Teori Dasar :
Peta topografi adalah peta yang menunjukkan bentuk permukaan bumi. Peta topografi
umumnya memberikan informasi mengenai :
- ketinggian tempat dengan garis kontur
- pola aliran sungai, danau, rawa, dan sebagainya
- unsur-unsur binaan manusia
Skala Peta. Peta topografi dikelompokkan berdasarkan skala. Skala didefinisikan sebagai
perbandingan jarak di peta dengan jarak di permukaan bumi. Skala biasanya dinyatakan dalam
bentuk rasio atau fraksi – 1:25.000 atau 1/25.000. Numerator mewakili jarak di peta, dan
denominator menyatakan jarak di permukaan bumi. Skala dapat terjemahkan dalam berbagai
satuan, misalnya 1:25.000 bisa berarti 1 cm di peta sebanding dengan 25.000 cm di permukaan
bumi atau 1 inci di peta sebanding dengan 25.000 inci di permukaan bumi (perhatikan bahwa
satuan numerator dan denominator sama).
• Peta skala besar (≤ 1:25.000) biasanya digunakan untuk pekerjaan perencanaan detail
suatu pekerjaan teknik.
• Peta skala menengah (1:50.000 - 1:100.000) mencakup daerah yang lebih luas dan
biasanya digunakan untuk perencanaan dan manajemen lahan.
halaman – 1 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
• Peta skala kecil (>1:100.000) mencakup daerah yang sangat luas dan biasanya digunakan
untuk pengamatan regional.
Skala peta merupakan hal penting, karena hal ini akan memberikan gambaran sebenarnya dari
muka bumi setelah dibuat suatu profil (penampang). Bentuk permukaan bumi sebenarnya akan
diperoleh jika skala horisontal dan vertikal dibuat dengan skala yang sama.
Garis Kontur. Gambaran mengenai bentuk permukaan bumi ditunjukkan oleh garis-garis
ketinggian dengan referensi tertentu (muka air laut). Garis tersebut disebut garis kontur yaitu
garis imajiner di permukaan bumi yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang
sama. Agar gambaran morfologi atau bentuk muka bumi dapat tercermin dengan baik, maka
interval kontur (IK) yang merupakan jarak vertikal antara setiap garis kontur harus dibuat
seragam. Interval kontur biasanya adalah (1/2.000) × skala peta .
Gambar 1. Kenampakan prespektif dan topografi yang ditunjukkan oleh kontur (Thompson, 1987).
halaman – 2 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
halaman – 3 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
Fitur lain. Peta topografi kadang diberi warna untuk mencirikan setiap unsur, misalnya pada
peta rupa bumi. Namun untuk pemetaan geologi biasanya digunakan peta topografi berwarna
hitam-putih.
Pembuatan peta topografi. Pembuatan peta topografi dilakukan dengan menentukan letak
(koordinat) suatu titik lokasi di permukaan bumi serta ketinggiannya terhadap titik ikat
tertentu. Sedangkan garis kontur dibuat dengan cara interpolasi antar titik yang telah
ditentukan (gambar 4 dan 5).
halaman – 4 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
Gambar 6 adalah peta hasil survei elevasi. Setiap titik adalah lokasi pengukuran yang
dilengkapi dengan data elevasi hasil pengukuran diukur dari muka laut rata-rata (sea level).
1. Gambar kontur topografi dengan menggunakan interval kontur 20 m.
2. Jelaskan bentuk lahan (landform) yang terbentuk. Apakah simetris?
3. Tarik garis diagonal memotong peta dari kiri ke kanan dan berikan label A dan A’ pada
masing-masing ujungnya. Buatlah sketsa bentuk lahan seperti penampang yang melalui
garis tersebut.
Pada gambar 7 (atas) terlihat bentuk bentang alam (landscape) suatu daerah. Dari hasil
pemetaan topografi diperoleh data-data seperti disajikan pada gambar 7 (bawah). Buatlah peta
topografi yang sesuai dengan menggunakan data-data tersebut. Jelaskan sifat-sifat kontur yang
dihasilkan.
Gambar 8 memperlihatkan suatu daerah pesisir dan sebuah pulau. Kontur berbentuk sisir
menggambarkan kontur dengan ketinggian di bawah muka laut sebagai acuan. Bila interval
kontur adalah 25 meter, berilah tanda ketinggian masing-masing kontur pada tempat yang
disediakan dan buatlah profil A – B dengan skala vertikal 1 cm = 25 m. Tentukan tinggi titik
K, L, M, dan N.
halaman – 5 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
halaman – 6 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
Gambar 7. Peta hasil survei elevasi (bawah) dan sketsa bentang alam lokasi pengukuran (atas)
halaman – 7 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
halaman – 8 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
A.
halaman – 9 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
B.
halaman – 10 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
C.
halaman – 11 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
D.
halaman – 12 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
halaman – 13 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
Gambar 9 (dan 10) adalah peta topografi daerah Golden di California. Peta tersebut
sebenarnya berasal dari dua peta yang disatukan, sehingga interval kontur keduanya berbeda
(peta bagian atas (A-B) dan bawah (C-D)).
A B
C D
SKALA
A – B (utara) IK ________________
C – D (selatan) IK ________________
Relief adalah intilah yang digunakan untuk menggambarkan beda elevasi pada suatu daerah.
Daerah dengan morfologi bergelombang kuat adalah daerah dengan relief tinggi, sedangkan
daerah yang relatif datar adalah daerah dengan relief rendah. Dengan demikian, relief kadang
juga diterjemahkan sebagai selisih antara titik tertinggi dengan titik terendah pada suatu
daerah.
3. Carilah titik tertinggi pada peta, berikan label B pada titik tersebut dan kemudian
tentukanlah elevasinya :
4. Carilah titik terendah dan berikan label B' dan tentukan elevasinya :
halaman – 14 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
Peta topografi dapat digunakan untuk menetukan jarak antar titik dan arah kompas, atau
bearing.
7. Carilah Castle Rock pada peta dan ukur jarak datarnya dari puncak ⌧ Mt. Zion.
8. Hitunglah sudut lereng (slope angles) dan jarak miring antara puncak ⌧ Mt. Zion dengan
titik ⌧32 yang terletak di tepi kiri peta.
9. Konversilah satuan derajat (o) hasil pengukuran pertanyaan 8 menjadi persen (%)
kelerengan (Persen kelerengan = jarak vertikal/jarak datar x 100%).
10. Pertegas aliran sungai dan anak sungai yang terdapat pada peta C – D dengan ketebalan
0,6 mm dan kemudian tentukan pola aliran sungainya.
halaman – 15 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
halaman – 16 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
REFERENSI
• Thompson, M.M., 1987, Maps for America, 3rd ed.: Reston, VA, U.S. Geological
Survey, 265p.
• USGS, 1970, The national atlas of the United States of America: Washington, D.C., U.S.
Geological Survey, 417 p.
halaman – 17 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
PETA TOPOGRAFI
DAERAH X
U
Skala 1 : 50.000
IK. 25 meter
Oleh :
Aegirine Rafilah
NIM. 132 137 983
Samarinda
2004
Keterangan :
Garis Kontur
Jalan
halaman – 18 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
Kemiringan lereng :
K
I αo M
h
halaman – 19 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
α° = Arctg (t − 1)
h
dimana : t = jumlah kontur (IK) …… cm
h = panjang garis (skala)…… cm
⎛ α° ⎞
% α = ⎜⎜ ⎟⎟ x 100% ……………. (45o = 100%)
⎝ 45° ⎠
Profil x – y :
- tarik garis x – y dan plot semua garis kontur yang dilalui garis tersebut
- buat garis horisontal sepanjang garis x – y pada kertas grafik
- Tentukan skala vertikal sesuai kebutuhan. Jika H : V = 1 : 1 (karena IK = 25 m pada
peta berskala 1 : 50.000) maka setiap kontur berjarak vertikal (pada profil) 0,5 mm.
- Buat ketinggiansetiap kontur yang telah di-plot pada garis dan hubungkan setiap titik
dengan garis yang ditarik dengan teknik free hand (tangan bebas).
halaman – 20 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
PROFIL X – Y
Skala H : V = 1 : 1
x
100
halaman – 21 – dari 23
by muhammad dahlan balfas
halaman – 22 – dari 23