Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Cesarully Octavian

NRP : 0421040035
Kelas : D4-PE4B
SOAL
Apa saja yang berkaitan dengan marine robotic dalam video tersebut?

Sistem konfigurasi tempur dalam kapal perang adalah sistem yang mengintegrasikan sensor,
senjata, dan perangkat lunak untuk mengelola operasi tempur di laut. Sistem ini harus
fleksibel, interoperabel, dan dapat beradaptasi dengan lingkungan tempur yang kompleks.
Beberapa contoh sistem konfigurasi tempur dalam kapal perang adalah:

• Tacticos dari Thales, yang merupakan sistem manajemen tempur modular yang dapat
digunakan untuk operasi tempur dan keamanan maritim. Sistem ini dapat membantu
komandan untuk mendapatkan kesadaran situasional, intelijen, perencanaan,
pengambilan keputusan, dan kontrol senjata1.
• SETIS dari Naval Group, yang merupakan sistem manajemen tempur yang dirancang
untuk kapal kelas Gowind. Sistem ini dapat mengintegrasikan radar 3D SMART-S
MK2, sonar kedalaman variabel CAPTAS-2, dan sistem perang elektronik VIGILE
200 dan ALTESSE2.
• Model optimisasi konfigurasi kekuatan api pertahanan udara untuk kapal perang
yang bekerja sama dengan lokasi strategis di laut, yang merupakan model matematis
yang bertujuan untuk menentukan jarak maju dan kedalaman pertahanan optimal
untuk kapal perang yang berpartisipasi dalam operasi pertahanan udara di laut3.
Radar kapal perang adalah radar yang dipasang di kapal untuk mendeteksi kapal dan
rintangan darat lainnya, untuk memberikan arah dan jarak untuk menghindari tabrakan dan
navigasi di laut. Ada beberapa tipe radar yang digunakan di kapal perang, antara lain:

• Radar pengawasan maritim, yang mencari lingkungan sekitar dan memberikan


pengawasan 3D. Radar ini biasanya menggunakan frekuensi S-band (3 GHz/10 cm)
atau L-band (1 GHz/30 cm) untuk mendapatkan jangkauan yang lebih jauh dan
mengurangi pengaruh hujan dan gelombang1.
• Radar kontrol tembakan angkatan laut, yang mengarahkan senjata ke target udara
atau permukaan. Radar ini biasanya menggunakan frekuensi X-band (9 GHz/3 cm)
atau Ku-band (12 GHz/2.5 cm) untuk mendapatkan akurasi yang lebih tinggi dan
resolusi yang lebih baik1.
• Radar navigasi maritim, yang digunakan oleh kapal-kapal komersial atau militer
untuk menentukan posisi, kecepatan, dan arah kapal sendiri dan kapal lain. Radar ini
biasanya menggunakan frekuensi X-band (9 GHz/3 cm) karena memiliki sensitivitas
yang lebih tinggi dan dapat menembus kabut dan awan23.
• Radar over-the-horizon (OTH), yang dapat mendeteksi target di luar cakupan radar
konvensional dengan memantulkan gelombang radio dari lapisan ionosfer. Radar ini
biasanya menggunakan frekuensi HF (3-30 MHz/100-10 m) atau VHF (30-300
MHz/10-1 m) untuk mendapatkan jangkauan yang sangat jauh1.
• Radar phased-array elektronik, yang dapat memindahkan arah pancaran radar
dengan cepat tanpa harus memutar antena fisik. Radar ini biasanya menggunakan
frekuensi S-band (3 GHz/10 cm), C-band (6 GHz/5 cm), atau X-band (9 GHz/3 cm)
untuk mendapatkan fleksibilitas dan kemampuan multi-tugas1.

Anda mungkin juga menyukai