Kelompok 1 (Penentuan Harga Transfer)
Kelompok 1 (Penentuan Harga Transfer)
Oleh :
Kelompok 1
Kelas :
Manajemen SDM I
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Penentuan Harga Transfer” tepat pada waktunya.
Adapun maksud dari penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sstem
Pengendalian Manajemen sebagai salah satu kriteria penilaian terhadap perkuliahan yang
dilakukan.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan
pengetahuan dan pengalaman yang terbatas dalam penyusunan makalah. Tanpa bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak, tentu kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan pembaca yang bersifat membangun
guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata
kami ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Cover ....................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dari harga transfer.
2. Untuk mengetahui apa saja syarat penentuan harga transfer.
3. Untuk mengetahui tujuan dari harga transfer.
4. Untuk mengetahui bagian-bagian dari administrasi harga transfer.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam artian luas, harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat
pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat
pertanggungjawabannya. Bagi divisi penjual sendiri, harga transfer merupakan pendapatan,
begitupun sebaliknya, bagi divisi pembeli, harga transfer merupakan biaya. Permasalahan yang
timbul adalah berapa harga normal yang dibebankan pada suatu produk atau jasa.
Harga Transfer merupakan harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau
setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban yang terlibat merupakan pusat
laba. Menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, harga
transfer adalah nilai produk atau jasa dipertukarkan (diperjualbelikan) antar pusat
pertanggungjawaban didalam perusahaan.
2
1) Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan
timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2) Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba unit usaha
namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan).
3) Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
4) Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.
Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga sepakatannya,
karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual, dan harga transfer juga
mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli
sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan
harga transfer menjadi hal yang sangat penting.
3
Formal, kedua pihak membuat laporan kasus secara tertulis kepada komite
arbitrase. Kemudian komite menelaah laporan tersebut dan menetapkan harga
transfer berdasarkan kepentingan perusahaan secara keseluruhan.
Informal, maka kedua pihak membuat laporan kepada komite arbitrase secara
lisan, kemudian komite ini menelaah laporan tersebut dan menetapkan harga
transfer secara lisan.
3) Klarifikasi Produk
Semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan harga pasar, maka semakin formal
dan semakin spesifik peraturan yang ada. Jika harga pasar selalu siap sedia, maka
perolehan sumber daya dapat dikendalikan dengan peninjauan kantor pusat atas
keputusan buat atau beli (make or buy decisison) yang melebihi jumlah tertentu.
Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas :
Kelas I, meliputi seluruh produk untuk manajemen senior ingin mengendalikan
perolehan sumber daya. Cirinya: volume besar, sumber internal dan pengendalian
manajemen senior bertujuan menjaga kualitas. Perolehan sumber daya dari jenis
ini dapat diubah hanya dengan izin manajemen senior.
Kelas II, seluruh produk lainnya yang ditransfer pada harga pasar. Cirinya: dapat
diproduksi pihak luar, volume relatif kecil dan diproduksi dengan peralatan umum
(general purpose equipment). Perolehan sumber daya ditentukan oleh unit-unit
usaha yang terlibat baik dari dalam atau luar perusahaan.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Harga Transfer merupakan harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau
setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban yang terlibat merupakan pusat
laba. Dalam artian luas, Harga Transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar
pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat
pertanggungjawabannya. Bagi divisi penjual sendiri, harga transfer merupakan pendapatan,
begitupun sebaliknya, bagi divisi pembeli, harga transfer merupakan biaya.
1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan
timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba unit usaha
namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan).
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan. Kami sadar makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, memiliki banyak kekeliruan dan kesalahan. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat dijadikan bahan
perbaikan dikemudian hari.
5
DAFTAR PUSTAKA
Aningryast. 2014. BAB 6 Penentuan Harga Transfer . Diunduh tanggal 30 Juni 2019
https://www.scribd.com/doc/216951798/resume-BAB-6-Penentuan-Harga-
Transfer#