344-Article Text-1225-3-10-20210126
344-Article Text-1225-3-10-20210126
2443-115X
e-ISSN.2477-1821
AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL
EKSTRAK ETANOL BUAH KIWI HIJAU (Actinidia deliciosa)
Submitted : 05 Mei 2020
Edited : 22 Desember 2020
Accepted : 29 Desember 2020
ABSTRACT
Disease in the liver caused by hypercholesterolemia is fatty liver. Fatty liver is one of
the damages to the liver, a condition in which the liver experiences fat accumulation. Green
kiwifruit (Actinidia deliciosa) is a plant that contains a lot of flavonoid compounds can be used
as cholesterol-lowering. Flavonoids are able to release cholesterol found in the walls of blood
vessels and organs in the body. The purpose of this study was to determine the presence or
absence of anticholesterol activity and EC50 values in ethanol extracts of green kiwifruit
(Actinidia deliciosa) with a concentration series of 2.5; 5.0; 7.5; 10.0; 12.5 ppm. Ethanol
extract of green kiwifruit was tested for active substance content and quantitative analysis using
UV-Vis spectrophotometry method at a wavelength of 668 nm and operating time of 15 minutes.
The results showed ethanol extract of green kiwifruit contains phenols, flavonoids, saponins,
vitamin C which can reduce cholesterol levels with an average EC50 value of 7.3 ppm with a
coefficient of variation value of 1.12%.
ppm, senyawa flavonoid, senyawa fenolik, deliciosa) dipotong tipis untuk memperluas
klorofil, dan vitamin C yang tinggi(6). permukaan buah kiwi hijau (Actinidia
Tujuan penelitian ini untuk deliciosa) pada saat dikeringkan. Buah kiwi
mengetahui aktivitas antikolesterol pada hijau (Actinidia deliciosa) yang telah
ekstrak etanol buah kiwi hijau (Actinidia dipotong dikeringkan pada suhu 40˚C sampai
deliciosa) dalam nilai EC50 dengan metode kering. Buah kiwi hijau yang sudah kering
Liebermann-Burchard. diblender sampai halus kemudian diayak dan
diperoleh simplisia buah kiwi hijau.
Serbuk buah kiwi hijau (Actinidia didesak keluar. Penggunaan etanol 70%
deliciosa) yang didapat kemudian diayak bersifat universal yaitu dapat melarutkan
dengan ayakan 40 mesh yang bertujuan untuk berbagai macam kandungan zat aktif. Etanol
mendapatkan serbuk simplisia yang paling 70% masih mengandung air sehingga
halus. Serbuk simplisia buah kiwi hijau flavonoid dapat tertarik pada cairan
(Actinidia deliciosa) dari masing- masing penyari(10).
pengeringan diambil sebesar 20,0 gram Prinsip rotary evaporator untuk
sebanyak lima, kemudian dihomogenkan memisahkan cairan penyari dengan
menjadi 100,0 gram serbuk simplisia buah penguapan dan vakum destilasi sehingga
kiwi hijau (Actinidia deliciosa) dan penurunan tekanan atmosfer akan
diekstraksi menggunakan metode maserasi. mengakibatkan cairan penyari lebih cepat
Hal ini dilakukan untuk menghindari variasi menguap, keuntungan rotary evaporator
kandungan metabolit sekunder dalam yaitu tidak mengakibatkan kerusakan
tanaman supaya didapatkan hasil yang senyawa karena suhu yang tinggi.
homogen. Hasil organoleptis dari ekstrak buah
kiwi hijau (Actinidia deliciosa) yaitu berupa
Pembuatan Ekstrak Buah Kiwi Hijau ekstrak kental, berwarna merah kecoklatan,
(Actinidia deliciosa) dan berbau khas. Hasil rendemen ekstrak
Proses penyarian pada sampel buah etanol buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa)
kiwi hijau (Actinidia deliciosa) menggunakan pada penelitian ini sebesar 68,98 %, 59,20
metode maserasi. Metode ini digunakan %, dan 65,80 % dari masing-masing ekstrak.
karena mudah dilakukan, alat yang sederhana
dan tidak mengakibatkan kerusakan senyawa
Uji Kandungan Zat Aktif Ekstrak
tertentu karena tidak menggunakan
Buah Kiwi Hijau (Actinidia deliciosa)
pemanasan, kemudian sebanyak 100,0 gram Uji kandungan zat aktif dilakukan
serbuk buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa) untuk mengetahui senyawa aktif yang
diekstraksi. Pengekstraksian dilakukan terkandung dalam ekstrak buah kiwi hijau
sebanyak tiga kali. (Actinidia deliciosa). Uji kandungan zat aktif
Ekstraksi bertujuan untuk mengambil yang diuji pada ekstrak etanol buah kiwi
zat aktif dalam bahan alam dengan bantuan hijau (Actinidia deliciosa) pada penelitian ini
pelarut yang sesuai. Pada metode maserasi adalah fenol, flavonoid,
digunakan etanol 70% sebagai pelarutnya. saponin, steroid, triterpenoid, dan
Pelarut yang tidak berwarna (bening) akan vitamin C.
menembus dinding sel dan masuk ke dalam Hasil uji kandungan zat aktif ekstrak
rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat buah kiwi hijau pada tabel 1 menunjukkan
aktif akan larut karena adanya perbedaan
bahwa ekstrak buah kiwi hijau mengandung
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam
senyawa fenol, flavonoid, vitamin C, dan
sel dengan diluar sel, maka zat larutan akan
saponin.
Tabel 1. hasil kandungan zat aktif ekstrak buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa)
Prinsip analisis kuantitatif ekstrak buah fotodegradasi tidak stabil terhadap cahaya.
kiwi hijau dengan metode Liebermann- Larutan yang telah didiamkan hingga
Burchard terbentuk kompleks larutan berwarna hijau
Pengukuran aktivitas penurunan kemudian dibaca serapannya dengan
kolesterol dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri Visibel dengan panjang
spektrofotometer UV-Visibel. Pengukuran gelombang 668 nm.
penurunan kolesterol bertujuan untuk Spektrofotometri UV-Visibel
mengetahui kemampuan suatu senyawa digunakan karena hasil dari reaksi antara
sebagai penurun kolesterol. Metode larutan uji dengan asam asetat anhidrat dan
Lieberman Burchard adalah pembentukan asam sulfat pekat akan terbentuk warna yang
kompleks warna tertentu dengan beberapa berwarna hijau yang dapat diukur serapannya
reagen yang menyerap cahaya pada panjang dengan menggunakan spektrofotometer
gelombang Visibel, sehingga dengan visibel. Reaksi kolesterol dengan asam sulfat
mengetahui nilai absorbansi dari suatu sampel dan asetat anhidrat anhidrat ditunjukkan pada
pada suatu panjang gelombang tertentu, maka gambar dibawah.
akan dapat di tentukan kadar kolesterolnya.
Metode ini dipilih karena prosedur
pengerjaannya sederhana, cepat, sensitif,
mudah dan hanya membutuhkan sampel yang
sedikit.
Metode Lieberman Burchard
merupakan metode yang sangat spesifik untuk
menganalisis secara kuantitatif kolesterol
yang merupakan senyawa golongan steroid. Reaksi kolesterol dengan asam sulfat dan
asam asetat asetat anhidrat(16)
Kloroform digunakan untuk melarutkan baku Langkah–langkah analisis
kolesterol karena kolesterol mempunyai sifat dilakukan dengan cara menentukan :
larut dalam pelarut non polar yaitu 4,5 bagian Penentuan operating time
kloroform (14). Reaksi yang terjadi dalam Penentuan operating time dengan
proses ini harus bebas dari air karena konsentrasi 100 ppm dilakukan pertama
keberadaan air mempengaruhi proses dan kali pada analisis kuantitatif penurunan
membuat senyawa yang terbentuk menjadi kolesterol. Penentuan operating time
tidak stabil. dilakukan untuk mengetahui waktu yang
Metode Lieberman Burchard dibutuhkan suatu senyawa untuk mencapai
menggunakan pereaksi asam asetat anhidrat reaksi yang stabil yang ditandai dengan
dan asam sulfat pekat. Penambahan asam absorbansi yang stabil. Operating time yang
asetat anhidrat bertujuan untuk digunakan pada penelitian ini pada menit
menghilangkan kandungan air dan ke-15. Kolesterol bereaksi secara stabil dan
memastikan sistem terbebas dari air dan sempurna dengan asam asetat dan asam
membentuk produk turunan asetil dari steroid. sulfat pekat membentuk asam 3-aseto-5-
Larutan ditutup dengan alumunium kolesterol sulfunat (17.10)
foil agar tidak ada penyerapan cahaya oleh
kolesterol sebelum kolesterol diukur dengan Penentuan panjang gelombang
spektrofotometri Visibel karena hal ini maksimum
Panjang gelombang maksimal yang
tentunya dapat mempengaruhi serapan cahaya
diperoleh 668 nm. Hal ini sesuai dengan
pada saat pengukuran sehingga turut literatur yang menyebutkan bahwa panjang
mempengaruhi hasil pengukuran(15). gelombang maksimum dari larutan
Larutan tersebut kemudian didiamkan kolesterol yang direaksikan dengan dengan
ditempat yang gelap terlindung dari cahaya asam asetat anhidrat dan asam sulfat pekat
matahari karena larutan kolesterol bersifat adalah 668 nm(10).
12. Mayasari, U. & Laoli, M.T., 2018, Perhitungannya, Review Artikel Majalah
Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Ilmu Kefarmasian
Fitokimia Daun Jeruk Lemon (Citrus 19. Aprilia Fajrin., 2010, Aktivitas Ekstrak
limon (L.) Burm.F.), Klorofil Etanol Ketan Hitam untuk Menurunkan
13. Amin, M. S., 2015, Studi In-vitro ; Efek Kadar Kolesterol, Jurnal Farmasi
Antikolesterol dari Ekstrak Metanol Indonesia 5 (2).
Buah Parijoto (Medinilla speciosa 20. Smith and Adanlawo., 2013, Tissue lipid
Blume) Terhadap Kolesterol Total, profile of rats administered saponin ex
Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, tract from the root of bitter kola, ad
Jakarta. vances in biochemistry
14. Rowe, Raymond C, dkk., 2009, 21. Kamesh, Venkatakrishnan and
Handbook of Pharmaceutical Thangarajan Sumathi., 2012, Anti
Excipients, 6th Ed. Pharmaceutical hypercholestrolemic effect of Bacopa
Press, USA monniera Linn. On highcholestrol diet
15. Murray,Robert K., et al., 2003, Biokimia induced hypercholestrolemia in rats,
Harper ed. 25, EGC, Jakarta Asian Pasific Journal of Tropical
16. Ingrid, Lily Fathrah., 2018, Activity Test medicine 5 (12): 949-955.
of Suji Leaf Extract (Dracaena 22. Adeneye AA, Olagunju JA., 2009,
angustifolia Roxb.) on in vitro Preliminary hypoglycemic and
cholesterol lowering, Jurnal Kimia hypolipidemic activities of the
Sains dan Aplikasi 21 (2). aqueousseed extract of Carica papaya
17. Situmorang, Manihar., 2012, Kimia Linn, in wistar rats, Biology and
Lingkungan, FMIPA UNIMED, Medan. Medicine 1 (1): 1-10.
18. Harmita., 2004, Petunjuk Pelaksanaan
Validasi Metode dan Cara