TENTANG
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Sidoarjo
pada tanggal
PENANGGUNG JAWAB
KLINIK PUCANG SIDOARJO
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
KLINIK PUCANG SIDOARJO
3. Pengelolaan limbah
4. Pengendalian lingkungan
a. Pengendalian lingkungan klinik atau fasilitas pelayanan Kesehatan lainnya
merupakan salah satu upaya pencegahan penegendalian infeksi di Klinik
Pucang Sidoarjo.
b. Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat diminimalkan
dengan melakukan pembersihan lingkungan, disinfeksi permukaan
lingkungan yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh pasien,
melakukan pemeliharaan peralatan medik dengan tepat, mempertahankan
mutu air bersih, mempertahankan ventilasi udara yang baik.
a. Semua petugas medis dan para medis klinik Pucang Sidoarjo wajib
melakukan praktek menyuntik yang aman sesuai prosedur
b. Praktik menyuntik menggunakan jarum yang steril, sekali pakai, pada tiap
suntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi.
c. Bila menggunakan vial multidose, sebaiknya tetap digunakan sekali pakai
karena jarum atau spuit yang dipakai ulang untuk mengambil obat dalam
vial multidose dapat menimbulkan kontaminasi mikroba yang dapat
menyebar saat obat dipakai untuk pasien yang lain.
9. Penatalaksanaan linen
a. Klinik berupaya menjamin manajemen linen yang benar.
b. Klinik berupaya mencegah terjadinya kontaminasi pada pakaian atau
lingkungan
c. Semua linen yang sudah digunakan harus dimasukkan kedalam kantong /
wadah yang tidak rusak saat diangkut.
d. Pengantongan ganda tidak diperlukan untuk linen yang sudah digunakan.
a. Penempatan pasien
Tempatkan pasien di ruang tunggu terpisah, bila tidak mungkin maka
pertimbangkan epidemiologi mikrobanya dan populasi pasien. Tempatkan
dengan jarak >1 meter atau di kursi tunggu pasien terjauh dari ruang
pemeriksaan atau terdekat dengan akses keluar masuk klinik. Jaga agar tidak
ada kontaminasi silang kelingkungan dan pasien lain.
b. Transport pasien
Batasi gerak, transport pasien, hanya kalau perlu saja. Bila diperlukan pasien
keluar ruangan perlu kewaspadaan agar risiko minimal transmisike pasien
lain atau lingkungan.
b. Transport pasien
Batasi gerak dan transportasi untuk batasi droplet dari pasien dengan
mengenakan masker pada pasien dan menerapkan hygiene respirasi dan
etikabatuk.
c. Penggunaan APD petugas
Masker dipakai bila bekerja dalam radius 1 meter terhadap pasien, saat
kontakerat. Masker seyogyanya melindungi hidung dan mulut, dipakai saat
memasuki ruang rawat pasien dengan infeksi saluran nafas.
d. Pengelolaan peralatan perawatan pasien
Tidak perlu penanganan udara secara khusus karena mikroba tidak bergerak
jarak jauh.
F. SISTEM UTILITY
1. Prasarana air dan listrik tersedia selama 24 jam dan tujuh hari seminggu melalui
sumber regular atau alternatif untuk memenuhi kebutuhan.
2. Klinik memiliki proses emergensi untuk melindungi penghuni klinik dari kejadian
terganggunya, terkontaminasi atau kegagalan sistem pengadaan air minum dan
listrik
3. Petugas melakukan uji coba sistem emergensi dari air minum dan listrik secara
teratur sesuai dengan sistem dan hasilnya didokumentasikan.
4. Sistem listrik, air, ac, telepon dan gas medis secara teratur diperiksa dan
dipelihara.
5. Klinik tidak melayani penyewaan lahan di dalam lingkungan Klinik Pucang
Sidoarjo
G. PENDIDIKAN STAF
1. Klinik menetapkan Sumber Daya Manusia dengan berbagai kompetensi,
pendidikan dan persyaratan lain bagi seluruh petugas sesuai dengan kebutuhan.
2. Pelatihan penanggulangan kebakaran dan penanganan bencana massal
dilakukan setiap 1 tahun sekali beserta simulasinya.
3. Pelatihan K3 dan penanganan Tumpahan Bahan Berbahaya dan Beracun
dilakukan 6 bulan sekali.