Anda di halaman 1dari 139

PENGARUH MOTIVASI KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN

KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


PADA LPD DESA PEKRAMAN BATUYANG
KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN
GIANYAR

OLEH :

NAMA : NI WAYAN SRI ANGGRENI


NIM : 1602612010650
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2020

1
2

PENGARUH MOTIVASI KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN


KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA LPD DESA PEKRAMAN BATUYANG
KECAMATAN SUKAWATI,
KABUPATEN GIANYAR

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna


memperoleh gelar Sarjana Manajemen Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati
Denpasar

OLEH:

NAMA : NI WAYAN SRI ANGGRENI


NIM : 1602612010650
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2020

ii
3

PENGARUH MOTIVASI KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN


KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA LPD DESA PEKRAMAN BATUYANG
KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN
GIANYAR

OLEH:
NAMA : NI WAYAN SRI ANGGRENI
NIM : 1602612010650
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Denpasar : ......................
Mengetahui/Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Ni Nyoman Suryani, SE., M.Si Drs. Dewa Made Adnyana, M.M


NIP.19591222198703 2 001 NIP. 19550519 198602 1 001

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2020

iii
4

PENGARUH MOTIVASI KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN


KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA LPD DESA PEKRAMAN BATUYANG
KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN
GIANYAR

Diajukan oleh:

NAMA : NI WAYAN SRI ANGGRENI


NIM : 1602612010650
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan lulus


pada ujian skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Pada tanggal : ............

TIM PENGUJI

Ketua : Ni Nyoman Suryani, M.Si


………………………
Sekretaris : Drs. Dewa Made Adnyana, MM. …....…………..
……..
Anggota : ...........
………………

Ketua Program Studi


Manajemen
5

Agus Wahyudi Salasa Gama, SE., MM.


NPK. 828 510 327
SURAT PERNYATAAN
iv

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Ni Wayan Sri Anggreni

NIM : 1602612010650

Program Studi. : Manajemen

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa dalam Skripsi yang berjudul


“Pengaruh Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan Dan Komitmen Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan Sukawati,
Kabupaten Gianyar” ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain. Kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

Denpasar, Januari 2020

NI WAYAN SRI ANGGRENI


NIM.1602612010650
6

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Dengan memanjatkan fuji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widi

Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, maka skripsi yang sangat sederhana ini dapat

diselesaikan, yang merupakan salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan

pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Program Studi Manajemen Universitas

Mahasaraswati Denpasar.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak

maka penulis tidak bisa menyelesaikan sekripsi ini, oleh sebab itulah penulis

ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd, Rektor Universitas Mahasaraswati

Denpasar yang telah berkenan menerima penulis sebagai mahasiswa di

Universitas Mahasaraswati Denpasar.

2. Ibu Dr. Putu Kepramarini, SE., MM, Dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mahasaraswati yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi.

3. Bapak Agus Wahyudi Salasa Gama, SE., MM, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati.

4. Ibu Ni Nyoman Suryani, M.Si, selaku pembimbing I, yang telah banyak

memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.


7

5. Bapak Drs. Dewa Made Adnyana, MM. selaku Pembimbing II yang telah

memberikan dorongan dan bimbingan untuk selesainya penulisan skripsi ini.

6. Bapak Manajer LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan Sukawati,

vi banyak membantu penelitian dalam


Kabupaten Gianyar beserta staff yang telah

rangka penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen beserta semua pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mahasaraswati Denpasar yang telah banyak pula membantu

penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh rekan-rekan yang telah memberikan bantuan dan dorongan untuk

menyelesaikan sekripsi ini.

9. Seluruh keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dukungan dalam

menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Mahasaraswati Denpasar.

Akhirnya penulis menyadari keterbatasan kemampuan yang penulis miliki,

sehingga dengan demikian segala saran, kritik maupun masukan yang lainnya

penulis terima dengan lapang dada demi keserpurnaan tulisan ini.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Denpasar, Januari 2020

Penulis
8

Pengaruh Motivasi Kerja, Gaya


vii Kepemimpinan Dan Komitmen Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada LPD Desa Pekraman Batuyang
Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar

ABSTRAK

Kinerja karyawan merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara


hasil kerja yang dilihat secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan
organisasi. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
usaha organisasi untuk mencapai tujuannya, sehingga berbagai kegiatan harus
dilakukan organisasi untuk meningkatkannya. Kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hasibuan
(2012:34) mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja dintaranya adalah motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan
komitmen kerja.
Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, gaya
kepemimpinan dan komitmen kerja terhadap kinerja karyawan. Jumlah sampel
adalah sebanyak 35 orang karyawan. Data yang terkumpul dianalisis dengan
menggunakan regresi linier berganda.
Hasil analisis ditemukan hasil; 1) Hasil regresi linier berganda, diperoleh
persamaan garis regresi linier Y = 0,323 + 0,266 X 1 + 0,364 X2 + 0,317X3
menunjukkan bahwa motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja pada LPD Desa Pekraman Batuyang
Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. 2) Hasil F-test, diperoleh bahwa
motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja secara simulta
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada LPD Desa Pekraman
Batuyang Kecamatan Sukawati Gianyar. 3) Hasil t-test diperoleh bahwa motivasi
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada LPD
Desa Pekraman Batuyang Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. 4) Hasil t-test
diperoleh bahwa Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan Sukawati
Kabupaten Gianyar. 5) Hasil t-test diperoleh bahwa Komitmen kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada LPD Desa Pekraman
Batuyang Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar.
9

Kata Kunci: Motivasi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Kerja, Kinerja.

DAFTAR ISI
viii

Isi
Halaman

HALAMAN DEPAN ................................................................................. i


HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .................................................. iv
HALAMAN SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ........................ v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................. viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 11
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 11
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................. 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ........................................................................ 13
2.1.1 Motivasi Kerja .............................................................. 13
2.1.2 Gaya Kepemimpinan ...................................................... 16
2.1.3 Komitmen Kerja ............................................................. 23
2.1.4 Kinerja Karyawan ……................................................. 28
2.1.5 Hubungan Antar Variabel ............................................. 31
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................... 35
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Berpikir .............................................................. 40
3.2 Hipotesis ............................................................................. 42
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Tempat Penelitian ............................................................... 46
4.2 Obyek Penelitian ................................................................. 46
10

4.3 Identifikasi Variabel ............................................................ 46


4.4 Definisi Operasional Variabel ............................................. 47
4.5 Jenis dan Sumber Data ........................................................ 50
4.5.1 Jenis Data ................................................................... 50
4.5.2 Sumber Data .............................................................. 51
4.6 Populasi dan Sampel ........................................................... 51
4.7 Pengumpulan Data .............................................................. 52
4.8 Uji Instrumen ...................................................................... 53
4.8.1 Uji Validita ............................................................... 53
4.8.2 Uji Reliabilitas ......................................................... 54
4.9 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 55
4.10 Analisis Data ....................................................................... 56
4.10.1 Analisis Regresi Linier berganda ............................. 56
4.10.2 Analisis Korelasi Berganda ...................................... 56
4.10.3 Analisis Determinasi ................................................ 57
4.10.4 Analisis F – Test ...................................................... 57
4.10.5 Analisi T – Test ....................................................... 58
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................... 60
5.1.1 Sejarah Singkat LPD Desa Pakraman Batuyang........... 60
5.1.2 Struktur Organisasi ...................................................... 61
5.2 Hasil Analisis dan Pembahasan ............................................... 61
5.2.1 Uji Instrumen ................................................................ 67
5.2.2 Deskripsi Karakteristik Responden .............................. 69
5.2.3 Deskripsi Jawaban Responden ..................................... 72
5.2.4 Analisis Data ................................................................ 79
5.2.5 Uji Hipotesis ................................................................. 81
5.3 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 87
BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan ............................................................................ 90
6.2 Saran - Saran ...................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA 93
LAMPIRAN
11

DAFTARx TABEL

Tabel
Halaman
1.1 Tinggat Komplain Nasabah pada LPD Desa Pekraman
Batuyang Kecamatan Sukawati, Gianyar Tahun 2018 ........................ 3

1.2 Jumlah Kompensasi Karyawan LPD Desa Pekraman


Batuyang 2018 5
.....................................................................................

1.3 Tingkat Absensi Pegawai Pada 9


LPD Desa Pekraman Batuyang Tahun 2018 ......................................
53
4.1 Instrumen Skala Likert ........................................................................
57
4.2 Pedoman Interprestasi Koefisien ...........................................................
68
5.1 Uji Validitas Instrumen dengan Korelasi Product Moment ................
69
5.2 Hasil Uji Reliabilitas ...........................................................................
70
5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..............................
70
5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ...........................................
71
5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ..............................
72
5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .....................

5.7 Kriteria Penilaian Jawaban Kuisioner Motivasi Kerja, Gaya


Kepemimpinan, Komitmen Kerja dan Kinerja Pada LPD Desa 73
Pakraman Batuyang ............................................................................

5.8 Jawaban Responden dan Katagori Penilaian 35 Responden 74


Terhadap Motivasi Kerja Pada LPD Desa Pakraman Batuyang .........

5.9 Jawaban Responden dan Katagori Penilaian 35 Responden


Terhadap Gaya Kepemimpinan Pada LPD Desa 75
12

Pakraman Batuyang ...........................................................................

5.10 Jawaban Responden dan Katagori Penilaian 35 Responden 77


Terhadap Komitmen Kerja Pada LPD Desa Pakraman Batuyang ......

5.11 Jawaban Responden dan Katagori Penilaian 35 Responden 78


Terhadap Kinerja Pada LPD Desa Pakraman Batuyang .....................

79
5.12 Uji Normalitas ..................................................................................... 80

5.13 Koefisien Voriance Inflation Factor.................................................... 82

5.14 Hasil Analisis Regresi Linier Berganada ...........................................


13

DAFTAR GAMBAR
xii

Gambar
Halaman

3.1 Kerangka Pemikir ............................................................................... 42

5.1 Struktur Organisasi LPD Desa Pakraman Batuyang .......................... 63

5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 81


14

DAFTAR LAMPIRAN
xiii

Lampiran Halaman
1. Kuesioner Penelitian........................................................................... 98

2. Tabulasi Data Penelitian..................................................................... 102

3. Hasil Uji Instrumen Penelitian........................................................... 108

4. Perhitungan Frekuensi Karakteristik Responden............................... 114

5. Perhitungan Frekuensi Jawaban Responden...................................... 115

6. Hasil Uji Asumsi Klasik..................................................................... 121

7. Hasil Uji Regresi Linier Berganda..................................................... 123


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi

untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan

meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Keberhasilan perusahaan

tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah

sumber daya manusia, Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

memegang peranan sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar

untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber daya manusia

yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya

sehingga mampu memberikan output optimal.

Tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan modern,

sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada

manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Keberhasilan suatu

organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap

organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan

kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan

tercapai. Setiap anggota dari suatu organisasi mempunyai kepentingan dan

tujuan sendiri ketika ia bergabung pada organisasi tersebut. Bagi sebagian

karyawan, harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk

bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari

banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan

merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak

1
2

bekerja. Setiap karyawan dituntut untuk memberikan kontribusi positif

melalui kinerja yang baik, mengingat kinerja organisasi tergantung pada

kinerja karyawannya. Salah satu faktor penentu keberhasilan organisasi

adalah kinerja karyawan. Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan

program kerjanya selalu diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan, untuk

mencapai tujuannya tersebut organisasi memerlukan strategi. (Umar,

2012:86).

Setiap karyawan dituntut untuk memberikan kontribusi positif melalui

kinerja yang baik, mengingat kinerja organisasi tergantung pada kinerja

karyawannya. Menurut Dessler (2006) kinerja karyawan merupakan prestasi

kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang dilihat secara nyata dengan

standar kerja yang telah ditetapkan organisasi. Kinerja karyawan merupakan

suatu hal yang sangat penting dalam usaha organisasi untuk mencapai

tujuannya, sehingga berbagai kegiatan harus dilakukan organisasi untuk

meningkatkannya. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hasibuan (2012:34)

mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Menciptakan kinerja

karyawan yang tinggi, organisasi harus mampu memberikan motivasi kepada

karyawannya, agar para karyawan semakin terdorong untuk melaksanakan

tugasnya, sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya secara menyeluruh.


3

Tabel 1.1
Tinggat Komplain Nasabah pada LPD Desa Pekraman Batuyang
Kecamatan Sukawati, Gianyar
Tahun 2018

No Bulan Jumlah Komplain Presentase (%)


Nasabah (Orang)
A B C D= (C : 378 x 100)
1 Januari 18 4,77
2 Februari 23 6,1
3 Maret 26 6,87
4 April 28 7,4
5 Mei 31 8,20
6 Juni 26 6,87
7 Juli 31 8,20
8 Agustus 38 10,05
9 September 37 9,78
10 Oktober 39 10,32
11 November 40 10,58
12 Desember 41 10,86
Total 378 100
Sumber : LPD Desa Pekraman Batuyang

Berdasarkan data pada Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa total

komplain nasabah pada tahun 2018 adalah sebanyak 378 komplain. Manager

akan beranggapan dengan banyaknya komplain cenderung meningkat tiap

bulannya, maka perusahaan akan mengalami kerugian dan merusak citra

perusahaan. Mereka merasa bahwa mereka telah bekerja semaksimal

mungkin dan berusaha untuk memuaskan para nasabah tetapi pemimpin

tidak peduli akan hal itu. Manager hanya melihat jumlah komplain dan

kesenjangan perusahaan ke depannya. Hal.ini juga akan mengakibatkan

kinerja karyawan untuk bekerja akan berkurang. Merosotnya kinerja

karyawan dapat dipengaruhi oleh motivasi kerja yang kurang tepat. Maka

dari itu perlu ditinggakat dengan memberi motivasi yang di lakukan oleh

LPD Desa Pekraman Batuyang diantaranya seperti memberikan penghargaan


4

atau pujian kepada karyawan yang berprestasi dan memberikan kondisi kerja

yang nyaman di sertakan bertindak tegas dalam memberikan sanksi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor motivasi

kerja adanya keterkaitan hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan

yang dapat dijelaskan menurut Gibson (dalam Warsito, 2008:99) bahwa

kinerja individual karyawan dipengaruhi oleh faktor motivasi, kemampuan

dan lingkungan kerja. Faktor motivasi memiliki hubungan langsung dengan

kinerja individual karyawan.

Menurut Mar’at (dalam Warsito, 2008:101), faktor pendorong yang

penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang

harus dipenuhi. Aktivitas dalam bekerja mengandung unsur suatu kegiatan

sosial, menghasilkan sesuatu, dan pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan. Dengan adanya motivasi tersebut manusia bekerja untuk

memenuhi kebutuhan yang dipenuhinya. Berdasarkan usaha dan keinginan

tersebut dalam hal ini merupakan motivasi bagi karyawan yang berpengaruh

terhadap kinerja karyawan yang ditampilkan dalam pekerjaannya.


5

Data 1.2
Jumlah Kompensasi Karyawan
LPD Desa Pekraman Batuyang 2018

No Jabatan Jumlah Gaji Pokok Tunjangan Total Gaji


Karyawa (Rp) (Rp) (Rp)
n
1 Pengawas 3 3.500.000 3.500.000
2 Kepala LPD 1 3.200.000 700.000 3.900.000
3 Tata Usaha 1 2.200.000 400.000 2.600.000
4 Kasir 1 2.200.000 400.000 2.600.000
5 Bag. Kredit 1 1.700.000 300.000 2.000.000
6 Bag. Umum 1 1.700.000 300.000 2.000.000
7 Bag. Dana 1 1.800.000 300.000 2.100.000
8 Bag. Pembukuan 1 1.600.000 300.000 1.900.000
9 Bag. Admin umum 2 1.500.000 250.000 1.750.000
10 Bag. Penagihan 2 1.450.000 250.000 1.700.000
11 Keuangan 2 1.450.000 250.000 1.700.000
12 Kepegawaian 3 1.450.000 250.000 1.700.000
13 Analis Kredit 4 1.450.000 250.000 1.700.000
14 Deposito 4 1.450.000 250.000 1.700.000
15 Kolektor 5 1.450.000 250.000 1.650.000
16 Cleaning service 2 1.200.000 100.000 1.300.000
17 Security 1 1.300.000 150.000 1.450.000
Total 35 30.500.000 4.750.000 35.250.000
Sumber : LPD Desa Pekraman Batuyang

Berdasarkan tabel 1.2 Maka, dapat disimpulkan total gaji yang

diterima oleh karyawan masih banyak yang berada dibawah UMK yang telah

ditetapkan. Banyak karyawan yang mengeluh terhadap gaji yang diberikan,

yang mana secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan dan

mengakibatkan terjadinya keluar masuknya karyawan pada LPD Desa

Pakraman Batuyang.
6

Selain motivasi finansial, faktor yang juga berpengaruh terhadap

kinerja karyawan adalah gaya kepemimpinan. Dapat kita ketahui Finansial

dan gaya kepemimpina sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Gaji

yang diterima oleh karyawan akan sangat bermanfaat bagi karyawan yang

akan medorong kinerja karyawan tersebut sedangkan tinggi rendahnya kinerja

karyawan dapat dilihat dari pengaruh motivasi kerja yang diberikan.

Selain motivasi kerja, yang mempengaruhi kinerja adalah gaya

kepemimpinan. Seorang pemimpin dalam organisasi harus dapat menciptakan

integrasi yang serasi dengan karyawanya juga termasuk dalam membina kerja

sama, mengarah dan mendorong gairah kerja karyawan sehingga tercipta

desiplin kerja yang akan menimbulkan kinerja yang maksimal. Dimana

seorang pemimpin memainkan peran yang penting dalam mempengaruhi

sikap derta perilaku individu dan kelompok yang dipimpinnya.

Menurut Tampubolon (2007:42), gaya kepemimpinan adalah perilaku

dan strategi sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap,

yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi

kinerja bawahanya. Sutrisno (2011 : 218) menyatakan bahwa kepemimpinan

sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan

dengan tugas dari para anggota kelompok. Ketika gaya kepemimpinan

dibangun dan maka kinerja pegawai diyakinin dapat diwujudkan, dengan

kata lain bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Untuk meningkatka atau mencapai kinerja yang maksimal, juga harus

memperhatikan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang

pemimpin. Kurang tegasnya pemimpin dalam memberikan sanksi kepada


7

karyawan terkadang menimbulkan rasa iri antara karyawan sehingga

menyebabkan karyawan lain ikut tidak desiplin dalam bekerja.

Menurut Rivai (2005:2), dalam bukunya yang berjudul

"Kepemimpinan”. Pemimpin yang dilakukan secara persuasif, menciptakan

kerjasama yang serasi, menumbuhkan realitas dan pertisipasi para bawahan.

Pemimpin dengan cara partisipatif akan mendorong kemampuan bawahan

untuk mengambil keputusan. Pemimpin yang selalu membina bawahan untuk

menerima tanggung jawab yang lebih besar untuk mencapai tujuan bersama.

Namun berdasarkan hasil observasi, terdapat masalah terkait dengan gaya

kepemimpinan pada LPD Desa Pekraman Batuyang, diantaranya pemimpin

kurang mampu menjalin komunikasi yang baik dengan para karyawan,

pemimpin dianggap kurang mampu memberikan motivasi kerja kepada

karyawan,dan kurang melakukan inovasi pada LPD Desa Pekraman

Batuyang.

Karyawan dan pemimpin mempunyai kontribusi yang sangat besar

terhadap perusahaan, karena tanpa keduanya perusahaan tidak akan berjalan.

Pemimpin harus bisa menempatkan perannya sebagai kepala semua bidang

diperusahaan sehingga dapat mengatur para karyawan agar bekerja dengan

baik dan juga bisa memotivasi karyawan dimana pemimpin harus memiliki

sifat yang baik dan benar sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawannya.

Komitmen dan pertanggung jawaban membuat perbedaan antara

kesuksesan dan kegagalan. Scott dan Jaffe (Umiker 2005) menyatakan

bahwa ”Sumber keunggulan bersaing yang besar bagi perusahaan bukan

terletak pada teknologi yang baru, tetapi terletak pada dedikasi karyawan,
8

serta kualitas komitmen mereka”. Komitmen organisasi sangat dekat

hubungannya dengan kehadiran atau absensi karyawan dan tingkat retensi

karyawan. Komitmen yang profesional akan mempengaruhi kinerja

pekerjaan (job performance). Komitmen dari tim kerja akan menaikkan

koordinasi pekerja, ketika terjadi komitmen yang rendah, akan berakibat

pada kurangnya produktifitas ataupun kreatifitas. Orang tidak akan bekerja

dengan mengerahkan segala potensinya, karena menganggap tujuan

organisasi tersebut hanya mencari komitmen karyawan sebagai suatu

penangkal birokrasi dan mempersepsikan perasaan berkorban bagi karyawan.

Bishop (Umiker 2005) menekankan satu alasan ketika orang tidak

mempunyai komitmen, yaitu ketika mereka melihat pekerjaan mereka

sebagai tindakan pengorbanan dan suatu keharusan, bukan sebagai suatu

peluang untuk berotonomi, mengekspresikan diri, dan komitmen personal.

Dengan demikian, Umiker (2005) menyatakan bahwa komitmen kerja yang

tinggi membuat karyawan secara emosional lebih kuat dan lebih bermakna.

Mowday, Steers, dan Porter (Luthans 2010) dalam penelitian mereka,

menjelaskan bahwa “Terdapat hubungan positif antara komitmen organisasi

dengan hasil yang diinginkan oleh perusahaan, yaitu kinerja, tingkat

keluarnya karyawan, dan tingkat kehadiran karyawan”. Luthans (2010)

menambahkan bahwa tingkat komitmen karyawan yang tinggi secara positif

berkaitan dengan rendahnya tingkat absensi dan tingginya produktivitas

karyawan. Sebaliknya, Davis dan Newstrom (2009) menyatakan bahwa

“Karyawan yang memiliki komitmen rendah terhadap perusahaan akan

cenderung meninggalkan perusahaan tersebut bila mendapat peluang yang


9

lebih baik di perusahaan lain”. Berdasarkan uraian di atas, maka komitmen

karyawan merupakan indikator yang sangat penting dan lebih baik untuk

memprediksikan perilaku anggota organisasi.

Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk mempredikasi komitmen

kerja adalah tingkat absensi karyawan. Karyawan yang mempunyai

komitmen yang tinggi pada umumnya akan berusaha untuk hadir dalam

pekerjaannya, sebaliknya yang kurang berkomitmen cendrung banyak absen

dalam pekerjaannya. Adapun tingkat absensi karyawan pada LPD Desa

Pekraman Batuyang seperti disajikan pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3
Tingkat Absensi Pegawai Pada
LPD Desa Pekraman Batuyang Tahun 2018

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah hari Persentase


Karyawan hari hari kerja hari kerja Absensi
Bulan (orang) kerja seharusnya kerja senyatanya (%)
(hari) (hari) yang (hari)
hilang
A B C D=(BxC) E F=(D-E) G= (E:D x 100%)

Januari 31 25 775 43 732 5,55


Pebruari 30 23 690 45 645 6,52
Maret 31 23 713 42 671 5,89
April 31 25 775 41 734 5,29
Mei 31 21 651 40 611 6,14
Juni 32 25 800 43 757 5,38
Juli 32 20 640 42 598 6,56
Agustus 32 25 800 41 759 5,13
September 35 25 875 45 830 5,14
Oktober 35 25 875 43 832 4,91
November 35 25 875 41 834 4,69
Desember 35 24 840 42 798 5.00
Jumlah 286 9309 508 8801 66,20
Rata – rata 23,83 775,75 42,33 733,42 5,52
Sumber : LPD Desa Pekraman Batuyang

Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa rata-rata persentase absensi

karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang selama tahun 2018 dari bulan

Januari - Desember Tahun 2018 sebesar 5,52%. Menurut Flippo (2006) rata-
10

rata persentasi jumlah ketidak hadiran atau absensi karyawan yang normal

adalah sebesar 4% pertahun. Hal ini menunjukan bahwa tingkat absensi

karyawan LPD Desa Pakraman Batuyang masih menunjukan kinerja

karyawan yang rendah dan juga diakibatkan oleh motivasi finansial yang

berada di bawah UMK yang kurang mendukung kinerja karyawan dalam

bekerja. Dapat kita ketahui tinggi rendahnya kinerja karyawan sangat

bergantung terhadap motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja

terhadap perusahaan. Bila motivasi tinggi yang diberikan perusahaan dan

otomatis tingkat disiplin kerja menjadi tinggi tentu akan menghasilkan

kinerja karyawan yang tinggi. Namun bila sebaliknya, bila motivasi rendah

yang diberikan perusahaan dan otomatis juga komitmen kerja menjadi rendah

tentu akan menghasilkan kinerja yang rendah pada karyawan. Berdasarkan

hasil observasi, terdapat temuan masalah terkait dengan komitmen pada LPD

Desa Pekraman Batuyang, diantaranya karyawan cenderung melalaikan

tanggung jawab terhadap organisasi dengan sering melakukan absen, dan

melanggar peraturan yang ada di LPD Desa Pekraman Batuyang serta

rendahnya rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan, sehingga terkadang

karyawan tidak perduli dengan permasalahan yang dialami pada LPD Desa

Pekraman Batuyang

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti merasa tertarik

mengambil penelitian dengan mengangkat judul “Pengaruh Motivasi kerja,

Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada

LPD Desa Pakraman Batuyang Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar”.


11

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan atas latar belakang masalah tersebut di atas maka didapat

rumusan masalah sebagai berikut yaitu :

1. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

LPD Desa Pakraman Batuyang?

2. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan

pada LPD Desa Pakraman Batuyang?

3. Apakah komitmen kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

LPD Desa Pakraman Batuyang?

4. Apakah motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja

berpengaruh secara simultan terhadap kineja karyawan pada LPD Desa

Pakraman Batuyang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada

LPD Desa Pekraman Batuyang

2. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang


12

3. Untuk mengetahui pengaruh komitmen kerja terhadap kinerja karyawan

pada LPD Desa Pekraman Batuyang

4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan

komitmen kerja sumultan terhadap kinerja karyawan pada LPD Desa

Pekraman Batuyang

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Merupakan suatu kesempatan yang sangat baik untuk menambah wawasan

dan cara berpikir mahasiswa didalam menganalisis permasalahan yang ada

untuk dicarikan pemecahaannya dengan cara mengaplikasikan teori-teori

yang didapat di bangku kuliah dengan keadaan yang terjadi

sesungguhnya dilapangan.

2. Bagi Fakultas dan Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Fakultas dan

Universitas Mahasaraswati untuk bahan referensi bagi peneliti selanjutnya

yang berminat dalam bidang kajian motivasi kerja, gaya kepemimpinan

dan komitmen kerja serta diharapkan dapat menambah perbendaharaan

perpustakaan kampus.

3. Bagi Perusahaan

Dari hasil penelitin ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai alternatif

maupun dasar pertimbangan oleh pimpinan LPD Desa Pakraman

Batuyang, dalam kebijaksanaan yang berhubungan dengan, motivasi kerja,

gaya kepemimpinan dan komitmen kerja terhadap kinerja karyawan.


13

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Tiori

2.1.1 Motivasi Kerja

1. Pengertian Motivasi Kerja

Dalam kehidupan berorganisasi, pemberian dorongan sebagai

bentuk motivasi kerja kepada bawahan penting dilakukan untuk

meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Hasibuan (2005: 143), motivasi

berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya

penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau

bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya

upayanya untuk mencapai kepuasan. Menurut Namawi (2011), motivasi

adalah alsan yang mendasari tindakan seseorang. Motivasi kerja secara

tradisional telah diklasifikasikan sebagai intrinsic (atau memiliki

sumbernya di dalam individu0 atau estrinsik (sumber eksternal, seperti

gaji atau bonus) Motivasi merupakan factor yang kehadirannya dapat

menimbulkan kepuasan kerja, dan meningkatkan kinerja karyawan

(Umar,2009).
14

Menurut Tohardi (2010) Motivasi kerja adalah serangkain sikap

dan nilai-nilai yang memengaruhi individu untuk mencapai hal yang

spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan

suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong

individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Dorongan tersebut

terdiri dari dua komponen, yaitu : arah prilaku (kerja untuk mencapai

tujuan), dan kekuatan perilaku(seberapa kuat usaha individu dalam

bekerja). Motivasi kerja meliputi gaji, insentif dan tunjangan, perasaan


13
unik, pikiran dan pengalaman bekerja yang merupakan bagian dari

hubungan internal dan eksternal perusahaan. Selain itu motivasi juga dapat

diartikan sebagai dorongan individu untuk melakukan tindakan karena

mereka ingin melakukannya. Apabila individu termotivasi, mereka akan

membuat pilihan positif untuk melakukan suatu, karena dapat memuaskan

keinginan mereka.

Dari beberapa pengertian motivasi di atas dapat disimpulkan

bahwa motivasi adalah suatu yang dapat mengarahkan kepada sebuah

tujuan atau dorongan demi tercapainya tujuan dengan melakukan

tindakan-tindakan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Menurut Sedarmayanti (2011) ada 2 faktor yang mempengaruhi

kondisi pekerjaan seseorang yaitu :

1) Faktor pemuas atau intrinsic, Antara lain : kepuasan kerja, prestasi

yang diraih, peluang untuk maju, pengakuan orang lain,

pengembangan karir dan tanggung jawab.


15

2) Faktor pemeliharaan atau extrinsik motivation , Antara lain :

kompensasi,insentif, tunjanagan, kondisi kerja, rasa aman, status dan

supervise dan hubungan antar manusia, kebijakan perusahaan. Untuk

meningkatkan motivasi maka manajer harus menghilangkan rasa

ketidakpuasan atau mengurangi rasa ketidakpuasan dari karyawan.

Menurut Anwar (2010) teori ini ada 3 komponen dasar yang dapat

digunakan untuk memotivasi orang untuk bekerja.

1) Prestasi, artinya adanya keinginan untuk mencapai tujuan lebih baik

dari pada sebelumnya (pencapaian prestasi). Hal ini dapat dicapai

dengan cara:

(1) Merumuskan tujuan

Tujuan yang tidak pernah dirumuskan, akan menjerumuskan

individu dan organisasi.

(2) Mendapatkan umpan balik

Umpan balik dipergunakan untuk pencapaian prestasi yang

lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

(3) Memberikan tanggung jawab pribadi

Kelemahan para manajer kebanyakan adalah jarang

memberikan tanggung jawab kepada bawahannya. Akibatnya,

bawahan akan bekerja menurut perintah dengan tanggung jawab

atasan.

(4) Bekerja keras

Bekerja keras saja tidak cukup, mesti diikuti dengan bekerja

cerdas.
16

3. Tujuan Motivasi

Tujuan Motivasi menurut Hasibuan (2010:77) sebagai berikut :

1) Miningkatkan Moral dan kepuasan kerja karyawan

2) Meningkatkan Produktivitas kerja karyawan

3) Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan

4) Meningkatkan kedisiplinan karyawan

5) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

6) Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan

7) Meningkatkan kesejahteraan karyawan

8) Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-

tugasnya

9) Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

3. Indikator Motivasi Kerja

Robbins & Coulter dalam jurnal kajian bisnis dan manajemen (2007)

indikator – indikator untuk mengukur motivasi adalah :

1) Gaji

Imbalan yang diberikan oleh pemberi pekerja kepada pegawai, yang

penerimanya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak masuk

kerja maka gaji akan tetap diterima secara penuh.

2) Insentif

Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para

pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau

sewaktu – waktu akan berubah.

3) Tunjangan
17

Tunjangan adalah unsur – unsur balas jasa yang diberikan dalam nilai

rupiah secara langsung kepada karyawan individual dan dapat diketahui

secara pasti agar dapat meningkatkan semangat kerja dan kegairahan

bagi para karyawan.

2.1.2 Gaya Kepemimpinan

1. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan aspek penting untuk mencapai dan

meningkatkan keberhasilan kepemimpinan seseorang dalam suatu

organisasi. Menurut Thoha (2013:49) bahwa gaya kepemimpinan

merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang

tesebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang orang

tersebut lihat. Gaya kepemimpinan adalah perilaku pemimpin dalam

mempengaruhi tindakan dan perilaku kepada orang lain. Pola perilaku

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti nilai-nilai asumsi, persepsi,

harapan maupun sikap yang ada dalam diri pemimpin (Ardana,dkk,

2011:181)

Rivai (2014:42) menyatakan gaya kepemimpinan adalah

sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk memengaruhi bawahan

agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya

kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering

diterapkan oleh seorang pemimpin. Gaya kepemimpinan yang

menunjukan, secara langsung maupun tidak langsung, tentang keyakinan

seorang pemimpim terhadap kemampuan bawahannya. Artinya gaya

kepemimpinan adalah prilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari


18

falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seseorang

pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya.

Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, maka disimpulkan

bahwa gaya kepemimpinan adalah salah satu cara yang dipergunakan oleh

seseorang pemimpin dalam mempengaruhi, mengarahkan dan

mengendalikan perilaku orang lain untuk mencapai suatu tujuan.

2. Fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial

dalam kehidupan kelompok atau instansi masing-masing yang

menisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan bukan di luar

situasi. Secara operasional ada lima fungsi pokok kepemimpinan yang di

kemukakan oleh Rivai (2014:34) yaitu :

1) Fungsi Instuksi

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai

komunikator merupakan pihak yang menetukan apa, bagaimana,

bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat

dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan

kemampuan untuk menggerakan dan memotivasi orang lain agar mau

melaksanakan perintah.

2) Fungsi Konsultasi

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama

dalam usaha menetapkan keputusan, yang mengharuskan

berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai

mempunyai berbagai bahan informasi yang memperoleh masukan


19

berupa umpan balik (feedback) untuk memperbaiki dan

menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan.

3) Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha

mengaktofkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam ke ikut

sertaan pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya.

Partisipasi tidak bebarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukannya

secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak

mencapuri atau mengambil tugas pokok orang lain serta ke ikut

sertaan pemimpin.

4) Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan

wewenang membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui

persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi

pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu

harus diyakinin merupakan pembantu pemimpin yang memiliki

kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi.

5) Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang

sukses atau efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara

terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan

tercapinya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian

dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koodinasi,

dan pengawasan.
20

3. Tipe Kepemimpian

Kepemimpinan di dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, maka

akan berlangsung aktivitas kepemimpinan. Apabila aktivitas dapat dicapai

dan sesuai dengan rencana maka akan terlihat gaya kepemimpinan dengan

polanya masing-masing. Rivai (2014:42) mengemukakan gaya

kepemimpinan memiliki 3 pola dasar, yaitu :

1) Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan pelaksanaan

tugas.

2) Gaya kepemimpinan yang berpola pada pelaksanaan hubungan kerja

sama.

3) Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan hasil yang

dicapai.

Berdasarkan ketiga pola dasar tersebut terbentuk perilaku

kepemimpinan yang terdiri dari tiga pokok kepemimpinan yaitu :

1) Tipe Kepemimpinan Otoriter

Tipe kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu

orang. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Kedudukan dan

tugas anak buah semata-mata hanya sebagai pelaksana keputusan,

perintah dan bahkan kehendak pimpinan. Pimpinan dirinya lebih dalam

segala hal, dibandingkan dengan bawahannya. Kemampuan bawahan

selalu dipandang rendah sehingga dianggap tidak mampu berbuat

sesuatu tanpa diperintah.

2) Tipe Kepemimpinan Kendali Bebas


21

Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe

kepemimpinan otoriter. Pemimpin berkedudukan sebagai symbol.

Kepemimpinan dijalankan dengan memberikan kebebesan penuh pada

orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan

kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing-masing baik

secara perorangan maupun kelmpok-kelompok kecil. Pemimpin hanya

memfungsikan dirinya sebagai penasehat.

3) Tipe Kepemimpinan Demokratis

Tipe Kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor

utama dan terpenting dalam setiap kelompok atau organisasi. Pemimpin

memandang dan menetapkan orang-orang yang dipinpinnya sebagai

subjek yang memiliki kepribadian dengan berbagai aspeknya. Kemauan,

kehendak, kemampuan, buah pikiran, pendapat, kreatifitas, inisiatif yang

berbeda-beda dan dihargai disalurkan secara wajar. Tipe kepemimpinan

ini selalu berusaha untuk memanfaatkan setiap orang yang dipimpinnya.

Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang afektif, dinamis,

dan terarah. Kepemimpinan tipe ini dalam mengambil keputusan sangat

mementingkan musyawarah, yang diwujudkan pada setiap jenjang dan

didalam unit masing-masing organisasi.

4. Indikator Gaya Kepemimpinan

Umar (2009:31) menyatakan bahwa kepemimpinan yang efektif

tergantung dari landasan manajerial yang kokoh. Lima landasan atau

indikator yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin adalah :

1) Cara Berkomunikasi
22

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide

dan gagasan ) dari satu pihak ke pihak lain. Komunikasi yang

dilakukan oleh pemimpin dan bawahan secara lisan atau verbal

sebaiknya dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada

bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,komunikasi masih

dapat dilakukan dengan menggunakan gerak gerik badan. Komunikasi

seperti ini disebut dengan komonukasi non verbal. Melalui

komunikasi, sikap dan perasaan seorang atau sekelompok orang dapat

dipahami oleh pihak lain. Maka dari itu pimpinan dituntut untuk

memiliki komunikasi yang baik karena komunikasi hanya akan efektif

apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima

pesan tersebut

2) Pemberi Dorongan

Dalam proses kepemimpinan, motivasi meupakan suatu yang esensial

dalam kepemimpinan, karena memimpin adalah memotivasi. Seorang

pemimpin harus bekerja bersama-sama dengan orang lain atau

bahawannya, untuk itu diperlukan kemampuan memberi motivasi

kepada bawahannya. Kepemimpinan mempunyai kaitan erat dengan

motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin di dalam menggerakan

orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat

bergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu didalam


23

menciptakan motivasi di dalam diri setiap orang bawahannya, kolega

maupun atasan pemimpin itu sendiri

3) Kemampuan memimpin

Kemapuan memimpin berhubungan dengan bakat, tetapi yang pasti,

kepemimpinan adalah keterampilan yang perlu dilatih. Seorang

pemimpin bertanggung jawab dalam menciptakan visi organisasi,

konsep bisnis, rencana, serta program untuk mencapai target

organisasi.

4) Kekuasaan yang positif

Konsepsi mengenai kepemimpinan tidak bisa dilepaskan dari

kemampuan, kewibawaan, dan kekuasaannya. Seorang pemimpin,

karena status dan tugas-tugasnya pasti mempunyai kekuasaan.

Konsepsi mengenai sumber kekuasaan yang telah diterima secara luas

adalah antara position power (kekuasaan karena keududukan ) dan

personal ( kekuasaan pribadi).Menurut konsep tersebut, kekuasaan

diperoleh dari peluang yang melekat pada posisi seseorang dalam

organisasi dan sebagain lagi disebabkan oleh atribut-atribut pemimpin

tersebut serta dari hubungan pemimpin-pengikut. Pemimpin

diharapkan menggunakan kekuasannya untuk membimbing dan

bekerja bersama bawahannya untuk mencapai tujuan.

2.1.3 Komitmen Kerja

1. Pengertian Komitmen Kerja

Luthans (2010) mengartikan komitmen adalah keinginan yang kuat

seseorang mempertahankan keanggotaan dalam organisasi, sebuah


24

kemauan yang kuat untuk berusaha mempertahankan nama organisasi dan

keyakinan penerimaan nilai-nilai tujuan organisasi. Ivancevich (2006:

234), komtimen organisasi adalah perasaan identifikasi, keterlibatan, dan

kesetiaan yang diekspresikan oleh pegawai terhadap organisasi.

Sedangkan dalam penjelasan secara luas menurut Mowday et al. (2005)

komitmen dapat dilihat pada pegawai yang mengabdi kepada organisasi

sesuai pekerjaan dan bekerja sepenuh hati demi kepentingan organisasi

serta mereka akan memelihara keanggotaannya dalam organisasi.

Meyer dan Allen (2013) diidentifikasi bahwa komitmen itu sendiri

juga mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja. Komitmen

dipandang dalam suatu organisasi, karena dengan komitmen yang tinggi

seorang karyawan akan bersifat professional dan menjuujung tinggi nilai-

nilai yang telah disepakati bersama dalam organisasi, yang fokusnya

adalah nilai-nilai dan sikap (attitude) yang dimiliki oleh karyawan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa organisasi

adalah suatu keadaan dimana pegawai merasa terikat, pengabdian untuk

organisasi dan ingin mempertahankan keanggotaanya dalam organisasi

tersebut serta bekerja sepenuh hati untuk kepentingan organisasi

2. Faktor - faktor yang mempengaruhi Komitmen Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen menurut Dyne dan

Graham sebagaimana dikutip oleh Priansa, (2016:243) adalah :

1) Personal

(1) Ciri Kepribadian Tertentu.


25

Ciri Kepribadian Tertentu seperti teliti, berpandangan positif

(optimis), cenderung lebih komit. Demikian juga individu yang

lebih berorientasi kepada tim dan menempatkan tujuan kelompok

diatas tujuan sendiri serta individu yang alteruistic (senang

membantu) akan cenderung lebih komit.

(2) Usia dan Masa Kerja

Usia dan Masa Kerja berhubungan positif dengan komitmen

organisasi.

(3) Tingkat Pendidikan

Makin tinggi semakin banyak harapan yang mungkin tidak dapat

diakomotir, sehingga komitmenya semakin rendah.

(4) Jenis Kelamin

Wanita pada umumnya manghadapi tangtangan lebih besar dalam

mencapai kariernya, sehingga komitmennya lebih tinggi.

(5) Status Perkawinan

Pegawai yang sudah menikah lebih terikat dengan organisasinya.

(6) Keterlibatan Kerja

Tinggkat Keterlibatan kerja individu berhubungan positif dengan

komitmen organisa.

2) Situasional

(1) Nilai ( value ) Tempat Kerja

Nilai-nilai yang dapat dibagaikan adalah suatu komponen ktitis dari

hubungan saling keterikatan. Nilai-nilai kualitas, inovasi,


26

koorperasi dan partisipasi akan mempermudah setiap pegawai

untuk saling berbagi dan membangun hubungan erat. Jika para

pegsawai percaya bahwa nilai organisasinya adalah kualitias

produk jasa, para pegawai akan terlibat dalam perilaku yang akan

memberikan kontribusi untuk mewujudkan hal itu.

(2) Keadilan Organisasi

Keadilan Organisasi meliputi : keadilan yang berkaitan dengan

kewajaran alokasi sumber daya, keadilan dalam proses

pengambilan keputusan, serta keadilan dalam persepsi kewajaran

atas pemeliharaan hubungan antas pribadi.

(3) Karakteristik Pekerjaan

Meliputi pekerjaan yang penuh makna, Otonimi dan umpan balik

dapat merupakan motivasi kerja yang internal. Jaringan, begs

menyatakan kepuasan atas otonomi, status dan kebijakan

merupakan predictor penting dari komitmen. Karakteristik spesifik

dari pekerjaan dapat meningkatkan sara tanggung jawab, serta

keterikatan terhadap organisasi.

(4) Dukungan Organisasi

Dukungan Organisasi mempunyai hubungan yang positif dengan

komitment organisasi. Hubungan itu didefinisikan sebagai sejauh

mana pegawai memersepsi bahwa organisasi (lembaga, pimpinan,

rekan) memberi dorongan, aspek, menghargai kontribusi dan

memberi apresiasi bagi individu dalam pekerjaanya. Hal ini berarti

jika organisasi peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan


27

pegawai dan juga menghargai kontribusinya, maka pegawai akan

menjadi komit.

3) Posisional

(1) Masa Kerja

Masa kerja yang lama akan semakin membuat pegawai komit, hal

ini desebabkan oleh karena semakin peluang pegawai untuk

nemerima tugas menantang, otonomi semakin besar, serta peluamg

promosi yang lebih tinggi. Juga peluang investasi pribadi berupa

pikirian, tenaga dan waktu yang semakin besar, hubungan sesial

lebih bermakna, serta akses untuk mendapat informasi pekerjaan

baru makin berkurang.

(2) Tingkat Pekerjaan

Berbagai penelitian menyubutkan status sosial ekonomi sebagai

predictor komitmen paling kuat. Status yang tinggi cenderung

meningkatkan motivasi maupun kemampuan aktif terlibat.

3. Indikator Komitmen

Zurnali (2010) dengan mengacu pada pendapatan-pendapatan

Mayer and Allen mendifinisikan masing-masing komponen indikator

sebagai berikut:

1) Affective commitment atau komitmen afektif

Komitmen afektif adalah perasaan cinta pada organisasi atau

perusahaan yang memunculkan kemauan untuk tetap tinggal dan


28

membina hubungan sosial serta menghargai nilai hubungan dengan

organisasi dikarenakan telah menjadi anggota organisasi.

2) Continuance commitment atau komitmen berkelanjutan

Komitmen berkelanjutan adalah perasaan berat untuk meninggalkan

organisasi dikarenakan kebutuhan untuk bertahan dengan

pertimbangan biaya apabila meninggalkan organisasi dan penghargaan

yang berkenaan dengan partisipasi di dalam organisasi

3) Normative commitment atau komitmen normative

Komitmen normative adalah perasaan yang mengharuskan untuk

bertahana dalam organisasi dikarenakan kewajiban dan tanggung

jawab terhadap organisasi yang didasari atas pertimbangan norma,

nilai, dan keyakinan karyawan.

Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen memiliki tiga

aspek atau komponen yaitu komitmen normatif yang didasarkan perasaan-

perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada organisasi

dan tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan. Komitmen

berkelanjutan yang didasarkan hasrat yang dimiliki oleh individu didasarkan

pada persepsi tentang kerugian yang akan dihadapi jika ia meninggalkan

organisasi, sehingga individu merasa membutuhkan untuk dihubungkan

dengan organisasi serta komitmen afektif, yaitu suatu pendekatan emosional

dari individu dalam keterlibatan dengan organisasi, sehingga individu akan

merasa dihubungkan dengan organisasi, berkaitan dengan emosional,

identifikasi dan keterlibatan karyawan didalam suatu organisasi.

2.1.4 Kinerja Karyawan


29

1. Pengertian Kinerja Karyawan

Istilah kinerja berasal dari job performance atau actual

performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh

seseorang), atau juga hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang ingin

dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara

2007:67).

Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu

yang diukur melalui hasil kerja, perilaku kerja, kualitas kerja dan sifat

pribadi yang berhubungan dengan pekerjaan. Menurut Dessler (2006)

kinerja karyawan merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara

hasil kerja yang dilihat secara nyata dengan standar kerja yang telah

ditetapkan organisasi. Kemudian Robbins (2008) mendefinisikan kinerja

yaitu suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam pekerjaanya menurut

kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan.

Hasibuan dan Sutiadi (dalam Brahmasari,2008) mengemukakan

bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan

atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu, pada individu.

Berdasarkan pengertian-pengertian kinerja dari beberapa tiori diatas, dapat

disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja baik itu secara kualitas

maupun kuantitas yang telah dicapai karyawan, dalam menjalankan tugas-

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan organisasi, hasil


30

kerja tersebut disesuaikan dengan yang diharapkan organisasi, melalui

kriteria atau standar yang berlaku dalam organisasi. Berhasil tidaknya

kinerja yang dicapai organisasi tersebut di pengaruhi kinerja karyawan

secara individual maupun kelompok. Dengan asumsi semakin baik kinerja

karyawan maka semakin baik kinerja organisasi.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Wirawan (2009:7), Faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja karyawan ada 3, yaitu :

1) Faktor internal karyawan

Yaitu faktor-faktor dari dalam diri karyawan yang merupakan faktor

bawaan dar lahir dan faktor yang diperoleh ketika berkembang.

Faktor-faktor bawaan, misalnya bakat, sifat pribadi serta keadaan fisik

dan kejiwaan.

2) Faktor-faktor lingkungan internal karyawan

Dalam melaksanakan tugasnya, karyawan memerlukan dukungan

organisasi tempat bekerja. Dukungan tersebut sangat mempengaruhi

tinggi rendahnya kinerja karyawan, misalnya penggunaan teknologi

robot oleh organisasi. Faktor internal organisasi lainya misalnya

strategi organisasi, dukungan sumber daya yang diperlukan untuk

melaksanakan pekerjaan, serta sistem manajemen dan motivasi. Oleh

karena itu. Manajemen organisasi harus menciptakan lingkungan

internal organisasi yang kondusif sehingga dapat mendukung dan

meningkatkan produktifitas karyawan.

3) Faktor Lingkungan eksternal karyawan


31

Yaitu keadaan, kejadian atau situasi yang terjadi di lingkungan

eksternal organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan. Misalnya,

krisis ekonomi dan keuangan yang terjadi di Indonesia tahun 1997

meningkatkan inflasi, menurunkan nilai nominal upah atau gaji para

karyawan yang sepadan dengan tingkat inflasi maka kinerja mereka

akan menurun.

Budaya masyarakat juga merupakan faktor eksternal yang

mempengaruhi kinerja karyawan. Misalnya, budaya alon-alon waton

kelakon dan managan ora manga nasal kumpul mempengaruhi

kinerja manusia Indonesia. Hal tersebut dapat menjelaskan penyebab

kinerja orang Indonesia rendah,dibandingkan dengan bangsa Jepang.

Karena budaya tersebut, etos kerja bangsa lain. Hal ini dapat di lihat

dari rata-rata jumlah jam kerja manusia Indonesia dengan bangsa lain.

3. Indikator Kinerja Karyawan

Indikator Kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran

dalam menilai kinerja. Adapun mengenai kinerja indikator yang menjadi

ukuran kinerja menurut Sunarto (2012:378)

1) Kualitas Pekerjaan

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas

pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap

keterampilan dan kemampuan karyawan.

2) Kuantitas Pekerjaan
32

Kuantitas Pekerjaan merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan

dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang

diselesaikan.

3) Ketepan Waktu

Ketepan Waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal

waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil

output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4) Disiplin kerja

Disiplin kerja merupakan kedisiplinan kerja karyawan dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Berdasarkan indikator kinerja yang telah dipaparkan di atas dapat

dilihat bahwa kinerja karyawan merupakan output dari penggabungan faktor-

faktor yang penting yakni kualitas, kuantitas, ketepatan waktu dan disiplin

kerja. Semakin tinggi faktor-faktor diatas, maka semakin besarlah kinerja

karyawan yang bersangkutan.

2.1.5 Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Adanya keterkaitan hubungan antara motivasi dengan kinerja

karyawan yang dapat dijelaskan menurut Gibson (dalam warsito, 2008:99)

bahwa kinerja individual karyawan dipengaruhi oleh faktor motivasi,

kemampuan dan lingkungan kerja. Faktor motivasi memiliki hubungan

langsung dengan kinerja individual karyawan.

Menurut Mar’at (dalam Warsito, 2008:101), faktor pendorong yang

penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan


33

yang harus dipenuhi. Aktivitas dalam bekerja mengandung unsur suatu

kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu, dan pada akhirnya bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan. Dengan adanya motivasi tersebut manusia bekerja

untuk memenuhi kebutuhan yang dipenuhinya. Tanpa adanya tuntutan

untuk memenuhi kebutuhan tidak akan ada aktivitas manusia dalam bentuk

kerja untuk menghasilkan suatu kinerja. Bekerja merupakan suatu bentuk

aktivitas yang bertujuan mendapatkan kepuasan. Kepuasan tersebut

merupakan perpaduan dari hasil usaha dan keinginan karyawan.

Berdasarkan usaha dan keinginan tersebut dalam hal ini merupakan

motivasi bagi karyawan yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang

ditampilkan dalam pekerjaannya.

Kinerja menurut Hasibuan (2012:105) menyatakan bahwa kinerja

adalah sesuatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-

tugas yang dibebankan kepadanya yang di dasarkan atas kecakapan,

pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Muhammad Anas menjelaskan bahwa faktor‐faktor

motivasi secara bersama‐sama berpengaruh kuat dan positif terhadap

prestasi kerja yang merupakan unsur dari kinerja karyawan. Untuk

menaikkan motivasi kinerja pegawai perlu adanya pemberian penghargaan

atas prestasi yang dicapai dengan meningkatkan posisi dan insentif.

2. Hubungan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Tampubolon (2007:42), gaya kepemimpinan adalah

perilaku dan strategi sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan,

sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba


34

mempengaruhi kinerja bawahanya. Mulyadi dan Rivai (2009;73), 

menyatakan bahwa pemimpin dalam kepemimpinanya perlu memikirkan

dan memperlihatkan gaya kepemimpinan yang akan diterapkan kepada

pegawainya. Gaya kepemimpinan yaitu norma perilaku yang digunakan

oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku

orang lain.

Selain itu menurut penelitian yang dilakukan oleh Reza (2010),

Ainanur (2012), Widyawan dkk. (2015) dan Nurcahyani dan Adnyani

(2016), bahwa terdapat hubungan atau pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan dan dalam ini penelitian dilakukan di proyek

konstruksi. Kesimpulan yang dihasilkan adalah jika seorang pemimpin di

lapangan atau seorang mandor memiliki dan mampu memilih gaya

kepemimpinan yang tepat dalam mengelola bawahannya, maka kinerja

bawahan dapat terkontrol dengan baik dan mampu meningkatkan

kinerjanya.

3. Hubungan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Komitmen dan pertanggungjawaban membuat perbedaan antara

kesuksesan dan kegagalan. Scott dan Jaffe (Umiker 2005) menyatakan

bahwa ”Sumber keunggulan bersaing yang besar bagi perusahaan bukan

terletak pada teknologi yang baru, tetapi terletak pada dedikasi dan

kompetensi karyawan, serta kualitas komitmen mereka”. Komitmen

organisasi sangat dekat hubungannya dengan kehadiran atau absensi

karyawan dan tingkat retensi karyawan. Komitmen yang profesional akan

mempengaruhi kinerja pekerjaan (job performance). Komitmen dari tim


35

kerja akan menaikkan koordinasi pekerja, ketika terjadi komitmen yang

rendah, akan berakibat pada kurangnya produktifitas ataupun kreatifitas.

Orang tidak akan bekerja dengan mengerahkan segala potensinya, karena

menganggap tujuan organisasi tersebut hanya mencari komitmen

karyawan sebagai suatu penangkal birokrasi dan mempersepsikan perasaan

berkorban bagi karyawan. Bishop (Umiker 2000) menekankan satu alasan

ketika orang tidak mempunyai komitmen, yaitu ketika mereka melihat

pekerjaan mereka sebagai tindakan pengorbanan dan suatu keharusan,

bukan sebagai suatu peluang untuk berotonomi, mengekspresikan diri, dan

komitmen personal. Dengan demikian, Mowday, Steers, dan Porter

(Luthans 2010) dalam penelitian mereka, menjelaskan bahwa “Terdapat

hubungan positif antara komitmen organisasi dengan hasil yang diinginkan

oleh perusahaan, yaitu kinerja, tingkat keluarnya karyawan, dan tingkat

kehadiran karyawan”. Sebaliknya, Davis dan Newstrom (2006)

menyatakan bahwa “Karyawan yang memiliki komitmen rendah terhadap

perusahaan akan cenderung meninggalkan perusahaan tersebut bila

mendapat peluang yang lebih baik di perusahaan lain”. Berdasarkan uraian

di atas, maka komitmen karyawan merupakan indikator yang sangat

penting dan lebih baik untuk memprediksikan perilaku anggota organisasi.

4. Hubungan Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen

Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Plangiten (2013:2162) menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan

dan komitmen kerja berpengaruh secara bersma-sama terhadap kinerja

karyawan. Motivasi kerja berpengaruh berupa : Gaji yang diterima


36

karyawan layak dan insentif yang di berikan sesuai dengan apa yang

karyawan kerjakan dan hubungan Antara rekan kerja pada perusahaan baik

dan harmonis, selalu disiapkan kesempatan bagi karyawan untuk maju

dalam bidang pekerjaan.

Luthans (2010: 245-246) mengemukakan bahwa kepemimpinan

dan komitmen kerja, mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan.

Gaya kepemimpinan berperan sebagai interaksi karyawan dalam mencapai

tujuan, yaitu meningkatkan kinerja karyawan. Batti et al (2011:52)

menyimpulkan bahwa motivasi dan kinerja karyawan menunjukan

hubungan yang positif dan signifikan, hal ini berarti pemberian motivasi

adil dan merata dapat meningkatkan kinerja karyawan. Terbukti dai

komitmen kerja yang tidak terpecah, dengan penyampaian informasi dari

pemimpin dapat diterima dengan baik dan konflik dapat diselesaikan

secara musyawarah (Firmansyah 2008).

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang telah dilakukan Ratna (2016) dengan judul “Pengaruh

Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan, terhadap kinerja karyawan pada PT.

Cahaya Surya Bali Indah Denpasar. Pokok permasalahan yang diangkat

adalah bagaimana pengaruh kompensasi finansial, non finansial terhadap

kinerja karyawan di PT. Cahaya Surya Bali Indah Denpasar. Dengan

jumlah responden sebanyak 35. Hasil analisis regresi linier berganda

diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 9,1974X1 + 0,3463X2

memberikan informasi bahwa secara serempak, motivasi finansial dan non

finansial berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan. Koefisien


37

korelasi berganda adalah 0,8947 berarti kompensasi motivasi(X 1) dan gaya

kepemimpinan(X2) mempunyai hubungan yang positif dan kuat sekali

dengan kinerja karyawan(Y). koefisien determinasi adalah 80,535 berarti

besarnya hubungan motivasi kerja dan gaya kepemimpinan dengan kinerja

karyawan adalah 80,53% sedangkan sisanya19,47% ditentukan oleh

variable lain diluar motivasi kerja dan gaya kepemimpinan yang tidak

dibahas dalam penelitian ini. Dengan menggunakan f-test, diperoleh f-

hitung adalah 5,8374 lebih dari

f-tabel yang besarnya 3,354 terletak pada daerah penolaka Ho, berarti ada

hobungan positif yang nyata( signifikan) secara simultan antara motivasi

kerja(X1) dan gaya kepemimpinan(X2) dengan kinerja karyawan (Y).

Dengan menggunakan t-test, diperoleh t1 adalah 2,8955 lebih besar dari t-

tabel sebesar 2.0518 berada pada daerah penolakan Ho, maka Ho ditolak

yang berarti memang benar ada pengaruh positif yang signifikan (nyata)

antara motivasi kerja gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

Adapun persamaan antara penelitian sebelumnya dan penelitian sekarang

adalah sama – sama melakukan penelitian tentang sumber daya manusia

dan sama – sama menggunakan variabel bebas (X) motivasi kerja dan gaya

kepemimpinan variabel terikat (Y) kineja karyawan. Adapun perbedaan

antara penelitian sebelumnya dan penelitian sekarang adalah tempat

penelitian yang berbeda, waktu penelitian dan jumlah sampel penelitian

yang berbeda.

2. Penelitian yang cukup relevan dipakai sebagai acuan dilaksanakan oleh

Sanista (2010) dengan judul; “Pengaruh Konpensasi dan Gaya


38

Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada KSU Citra Buana Raya

Gianyar. Pokok permasalahan dari penelitian adalah “bagaimana pengaruh

kompensasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan KSU

Citra Buana Raya Gianyar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui

pengaruh kompensasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

KSU Citra Buana Raya Gianyar. Alat analisis yang digunakan adalah

analisis regresi linier berganda, analisis korelasi berganda, analisis

determinasi,

uji F-test dan uji T-test. Dari hasil uji analisis regresi linier berganda

diperoleh persamaan regresinya Y= 3,455 + 2,122 X1 + 0,336 X2 ini

berarti terdapat pengaruh positif kompensasi non finansial dan gaya

kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan KSU Citra Buana

Raya Gianyar. Hasil analisin kolerasi diperoleh hubungan yang sedang

antara kompensasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

KSU Citra Buana Raya Gianyar. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah :

terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan kompensasi dan gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan KSU Citra Buana Raya

Gianyar. Adapun persamaan antara penelitian sebelumnya dan penelitian

sekarang adalah sama – sama melakukan penelitian tentang sumber daya

manusia dan sama – sama menggunakan variabel bebas (X) kompensasi

serta sama – sama menggunakan variabel terikat (Y) kinerja karyawan.

Adapun perbedaan antara penelitian sebelumnya dan penelitian sekarang

adalah variabel X2 berbeda dan tempat penelitian yang berbeda, waktu

penelitian dan jumlah sampel penelitian yang berbeda.


39

3. Penelitian yang telah dilakukan Suarismarani (2015) dengan judul

“Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Kerja terhadap kinerja

karyawan pada CV.NOVI COLLECTION DENPASAR” Berdasarkan

hasil penelitian, diperoleh persamaan regresi Y = 9,273 + 0,809 (X 1) + -

0,070 (X2), menunjukkan kinerja karyawan dipengaruhi secara serempak

oleh kompensasi dan lingkungan kerja fisik dimana pengaruh gaya

kepemimpinan lebih besar terhadap kinerja karyawan dari pada pengaruh

Komitmen. Maka dapat dikatakan ada pengaruh nyata gaya kepemimpinan

(X1) terhadap kinerja karyawan (Y) pada CV. NOVI Collection Denpasar.

Adapun persamaan antara penelitian sebelumnya dan penelitian sekarang

adalah sama – sama melakukan penelitian tentang sumber daya manusia

dan sama – sama menggunakan variabel bebas (X) gaya kepemimpinan

serta sama – sama menggunakan variabel terikat (Y) kinerja karyawan.

Adapun perbedaan antara penelitian sebelumnya dan penelitian sekarang

adalah tempat penelitian, waktu penelitian dan jumlah sampel yang

berbeda.

4. Penelitian yang telah dilakukan Diana Wahyu Daputri alumni Universitas

Mahasaraswati Denpasar, pada tahun 2015 dengan judul “ Pengaruh

kompensasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada

Restaurant Warung Laonta Jimbaran Badung” penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan gaya kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan. Dari hasil analisi penelitain ini menemukan; 1)

Hasil regresi linier berganda, diperoleh persamaan garis regresi linier Y =

0,818 + 0,446 X1 + 0,359 X2 menubjukan kinerja karyawan dipengaruhi


40

secara serempak oleh kompensasi dan gaya kepemmpinan dimana

pengaruh kompensasi lebih besar terhadap kinerja karyawan dari pada

gaya kepemimpinan. 2) Hasil koefisien kolerasi berganda adalah 0,729

menunjukan secara simultan kompensasi dan gaya kepemimpinan

mempunyai hubungan positif dan kuat terhadap kinerja karyawan. 3) Hasil

determinasi adalah 50,6% mununjukan besarnya variasi hubungan antara

kompensasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah

50,6% sedangkan sisanya 49,4% ditentukan oleh variable lain di luar

kompensasi dan gaya kepemimpinan yang tidak dibahas dalam penelitian

ini. Berarti terdapat hubungan positif yang nyata (signifikan) secara

simultan antara kompensasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan dan bukan diperoleh secara kebetulan.

BAB III

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS


41

3.1 Kerangka Berpikir

Kesuksesan suatu perusahaan dibangun diatas kualitas sumber daya

manusia yang dimilikinya. Semakin baik kualitas sumber daya manusia yang

dimiliki suatu perusahaan, maka semakin terjamin pula terealisasinya strategi-

strategi yang dipilih perusahaan untuk tetap bertahan menghadapi perubahan

dunia usaha. (Benny, 2009), hal ini dapat dipahami karena setiap sumber daya

manusia di dalam sebuah organisasi akan menentukan pencapaian tujuan

organisasi ke depannya. Tujuan organisasi tidak akan tercapai secara optimal

apabila sumber daya manusia yang ada di dalamnya tidak mampu bekerja

sama antara satu dengan yang lainnya.

Motivasi salah satu menjadi strategi untuk membangkitkan untuk

mebangkitkan dorongan pada diri manusia yang menyebkan ia melakukan

sesuatu atau untuk membuat sesuatu. Motivasi dapat berasal dari dalam diri

dan luar diri seorang . Motivasi adalah memberikan daya penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja seorang , agar mereka mau bekerja sama,

bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala segala upaya untuk mencapai

kepuasan (Sutrisno,2011:111)

Sedangkan kepemimpinan merupakan norma prilaku yang digunakan

oleh seorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang

lain atau organisasi Thoha (2013:49). Gaya kepemimpinan yang dipakai

menjadi indikator menurut Umar ( 2009:31) cara berkomunikasi, pemberian

dorongan, kemampuan memimpin, kekuasaan yang positif. Komitmen kerja.

40
Komitmen organisasi smerupakan kemampuan seseorang dalam menjalankan

kewajiban, bertanggung jawab dan janji yang membatasi seorang untuk


42

melakukan sesuatu Totentino (2013) indikator komitmen meliputi 3 bagian

yaitu komitmen afektif, komitmen normatif, komitmen keberlangsungan.

Mangkunegara (2007:640) kinerja adalah hasil kerja secara kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawabnya.

Kinerja juga sebagai prestasi atau hasil kerja baik baik kualitas maupun

kuantitas yang dicapai sumber daya manusia Rivai (2014:14). Menurut

Mangkunegara (2009:75) indikator yang dapat digunakan untuk menilai

kinerja karyawan adalah sebagai berikut kualitas kerja, kuantitas kerja,

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

Berdasarkan landasan teroritis di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor

yang mempengaruhi efektivitas kinerja karyawan pada LPD Desa Pakraman

Batuyang Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar adalah Motivasi

kerja,Gaya kepemimpinan dan komitmen kerja terhadap kinerja karyawan,

maka model kerangka berpikir yang mendasari penelitian ini dapat di lihat

pada Gambar 3.1

Gambar 3.1
Kerangka Pemikir

Motivasi Kerja ( X1)


1. Gaji
2. Insentif
3. Tunjangan
Robbins & Coulter (2007)
43

H1

Kinerja ( Y )
Gaya Kepemimpinan (X2) 1. Kualitas
1. Cara berkomunikasi 2. Kuantitas
2. Pemberian dorongan kerja H4 3. Ketepatan
3. Kemampuan memimpin Waktu
4. Kekuasaan yang positif H2
4. Disiplin Kerja
Umar (2009:31)
Sutarto (2012:378)

Komitmen Kerja ( X3) H3


1. Komitmen Afektif
2. Komitmen
Keberlangsungan
3. Komitmen Normatif
Zurnali (2010)

Sumber : Hasil pemikiran peneliti


Keterangan:
= pengaruh secara parsial
= pengaruh secara simultan

3.2 Hipotesis

3.2.1 Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan di PT. Borwita Citra Prima Surabaya. Penelitian yang dilakukan

oleh Stringer (2010), dan Theivananthampillai (2011) membuktikan bahwa

motivasi intrinsik berpengaruh positif dengan upah dan kinerja. Sedangkan

motivasi berpengaruh positif dan signifikan dengan kinerja karyawan.

Kepuasan terhadap gaji memiliki hubungan paling signifikan terhadap

kepuasan kerja.
44

Sirota et al., (2011) melakukan penelitian tentang apa yang

diinginkan oleh karyawan dalam pekerjaan mereka. Hasil penelitian

membuktikan, jika manajer ingin mempertahankan kinerja karyawannya,

manajer harus memahami dan memenuhi tiga hal yaitu keadilan, prestasi

dan persahabatan. Maka karyawan akan merasa puas sehingga menjadi

termotivasi dan bersemangat untuk bekerja.

H1 : Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang.

3.2.2 Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan analisis statistik diperoleh hasil bahwa terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

pegawai. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam melaksanakan tugas

pekerjaan pegawai Bappeda Kabupaten Morowali bahwa kinerja yang

mereka hasilkan atau meningkat ditentukan oleh gaya kepemimpinan yang

diterapkan oleh pimpinan (Kepala) Bappeda Kabupaten Morowali

Nurjanah (2008).

Hasil analisis tanggapan responden yang juga memperkuat hasil

analisis Nuraini (2012) di PT. Asuransi Jasindo (Persero) Cabang

Korporasi pada variabel gaya kepemimpinan berpegaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan yang selalu memberikan perintah

dengan jelas, ada hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan,

atasan selalu menerapkan aturan untuk mengontrol bawahan.

H2 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang.


45

3.2.3 Pengaruh komitmen terhadap kinerja karyawan

Hasil penelitian Yetta Tri Nydia (2012) di PT. PLN (Persero) Bali

ini membuktikan bahwa komitmen organisasi mampu berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Semakin baik komitmen

organisasi akan meningkatkan kinerja karyawan. Komitmen seseorang

terhadap jenis komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen

normatif memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan terhadap

kinerja karyawan, serta memiliki pengaruh yang paling besar dari variabel-

variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan.

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Shelvye Kuncoro

(2017) yang menyatakan bahwa komitmen organisasional berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian Malhotra dan

Mukherjee (2010) menyatakan bahwa karyawan akan memberikan layanan

yang optimal apabila memiliki komitmen untuk memberikan layanan yang

terbaik. Tsai et al. (2008) menyatakan bahwa keinginan karyawan untuk

menerima dan mendukung tujuan Komitmen organisasi berpengaruh

terhadap keinginan karyawan untuk memberikan kualitas layanan optimal.

H3 : Komitmen kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang.

3.2.4 Pengaruh motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja secara

simultan terhadap kinerja karyawan

Hasil penelitian Puspitasai (2018), menyatakan ada pengaruh positif

dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Menurut hasil

penelitian Boles (2007) adanya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap


46

kinerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan. Komitmen kerja juga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan hasil

penelitian Agustini (2017)

H4 : Motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja secara

simulta berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan LPD

Desa Pekraman Batuyang.

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Tempat Penelitian


47

Penelitian ini dilakukan di LPD Desa Pekraman Batuyang yang

beralamat di Jalan Batuyang, Desa Pakraman Batuyang Kecamatan Sukawati.

Pemilihan lokasi tersebut sebagai lokasi penelitian adalah dikarenakan adanya

keterbukaan dari salah satu pihak di LPD Desa Pekraman Batuyang dalam

menerima pemilihan perusahaan tersebut sebagai lokasi penelitian. Sehingga

akan memudahkan dalam pengumpulan data saat melakukan penelitian.

4.2 Objek Penelitian

Adapun obyek yang diteliti oleh penulis adalah tentang pengaruh

motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja terhadap kinerja

karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan Sukawati.

4.3 Identifikasi Variabel

Penelitian pada LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan Sukawati

menggunakan dua variabel yaitu:

1) Variabel bebas yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel

lainnya dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah

motivasi kerja yang diberi simbol (X 1), gaya kepemimpinan yang diberi

symbol (X2) dan komitmen kerja diberi simbol (X3).

2) Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainya

dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan

yang diberi simbol Y.


46

4.4 Definisi Operasional Variabel


48

Difinisi operasional dimaksudkan sebagai pengertian – pengertian

yang mendasari kajian teori dari perusahaan yang bersangkutan atau

mengubah konsep – konsep yang berupa konstruktur dengan kata – kata

yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang

dapat diuji dan ditentukan kebenarannya Adapun difinisi operasional

tersebut akan dijelaskan oleh penulis antara lain:

1. Motivasi Kerja (X2)

Motivasi adalah suatu yang dapat mengarahkan kepada sebuah tujuan

atau dorongan demi tercapainya tujuan dengan melakukan tindakan

tindakan pada LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan Sukawati

1) Gaji.

Imbalan yang diberikan oleh pemberi pekerja kepada pegawai, yang

penerimanya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak

masuk kerja maka gaji akan tetap diterima secara penuh pada LPD

Desa Pakraman Batuyang Kecamatan Sukawati.

2) Insentif.

Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para

pekerja agar produktivitas kerja semakin meniingkat, diberikan jika

sudah memenuhi atau melebihi target kerja yang ada pada LPD Desa

Pakraman Batuyang Kecamatan Sukawati.

3) Tunjangan.

Tunjangan adalah balas jasa yang diberikan dalam nilai rupiah secara

langsung kepada karyawan individual dan dapat diketahui secara

pasti agar dapat meningkatkan semangat kerja dan kegairahan bagi


49

para karyawan pada LPD Desa Pakraman Batuyang Kecamatan

Sukawati.

2. Gaya Kepemimpinan (X2)

Gaya kepemimpinan yang dimaksud dalam pengertian ini merupakan

persepsi karyawan LPD Desa Pakraman Batuyang Kecamatan Sukawati

Kabupaten Gianyar yang akan dipengaruhi perilakunya dan bukannya

persepsi pemimpin itu sendiri. Variabel ini diukur dengan indikator :

1) Cara berkomunikasi

Cara berkomunikasi pimpinan dengan bawahan pada LPD Desa

Pakraman Batuyang Kecamatan Sukawati sangat efektif

2) Pemberian dorongan

Pemberian dorongan kerja yang dimaksud dalam hal ini pemimpin

LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan Sukawati salalu

memberikan dorongan untuk bekerja terhadap bawahannya.

3) Kemampuan memimpin

Pemimpin LPD Desa Pekraman Batuyang bertanggung jawab

dalam menciptakan visi organisasi, serta program untuk mencapai

target organisasi.

4) Kekuasaan yang positif

Kekuasaan yang positif yaitu seorang pemimpin selalu berpikir

positif dalam hal menyikapi masalah dan dengan trobosan baru


50

oleh pimpinan LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan

Sukawati.

3. Komitmen Kerja

Komitmen merupakan perasaan yang kuat dan erat dari seseorang

terhadap tujuan dan nilai suatu organisasi dalam hubungannya dengan

peran mereka terhadap upaya pencapaian tujuan dan nilai pada LPD

Desa Pakraman Batuyang Kecamatan Sukawati

1) Komitmen Afekttif (Affective Commitment)

Komitmen Afektif (Affective Commitment) karyawan menjadi

bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional.

2) Komitmen Normatif (Normative Commitment)

Komitmen Normatif (Normative Commitment) adalah kewajiban

karyawan dan tanggung jawab terhadap organisasi yang didasari

atas pertimbangan norma, nilai,dan keyakinan keryawan.

3) Komitmen Keberlangsungan (Continuance Commitment)

Komitmen Keberlangsungan (Continuance Commitment) adalah di

mana karyawan deberikan motivasi sehingga individu merasa

membutuhkan untuk dihubungkan dengan organisasi.

4. Kinerja Karyawan (Y)

Menurut Simamora (2004), Kinerja atau prestasi kerja yang dicapai

oleh karyawan pada perusahaan dalam melaksanakan tugasnya baik

secara kualitas maupun kuantitas. Adapun indikator Kinerja antara

lain:

1) Kualitas.
51

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitaas

pekerjaan serta keterampilan dan kemampuan karyawan pada LPD

Desa Pakraman Batuyang Kecamatan Sukawati.

2) Kuantitas.

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti

jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan pada LPD

Desa Pakraman Batuyang Kecamatan Sukawati.

3) Ketepatan waktu.

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang

dinyatakan pada LPD Desa Pakraman Batuyang Kecamatan

Sukawati.

4) Disiplin Kerja.

Desiplin kerja merupakan kedisiplinan kerja karyawan dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya pada LPD Desa

Pakraman Batuyang Kecamatan Sukawati.

4.5 Jenis dan Sumber Data

4.5.1 Jenis Data

Menurut Lungan (2006), jenis data berdasarkan sifatnya data dapat

di bedakan mejadi beberapa jenis seperti data kuntitatif dan kualitatif.

1. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur dan dapat dinyatakan

dengan angka-angka, seperti jumlah karyawan, jumlah gaji perbulan dan

absensi karyawan.

2. Data kualitatif
52

Data kualitatif adalah data yang tidak dapat dihitung atau data yang

bukan berupa angka-angka melainkan seperti uraian dan gambaran.

4.5.2 Sumber Data

Menurut Sugiyono (2012), data dapat di bagi menjadi dua yaitu:

1. Data Primer

Data primer data yang diperoleh lansung dari sumbernya, diamati dan

dicatat untuk pertama kali oleh peneliti, seperti respon jawaban karyawan

terhadap motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja

2. Data Sekunder

Data sekunder data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh

peneliti melainkan dari pengumpulan data yang sudah ada, misalkan

sejarah perusahaan, stuktur organisasi, dokumen perusahaan dan buku-

buku yang ada dengan penelitian.

4.6 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2017 : 136) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan

kemudian ditarik kesimpilannya. Dalam penelitian ini metode penentuan

sampel gunakan adalah metode sampling total yaitu, sampel total adalah

teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dugunakan sebagai

sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang

dari 40 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan

kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel total adalah sensus, dimana
53

semua anggota populasi dijadikan sampel. Dalam penelitian ini jumlah

sampel yang digunakan sebanyak 35 orang.

4.7 Pengumpulan Data

Menurut Iskandar (2008:252), ada beberapa teknik pengumpulan data,

adapun teknik yang digunakan seperti:

1. Teknik Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan Tanya

jawab langsung kepada pimpinan perusahaan guna mendapatkan data yang

diperlukan.

2. Teknik Dokumentasi

Cara pengumpulan data yang bersuber dari dokumen yang ada di

perusahaan tempat yang ingin diteliti yaitu pada LPD Desa Pekraman

Batuyang Kecamatan Sukawati.

3. Teknik Observasi

Cara pengumpulan data dangan mengadakan pengamatan langsung ke

lokasi perusahaan dan melakukan pencatatan dan untuk mendapat

kepastian ada tidaknya data yang diperlukan peneliti, maka peneliti

menanyakan terlebih dahulu kepada perusahaan setelah itu peneliti

meminta izin untuk mengadakan penelitian.

4. Teknik Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan yang tertulis kepada

responden untuk dijawab. Kuesioner penelitian ini dilakukan dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan kepada para karyawan. Pada penelitian ini,


54

peneliti menggunakan skala likert sebagai skala pengukuran terhadap

kuesioner yang diajukan.

Skala likert adalah teknik mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Sugiyono,

2005). Peneliti memberikan lima alternatif jawaban terhadap kuesioner

dengan menggunakan skala seperti Tabel 4.1

Tabel 4.1
Instrumen Skala Likert

No Keterangan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono, 2012

4.8 Uji Instrumen

Untuk mengetahui instrument tersebut layak digunakan apa belum,

maka harus dilakukan uji isntrumen yaitu:

4.8.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas

digunakan untuk mengetahui apakah setiap butir pertanyaan dalam

kuesioner itu valid. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antar

ítem atau variabel dengan skor total variabel.


55

Uji validitas akan menggunakan korelasi product moment,menurut

Sugiyono (2012:356), dapat dicari dengan menggunakan rumus:

N ∑ XY −(∑ X )(∑ Y )
r xy =
√ { N ∑ X −(∑ X ) }{ N ∑Y
2 2 2 2
−(∑ Y ) }

Dimana:

r = korelasi product moment

X= Skor setiap pertanyaan atau ítem

Y= Skor total

n = Jumlah responden atau sampel

Instrumen dinyatakan valid bila koefisien korelasi (r)≥0,3 dan bila r< 0,3

tidak valid. Keseluruhan analisis data akan menggunakan SPSS (Statistic

Package for Social Science).

4.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen

tersebut dapat dipercaya, handal dan akurat. Pengujian reliabitas dalam

penelitian ini akan menggunakan formula koefisien alpha Cronbach.Rumus

Alpha Cronbach menurut Sugiyono ( 2012:365), adalah:

Dimana:

ri= Alpha Cronbach

k = Mean kuadrat antara subyek

∑si2= mean kuadrat kesalahan


56

St2 = varian total

Instrumen dikatakan reliabel bila ri>0,6 , tidak reliabel jika ri<0,6

4.9 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas.

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel terikat dengan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas

dilakukan dengan uji One Sample Komogorov-Smirnov dengan

menggunakan taraf signifikan 0,05 di mana data dikatakan berdistribusi

normal apabila signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. (Nugroho,

2007 : 61).

2. Uji Multikolinearitas.

antar variabel bebas. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance

dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih besar dari

10 persen atau 0,10 dan variance inflation factor (VIF) kurang dari 10

maka dikatakan tidak multikolinearitas.

3. Uji Heterokedasitas.

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians residual atau pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik tidak mengandung gejala

heteroskedasitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas

dapat dilakukan dengan melihat pola yang terjadi pada grafik

standardized residual. Jika titik-titik pengamatan membentuk pola


57

tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas, jika tidak ada pola

yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.10 Analisis Data

4.10.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja,

gaya kepemimpinan dan komitmen kerja secara simultan terhadap tingkat

kinerja karyawan yaitu seberapa besar pengaruh motivasi kerja, gaya

kepemimpinan dan komitmen kerja terhadap kinerja karyawan. Menurut

Sugiyono (2012:275), model persamaan regresi yang digunakan.

4.10.2 Analisis Kolerasi Berganda

Yaitu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya

hubungan antara variabel – variabel bebas terhadap variabel terikat.

Pedoman untuk memberikab in terpretasi terhadap koewfisien korelasi

adalah seperti pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Koefisien Korelasi

Interval Korelasi Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2012)

4.10.3 Analisis Determinasi


58

Untuk mengetahui dan menguji apakah model analisis regresi ini

sudah layak dan seberapa besar hubungan variabel bebas terhadap variabel

terikat. Menurut Sugiyono (2007:286) dapat dihitung dengan rumus :

4.10.4 Analisis F-test

Analisis F-test digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas

secara simultan terhadap variabel terikat, menurut Algifari (2009:72)

yaitu:

Langkah-langkah/ urutan menguji hipotesa dengan distribusi F

1. Merumuskan hipotesis

Ho : β1 = β2 = β3 = 0, berarti secara bersama-sama motivasi kerja, gaya

kepemimpinan dan komitmen kerja tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0, berarti secara bersama-sama motivasi kerja, gaya

kepemimpinan dan komitmen kerja mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Menentukan taraf nyata

Menentukan besarnya taraf nyata 95% atau derajat kebebasan (a) = 5%

dan degree of freedom (df= (V1 , V2)) , dimana V1 = (k – 1) dan V2 = (n

–k) untuk menentukan ftabel.

3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol

diterima atau tidak

Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel, artinya semua variabel bebas

secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang

signifikan terhadap variabel terikat.


59

Ho ditolak apabila F hitung > F tabel, artinya semua variabel bebas

secara bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel terikat.

4.10.5 Analisis T-test

Langkah-langkah/ urutan menguji hipotesa dengan distribusi t

1. Merumuskan hipotesa

1) Ho : b1 , b2 = 0, berarti Ho diterima dan Ho di tolak,tidak ada pengaruh

yang signifikan secara parsial (individu) antara Motivasi Kerja (X 1)

Gaya Kepemimpinan (X2) dan Komitmen kerja terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

2) Ho : b1 , b2 ≠ 0, berarti Ho ditolak dan Ha diterima, ada pengaruh

signifikan secara parsial (individu) antara Motivasi Kerja (X1)

Gaya Kepemimpinan (X2) dan Komitmen kerja terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

2. Menentukan taraf nyata/ level of significance = α

Dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan

5% (a = 5%) dan derajat kebebasan (k : n = k) test sisi kanan

3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesis nol

diterima atau tidak. Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan

kriteria sebagai berikut.

Ho diterima apabila –t (α / 2; n – k) ≤ t hitung ≤ t (α / 2; n – k), artinya t

idak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.


60

Ho ditolak apabila t hitung > t (α / 2; n– k) atau –t hitung < -t (α / 2; n –

k), artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Keseluruhan Analisis diatas akan diuji dengan menggunakan program

SPSS/windows versi 23.00


61

LPD
Desa
Pekraman
Batuyang

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

5.1.1 Sejarah Singkat LPD Desa Pakraman Batuyang

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah lembaga keuangan non

bank yang bergerak dalam usaha simpan pinjam yang secara ekopisio adalah

milik dari pada Desa Adat. LPD di Bali sebenarnya sudah ada sejak tahun

1984, dan perkembangan LPD di Bali sangat pesat dari tahun ke tahun.

Peranan LPD tersebut dapat membangun roda perekonomian desa serta

membantu pembangunan desa melalui pembagian 20% dari laba bersih

setiap tahunnya.

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Batuyang,

Skawati Gianyar yang didirikan pada tanggal 19 Maret 1991, berdasarkan

pada Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Bali, Nomor 39 Tahun

1991, yang bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kemandirian

kehidupan Desa Pakraman dengan segala aspeknya, dipandang perlu

mengadakan usaha-usaha memperkuat keuangan Desa Pakraman sebagai

sarana penunjang perekonomian serta mengembangkan pembangunan Desa

Pakraman.
62

Sesuai dengan Peraturan Daerah Bali Nomor 4 Tahun 2012 pasal 29

Ayat 1 LPD menyampaikan laporan kepada Desa Pakraman melalui

Pengawas internal dan kepada Gubernur, Bupati/Wali Kota serta MUDP

melalui LPLPD. Pasal 30 Ayat 3, Laporan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 29 ayat (2) huruf c point 2 dan 3 disampaikan paling lama 3 (tiga)

bulan setelah tahun buku berakhir.


60

Berdasarkan ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan tersebut,

LPD Desa Pakraman Batuyang telah berusaha semaksimal mungkin untuk

tidak menyimpang dari pada tujuan LPD, sehingga semenjak berdirinya

LPD Desa Pakraman Batuyang telah menunjukan perkembangan serta

berjalan dengan baik. Dengan tersusunnya Laporan Kegiatan Perkembangan

LPD Desa Pakraman Batuyang untuk setiap tahunnya, maka dapatlah dikaji

permasalahan yang telah terjadi dan lebih lanjut digunakan dalam

mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul di masa-masa yang akan

datang sekaligus memanfaatkan peluang secara optimal dalam mewujudkan

perkembangan yang lebih baik.

5.1.2 Struktur Organisasi


Organisasi merupakan sekelompok orang yang mempunyai

hubungan kerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan terlebih

dahulu. Struktur organisasi adalah wadah kerjasama yang dapat

mencerminkan garis wewenang dan tanggung jawab diantara orang-orang di

dalam perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Setiap

kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu didasarkan pada struktur

organisasi yang dimiliki dimana biasanya pejabat yang ada diatasnya


63

mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar daripada

karyawan yang ada di bawahnya. Oleh karena itu suatu perusahaan perlu

mempertimbangkan bentuk atau jenis dari struktur organisasi sebelum

struktur organisasi tersebut terbentuk.

Pada dasarnya ada 3 (tiga) struktur organisasi yang sering dipakai,

yaitu struktur organisasi lini, struktur organisasi fungsional, dan struktur

organisasi lini-fungsional (Tohardi, (2008 : 40). Struktur organisasi lini

mempunyai ciri-ciri adanya garis wewenang yang menghubungkan

langsung secara vertikal atau ada hubungan garis wewenang langsung dari

atasan kepada bawahan. Struktur organisasi fungsional didasarkan pada sifat

dan macam fungsi yang harus dilaksanakan. Struktur lini-fungsional

digunakan untuk organisasi yang berukuran besar, daerah kerjanya yang

luas dengan unit-unit beraneka ragam.

LPD Desa Pakraman Batuyang mengacu pada Peraturan Daerah

Kabupaten Badung Nomor 19 Tahun 2001, dalam mana tersebut ketentuan

sebagai berikut : Pasal 7 ayat (1) menyebutkan bahwa LPD dalam

operasionalnya dipimpin oleh badan pengurus yang terdiri dari kepala, tata

usaha, bendahara dan beberapa bagian-bagian. Kemudian pasal 7 ayat (2)

menyebutkan bahwa penentuan jumlah Badan Pengurus dimaksud ayat (1)

disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan, dan perkembangan usaha atas

persetujuan Krama Desa Adat. Selanjutnya pasal 7 ayat (3) mengatur bahwa

pengurus dipilih dari dan oleh Krama Desa Adat dan dikukuhkan oleh

Bupati. Dan masa jabatan pengurus dibatasi sampai umur 56 tahun dan
64

setiap 1 (satu) tahun dapat dievaluasi kembali oleh Badan Pengawas dan

Pembina Teknis atau sesuai dengan paruman Desa Adat.

Struktur organisasi pada LPD Desa Pakraman Batuyang

menggunakan struktur organisasi garis seprti pada Gambar 5.1 berikut:

Gambar 5.1
Struktur Organisasi
LPD Desa Pakraman Batuyang

PARUMAN DESA PAKRAMAN

PENGAWAS INTERNAL

KEPALA

TATA USAHA KASIR

CUSTOMER SERVICE

PEMB.KASIR BAGIAN
KREDIT

STAFF KREDIT

KOLEKTOR

Sumber : LPD Desa Pakraman Batuyang


65

Sesuai dengan struktur organisasi pada perusahaan LPD Desa

Pakraman Batuyang di atas, maka tugas dan tanggung jawab masing-masing

bagian adalah sebagai berikut :

1. Paruman Desa Adat, dalam hal ini adalah pemilik dari pada LPD dan

sebagai pemilik sudah tentu bertanggung jawab atas keberhasilan dan

kelangsungan hidup LPD itu sendiri dengan kewajiban :

1) Mengawasi dan mengayomi LPD.

2) Mensosialisasikan LPD.

3) Menjaga keharmonisan LPD.

4) Menjamin kontinuitas operasional LPD dengan kekayaan atau asset Desa

Adat.

5) Menjaga LPD secara spiritual.

6) Memberikan modal tambahan.

7) Mengadakan rapat akhir tahun dan rapat-rapat yang menyangkut LPD.

2. Pengawas Internal

1) Memotivasi dan meningkatkan kinerja LPD.

2) Mengawasi proses penyaluran kredit.

3) Memberi masukan kepada pengurus dalam menangani dan

menyelesaikan kredit-kredit macet atau kredit bermasalah.

4) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara periode atau terjadwal

serta secara insidentil atau sewaktu-waktu sesuai dengan program kerja.

5) Bertanggung jawab kepada Krama Desa Adat dalam kewajiban yang

harus dipenuhi oleh LPD.

3. Kepala LPD mempunyai tugas dan tanggung jawab :


66

1) Mewakili LPD baik di dalam maupun di luar LPD.

2) Membuat rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan biaya

tahunan LPD.

3) Membagi/mendistribusi pekerjaan atau tugas bawahan.

4) Mengadakan laporan tahunan atau pertanggung jawaban atas

pengelolaan/ perkembangan LPD, Neraca dan Rugi-Laba kepada krama

desa melalui Bendesa/Kelian Desa Adat.

5) Mengurus dan bertanggung jawab atas semua harta kekayaan LPD.

6) Melegalisir setiap surat masuk dan memberikan keputusan terhadap

permohonan kredit.

4. Bagian Tata Usaha, memiliki tugas dan kewajiban :

1) Melaksanakan tugas bidang administrasi.

2) Menerima bukti-bukti pemasukan dan pengeluaran kas dari petugas

keliling maupun bukti-bukti transaksi di kantor LPD serta

membukukannya.

3) Membuat slip jurnal atas transaksi non kas.

4) Membuat neraca harian dan bulanan.

5) Menghitung angsuran pokok, bunga dan denda terhadap debitur.

6) Melaksanakan stock opname setiap saat mengenai keadaan saldo kredit,

dana masyarakat dan bank.

7) Membuat laporan keuangan dan perkembangan atau kegiatan LPD

setiap bulan.

8) Memberikan pertimbangan atas permohonan kredit yang masuk.

9) Memberikan tugas kepada sub-bagian.

10) Mencatat inventaris dan penyusutan.


67

5. Bendahara/Kasir

1) Menerima dan mengeluarkan uang kas dengan BKK dan BKM.

2) Menandatangani setiap BKK dan BKM.

3) Melakukan perhitungan atau pengecekan masuk/keluarnya uang kas.

4) Membuat berita acara harian atas saldo kas.

5) Melaporkan transaksi harian.

6) Menyusun dengan rapi semua bukti-bukti kas.

7) Menerima penyetoran dan penarikan tabungan serta deposito dari

petugas keliling dan di kantor, termasuk juga angsuran kredit, denda

dari debitur dan lain-lain.

6. Customer Service : melayani nasabah dan memberikan informasi kepada

calon nasabah tentang produk-produk yang dimiliki oleh LPD.

7. Sub Bagian Kredit, bertugas :

1) Melayani setiap permohonan pinjaman kredit.

2) Menganalisis dan memproses setiap permohonan pinjaman sesuai

dengan teknis operasional LPD.

3) Mengajukan permohonan pinjaman kepada bagian tata usaha dan

kepala.

4) Mengadakan pemantauan atas pinjaman yang telah direalisasi sampai

jatuh tempo/lunas.

5) Setiap saat mengadakan stock opname keadaan saldo pinjaman.

6) Membantu di dalam penarikan dan penyetoran uang ke Bank BPD.

8. Sub Tabungan dan Simpanan Berjangka

1) Petugas Keliling, bertugas :


68

(1) Melakukan pungutan di luar kantor (ke rumah-rumah penduduk/

nasabah).

(2) Melakukan penyetoran atas pungutan tersebut kepada kasir dengan

disertai BKK dan BKM.

(3) Mencari nasabah penabung, deposan dan peminjam baru.

(4) Setiap akhir bulan agar memberitahukan kepada pemilik buku

tabungan agar membawa bukunya ke kantor LPD untuk dicatat

bunga tabungannya.

(5) Bertanggung jawab atas kebenaran saldo tabungan yang menjadi

nasabahnya.

(6) Membantu aktif penagihan kredit yang kurang lancar.

2) Petugas di Kantor: dirangkap oleh kasir menerima/membayar tabungan,

deposito, dan bunga dengan BKK dan BKM.

9. Sub Keamanan, bertugas :

1) Menjaga keamanan kantor LPD setiap malam hari.

2) Bertanggung jawab atas keamanan kantor LPD.

3) Membantu kebersihan dan keindahan kantor.

5.2 Hasil Analisis Dan Pembahasan

5.2.1 Uji Instrumen

Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan uji validitas

dan reliabilitas terhadap data yang diperoleh dari instrumen penelitian. Jika

instrumen penelitian secara statistik dinyatakan valid dan reliable berarti


69

instrumen layak digunakan sehingga mampu mengukur variabel sebagaimana

mestinya.

1. Uji Validitas

Pengujian terhadap validitas menggunakan teknik Product Moment

pada tingkat signifikan 5 persen. Berdasarkan hasil analisis pada

Lampiran 3, karena seluruh uji validitas instrumen dengan korelasi

Product Moment yang semuanya signifikan serta berada di atas nilai

0,30, sesuai dengan yang ditampilkan pada Tabel 5.1 ini berarti bahwa

alat pengambil data berupa kuesioner hasilnya adalah valid.

Tabel 5.1
Uji Validitas Instrumen

Pernyataan Koefisien Syarat


Sig. Keterangan
Korelasi Valid
Motivasi Kerja (X1)
1 (X1.1) 0,748 0,000 > 0,30 Valid
2 (X1.2) 0,571 0,000 > 0,30 Valid
3 (X1.3) 0,612 0,000 > 0,30 Valid
Gaya Kepemimpinan (X2)
1 (X2.1) 0,504 0,002 > 0,30 Valid
2 (X2.2) 0,699 0,000 > 0,30 Valid
3 (X2.3) 0,526 0,001 > 0,30 Valid
4 (X2.4) 0,625 0,000 > 0,30 Valid
Komitmen Kerja (X3)
1 (X3.1) 0,562 0,000 > 0,30 Valid
2 (X3.2) 0,508 0,002 > 0,30 Valid
3 (X3.3) 0,670 0,000 > 0,30 Valid
Kinerja (Y)
1 (Y1) 0,663 0,000 > 0,30 Valid
2 (Y2) 0,383 0,023 > 0,30 Valid
3 (Y3) 0,629 0,000 > 0,30 Valid
4 (Y4) 0,567 0,000 > 0,30 Valid
Sumber : Lampiran 3

2. Uji Reliabilitas
70

Pengujian reliabilitas atau kehandalan instrument dilakukan

terhadap variabel pengukur motivasi kerja, gaya kepemimpinan,

komitmen kerja dan kinerja karyawan untuk mengetahui sejauh mana

suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang tidak berbeda bila

dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Uji

reliabilitas adalah suatu cara untuk melihat apakah alat ukur tersebut

konsisten atau tidak.

Apabila hasil yang diperoleh berada pada kisaran nilai Alpha

Cronbach lebih besar dari 0,6 maka hasil yang diperoleh dapat dikatakan

handal. Uji keandalan ini menggunakan program SPSS. Hasil yang

diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5.2

Tabel 5.2
Hasil Uji Reliabilitas

Nilai Alpha
No. Variabel Keterangan
Cronbach
1. Motivasi Kerjai 0,678 Reliable
2 Gya Kepemimpinan 0,674 Reliable
2. Komitmen Kerja 0,648 Reliable
3. Kinerja 0,688 Reliable
Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat diketahui bahwa nilai alpha

(α) dari semua variabel lebih besar dari 0,60, berarti instrument sudah

reliable dan penelitian dapat dilanjutkan.

5.2.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dari penelitian ini adalah karyawan LPD Desa Pakraman

Batuyang Sukawati, Gianyar yang diambil 35 orang sebagai sampel.

Karakteristik responden yang berusaha diungkap dalam penelitian ini


71

meliputi: jenis kelamin, umur, lama bekerja dan pendidikan. Secara ringkas

karakteristik responden dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Distribusi responden jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut ini :

Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Karyawan
Jenis Kelamin Persentase
(orang)
Perempuan 21 60,0
Laki-laki 14 40,0
Total 35 100,0
Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 5.3 di atas, dari 35 responden 60,0 persen (21

orang) berjenis kelamin perempuan dan 40,0 persen (14 orang) berjenis

kelamin laki-laki. Perbandingan persentase ini menunjukkan bahwa

perbedaan antara responden berjenis kelamin perempuan dengan

responden berjenis kelamin laki-laki berbeda cukup besar, hal ini wajar

pada sebuah perusahaan sejenis LPD.

2. Umur

Distribusi responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Jumlah Karyawan
Umur Persentase
(orang)
72

≤ 25 tahun 9 25,7
26 - 35 tahun 9 25,7
36 - 45 tahun 15 42,9
≥ 46 tahun 2 5,7
Jumlah 35 100,0
Sumber : Lampiran 4

Dari Tabel 5.4 dapat dilihat ternyata responden usia 36 – 45 tahun

merupakan responden terbesar dari kelompok usia lainnya yaitu sebesar

42,9 persen (15 orang), selanjutnya berturut-turut usia 26 - 35 tahun

dan umur 25 tahun kebawah sebanyak masing-masing 25,7 persen (9

orang) dan berumur 46 tahun atau lebih sebanyak 5,7 persen (2 orang).

Berdasarkan karakteristik umur responden, diketahui bahwa karyawan

LPD Desa Pakraman Batuyang berada pada kisaran umur 20 sampai 46

tahun, dimana kisaran umur tersebut pada umumnya merupakan usia

produktif dan di usia ini seseorang lebih banyak melakukan aktivitas.

3. Lama Bekerja

Distribusi responden berdasarkan lama bewkerja dapat dilihat pada

Tabel 5.5.

Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Jumlah Karyawan
Umur Persentase
(orang)
< 2 tahun 4 11,4
2 - 5 tahun 8 22,9
6 - 10 tahun 18 51,4
> 10 tahun 5 14,3
Jumlah 35 100,0
Sumber : Lampiran 4
73

Dari Tabel 5.5 dapat dilihat ternyata responden yang telah bekerja

6-10 tahun merupakan responden terbesar dari kelompok lama bekerja

lauinnya yaitu sebesar 51,4 persen (18 orang), selanjutnya berturut-

turut lama bekerja 2 - 5 tahun sebanyak 22,9 persen (8 orang), lama

bekerja lebih dari 10 tahun sebanyak 14,3 persen (5 orang) dan lama

bekerja kurang dari 2 tahun sebanyak 11,4 (4 orang). Berdasarkan

karakteristik lama bekerja responden, diketahui bahwa karyawan LPD

Desa Pakraman Batuyang sebagian besar mempunyai masa kerja lebih

dari 2 tahun, hal ini menunjukkan bahwa karyawan sudah mempunyai

pengalaman kerja yang cukup sehingga sudah dapat menguasai

pekerjaannya.

4. Tingkat Pendidikan

Distribusi responden jika ditinjau berdasarkan tingkat pendidikan dapat

dilihat pada Tabel 5.6 berikut ini:

Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

Tingkat Jumlah Karyawan Persentase


Pendidikan (orang)
SD/SMP - 0,0
SMA/Sederajat 22 62,9
Akademi/Diploma 9 25,7
S1/S2 4 11,4
Jumlah 35 100,0
Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 5.6 dapat terlihat bahwa sebagian besar

responden berpendidikan akhir SMA/sederajat yaitu sebanyak 62,9

persen (22 orang) sedangkan Akademi/diploma sebesar 25,7 persen (9


74

orang) dan berpendidikan S1 sebanyak 11,4 persen (4 orang).. Dari hasil

ini menunjukkan bahwa yang menjadi karyawan di LPD Desa Pakraman

Batuyang adalah orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan

SMA sederajat.

5.2.3 Deskripsi Jawaban Responden

Jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian pada LPD Desa

Pakraman Batuyang adalah seluruh karyawan sebanyak 35 orang. Penelitian

dilakukan dengan mengajukan kuisioner untuk dijawab oleh responden.

Setiap jawaban mempunyai skor nilai sebagai berikut :

1. Jawaban sangat setuju (SS), mendapat skor 5

2. Jawaban setuju (S), mendapat skor 4

3. Jawaban kurang setuju (KS), mendapat skor 3

4. Jawaban tidak setuju (TS). mendapat skor 2

5. Jawaban sangat tidak setuju (STS), mendapat skor 1

Untuk menetapkan penilaian secara kuantitatif dipergunakan skor

rata-rata jawaban responden dengan kriteria dan kategori penilaian jawaban

kuisioner seperti Tabel 5.7 sebagai berikut :

Tabel 5.7
Kriteria Penilaian Jawaban Kuisioner Motivasi Kerja, Gaya
Kepemimpinan, Komitmen Kerja dan Kinerja
Pada LPD Desa Pakraman Batuyang

Kriteria Kategori Penilaian

1,00- 1,80 Sangat Tidak Baik


75

1,81 -2,60 Tidak Baik


2,61 -3,40 Kurang Baik
3,41 -4,20 Baik
4,21 -5,00 Sangat Baik

Sumber: Sugiyono (2012)


1. Motivasi Kerja

Motivasi kerja dalam penelitian ini merupakan variabel bebas yang

dilambangkan dengan (X1) yaitu respon karyawan terhadap motivasi

kerja yang dirasakan oleh karyawan meliputi indikator gaji, insentif dan

tunjangan yang diterima oleh karyawan.

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner tentang motivasi kerja

kepada 35 orang karyawan LPD Desa Pakraman Batuyang diperoleh skor

jawaban responden untuk variabel motivasi kerja seperti yang disajikan

Tabel 5.8.

Tabel 5.8
Jawaban Responden dan Katagori Penilaian 35 Responden
Terhadap Motivasi Kerja Pada LPD
Desa Pakraman Batuyang

Kode Jawaban Responden


Rata-
Item Indikator STS TS KS S SS Katagori
Rata
(X1) 1 2 3 4 5
X1.1 Gaji 0 0 4 17 14 4,29 Sangat Baik
X1.2 Insentif 0 1 13 16 5 3,71 Baik
X1.3 Tunjangan 0 0 5 15 15 4,29 Sangat Baik
Rata-rata 4,10 Baik
Sumber: Lampiran 5

Dari Tabel 5.8 diketahui skor rata-rata jawaban seluruh responden

untuk variabel motivasi kerja adalah 4,10 menunjukkan kategori

penilaian responden terhadap motivasi kerja secara keseluruhan termasuk


76

penilaian baik. Berarti respon karyawan LPD Desa Pakraman Batuyang

terhadap motivasi kerja yang dirasakan adalah baik. Skor terendah terjadi

pada indikator insentif sebesar 3,71 dengan katagori baik, berati insentif

yang diterima karyawan direspon dengan baik. Sedangkan skor tertinggi

adalah pada indikator gaji dan tunjangan rata-rata skor 4,29 dsengan

katagori sangat baik, berarti gaji dan tunjangan yang diterima karyawan

direspon dengan sangat baik oleh karyawan. Tidak ditemukan jawaban

pernyataan tentang motivasi kerja dengan katagori kurang baik, tidak

baik dan sangat tidak baik.

2. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan dalam penelitian ini merupakan variabel

bebas yang dilambangkan dengan (X2) yaitu respon karyawan terhadap

gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan meliputi indikator

cara berkomunikasi, pemberian motivasi, kemampuan memimpin dan

kekuasaan yang positif.

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner tentang gaya

kepemimpinan kepada 35 orang karyawan LPD Desa Pakraman

Batuyang diperoleh skor jawaban responden untuk variabel gaya

kepemimpinan seperti yang disajikan Tabel 5.9.

Tabel 5.9
Jawaban Responden dan Katagori Penilaian 35 Responden
Terhadap Gaya Kepemimpinan Pada LPD
Desa Pakraman Batuyang

Kode Jawaban Responden


Rata-
Item Indikator STS TS KS S SS Katagori
Rata
(X1) 1 2 3 4 5
X2.1 Cara berkomunikasi 0 0 5 17 13 4,23 Sangat Baik
77

X2.2 Pemberian 0 1 12 12 10 3,89 Baik


dorongan kerja
X2.3 Kemampuan 0 1 8 8 18 4,23 Sangat Baik
memimpin
X2.4 Kekuasaan yang 0 2 13 10 10 3,80 Baik
positif
Rata-rata 4,04 Baik
Sumber: Lampiran 5

Dari Tabel 5.9 diketahui skor rata-rata jawaban seluruh responden

untuk variabel gaya kepemimpinan adalah 4,04 menunjukkan kategori

penilaian responden terhadap gaya kepemimpoinan secara keseluruhan

termasuk penilaian baik. Berarti respon karyawan LPD Desa Pakraman

Batuyang terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah baik.

Skor terendah terjadi pada indikator kekuasaan yang positif sebesar 3,80

dengan katagori baik, berati pelaksannan pimpinan dalam menggunakan

kewkuasaannya telah direspoon baik oleh karyawan. Sedangkan skor

tertinggi adalah pada cara berkomunikasi dan kemampuan memimpin

rata-rata skor 4,23 dsengan katagori sangat baik, berarti cara

berkomunikasi dan kemampuan memimpin telah direspon dengan

sangatb baik oleh karyawan.

3. Komitmen Kerja

Komitmen kerja dalam penelitian ini merupakan variabel bebas yang

dilambangkan dengan (X3) yaitu respon karyawan LPD Desa Pakraman

Batuyang terhadap komitmen kerja, yang diukur dengan indikator

komitmen afektif, komitmen berkelangsungan dan komitmen normatif.

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner komitmen kerj kepada 35

orang karyawan LPD Desa Pakraman Batuyang diperoleh skor jawaban


78

responden tentang variabel komitmen kerjai seperti yang disajikan Tabel

5.10.

Tabel 5.10
Jawaban Responden dan Katagori Penilaian 35 Responden
Terhadap Komitmen Kerja Pada LPD Desa Pakraman Batuyang

Kode Jawaban Responden


Rata-
Item Pertanyaan STS TS KS S SS Katagori
Rata
(X3) 1 2 3 4 5
Komitmen Sangat
X3.1 0 2 16 17 4,43
afektif Baik
Komitmen Sangat
X3.2 0 1 12 12 10 3,89
kontinu Baik
Komitmen
X3.3 0 2 6 14 13 4,09 Baik
normatif
Rata-rata 4,13 Baik
Sumber: Lampiran 5

Dari Tabel 5.10 diketahui skor rata-rata jawaban seluruh

responden untuk variabel komitmen kerja adalah 4,13, menunjukkan

kategori penilaian responden terhadap komitmen kerja secara

keseluruhan termasuk kategori penilaian baik. Berarti karyawan

mempunyai komitmen terhadap LPD Desa Pakraman Batuyang sangat

baik. Skor terendah terjadi pada indikator komitmen kontinu sebesar 3,89

dengan katagori baik, berati keterikatan karyawan secara kontinu dan

menyeluruh terhadap LPD Desa Pakraman Batuyang adalah baik.


79

Sedangkan skor tertinggi adalah pada indikator komitmen afektif sebesar

4,43 dengan katagori sangat baik, yang berarti orientasi karyawan

terhadap koperasi adalah sangat baik. Tidak ditemukan jawaban

pertanyaan tentang komitmen kerja dengan rata-rata katagori kurang

baik, tidak baik dan sangat tidak baik.

3. Kinerja

Kinerja dalam penelitian ini merupakan variabel terikat yang

dilambangkan dengan (Y) yaitu respon karyawan terhadap kinerja yang

telah dicapai dan akan dicapai. Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner

kinerja kepada 35 orang karyawan LPD Desa Pakraman Batuyang

diperoleh skor jawaban responden karyawan tentang variabel kinerja seperti

yang disajikan pada Tabel 5.11

Tabel 5.11
Jawaban Responden dan Katagori Penilaian 35 Responden
Terhadap Kinerja Pada LPD Desa Pakraman Batuyang

Kode Jawaban Responden


Rata-
Item Indikator STS TS KS S SS Katagori
Rata
(Y) 1 2 3 4 5
Y1 Kualitas 0 1 5 16 13 4,17 Baik
Y2 Kuantitas 0 0 4 11 20 4,46 Sangat Baik
Y3 Ketepatan Waktu 0 0 14 10 11 3,91 Baik
Y4 Disiplin Kerja 0 0 5 17 13 4,23 Sangat Baik
Rata-rata 4,19 Baik
Sumber: Lampiran 5

Dari Tabel 5.11 diketahui skor rata-rata jawaban seluruh

responden untuk variabel kinerja adalah 4,19 menunjukkan kategori

penilaian responden terhadap kinerja secara keseluruhan termasuk

kategori penilaian baik. Berarti respon karyawan LPD Desa Pakraman

Batuyang terhadap kinerja adalah baik. Skor terendah terjadi pada


80

indikator ketepatan waktu sebesar 3,91 dengan katagori baik, berarti

ketepatan waktu kerja karyawan adalah baik. Sedangkan skor tertinggi

adalah pada indikator kuantitas sebesar 4,46 dengan katagori sangat baik,

yang berarti respon karyawan terhadap kuantitas kerja yang dicapai

adalah sangat baik. Tidak ditemukan jawaban pertanyaan tentang kinerja

dengan rata-rata katagori kurang baik, tidak baik dan sangat tidak baik.

5.2.4 Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel terikat dengan variabel bebas keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

Pengujian normalitas dilakukan dengan uji One Sample Komogorov-

Smirnov dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 dimana data

dikatakan berdistribusi normal apabila signifikansi lebih besar dari

5% atau 0,05. (Nugroho, 2007 : 61). Dari hasil analisis pada lampiran

6 diperoleh hasil seperti pada Tabel 5.12. Dari Tabel 5.12 dapat

dilihat bahwa asymp. Sig (2-tailed) residual adalah 0,919 lebih besar

dari 0,05 dengan demikian dapat dikatakan variabel tersebut adalah

berdistribusi normal.
81

Tabel 5.12
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .25703308
Most Extreme Differences Absolute .094
Positive .094
Negative -.053
Kolmogorov-Smirnov Z .554
Asymp. Sig. (2-tailed) .919
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Lampiran 6
2) Uji Multikolinieritas

Pedoman bahwa suatu model regresi yang bebas

multikolinieritas yaitu dengan melihat koefisien VIF (Varian

Influence Factor) jika VIF lebih kecil dari 10 dan tolerance lebih

besar dari 0,1 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada

Lampiran 7. Nilai VIF dan tolerance untuk masing-masing variabel

dapat dilihat pada Tabel 5.13 sebagai berikut :

Tabel 5.13
Hasil Uji Multikolinearitas

Dimensi Variabel Bebas Tolerance Variance Inflation Faktor


VIF
Motivasi Kerja 0,773 1,293
Gaya Kepemimpinan 0,841 1,190
Komitmen Kerja 0,761 1,315
Sumber : Lampiran 6
82

Dari tabel 5.13 di atas terlihat bahwa semua variabel bebas

mempunyai koefisien VIF lebih kecil dari 10 dan tolerance lebih besar

dari 0,1 (10%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua

variabel bebas dalam penelitian adalah bebas dari Gejala

Multikolinieritas.

3) Pengujian Gejala Heteroskedastisitas


Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual atau

pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik tidak

mengandung gejala heteroskedasitas. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedasitas dilakukan dengan melihat pola yang terjadi

pada grafik standardized residual. Jika titik-titik pengamatan

membentuk pola tertentu yang teratur, maka terjadi

heteroskedastisitas, jika tidak ada pola yang jelas, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Hasil analisis dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Lampiran 6
83

Berdasarkan Gambar 5.2 di atas terlihat bahwa titik-titik

menyebar sedemikian rupa dan tidak membentuk pola tertentu maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas

pada model.

5.2.5 Uji Hipotesis

Berdasarkan nilai masing-masing variabel, maka tahap berikut

dilakukan perhitungan statistik secara manual dengan bantu;

komputer menggunakan software SPSS. Hasil analisis data dapat dilihat

pada lampiran 8 dan ringkasannya pada Tabel 5.14

Tabel 5.14
Hasil Analisis Regresi Linier Berganada
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .323 .528 .612 .545
X1 .266 .116 .281 2.300 .028
X2 .364 .100 .428 3.647 .001
X3 .317 .115 .339 2.750 .010
R = 0,801
R Square = 0,641
Adjust R2 = 0,606
Fhitung = 18,468
Sig. = 0,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Lampiran 7

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja secara


84

simultan maupun parsial terhadap kinerja serta untuk mengetahui

variabel mana diantaranya yang paling besar pengaruhnya terhadap

kinerja.

Berdasarkan Tabel 5.14 di atas diperoleh persamaan garis regresi

linier Y = 0,323 + 0,266 X1 + 0,364 X2 + 0,317X3. Berdasarkan

persamaan regresi tersebut dapat disampaikan pola pengaruh motivasi

kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja terhadap kinerja sebagai

berikut:

1) a = 0,323, artinya apabila tidak ada perhatian terhadap motivasi

kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerj maka skor kinerja

adalah sebesar rata-rata 0,323.

2) b1 = 0,266, artinya apabila gaya kepemimpoinan dan komitmen

kerja dianggap konstan maka meningkatnya skor motivasi kewrja

sebesar satu akan diikuti oleh meningkatnya skor kinerja sebesar

rata-rata 0,266. Ini menunjukkan adanya pengaruh positif

mnotivasi kerja terhadap kinerja.

3) b2 = 0,364 artinya apabila motivasi kerja dan komitmen kerja

dianggap konstan maka meningkatnya skor gaya kepemimpinan

sebesar satu akan diikuti oleh meningkatnya skor kinerja sebesar

rata-rata 0,364. Ini menunjukkan adanya pengaruh positif gaya

kepemimpinan terhadap kinerja.

4) b3 = 0,317 artinya apabila motivasi kerja dan gaya kepemimpinan

dianggap konstan maka meningkatnya skor komitmen kerja

sebesar satu akan diikuti oleh meningkatnya skor kinerja sebesar


85

rata-rata 0,317. Ini menunjukkan adanya pengaruh positif

komitmen kerja terhadap kinerja.

Dengan demikian dapat disebutkan bahwa motivsi kerja, gaya

kepemimpinan dan komitmen kerja berpengaruh positif terhadap

kinerja pada LPD Desa Pakraman Batuyang.

2. Analisis Korelasi Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajat hubungan

secara simultan antara motivsi kerja, gaya kepemimpinan dan

komitmen kerja dengan kinerja. Besarnya koefisien korelasi berganda

dapat diketahui dari besarnya R yang diperoleh dalam hasil perhitungan

pada Tabel 5.14 yaitu positif 0,801.

Koefisien korelasi berganda adalah 0,801 terletak antara 0,61-

0,80 berarti secara simultan motivsi kerja, gaya kepemimpinan dan

komitmen kerja mempunyai hubungan yang kuat dengan kinerja.

Berarati hubungan motivsi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen

kerja secara simultan dengan kinerja adalah positif dan kuat.

3. Analisis Determinasi Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui variasi pengaruh

antara motivsi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja secara

simultan dengan kinerja yang dinyatakan dengar prosentase. Dari Tabel

5.14 dapat diketahui besarnya R2 adalah 0,641, sehingga diperoleh

koefisien determinasi adalah 64,1% berarti besarnya variasi hubungan

antara motivsi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja terhadap


86

kinerja adalah 64,1% sedangkan sisanya 35,9% ditentukan oleh variabel

lain di luar motivsi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja

yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

4. Analisis Uji F (F-test)

Analisis ini digunakan untuk membuktikan apakah motivsi

kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja secara simultan

mempunyai pengaruh yang nyata (signifikan) atau tidak dengan kinerja.

Hail penghitungan pada Tabel 5.14, diperoleh Sig. F 0,000 lebih kecil

dari 0,05 berarti Ho ditolak atau Hi diterima berarti terdapat pengaruh

yang nyata (signifikan) antara motivsi kerja, gaya kepemimpinan dan

komitmen kerja terhadap kinerja. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan “Motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja

secara simulta berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan LPD

Desa Pekraman Batuyang Kecamatan Sukawati Gianyar” telah

nterbukti dan dapat diterima.

5. Analisis t-test

Uji-t digunakan untuk menguji signifikaksi masing-masing

koefisient regresi, sehingga diketahui apakah secara parsial pengaruh

motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja terhadap

kinerja adalah nyata terjadi (signifikan) atau hanya diperoleh secara

kebetulan. Dari Tabel 5.14 dapat dijelaskan bahwa:

1) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja


87

Berdasarkan keseluruhan hasil pengujian pada Tabel 5.14,

Sig. t untuk motivasi kerja sebasar 0,028 < 0,05 (5%) sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima, berarti bahwa dalam keadaan gaya

kepemimpinan dan komitmen kerja konstan, secara statistik pada

taraf kepercayaan () = 5%, maka motivasi kerja berpengaruh nyata

(signifikan) terhadap kinerja karyawan LPD Desa Pakraman

Batuyang. Sehingga hipotesis yang menyatakan “Motivasi kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada

LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan Sukawati Kabupaten

Gianyar ” dapat diterima.

2) Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja

Berdasarkan keseluruhan hasil pengujian pada Tabel 5.14,

Sig. t untuk gaya kepemimpinan sebesar 0,001 < 0,05 (5%) sehingg

Ho ditolak dan Ha diterima, ini berarti bahwa dalam keadaan

motivasi karja dan komitmen kerja konstan, secara statistik pada

taraf kepercayaan () = 5%, maka gaya kepemimpinan

berpengaruh nyata (signifikan) terhadap kinerja pada LPD Desa

Pakraman Batuyang. Ini berarti hipotesis yang menyatakan “Gaya

kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan

Sukawati Kabupaten Gianyar” dapat diterima..

3) Pengaruh komitmen kerja terhadap kinerja


88

Berdasarkan keseluruhan hasil pengujian pada Tabel 5.14,

Sig. t untuk komitmen kerja sebesar 0,010 < 0,05 (5%) sehingga

Ho ditolak dan Ha diterima, ini berarti bahwa dalam keadaan

motivasi karja dan gaya kepemimoinan konstan, secara statistik

pada taraf kepercayaan () = 5%, maka komitmen kerjs

berpengaruh nyata (signifikan) terhadap kinerja pada LPD Desa

Pakraman Batuyang. Ini berarti hipotesis yang menyatakan

“Komitmen kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan

Sukawati Kabupaten Gianyar” dapat diterima..

5.3 Pembahasan Hasil Penelitiaan

1. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

Hasil uji statistik yang telah dilakukan menunjukkan adanya

pengaruh positif dan signifikan dari motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan pada karyawan LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan

Sukawati Kabupaten Gianyar. Hal ini diperoleh dari hasil statistik uji

regresi dengan nilai t-hitung sebesar 2,300 dan nilai signifikan t sebesar

0,028 lebih kecil dari 0,05 (0,028<0,05) dan koefisien regresi bernilai

positif sebesar 0,266. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan

“Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan Sukawati

Kabupaten Gianyar” telah terbukti dan dapat diterima. Hasil penelitian ini
89

sesuai dengan hasil penelitian Ratna (2016) yang menemukan bahwa

motivasi kerj berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

2. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja

Hasil uji statistik yang telah dilakukan menunjukkan adanya

pengaruh positif dan signifikan dari gaya kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan pada karyawan LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan. Hal

ini diperoleh dari hasil statistik uji regresi dengan nilai t-hitung sebesar

3,647 dan nilai signifikan t sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05

(0,001<0,05) dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,364. Dengan

demikian hipotesis yang menyatakan “Gaya kepemimpinan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada LPD Desa

Pekraman Batuyang” telah terbukti dan dapat diterima.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Sanista (2010)

yang menemukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja. Demikian pula dengan penelitian Suarismarani

(2015) yang menemukan hal yang sama yaitu gaya kepemimpinan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

3. Pengaruh komitmen kerja terhadap kinerja

Hasil uji statistik yang telah dilakukan menunjukkan adanya

pengaruh positif dan signifikan dari komitmen kerja terhadap kinerja

karyawan pada karyawan LPD Desa Pekraman Batuyang. Hal ini

diperoleh dari hasil statistik uji regresi dengan nilai t-hitung sebesar 2,750

dan nilai signifikan t sebesar 0,010 lebih kecil dari 0,05 (0,010<0,05) dan
90

koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,317. Dengan demikian hipotesis

yang menyatakan “Komitmen kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang

Kecamatan” telah terbukti dan dapat diterima. Hasil penelitian ini sesuai

dengan hasil penelitian Suarismarani (2015) yang menemukan bahwa

komitmen kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

4. Pengaruh motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja terhadap

kinerja

Hasil uji statistik yang telah dilakukan menunjukkan adanya

pengaruh positif dan signifikan dari motivasi kerja, gaya kepemimpinan

dan komitmen kerja terhadap kinerja karyawan pada karyawan LPD Desa

Pekraman Batuyang. Hal ini diperoleh dari hasil statistik uji regresi dengan

nilai F-hitung sebesar 18,468 dan nilai signifikan F sebesar 0,000 lebih

kecil dari 0,05 (0,000<0,05) dan hasil regresi bernilai positif. Dengan

demikian hipotesis yang menyatakan “Motivasi kerja, gaya kepemimpinan

dan komitmen kerja secara simulta berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan LPD Desa Pekraman Batuyang” telah terbukti dan dapat

diterima.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ratna (2016)

yang menemukan bahwa motivasi kerja dan gaya kepemimpinan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Serta penelitian

Suarismarani (2015) yang menemukan gaya kepemimpinan dan komitmen

kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.


91

BAB VI

PENUTUP

6.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka didapat

simpulan sebagai berikut :

1. Hasil regresi linier berganda, diperoleh persamaan garis regresi linier

Y = 0,323 + 0,266 X1 + 0,364 X2 + 0,317X3 menunjukkan bahwa

motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen kerja berpengaruh


92

positif terhadap kinerja pada LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan

Sukawati.

2. Hasil F-test, diperoleh bahwa motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan

komitmen kerja secara simulta berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang Kecamatan Sukawati.

3. Hasil t-test diperoleh bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan pada LPD Desa Pekraman

Batuyang Kecamatan Sukawati.

4. Hasil t-test diperoleh bahwa Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan pada LPD Desa Pekraman

Batuyang Kecamatan Sukawati.

5. Hasil t-test diperoleh bahwa Komitmen kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan pada LPD Desa Pekraman

Batuyang Kecamatan Sukawati.

6.2. Saran-saran
90

Berdasarkan simpulan diatas, dimana motivasi kerja, gaya kepemimpinan

dan komitmen kerja berpengaruh positif atau signifikan terhadap kinerja karyawan

pada LPD Desa Pekraman Batuyang, maka sehubungan dengan itu dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Untuk dapat meningkatkan kinerja maka pihak pimpinan LPD Desa

Pekraman Batuyang dapat mendorong untuk mempertahankan serta

meningkatkan kinerja dalam bekerja dan dapat hadir tepat waktu dalam
93

bekerja sehingga jam kerja lebih efektif dan hasil kerja lebih efektif dari

sebelumnya.

2. Untuk variabel Motivasi kerja harus diadakan evaluasi pelaksanaanya

karena selama ini belum memberi kontribusi yang maksimal terhadap

kinerja karyawan. Terutama pada indikator insentif karena indikator ini

memiliki skor terendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Hal ini

menunjukan bahwa insentif yang diberikan perlu ditinjau kembali

terutama pada rasa keadilanya.

3. Untuk variabel gaya kepemimpinan perlu diperhatikan indikator

pemberian dorongan kerja karena indikator ini mempunyai skor terkecil

terutama cara pimpinan memberikan dorongan kepada karyawan untuk

lebih semangat lagi dalam bekerja bertujuan untuk meningkatkan kinerja

karyawan perlu adanyan peninjauan kembali.

4. Untuk variabel komitmen kerja perlu mendapatkan perhatian pada

indikator komitmen normatif yaitu yang menyangkut masalah keterikatan

karyawan dengan perusahaan sehingga karyawan kurang

kesetiaan,kehangatan, rasa aman,rasa memiliki, dimana hal ini akan

berpengaruh terhadap kinerjanya

5. Untuk peneliti lebih lanjut diharapkan menggunakan, variabel independen

yang lebih banyak, karena masih banyak faktor yang mungkin dapat

meningkatkan kinerja karyawan pada LPD Desa Pekraman Batuyang.


94

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2009. Analisis Regresi. Yogyakarta : BPFE – UGM.

Anwar, I., 2010, Pengembangan Bahan Ajar, Bahan Kuliah Online, Direktori UPI,
Bandung.

Ardana, I komang dkk. 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Denpasar:


Graha Ilmu

Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktik.Jakarta : PT Rineka Cipta.
95

Batti et al. 2013. Why do students miss lectures? A study of lecture attendance
amongst students of health science. Nurse Education Today 33 : 596 –
601.

Benny, Alexandri, Moh. 2009. Manajemen Keuangan Bisnis: Teori dan Soal.
Bandung: Penerbit Alfabeta.

Brahmasari, Ida Ayu dan Agus Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja,
Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada
PT. Pei Hei International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol. 10, September: 124-135.

Daputri, Diana Wahyu. 2015. Pengaruh kompensasi dan Gaya Kepemimpinan


terhadap kinerja karyawan pada Restaurant Warung Laonta Jimbaran
Badung. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Davis, Keith. Newstrom, John. 2009. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta:


Erlangga

Dessler, Gary. 2006. Human Resource Management 8th Edition. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.

Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Mnusia Jilid 1. Jakarta : PT.
Indeks

Djarwanto, dan Subagyo, Pangestu, 2000, Statistik Induktif, Edisi 4, BPFE,


Yogyakarta.

Eka Idham Lip K Lewa dan Subowo, 2005, Pengaruh Kepemimpinan,


Lingkungan Kerja Fisik, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Di PT. Pertamina(PERSERO) Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat,
Cirebon, Sinergi Edisi Khusus on Human Resources, 2005.

Firmansyah. 2008. Mengelola Partai Politik. Jakarta :Yayasab Obor Indonesia

Gomes, Faustino Cardoso. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta : Andi Offset.

Handoko. 2012. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :


BPFE.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.


Jakarta: Grasindo.

Hari Gunawan, Pande Kadek. 2016. Pengaruh Kompensasi dan Gaya


Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Agung Toyota
Denpasar. Sekripsi. Universitas Mahasaraswati Denpasar.
96

Hasibuan , Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.
Jakarta.

Hasibuan, Malayu S.P.2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan


Kedelapan. Yogyakarta:Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P.2010 Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara:


Jakarta.

Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


PT.Bumi Aksara.

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan


Kualitatif). Jakarta: GP Press.

Ivancevich, JM. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Lungan, R. 2006. Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang. Edisi Pertama. Graha
Ilmu, Jakarta.

Luthans, Fred. 2010. Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh. Yogyakarta: Andy


Offset

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.
Bandung: Penerbit Refika Aditama
Meyer and Allen. 2013. The Measurement and Antecedents of Affective,
Contintinuance and Normative Commitment to Organitazion. PT Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Mowday, Richard T. et. al., 2005. Employee – Organizational Linkages: The
Psychology Of Commitment Absentism And Turnover. Academic Press
Inc., New York.

Mukherjee, S., Edmunds M. B. S., Lei X., Ottaviani M. F., Ananthapadmanabhan


K. P., & Turro N. J., 2010, Steric acid Delivery to Corneum from a Mild
and Mosturizing Cleanser, Wiley Peridicals, INC. Journal of Cosmetic
Dermatology, 9, 202-210.
Mulyadi dan Rivai. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan
kesembilan. Jakarta. PT Raja Grafindo
Nidya, Yetta Tri. 2012. Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja
Karyawan Lapangan SPBU Coco Pertamina MT Haryono. Skripsi Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia, Depok.
Nawawi, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia: Untuk Bisnis Yang
Kompetitif, Gajahmada University Press, Yogyakarta
97

Nuraini. 2011. Intensitas Belajar Siswa. http://suaraguru.wordpress.com


/2011/12/01/. Akses 30 Desember 2014
Nurcahyani, Ni Made dan Adnyani, I.G.A Dewi. 2016. Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan dengan
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Interventing pada PT. Sinar Sosro
Pabrik Bali. EJournal Management Unud, Vol.5, No.1, hal.500-532.
Nugroho, W. 2007. Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi
Pustaka.
Nurjanah, S. 2008. Penyuluhan Pertanian Madya Pasbangluhtan. BPTP.
Yogyakarta
Plangiten, Pegi. 2013. “Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Pengaruhnya
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia (Persero)
Manado. Jurnal EMBA Vol 1 No-4.
Priansa, Donni Juni. 2016. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Penerbit :
Alfabeta Bandung.
Ratna, Ni Made Dewi. 2016. Pengaruh Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan dan,
terhadap kinerja karyawan pada PT. Cahaya Surya Bali Indah Denpasar.
Jurnal Manajemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya. Vol 22, No 1. 67-
84.

Reza, Aditya , Regina, 2010, Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan


Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Santosa Perkasa
Banjarnegara. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Rivai, Veithzal. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari
Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo
Robbins, S dan Coulter, M. 2007, Manajemen. Edisi Kedelapan, Jakarta : PT
Indeks
Sanista, I Made Jung. 2010. Pengaruh Konpensasi dan Gaya Kepemimpinan
terhadap Kinerja Karyawan pada KSU Citra Buana Raya Gianyar
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Cetakan Kelima, PT Refika Aditama,
Bandung.
Simamora, Henry. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN.
Stringer, Robert. 2010. Leadership and Organizational Climate, Prentice Hall,
New Jersey.
Sirota. 2015. Sirota: Employee Engagement Model. [online].
http://www.sirota.com/employee-engagement-model [26 Februari 2016].
98

Suarismarani, I Gusti Agung Alit. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan


Komitmen Kerja terhadap kinerja karyawan pada CV.NOVI
COLLECTION DENPASAR. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Mahasaraswati Denpasar
Sugiyono, 2007, Metodologi Penelitian Bisnis, PT. Gramedia, Jakarta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabet
Sunarto. 2012. Icebreaker dalam Pembelajaran Aktif. Surakarta: Cakrawala
Media.
Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: Jakarta,
Kencana.
Tampubolon, Biatna. D. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Dan Faktor
Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi Yang Telah
Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal Standardisasi. No 9. Hal: 106-
115
Tohardi, Ahmad. 2010. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia,
Universitas Tanjung Pura, Mandar Maju, Bandung
Thoha, Miftah. 2013. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi I, PT. Raja
Grafindo. Jakarta.
Tsai, Kaun Chen dan Agboola, Alex. 2012. Bring Character Education into
Classroom. Uropean Journal of Educational Research. Vol. 1, No. 2. Pg:
163-170.
Umar, Husein. 2009, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.

Umar, Husein. 2012, Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen, Jakarta : PT


Gramedia Pustaka.
Umiker, Atkinson. 2005. Management Accounting. International Edition. New
Jersey. Englewood Cliffs. Prentice-Hall International, Inc.
Warsito. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA,
SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas.
Warsito, warsito .2008. Aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan Uns Dengan
Menggunakan Program Delphi. Skripsi. Surakarta: Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Widyawan, Vallen Laurinda Defrina., Mindarti, Lely Indah., dan Setyowati,
Endah. 2015. Pengembangan Industri Pengolahan Kayu Sebagai Upaya
Pengembangan Ekonomi Lokal (Studi pada Desa Sukorejo, Kecamatan
Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro). Jurnal Administrasi Publik (JAP),
Vol. 3, No. 7, Hal. 1105-1110.
99

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta. Penerbit: Salemba Empat.
Zurnali, Cut. 2010. Learning Organization, Competency, Organizational
Commitment, And Customer Orientation: Knowledge Worker-Kerangka
Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Depan. Bandung: Unpad
Press

Lampiran 1
KUESIONER

PENGARUH MOTIVASI KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN


KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA LPD DESA PEKRAMAN BATUYANG
100

Dengan Hormat,
Bersama ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu/Saudara/i bahwa saya yang
bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ni Wayan Sri Anggreni
NIM : 1602612010650
Prodi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Bermaksud untuk melakukan penelitian pada perusahaan yang Bapak/Ibu


pimpin mengenai pengaruh Pengaruh Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan
Dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada LPD Desa
Pekraman Batuyang
Tujuan penelitian ini semata-mata untuk kepentingan ilmiah. Untuk itu, saya
mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner
yang saya lampirkan bersama surat ini dengan lengkap dan jujur serta tanpa
pengaruh dari pihak manapun dan saya akan menjaga kerahasiaan kuesioner ini.
Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan banyak terima kasih.

Hormat Saya,

Ni Wayan Sri Anggreni


NIM : 1602612010650

Lanjutan Lampiran 1
KUESIONER

IDENTITAS RESPONDEN
101

1. Nama Responden : ...............................................................................

2. Jenis Kelamin : 1.  Perempuan 2.  Laki-laki

3. Umur : 1.  ≤ 25 Tahun 2. 26 - 35 Tahun

3.  36 - 45 Tahun 4.  ≥ 46 Tahun

4. Lama Bekerja : 1. < 2 Tahun 2.  2 - 5 Tahun

3. 6 - 10 Tahun 4. > 10 Tahun

5. Pendidikan Terakhir : 1.  SD/SMP 3.  Diploma

2.  SMA 4.  Sarjana

Petunjuk Pengisian Kuesioner :


1. Isilah data diri saudara pada kolom identitas responden yang telah disediakan
2. Pada salah satu jawaban yang merupakan pilihan terbaik menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i berilah tanda checklist ().
3. Tiap pernyataan hanya boleh diisi satu jawaban.

Keterangan Jawaban:
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
KS = Kurang Setuju diberi skor 3
S = Setuju diberi skor 4
SS = Sangat Setuju diberi skor 5
Lanjutan Lampiran 1
DAFTAR PERNYATAAN

Motivasi Kerja
No Pernyataan STS TS KS S SS
102

(1) (2) (3) (4) (5)


1 Bapak/Ibu/Sdr/I sudah menerima
gaji sesuai dengan UMK
perbulannya, untuk memenuhi
kebutuhan sehari –hari.
2 Bapak/Ibu/Sdr/I telah menerima
insentif yang sesuai dengan kinerja
sehingga dapat memotivasi dalam
bekerja.
3 Bapak/Ibu/Sdr/i telah menerima
tunjangan sesuai dengan posisi atau
jabatan masing-masing

Gaya Kepemimpinan
STS TS KS S SS
No Pernyataan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Bapak/Ibu/Sdr/i setuju dengan cara
pemimpin berkomunikasi dengan
karyawan
2 Bapak/Ibu/Sdr/i setuju dengan
pemberian dorongan kerja yang
dilakukan oleh pimpinan kepada
karyawan
3 Bapak/Ibu/Sdr/i setuju dengan
pernyataan bahwa pimpinan
mempunyai kemampuan memimpin
yang cukup baik
4 Bapak/Ibu/Sdr/i setuju bila pimpinan
sering memberikan bimbingan,
ataupun petunjuk kepada para
karyawan tentang pelaksanaan tugas
yang belum dimengerti.

Lanjutan Lampiran 1
Komitmen Kerja
STS TS KS S SS
No Pernyataan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Bapak/Ibu/Sdr/i merasa nyaman dan
103

senang dalam perusahaan akan


merasa lebih terikat secara
emosional dengan perusahaan, dan
berkomitmen untuk terikat pada
perusahaan.
2 Bapak/Ibu/Sdr/i merasa lebih
menguntungkan untuk tetap bertahan
dalam perusahaan karena takut
kehilangan seniorotas dalam
perusahaan.
3 Bapak/Ibu/Sdr/i merasa peduli dan
bertanggung jawab dalam
pencapaian tujuan dan nasib
perusahaan sehingga memilih untuk
tetap berkomitmen.

Kinerja Karyawan
STS TS KS S SS
No Pernyataan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Bapak/Ibu/Sdr/i sudah
menyelesaikan pekerjaan dengan
baik sesuai standar kualitas yang
ditentukan
2 Bapak/Ibu/Sdr/i sudah dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan kuantitas yang ditetapkan.
3 Bapak/Ibu/Sdr/I sudah dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan jangka waktu yang telah
ditetapkan.
4 Bapak/Ibu/Sdr/i selalu
melaksanakan tugas dan pekerjaan
yang diberikan dengan disiplin dan
penuh tanggung jawab.

Lampiran 2
Tabulasi Data Penelitian

1. Karakteristik Responden
104

DATA KARAKTERISTIK RESPONDEN


Lama
No. Res. Kelamin Umur Pendidikan
Bekerja
1 1 3 3 4
2 2 1 3 2
3 1 3 3 4
4 1 2 4 2
5 1 2 3 3
6 1 4 1 2
7 2 1 3 2
8 2 3 4 2
9 1 1 3 2
10 2 2 2 2
11 1 1 2 4
12 2 3 3 3
13 1 2 4 2
14 1 2 1 3
15 1 3 3 2
16 1 1 3 3
17 1 3 3 2
18 2 3 1 2
19 1 1 3 2
20 2 3 2 3
21 2 2 2 2
22 1 3 3 3
23 1 1 3 2
24 2 3 2 4
25 2 1 3 2
26 1 2 3 3
27 2 4 3 3
28 1 3 3 2
29 2 3 4 2
30 1 1 2 2
31 1 3 2 2
32 1 2 2 2
33 1 2 1 3
34 2 3 3 2
35 2 3 4 2

Lanjutan Lampiran 2

2. Tabulasi Data Jawaban Responden Mengenai Motivasi Kerja (X1)


Skor Motivasi Kerja
No. X1.1 X1.2 X1.3 X1 Rata-rata
105

X2
1 5 4 3 12 4,00
2 4 3 4 11 3,67
3 4 4 5 13 4,33
4 5 3 5 13 4,33
5 4 3 4 11 3,67
6 5 4 5 14 4,67
7 4 4 4 12 4,00
8 5 3 5 13 4,33
9 4 4 5 13 4,33
10 5 4 5 14 4,67
11 5 3 4 12 4,00
12 4 3 4 11 3,67
13 4 2 5 11 3,67
14 3 3 5 11 3,67
15 5 5 5 15 5,00
16 5 3 4 12 4,00
17 5 4 5 14 4,67
18 4 3 5 12 4,00
19 5 4 5 14 4,67
20 5 5 5 15 5,00
21 4 3 4 11 3,67
22 3 3 5 11 3,67
23 4 4 3 11 3,67
24 5 5 4 14 4,67
25 4 5 4 13 4,33
26 5 3 4 12 4,00
27 4 4 4 12 4,00
28 3 4 3 10 3,33
29 3 4 3 10 3,33
30 4 3 4 11 3,67
31 4 4 4 12 4,00
32 4 4 4 12 4,00
33 4 5 4 13 4,33
34 4 4 3 11 3,67
35 5 4 5 14 4,67

Lanjutan Lampiran 2

3. Tabulasi Data Jawaban Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan (X2)


Skor Gaya Kepemimpinan
No. X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2 Rata-rata
106

X1
1 4 4 5 5 18 4,50
2 4 3 5 3 15 3,75
3 4 5 5 3 17 4,25
4 4 5 5 5 19 4,75
5 5 4 4 2 15 3,75
6 4 5 5 4 18 4,50
7 5 3 3 2 13 3,25
8 3 3 4 3 13 3,25
9 5 4 5 3 17 4,25
10 5 5 4 4 18 4,50
11 5 4 5 4 18 4,50
12 4 3 5 3 15 3,75
13 4 4 3 3 14 3,50
14 4 4 4 3 15 3,75
15 4 5 4 3 16 4,00
16 3 2 2 3 10 2,50
17 3 3 5 3 14 3,50
18 4 4 5 5 18 4,50
19 5 5 3 4 17 4,25
20 5 4 5 5 19 4,75
21 5 4 5 4 18 4,50
22 5 4 3 3 15 3,75
23 4 3 5 4 16 4,00
24 5 5 4 4 18 4,50
25 4 5 3 5 17 4,25
26 4 4 5 5 18 4,50
27 4 3 5 3 15 3,75
28 4 5 3 5 17 4,25
29 4 3 3 5 15 3,75
30 5 3 4 4 16 4,00
31 4 3 5 5 17 4,25
32 5 3 3 5 16 4,00
33 3 3 4 4 14 3,50
34 3 4 5 3 15 3,75
35 5 5 5 4 19 4,75

Lanjutan Lampiran 2

4. Tabulasi Data Jawaban Responden Mengenai Komitmen Kerja (X3)


Skor Komitmen Kerja
No. X3.1 X3.2 X3.3 X3 Rata-rata
107

X3
1 4 5 3 12 4,00
2 5 3 3 11 3,67
3 4 4 4 12 4,00
4 5 4 5 14 4,67
5 5 3 5 13 4,33
6 5 4 5 14 4,67
7 3 4 5 12 4,00
8 5 5 4 14 4,67
9 5 4 3 12 4,00
10 5 5 5 15 5,00
11 5 4 5 14 4,67
12 4 3 4 11 3,67
13 4 3 4 11 3,67
14 5 3 4 12 4,00
15 5 3 5 13 4,33
16 4 3 4 11 3,67
17 4 3 5 12 4,00
18 4 5 5 14 4,67
19 5 3 4 12 4,00
20 5 5 5 15 5,00
21 5 4 5 14 4,67
22 4 3 5 12 4,00
23 4 5 4 13 4,33
24 5 4 5 14 4,67
25 5 4 4 13 4,33
26 3 5 3 11 3,67
27 5 3 3 11 3,67
28 4 5 3 12 4,00
29 4 2 4 10 3,33
30 4 4 4 12 4,00
31 4 5 2 11 3,67
32 4 3 4 11 3,67
33 5 5 4 14 4,67
34 4 4 4 12 4,00
35 4 4 2 10 3,33

Lanjutan Lampiran 2

5. Tabulasi Data Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan (Y)


Skor Kinerja
No. Y1 Y2 Y3 Y4 Y Rata-rata
108

Y
1 5 4 4 4 17 4,25
2 3 5 3 3 14 3,50
3 4 4 5 4 17 4,25
4 4 5 5 4 18 4,50
5 4 5 3 5 17 4,25
6 5 5 4 5 19 4,75
7 4 4 3 5 16 4,00
8 4 4 5 5 18 4,50
9 3 5 3 5 16 4,00
10 5 5 5 5 20 5,00
11 4 4 5 5 18 4,50
12 4 4 3 3 14 3,50
13 4 4 3 4 15 3,75
14 5 3 4 4 16 4,00
15 4 5 4 4 17 4,25
16 2 3 5 5 15 3,75
17 3 5 3 4 15 3,75
18 4 5 5 4 18 4,50
19 4 5 5 3 17 4,25
20 5 5 4 5 19 4,75
21 5 5 4 4 18 4,50
22 5 3 5 4 17 4,25
23 5 5 3 4 17 4,25
24 5 5 4 5 19 4,75
25 5 4 4 4 17 4,25
26 5 5 4 5 19 4,75
27 3 5 3 3 14 3,50
28 4 4 3 4 15 3,75
29 4 3 3 4 14 3,50
30 4 5 3 5 17 4,25
31 5 5 4 3 17 4,25
32 4 4 3 4 15 3,75
33 4 4 5 4 17 4,25
34 3 5 3 4 15 3,75
35 5 5 5 5 20 5,00

Lanjutan Lampiran 2

6. List Data
List Data Untuk SPSS
No X1 X2 X3 Y
109

.
1 4.00 4.50 4.00 4.25
2 3.67 3.75 3.67 3.50
3 4.33 4.25 4.00 4.25
4 4.33 4.75 4.67 4.50
5 3.67 3.75 4.33 4.25
6 4.67 4.50 4.67 4.75
7 4.00 3.25 4.00 4.00
8 4.33 3.25 4.67 4.50
9 4.33 4.25 4.00 4.00
10 4.67 4.50 5.00 5.00
11 4.00 4.50 4.67 4.50
12 3.67 3.75 3.67 3.50
13 3.67 3.50 3.67 3.75
14 3.67 3.75 4.00 4.00
15 5.00 4.00 4.33 4.25
16 4.00 2.50 3.67 3.75
17 4.67 3.50 4.00 3.75
18 4.00 4.50 4.67 4.50
19 4.67 4.25 4.00 4.25
20 5.00 4.75 5.00 4.75
21 3.67 4.50 4.67 4.50
22 3.67 3.75 4.00 4.25
23 3.67 4.00 4.33 4.25
24 4.67 4.50 4.67 4.75
25 4.33 4.25 4.33 4.25
26 4.00 4.50 3.67 4.75
27 4.00 3.75 3.67 3.50
28 3.33 4.25 4.00 3.75
29 3.33 3.75 3.33 3.50
30 3.67 4.00 4.00 4.25
31 4.00 4.25 3.67 4.25
32 4.00 4.00 3.67 3.75
33 4.33 3.50 4.67 4.25
34 3.67 3.75 4.00 3.75
35 4.67 4.75 3.33 5.00

Lampiran 3
Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
a. Motivasi Kerja (X1)
110

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1
X1.1 Pearson 1 .168 .319 .748**
Correlation
Sig. (2-tailed) .335 .062 .000
N 35 35 35 35
X1.2 Pearson .168 1 -.118 .571**
Correlation
Sig. (2-tailed) .335 .499 .000
N 35 35 35 35
X1.3 Pearson .319 -.118 1 .612**
Correlation
Sig. (2-tailed) .062 .499 .000
N 35 35 35 35
X1 Pearson .748** .571** .612** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lanjutan Lampiran 3

b. Gaya Kepemimpinan (X2)

Correlations
111

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2


X2.1 Pearson 1 .340* -.039 .073 .504**
Correlation
Sig. (2-tailed) .046 .825 .676 .002
N 35 35 35 35 35
X2.2 Pearson .340* 1 .109 .225 .699**
Correlation
Sig. (2-tailed) .046 .534 .193 .000
N 35 35 35 35 35
X2.3 Pearson -.039 .109 1 .090 .526**
Correlation
Sig. (2-tailed) .825 .534 .607 .001
N 35 35 35 35 35
X2.4 Pearson .073 .225 .090 1 .625**
Correlation
Sig. (2-tailed) .676 .193 .607 .000
N 35 35 35 35 35
X2 Pearson .504** .699** .526** .625** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .000 .001 .000
N 35 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lanjutan Lampiran 3

c. Komitmen Kerja (X3)

Correlations
112

X3.1 X3.2 X3.3 X3


X3.1 Pearson 1 -.072 .257 .562**
Correlation
Sig. (2-tailed) .682 .136 .000
N 35 35 35 35
X3.2 Pearson -.072 1 -.140 .508**
Correlation
Sig. (2-tailed) .682 .423 .002
N 35 35 35 35
X3.3 Pearson .257 -.140 1 .670**
Correlation
Sig. (2-tailed) .136 .423 .000
N 35 35 35 35
X3 Pearson .562** .508** .670** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000
N 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lanjutan Lampiran 3

d. Kinerja Karyawan (Y)

Correlations
113

Y1 Y2 Y3 Y4 Y
Y1 Pearson 1 .067 .242 .143 .663**
Correlation
Sig. (2-tailed) .701 .161 .413 .000
N 35 35 35 35 35
Y2 Pearson .067 1 -.129 .021 .383*
Correlation
Sig. (2-tailed) .701 .459 .905 .023
N 35 35 35 35 35
Y3 Pearson .242 -.129 1 .184 .629**
Correlation
Sig. (2-tailed) .161 .459 .289 .000
N 35 35 35 35 35
Y4 Pearson .143 .021 .184 1 .567**
Correlation
Sig. (2-tailed) .413 .905 .289 .000
N 35 35 35 35 35
Y Pearson .663** .383* .629** .567** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .023 .000 .000
N 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lanjutan Lampiran 3

2. Uji Reliabilitas
a. Motivasi Kerja (X1)
114

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 35 100.0
Excluded a
0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.678 3

b. Gaya Kepemimpinan (X2)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 35 100.0
Excluded a
0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.674 4

Lanjutan Lampiran 3

c. Komitmen Kerja (X3)


115

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alphaa N of Items
.648 3

d. Kinerja Karyawan (Y)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 35 100.0
Excluded a
0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.688 4

Lampiran 4
Deskripsi Karakteristik Responden
116

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 21 60.0 60.0 60.0
2.00 14 40.0 40.0 100.0
Total 35 100.0 100.0

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 9 25.7 25.7 25.7
2.00 9 25.7 25.7 51.4
3.00 15 42.9 42.9 94.3
4.00 2 5.7 5.7 100.0
Total 35 100.0 100.0

Lama Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 4 11.4 11.4 11.4
2.00 8 22.9 22.9 34.3
3.00 18 51.4 51.4 85.7
4.00 5 14.3 14.3 100.0
Total 35 100.0 100.0

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 22 62.9 62.9 62.9
3.00 9 25.7 25.7 88.6
4.00 4 11.4 11.4 100.0
Total 35 100.0 100.0

Lampiran 5

Deskripsi Variabel Penelitian


117

1. Motivasi Kerja (X1)

Statistics
X1.1 X1.2 X1.3 X1
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mean 4.2857 3.7143 4.2857 4.0960

Frequency Table

X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 11.4 11.4 11.4
4.00 17 48.6 48.6 60.0
5.00 14 40.0 40.0 100.0
Total 35 100.0 100.0

X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 2.9 2.9 2.9
3.00 13 37.1 37.1 40.0
4.00 16 45.7 45.7 85.7
5.00 5 14.3 14.3 100.0
Total 35 100.0 100.0

X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 5 14.3 14.3 14.3
4.00 15 42.9 42.9 57.1
5.00 15 42.9 42.9 100.0
Total 35 100.0 100.0

Lanjutan Lampiran 5

2. Gaya Kepemimpinan (X2)


118

Statistics
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2
N Valid 35 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.2286 3.8857 4.2286 3.8000 4.0357

Frequency Table
X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 5 14.3 14.3 14.3
4.00 17 48.6 48.6 62.9
5.00 13 37.1 37.1 100.0
Total 35 100.0 100.0

X2.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 2.9 2.9 2.9
3.00 12 34.3 34.3 37.1
4.00 12 34.3 34.3 71.4
5.00 10 28.6 28.6 100.0
Total 35 100.0 100.0

X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 2.9 2.9 2.9
3.00 8 22.9 22.9 25.7
4.00 8 22.9 22.9 48.6
5.00 18 51.4 51.4 100.0
Total 35 100.0 100.0

Lanjutan Lampiran 5
119

X2.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 2 5.7 5.7 5.7
3.00 13 37.1 37.1 42.9
4.00 10 28.6 28.6 71.4
5.00 10 28.6 28.6 100.0
Total 35 100.0 100.0

Lanjutan Lampiran 5
120

3. Komitmen Kerja (X3)

Statistics
X3.1 X3.2 X3.3 X3
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mean 4.4286 3.8857 4.0857 4.1343

Frequency Table

X3.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 5.7 5.7 5.7
4.00 16 45.7 45.7 51.4
5.00 17 48.6 48.6 100.0
Total 35 100.0 100.0

X3.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 2.9 2.9 2.9
3.00 12 34.3 34.3 37.1
4.00 12 34.3 34.3 71.4
5.00 10 28.6 28.6 100.0
Total 35 100.0 100.0

X3.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 2 5.7 5.7 5.7
3.00 6 17.1 17.1 22.9
4.00 14 40.0 40.0 62.9
5.00 13 37.1 37.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
Lanjutan Lampiran 5
121

4. Kinerja Karyawan (Y)

Statistics
Y1 Y2 Y3 Y4 Y
N Valid 35 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.1714 4.4571 3.9143 4.2286 4.1929

Frequency Table
Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 2.9 2.9 2.9
3.00 5 14.3 14.3 17.1
4.00 16 45.7 45.7 62.9
5.00 13 37.1 37.1 100.0
Total 35 100.0 100.0

Y2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 11.4 11.4 11.4
4.00 11 31.4 31.4 42.9
5.00 20 57.1 57.1 100.0
Total 35 100.0 100.0

Y3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 14 40.0 40.0 40.0
4.00 10 28.6 28.6 68.6
5.00 11 31.4 31.4 100.0
Total 35 100.0 100.0

Lanjutan Lampiran 5
122

Y4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 5 14.3 14.3 14.3
4.00 17 48.6 48.6 62.9
5.00 13 37.1 37.1 100.0
Total 35 100.0 100.0

Lampiran 6
123

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardize
d Residual
N 35
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .25703308
Most Extreme Absolute .094
Differences Positive .094
Negative -.053
Kolmogorov-Smirnov Z .554
Asymp. Sig. (2-tailed) .919
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

2. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
X1 .773 1.293
X2 .841 1.190
X3 .761 1.315
a. Dependent Variable: Y

Lanjutan Lampiran 6
124

3. Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 7
125

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model Summaryb

Mod Adjusted R
el R R Square Square Std. Error of the Estimate
1 .801a .641 .606 .26918
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 4.014 3 1.338 18.468 .000a
Residual 2.246 31 .072
Total 6.261 34
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constan .323 .528 .612 .545
t)
X1 .266 .116 .281 2.300 .028

X2 .364 .100 .428 3.647 .001

X3 .317 .115 .339 2.750 .010

a. Dependent Variable: Y

Anda mungkin juga menyukai