Anda di halaman 1dari 40

PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN SOSIAL BERAS


TA 2020

DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL


KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 2020
i
KATA PENGANTAR

Program Bantuan Sosial Sembako merupakan salah satu perluasan


kebijakan dalam rangka penanganan dampak pandemi COVID-19 melalui
pelaksanaan jaring pengaman sosial Bantuan Sosial (Bansos) Beras bagi
Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH). Bantuan
Sosial Beras bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran KPM melalui
pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras beras selama pandemi COVID-19.
KPM PKH menjadi sasaran Bansos Beras dengan pertimbangan dalam keluarga
peserta PKH terdapat anak-anak, lanjut usia dan penyandang disabilitas yang
perlu mendapatkan perlindungan dan pemenuhan nutrisi, selain itu peserta PKH
bukan merupakan sasaran program Bantuan Sosial Sembako (BSS) dan
Bantuan Sosial Tunai (BST) yang merupakan program jaring pengaman sosial
yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh Kementerian Sosial.

Pelaksana penyediaan beras adalah Perusahaan Umum (Perum) BULOG


dengan beras kualitas medium, sedangkan pelaksana penyaluran dari gudang
Perum BULOG sampai diterima oleh KPM PKH adalah Transporter yaitu
pelaksana distribusi beras yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial.

Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Beras disusun oleh Kementerian Sosial


sebagai acuan dalam pelaksanaan Bantuan Sosial Beras oleh semua pihak yang
terlibat dalam penyediaan maupun penyaluran sampai diterima oleh KPM PKH.
Saya harap para pihak pelaksana Bansos Beras dan Pemerintah Daerah dapat
menggunakan Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Beras ini dengan sebaik-baiknya
sebagai acuan pelaksanaan program Bantuan Sosial Beras bagi KPM PKH.

Jakarta, Agustus 2020


Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial

ttd

Edi Suharto

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
PERDIRJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL NOMOR 322 TAHUN 2020 iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Ketentuan Umum 4
C. Tujuan 6
D. Sasaran 6
BAB II PENGORGANISASIAN DAN PENGELOLAAN 7
A. Tugas dan Tanggungjawab Kementerian Sosial 7
B. Tugas dan Tanggungjawab Dinas Sosial Provinsi 8
C. Tugas dan Tanggungjawab Dinas Sosial Kabupaten/Kota 8
D. Tugas dan Tanggung Jawab Perum BULOG 9
E. Tugas dan Tanggungjawab Transporter 10
F. Tugas dan Tanggungjawab Pendamping PKH 11
BAB III MEKANISME PELAKSANAAN 13
A. Perencanaan Dan Penganggaran 13
B. Penetapan Pagu BSB 13
C. Sosialisasi 14
D. Pemantauan dan Evaluasi 15
E. Penyediaan BSB 15
F. Pelaksanaan Penyaluran BSB 15
G. Penggantian KPM 17
H. Pembiayaan BSB 18
I. Pengadaan Barang/Jasa BSB 18
J. Pertanggungjawaban/Pelaporan 18
BAB IV PENGAWASAN DAN PENGADUAN 20
A. Pengawasan 20
B. Pengaduan 20
BAB V PENUTUP 21
LAMPIRAN 22 - 32

iii
DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL

iv
v
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini dunia sedang menghadapi krisis global yang menurut PBB
adalah yang terbesar dalam sejarah 75 tahun PBB berdiri. Krisis global
yang disebabkan virus COVID-19 bukan hanya merupakan krisis
kesehatan, namun juga krisis di bidang kemanusiaan, ekonomi dan
sosial. Corona Virus Disease (COVID-19) yang telah diklasifikasikan
sebagai pandemi oleh WHO menyerang masyarakat hingga ke seluruh
aspeknya. Dampak pandemi COVID-19 dirasakan oleh seluruh segmen
populasi, khususnya kelompok masyarakat yang rentan termasuk
masyarakat miskin, lansia, penyandang disabilitas, kalangan muda, dan
masyarakat adat terpencil. Bukti awal menunjukkan bahwa dampak
ekonomi dan kesehatan dari pandemi ini dirasakan lebih besar oleh
masyarakat miskin. Pengurangan jumlah pegawai, berkurangnya
lowongan kerja, keterbatasan pergerakan yang mempengaruhi buruh
harian, dan lainnya.

Jika tidak ditangani dengan baik melalui kebijakan pemerintah, krisis


sosial yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dapat menyebabkan
ketidaksetaraan sosial, eksklusi sosial dan diskriminasi serta
meningkatnya angka pengangguran dalam jangka pendek bahkan jangka
panjang. Secara umum, sistem perlindungan dan jaminan sosial
universal memiliki peran yang besar dalam melindungi para buruh atau
pekerja yang terdampak. Sistem perlindungan dan jaminan sosial juga
memiliki peran dalam mengurangi dampak krisis ekonomi terhadap
angka kemiskinan agar tidak meningkat secara tajam, mengingat fungsi
sistem perlindungan dan jaminan sosial yang menyediakan bantuan
sosial agar masyarakat dapat menopang kehidupan sehari-harinya
selama pendapatan mereka berkurang. Seperti yang disampaikan oleh
Sekretaris Jenderal PBB pada peluncuran COVID-19 Global
Humanitarian Response Plan pada 23 Maret 2020, “Kita harus datang
dan membantu orang-orang yang sangat rentan, jutaan orang yang
paling lemah dan tidak mampu melindungi dirinya sendiri. Ini
merupakan masalah solidaritas kemanusiaan dasar. Ini merupakan hal
yang penting dalam memerangi virus ini. Ini saatnya kita berdiri untuk
kaum rentan”.

1
Kasus yang sangat menarik perhatian dan sangat memprihatinkan
sebagaimana dilansir dari VOA (5/4/2020) Sekjen PBB Antonio Guterres
menyatakan bahwa meningkatnya tekanan sosial dan ekonomi akibat
pandemi virus corona telah menyebabkan meningkatnya kasus
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada wanita dan anak-anak
perempuan. Di Perancis, kasus KDRT meningkat hingga sepertiga dalam
satu minggu. Sementara, Afrika Selatan melaporkan bahwa otoritas
setempat menerima setidaknya 90.000 pengaduan KDRT terhadap
wanita pada minggu pertama diberlakukannya pembatasan wilayah.

Di Indonesia sendiri mencuat beberapa kasus diskriminasi yang


menyita perhatian publik nasional dan dianggap sebagai pertanda
munculnya krisis kemanusiaan di Indonesia. Terdapat kasus
diskriminasi baik terhadap tenaga kesehatan yang menangani pasien
COVID-19 maupun terhadap pasien yang positif terjangkit COVID-19.
Pengusiran perawat yang menangani COVID-19 dari kontrakannya di
Jakarta, penolakan masyarakat terhadap pemakaman jenazah perawat
COVID-19 RSUP Kariadi Semarang, dan penolakan terhadap pemakaman
pasien positif COVID-19 di Pasuruan merupakan bukti bahwa
diskriminasi sosial akibat pandemi ini tidak pandang bulu.

Respon ekstrim dan agresif masyarakat yang berujung pada


diskriminasi sosial tersebut merupakan bukti dari kurangnya
pengetahuan dan informasi yang diterima oleh masyarakat mengenai
kondisi krisis yang terjadi, khususnya mengenai virus COVID-19.
Kurangnya pengetahuan tersebut memicu respon kepanikan sehingga
mayoritas masyarakat tidak lagi menggunakan pertimbangan logis dalam
mengambil tindakan dan keputusan.

Pemerintah melalui kebijakannya dapat melakukan edukasi dan


sosialisasi masif kepada masyarakat sekaligus juga mengurangi dan
menyaring informasi tidak benar terkait pandemi COVID-19 di Indonesia.
Transparansi dan sosialisasi informasi dari pemerintah diharapkan dapat
membantu mengedukasi masyarakat agar dapat bertindak lebih bijak
dalam kondisi krisis. Selain itu, seluruh komponen masyarakat
diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam memberikan informasi yang
valid dan benar dalam rangka edukasi serta menjaga stabilitas sosial
masyarakat dalam kondisi genting seperti saat ini.

Selain itu terdapat dampak psikologis terutama bagi mereka yang


suspect atau positif terkena COVID-19 antara lain timbulnya perasan-

2
perasanan sebagai berikut takut, panik, mendapat stigama buruk dan
dikucilkan, tidak beruntung; bersalah sehingga menghindari interaksi
dengan orang lain. Kondisi ini tentu juga membutuhkan pendampingan
psikososial.

Dilihat dari aspek ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia berisiko


turun yakni pada scenario berat menjadi 2,3% pada skenario sangat
berat menjadi -0,4%. Sektor rumah tangga diperkirakan akan mengalami
penurunan cukup besar dari sisi konsumsi karena masyarakat sudah
tidak beraktivitas di luar rumah sehingga daya beli pun menurun
terutama bagi keluarga miskin dan rentan di sektor informal. Kondisi
sekarang ini akan berimbas pada menurunnya konsumsi rumah tangga
yang diperkirakan 3,2 persen hingga 1,2 persen. Data Kemnaker per 14
April 2020, sebanyak kurang lebih 2,8 Juta terkena PHK atau
dirumahkan.

No. Uraian Jumlah


1. Pekerja Formal yang di PHK 212.394 orang
2. Pekerja Formal yang dirumahkan 1.205.191 orang
3. Pekerja Informal Lebih dari 282.000 orang

Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengalami tekanan


akibat tidak dapat melakukan kegiatan usaha sehingga kemampuan
untuk memenuhi kewajiban kredit terganggu. Oleh sebab itu, Non
Performing Loan (NPL) perbankan untuk UMKM turut berpotensi
meningkat signifikan sehingga berpotensi semakin memperburuk kondisi
perekonomian Sektor korporasi yang akan paling terganggu aktivitas
ekonominya adalah manufaktur, perdagangan, transportasi, serta
akomodasi seperti perhotelan dan restoran. Gangguan aktivitas sektor
korporasi yang disebabkan tekanan wabah COVID-19 akan
menyebabkan penurunan pada kinerja bisnis dan terjadi pemutusan
hubungan kerja hingga ancaman kebangkrutan. Sektor keuangan juga
mengalami tekanan akibat pandemi ini yaitu perbankan dan perusahaan
pembiayaan berpotensi mengalami persoalan likuiditas dan insolvency.
(Sumber: Media Indonesia, 16 April 2020)

Di sisi lain, petani tetap masih memproduksi pangan sebagai mata


pencaharian untuk peningkatan kesejahteraan keluarga petani dan
menjadi menjadi bagian dari cadangan pangan nasional. Pemerintah
memberikan keberpihakan kepada petani dengan kebijakan pengelolaan

3
Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang bersumber dari penyerapan
produksi petani dalam negeri.

Menghadapi situasi ini, maka Pemerintah melalui Kementerian Sosial


melaksanakan berbagai program antara lain Bantuan Sosial Beras
sebagai program Jaring Pengaman Sosial bagi kelompok masyarakat
miskin dan rentan miskin yang terdampak COVID-19.

Pelaksanaan Bansos beras selain dalam upaya mengatasi dampak


pandemi COVID-19 secara langsung kepada masyarakat lapis bawah
yaitu KPM PKH, juga dapat mendukung Perum BULOG dalam
melaksanakan tugasnya untuk menjaga stabilitas ketersediaan pangan
nasional atau penguatan cadangan pangan pemerintah. Penyaluran
Bansos beras kemudian akan meningkatkan kemampuan Perum BULOG
dalam menyerap beras atau gabah dari petani, sehingga secara tidak
langsung dapat menjaga dan meningkatkan kesejahteraan para petani
terutama dimasa pandemi.

B. Ketentuan Umum

1. Bantuan Sosial Beras (BSB) adalah salah satu program jaring


pengaman sosial yang dilakukan Pemerintah dalam rangka
penanganan dampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19).

2. Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian


bantuan sosial bersyarat kepada keluarga/seseorang miskin dan
rentan yang terdaftar dalam data terpadu program penanganan fakir
miskin, diolah oleh Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial
dan ditetapkan sebagai keuarga penerima manfaat Program Keluarga
Harapan.

3. KPM PKH adalah keluarga/seseorang miskin dan rentan yang


ditetapkan sebagai penerima Program Keluarga Harapan oleh
Kementerian Sosial.

4. KPM Bantuan Sosial Beras selanjutnya disebut KPM adalah KPM


PKH yang tercatat pada bulan Juli 2020 yang menerima bantuan
sosial beras sebanyak 30 (tiga puluh) kilogram pada Agustus 2020
sampai dengan September 2020 dan 15 (lima belas) kilogram pada
Oktober dengan total penerima 10.000.000 (sepuluh juta) KPM.

4
5. Pendamping Sosial PKH adalah orang yang ditugaskan
melaksanakan pendampingan PKH di Kecamatan.

6. Kemasan Bantuan Sosial Beras adalah kemasan yang berlogo


BULOG dengan kuantum 15 kg/karung.

7. Kualitas Bantuan Sosial Beras adalah beras medium Perum BULOG


sesuai dengan kebijakan perberasan yang berlaku.

8. Pagu/Kuota Bantuan Sosial Beras adalah alokasi jumlah Keluarga


KPM atau jumlah beras yang dialokasikan bagi KPM untuk tingkat
nasional, provinsi, atau kabupaten/kota.

9. Transporter adalah Pihak Ketiga pelaksana penyaluran Bantuan


Sosial Beras yang ditugaskan oleh Kementerian Sosial untuk
menyalurkan beras dari Gudang Layanan Perum BULOG kepada
KPM.
10. BAST adalah Berita Acara Serah Terima Bantuan Sosial Beras pada
setiap alokasi yang ditandatangani Perum BULOG dan Transporter di
Gudang Perum BULOG.
11. Daftar TTB adalah Daftar Tanda Terima Bantuan sebagai bukti
penerimaan bantuan sosial beras setiap alokasi yang ditandatangani
oleh KPM.
12. Protokol Kesehatan COVID-19 adalah ketentuan dan prosedur
yang wajib dijalankan dalam rangka pencegahan penyebaran Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19).
13. Gudang Layanan adalah Gudang Perum BULOG yang memberikan
layanan penyaluran Bantuan Sosial Beras.
14. Berita Acara (BA) Rencana Penyaluran adalah berita acara yang
dibuat berdasarkan rencana penyaluran yang disepakati bersama
oleh Perum BULOG, Dinas Sosial Kabupaten/Kota dan Transporter.
15. Rekapitulasi penyaluran BULOG adalah rekap jumlah penyerahan
beras kepada Transporter per alokasi per Kabupaten/Kota yang
ditandatangani oleh pejabat berwenang Perum BULOG berdasarkan
BAST.
16. Rekapitulasi penyaluran Transporter adalah rekap jumlah
penyaluran beras kepada KPM per alokasi per Kabupaten/Kota yang

5
ditandatangani oleh pejabat berwenang Transporter berdasarkan
Daftar TTB.
17. Laporan Penyaluran adalah Laporan penyaluran secara
periodik/realtime yang dilakukan oleh Perum BULOG dan/atau
Transporter kepada Kementerian Sosial melalui KPA..

C. Tujuan

Tujuan Program Bantuan Sosial Beras adalah untuk mengurangi beban


pengeluaran keluarga miskin melalui pemenuhan sebagian kebutuhan
pangan beras pada masa pandemi COVID-19 selama 3 bulan.

D. Sasaran

Sasaran Program Bantuan Sosial Beras adalah KPM PKH bulan Juli
2020 yang menerima bantuan sosial beras pada bulan September 2020
sebanyak 30 (tiga puluh) kilogram beras dan 15 kilogram utk bulan
Oktober dengan total penerima 10.000.000 (sepuluh juta) KPM yang
bersumber dari Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Ditjen Perlindungan
dan Jaminan Sosial.

6
BAB II
PENGORGANISASIAN DAN PENGELOLAAN

Dalam rangka pelaksanaan Program BSB perlu diciptakan harmonisasi


dan sinergitas dalam pelaksanaan program BSB secara berjenjang di tingkat
Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan tingkat dibawahnya sehingga dapat
dicapai hasil yang efektif. Oleh karena itu perlu adanya pembagian tugas
dan kewenangan dalam pelaksanaan program BSB.

A. Tugas dan Tanggungjawab Kementerian Sosial

Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial, Koordinasi tingkat Pusat BSB


terdiri dari:

1. Pengarah adalah Menteri Sosial.


2. Penanggungjawab Pelaksanaan program Bansos Beras adalah
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dibantu oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) dan Sekretariat pelaksana.
3. Sekretariat pelaksana adalah Direktorat Pemberdayaan Sosial
Perorangan, Keluarga, dan Kelembagaan Masyarakat (PSPKKM)
sebagai unit teknis pelaksana BSB pada Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Sosial beserta pihak yang ditunjuk.

Adapun tugas masing-masing adalah sebagai berikut:


1. Pengarah bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi,
sinkronisasi dan pengendalian dalam perumusan kebijakan Program
BSB.
2. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial bertanggung jawab di
bidang perencanaan, penganggaran, sosialisasi, penyusunan
petunjuk teknis, koordinasi pemantauan dan evaluasi serta
pengelolaan pengaduan program BSB.
3. Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan
Kelembagaan Masyarakat (PSPKKM) bertanggung jawab melakukan
pembayaran BSB berdasarkan hasil rekonsiliasi antara laporan
realisasi penyaluran dari Perum BULOG dan Transporter sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Pihak-pihak lain yang terlibat di dalam program BSB mempunyai
tugas sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan Menteri Sosial

7
Republik Indonesia tentang Tim Pengendalian Pelaksanaan BSB bagi
KPM PKH.

B. Tugas dan Tanggungjawab Dinas Sosial Provinsi

Dinas Sosial Provinsi mempunyai tugas melakukan koordinasi,


sosialisasi, pemantauan dan evaluasi. Dinas Sosial Provinsi mempunyai
kewenangan:
1. Koordinasi BSB dengan Dinas Sosial Kabupaten/Kota.
2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Program BSB di
kabupaten/kota.
3. Koordinasi penanganan keluhan dan pengaduan dengan pusat,
kabupaten/kota
4. Menyediakan dukungan anggaran APBD untuk mendukung
pelaksanaan BSB sesuai ketentuan.

C. Tugas dan Tanggungjawab Dinas Sosial Kabupaten/Kota

Dinas Sosial Kabupaten/Kota mempunyai tugas melakukan koordinasi,


sosialisasi, pemantauan dan evaluasi di tingkat kabupaten/kota. Dinas
Sosial Kabupaten/Kota mempunyai kewenangan:
1. Koordinasi dengan Kantor Wilayah (Kanwil)/Kantor Cabang
(Kancab)/Kantor Cabang Pembantu (Kancapem) Perum BULOG dan
Transporter untuk menyusun rencana pelaksanaan BSB.
2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Program BSB di wilayahnya.
3. Koordinasi BSB dengan pemerintah tingkat
kecamatan/desa/kelurahan setempat.
4. Melakukan pengecekan kualitas beras yang akan disalurkan kepada
KPM.
5. Menginstruksikan Pendamping PKH untuk memastikan kualitas dan
kuantitas BSB serta memastikan BSB diterima oleh KPM atau
penggantinya.
6. Memberikan persetujuan dan/atau dapat diwakili oleh aparat
setempat atas penggantian KPM oleh Pendamping PKH jika penerima
BSB yang terdaftar tidak ditemukan, meninggal dunia, pindah alamat
yang tidak diketahui, atau graduasi.

8
7. Koordinasi penanganan keluhan dan pengaduan dengan Dinas
Sosial Provinsi.
8. Menyediakan dukungan anggaran APBD untuk mendukung
pelaksanaan BSB sesuai ketentuan.

D. Tugas dan Tanggung Jawab Perum BULOG

Perum BULOG bertanggung jawab dalam menjamin ketersediaan stok


BSB dengan kualitas medium di Gudang Layanan.
1. Perum BULOG Pusat
a. Mengkoordinasikan penyediaan beras di seluruh Gudang
Layanan.
b. Melakukan verifikasi BAST atas penyerahan beras kepada
Transporter setiap alokasi.
c. Melaporkan realisasi penyerahan beras kepada Transporter
secara periodik dan/atau sesuai dengan permintaan KPA.
d. Menyampaikan tagihan kepada KPA atas realisasi penyerahan
beras kepada Transporter berdasarkan rekapitulasi BAST.
2. Kantor Wilayah (Kanwil)/Kantor Cabang (Kancab)/ Kantor
Cabang Pembantu (Kancapem)
Kantor Wilayah (Kanwil)/ Kantor Cabang (Kancab)/Kantor Cabang
Pembantu (Kancapem) mempunyai tugas:
a. Memastikan persediaan beras mencukupi di tingkat provinsi.
b. Memastikan kualitas beras yang akan disalurkan adalah kualitas
medium.
c. Memastikan kuantitas paket BSB yang dimuat dalam kemasan
adalah tepat 15 (lima belas) Kg/karung.
d. Memastikan dan menjamin BSB dikemas dengan baik untuk
mencegah terjadinya kebocoran selama proses pengantaran oleh
Transporter
e. Koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten/Kota dan Transporter
dalam penyusunan BA Rencana Penyaluran.
f. Menyampaikan rekap BAST per alokasi kepada Dinas Sosial
Provinsi/Kabupaten/Kota.

9
g. Berkoordinasi dengan Transporter untuk penggantian BSB sesuai
ketentuan jika terdapat BSB yang tidak sesuai kualitas dan
kuantitas saat diterima oleh KPM.
3. Gudang Layanan Perum BULOG
Gudang Layanan Perum BULOG mempunyai tugas:
a. Menyediakan contoh fisik beras kualitas medium sebagai acuan
oleh Transporter dan Dinas Sosial untuk pembanding penilaian
kualitas beras yang akan disalurkan.
b. Melayani penyediaan beras sesuai dengan rencana penyaluran
yang disepakati dalam BA Rencana Penyaluran dengan Dinas
Sosial Kabupaten/Kota dan Transporter.
c. Membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Kualitas
Beras Medium.
d. Menandatangani BAST penyerahan barang kepada Transporter yg
berisi tentang kuantitas dan kualitas beras yg diserahkan serta
jumlah, alokasi dan tujuan BSB.
e. Mengganti beras dengan kuantitas dan kualitas yang sesuai jika
ditemukan ketidaksesuaian pada saat beras diserahkan ke
Transporter.

E. Tugas dan Tanggungjawab Transporter

Transporter mempuyai tugas:


1. Memastikan jumlah paket BSB yang diangkut sesuai Rencana
Penyaluran dan menandatangani BAST di Gudang Layanan.
2. Menyalurkan beras dari gudang BULOG sampai diterima oleh KPM.
Jadwal rencana penyaluran dikoordinasikan dengan Perum BULOG
dengan melibatkan Dinas Sosial Kabupaten/Kota.
3. Membuat Daftar Tanda Terima Beras (TTB) yang ditandatangani
KPM dengan diketahui Pendamping PKH dan/atau aparat setempat.
4. Melaporkan rekapitulasi Daftar TTB setiap alokasi kepada Kuasa
Pengguna Anggaran dan ditembuskan kepada Dinas Sosial
setempat.

10
5. Melaporkan realisasi penyaluran secara realtime kepada Kuasa
Pengguna Anggaran yang dapat dilakukan melalui web/aplikasi
milik Transporter.
6. Menyampaikan tagihan penyaluran kepada KPA berdasarkan
rekapitulasi Daftar TTB setiap alokasi.
7. Melaporkan dokumentasi pelaksanaan penyaluran kepada KPA.
8. Mengganti beras dengan kuantitas dan kualitas yang sesuai jika
ada ketidaksesuaian setelah Bansos Beras diterima KPM akibat
kelalaian Transporter saat pengiriman serta dapat berkoordinasi
dengan Kanwil/Kancab/Kancapem Perum BULOG untuk
penggantian BSB jika terbukti ketidaksesuaian kuantitas dan
kualitas BSB bukan atas kelalaian saat pengiriman.
9. Transporter dapat berkoordinasi dengan Perum BULOG/Dinas
Sosial Kab/Kota/Desa/Kel/RT/RW dan Pendamping PKH, termasuk
dapat melakukan kesepakatan dengan KPM untuk memudahkan
dan memastikan BSB diterima KPM.
10. Dalam hal KPM BSB tidak ditemukan, meninggal dunia, pindah
alamat yang tidak diketahui, atau graduasi dengan persetujuan
Dinas Sosial atau Aparat setempat, maka Transporter berkoordinasi
dengan Pendamping PKH dan/atau aparat setempat untuk
menyampaikan BSB kepada KPM pengganti.

F. Tugas dan Tanggungjawab Pendamping PKH

Pendamping PKH berperan mendukung pelaksanaan BSB dengan :


1. Mensosialisasikan program BSB dan jadwal penyaluran kepada KPM.
2. Berkoordinasi dengan Dinas Sosial Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
dalam rangka penyaluran dan pengecekan kualitas serta kuantitas
beras.
3. Memastikan BSB sampai kepada KPM.
4. Memastikan KPM yang telah menerima beras menandatangani Daftar
TTB.
5. Memfasilitasi KPM yang menerima beras tidak sesuai kualitas
dan/atau kuantitas kepada dan/atau melalui Transporter untuk
memperoleh penggantian beras yang sesuai ketentuan.
11
6. Memfasilitasi penggantian penerima BSB jika terdapat KPM dalam
daftar pengiriman tidak ditemukan, meninggal dunia, pindah alamat
yang tidak diketahui, atau graduasi dengan persetujuan Dinas Sosial
atau Aparat setempat.
7. Membantu KPM menyampaikan pengaduan terkait pelaksanaan
bansos beras ke Call Center 15000299.

12
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN

A. Perencanaan Dan Penganggaran


Perencanaan dan penganggaran Program BSB mengacu pada Undang-
undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun
berjalan.
1. Penetapan KPM BSB
KPM yang berhak mendapatkan BSB adalah keluarga/seseorang
yang masih aktif menjadi penerima manfaat program Keluarga
Harapan pada bulan Juli 2020.
2. Titik Penyaluran
Untuk mencegah kerumunan dan menghindari penyebaran Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19), BSB didistribusikan sampai ke
KPM dengan memperhatikan protokol kesehatan COVID-19.
3. Kebijakan Penganggaran
Program BSB merupakan salah satu Program Perlindungan Sosial
dalam rangka penanganan dampak pandemi COVID-19. Pemerintah
mengalokasikan Dana BSB dengan kebijakan penganggaran sebagai
berikut:
a. Anggaran BSB disediakan dalam APBN tahun berjalan.
b. Harga satuan beras per Kilogram adalah beras kualitas medium
sesuai Surat Menteri Keuangan nomor S-852/MK.02/2019 tanggal
27 November 2019 tentang Harga Pembelian Beras Cadangan
Beras Pemerintah Tahun 2020.
c. Harga satuan beras per kilogram, harga kemasan dan biaya
pengemasan serta biaya penyaluran BSB sampai ke KPM
selanjutnya dituangkan dalam perjanjian kontrak.

B. Penetapan Pagu BSB

1. Pagu BSB Nasional merupakan besaran jumlah Keluarga Penerima


Manfaat (KPM) yang menerima BSB atau jumlah beras yang
dialokasikan untuk KPM BSB secara nasional beserta dukungan
operasional sesuai ketentuan yang berlaku.
13
2. Dalam situasi dan kondisi tertentu Pemerintah dapat menambah
alokasi Pagu BSB Nasional.
3. Pagu BSB Provinsi adalah besaran jumlah KPM yang menerima BSB
atau jumlah beras yang dialokasikan untuk KPM di setiap Provinsi.
4. Pagu BSB kabupaten/kota adalah besaran jumlah KPM yang
menerima BSB atau jumlah beras yang dialokasikan untuk KPM di
setiap kabupaten/kota.
5. Pagu BSB Kecamatan dan desa/kelurahan merupakan besaran
jumlah KPM yang menerima BSB di setiap kecamatan dan
desa/kelurahan atau jumlah beras yang dialokasikan untuk KPM di
setiap Kecamatan dan Desa/Kelurahan.

C. Sosialisasi

1. Sosialisasi dilaksanakan oleh Kementerian Sosial dengan sasaran


internal Kementerian/Lembaga, Dinas Sosial Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota, Pendamping PKH serta Masyarakat.
2. Sosialisasi dapat dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga terkait,
Perum BULOG, pemerintah daerah antara lain pemerintah daerah
provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, kecamatan,
desa/kelurahan dengan sasaran KPM, masyarakat dan pihak terkait
lainnya.
3. Sosialisasi dapat dilaksanakan oleh Pendamping PKH, Pilar-pilar
Sosial, Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT), dan Pusat
Kesejahteraan Sosial (Puskesos) dengan sasaran KPM dan
masyarakat.
4. Sosialisasi dapat dilaksanakan baik secara lisan maupun
menggunakan media cetak dan elektronik/digital.
5. Sosialisasi terkait substansi program antara lain mencakup tujuan,
sasaran, besar bantuan, waktu, durasi dan mekanisme pelaksanaan
dengan standar dari Kementerian Sosial.

14
D. Pemantauan dan Evaluasi

1. Dalam rangka meningkatkan efektivitas penyaluran BSB kepada


KPM di berbagai daerah maka Kementerian Sosial melakukan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Program BSB.
2. Kementerian/Lembaga terkait, Perum BULOG, Dinas Sosial Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat melakukan pemantauan dan
evaluasi ke jenjang yang lebih rendah atau ke KPM.
3. Kegiatan pemantauan untuk mengidentifikasi permasalahan yang
menghambat pelaksanaan Program BSB pada seluruh tahapan agar
dapat diupayakan alternatif solusi pemecahannya.
4. Waktu pelaksanaan pemantauan dan evaluasi Program BSB
dilakukan secara periodik atau sesuai dengan kebutuhan/tematik.
5. Kegiatan pemantauan dan evaluasi dapat dilaksanakan dengan
metode kunjungan lapangan (supervisi atau uji petik), rapat
koordinasi, pemantauan media, dan pelaporan secara online melalui
aplikasi/dashboard BSB.

E. Penyediaan BSB
1. Perum BULOG menyediakan beras kualitas medium setiap alokasi
pada Gudang Layanan yang ditetapkan.
2. Penyediaan beras untuk KPM dilakukan oleh Perum BULOG dalam
kemasan berlogo Perum BULOG dengan kuantitas 15 (lima belas)
Kg/karung.

F. Pelaksanaan Penyaluran BSB

1. Penyaluran di Gudang Layanan Perum Bulog


a. Dinas Sosial, Transporter dan Perum BULOG berkoordinasi untuk
menyusun rencana penyaluran yang dituangkan dalam BA
Rencana Penyaluran.
b. Transporter datang ke Gudang Layanan BULOG sesuai rencana
penyaluran yang tertuang dalam BA Rencana Penyaluran yang
telah disepakati beserta Surat Perintah Pengambilan Barang
(SPPB)/Delivery Order (DO) yang dikeluarkan oleh
Kanwil/Kacab/Kacapem Perum BULOG.

15
c. Gudang Layanan melayani permintaan penyaluran sesuai dengan
SPPB/DO yang dikeluarkan oleh Kanwil/Kacab/Kacapem Perum
BULOG berdasarkan BA Rencana Penyaluran yang telah
disepakati.
d. Dinas Sosial melakukan pengecekan kualitas beras yang
diserahkan oleh Perum BULOG kepada Transporter di Gudang
Layanan.
e. Apabila di Gudang Layanan ditemukan kuantitas dan kualitas
beras BSB tidak sesuai, maka Perum BULOG harus melakukan
penggantian.
f. Pejabat yang berwenang di Gudang Layanan Bulog bersama
Transporter menandatangani BAST yang memuat kuantitas dan
kualitas BSB.
g. Pejabat berwenang Perum BULOG membuat Surat Pernyataan
Tanggung Jawab Mutlak Kualitas Beras Medium di Gudang
Layanan sebelum disalurkan melalui Transporter.
h. Perum BULOG menyerahkan dokumen BAST dan SPTJM Kualitas
Beras Medium kepada transporter sebagai bukti penyerahan BSB
dari Gudang Layanan.
2. Penyaluran BSB dari Gudang Layanan ke KPM
a. Transporter bertanggungjawab melaksanakan Penyaluran BSB
dari Gudang Layanan sampai diterima KPM.
b. Titik pengiriman (dropping point) BSB dapat dilakukan di
lokasi/tempat seperti RT, RW, tempat pertemuan kegiatan PKH
atau tempat lainnya yang disepakati oleh pihak-pihak terkait yaitu
Kementerian Sosial, Dinas Sosial Kabupaten/Kota, dan
transporter untuk memudahkan dan mesmastikan BSB diterima
KPM.
c. Penyaluran BSB dari Gudang Layanan ke KPM dilakukan dengan
memperhatikan protokol kesehatan COVID-19.
d. Pelaksanaan penyaluran BSB kepada KPM dilakukan oleh
Transporter dengan menyerahkan BSB kepada KPM sebanyak 15
kg/KPM/bulan.

16
e. Transporter membuat Daftar Tanda Terima BSB yang
ditandatangani oleh KPM dan diketahui oleh Pendamping PKH
dan/atau Aparat setempat.
f. KPM/Pendamping PKH/Dinas Sosial dapat mengecek kualitas dan
kuantitas beras saat BSB diterima dan bila terdapat
ketidaksesuaian, dikembalikan kepada dan/atau melalui
Transporter untuk mendapatkan penggantian.
g. Transporter harus mengganti pengembalian beras dengan kualitas
dan kuantitas yang sesuai ketentuan bila terjadi kerusakan akibat
kelalaian pihak Transporter pada saat pengiriman.
h. Data Penggantian KPM dicatat dalam Daftar TTB KPM Pengganti.
i. Penyaluran BSB ke daerah yang sulit dijangkau karena faktor
geografis dapat dilakukan satu kali pengiriman sekaligus dengan
jumlah 45 (empat puluh lima) kilogram setelah disepakati oleh
Kementerian Sosial, Perum BULOG, Dinas Sosial Kabupaten/Kota
dan Transporter.

G. Penggantian KPM

BSB dapat diberikan kepada KPM pengganti antara lain:


1. KPM PKH baru yang beralamat di lokasi RT/RW/Desa/Kelurahan
yang sama dengan alamat KPM dalam daftar penerima BSB yang
tidak ditemukan.
2. Anggota keluarga dari KPM PKH yang telah meninggal dunia namun
masih terdaftar sebagai penerima BSB.
3. KPM PKH yang telah graduasi di bulan Agustus 2020 tetapi
statusnya miskin atau tidak mampu.
4. Keluarga miskin atau keluarga tidak mampu lainnya yang terdampak
pandemi COVID-19 sesuai persetujuan Dinas Sosial Kabupaten/Kota
atau aparat RT/RW/Desa/Kelurahan/Kecamatan setempat.

17
H. Pembiayaan BSB

1. Anggaran BSB dibebankan pada DIPA Direktorat PSPKKM Ditjen


Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial.
2. Mekanisme pembayaran BSB mengacu pada Peraturan Menteri
Keuangan yang terkait dengan pembayaran pengadaan barang/jasa
pada pihak ketiga.
3. Biaya pengadaan, pengemasan, dan penyaluran atas pengembalian
beras yang tidak sesuai kualitas dan kuantitas menjadi
tanggungjawab sepenuhnya Perum BULOG dan Transporter sesuai
dengan tanggungjawab pekerjaannya masing-masing.

I. Pengadaan Barang/Jasa BSB

Mekanisme pengadaan BSB dan pelaksana penyalurannya mengacu


pada ketentuan yang berlaku dalam hal pengadaan barang/jasa
pemerintah dalam rangka penanganan keadaan darurat.

J. Pertanggungjawaban/Pelaporan

1. Pertanggungjawaban/pelaporan administrasi keuangan mengacu


kepada PMK No 228/PMK.05/2016 tentang perubahan atas PMK No
254/PMK.05/2015 tentang belanja bantuan sosial pada
Kementerian/Lembaga.
2. Dokumen pertanggungjawaban menjadi sumber data pelaksanaan
verifikasi pengadaan dan penyaluran BSB oleh PPK dan Petugas
Verifikasi.
Pertanggungjawaban pelaksanaan BSB dapat dilihat dalam skema
sebagai berikut:

18
Skema Pertanggungjawaban

Penjelasan Skema:
- Transporter Cabang menyampaikan Daftar Tanda Terima Beras
yang telah ditandatangani KPM kepada Transporter Pusat dengan
ditembuskan kepada Dinas Sosial Kab/Kota/Provinsi.
- Kanwil/Kancab/Kancapem melaporkan rekapitulasi BAST kepada
kantor pusat Perum BULOG dan kepada dinas sosial daerah
Kabupaten/kota/provinsi.
- Perum BULOG dan Transporter menyampaikan laporan
pelaksanaan penyaluran disertai dengan rekap BAST/Daftar TTB
di seluruh Kab/Kota setiap alokasi kepada Kementerian Sosial cq.
Dirjen Pemberdayaan Sosial.

19
BAB IV
PENGAWASAN DAN PENGADUAN

A. Pengawasan
Pengawasan pelaksanaan penyaluran BSB dilaksanakan oleh Inspektorat
Jenderal Kementerian Sosial dan Inspektorat Daerah serta lembaga
pengawasan lainnya yang berwenang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

B. Pengaduan
Pengaduan Program BSB dapat disampaikan melalui:
1. Pengaduan pelaksanaan BSB melalui Pendamping Sosial PKH atau
Dinas Sosial ke Call Center 1500299
2. HUMAS Kemensos Nomor WhatsApp 08111022210

20
BAB V
PENUTUP

Petunjuk teknis ini merupakan acuan bagi semua pihak yang terkait di
Pusat dan Daerah dalam pelaksanaan Bantuan Sosial Beras untuk
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab. Hal-hal
lain yang tidak termuat dalam petunjuk teknis ini agar mengacu pada
ketentuan yang ada dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan program
dan untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja.

21
LAMPIRAN

Contoh Daftar TTB

DAFTAR REALISASI PENYALURAN BANTUAN SOSIAL BERAS TAHUN 2020

PROVINSI : …………………………………………..
KABUPATEN/KOTA : …………………………………………..
KECAMATAN : …………………………………………..
KELURAHAN/DESA : …………………………………………..
ALOKASI BULAN : …………………………………………..

Tanda Tangan
No. Nama Alamat Jumlah (Kg)
KPM
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Dst
JUMLAH

.............................. , .............................. 2020

Disahkan
Pendamping PKH Transporter,

(Tanda Tangan dan


(Tanda Tangan)
Stempel)

( Nama Jelas ) ( Nama Jelas )


Mengetahui
Aparat Setempat*)

(Tanda Tangan dan Stempel)

( Nama Jelas )
*) Jika diperlukan/menyesuaikan
Catatan: Satu Daftar TTB digunakan untuk satu alokasi penyaluran

22
Contoh BA Rencana
Penyaluran

BERITA ACARA RENCANA PENYALURAN


BANSOS BERAS TAHUN 2020

Berdasarkan Surat Perintah Penyaluran Bansos Beras dari Kementerian Sosial No ................, tanggal
.................., pada hari ini : ............................ tanggal ................., bulan ......................, tahun
......................., kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : ...........................................................
Jabatan : Pinwil/Pincab Perum BULOG
Kanwil/Kancab/Kancapem....................
selanjutnya disebut PIHAK I.
2. Nama : ....................................................
Jabatan : Kepala/Pejabat Dinas Sosial
Kabupaten/Kota ...................
selanjutnya disebut PIHAK II.
3. Nama : ......................
Jabatan : Transporter
Dari Perusahaan ......
Selanjutnya disebut PIHAK III

PIHAK I, II dan III menyepakati penyaluran Bansos Beras sebagai berikut :


1. Rencana penyaluran :
Kecamatan Desa / Jumlah Gudang Alokasi Kuantum Rencana
Kelurahan KPM Penyedia (Bulan) Penyaluran Waktu
PKH Beras* (Kg) Penyaluran *

Keterangan:
*) Dimungkinkan terjadi perubahan waktu sesuai dengan kesepakatan Para PIHAK
2. Tugas dan tanggung jawab PARA PIHAK :
a. PIHAK I menyediakan beras medium dengan contoh per tumpukan;
b. PIHAK II menyediakan update rincian data KPM PKH;
c. PIHAK II memonitor pelaksanaan penyediaan dan penyaluran Bansos Beras di wilayah
kerjanya;
d. PIHAK III menyalurkan beras sampai diterima KPM PKH;
e. Terhadap kuantitas dan kualitas BSB yang tidak sesuai ketentuan di Gudang Layanan
merupakan tanggung jawab PIHAK I;
f. Terhadap kuantitas dan kualitas BSB akibat kelalaian saat pengiriman merupakan tanggung
jawab PIHAK III.
g. Penggantian atas BSB yang tidak sesuai ketentuan saat diterima KPM menjadi tanggung
jawab Perum BULOG dan/atau Transporter sesuai kondisi lapangan sebagaimana poin e dan
f.
Demikian Berita Acara Koordinasi Rencana Penyaluran Beras Bansos Beras dibuat untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK I PIHAK II PIHAK III

(Tanda tangan & Stempel) (Tanda tangan & Stempel) (Tanda tangan & Stempel)

23
SPTJM
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK KUALITAS
MEDIUM
KUALITAS BANSOS BERAS MEDIUM

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
Kanwil/Kancab/Kancapem Bulog:
Jabatan :
Alamat :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

telah melaksanakan pengecekan kualitas dan kuantitas beras Bantuan Sosial Beras untuk alokasi
bulan ……….. Kabupaten/Kota …………… Kecamatan …………………. …………………
sebagaimana BAST nomor……………..…….. bahwa kondisi kualitas BSB yang akan disalurkan
layak/tidak layak* konsumsi KPM sesuai dengan ketentuan Bansos Beras.

Saya bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kualitas medium BSB yang akan disalurkan
tersebut dan apabila terdapat bantuan beras tidak sesuai dari Gudang Layanan maka akan
melakukan penggantian beras sesuai kualitas dan kuantitas .

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

……………, …….. 2020


Yang Membuat Pernyataan,
Perwakilan Perum BULOG
Kanwil/Kancab/Kancapem
…………………………………….

Cap/Stempel

………………………..
Nama Jelas.

*) Coret yang tidak sesuai

24
Contoh DO

Kanwil/Kancab/Kancapem …………….
( Alamat Kantor ) Kepada Yth :
Kepala Gudang ………………………
Di
Tempat

SURAT PERINTAH PENYERAHAN BARANG (SPPB)


DELIVERY ORDER (DO)

1. Nomor SPPB/DO : …………………………………


Penyaluran Tahun Anggaran : ………….

2. Kanwil/Kancab/Kancapem …. memerintahkan :
1)
a. Dasar
- Nomor/Tanggal SPK : …………………………………………
- Nomor/Tanggal Surat Permintaan BAW : …………………………………………
b. Untuk menyerahkan dari persediaan kepada : …………………………………………
guna keperluan : …………………………………………

3. Barang seperti tersebut dibawah ini :


a. Nama Barang : ………….
2)
b. Jenis/Kualitas : …………………..
c. Jumlah : …………. Kg (Netto)
d. Terbilang : …………………………………………
e. Harga Satuan : Rp .………………..
f. Jumlah Harga : Rp .………………..
g. Terbilang : …………………………………………
h. Keterangan : …………………………………………

4. SPPB/DO ini berlaku sampai dengan tanggal : ………………………

5. Dengan ketentuan :
a. Penyerahan beras dengan berat netto untuk netto diatas alat angkut dimuka pintu
gudang.
b. Hanya SPPB/DO Asli yang berlaku untuk pengeluaran barang tersebut diatas.

6. Jika terdapat perubahan/tambahan dari ketentuan yang tertera di dalam SPPB/DO ini, maka
SPPB/DO ini dinyatakan batal/tidak sah.
…………….., …… ……………. 20….
Penerima/Pengambil Barang, Kanwil/Kancab/Kancapem ……………..
3)
PEMIMPIN,

Tanda Tangan & Stempel Tanda Tangan & Stempel

( Nama Jelas ) ( Nama Jelas )


Catatan :
1)
bisa salah satu atau keduanya
2)
asal Pengadaan/Kanwil
3)
atau Kepala Bidang yang ditunjuk

Tembusan : Seksi Akuntansi Kanwil/Kancab

25
Contoh BAST

BERITA ACARA SERAH TERIMA BERAS


PROGRAM BANSOS BERAS TAHUN 2020
No. : (urut) / (kode kab/kota) / (entitas) / (bln) / (thn)

Berdasarkan SPPB/DO No. ……………….…. dan GD1K No…………….pada hari ini ……….,
tanggal …………..…., bulan ………….., tahun …….……….., kami yang bertanda tangan di
bawah ini :
1. Nama : …………………………..
Jabatan : Kepala Gudang Perum BULOG ……
Kanwil/Kancab/Kancapem .………………

Dalam jabatannya tersebut di atas, bertindak untuk dan atas nama Perusahaan Umum
(Perum) BULOG yang selanjutnya disebut PIHAK I

2 Nama : …………………………..
Jabatan : Transporter*
Dari Perusahaan….
No Identitas :
Dalam jabatannya tersebut di atas, bertindak untuk dan atas nama PT……. yang
selanjutnya disebut PIHAK II
Bahwa:
a. PIHAK I telah menyerahkan kepada PIHAK II dan PIHAK II telah menerima dari PIHAK I
berupa beras kualitas medium untuk penyaluran Program Bansos Beras di atas alat angkut
dengan nomor polisi…………..di depan Pintu Gudang Perum BULOG, untuk
Kab/Kota………………………..Kecamatan………………alokasi bulan ................2020
sebanyak ……...…... kg, untuk ………. KPM PKH.
b. PIHAK II bertanggung jawab mengantarkan beras tersebut sampai diterima KPM PKH.

Demikian Berita Acara Serah Terima Beras Program Bansos Beras Tahun 2020 dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK II, PIHAK I,

Tanda Tangan Tanda Tangan

(Nama Jelas)
(Nama Jelas)

Catatan:
* ) PIHAK II dapat diwakili oleh penerima surat tugas

26
Contoh Rekap
BAST

REKAPITULASI BERITA ACARA SERAH TERIMA (BAST)

PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS


PROGRAM BANSOS BERAS TAHUN 2020
KABUPATEN/KOTA : …………………….
ALOKASI BULAN : ..................... 2020
DISALURKAN BULAN : ……………... 2020

Berdasarkan Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Beras Program Bansos Beras Tahun 2020
di depan pintu Gudang …… untuk alokasi bulan …………… 2020, telah disalurkan Bansos Beras
sebanyak …..…....... Kg, untuk …......... KPM dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah Kuantum
No. Kecamatan KPM (Kg) Keterangan

Jumlah

…………..……. , …... ………... 2020


Kanwil/Kancab/Kancapem…….....
1)
PEMIMPIN/KEPALA,

Tanda Tangan & Stempel

( Nama Jelas )

Segera dikirimkan langsung ke Perum BULOG cq. Divisi yang membidangi penyaluran Bansos
Beras setelah dilakukan verifikasi dokumen secara berjenjang.

27
SPTJM
Penggantian KPM

SPTJM PENGGANTIAN KPM BANTUAN SOSIAL BERAS

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama :

No. HP :

Jabatan :

Instansi :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

Saya bertanggungjawab terhadap perubahan/penggantian KPM penerima Beras Bantuan Sosial


tahun 2020 dari Kementerian Sosial melalui Perum BULOG di wilayah Kecamatan
……Kabupaten/Kota ……………………….. Provinsi ……………………. Dengan jumlah barang
sebanyak ………kg alokasi bulan …….... Saya akan menyalurkan bantuan sosial beras kepada KPM
yang layak sesuai ketentuan dalam petunjuk teknis bantuan sosial beras dengan Daftar TTB
Pengganti terlampir.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

…………………………….., …………………… 2020

Yang membuat pernyataan

Kpl/Pjbt Dinas Sosial Kab/Kota/Pendamping PKH

Cap stempel

Nama Jelas

28
Contoh Daftar TTB
Pengganti

DAFTAR TANDA TERIMA BANTUAN SOSIAL BERAS KPM PENGGANTI


DI KECAMATAN ………………….

Berdasarkan Data KPM PKH Bulan Juli 2020 sebagai KPM Bantuan Sosial Beras tahun 2020
Alokasi bulan …….., maka pada hari ini: …………….., tanggal …………….., bulan …………….., tahun
dua ribu dua puluh, kami Pendamping PKH Kecamatan …….Kabupaten/Kota …………….., Provinsi
…………….., menyampaikan adanya penggantian KPM Bansos Beras dengan penjelasan sebagai
berikut:

Nama Desa/Kelurahan: ……………….. *)

Nama KPM sesuai KPM Pengganti Sebab Tanda Tangan


No KPM Pengganti
Data Juli 2020 Nama Alamat Penggantian
1
2
3
dst.
Jumlah

Tambahkan Tabel berikutnya jika terdapat pada lebih dari satu desa/kelurahan

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

....…………., ………………. 2020

Mengetahui,
Pendamping PKH Kecamatan
Pejabat Dinas Sosial Kab/Kota/Aparat setempat
……………………………
……………………………

(Tanda Tangan dan Stempel)


(Tanda Tangan dan Stempel)

(Nama Jelas) (Nama Jelas)

Catatan:
Alasan penggantian antara lain:
- KPM Meninggal tidak ada anggota keluarga lain
- KPM Pindah alamat dan tidak ditemukan
- KPM adalah orang yang sama namun Nama pada
Data berbeda
KPM Pengganti adalah KPM dengan risiko sosial yang
layak menerima bantuan sosial

29
SPTJM Orang
yang sama

SURAT PERNYATAAN ORANG YANG SAMA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sebenar-benarnya menyatakan bahwa:

Nama :

NIK :

Tempat/Tanggal Lahir :

Alamat :

Adalah benar Orang yang Sama seperti yang tercantum/tertulis di dalam Daftar Keluarga Penerima
Manfaat (Daftar KPM) Program Bantuan Sosial Beras atas nama ………………………………………,
NIK…………………………… dengan alamat…………………………………………………………………

Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa mendapatkan
tekanan/paksaan dari pihak manapun. Surat Pernyataan ini dibuat untuk pengurusan pemenuhan
syarat penerima bantuan sosial beras.

Kab/Kota …………………….,
…./….. 2020

Yang menyatakan,

Pendamping PKH

(tanda tangan)

(…………………………………..)

Mengetahui,

Aparat Setempat

(tanda tangan & stempel)

(……………………………………..)

30
Contoh BA Penyaluran
Rampung

BERITA ACARA RAMPUNG


PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS
PROGRAM BANSOS BERAS TAHUN 2020
KABUPATEN/KOTA : ………………………….
ALOKASI BULAN : .............................2020
DISALURKAN BULAN : ……………...........2020
Berdasarkan Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima (BAST) Pelaksanaan Penyaluran Beras Program Bansos BerasTahun 2020 dan
Rekapitulasi BAST Pelaksanaan Penyaluran Bansos Beras bagi KPM PKH untuk alokasi bulan …………… 2020, telah disalurkan Bansos Beras
sebanyak …..…....... Kg, untuk …....... KPM PKH dengan rincian sebagai berikut :
BAST di Depan Pintu Gudang
Jumlah KPM Hasil Rekonsiliasi
No Kecamatan Keterangan
PKH No BAST Kuantum (Kg) (Kg)

JUMLAH
Demikian Berita Acara Rampung Pelaksanaan Penyaluran Beras Program Bansos Beras Tahun 2020 ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

31
Kanwil/Kancab/Kancapem…….....
2)
PEMIMPIN/KEPALA, TRANSPORTER,

Tanda Tangan & Stempel Tanda Tangan & Stempel


( Nama Jelas ) ( Nama Jelas )

Mengetahui,
3)
KEPALA DINAS SOSIAL,

Tanda Tangan & Stempel


( Nama Jelas )

Catatan :
1) Jumlah Desa yang telah diserahterimakan Bansos Beras dalam 1 Kecamatan
2) Pinwil/Pincab/Kabid yang mengurusi penyaluran Bansos Beras
3) Kepala Dinas Sosial/Pejabat yang mewakili urusan di bidang sosial

Segera dikirimkan langsung ke Perum BULOG cq. Divisi yang membidangi penyaluran Bansos Beras setelah
dilakukan verifikasi dokumen secara berjenjang.

32
33

Anda mungkin juga menyukai