Anda di halaman 1dari 9

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 183-191, 2020 p-ISSN.

2443-115X
e-ISSN.2477-1821

AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL
EKSTRAK ETANOL BUAH KIWI HIJAU (Actinidia deliciosa)
Submitted : 05 Mei 2020
Edited : 22 Desember 2020
Accepted : 29 Desember 2020

Novena Yety Lindawati, Desi Widya Ningsih

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional


Jl. Solo-Baki, Kwarasan, Sukoharjo, Jawa Tengah
Email : novena_yl@yahoo.com, desiwidya16@gmail.com

ABSTRACT
Disease in the liver caused by hypercholesterolemia is fatty liver. Fatty liver is one of
the damages to the liver, a condition in which the liver experiences fat accumulation. Green
kiwifruit (Actinidia deliciosa) is a plant that contains a lot of flavonoid compounds can be used
as cholesterol-lowering. Flavonoids are able to release cholesterol found in the walls of blood
vessels and organs in the body. The purpose of this study was to determine the presence or
absence of anticholesterol activity and EC50 values in ethanol extracts of green kiwifruit
(Actinidia deliciosa) with a concentration series of 2.5; 5.0; 7.5; 10.0; 12.5 ppm. Ethanol
extract of green kiwifruit was tested for active substance content and quantitative analysis using
UV-Vis spectrophotometry method at a wavelength of 668 nm and operating time of 15 minutes.
The results showed ethanol extract of green kiwifruit contains phenols, flavonoids, saponins,
vitamin C which can reduce cholesterol levels with an average EC50 value of 7.3 ppm with a
coefficient of variation value of 1.12%.

Keywords : Cholesterol, Extract, Green kiwifruit (Actinidia deliciosa), EC50.

PENDAHULUAN hati/fatty liver. Perlemakan hati merupakan


Kolesterol adalah salah satu komponen salah satu kerusakan pada hati, suatu keadaan
lemak yang dibutuhkan tubuh dan berperan yang mana hati mengalami penimbunan
dalam pembentukan hormon, anak ginjal, lemak. Perlemakan hati ini sering berpotensi
testis, dan ovarium. Secara normal, kolesterol menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis
diproduksi tubuh dalam jumlah yang tepat, hati(2).
tetapi dapat meningkat jumlahnya karena Buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa)
penambahan makanan yang berasal dari adalah tanaman yang banyak mengandung
lemak hewani. Kolesterol dalam tubuh senyawa fitokimia seperti flavonoid, dan
terutama diperoleh dari hasil sintesis di hati(1). quinone, vitamin dan juga mineral(3).
Hiperkolesterol adalah keadaan dimana kadar Senyawa flavonoid dapat digunakan sebagai
kolesterol dalam tubuh melebihi keadaan penurun kolesterol. Flavonoid mampu
normal. melunturkan kolesterol yang terdapat pada
Keadaan ini dapat meningkatkan risiko dinding pembuluh darah dan organ didalam
terkena beberapa penyakit salah satunya tubuh(4).
penyakit hepar. Faktor penyebab Senyawa fenolik, flavonoid, dan
hiperkolesterol diantaranya faktor keturunan, steroid dapat mempengaruhi aktivitas
konsumsi makanan tinggi lemak, kurang penurunan kadar kolesterol didalam tubuh
olahraga, kebiasaan merokok. (5)
. Buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa)
Penyakit di hepar yang disebabkan memiliki aktivitas antioksidan sebesar 7,2
oleh hiperkolesterol adalah pelemakan

183 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 183-191, 2020 NOVENA YETY LINDAWATI

ppm, senyawa flavonoid, senyawa fenolik, deliciosa) dipotong tipis untuk memperluas
klorofil, dan vitamin C yang tinggi(6). permukaan buah kiwi hijau (Actinidia
Tujuan penelitian ini untuk deliciosa) pada saat dikeringkan. Buah kiwi
mengetahui aktivitas antikolesterol pada hijau (Actinidia deliciosa) yang telah
ekstrak etanol buah kiwi hijau (Actinidia dipotong dikeringkan pada suhu 40˚C sampai
deliciosa) dalam nilai EC50 dengan metode kering. Buah kiwi hijau yang sudah kering
Liebermann-Burchard. diblender sampai halus kemudian diayak dan
diperoleh simplisia buah kiwi hijau.

METODE PENELITIAN Pembuatan Ekstrak Kental


Teknik Pengumpulan Data Serbuk yang didapat ditimbang
Bahan yang digunakan adalah serbuk sebanyak 100,0 gram kemudian dimasukkan
buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa), etanol dalam bejana tertutup dimaserasi
70%, kloroform, FeCl3 1%, serbuk logam Mg, menggunakan etanol 70 % sebanyak 7,5
HCl Pekat, amil alkohol, NaOH 10%, FeSO4, bagian cairan penyari yaitu 750,0 ml etanol
HCl 2N, NaCl 2%, asam asetat anhidrat, asam 70 %. Perendaman dilakukan selama 5 hari
sulat pekat, baku kolesterol merck. dan dilakukan pengadukan secara konstan,
Alat yang digunakan dalam penelitian setelah 5 hari di saring menggunakan kain
ini adalah alat–alat gelas seperti gelas beker, flannel dan kertas saring. Ampas di sari
pipet volume, tabung reaksi dan labu ukur kembali dengan etanol 70 % sebanyak 2,5
(pyrex), nampan, blender (Philips), bejana, bagian penyari yaitu 250,0 ml etanol 70 %.
sotel, corong plastik, ayakan, cawan porselen, Perendaman dilakukan selama 2 hari
waterbath, rotary evaporator, timbangan disertai dengan pengadukan secara konstan
elektrik (Ohaus pioneer), spektrofotometer dan disaring dengan kain flannel dan kertas
UV-VIS (Shimadzu UV mini-1240), kuvet saring. Filtrat dienapkan selama 1 hari untuk
Hellma Analytic type No 100.600 QG Light memisahkan endapan(7). Filtrat yang didapat
path lotum oven, kertas saring, kain flanel, diuapkan dengan menggunakan rotary
alumunium foil. evaporator, pada suhu 50˚C hingga diperoleh
ekstrak cair dan diuapkan dengan waterbath
Prosedur Penelitian sampai diperoleh ekstak kental. Pembuatan
Pembuatan Simplisia ekstrak direplikasi sebanyak tiga kali(8).
Populasi pada penelitian ini adalah
buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa) yang Uji Kandungan Zat Aktif Ekstrak
digunakan didapatkan dari Pasar Gede Buah Kiwi Hijau (Actinidia deliciosa)
Surakarta. Pengambilan sampel pada Identifikasi Fenol
penelitian ini dilakukan dengan teknik simple Ekstrak kentak ditambah 1,0 ml larutan
random sampling diambil dari lima pedagang FeCl3 1 %. Hasil positif mengandung
di Pasar Gede. Identifikasi dan determinasi senyawa fenol akan menimbulkan warna
buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa) hijau, merah, ungu, biru, atau hitam yang
dilakukan di Balai Besar Penelitian dan kuat(9).
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional (B2P2TOOT).
Simplisia dibuat dengan dengan Identifikasi
cara mengumpulan buah kiwi hijau Flavonoid
(Actinidia deliciosa) yang diperoleh dari Ekstrak kental 2,0 ml ditambahkan
lima pedagang di Pasar Gede Surakarta. etanol 95%, kemudian ditambahkan 10,0 ml
Pembuatan simplisia dengan cara disortasi HCl pekat dan ditambahkan 0,1 g serbuk
untuk memisahkan dari buah yang busuk Mg positif flavonoid ditandai dengan larutan
kemudian buah kiwi hijau (Actinidia berwarna kuning(10).

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 184


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 183-191, 2020 NOVENA YETY LINDAWATI

Identifikasi steroid dan triterpenoid Penentuan Panjang Gelombang


Pemeriksaan steroid dan triterpenoid Maksimum
dilakukan dengan reaksi Lieberman- Penentuan panjang gelombang
Burchard. Sebanyak 1,0 ml sampel maksimum dapat ditentukan dengan
ditambahkan kloroform, kemudian spektrofotometri UV-Vis dari larutan standar
ditambahkan asam asetat anhidrida dan kolesterol dengan konsentrasi 100 ppm.
beberapa tetes asam sulfat pekat. Hasil uji Larutan baku kolesterol 1000 ppm diambil
positif untuk triterpenoid bila terbentuk warna sebanyak 0,5 ml dalam labu ukur 5,0 ml
hijau gelap. Hasil uji positif untuk steroid bila ditambah dengan kloroform sampai tanda
terbentuk warna merah muda atau merah(11). batas.
Larutan direaksikan dengan asam
Identifikasi vitamin C asetat anhidrat 2,0 ml dan 0,1 ml H2SO4
Ektrak kental ditambah 2 tetes NaOH pekat dalam tabung reaksi yang lapisan luar
10% dan 2,0 ml FeSO4, campuran akan tabung ditutup dengan alumunium foil untuk
menghasilkan larutan kuning hingga orange melindungi dari cahaya, kemudian didiamkan
jika mengandung vitamin C(10). selama waktu operating time. Pengukuran
menggunakan spektrofotometer UV-Vis
Identifikasi saponin dengan panjang gelombang 600-
Sebanyak 0,5 gram ekstrak dimasukkan 750 nm(13).
ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 10,0
ml air panas, dinginkan kemudian dikocok Pembuatan Kurva Baku
kuat-kuat selama 10 detik, jika terbentuk buih Larutan baku kolesterol konsentrasi
1000 ppm dibuat 5 seri konsentrasi yaitu
yang stabil selama tidak kurang dari 10 menit
diambil dari larutan induk tersebut sebanyak
setinggi 1-10 cm. Penambahan 1 tetes asam
0,3; 0,35; 0,4; 0,45; dan 0,5 ml kemudian
klorida 2N buih tidak hilang(12). ditambah dengan kloroform masing-masing
hingga volume 5,0 ml dalam labu ukur
Analisis Kuantitatif Ekstrak Buah Kiwi sehingga dihasilkan masing-masing larutan
Hijau dengan konsentrasi 60, 70, 80, 90, dan 100
Pembuatan Larutan Baku Kolesterol ppm.
Larutan induk kolesterol dibuat dengan Masing-masing larutan tersebut
konsentrasi 1000 ppm yaitu dengan cara dihomogenkan dalam tabung reaksi,
melarutkan 100,0 mg serbuk kolesterol dalam kemudian ditambahkan asam asetat anhidrat
100,0 ml kloroform diaduk hingga larut. 2,0 ml dan 0,1 ml H2SO4 pekat, lapisan luar
tabung ditutup menggunakan alumunium foil
Penentuan Operating Time untuk melindungi dari cahaya dan didiamkan
Penentuan operating time selama waktu operating time dan diukur
menggunakan konsentrasi 100 ppm dapat absorbansinya dengan menggunakan panjang
ditentukan dengan cara diambil 0,5 ml larutan gelombang maksimumnya. Kemudian dibuat
induk kolesterol 1000 ppm lalu ditambah kurva hubungan antara konsentrasi dengan
dengan kloroform dalam labu ukur 5,0 ml absorbansi(13).
sampai tanda batas.
Larutan direaksikan dengan asam asetat Penentuan Penurunan Kolesterol dari
anhidrat 2,0 ml dan 0,1 ml H2SO4 dalam Ekstrak Buah Kiwi Hijau (Actinidia
tabung reaksi. Absorbansi diukur tiap 1 menit deliciosa)
Seri konsentrasi 2,5 ; 5,0 ; 7,5 ; 10,0
mulai dari menit ke-0 hingga menit ke-30
menggunakan panjang gelombang maksimal dan 12,5 ppm dari konsentrasi 1000 ppm
ekstrak etanol buah kiwi hijau (Actinidia
secara teoritis 668 nm untuk deteksi(10).
deliciosa) dalam kloroform. Masing-masing
Waktu pengukuran yang stabil diperoleh dari
konsentrasi diambil 5,0 ml dimasukkan dalam
hubungan antara waktu pengukuran dengan
tabung reaksi, kemudian ditambahkan dengan
absorbansi larutan(13).

185 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 183-191, 2020 NOVENA YETY LINDAWATI

5,0 ml baku kolesterol dengan konsentrasi HASIL DAN PEMBAHASAN


200 ppm dalam kloroform. Campuran Penyiapan Sampel Buah Kiwi Hijau
tersebut diambil 5,0 ml, kemudian ditambah (Actinidia deliciosa)
2,0 ml asam asetat anhidrat dan 0,1 ml H2SO4 Sampel yang digunakan pada
pekat. Larutan didiamkan di tempat gelap penelitian ini yaitu buah kiwi hijau (Actinidia
selama waktu operating time hingga deliciosa). Hasil determinasi dapat diketahui
terbentuk perubahan warna menjadi hijau. bahwa buah kiwi hijau segar yang digunakan
Penelitian dilakukan untuk masing-masing memiliki spesies Actinidia deliciosa
ekstrak buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa) (A.Chev.) C.F.Liang & A.R.Ferguson
yang diperoleh, hasil warna yang diperoleh dengan sinonim Actinidia latifolia var.
dibaca dengan spektrofotometer UV-Vis pada deliciosa A.Chev. dalam familia
Actinidiaceae.
panjang gelombang maksimumnya(13).
Sampel buah kiwi hijau (Actinidia
Larutan blangko yang digunakan
deliciosa) didapat dari Pasar Gede Surakarta
adalah 5,0 ml kloroform ditambah 2,0 ml
untuk mewakili populasi yang sama.
asam asetat anhidrat dan 0,1 ml H2SO4 pekat.
Pengambilan sampel dilakukan di lima
Kontrol negatif yang digunakan berupa 5,0 ml
pedagang buah kiwi hijau (Actinidia
larutan kolesterol 200 ppm dalam kloroform
deliciosa) yang ada di Pasar Gede, Surakarta.
ditambah 2,0 ml asam asetat anhidrat dan 0,1
Sampel buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa)
ml H2SO4 pekat(13).
yang didapat kemudian disortasi dan
Presentase kadar penurunan kolesterol dibersihkan bulunya yang bertujuan untuk
menggunakan rumus berikut : memisahkan cemaran dan kotoran dari buah
tersebut.
Sampel buah kiwi hijau (Actinidia
deliciosa) kemudian dicuci untuk
membersihkan kotoran yang melekat pada
Keterangan : buah dan dipotong-potong lalu dikeringkan
A = % penurunan kolesterol dengan oven pada suhu 40oC selama 4 hari.
B = Absorbansi baku + sampel Tujuan dari pengeringan untuk mengurangi
C = Absorbansi kontrol (baku) kadar air sehingga proses pembusukan dapat
terhambat, tidak mudah rusak dan dapat
Nilai EC50 dihitung dari kurva regresi disimpan dalam waktu yang lama.
linier antara konsentrasi larutan uji dari Sampel buah kiwi hijau (Actinidia
ekstrak etanol buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa) dibuat serbuk dengan cara
deliciosa) dengan presentase kadar penurunan diblender yang bertujuan untuk memperluas
kolesterol, yaitu : permukaan sel sampel. Hal ini akan
memperbesar terjadinya kontak antara
partikel simplisia dengan cairan penyari yang
selanjutnya dapat memperbesar efek
ekstraksi sehingga dengan ukuran serbuk
yang halus, diharapkan luas permukaan
Keterangan : kontak dengan cairan penyari akan semakin
y = % penurunan kolesterol besar sehingga senyawa yang terkandung
x = konsentrasi sampel dalam sampel mudah ditarik oleh pelarut
a = intercept pada saat proses ekstraksi. Pada dasarnya,
b = slope/harga kemiringan kurva
semakin halus serbuk maka akan semakin
banyak permukaan serbuk yang bersentuhan
dengan cairan penyari sehingga proses
penyarian akan lebih maksimal.

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 186


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 183-191, 2020 NOVENA YETY LINDAWATI

Serbuk buah kiwi hijau (Actinidia didesak keluar. Penggunaan etanol 70%
deliciosa) yang didapat kemudian diayak bersifat universal yaitu dapat melarutkan
dengan ayakan 40 mesh yang bertujuan untuk berbagai macam kandungan zat aktif. Etanol
mendapatkan serbuk simplisia yang paling 70% masih mengandung air sehingga
halus. Serbuk simplisia buah kiwi hijau flavonoid dapat tertarik pada cairan
(Actinidia deliciosa) dari masing- masing penyari(10).
pengeringan diambil sebesar 20,0 gram Prinsip rotary evaporator untuk
sebanyak lima, kemudian dihomogenkan memisahkan cairan penyari dengan
menjadi 100,0 gram serbuk simplisia buah penguapan dan vakum destilasi sehingga
kiwi hijau (Actinidia deliciosa) dan penurunan tekanan atmosfer akan
diekstraksi menggunakan metode maserasi. mengakibatkan cairan penyari lebih cepat
Hal ini dilakukan untuk menghindari variasi menguap, keuntungan rotary evaporator
kandungan metabolit sekunder dalam yaitu tidak mengakibatkan kerusakan
tanaman supaya didapatkan hasil yang senyawa karena suhu yang tinggi.
homogen. Hasil organoleptis dari ekstrak buah
kiwi hijau (Actinidia deliciosa) yaitu berupa
Pembuatan Ekstrak Buah Kiwi Hijau ekstrak kental, berwarna merah kecoklatan,
(Actinidia deliciosa) dan berbau khas. Hasil rendemen ekstrak
Proses penyarian pada sampel buah etanol buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa)
kiwi hijau (Actinidia deliciosa) menggunakan pada penelitian ini sebesar 68,98 %, 59,20
metode maserasi. Metode ini digunakan %, dan 65,80 % dari masing-masing ekstrak.
karena mudah dilakukan, alat yang sederhana
dan tidak mengakibatkan kerusakan senyawa
Uji Kandungan Zat Aktif Ekstrak
tertentu karena tidak menggunakan
Buah Kiwi Hijau (Actinidia deliciosa)
pemanasan, kemudian sebanyak 100,0 gram Uji kandungan zat aktif dilakukan
serbuk buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa) untuk mengetahui senyawa aktif yang
diekstraksi. Pengekstraksian dilakukan terkandung dalam ekstrak buah kiwi hijau
sebanyak tiga kali. (Actinidia deliciosa). Uji kandungan zat aktif
Ekstraksi bertujuan untuk mengambil yang diuji pada ekstrak etanol buah kiwi
zat aktif dalam bahan alam dengan bantuan hijau (Actinidia deliciosa) pada penelitian ini
pelarut yang sesuai. Pada metode maserasi adalah fenol, flavonoid,
digunakan etanol 70% sebagai pelarutnya. saponin, steroid, triterpenoid, dan
Pelarut yang tidak berwarna (bening) akan vitamin C.
menembus dinding sel dan masuk ke dalam Hasil uji kandungan zat aktif ekstrak
rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat buah kiwi hijau pada tabel 1 menunjukkan
aktif akan larut karena adanya perbedaan
bahwa ekstrak buah kiwi hijau mengandung
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam
senyawa fenol, flavonoid, vitamin C, dan
sel dengan diluar sel, maka zat larutan akan
saponin.

Tabel 1. hasil kandungan zat aktif ekstrak buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa)

187 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 183-191, 2020 NOVENA YETY LINDAWATI

Prinsip analisis kuantitatif ekstrak buah fotodegradasi tidak stabil terhadap cahaya.
kiwi hijau dengan metode Liebermann- Larutan yang telah didiamkan hingga
Burchard terbentuk kompleks larutan berwarna hijau
Pengukuran aktivitas penurunan kemudian dibaca serapannya dengan
kolesterol dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri Visibel dengan panjang
spektrofotometer UV-Visibel. Pengukuran gelombang 668 nm.
penurunan kolesterol bertujuan untuk Spektrofotometri UV-Visibel
mengetahui kemampuan suatu senyawa digunakan karena hasil dari reaksi antara
sebagai penurun kolesterol. Metode larutan uji dengan asam asetat anhidrat dan
Lieberman Burchard adalah pembentukan asam sulfat pekat akan terbentuk warna yang
kompleks warna tertentu dengan beberapa berwarna hijau yang dapat diukur serapannya
reagen yang menyerap cahaya pada panjang dengan menggunakan spektrofotometer
gelombang Visibel, sehingga dengan visibel. Reaksi kolesterol dengan asam sulfat
mengetahui nilai absorbansi dari suatu sampel dan asetat anhidrat anhidrat ditunjukkan pada
pada suatu panjang gelombang tertentu, maka gambar dibawah.
akan dapat di tentukan kadar kolesterolnya.
Metode ini dipilih karena prosedur
pengerjaannya sederhana, cepat, sensitif,
mudah dan hanya membutuhkan sampel yang
sedikit.
Metode Lieberman Burchard
merupakan metode yang sangat spesifik untuk
menganalisis secara kuantitatif kolesterol
yang merupakan senyawa golongan steroid. Reaksi kolesterol dengan asam sulfat dan
asam asetat asetat anhidrat(16)
Kloroform digunakan untuk melarutkan baku Langkah–langkah analisis
kolesterol karena kolesterol mempunyai sifat dilakukan dengan cara menentukan :
larut dalam pelarut non polar yaitu 4,5 bagian Penentuan operating time
kloroform (14). Reaksi yang terjadi dalam Penentuan operating time dengan
proses ini harus bebas dari air karena konsentrasi 100 ppm dilakukan pertama
keberadaan air mempengaruhi proses dan kali pada analisis kuantitatif penurunan
membuat senyawa yang terbentuk menjadi kolesterol. Penentuan operating time
tidak stabil. dilakukan untuk mengetahui waktu yang
Metode Lieberman Burchard dibutuhkan suatu senyawa untuk mencapai
menggunakan pereaksi asam asetat anhidrat reaksi yang stabil yang ditandai dengan
dan asam sulfat pekat. Penambahan asam absorbansi yang stabil. Operating time yang
asetat anhidrat bertujuan untuk digunakan pada penelitian ini pada menit
menghilangkan kandungan air dan ke-15. Kolesterol bereaksi secara stabil dan
memastikan sistem terbebas dari air dan sempurna dengan asam asetat dan asam
membentuk produk turunan asetil dari steroid. sulfat pekat membentuk asam 3-aseto-5-
Larutan ditutup dengan alumunium kolesterol sulfunat (17.10)
foil agar tidak ada penyerapan cahaya oleh
kolesterol sebelum kolesterol diukur dengan Penentuan panjang gelombang
spektrofotometri Visibel karena hal ini maksimum
Panjang gelombang maksimal yang
tentunya dapat mempengaruhi serapan cahaya
diperoleh 668 nm. Hal ini sesuai dengan
pada saat pengukuran sehingga turut literatur yang menyebutkan bahwa panjang
mempengaruhi hasil pengukuran(15). gelombang maksimum dari larutan
Larutan tersebut kemudian didiamkan kolesterol yang direaksikan dengan dengan
ditempat yang gelap terlindung dari cahaya asam asetat anhidrat dan asam sulfat pekat
matahari karena larutan kolesterol bersifat adalah 668 nm(10).

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 188


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 183-191, 2020 NOVENA YETY LINDAWATI

Pembuatan kurva baku dan 12,5 ppm yang menunjukkan semakin


Koefisien korelasi (r) dari kurva besar konsentrasi sampel ekstrak etanol buah
kalibrasi larutan baku kolesterol sebesar r = kiwi hijau (Actinidia deliciosa) maka persen
0,999 dengan nilai a = 0,0304 dan nilai b = penurunan kolesterol yang dihasilkan
0,0053 sehingga diperoleh persamaan linier y semakin tinggi.
= 0,0053x – 0,0304. Koefisien korelasi inilah Nilai EC50 (Effective Concentration)
yang digunakan untuk mengetahui linearitas merupakan nilai untuk menggambarkan
suatu metode analisis, dimana a merupakan besarnya konsentrasi suatu metabolit yang
intersep kurva, yaitu titik potong kurva pada diperlukan untuk menurunkan kadar
sumbu y dan b adalah slope/kemiringan kolesterol sebanyak 50% dari kadar total
kurva. kolesterol awal. Nilai EC50 didapatkan dengan
Hasil linearitas yang baik diperoleh persamaan regresi linier yang menyatakan
jika nilai koefisien regresi mendekati 1. Harga hubungan antara konsentrasi ekstrak etanol
koefisien korelasi (r) yang ideal apabila buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa) (x)
mendekati -1 atau +1 menyatakan hubungan dengan persen penurunan kadar kolesterol
yang linear antara konsentrasi dengan serapan rata-rata (y) dari seri pengukuran sampel.
yang dihasilkan dengan arti peningkatan nilai Nilai EC50 yang diperoleh dari
absorbansi analit berbanding lurus dengan penelitian uji potensi antikolesterol pada
peningkatan konsentrasinya. Semakin besar ekstrak etanol buah kiwi hijau (Actinidia
nilai koefisien korelasi yang didapat semakin deliciosa) yaitu 7,4 ppm, 7,3 ppm, dan 7,2
besar kelinearan yang didapat. Kisaran kerja ppm. Rata–rata nilai EC50 ekstrak etanol buah
yang dihasilkan menunjukkan kondisi kerja kiwi hijau sebesar 7,3 ppm.
yang linear yang sesuai dengan hukum Koefisien variasi merupakan suatu
Lambert Beer. koefisien yang digunakan untuk mengetahui
kesesuaian hasil analisis satu dengan hasil
Hasil pengukuran penurunan kolesterol
analisis lain dari suatu seri pengukuran.
dari ekstrak buah kiwi hijau
Pada tabel 2 hasil penurunan kolesterol Kriteria nilai KV yang baik yaitu 2 % atau
ekstrak buah kiwi menunjukkan persen kurang(18). Nilai KV dari penelitian ini sebesar
penurunan kolesterol pada ekstrak etanol 1,12 %, yang menunjukkan bahwa nilai KV
buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa) dengan kurang dari 2 %. Hal tersebut menunjukkan
tiga replikasi disertai nilai EC50 dalam lima bahwa data diperoleh dengan tingkat
seri konsentrasi yaitu 2,5 ; 5,0 ; 7,5 ; 10,0 ketelitian kerja yang baik.

Tabel 2. Hasil penurunan kolesterol ekstrak buah kiwi

189 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 183-191, 2020 NOVENA YETY LINDAWATI

Ekstrak buah kiwi hijau menurunkan DAFTAR PUSTAKA


kadar kolesterol disebabkan oleh adanya 1. Murray, R. K., Granner D.,and
kandungan senyawa metabolit sekunder Rodwell V.W., 2013, Biokimia
seperti fenol, flavonoid, saponin dan vitamin Harper, Buku Kedokteran EGC,
C. Flavonoid yang terkandung dalam ekstrak Jakarta
buah kiwi hijau menurunkan kadar kolesterol 2. Ardjoni., 2007, Berikan Perhatian
dengan menghambat kerja enzim 3-hidroksi Pada Hati Anda, Diakses tanggal 13
3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Agustus 2010
Co-A reduktase). 3. Shastri, K. V., Bhatia, V., Parikh, P. R.,
dan Chaphekar, V. N., 2012, Actinidia
Enzim ini berfungsi sebagai Deliciosa: A Review, International
pengkatalis dalam pembentukan kolesterol Journal of Pharmaceutical Sciences and
dan meningkatkan aktivitas Lechitin Research 3 (10): 3543-3549.
Cholesterol Acyl (LCAT) yang merupakan 4. Nalole, Martianty., 2009, Pembelajaran
enzim yang dapat mengkonversi kolesterol Melalui Pendekatan Realistik, Diakses
pada tanggal 12 Maret 2012
bebas menjadi ester kolesterol yang lebih
5. Nadhilah dan Bachmid., 2015, Uji
hidrofobik, sehingga ester kolesterol dapat Aktivitas Antikolesterol Ekstrak Etanol
berikatan dengan partikel inti lipoprotein Daun Patikan Emas (Euphorbia
untuk membentuk HDL baru yang dapat prunifolia Jacq.) pada Tikus Wistar yang
meningkatkan kadar HDL serum(19). Reaksi Hiperkolesterolemia, Jurnal MIPA
kimia antara kolesterol dengan flavonoid akan UNSRAT Online, 4, 1, pp. 29-
terjadi ikatan yang paling kuat pada gugus 35Sutjiatmo, A. B., Sukandar, E. Y.,
hidroksil posisi 3-4. Gugus hidroksil yang Sinaga, R., Hernawati, R., dan Vikasari,
S. N., 2013, Efek Antikolesterol Ekstrak
terdapat pada struktur kolesterol bereaksi Etanol Daun Cerme (Phyllanthus acidus
dengan gugus keton pada struktur flavonoid (L.) Skeels) Pada Tikus Wistar Betina,
(16)
. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi 4 (1).
Kemampuan penurunan kolesterol dari 6. Inggrid,H.M., dan Santoso. H., 2014,
ekstrak etanol buah kiwi hijau selain dari Ekstraksi Antioksidan Dan Senyawa
kandungan flavonoid juga dari senyawa Aktif Dari Buah Kiwi (Actinidia
fenolik, saponin, dan vitamin C. Saponin deliciosa), skripsi, Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat,
dapat menurunkan level serum kolesterol
Universitas Katolik Parahyangan,
dengan daya pengikatan antara saponin Bandung.
dengan kolesterol(20). Saponin bekerja dengan 7. Depkes., 1986, Sediaan Galenik,
mengendapkan kolesterol dan bercampur Departemen Kesehatan Republik
dalam sirkulasi entero hepatik asam empedu Indonesia, Jakarta
yang dapat membuat penyerapan kolesterol 8. Meila, O., Noraini., 2017, Uji Aktivitas
Antidiabetes dari Ekstrak Metanol Buah
pada usus terganggu(20). Aktivitas
Kiwi (Actinidia deliciosa) melalui
antikolesterol dari saponin juga dapat melalui Penghambatan Aktivitas α-
penghambatan reaksi oksidasi kolesterol Glukosidase, Jurnal Farmasi Galenika
LDL. Adanya hambatan reaksi oksidari rekasi (Galenika Journal of Pharmacy) 3 (2):
LDL akan dapat menurunkan kadar kolesterol 132 – 137.
dalam darah (21). 9. Harborne, JB., 1987, Metode Fitokimia,
ITB, Bandung.
SIMPULAN 10. Ingrid, Mufti Ali., 2017, Uji Aktivitas
Hasil penelitian yang telah dilakukan Antikolesterol Ekstrak Etanol Daun
Binahong (Anredera Cordifolia (Ten)
menunjukkan ekstrak etanol buah kiwi hijau
Steenis) Secara In Vitro, Jurnal Ilmiah
(Actinidia deliciosa) memiliki potensi Kesehatan 9 (1).
sebagai antikolesterol dengan nilai EC50 11. Ciulei, J., 1984, Methodology for
sebesar 7,3 ppm dengan nilai KV 1,12 %. Analysis of Vegetables and Drugs,
Faculty of Pharmacy. Pp, Bucharest

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 190


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(2), 183-191, 2020 NOVENA YETY LINDAWATI

12. Mayasari, U. & Laoli, M.T., 2018, Perhitungannya, Review Artikel Majalah
Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Ilmu Kefarmasian
Fitokimia Daun Jeruk Lemon (Citrus 19. Aprilia Fajrin., 2010, Aktivitas Ekstrak
limon (L.) Burm.F.), Klorofil Etanol Ketan Hitam untuk Menurunkan
13. Amin, M. S., 2015, Studi In-vitro ; Efek Kadar Kolesterol, Jurnal Farmasi
Antikolesterol dari Ekstrak Metanol Indonesia 5 (2).
Buah Parijoto (Medinilla speciosa 20. Smith and Adanlawo., 2013, Tissue lipid
Blume) Terhadap Kolesterol Total, profile of rats administered saponin ex
Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, tract from the root of bitter kola, ad
Jakarta. vances in biochemistry
14. Rowe, Raymond C, dkk., 2009, 21. Kamesh, Venkatakrishnan and
Handbook of Pharmaceutical Thangarajan Sumathi., 2012, Anti
Excipients, 6th Ed. Pharmaceutical hypercholestrolemic effect of Bacopa
Press, USA monniera Linn. On highcholestrol diet
15. Murray,Robert K., et al., 2003, Biokimia induced hypercholestrolemia in rats,
Harper ed. 25, EGC, Jakarta Asian Pasific Journal of Tropical
16. Ingrid, Lily Fathrah., 2018, Activity Test medicine 5 (12): 949-955.
of Suji Leaf Extract (Dracaena 22. Adeneye AA, Olagunju JA., 2009,
angustifolia Roxb.) on in vitro Preliminary hypoglycemic and
cholesterol lowering, Jurnal Kimia hypolipidemic activities of the
Sains dan Aplikasi 21 (2). aqueousseed extract of Carica papaya
17. Situmorang, Manihar., 2012, Kimia Linn, in wistar rats, Biology and
Lingkungan, FMIPA UNIMED, Medan. Medicine 1 (1): 1-10.
18. Harmita., 2004, Petunjuk Pelaksanaan
Validasi Metode dan Cara

191 AKADEMI FARMASI SAMARINDA

Anda mungkin juga menyukai