melakukan
kegiatan RPK ini, terima kasih dan penghargaan tak lupa kami
persembahkan kepada generasi calon penerus tongkat estafet
kepemimpinan bangsa ke depan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini
tidak tertutup kemungkinan ditemukan berbagai kekurangan maupun kekeliruan, baik
yang menyangkut isi maupun teknik penulisan. Oleh Karena itu, dengan lapang dada
penulis berharap buah-buah pikiran dan masukan maupun kritikan demi
penyempurnaan Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini.
Akhirnya, besar harapan kami semoga Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini
bermanfaat bagi kita semua.
Nagekeo, 15 Desember 2021

Penulis,

Yovita Sari Nare, S. Pd


NIP.197012312008012103

v
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................................1

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................2

KATA PENGANTAR.......................................................................................................3

DAFTAR ISI.....................................................................................................................6

DAFTAR TABEL.............................................................................................................8

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1

B. Tujuan...................................................................................................................3

C. Hasil Yang Diharapkan.......................................................................................4

BAB II PROFIL SEKOLAH.............................................................................................5

A. Profil sekolah Asal....................................................................................................5

BAB III PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT.........................................18

A. Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) Sekolah Asal...................18

B. Pelaksanaan Kajian Manajerial............................................................................26

C. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi....................................................................28

BAB IV PENUTUP.........................................................................................................32

A. Simpulan...............................................................................................................32

B. Saran-saran...........................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................34

LAMPIRAN- LAMPIRAN.............................................................................................35

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identitas Sekolah..........................................................................................................8


Tabel 2.1daftar Peserta Didik.......................................................................................................9
Tabel 3.1 Data Tenaga Pendidik................................................................................................10
Tabel 4.1data Jumlah Rombongan.............................................................................................11
Tabel 5.1 Data Sarana Dan Prasarana.........................................................................................11
Tabel 6.1jumlah siswa SDI Olaewa..............................................................................................2
Tabel 7.1 Data Peserta Didik Tiga Tahun Terakhir......................................................................7
Tabel 8.1 Data Prasarana............................................................................................................10
Tabel 9.1 Daftar Nilai Murni Ujian Akhir Sekolah 3 Tahun Terakhir........................................12
Tabel 10.1 Standar Isi.................................................................................................................13
Tabel 11.1 standar Pendidik Dan Tenaga Pendidik....................................................................16

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepala Sekolah adalah guru yang diangkat dan diberikan tugas sebagai Kepala
Sekolah yang bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan dan mengelola,
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah telah menetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi
kompetensi yang perlu dimiliki kepala sekolah, yaitu: Kepribadian, Manajerial,
Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial. Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan
masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka meningkat pula tuntutan terhadap para
kepala sekolah, mereka diharapkan mampu melaksanakan fungsinya baik sebagai
manajer dan leader di sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam proses kepemimpinan kepala sekolah, dituntut untuk mampu dalam
mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru, staf,
siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang terkait untuk bekerja atau berperan serta
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai seorang
pemimpin tentunya akan memiliki kemampuan atau kecakapan- kecakapan yang
mendukung kemampuannya sebagai seorang pemimpin di sekolah seperti kemampuan
berkomunikasi yang baik, memiliki kemampuan teknis dalam bidangnya, memiliki
kemampuan analitis yang tajam, bersikap tegas dan berani mengambil keputusan, etos
kerjanya inggi dan memiliki visi yang jelas, disamping itu, kepala sekolah juga dituntut
untuk membina dan mengelola seluruh komponen sekolah lainnya sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

1
Berdasarkan Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun
2018 tentang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Calon Kepala Sekolah adalah
penyiapan kompetensi calon kepala sekolah untuk memantapkan wawasan,
pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan dalam memimpin sekolah, yang
bertujuan untuk 1. memberikan pengalaman belajar yang terpadu antara sikap,
pengetahuan, dan keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial dengan pengalaman empirik (kontekstual)
sesuai karakteristik calon kepala sekolah; 2. mengembangkan kemampuan calon
kepala sekolah dalam mengidentifikasi masalah pembelajaran untuk meningkatkan
capaian belajar peserta didik; 3.mengembangkan kemampuan calon kepala
sekolah dalam menentukan strategi penyelesaian masalah sehingga dapat
membangun budaya belajar sekolah dalam satu ekosistem persekolahan; dan 4.
mengembangkan kemampuan kepemimpinan calon kepala sekolah dalam
menggerakkan warga sekolah untuk membantu penyelesaian masalah
pembelajaran di sekolah, yang bermuara pada terwujudnya student wellbeing.

Diklat Calon Kepala Sekolah dilaksanakan dengan 4 (empat) tahap yaitu


tahap On-the Job Training (OJT) 1, tahap In-Service Training (IST) 1, tahap On-
the Job Training (OJT) 2, dan tahap In- Service Training (IST) 2. Kegiatan On-
The Job Training merupakan tahapan yang penting dalam rangka melatih calon
kepala sekolah membiasaakan bekerja bekerja berbasis data melalui kegiatan
pengamatan (observe) kondisi nyata dan mengidentifikasi masalah pembelajaran,
melakukan refleksi (reflect) atas hasil observasi, mencari alternatif pemecahan
masalah dan menyusun rencana kegiatan pemecahan masalah dalam bentuk
Rencana Projek Kepemimpinan dan Peningkatan Kompetensi (plan) dan
melaksanakan kegiatan sesuai rencana (Act), melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan dan hasil kegiatan (evaluate) dan merefleksi tindakan yang dilakukan
(reflect).

2
Dalam kegiatan OJT 2, penulis melakukan kegiatan magang pada 2 (dua)
sekolah di SDI RAWE sebagai sekolah asal dan SDI OLAEWA sebagai sekolah
magang tempat penulis bertugas melakukan cara belajar supervisi berdasarkan
hasil AKPK yang lemah.

Selama pelaksaaan kegiatan On-the Job Training (OJT) 2, penulis


melakukan kegiatan antara lain 1). Membuat Rencana Proyek Kepemimpinan
(RPK) dengan Judul “Peningkatan Kemampuan guru dalam pembelajaran
Literasi melalui Media Power Poin di SDI RAWE tahun 2021” yang sekaligus
menjadi judul dari laporan OJT 2 dan Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi
Berdasarkan AKPK di Sekolah Magang .

Tema yang penulis angkat dalam kegiatan On-the Job Training (OJT) 2
adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan guru menggunakan media power
poin di sekolah asal yang masih rendah, yakni hanya beberapa guru yang mampu
memanfaatkan media Power Poin dalam kegiatan pembelajaran. Disamping itu dari
hasil penilaian Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) penulis
sebagai peserta diklat calon kepala sekolah di temukan kelemahan pada dimensi
supervisi dan permasalahan pada kompetensi supervisi yang belum optimal, maka
penulis akan mengangkat tema tulisan yang terkait dengan dimensi supervisi
kepala sekolah pada sekolah magang.

B. Tujuan
Kegiatan dan penyusunan laporan RTL On-the Job Training (OJT) 2 yang
dilakukan bertujuan untuk :

3
1. Menumbuh kembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
pada dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi dan sosial bagi calon kepala sekolah;
2. Meningkatkan kemampuan calon Kepala sekolah dalam
Penyusunan hasil Pelaksanaan Rencana Tindakan Proyek
Kepemimpinan.
3. Meningkatkan Kemampaun guru dalam menggunakan media
Power Poin dalam kegiatan Pembelajaran
4. Meningkatkan kompetensi yang lemah berdasarkan hasil
AKPK sebagai calon kepala sekolah
5. Meningkatkan Prestasi belajar peserta didik, dalam
pemanfaatan media Power Poin

C. Hasil Yang Diharapkan


Dengan melakukan kegiatan berupa program diklat penyiapan Calon Kepala
Sekolah melalui kegiatan pembekalan, melalui kegiatan On The Job Training
(OJT), dengan mewajibkan peserta menyusun laporan diharapkan dapat
menghasilkan calon kepala sekolah yang kompeten dan profesional meliputi:
1. Meningkatnya Penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada
dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi, dan sosial bagi Calon kepala sekolah.
2. Kemampuan calon kepala sekolah dalam menyusun hasil pelaksaaan tindakan
kepemimpinan dapat meningkat
3. Meningkatnya kemampuan guru dalam pemanfaatan Power point dalam
kegiatan pembelajaran.
4. Meningkatnya kompetensi supervisi akademik calon kepala
sekolah yang merupakan aspek yang lemah pada hasil AKPK.
5. Meningkatnya prestasi peserta didik, setelah pemanfaatn Media Power ponit.

4
BAB II
PROFIL SEKOLAH

A. Profil sekolah Asal

SD Inpres RAWE terletak di Jalan Ndekundenu- Olakile Kecamatan


Boawae ibu Kota Kab. Nagekeo. Pada awalnya bangunan yang terletak di
Malapaubhara, tahun 1972 namanya SDK RAWE pada tanggal 1 Januari 1975
diubah menjadi SDI RAWE sampai sekarang. Tahun 2005 SMPN SATAP I
BOAWAE memanfaatkan areal dan bangunan tersebut untuk dijadikan Sekolah
(SMPN SATAP I BOAWAE) yang kebetulan tanah SDI RAWE sangat luas 5 Ha
Pada Tanggal 20 Juli 2007, tanah SDI RAWE bangun TK SATAP I
BOAWAE sampai sekarang.

5
Hingga saat ini SDI RAWE, yang sebelumnya bernama SDK RAWE sudah
dipimpin oleh 6 (enam) kepala sekolah, yakni:

1. Emanuel Bupu. (1979-1986);

2. Melkior Siga (1986-1994);

3. Baltasar Sue (1994-2001);

4. Urbanus Nade (2001-2003)

5. Fransiskus Manga (2003-2009 ); dan,

6. Marsel Ndejeng (2009-Sekarang).


SDI RAWE saat ini memiliki 10 Orang Guru, 1 tenaga Kependidikan (TU)
dan 1 orang Operator. Dan Jumlah Rombongan Belajar sebanyak 7 kelas dengan
jumlah siswa 122 orang, 7 kelas untuk Kelas 1- VI , bangunan atau sarana lain
adalah :
Berikut adalah visi, Misi dan Tujuan SDI RAWE :
1. Visi Sekolah
Visi sekolah SD Inpres Rawe; .Menjadikan lembaga pendidikan SDI Rawe
sebagai wadah yang tetap untuk membagun karakter, intelektual, etos kerja dan
kedisiplinan berdasarkan nilai – nilai pendidikan serta mampuh bersaing
2. Misi Sekolah:
a. Meningkatkan efektifitas pembelajaran dengan mengutamakan disiplin guru
dan murid.
b. Menegahkkan nilai kebersamaan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam
pelakssanaan pendidikan.
c. Membangun jalinan kerja sama baik internal warga sekolah maupun lembaga
terkait lainnya menuju terciptanya sekolahs yang unggul dan mandiri.
d. Menciptakan lingkungan belajar yang konduktif bagi berlangsungnya proses
belajar mengajar agar mencapai ha sil yang optimal.
3. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan

6
dengan kebutuhan masyarakat disekitar satuan pendidikan serta standar kompetensi
lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah yang perlu dicapai
dalam kurun waktu lima tahun, maka tujuan SDI RAWE dirumuskan sebagai
berikut

7
1) Meningkatkan efektifitas pembelajaran dengan mengutamakan disiplin
guru dan murid.
2) Menegahkkan nilai kebersamaan untuk mengatasi berbagai tantangan
dalam pelaksanaan pendidikan.
3) Membangun jalinan kerja sama baik internal warga sekolah maupun
lembaga terkait lainnya menuju terciptanya sekolahs yang unggul dan
mandiri.
4) Menciptakan lingkungan belajar yang konduktif bagi berlangsungnya
proses belajar mengajar agar mencapai hasil yang optimal.

Berikut Identitas SD Rawe:

4. Tabel gambaran umum SDI RAWE:


a). Identitas sekolah

Nama Sekolah : SDI RAWE


NSS : 101241702013
NPSN : 50303164
Alamat : Jalan Ndekundenu -Olakile
Desa/Kelurahan : Nagerawe
Kecamatan : Boawae
Kabupaten : Nagekeo
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Tahun berdiri : 1975
Luas Tanah : 5 Ha
Status : Negeri
Status Dalam Gugus : Inti
Nilai Akreditasi : B
Tabel 1.1 Identitas Sekolah

8
b).Data peserta didik
Tahun Pelajaran / Jumlah Siswa
No Kelas 2019/2020 2020/2021 2021/2022
L P JML L P JML L P JML
1. I 11 11 22 13 10 23 7 9 16
2. II 10 12 22 13 10 23 4 4 8
3. III 13 10 23 11 11 22 8 11 19
IV A
4. 12 8 20 10 12 22 13 17 30
IV B
VA
5. 8 14 22 8 14 22 13 14 27
VB

6 VI 12 8 20 12 8 20 12 10 22

Jumlah 66 63 129 65 132 61 62 122

Tabel 2.1daftar Peserta Didik

c). Data tenaga kependidikan


L Tempat/ Tgl
N Nama/NIP / Lahir Statu Tgl. Pengangkatan Menjadi PNS
o P s

1 Marsel L Rajongkoe, PNS


Ndejeng,S.Pd.SD 20/06/1969 (01 – 07 – 1998)

NIP.
196906201997031008
2 Yovita Sari Nare,S.Pd. P Kurulimbu, PNS
NIP. 31/12/1970 (01 – 11 – 2009)

197012312008012103
3 Rinda Pratyas,S.Pd.Gr L Magelang, PNS

9
NIP. 27/01/1991 (21-08-2017)
199101272017081002
4 Antonius Lalo,S.Pd L Dangakapa, PNS
NIP. 13/06/1983 (01 – 08 – 2011)

198306132010011024
5 Bernadeta Weti,S.Pd P Rogalo o, PNS
NIP. 08/10/1983 (23 – 10 – 2017)

198310082011012013
6 Estiana Meo,A.Ma P Lari, 10/08/1987 PNS (01-08-2011)
NIP.
198708102010012023
7 Vinsensiana P Kurufuja, Honor
Buka ,S.Ag 19/07/1986

8 Maria Fortunata Bule P Niodoa, Honor


Dhema S. Pd 22/09/1990
9 Maria Elsiana P Lari, 15/08/1989 Honor
Dhere,S.Pd
1 Marselina Dhema, S. P Bokaju, Honor
0 Pd 05/08/1992
1 Martina Tea P Watuwawi, Honor
1 23/05/1986s
1 Hyasintus Kutu Keli, L Dangakapa, 10- Opera
2 S.Pd 10- 1985 tor
.
Tabel 3.1 Data Tenaga Pendidik

d).Data jumlah rombongan belajar


 Rombongan Belajar

10
No Ruang Kelas Jumlah Rombongan
Belajar
( Rombel )
1. Kelas I 1 Rombel
2. Kelas II 1 Rombel
3. Kelas III 1 Rombel
4. Kelas IV 1 Rombel
5. Kelas V A 1 Rombel
6. Kelas V B 1 Rombel
7. Kelas VI 1 Rombel

Jumlah 7 Rombel
Tabel 4.1data Jumlah Rombongan

e). Data Sarana dan Prasarana


Nama Jenis Jumlah Dan Kondisi Jumlah Ruangan Kondisi Gedung
Gedung Gedung Permanen
Per- SP Darurat Per- SP Darurat Baik RR RB
Manen manen
G.Sekolah 13 - - 13 - - - - 2
Kantor 1 - - 1 - - - - -
Ruang operator 1 - - 1 - - - - -
WC/KM 4 - - 4 - - - 1 -
R.Guru 1 - - 1 - - - - -
R.Pimpinan 1 - - 1 - - - - -
R.TU 1 - - 1 - - - - -
Tabel 5.1 Data Sarana Dan Prasarana

5. Penataan 8 Standar Pendidikan

11
1. Standar Isi

SDI RAWE telah memiliki kurikulum yang dikembangkan dengan menggunakan


panduan yang disusun BSNP dengan mempertimbangkan karakter daerah,
kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan
pembelajaran. Muatan pelajaran Kurikulum K13 adalah mata pelajaran muatan
lokal sekolah sebagai bentuk karakter daerah dan pelestarian buadaya. Jumlah jam tatap
muka keseluruhan di SDI RAWE 24 jam perminggu.

Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi siswa belum berjalan


secara sistematis sebagaimana mestinya. Bagi siswa yang dinyatakan belum
mencapai nilai ketuntasan minimal dalam pencapaian kompetensi hanya diberikan
kesempatan bimbingan belajar sendiri setelah jam pulang sekolah dan les sore hari
kompetensi yang belum dikuasai untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti
ulangan perbaikan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tercapainya pelayanan
kepada siswa yang memerlukan penjelasan ulang tentang kompetensi yang belum
dikuasai ataupun yang ingin dikembangkan.

Kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan mengacu kepada kebutuhan


pengembangan pribadi siswa. Program kegiatan ektrakurikuler yang disediakan
diantaranya pembinaan kepramukaan, Kesenian, Olahrag ( sepak bola, volly ball,
Takro,Catur),Pengembangan Rohani Katolik seperti: Sekami, Rekoleksi
melaksanakan giliran doa di Gereja.

12
2. Standar Proses

Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP berdasarkan permen
37 tahun 2018. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan
secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG dalam tingkat gugus
dan sekolah. Diakui bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum
sepenuhnya berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebagian masih
mencontoh silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-
perbaikan.
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun
berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran kondisi saat ini baik
mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti
halnya dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru
secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG . RPP yang disusun
guru sebagian masih meng-copy paste RPP sekolah lain dengan beberapa
perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru yang telah menyusun
RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok dengan
memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang
ada dalam masyarakat.
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP
sebahagian sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
kreatif, menantang dan memotivasi siswa. Sebagian guru masih ada yang
menggunakan pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran langsung.
Keterbatasan media pembelajaran yang dimiliki sekolah mengakibatkan
terbatasnya sumber belajar. Namun beberapa guru berupaya untuk membuat media
pembelajaran yang dapat dijadikan sumber belajar bagi siswa disamping
memanfaatkan buku-buku yang ada diperpustakaan. Ketersediaan buku untuk
siswa dalam memenuhi SPM sudah terpenuhi tetapi umur penggunaan buku-buku
paket yang singkat sangat terkait dengan kepribadian siswa yang senang merusak

13
atau menghilangkan buku-buku yang dipinjamkan.
Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di kelas,
pengawas, Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah dan guru-guru yang
berkompeten, melakukan supervisi.

dan evaluasi proses pembelajaran. Yang dilakukan secara berkala dan


berkelanjutan.
2. Standar Kompetensi Lulusan

Perolehan rata-rata nilai ujian nasional tahun pelajaran 2020/2021 untuk


masing-masing muatan pelajaran adalah Bahasa Indonesia 75,04, , Mataematika
36,60, IPA69,50, Agama 70,, PKN 70,60, IPS 78,00 PJOK 78,67, SBK.70,78
PLBD 80,00Untuk penumbuhan budi pekerti dan mengembangkan nilai-nilai
karakter bangsa serta budaya masyarakat, SDI RAWE melaksanakan kegiatan
Lomba baca kitab suci dan Kuis suci.
3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Jumlah guru 10 orang, PNS 6 orang dan Non-PNS 4 orang, belum


memenuhi standar jumlah tenaga kependidikan sekolah. Masih ada guru yang
belum berkualifikasi S1.
Standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan SDI RAWE belum
terukur secara menyeluruh karena belum ada hasil penilaian yang mengukur
berapa tingkat pencapaian kompetensi seluruh pendidik dan tenaga kependidikan
4. Standar Sarana dan Prasarana
SDI RAWE memiliki luas lahan 5 ha m2 dengan jumlah gedung sebanyak 4 unit yang
terdiri dari unit 1 4 ruag unit 2 4 ruang unit 3 4 ruang dan 1 ruang UKS. Ruang kelas
yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 7 ruang dengan luas
masing-masing 72 m2 per ruang kelas. Setiap ruang kelas masing- masing memiliki satu
white board, satu meja dan kursi guru, masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap
siswa.Di dalam gedung kantor terdapat Ruang kepala sekolah yang berukuran (4×9) m 2
terdapat 2 lemari buku, 2 lemari piala sepasang meja dan kursi kepala sekolah, dan 2 set
kursi tamu. Sarana dan prasana sekolah lainnya dalam gedung kantor tersebut adalah,

14
ruang guru 1 unit, ruang wakasek, ruang tata usaha dan ruang Operator. Di dalam ruang
kelas di pakai untuk ruang doa bersama. Standar PengelolaanVisi dan misi serta tujuan
pendidikan SDI RAWE sudah disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat
ataupun pemangku kepentingan melalui beberapa cara diantaranya memasang papan
visi misi sekolah di dinding sekolah.Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja
tahunan (RKT) ataupun rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan
kepada warga sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah
(RKAS) telah disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah melakukan pengisian
EDS sehingga RKAS yang disusun mengacu pada standarnisai.

15
5. Standar Pengelolaan

Visi dan misi serta tujuan pendidikan SDI RAWE sudah disosialisasikan
kepada warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku kepentingan melalui
beberapa cara diantaranya memasang papan visi misi sekolah di dinding sekolah.

Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun


rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga sekolah.
Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) telah
disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah melakukan pengisian EDS
sehingga RKAS yang disusun mengacu pada

16
rekomendasi hasil EDS dan mengelompokkan ke dalam delapan standar.

5. Standar Pembiayaan

SDI RAWE mempunyai RKAS yang disusun oleh kepala sekolah, guru-guru
dan komite sekolah. Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung pihak komite
sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, namun demikian tetap
mempertimbangkan usulan- usulannya dan menyampaikan hasil penyusunan
RKAS.

Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa


dana BOS yang terimah tahun 2021 adalah sebesar Rp 114.680.000 yang (diperoleh
dari jumlah siswa seluruhnya 122 x 940000/siswa dan yuran komite 48.800.000
(diperoleh dari jumlah siswa 122x400.000/siswa) . Sekolah SDI Rawe sudah
memilikih hasil usaha sendiri yakni usaha kebun.
6. Standar Penilaian Pendidikan

Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan standar


kompetensi dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan oleh guru -guru di
sekolah kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan sebagiannya
menginformasikan KKM awal tahun.

Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan


tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian
nasional. Penilaian melalui ulangan harian kadang tidak dilaksanakan berdasarkan
rencana yang telah dibuat oleh sebagian guru.

Hasil penilaian sebagian guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun tugas-
tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi

17
2

berupa komentar dan masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil
penilaian sikap dan akademik siswa kepada kepala sekolah melalui wakil kepala
sekolah urusan kurikulum. Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebagian guru
sebagai koreksi untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya dengan
menunjukan produk dan proyek.
B. Profil Sekolah Magang

Sekolah dasar Inpres Olaewa dengan nomor NPSN 50303042 berlokasi di jalan
trans Ende Bajawa, Desa Rigi, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo . Sekolah ini
berdiri pada tanggal 1 Januari 1977 diatas lahan seluas 17 945m2.
Tahun pelajaran 2021/2022 ini SDI Olaewa memiliki jumlah siswa sebanyak 126
siswa yang terdiri dari 6 rombel dengan masing- masing rombel perkelas. Setiap kelas
menampung siswa dengan rincian seperti pada tabel berikut:
Tabel jumlah siswa SDI Olaewa:
N Kelas Laki-Laki Perempuan Jumla Ket
h
1 I
2 II 13 10 24
3 III 10 10 20
4 IV 12 10 22
5 V 8 14 22
6 VI 12 8 20
3

Tabel 6.1jumlah siswa SDI Olaewa


6

1. Kondisi Nyata Sekolah Asal


SDI Olaewa terletak di wilayah Desa Rigi, Kecamatan Boawae, Kabupaten
Nagekeo, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini berdiri pada 1 Januari 1977,
diatas lahan seluas 17.945m2. Adapun Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan SDI
Olaewa,adalah sebagai berikut :
1. Visi Sekolah:
Terwujudnya Sekolah Dasar Inpres Olaewa sebagai komunitas beriman dan
bertakwa memiliki keunggulan mental,emosional,fisik dan kecapaian hidup.
2. Misi Sekolah:
b. Melaksanakan doa pagi dan siang secara bersam-sama.
c. Melaksanakan doa angelus pada jam 12.00 siang
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang aktif, inovatif,kreatif, efektif,
dan menyenangkan.
e. Menghidupkan kelompok kerja guru (KKG), Tingkat satua pendidikan
f. Meningkatkan profesionalitas dan kwalitas guru.
g. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan
3. Tujuan Sekolah:
1. Mewujudkan kesempatan dan pemerataan bagi peserta didik untuk
mendapatkan pendidikan yang bermutu, akuntabel, efektif, efisien dan
mandiri.
2. Menjadik lingkungan sekolah yang kondusif dengn menerapkan manajemen
berbasis sekolah sehingga terwujud ketahanan sekolah yang mantap
3. Mengenalkan teknologi informasi kepada seluruh warga sekolah
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bentuk mendekatkan sekolah ke
masyarakat dan membawa masyarakat ke sekolah.
4. Tabel Gambaran Umum SDI Olaewa
a). Identitas sekolah magang

Nama Sekolah : SDI Olaewa


7

NSS : 101241702003
NPSN : 50303042
Alamat : Olaewa
Desa/Kelurahan : Rigi
Kecamatan : Boawae
Kabupaten : Nagekeo
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Tahun Pendirian : 1977
Luas Tanah : 17.945M2
Status : Negeri
Status Dalam Gugus : Imbas
Nilai Akreditasi : B

a. Data Peserta Didik 3 (tiga) Tahun Terakhir


Tahun Pelajaran / Jumlah Siswa
No Kelas 2019/2020 2020/2021 2021/2022
L P JML L P JML L P JML
1 I 11 11 22 13 10 23 7 9 16
2 II 10 12 22 13 10 23 13 10 23
3 III 13 10 23 11 11 22 10 10 20
4 IV 12 8 20 10 12 22 10 12 22
5 V 8 14 22 8 14 22 8 14 22
6 VI 12 8 20 12 8 20 12 8 20

Jumlah 66 63 129 65 132 61 62 123

Tabel 7.1 Data Peserta Didik Tiga Tahun Terakhir


L Tempat/ Tgl No/ Tgl.
N Nama/NIP /P Lahir Status Pengangkat Pangkat/Gol,TMT
o an Menjadi Pangkat Terakhir
PNS
1 Paskalis Pidi,S.Pd.SD L Wajo,27 PNS Pembina IV/a
NIP. Mei 1968
196805271994031008
2 Kanisius Deu,S.Pd.SD L Legu,16 PNS 821.12/ Penda Tk-I/III/c
NIP. September BKD/
196509162006041007 1965 06/07/2007
3 Wilhelmina Niron,S.Pd P Podol, 20- PNS Penda Tk-I/III/b
NIP. Agusrus
196908202007012021 1969
4 Klara Sada,S.Pd P Natawaru,1 PNS Penda III/a
NIP196912112007012022 1-12-1969
5 Maria I.Dhenge Sada,S.Ag P Wolomako, PNS 821.12/ Penda III/a7
NIP. 1971081200801203 12 Agustus BK.DIKLA
1971 T/
106/10/200
9
6 Aurelia Mara,S.Pd P Buungenda PNS 814.2/BK- Pengda TKT.I-
NIP. 04 Maret DIKLAT/ II/b
198404032010012035 1984 96/07/2011
7 Maria Yosepha Nio, S.Pd P Ngada, 10 PNS 813.3/BK- Penda TKT I
NIP. Juni 1985 DIKLAT/ /III/a
1985061022020122002 P/
64/110.a/
11/2020
8 Maria Kristina Ega Wea P Nagemi, 21 PNS 821.12/BK- Pengda II/b

8
NIP:16707212008012014 Juli 1967 DIKLAT/
147/10/200
9
9 Valentina Florida Sada P Boawolo,26 Honor -
Dae,S.Pd.SD Februari,19
73
1 Karolus Kutu,S.Ag L Watumeko, Honor
0 17 Oktober
1982
1 Yosefina Seke,S.Pd L Wolorowa,0 Honor
1 4 Februari
1991
1 Maria Goreti Deru,S.Pd P Nage,11 Honor
2 Februari
1991
b. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Secara keseluruhan jumlah tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SDI
Olaewa adalah sebanyak 12 orang dengan rincian sebagai berikut:
a. Data Jumlah Rombongan Belajar
No Ruang Kelas Jumlah Rombongan
Belajar
( Rombel )
1 Kelas I 1 Rombel
2 Kelas II 1 Rombel
3 Kelas III 1 Rombel
4 Kelas IV 1 Rombel
5 Kelas V 1 Rombel
6 Kelas VI 1 Rombel

9
Jumlah 6 Rombel

10
b. Data Prasarana
Nama Jenis Jumlah Dan Kondisi Jumlah Ruangan Kondisi Gedung
Gedung Gedung Permamnen
Per- SP Darurat Per- SP Darurat Baik RR RB
Manen manen
G.Sekolah 3 - - 8 - - 8 - -
Kantor - - - - - - - - -
Perpustk 1 - - 1 - - 1 - -
Labor - - - - - - - - -
Aula - - - - - - - - -
WC/KM 3 - - 8 - - 8 - -
R.Praktek - - - - - - - - -
R.Guru 1 - - 1 - - 1 - -
R.Pimpinan 1 - - 1 - - 1 - -
R.TU - - - - - - - - -
Tabel 8.1 Data Prasarana

5. Penataan 8 Standar Nasional Pendidikan


1) Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
ditetapkan melalui permendiknas No 20 tahun 2016, dan digunakan sebagai pedoman
penilaian dan penentuan kelulusan peserta didik, yang meliputi kompetensi untuk
seluruh mata pelajaran, kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran. Kompetensi
mencakup aspek sikap, pengetahuan, keterampilan.
Kenaikan kelas selalu dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan
kriteria:
(1) Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program
pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
(2) Nilai mencapai KKM yang mengacu pada rumus berikut:

11
NR: 2X NPH + NPTS +NPAS
4
Keterangan: NR : Nilai Rapor
NPH : Nilai Penilaian Harian
NPTS : Penilaian Tengah Semester
NPAS : Penilaian Akhir Semester
(3) Memiliki nilai baik untuk aspek kepribadian( sikap) pada semester yang
diikuti.
(4) Sekolah menerapkan kriteria kelulusan pada akhir tahun pelajaran
sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelas I-VI.
b. Mengolah nilai minimal baik untuk mata pelajaran agama, dan aklak
mulia kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
c. Lulus ujian sekolah/ ujian nasional sesuai dengan peraturan mentri
pendidikan nasional yang berlaku.

Tabel Daftar Nilai Murni Ujian Akhir Sekolah 3 Tahun Terakhir


TAHUN PELAJARAN KET.
NO MAPEL
208/2019 2019/2020 2020/2021

1 Agama 86 79 85

2 PPKn 80 76 78

3 Bahasa Indonesia 79 75 74

4 Matematika 65 69 65

5 IPA 65 76 71

6 IPS 78 75 75

12
7 SBdP 91 80 81

8 PJOK 82 78 81

9 MULOK 91 81 86

JUMLAH

RATA-RATA

Tabel 9.1 Daftar Nilai Murni Ujian Akhir Sekolah 3 Tahun Terakhir

2). Standar Isi


Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah ditetapkan melalui
permendikbud no 21 tahun 2016. Berdasarkan dokumen, SDI Olaewa pada Tahun
Pelajaran 2016/2017 hingga Tahun Pelajaran 2021/2022 menggunakan Kurikulum
2013(K13) diterapkan pada jenjang kelas I-VI. Struktur Kurikulum 2013 (K13) yang
adalah pembelajaran tematik dengan alokasi waktu sebagai berikut:
komponen Al Alokasi
waktu/kelas/minggu Te Jmlh K ket

II III IV V VI
A. Muatan pembelajaran
1. pendidikan Agama Katolik 44 4 44 4 44 4 44 444 4 4 424 24 Te
2.Pendidikan Kewarganegaraan T
3. Bahasa Indonesia EtTEMATIK
4. Matematika M
5.Ilmu Pengetahuan Alam A
6.Ilmu Pengetahuan Sosial T
7. Seni Budaya Dan Prakarya -4 4 -4 4 -4 4 -4 4-4 44 4 24
K
8. PJOK 4 4 4 4 4 4 24
B. Muatan Lokal
1. SBdP
2.Keterampilan Lokal

13
C. Pengembengan Diri
 Kepramukaan
 Kerohanian
 Kesenian
 Olahraga dan kesenian
 Literasi
Tabel 10.1 Standar Isi

Alokasi waktu untuk pengembangan diri diatur pada sore hari yakni:
 Hari Sabtu minggu pertama kegiatan Kepramukaan.
 Hari Sabtu minggu kedua kegiatan Kerohanian
 Hari Sabtu minggu ketiga kegiatan kesenian
 Hari Sabtu minggu keempat kegiatan olahraga dan kesehatan.
 Kegiatan literasi dilakukan setiap hari kerja 15 menit sebelum Proses
belajar mengajar.
Ketuntasan belajar yang harus dicapai oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata rata peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.Ketuntasan
belajar dibuat untuk setiap muatan pembelajaran yang dapat dilihat dalam table
berikut:
N MUATAN PEMBELAJARAN STANDAR KETUNTASAN
O ANGKA HURUF
1 Pendidikan Agama 70 Tujuh puluh
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 Tujuh puluh
3 Bahasa Indonesia 69 Enam puluh
sembilan
4 Matematika 65 Enam puluh Lima
5 Ilmu Pengetahuan Alam 65 Enam puluh Lima
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 68 Enam puluh

14
delapan
7 Seni Budaya Dan Prakarya 70 Tujuh puluh
8 PJOK 70 Tujuh puluh
9 Mulok 70 Tujuh Puluh

3) Standar Proses
Standar proses adalah standar pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Proses pembelajaran di SDI Olaewa diselenggarakan secara interaktif, inspirasi,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan ruang yang cukup bagi kreatifitas, perkembangan bakat dan minat serta
perkembangan fisik peserta didik. Beberapa hal penting yang dilaksanakan di SDI
Olaewa antara lain:
(1) Perencanaan proses pembelajaran meliputi: silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran yang dilengkapi dengan instrument penilaian, serta bahan
ajar.
(2) Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.
(3) Penilaian hasil belajar.
(4) Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan dan pengambilan langkah tindak lanjut yang
diperlukan.
Kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan pengembangan
Silabus dilakukan melalui KKG Tingkat gugus pada awal semester dengan tujuan agar
guru dapat mengembangakan kompetensinya dalam menghasilkan rencana pelaksanaan
pembelajaran baik secara mandiri maupun oleh kelompok mata pelajaran untuk
selanjutnya dipakai didalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Sekolah mengupayakan tindakan-tindakan berupa bimbingan teknis dan pelatihan
bagi guru-guru untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kompetensi dalam
menghasilkan perangkat pembelajaran kearah yang lebih sempurna dan mandiri.
Disamping itu guru-guru diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan terkait pengembangan

15
Kurikulum yang dilaksanakan di tingkat kabupaten, provinsi maupun tingkat nasional.
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 (pasal 1, ayat 2)
Tentang Guru dan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2017 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. SDI Olaewa memiliki
tenaga pendidik dan kependidikan baik PNS maupun non PNS sebanyak 12 orang,
secara rinci terlihat dalam tabel berikut:

NO NAMA STATUS KUALIFIKA KET


SI
1 Paskalis Pidi,S.Pd.SD Kepsek/PNS SI Sertifikasi

2 Kanisius Deu,S.Pd Guru/PNS SI Sertifikasi

3 Wilhelmina Niron,S.Pd. Guru/PNS SI Sertifikasi

4 Klara sada,S.Pd Guru/PNS SI Sertifikasi

5 Maria Imakulata Guru/PNS SI -


D.Sada,S.Ag
6 Aurelia Mara,S.Pd Guru/PNS SI -

7 Maria Yosefa Nio,S.Pd Guru/PNS SI -

8 Maria Kristina Ega Wea PNS SPG -

9 Valentina F. Sada Guru Honor SI -


Dae,S.Pd.SD
10 Karolus Kutu,S.Ag Guru Honor S1 -

11 Yosefina Seke,S.Pd Guru Honor S1 -

12 Maria Goreti Deru Guru Honor S1


Tabel 11.1 standar Pendidik Dan Tenaga Pendidik

5) Standar Sarana Prasarana

16
SDI Olaewa memiliki luas lahan sebesar 17945m 2.Gedung sekolah yang dibangun
di atas lahan ini sebanyak 5 unit yang terdiri dari 3 unit ruang kelas dan ruang kepala
sekolah 1 unit gedung perpustakaan.dan 1 unir ruang guru Jumlah ruang kelas sebanyak
6 ruang masing-masing dengan ukuran 8 x 7 m2. Setiap ruangan dilengkapi dengan
meubler untuk setiap peserta didik dan guru, satu papan tulis dan alat-alat kebersihan.
Ruang Perpustakaan terdiri dari 1unit bangunan dengan luas 12 x 9m 2 dilengkapi
dengan meja untuk membaca, 1unit meja dan kursi untuk pustakawan, 12 buah rak
buku, dan 1unit lemari katalog buku. Perpustakaan dilengkapi dengan lebih dari 1000
judul buku terdiri dari paket buku siswa untuk semua mata pelajaran, buku guru, buku
referensi, kamus, majalah dan koran. Terdapat 8 ruang WC,1 ruang KM yang
diperuntukkan bagi peserta didik dan guru yang dilengkapi dengan alat-alat kebersihan.
6) Standar Pengelolaan
Dalam pengelolaan kegiatan sekolah telah menetapkan visi dan misi sekolah,
melaksanakan program kerja sesuai dengan rencana kerja dan pedoman yang telah
ditetapkan, mengembangkan kurikulum sesuai dengan pedoman pengembangan
Kurikulum 2013, serta merencanakan upaya-upaya meningkatkan mutu pembelajaran
secara berkelanjutan, mengelola keuangan dan pembiayaan sekolah. Sekolah juga telah
merumuskan tujuan sekolah yang mengacu pada pencapaian visi dan misi sekolah,
menetapkan pedoman penyelenggaraan sekolah serta mendayagunakan pendidik dan
tenaga kependidikan secara profesional, merumuskan dan menetapkan rencana kerja
sekolah sebagai upaya pencapaian tujuan sekolah, menetapkan pedoman pengelolaan
pembelajaran, melaksanakan program-program kesiswaan, mendayagunakan sarana dan
prasarana secara optimal dalam mendukung pembelajaran, menciptakan dan mengelola
budaya dan lingkungan sekolah dalam mendukung pembelajaran, melakukan
pengawasan terhadap program-program sekolah serta memiliki dan mengelola sistem
informasi sebagai sarana menyampaikan dan menyerap informasi.

7) Standar Pembiayaan

17
Sumber utama keuangan untuk membiayai seluruh kegiatan di SDI Olaewa dalam
satu tahun anggaran adalah dari Dana BOS dan sumbangan/ partisipasi orangtua
berupa Iuran Komite. Jumlah dana BOS yang diterima sekolah pada tahun anggaran
2021 adalah sebesar Rp128.310.000 (diperoleh dari jumlah siswa seluruh 123 Orang
dikali 940 000/siswa). Sedang Iuran Komite sebesar Rp.24 600.000 (diperoleh dari
jumlah siswa seluruh 123 Orang dikali 200.000/siswa per tahun).
Pengelolaan dana BOS senantiasa mengacu pada petunjuk teknis BOS tahun
anggaran berjalan dan disesuaikan dengan penerapan delapan Standar Nasional
Pendidikan. Sedangkan dana partisipasi orang tua/iuran komite diperuntukan
membiayai honorarium guru yang tidak dapat dialokasikan dari dana BOS, serta biaya
yang lain yang tidak bia diakomodir dengan dana BOS. Semua pengeluaran keuangan
yang berhubungan dengan pembiayaan dibukukan secara baik oleh bendahara.
8) Standar Penilaian
SDI Olaewa telah menerapkan Kurilkulum 2013 sejak tahun pelajaran 2016/2017.
Semua guru SDI Olaewa telah menyusun dan membuat perangkat penilaian serta
mengelola hasil penilaian dalam 3 aspek yakni aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Perangkat penilain yang disusun sudah sesuai dan berdasarkan SKL,
kompetensi dasar, materi ajar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) serta KKM
yang ditetapkan. KKM disosialisaikan kepada peserta didik, orangtua peserta didik dan
Komite Sekolah yang dilakukan pada awal tahun pelajaran. Penilaian sikap dilakukan
dengan teknik observasi, penilaian antar teman dan penilaian diri peserta didik.
Hasilnya dicatat dalam catatan yang disebut dengan jurnal penilaian sikap. Penilaian
pengetahuan yang dipakai untuk mengukur ketercapaian hasil belajar peserta didik
dilaksanakan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
dan ujian sekolah/ ujian nasional. Sedangkan penilaian keterampilan dilakukan melalui
teknik kinerja, produk dan proyek.

18
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT
A. Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) Sekolah Asal
1. Judul RPK
Meningkatkan kemampuan guru daiam Pembelajaran Literasi melalui
media power poin di SDI Rawe.
2. Tujuan
Dalam Kegiatan RPK ini tujuan yang akan dicapai adalah untuk
Meningkatan Kemampuan guru menggunakan power poin dalam
pembelajaran yang akan berdampak kepada peningkatan kualitas
pembelajaran dan pencapaian students wellbeing.
3. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang akan dicapai dalam kegiatan RPK ini
adalah:
a. Meningkatnya kemampuan guru dalam menggunakan Power
Poin media pembelajaran yang lebih variatif dan kreatif agar
peserta didik merasa bahagia dan senang mengukuti kegiatan
pembelajaran.
b. Meningkatnya motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran
melalui penggunaan power poin dalam pembelajaran.
4. Program Kegiatan
Meningkatkan Kemampuan guru dalam pembelajaran literasi melalui
media power poin di SDI Rawe
5. Langkah-langkah kegiatan

Siklus I
a. Persiapan

Sebelum pelaksanaan kegiatan Rencana Tindak Lanjut Proyek

19
kepemimpinan (RPK) terlebih dahulu diadakan koordinasi
dengan kepala sekolah, guru senior/teman sejawat terkait dengan
rencana pelaksanaan kegiatan ini, dan selanjutnya diadakan
sosialisasi kepada warga sekolah melalui rapat koordinasi yang
dipimpin oleh kepala sekolah, dan pada tahap persiapan ini pula
telah dibentuk kepanitiaan dan ditetapkan kepala sekolah sebagai
ketua panitia. Dan selajutnya menetapkan jumlah peserta dan
menentukan narasumber, dan langkah terakhir pada persiapan ini
adalah menyusun panduan kegiatan, yang di dalamnya terdapat
estimasi anggaran kegiatan serta jadwal pelaksanaan.Tahap
perencenaan persiapan dapat di lihat pada Tabel berikut :

N Jenis Kegiatan Waktu Keterangan


o Pelaksana
an
 Lapor diri.
1 Jumad, 29 Surat tugas
 Serahkan surat tugas
Oktober
 Koordinasi dengan kepala
sekolah dan guru-guru untuk 2021
 Membentuk panitia dan
membuat SK kepanitiaan
Menyiapkan surat undangan
2 Sabtu,30 Ada
kegiatan Workshop .
Oktober
2021
 Rapat pembentukan panitia.
3 Senin ,01 Sk dan foto
 Menyusun anggaran
November terlampir
Work shop.
2021
 Ambil data sekolah di
4 Selasa, 02
sekolah asal dan hubungi
Narasumber November
. 2021

20
 Lapor diri dan antar surat
5 Rabu, 03
tugas di sekolah magang
November
2021
 Pesan baliho di Boawae
6 Kamis, 04
November
2021
 Membuat SK panitia
7 Jumat, 05 SK dan
kegiatan Workshop dan
membuat undangan untuk November surat
kegiatan Workshop 2021 undangan
 Membuat daftar hadir
8 Sabtu, 06 Daftar hadir
Novemebr
2021
 Membereskan ruangan
9 Senin, Bukti
untuk kegiatan untuk
kegiatan Workshop 08 terlampir

November
2021
 Pelaksanaan kegiatan
1 Selasa, Bukti
Workshop siklus 1
0 09 terlampir

November
2021

b. Pelaksanaan
Sesuai dengan jadwal yang ditetapkan maka kegiatan ini
dilkasanakan dalam bentuk Workshop oleh Narasumber yang
sudah ditetapkan.
Berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki dalam
penggunaan teknologi multi media dalam pembelajaran. Pada

21
tahapan pelaksanaan panitia mengarahkan kepada seluruh peserta
untuk melaksanakan registrasi dan pengisian daftar hadir sebelum
kegiatan dimulai. Setelah kegiatan pembukaan yang dibuka
langsung pengawas pendamping, kegiatan dilanjutkan dengan
pemaparan materi dan sosialisasi tentang penggunaan media
powe poin dalam pembelajaran. Semua peserta yang hadir
mencatat kejadian-kejadian mulai dari awal hingga akhir
kegiatan. Pada sesi berikutnya pemateri melaksanakan
pendampingan penggunaan media power poin secara perorangan
mulai dari menggunakan aplikasi yang paling mudah dengan
menggunakan power poin kemudian dilanjutkan dengan
memasukan vidio pembelajaran ke dalam power poin tersebut.
Demi penerapan secara optimal terhadap kegiatan workshop,
Narasumber memberikan pendampingan kemudian langsung
mengadakan simulasi pemanfaatan terhadap semua fitur- fitur
yang tersedia dalam aplikasi power poin. Dari data isian
instrument mentor 1 yang melaksanakan observasi kepada 9
(sembilan) orang peserta yang megikuti kegiatan ini telah
memberikan penilaian 93,33 % terhadap keterlaksanaan
workshop. Dari prosesntase tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa hampir semua guru telah merespon positif terhadap
pelaksanaan workshop penggunaan teknologi multi media dalam
pembelajaran.
c. Monitoring dan evaluasi
Monitoring kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)
dilaksanakan selama kegiatan berlangsung untuk mengukur dan
mengevaluasi kompetensi calon kepala sekolah pada kegiatan
workshop Meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran
Literasi melalui media power poin di SDI RAWE dengan sasarannya
adalah guru di sekolah untuk meningkatkan kompetensi pedagogik

22
atau profesionalismenya.
Dalam instrument monitoring terdapat beberapa aspek penilaian yang
meliputi aspek sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Kegiatan
monitoring dan evaluasi melibatkan calon kepala sekolah dan
narasumber menggunakan instrumen monitoring terlampir. Sedangkan
Instrumen monitoring dan evaluasi peserta diberikan setelah kegiatan
berlangsung. Narasumber melakukan penilaian dan mengisi instrumen
siklus 1 berkaitan dengan calon kepala sekolah dalam menyiapkan dan
melaksanakan kegiatan dan juga kemampuan guru dalam kegiatan
melakukan penilaian secara mandiri kemudian menganalisis hasil
monitoring dan evaluasi kegiatan workshop tersebut.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada
siklus 1, disimpulkan bahwa pemahaman guru terhadap penggunaan
power poin sudah mengalami kemajuan (9 dari 12 guru =
78,57%)namun masih ada 3 guru yang masih perlu dibimbing lagi
karena belum bisa mengoperasikan leptop secara baik..Sebagai tindak
lanjut direncanakan pelaksanaan pendampingan bagi guru yang belum
mampu mengoperasikan leptop serta menggunakan teknologi multi
media dalam pembelajaran pada kegiatan Rencana Proyek
Kepemimpinan (RPK ) siklus kedua, sehinnga target dari sekolah
adalah semua guru harus mampu menggunakan teknologi multi media
dalam pembelajaran di kelasnya masing-masing secara baik.
Silkus II
Berdasarkan hasil refleksi kegiatan pada siklus 1 maka rencana tindak lanjutnya
adalah melakukan pendampingan bagi guru yang belum mampu mengoperasikan
leptop dan mengunakan power poin pada siklus 2 dengan tahapan sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap persiapan ini calon kepala sekolah melakukan tindak lanjut dengan
membangun komunikasi dengan nara sumber dan guru-guru yang sudah mampu

23
untuk melakukan pendampingan kepada 3 guru yang kesulitan dalam proses
penggunaan power poin dalam pembelajaran calon kepala sekolah juga
menyiapkan instrumen monitoring dan evaluasi kegiatan.
b. Pelaksanaan.
Kegiatan Workshop silkus 2 dilaksanakan pada hari Sabtu,13 November 2021
diawali membangun komunikasi diantara guru peserta workshop untuk
mendapat masukan tentang hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam
penggunaan power poin dan media pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan oleh
narasumber dan guru yang sudah mampu. Materi diberikan dalam bentuk praktik
secara langsung dan memberikan penekanan pada indicator yang masih lemah
sebagaimana refleksi pada siklus 1 Selanjutnya guru diberi kesempatan untuk
mengaplikasikan penggunaan teknologi multi media dalam kegiatan
pembelajaran di kelas yang didampingi oleh narasumber. Proses ini diakhiri
dengan kesimpulan dan penguatan oleh narasumber.
Monitoring dilakukan selama kegiatan siklus 2 berlangsung melalui observasi
dan dilakukan oleh kepala sekolah, narasumber dan calon kepala sekolah.
Sedangkan Instrumen monitoring peserta dilaksanakan setelah kegiatan siklus 2
selesai dilaksanakan terkait penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan Workshop
oleh calon kepala sekolah dan nara sumber.
c. Monitoring dan evaluasi
Monitoring terhadap RPK dilakukan selama kegiatan siklus 2 berlangsung
melalui observasi dan dilakukan oleh kepala sekolah, narasumber dan calon
kepala sekolah. Sedangkan evaluasi dibuat terhadap calon kepala sekolah dan
guru sasaran terkait dengan kompetensi pedagogik atau profesional peserta
sesuai judul workshop. Evaluasi terhadap calon kepala sekolah dibuat oleh
kepala sekolah dan peserta, sedangkan evaluasi terhadap peserta guru sasaran
dibuat oleh calon kepala sekolah dan narasumber. Evaluasi dilaksanakan setelah
kegiatan siklus 2 selesai dilaksanakan terkait penilaian terhadap pelaksanaan
kegiatan Workshop.

24
d. Refleksi
Berdasarkan hasil kerja guru dalam mempraktekkan penggunaan teknologi
multi media pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa hampir semua guru di SDI Rawe (5 dari 9 guru= 100%)
telah mampu menggunakan media power poin dalam pembelajaran. Diharapkan
agar dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, semua guru mampu
mengimplementasikan pengetahuan tentang penggunaan multi media
pembelajaran dengan baik, bahkan guru dapat dijadikan contoh atau tutor
seprofesi bagi teman guru di sekolah magang 1 dan 2 dan teman- teman di
sekolah tetangga. Hasil monitoring dan penilaian dari peserta menunjukkan
bahwa calon kepala sekolah telah berhasil melaksanakan kegiatan Rencana
Proyek kepemimpinan dan telah berhasil membimbing dan melatih guru dalam
menggunakan media power poin dalam pembelajaran.
6. Sumber Daya

Dalam Kegiatan Pelatihan ini penulis kategorikan ke dalam dua bentuk


Sumber daya yang dimikliki dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan,
yaitu : Sumber daya Manusia ,Non Manusia dan keuangan Sumber Daya
Manusia :

1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah faktor pendukung yang banyak memberikan
dorongan moril dalam bentuk dukungan baik secara materi maupun non
materil, demi terlaksanya kegiatan ini.
2. Narasumber
Objek penelitian yang kami angkat tidak dapat dipisahkan dengan
ketersediaan Sumber daya manusia yang kami miliki di sekolah,
Narasumber yang kami tunjuk adalah guru yang sudah menguasai judul
yang kami angkat. Guru tersebut sudah berpengalaman memberikan
materi penggunaan teknologi multi media di beberapa tempat di tahun
2021 ini .Oleh karena itu kegiatan ini kami anggap adalah kegiatan yang

25
narasumbernya tidak diragukan lagi kemampuannya.
3. Guru
Kegiatan ini bermaksud memberikan bimbingan secara langsung kepada
guru-guru untuk mampu memanfaatkan power poin dalam kegiatan
Pembelajaran agar lebih variatif dan efektifd.
Sumber daya non manusia:
1. Komputer/ Laptop (menggunakan 1 ruang kelas)

Sarana Yang kami miliki di salah satu ruang kelas digunakan


sebagai ruang Komputer cukup banyak dan memadai.

2. Jaringan WIFI

3. LCD

4. Kertas HVS

5. Printer

6. Alat tulis

Keuangan :

Dana yang dibutuhkan dalam kegiatan Workshop dari awal sampai


akhir kegiatan ditanggung oleh dana sekolah seperti kertas, buku,
spidol dari alokasi peningkatan mutu guru dan dana pribadi oleh
Calon kepala Sekolah.

26
7. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
Melalui wawancara, studi dokumen, dan observasi atau pengamatan.
8. Student Wellbeing
Dampak dari program RPK adalah peserta didik merasa bahagia bersemangat
serta tertarik pada pembelajaran di kelas, hasil belajar peserta didikpun
meningkat.
B. Pelaksanaan Kajian Manajerial
Kajian Managerial (KM) adalah kegiatan calon kepala dalam melakukan
pemetaan capaian SNP yang didasarkan pada kondisi nyata dan raport mutu
sekolah untuk menemukan potensi dan tantangan yang dipertimbangkan dalam
menyusun rancangan peningkatan layanan pembelajaran berorientasi pada
peserta didik selanjutnya. KM dilaksanakan baik di sekolah sendiri maupun
sekolah magang diakhiri dengan kesimpulan untuk meningkatkan kompetensi
manajerial Calon Kepala Sekolah.
Dalam melakukan kajian managerial calon kepala sekolah perlu memperhatikan
rambu-rambu penyusunannya sebagai berikut:
Pelaksanaan KM baik disekolah sendiri maupun sekolah magang agar dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan perlu memperhatikan rambu-rambu berikut:
1. Peserta diklat menyusun aspek-aspek atau komponen kajian untuk masing-
masing stadar nasional pendidikan.
2. Peserta memasukkan aspek-aspek atau komponen kajian untuk masing-
masing standar nasional pendidikan ke dalam matrik kajian (matrik
terlampir).
3. Peserta diklat menyusun kondisi ideal dari semua aspek-aspek atau
komponen masing-masing standar nasional pendidikan berdasarkan regulasi
yang berlaku, dan dimasukan ke dalam matrik kajian.
4. Peserta diklat menentukan kondisi semua aspek atau komponen SNP yang
telah ditetapkan berdasarkan rapor mutu sekolah terakhir yang dimiliki, dan

27
dituliskan dalam matrik kajian.
5. Peserta diklat menentukan kondisi nyata semua aspek atau komponen yang
telah ditetapkan berdasarkan bukti nyata yang ada di sekolah, sewaktu peserta
diklat melakukan pengamatan, wawancara, dan juga studi dokumentasi, dan
dimasukan dalam matrik kajian.
6. Peserta diklat menentukan potensi yaitu kekuatan dan peluang yang dimiliki
oleh sekolah masing-masing standar nasional pendidikan, dengan
mempertimbangkan kondisi nyata dan raport mutu yang sudah melampaui
kondisi ideal, selanjutnya dituliskan dalam matrik kajian.
7. Peserta diklat menentukan kelemahan dan tantangan yang ada pada masing-
masing standar nasional pendidikan dengan memperhatikan kondisi nyata dan
raport mutu yang masih dibawah kondisi ideal, selanjutnya dimasukan ke
dalam matrik kajia.
8. Dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki dan tantangan yang
dihadapi sekolah, peserta diklat memberikan rekomendasi strategi dalam
upaya peningkatan capaian masing-masing SNP untuk meraih student
wellbeing
Tiga hal yang dillakukan dalam kajian mangerial sebagai berikut:
1. Persiapan.
Sebelum melaksanakan kajian managerial baik di sekolah asal
maupun di sekolah magang calon kepala sekolah melakukan
sosialisasi program peyiapan pengumpulan bukti nyata (EDS
rapor mutu, hasil akreditasi sekolah), menyususn panduan
wawancara, sasaran dan lembar observasi dan penentuan
sasaran dokumen yang dikaji terkait dengan aspek atau
komponen yang telah ditentukan pada masing-masing SNP.
Peserta diklat juga menyiapkan matrik kajian manajerial.
2. Pelaksanaan
Setelah melakukan sosialisasi program dan telah
diperkenankan baik oleh kepala sekolah sendiri maupun kepala

28
sekolah magang, calon kepala sekolah segera mengumpulkan
bukti nyata kondisi sekolah dan rapor mutu dengan
wawancara, pengamatan maupun studi dokumen. Selanjutnya,
dengan mempertimbangkan kondisi nyata dan rapor mutu
tersebut, calon kepala sekolah mengkaji dari sisi aspek atau
komponen SNP yang ditentukan sebelumnya untuk
menentukan potensi (kekuatan dan peluang) yang dimiliki dan
tantangan yang dihadapi oleh sekolah pada masing-masing
SNP. Dengan mempertimbangkan potensi dan tantangan
tersebut, calon kepala sekolah memberikan rekomendasi
strategi upaya peningkatan capaian masing-masing SNP
selanjutnya untuk mencapai profil pelajar pancasila yang
wellbeing.
3. Hasil
Setelah melakukan kajian manajerial di sekolah asal dan
sekolah magang, calon kepala sekolah menemukan potensi
yang dimiliki sekolah dan tantangan yang dihadapi kemudian
memberikan rekomendasi strategi untuk peningkatan capaian
SNP.
C. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi.
Untuk meningkatkan kompetensi berdasarkan AKPK, calon kepala sekolah
melakukan pembelajaran dan pengkajian pada sekolah magang yaitu SDI OLAEWA
dengan langkah- langkah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada langkah persiapan calon kepala sekolah menyiapkan instrumen
wawancara dengan kepala sekolah dan guru. Selain itu calon kepala sekolah
juga berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk menyampaikan tujuan
kegiatan pada sekolah magang. Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah peningkatan AKPK berkenaan dengan kompetensi supervisi, serta teknik
dan cara pengambilan data dan informasi berkaitan dengan kegiatan tersebut.

29
Pemaparan tujuan dan teknik ini dapat dipahami, sehingga Kepala Sekolah
memberikan ruang dan waktu bahkan beliau bersedia meluangkan waktunya
untuk dimintai pendapatnya tentang kegiatan supervisi yang beliau terapkan
pada sekolah tersebut.
Calon kepala sekolah juga meminta kesiapan guru untuk diwawancarai
serta menentukan pelaksanaan wawancara dan melengkapi instrumen yang
telah disiapkan.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan calon kepala sekolah berusaha mempelajari
kompetensi supervisi yang dimiliki oleh kepala sekolah magang dengan cara
melakukan wawancara (daftar pertanyaan dan jawaban terlampir). Kegiatan
wawancara dengan kepala sekolah dan guru dilaksanakan pada tanggal 22
November 2021.
c. Hasil
Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru yang disupervisi dapat
disimpulkan bahwa kompetensi yang dimiliki Kepala SDI OLAEWA cukup
tinggi dan bisa dijadikan sebagai pembelajaran yang berarti bagi calon kepala
sekolah. Dari hasil wawancara tersebut calon kepala sekolah
menyimpulkannya sebaga berikut:
 Kepala sekolah melibatkan guru secara aktif dalam menyusun dan
merencanakan berbagai program di sekolah, misalnya perencanaan APB, RKT,
RKAS, PTK,Supervisi dan kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.Pada
program supervisi guru menyiapkan perangkat( komponen administrasi),
menyepakati jadwal dan mempelajari instrument instrument.
 Kepala sekolah telah memberikan uraian tugas dengan jelas kepada guru dalam
bentuk Surat Keputusan Pembagian Tugas mengajar berdasarkan rapat dewan
guru dan pegawai.
 Kepala sekolah telah memberikan penghargaan berupa pujian dan penilaian
yang tinggi serta mengajak guru lain untuk belajar pada guru yang berprestasi

30
Kelasnya dijadikan tempat belajar bagi guru lain. Bagi guru yang kurang mampu
diberi catatan dan bimbingan dengan melakukan shering pengalaman.
 Kepala sekolah melakukan pemantauan dan kunjungan kelas sebagai upaya
pengendalian sekolahnya terhadap guru dan karyawan sekolah melalui supervisi
sekolah setiap bulan dan melakukan supervise administrasi setiap akhir pekan.
 Kepala sekolah melakukan penilaian. kinerja guru secara lengkap pada awal
tahun (penilaian formatif) dan pada akhir tahun (penilaian sumatif) sehingga
mamperoleh hasil akhir PKG dan predikatnya.
 Kepala sekolah telah menggunakan supervisi sebagai dasar untuk melakukan
tindak lanjut baik berupa pemantapan dan perbaikan kinerja tahun berikutnya.
Simpulan dari hasil wawancara ini adalah dalam perencanaan program
sekolah, kapala sekolah telah melibatkan semua guru. Dalam
pengorganisasian tugas guru, kepala sekolah telah membuat uraian tugas guru
dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Kegiatan Proses Belajar Mengajar
dan pembinaan. Sebagai upaya pengendalian dan penilaian terhadap guru, kepala
sekolah melakukannya dengan superviser. Supervisi dilakukan mulai harian,
bulanan, semester, dan tahunan. Hasil pelaksanaan supervisi dijadikan sebagai
dasar memotivasi guru agar bekerja lebih professional.
Akhirnya, setelah melakukan On the Job training 2(OJT 2) di SDI Olaewa
calon kepala sekolah mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dalam mengelola,
memimpin dan mengelola sekolah terutama di bidang supervisi. Salah satu hal
yang bisa diterapkan dalam peningkatan kompetensi supervisi di masa yang akan
datang adalah melakukan kerja sama yang baik dengan semua warga sekolah untuk
memahami konsep dan fungsi supervisi, sehingga mampu meningkatkan kinerja
semua pihak di lingkungan sekolah. Adanya kerjasama yang baik dengan semua
warga sekolah tidak saja kita lakukan sebatas hal yang berhubungan dengan
kegiatan pembelajaran siswa semata, tapi kerja sama tersebut bisa kita lakukan
dalam segala hal, misalnya peningkatan kinerja manajerial sekolah, sosial dan
lain-lain. Supervisi akademik diharapkan mampu meningkatkan kinerja guru
sebagai guru profesional

31
Dengan melibatkan semua warga sekolah serta meletakan pemahaman
konsep dan tujuan supervisi akademik ini, maka akan berdampak baik pada proses
pembelajaran yang diterapkan di sekolah maupun peningkatan kompetensi semua
guru. Sehingga kepala sekolah dan guru akan lebih bersemangat dalam mendidik
siswa, bahkan orang tua siswa pun akan menaruh kepercayaan yang tinggi pada
sekolah dan tidak akan merasa khawatir terhadap anak–anak mereka, karena
dibimbing oleh guru-guru profesional di bawah kepemimpinan kepala sekolah yang
handal.

32
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pelaksanaan rencana tindak lanjut berupa Rencana Proyek
Kepemimpinan (RPK), Kajian Manajerial (KM) dan Peningkatan Kompetensi (PK)
yang dilaksanakan oleh calon kepala sekolah maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Calon Kepala Sekolah mampu meningkatkan kualitas pembelajaran
bagi murid dengan melaksanakan Rencana Proyek Kepemimpinan
(RPK) berupa workshop peningkatan peningkatan kemampuan guru.
2. Menumbuh kembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada
dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi dan sosial bagi calon kepala sekolah.
3. Meningkatkan kemampuan Calon Kepala Sekolah menentukan
potensi sekolah melalui Kajian Manajerial (KM) 8 Standar Nasional
Pendidikan di sekolah asal dan sekolah magang
4. Meningkatk an Kompetensi supervisi Calon Kepala Sekolah dengan
melakukan kegiatan Peningkatan Kompetensi (PK) di sekolah
magang berdasarkan hasil analisis AKPK yang masih lemah
5. Meningkatkan Kemampaun guru dalam penggunaan power
poin dalam pembelajaran di kelas
6. Meningkatkan kemampuan calon Kepala sekolah dalam
Penyusunan hasil Pelaksanaan Rencana Proyek
Kepemimpinan.
B. Saran-saran
Berdasarkan pelaksanaan rencana tindak lanjut berupa Rencana Proyek
Kepemimpinan (RPK), Kajian manajerial (KM), dan Peningkatan Kompetensi (PK)
yang dilaksanakan oleh calon kepala sekolah, maka dapat dikemukakan saran-saran
sebagai berikut:
1. Kepada Calon Kepala Sekolah terus mengembangkan pengetahuan,sikap dan

33
keterampilannya terkait dimensi -dimensi yang harus dimiliki sebagai kepala
sekolah
2. Sebagai Calon Kepala Sekolah, hendaknya memiliki kemampuan dalam
proses penyusunan Laporan Tindak Lanjut dengan menggunakan referensi
dan melibatkan berbagai pihak demi kesempurnaan laporan
3. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru kedepannya
terus ditingkatkan agar dapat membantu guru-guru memecahakan persoalan-
persoalan yang dihadapi sehari-hari sesuai dengan tupoksinya sebagai guru
profesional.
4. Kepada Kepala Sekolah magang 2 agar dapat bekerja sama dengan calon
kepala sekolah dalam program pengelolaan pendidikan di sekolah sebagai
upaya peningkatan kompetensi kompetensi supervisi akademik sebagai
aspek terlemah dalam AKPK.
5. Untuk menciptaka proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan
menyenangkan, maka perlu pelatihan atau pembimbingan penggunaan
media power poin dalam pembelajaran yang dapat diguakan dalam kegiatan
belajar mengajar baik secara daring maupun luring dalam rangka
meningkatkan prestasi peserta didik.

34
DAFTAR PUSTAKA

Andayani. (2009). Pemantapan Kemampuan Propesional. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta : Bumi Aksara.

Bruner, J. (1978). The Process of Educational Technology. Cambridge: Harvard


University.

Farris, P.J. and Cooper, S.M. (1994). Elementary Social Studies. Dubuque, US :Brown
Communications, Inc.

Sumantri, Mulyani. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Tim TAP FKIP. (2009). Panduan Tugas Akhir Program Sarjana FKIP. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Wahyudin, dinn. (2007). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Weton, D. A and Mallan, J.T. (1988). Children and Their World. Boston: Houghton
Mifflin Coy.

35
LAMPIRAN- LAMPIRAN
1. Matriks RPK
2. Jurnal Kegitaan Hariaan
3. Rekap Hasil Monev RPK (5 macam)
4. Contoh Instrumen Monev RPK Yang Sudah Isi
5. Bukti-Bukti Kegiatan RPK (Contoh: Undangan, Daftar Hadir, Foto Kegiatan)
6. Matriks KM
7. Contoh Instrmen Monitoring Dan Evaluasi Pk Yang Sudah Terisi
8. Bukti Kegitaan KM (Daftar Hadir, Foto Kegiatan)
9. Matriks PK
10. Contoh Instrumen Monotoring Dan Evaluasi PK Yang Sudah Terisi
11. Bukti Kegiatan PM (Daftr Hadir Foto Kegiatan)

36

Anda mungkin juga menyukai