Anda di halaman 1dari 28

Membuat reagen kimia di laboratorium

NO. NAMA LARUTAN CARA PEMBUATAN KEGUNAAN


1. Air Barit Masukkan 70 gram Reagensia untuk CO2
dalam 1 liter air yang telah didihkan, kocok
sampai larutan menjadi jenuh, Gunakan
larutan yang jernih.
2. Air Brom Masukkan 25 ml Brom dalam 500 ml air. Sebagai Oksidator
Kocok hati-hati sampai semua Brom larut.
Awas! Brom air bila kena kulit dapat
menyebabkan luka baker. Uap Brom
membahayakan keehatan. Kerjalah di udara
terbuka , dan pakailah sarung tangan.
3. Air Kanji Campurkan 2 gram Amilum dengan 0,01 Reagensia untuk
gram dan tambahkan sedikit air dingin. Yodium
Aduk sampai menjadi pasta . Encerkan
dengan air mendidih sampai 1 liter.
Didihkan beberapa menit. Dinginkan dan
simpan dalam botol.
4. Air Kapur/Kapur Masukkan 1 sendok dalam 1 liter air. Reagensia Untuk CO2
tohor Aduklah campuran itu. Endapkan dan
saring. Gunakanlah larutan yang jernih.
5. Air Klor Alirkan gas klor kedalam 1 liter air sehingga Sebagai Oksidator
jenuh.Ingat ! gas adalah racun keras.
Kerjakanlah di udara terbuka.
6. Air Laut Larutkan dalam 1 liter air:20,0 gram NaCl; Sebagai pengganti Air
1,8 gram MgSO4 . 7 H2O ; 2,5 gram MgCl2 ; Laut
1,0 gram K2SO4
7. Albumin Campurkan 5 ml putih telur dengan 5 ml air. Untuk Percobaan
Tuangkan campuran ini ke dalam 500 ml air Protein
hangat ( 60 oC ) sambil diaduk. Panaskan
dengan perlahan ( tidak di atas suhu 80 oC )
sampai larutan menjadi bening. Dinginkan
dan saring dengan wol kaca.
8. Amonium Sulfida Alirkan gas ke dalam 500 ml larutan Mengendapkan Ion-Ion
Amonia 5 M smpai jenuh. ( Ingat Amonia Logam
bersifat racun, kerjalah di tempat udara
terbuka/dilemari asam ). Tuangkan 500 ml
Amonia 5 M ke dalam larutan ini.
9. Anilin Biru Larutkan 0,1 gram Fuchsin basa ke dalam Zat Pewarna Selulosa
160 ml air dan 1 ml etanol ( Untuk Biologi )

10. Anilin Merah Larutkan 1,0 gram Anilin Sufat ke dalam 89 Zat Pewarna Bakteri
ml Alkohol 70 % . Tambahkan 10 ml Asam dan Inti Sel ( Untuk
Sulfat 0,005 M. Simpan larutan ini dalam Biologi )
botol yang berwarna coklat.
11. Asam Aki ( Air aki ) Tuangkan dengan perlahan 220 ml pekat Asam Untuk Aki
murni ke dalam 750 ml air suling sambil
aduk. Encerkan sampai 1 liter. Periksa Berat
Jenisnya dengan Hidrometer harus
menunjukkan angka 1,25. Bila BJ-nya
kurang dari 1,25 tambahkan asam sulfat
pekat dan bila BJ-nya lebih dari 1,25
tambahkan air suling.
12. Asetokarmin Masukkan 1,0 gram Karmin ke dalam 45 ml Zat Pewrna Untuk Inti
Asam Asetat glasial. Tambahkan 55 ml air. Sel dan Kro-mosom
Panaskan selama 5 menit dengan refluks. ( Untuk Biologi )
Setelah didinginkan kemudian saring.
13. Aseto Orsin Larutkan 2,2 gram Orsin ke dalam 100 ml Pewrna Kromo-som
Asam Asetat glasial. Pada pemakaian, ( Untuk Biologi )
encerkan 10 ml larutan ini dengan 12 ml air.
14. Aqua Regia Campurkan satu bagian pekat dengan tiga Untuk Melarutkan
bagian HCl pekat. Logam-Logam mulia
15. Barfoed Campurkan 13,3 gram Tembaga (II) Asetat Untuk Uji Gluko-sa
dan 2 ml AsamAsetat Glasial. Tambahkan
air hingga larutan menjadi 200 ml .
16. Benedict Larutkan 173 gram Natrium Sitrat dan 100 Reagensia Untuk Gula
gram dalam 800 ml air suling. Larutkan Yang Mempunyai Sifat
17,3 gram .5 dalam 150 ml air. Tuangkan Mereduksi
dengan perlahan larutan ke dalam larutan
pertama sambil diaduk. Encerkan dengan air
sampai 1 liter.
17. Biuret Larutkan 0,75 gram CuSO4 dalam 1 liter Reagensia Untuk urea
larutan NaOH 2 M. Dan Protein
18. Brom fenol Biru Timbang 0,1 gram Brom Fenol Biru, Indikator Asam-Basa.
larutkan dalam 1,5 ml larutan NaOH 0,1 M. Trayek PH 3,0 –
Encerkan dengan air sampai volume 100 ml. 4,6Perubahan Warna :
Kuning – Biru
19. Brom Kresol Hijau Timbang 0,1 gram Brom Kresol Hijau, Indikator Asam-Basa.
larutkan dalam 1,5 ml larutan NaOH 0,1 M. Trayek PH 3,8 –
Encerkan dengan air sampai volume 100 ml. 5,4Perubahan Warna :
Kuning – Hijau
20. Brom Kresol Ungu Timbang 0,1 gram Brom Kresol Ungu, Indikator Asam-Basa.
larutkan dalam 1,9 ml larutan NaOH 0,1 M. Trayek PH 5,2 –
Encerkan dengan air sampai volume 100 ml. 6,8Perubahan Warna :
Kuning – Hijau
21. Brom Timol Biru Timbang 0,1 gram Brom Timol Biru, Indikator Asam-Basa.
larutkan dalam 1,5 ml larutan NaOH 0,1 M. Trayek PH 6,0 –
Encerkan dengan air sampai volume 100 ml. 7,6Perubahan Warna :
Kuning – Biru
22. Cermin Perak (A) : Larutkan 12,5 gram dalam 100 ml air. Untuk Membuat Kaca
Larutkan pula 32,5 gram K-Na- Tartrat Perak
dalam 100 ml air. Campur kedua larutan ini
dan panaskan samapai 550 C selama 5
menit. Dinginkan dan pisahkan larutan dari
endapannya dan encerkan sampai 200 ml.
(B) : Larutkan 1,5 gram dalam 12 ml air.
Teteskan ke dalam larutan ini Amonia encer,
sehingga endapan yang terbentuk tepat larut
dlagi. Encerkan denganair sampai 200 ml .
Larutan (A) dicampur dengan Larutan (B).
Permukaan kaca dibersihkan untuk
menghilangkan kotoran dan lemak yang
mungkin melekat pada kaca. Kaca
dimasukkan dalam larutan secara terbalik,
tepat di bawah permukaan larutan. Untuk
mempercepat terjadinya cermin, panaskan
larutan dengan perlahan. Larutan sisa dapat
disimpan dalam botol yang bersih. Pada
bagian dalam botol akan terjadi lapisan
cermin.
23. Difenil Amina Larutkan 0,5 gram Difenil amina dalam *Reagensia Untuk Zat
100 ml Asam Sulfat pekat. Tuangkan cairan Pengoksidasi.*Indikator
ini ke dalam 20 ml air. Redoks : Warna Bila
Dioksidasi:
Ungu,Warna Bila
direduksi: Tidak
Berwarna
24. Difenil Karbazon Larutkan 1,0 gram Difenil Karbazon dalam Reagensia Untuk Tes
100 ml Etanol Merkuri
25. Dimetil Glioksin Larutkan 0,12 gram Dimetil Glioksin dalam Reagensia Untuk Tes
100 ml Etanol Nikel
26. 2,2 – Dipyridil Larutkan 1,172 gram 2,2 – Dipyridil dalam Indikator Redoks:
100 ml air. Tambahkan 0,695 kristal. Warna Dioksidasai :
Biru,Warna Direduksi:
Merah
27. Eosin Larutkan 1,0 gram eosin basa dalam 100 ml Zat Pewarna Merah
air. Tambahkan sedikit Kloroform. Untuk Jaringan Hidup (
Untuk Biologi)

28. Esbach Larutkan 2 gram Asam Nitrat dan 1,0 gram Reagensia Untuk
Asam Pikrat dalam 100 ml air. Albumin
29. Fehling Fehling A : Larutkan 69,28 gram CuSO4 Reagensia untuk Gula
dalam 1 liter air. Fehling B : Larutkan 352 Yang Mempunyai Sifat
gram K-Na- Tartrat dan 154 gram NaOH Mereduksi.
dalam 1 liter air. Pada pemakaian : Campur
5 ml Fehling A dan 5 ml Fehling B.
30. 1, 10 – Fenantroline Larutkan 1,485 gram 1, 10 – Fenantro-line Indikator Redoks:
Hidrat Hidrat dalam 100 ml air. Warna Dioksidasai :
Biru,Warna Direduksi:
Merah
31. Fenolftalein Larutkan 1 gram fenolftalein dalam 250 ml Indikator Asam-Basa.
Alkohol ( Etanol). Jadikan larutan menjadi Trayek PH 8,4 –
500 ml dengan menambahkan air. 10,0Perubahan Warna :
Tdk berwarna-Merah –
Ungu
32. Fenol Merah Timbang 0,1 gram Fenol Merah, larutkan Indikator Asam-Basa.
dalam 2,8 ml larutan NaOH 0,1 M. Trayek PH 6,4 –
Encerkan dengan air sampai volume 100 ml. 8,2Perubahan Warna :
Kuning – Merah
33. Floroglusinol Larutkan 3 gram Floroglusinol dalam 100 Reagensia Untuk
ml Alkohol. Lignin ( Untuk
Biologi )
34. Hager Buatlah larutan jenuh Asam Pikrat ( 1,4 Reagensia Untuk tes
gram Asam Pikrat dalam 100 ml air ). Alkaloid
35. Hematoksilin Larutkan 2 gram Hematoksilin dalam 100 Reagensia Untuk
( Ehrlich ) ml Alkohol. Tambahkan 100 ml air , 100 ml Membedakan Bagian-
Gliserol, 10 ml Asam Asetat Glasial, dan Bagian dari Sel Dan
Kalium Aluminium Sulfat berlebihan. Jaringan (Untuk
Biarkan dalam botol terbuka di sinar Biologi)
matahari sampai berwarna merah tua.
36. Indikator Universal Campurkan :- 0, 25 gram Bromtimol Biru – Indikator Asam-Basa.
Yamada 0,025 gram Timol Biru- 0,0625 gram Metil Trayek PH : 4 – 10.
Merah- 0,5000 gram Fenolftalein. Larutkan Perubahan warna:PH 4
campuran di atas dengan 500 ml Etanol. MerahPH 5 JinggaPH 6
Encerkan dengan air sehingga volumenya KuningPH 7 HijauPH 8
menjadi 1 liter. BiruPH 9 Biru TuaPH
10 Ungu
37. Kalium Pirogallat Larutkan 50 gram KOH dalam 100 ml air. Adsorben Oksigen
Masukkan 5 gram Pirogallol ke dalam
larutan ini.

38. Koloid Masukkan 1,5 gram dalam 250 ml air. Mengenal Sifat Koloid
Panaskan larutan sampai mendidih.
Saringlah setelah didinginkan. Alirkan gas
kedalam larutan ini sampai larutan berwarna
kuning.
39. Koloid Panaskan 200 ml air samapai mendidih. Mengenal Sifat Koloid
Tambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 10
%.
40. Lugol ( Yod ) Biasanya Lugol dibuat dalam larutan Reagensia Untuk Uji
Kalium Iodida (KI) , karena Iod sendiri Amilum
sukar larut dalam air. Larutkan 12,7 gram I2
dan 20 gram KI dalam 100 ml air. Larutan
yang terjadi dibuat 1 liter dengan
menambahkan air.
41. Magnesia Mixture Larutkan 50 gram . 6 dan 70 gram NH4Cl Reagensia Untuk Tes
dalam 400 ml air. Tambahkan 100 ml Fosfat dan Arsenat
Amonia 15 M. Encerkan dengan air sampai
1 liter.
42. Metilen biru Larutkan 1 gram Metilen Biru dalam 100 ml Pewarna Inti sel
larutan 0,5 % NaCl. (Histologi)
43. Metil jingga Larutkan 1 gram Metil Jinga dalam 500 ml Indikator Asam-Basa.
Alkohol 95 %. Jadikan larutan menjadi 1 Trayek PH: 2,8 –
liter dengan menambahkan air. 4,6.Perubahan
warna:Merah – Kuning.
45. Metil Merah Larutkan 1 gram Metil Merah dalam 500 ml Indikator Asam-Basa.
Alkohol 95 %. Jadikan larutan menjadi 1 Trayek PH: 4,4 –
liter dengan menambahkan air. 6,0.Perubahan
warna:Merah – Kuning.
46. Millon Larutkan 1 bagian Hg dalam 1 bagian HNO3 Reagensia Untuk
berasap dan dinginkan. Encerkan dengan air Albumin dan Fenol
sampai 2X volumenya. Setelah beberapa
jam, tuangkan larutan yang bening.
47. Molish Larutkan 5 gram Alfanaftol dalam 100 ml Tes Untuk wol dan
Alkohol atau Kloroform Karbohidrat
48. Nessler Larutkan 50 gram KI dalam 50 ml air Reagensia Untuk Tes
dingin. Buat larutan jenuh Raksa (II) Amoniak
klorida ( ± 22 gram HgCl2 dalam 350 ml air
). Teteskan larutan jenuh Raksa (II) klorida
ini ke dalam larutan KI, sehingga terjadi
endapan. Tambahkan 500 ml larutan NaOH
5 M dan encerkan dengan iar sampai
volume 1 liter. Saringlah, dan ambil larutan
yang jernih. Simpan dalam botol coklat.
49. O – Diklorofenol Larutkan 0,1 gram O – Diklorofenol Indikator Redoks:
Indofenol Indofenol dalam 100 ml air. Warna Dioksidasai :
Biru,Warna Direduksi:
Merah
50. Ringer Larutkan dalam 1 lite air ;- 8,1 gram NaCl- Untuk Serangga Untuk
0,74 gram KCl- 0,22 gram anhidrous- 0,20 Katale
gram . 6 – 0,33 gram – 0,78 gram Ø
Larutkan dalam 1 liter air ; – 6,5 gram NaCl
– 0,12 gram . 6 – 0,14 gram KCl- 0,20 gram
51. Salin Isotonik Larutkan 6,4 gram NaCl dalam 1 liter air. Untuk Jaringan
Mamalia ( Untuk
Biologi )
52. Sel daniel (A) : Tuangkan dengan perlahan 80 ml Larutan Untuk Sel
pekat dalam 750 ml air.Ø Encerkan sampai Daniel
1 liter. (B) : Buat larutan jenuh dengan
melarutkan ± 400 gram .5 dalam 1 liter air
dan tambahkan 2 ml pekat.
53. Sel Laclanche Larutkan 350 gram Amonium Klorida dalam Larutan Untuk Sel
air sampai 1 liter. Laclache
54. Seliwanoff Larutkan 0,5 gram Resorsinol ( Benzena
1,3- diol ) dengan 1 liter Asam klorida 3 M.
55. Schweitzer Larutkan 5 gram .5 dalam 100 ml air. Pelarut Selulosa
Didihkan larutan ini dan tambahkan larutan
NaOH, sehingga tidak terjadi endapan lagi.
Saring dan cuci endapan sampai bersih
sekali. Larutkan endapan ini dalam sedikit
mungkin larutan Amonia 4 M.
56. Schiff Larutkan 0,5 gram Fuchsin dalam 500 ml Untuk Uji Aldehid
air. Lunturkan warna larutan dengan
mengalirkan gas Belerang dioksida ke
dalamnya. Atau : Larutkan 0,5 gram fuchsin
dalam 500 ml air kemudian tambahkan 9
gram Natrium Hidrogen Sulfit diikuti
dengan 20 ml Asam Nitrat 2 M.
57. Timol Biru Timbang 0,1 gram Timol Biru, larutkan Indikator Asam-Basa.
dalam 2,2 ml larutan NaOH 0,1 M.Ø Trayek PH 3,8 –
Encerkan dengan air sampai volume 100 ml. 5,4Perubahan Warna :
Merah – Kuning
58. Timolftalein Timbang 0,04 gram Timolftalein, larutkan Indikator Asam-Basa.
dalam 60 ml larutan Alkohol dan tambahkan Trayek PH 9,3 –
40 ml air. 10,4Perubahan Warna :
Kuning – Merah

59. Tollens Campurkan 50 ml larutan AgNO3 10 % Reagensia Untuk


dengan 50 ml larutan NaOH 10 %. Teteskan Aldehid dan Gula
ke dalam campuran ini larutan Amonia Pereduksi.
pekat, sehingga endapannya tepat larut.

Lembar kerja praktikum pengenalan reagensia

Hari/tanggal : Senin, 24 September 2012

Materi : Pengenalan reagensia

Dasar Teori:

Reagensia adalah bahan-bahan pereaksi yang berperan dalam pemeriksaan laboratorium. Banah-
bahan yang dipakai tersebut kebanyakan mengandung bahaya. Oleh karena itu, di sini dikenalkan
bahan-bahan berbahaya tersebut, cara pembuatannya serta penggunaannya dalam laboratorium.

Bahan yang berbahaya adalah bahan-bahan yang selama pembuatannya, pengolahannya,


pengangkutannya, penyimpanannya dan penggunaanya mungkin menimbulkan atau
membebaskan debu-debu, kabut, uap-uap, gas, serat atau radiasi mengion yang mungkin
menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan,dan korosif.

v Berdasarkan jenisnya, reagensia terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu:


1. Reagensia kualiatifYaitu Reagen yang dalam pembuatan nya tidak memerlukan ketelitian yang
tinggi, pengukuran volume dan beratnya tidak harus menggunakan neraca analitik, tidak
menuntut digunakan bahan kimia yang murni ataupun menggunakan alat-alat gelas tertentu.

2. Reagensia kuantitatif

Reagen yang dalam pembuatannya memerlukan ketelitian yang tinggi, penimbangannya harus
menggunakan neraca analitik dan pengukurannya harus dengan alat ukur kuantitatif.

v Bentuk-bentuk bahan kimia, yaitu :


1.Padat seperti butiran, granula, serbuk halus atau kasar, kristal, dan kepingan.
2.Cair, kenyataannya bahwa bahan kimia cair itu mempunyai kadar atau kerapatan massa.
3.Gas

v Jenis-jenis bahan kimia, yaitu :


1.Asam
Berdasarkan Teori Arhenius, Asam dalah suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion hydrogen
(H) atau ion hidronium (H2O) bila dilarutkan dalam air.
Berdasarkan Teori Bronsted Lowry, Asam adalah senyawa yang molekul-molekulnya mampu
menyerahkan proton (donor proton).
2.Basa
Berdasarkan Teori Arhenius, basa adalah suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion hidroksida
(OH) bila dilarutkan.
Berdasarkan Teori Bronsted Lowry, Basa adalah senyawa yang molekul-molekulnya mampu
menerima proton atau akseptor proton.
3.Garam
Senyawa yang terbentuk dan reaksi kimia anatara basa dan asam yang memenuhi hukum-hukum
kimia.

v Kualitas bahan kimia, yaitu :


1.Teknis
Ciri-cirinya :
-Harga relatif murah
-Tingkat kemurniannya rendah
-Digunakan dalam dunia industri (non analisa)
2.Pro Analisa (PA)
Ciri-cirinya :
-Harga yang lebih mahal
-Tingkat kemurniannya tinggi
-Digunakan dalam Laboratorium Analisa
v Macam-macam logo dalam bahan kimia, yaitu :
1. Irritant(Xi)
2.Toxic(T) dan Very Toxic(T+)
3.Oxidizing(O)
4.Dangerous for the environment
5.Flammable(F) dan Highly flammable(F+)
6.Corrosive(C )
7.Harmful(Xn)
8.Safety

v Hal yang pertama yang perlu dilakukan di laboratorium, yaitu :


1.Gunakan peralatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium
untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup melindungi kaki.
2.Dilarang memakai perhiasan yang dapar rusak karena bhan kima.
3.Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu yang berhak tinggi.
4.Wanita atau pria yang berambut panjang harus diikat.

v Bekerja aman dengan bahan kimia, yaitu :


1.Hindari kontak langsung dengan bahan kima
2.Hindari menghisap langsung uap bahan kima
3.Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus
4.Bahan kimia dapat bereksi langsung dengan kulit yang dapat menimbulkan iritasi

v Cara memindahkan bahan kimia, yaitu :


1.Baca label bahan kimia sekurang-kurangnya 2 kali untuk menghindari kesalahan
2.Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan
3.Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan
4.Janagn mengembalikan bahan kimia ke dalam wadah yang asli setelah digunakan

v Cara memindahkan bahan kimia cair, yaitu :


1.Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan sekaligus telapak tanagn memegang botol
tersebut
2.Tutup botol jagang diletakkan di atas meja karena isi botol dapat terkotori
3.Pindahkan cairan melalui batang pengduk untuk mengalirkan agr tidak memercik

v Cara memindahkan bahan kima padat, yaitu :


1.Gunakan tutup botol untuk mengatur pengeluaran bahan kimia
2.Janagn mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan
3.Pindahkan sesuai keperluan tanpa menggunakan sesuatu yang dapat mengotori bahan tersebut

v Cara memanaskan larutan menggunakan gelas kimia, yaitu :


1.Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk menopang gelas kimia tersebut
2.Letakkan batang gelas di atas kawat kasa

v Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi, yaitu :


1.Isi suatu zat atau senyawa dalam tabung reaksi minimal sepertiganya
2.Mamanaskannya diarahkan ke tempat yang tidak ada orang
3.Menggunakan penjepit tabung untuk memanaskan

v Pemeriksaan label bahan kimia, yaitu :


Pemeriksaan sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam mencampur zat. Banyak zat
yang memiliki label yang mirip satu sama lainnya, namun berbeda dalam beberapa bagian
seperti, komposisi, wadah, dll.

Pada praktikum ini akan dipelajari berbagai jenis bahan dan cara pembuatan serta
penggunaannya dalam keperluan laboratorium.

Pembuatan reagensia sendiri terdiri atas berbagai macam konsentrasi yang mana juga akan
menggunakan cara perhitungan yang berbeda pula. Baik itu dari bahan padat maupun cair
(pekat).

Berikut ini adalah cara perhitungan (rumus) yang digunakan untuk pembuatan reagensia:

1.konsentrasi dalam %

Ada dua, yaitu: b/b dan b/v

2.konsentrasi dalam molaritas


gram molekul zat terlarut mol zat terlarut

M= ───────────────────────── =
─────────────────

L larutan L larutan

= B (gram) mmol zat terlarut

──────────────────────── = ───────────────────

V (L) x BM mL larutan

3.Konsentrasi dalam Normalitas

Berat (gram)

N= ────────────────────

Vol (L) x BE

4.

Gram gram

Mol= ──────────── ────────────

BA BM

5. Pengenceran

Larutan I = Larutan II

V1 x C1 = V2 x C2
6.perubahan konsentrasi dari % ke N/M

% x Bj x volume larutan (1000 ml)

M= ─────────────────────────────

BM

% x Bj x volume larutan (1000 ml)

N= ─────────────────────────────

BE

Cara menghitung volume larutan pekat yang diperlukan untuk membuat pereaksi:

Vol (L) x N x BE

X (ml) = ───────────────────

% x Bj

Tabel Reagensia

Nama Bahan dan


No BM BJ Sifat bahan Resiko yang ditimbulkan Bentuk
RM

-Berbahaya jika tertelan


Extremely
flammable(F+) -Menyebabkan efek
Dietil Eter
bius(mengantuk dan
74,12 0,71
1. pusing) Cair
[(C2H5)2O] gr/mol kg/l
Harmful(Xn) -Amat sangat mudah
terbakar

2. Hidrogen Peroksida 34 1,11 -Mudah terbakar Cair


gr/mol kg/l
[H2O2] Corrosive -Mengiritasi mata
-Menyebabkan luka bakar
yang sangat parah jika
terkena kulit

-Mudah terbakar

Asam Asetat -Mengiritasi mata


60,05 1,05 Corrosive
3. Cair
[CH3COOH] gr/mol kg/l -Menyebabkan luka bakar
yang sangat parah jika
terkena kulit

Highly -Sangat mudah terbakar


Aseton
flammable(F)
58,08 0,79
4. -Berbahaya jika terkena Cair
[CH3COCH3] gr/mol kg/l
kulit atau mata

Irritant(Xi)

Etanol
Highly
46,07 0,79 Dapat menyebabkan
5. flammable(F) Cair
[C2H5OH] gr/mol kg/l terjadinya kebakaran besar

Asam Nitrat
Dapat menyebabkan luka
63,01 1,41 Corrosive
6. bakar dan dapat merusak Cair
[HNO3] gr/mol kg/l
jaringan tubuh manusia

-Dapat menyebabkan luka


Asam Klorida bakar
36,45 1,19 Corrosive
7. Cair
[HCl] gr/mol kg/l -Dapat menyebabkan iritasi
pada sistem pernapasan

8. Barium Klorida 244,28 -Sangat berbahaya jika Padat


gr/mol terhirup atau tertelan
-Berbahayajika kontak
[BaCl2] Harmful
dengan mata dan kulit

-Dapat menyebabkan
kebakaran hebat
Natrium Hidroksida
40,00 Corrosive -Dapat menyebabkan luka
9. Padat
[NaOH] gr/mol bakar parah jika kontak
dengan jaringan tubuh
manusia

Kalium Iodida
166,01
10. Safety - Padat
[KI] gr/mol

-Berbahaya bila tertelan


Tembaga (II) Asetat
Harmful(Xn) atau terhirup
monohidrat
199,65
11. -Sangat berbahaya bagi Padat
[(CH3COOH)2 . gr/mol
lingkungan dan organisme
Cu.H2O]
Dangerous for air
the environment

-Sangat berbahaya bila


tertelan

-Dapat menyebabkan kulit


melepuh jika terkena
kontak langsung
Very Toxic(T+)
Merkuri (II) Klorida
271,50 -Sangat beracun bagi
12. Padat
[HgCl2] gr/mol lingkungan dan organisme
air
Dangerous for
the environment
-Penempatan bahan terlalu
lama dapat menyebabkan
bahaya serius pada
kesehatan

13. Natrium Karbonat 105,99 -Mengiritasi mata Padat


Irritant(Xi)
-Menyebabkan kulit
[Na2CO3] gr/mol
kering/pecah-pecah

-Beracun

-Meledak dalam keadaan


Asam Pikrat
kering
229,11 Very toxic(T+)
14. Padat
[C6H3N3O7] gr/mol
-Berbahaya jika
tertelan/terhirup atau
terkena kulit

Asam Sulfanilat
-Berbahaya jika tertelan,
173,19 Harmful(Xn)
15. terhirup atau kontak Padat
[C6H7NO3S] gr/mol
dengan kulit

Ammonium
Thiochianat
76,10 Safety
16. [NH4SCN]
gr/mol - Padat

-Berbahaya bila tertelan


Harmful(Xn) atau terhirup
Kupfer (II)-Asetat
199,65
17. -Sangat berbahaya bagi Padat
[(CH3COO)2Cu] gr/mol
lingkungan dan organisme
Dangerous for air
the environment

Ammonium Sulfat Safety


132,14
18. Padat
[(NH4)2SO4 gr/mol

19. Zink Sulfat-7-Hidrat 287,54 -Berbahaya bila tertelan Padat


gr/mol atau terhirup
[ZnSO4 . 7H2O] Harmful(Xn)
-Sangat berbahaya bagi
lingkungan dan organisme
Dangerous for
air
the environment

-Berbahaya bila tertelan


Zink Asetat Dihidrat Harmful(Xn) atau terhirup
219,49
20. [(CH3COO)2Zn . -Sangat berbahaya bagi Padat
gr/mol
2H2O] lingkungan dan organisme
Dangerous for air
the environment

-Berbahaya bila tertelan


Harmful(Xn) atau terhirup
Iodium
253,80
21. -Sangat berbahaya bagi Padat
[I2] gr/mol
lingkungan dan organisme
Dangerous for air
the environment

Phennylhdrazinum
Klorida
22. - - - - -
[C6H9CIN2]

Kalium Bromida Safety


119,01
23. - Padat
[KBr] gr/mol

-Berbahaya jika tertelan,


Kobalt(II)Nitrat
terhirup atau terkena kulit
Hexahidrat
291,04 Harmful(Xn)
24. Padat
gr/mol -Dapat menyebabkan
[Co(NO3)2 . 6H2O]
kanker

25. Kalium Permanganat 158,04 -Berbahaya bila tertelan Padat


gr/mol atau terhirup
[KMnO4] Oxidizing
-Sangat berbahaya bagi
lingkungan dan organisme
Harmful (Xn)
air

Dangerous for
the environment

Naptol Berbahaya bagi sistem


144,17 Harmful(Xn) pernapasan, kulit dan mata
26. Padat
[C10H8O] gr/mol jika terjadi kontak secara
langsung

Natrium Thiosulfat Safety


248,21
27. - Padat
[Na2O3S2] gr/mol

-Dapat meledak jika


dicampur dengan bahan
Kalium Bromat Oxidizing yang mudah terbakar
167,01
28. Padat
[KBrO3] gr/mol -Bahaya jika tertelan

Toxic(T) -Bahaya bagi kesehatan

-Berbahaya jika terkena


kulit
Asam Oksalat
90,02
29. -Berbahaya jika tertelan Padat
[C2H2O4] gr/mol Harmful(Xn)
karena dapat menyebabkan
keracunan

Natrium Asetat
136,08 Safety
30. -
[CH3COONa] gr/mol Padat
Kesimpulan :

Bahan kimia yang tela disebutkan sebelumnya adalah bahan kimia yang digunakan dalam
laboratorium. Sebagian besar ternyata menyimpan potensi untuk meracuni tubuh. Keracunan
bahan kimia dapat terjadi melalui beberapa cara sesuai dengan sifatnya, misalnya seperti tertelan
bahan kimia.

Untuk bahan kimia berupa gas, saluran pernapasan merupakan jalan masuk udara ke dalam tubuh
seseorang. Bahkan beracun dan berbahaya dapat pula diserap melalui kulit atau langsung
merusak jaringan tubuh (kulit) apabila terjadi kontak secara langsung. Selaput lendir (mukosa
mata, juga dapat menjadi salah satu tempat masuknya bahan kimia yang kemudian meracuni
jaringan setempat. Oleh karena itu diperlukannya pengetahuan tentang arti-arti dari setiap simbol
bahaya yang tercantum dalam label reagensi sehingga jika terjadi kecelakaan dapat langsung
melakukan tindakan penangan yang tepat.

PEMBUATAN REAGEN KIMIA


Bismillaahirrahmaanirrahiim

1. Larutan indikator Phenol Pthalein (PP) 0,05 %


Perhitungan :

% b/v =

0,05 % =

x =

x = 0,100 gram

Pembuatan :

Ditimbang phenol pthalein sebanyak 100 mg dengan neraca kasar, kemudian dilarutkan dengan etanol 96 % 100
mL, homogenkan. Lalu ditambahkan aquades hingga 100 mL di dalam gelas piala. Diaduk hingga homogen.
2. Larutan indikator Merah Metil 0,02 %

Perhitungan :

% b/v =

0,02 % =

x =

x = 0,05 gram

Pembuatan :

Ditimbang metil merah sebanyak 50 mg dengan neraca kasar, kemudian dilarutkan dengan etanol 96 % 150 mL di
dalam gelas piala 250 mL , lalu tambahkan 100 mL aquades ke dalam larutan tersebut. Diaduk dan dihomogenkan.

3. Amilum 1%

Perhitungan :

% b/v =

1% =

x =
x = 1,00 gram

Pembuatan :

Ditimbang 1,00 gram amilum dengan neraca kasar. Lalu dilarutkan dalam gelas piala 250 mL dengan 10 mL
aquades dingin. Lalu ditambahkan 90 mL aquades panas dan diaduk. Kemudian dipanaskan lagi hingga jernih.
Dihomogenkan.

4. NaOH 30%

Perhitungan :

% b/v =

30 % =

x = = 105 gram

Pembuatan :

Ditimbang 105 gram NaOH, lalu dilarutkan dengan aquades sebanyak 350 mL, kemudian diaduk hingga larut dan
homogen.

5. HCl 3 %

Perhitungan :

Bj HCl = 1,18 g/mL

BE HCl = 36,5 g/molek

V = 750 mL
Konsentrasi = 9,8 N = …….%

9,8 N = 100%

= 30,31 %

V1 X N1 (HCl encer) = V2 X N2 (HCl pekat)

750 mL X 3 % = V2 X 30,31 %

V2 =

V2 = 74,23 mL

Pembuatan :

Dipipet 74,23 mL HCl p.a dan masukkan ke dalam gelas piala yang telah berisi sedikit air, kemudian dilarutkan
dengan aquades sebanyak 750 mL. Diaduk dan dihomogenkan.

6. H2SO4 4 N

Perhitungan :

V1 X N1 (H2SO4 Pekat) = V2 X N2 (H2SO4 encer)

V1 X 25 N = 250 mL X 4 N

V1 =

V1 = 40 mL

Pembuatan :
Diisi gelas piala dengan sedikit air telebih dahulu, kemudian dipipet 40 mL asam sulfat pekat, lalu dilarutkan
dengan aquades hingga 250 mL. Diaduk dan dihomogenkan.

7. H3BO3 2%

Perhitungan :

% b/v =

2% =

x =

x = 7 gram

Pembuatan :

Ditimbang 7,00 gram H 3BO3 dengan neraca kasar, lalu dilarutkan dengan aquades sebanyak 350 mL, kemudian
diaduk hingga larut di dalam gelas piala dan dihomogenkan.

8. HCl 0,1 N

Perhitungan :

V1 x N1(HCl pekat) = V2 x N2 (HCl encer)

V1 x 9,8 N = 100 mL x 0,1 N

V1 =
V1 = 1,02 mL

Pembuatan :

Diisi gelas piala dengan sedikit air terlebih dahulu, kemudian dipipet HCl pekat dengan pipet takar sebanyak 1,02
mL. Lalu dilarutkan dengan aquades hingga 100 mL. Diaduk hingga homogen.

9. K2Cr2O7 0,1 N

Perhitungan :

N =

Berat = N x BE x V (L)

Berat = 0,1 molek/L x 49 g/molek x 0,1 L

Berat = 0,4900 gram

Pembuatan :

Ditimbang 0,4900 gram K2Cr2O7 dengan neraca analitik. Kemudian dilarutkan dengan 100 mL aquades di dalam
labu ukur. Dihomogenkan larutan.

10. H2SO4 25 %

Perhitungan :

Bj H2SO4 = 1,84 g/mL

BE H2SO4 = 49 g/molek

V = 100 mL

Konsentrasi = 25 N = …….%
25 N = 100%

= 66,57 %

V1 X N1 (H2SO4 encer) = V2 X N2 (H2SO4 pekat)

100 mL X 25 % = V2 X 66,57 %

V2 =

V2 = 37,55 mL

Pembuatan :

Diisi gelas piala dengan sedikit air terlebih dahulu, kemudian dipipet H 2SO4 p.a sebanyak 37.55 mL. Lalu
dilarutkan dengan aquades sebanyak 100 mL. Diaduk sampai larutan homogen.

11. KI 20 %

Perhitungan :

% b/v =

20 % =

x =

x = 20,00 gram
Pembuatan :

Ditimbang 20,00 gram KI dengan neraca kasar, kemudian dilarutkan dengan aquades 100 mL di dalam gelas
piala 250 mL. Lalu diaduk dan dihomogenkan.

12. Na2B4O7. 10H2O 0,1 N

Perhitungan :

N =

Berat = N x BE x V (L)

Berat = 0,1 molek/L x 190,72 g/molek x 0,1 L

Berat = 1,9072 gram

Pembuatan :

Ditimbang Na 2B4O7. 10H2O sebanyak 1,9072 gram dengan neraca analitik. Kemudian dilarutkan dengan
aquades sebanyak 100 mL dalam labu ukur 100 mL. Lalu, dihomogenkan larutan.

13. Na2S2O3 0,1 N

Perhitungan :

N =

Berat = N x BE x V (L)

Berat = 0,1 molek/L x 248 g/molek x 0,25 L


Berat = 6,2000 gram

Pembuatan :

Ditimbang Na2S2O3 sebanyak 6,2000 gram, kemudian dilarutkan dengan aquades sebanyak 250 mL dalam labu
ukur 250 mL. Lalu larutan dihomogenkan.

14. Larutan LUff Schoorl

Ditimbang CuSO4. 5H2O sebanyak 25 gram (sejauh mungkin bebas besi), kemudian dilarutkan dengan aquades
sebanyak 100 mL dan dilarutkan 50 gram asam sitrat dengan 50 mL aquades, dan 388 gram soda murni (Na 2CO3.
10H2O) dilarutkan dalam 300-400 mL air mendidih. Larutan asam sitratnya dituangkan dalam larutan soda sambil
diaduk hati-hati, selanjutnya ditambahkan larutan CuSO4, sesudah dingin ditambahkan air sampai 1 liter, dihomogen.
Bila terjadi kekeruhan, didiamkan kemudian disaring.

15. CH3COOH 3 %

Perhitungan :

Bj CH3COOH = 1,06 g/mL

BE CH3COOH = 60,0 g/molek

V = 200 mL

Konsentrasi = 17 N = …….%

17 N = 100%

= 96,23 %

V1 X N1 (CH3COOH encer) = V2 X N2 (CH3COOH pekat)

200 mL X 3 % = V2 X 96,23 %
V2 =

= 6,24 mL

Pembuatan :

Dipipet 6,24 mL CH3COOH pekat dan dimasukkan ke dalam gelas piala 250 mL yang telah berisi sedikit air,
kemudian dilarutkan dengan aquades sampai 200 mL di dalam gelas piala. Diaduk dan dihomogenkan.

16. Media PCA

Perhitungan :

1 L = 22,5 gram 1 gram = 44,4 mL

x =

x = 2,25 gram

Pembuatan :

Ditimbang media PCA sebanyak 2,25 gram dengan neraca kasar dan dilarutkan

dalam 100 mL aquades, lalu panaskan di atas penangas sambil diaduk sampai larutan menjadi jernih, kemudian
diaduk hingga homogen dan didinginkan. Lalu disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit.

17. Larutan Pengencer PW


Perhitungan :

1 L = 25,5 gram 1 gram = 39,2 mL

x =

x = 2,55 gram

Pembuatan :

Ditimbang peptone water sebanyak 2,55 gram dengan neraca kasar. Lalu dilarutkan dengan aquades sebanyak 100
mL. Diaduk dan dihomogenkan.

18. Campuran Selen

Pembuatan :

Ditimbang 2,5 gram Selenium, 100 gram K2SO4 dan 20 gram CuSO4.5H2O. dengan neraca kasar. Kemudian
disatukan ketiga zat tersebut dan dihomogenkan.

Anda mungkin juga menyukai