Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

“Penentuan Harga Transfer”

Oleh :
Kelompok 1

 Agustinus Pance (1802612010613) / 01


 I Komang Sastra Wiguna (1802612010627) / 02
 I Made Gilang (1802612010628) / 03
 I Made Mahendra Putra (1802612010629) / 04

Kelas :
Manajemen SDM I

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Penentuan Harga Transfer” tepat pada waktunya.
Adapun maksud dari penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sstem
Pengendalian Manajemen sebagai salah satu kriteria penilaian terhadap perkuliahan yang
dilakukan.

Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan
pengetahuan dan pengalaman yang terbatas dalam penyusunan makalah. Tanpa bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak, tentu kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan pembaca yang bersifat membangun
guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata
kami ucapkan terima kasih.

Denpasar, 1 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

Cover ....................................................................................................................................... i

Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah .............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian harga transfer ................................................................................................... 2


2.2 Syarat penentuan harga transfer ......................................................................................... 2
2.3 Tujuan harga transfer ......................................................................................................... 2
2.4 Administrasi harga transfer ................................................................................................ 3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 5


3.2 Saran ................................................................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 6

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam suatu perusahaan yang organisasinya telah dibagi-bagi menjadi pusat-pusat laba,
transfer barang atau jasa antar pusat laba tersebut menimbulkan masalah penentuan harga
transfer, karena masing-masing pusat laba diukur kinerjanya berdasarkan laba, sehingga
setiap transfer barang atau jasa antar pusat laba akan berdampak terhadap laba masing -
masing pihak yang terkait. Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai cara.
Pada perusahaan-perusahaan kecil biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak bukannya
oleh bagian pemasaran sedangkan pada perusahaan-perusahaan besar penetapan harga
biasanya ditangani oleh manajer divisi dan lini produk. Bahkan disni manajemen puncak juga
menetapkan tujuan dan kebijakan umum penetapan harga serta pemberian persetujuan atas
usulan harga dari manajemen dibawahnya. Masalah penentuan harga transfer dijumpai dalam
perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat-pusat laba, dan antara pusat laba yang
dibentuk terjadi transfer barang atau jasa. Latar belakang timbulnya masalah harga transfer
dapat dihubungkan dengan proses diferensiasi bisnis dan perlunya integrasi dalam organisasi
yang telah melakukan diferensiasi bisnis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari harga transfer ?
2. Apa saja syarat penentuan harga transfer ?
3. Apa tujuan harga transfer ?
4. Apa saja bagian-bagian administrasi harga transfer ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dari harga transfer.
2. Untuk mengetahui apa saja syarat penentuan harga transfer.
3. Untuk mengetahui tujuan dari harga transfer.
4. Untuk mengetahui bagian-bagian dari administrasi harga transfer.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Dalam artian luas, harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat
pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat
pertanggungjawabannya. Bagi divisi penjual sendiri, harga transfer merupakan pendapatan,
begitupun sebaliknya, bagi divisi pembeli, harga transfer merupakan biaya. Permasalahan yang
timbul adalah berapa harga normal yang dibebankan pada suatu produk atau jasa.

2.1 Pengertian Harga Transfer

Harga Transfer merupakan harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau
setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban yang terlibat merupakan pusat
laba. Menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, harga
transfer adalah nilai produk atau jasa dipertukarkan (diperjualbelikan) antar pusat
pertanggungjawaban didalam perusahaan.

2.2 Syarat Penentuan Harga Transfer


Untuk tercapainya harga transfer, diperlukan beberapa syarat, antara lain:
1) Sistem harus dapat memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh suatu pusat
laba untuk dapat melakukan trade off yang optimum antara biaya dan pendapatan
perusahaan.
2) Laba yang dihasilkan harus dapat dengan baik menggambarkan pengaturan trade off
antar biaya-pendapatan yang telah ditetapkan.
3) Tingkat laba yang diperlihatkan oleh masing-masing pusat laba harus dapat
mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba terhadap laba
perusahaan secara keseluruhan.

2.3 Tujuan Harga Transfer


Harga transfer yang terjadi antar unit harus mencapai beberapa tujuan, antara lain:

2
1) Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan
timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2) Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba unit usaha
namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan).
3) Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
4) Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga sepakatannya,
karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual, dan harga transfer juga
mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli
sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan
harga transfer menjadi hal yang sangat penting.

2.4 Administrasi Harga Transfer


1) Negoisasi
Negoisasi adalah proses formal untuk menentukan besarnya harga transfer antar pusat
laba yang terlibat, tanpa campur tangan dari kantor pusat. Alasan yang paling penting
untuk hal ini adalah kepercayaan bahwa dengan membuat suatu harga jual dan
menentukan harga pembelian yang paling cocok merupakan salah satu fungsi utama dari
manajemen lini.

2) Arbitrase dan Penyelesaian Konflik


Negosiasi yang dilakukan kadang-kadang tidak menghasilkan keputusan yang
memuaskan kedua pihak, sehingga perlu ditangani oleh pimpinan puncak dengan
membentuk komite arbitrase. Tugas lembaga arbitrase ini adalah :
a) Menyelesaikan perselisihan tentang harga transfer.
b) Mengkaji ulah perubahan sumber daya.
c) Mengubah aturan harga transfer jika diperlukan.
Arbitrase dapat dilakukan secara formal dan informal.

3
 Formal, kedua pihak membuat laporan kasus secara tertulis kepada komite
arbitrase. Kemudian komite menelaah laporan tersebut dan menetapkan harga
transfer berdasarkan kepentingan perusahaan secara keseluruhan.
 Informal, maka kedua pihak membuat laporan kepada komite arbitrase secara
lisan, kemudian komite ini menelaah laporan tersebut dan menetapkan harga
transfer secara lisan.

3) Klarifikasi Produk
Semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan harga pasar, maka semakin formal
dan semakin spesifik peraturan yang ada. Jika harga pasar selalu siap sedia, maka
perolehan sumber daya dapat dikendalikan dengan peninjauan kantor pusat atas
keputusan buat atau beli (make or buy decisison) yang melebihi jumlah tertentu.
Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas :
 Kelas I, meliputi seluruh produk untuk manajemen senior ingin mengendalikan
perolehan sumber daya. Cirinya: volume besar, sumber internal dan pengendalian
manajemen senior bertujuan menjaga kualitas. Perolehan sumber daya dari jenis
ini dapat diubah hanya dengan izin manajemen senior.
 Kelas II, seluruh produk lainnya yang ditransfer pada harga pasar. Cirinya: dapat
diproduksi pihak luar, volume relatif kecil dan diproduksi dengan peralatan umum
(general purpose equipment). Perolehan sumber daya ditentukan oleh unit-unit
usaha yang terlibat baik dari dalam atau luar perusahaan.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Harga Transfer merupakan harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau
setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban yang terlibat merupakan pusat
laba. Dalam artian luas, Harga Transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar
pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat
pertanggungjawabannya. Bagi divisi penjual sendiri, harga transfer merupakan pendapatan,
begitupun sebaliknya, bagi divisi pembeli, harga transfer merupakan biaya.

Adapun tujuan dari penentuan harga transfer, yaitu :

1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan
timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba unit usaha
namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan).
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan. Kami sadar makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, memiliki banyak kekeliruan dan kesalahan. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat dijadikan bahan
perbaikan dikemudian hari.

5
DAFTAR PUSTAKA

Robert N. Anthony, Management Control System. Sistem pengendalian manajemen


(BUKU 1); Jakarta, Salemba Empat.

Halim, Abdul . 2019. Sistem Pengendalian Manajemen.UPP STIM YKPN: Jogjakarta.

Aningryast. 2014. BAB 6 Penentuan Harga Transfer . Diunduh tanggal 30 Juni 2019
https://www.scribd.com/doc/216951798/resume-BAB-6-Penentuan-Harga-
Transfer#

Anda mungkin juga menyukai