Abstrak
SMK didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan dari dunia usaha
akan tenaga kerja yang kompeten baik secara hard skill maupun soft skill. Pemenuhan
tuntutan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah dengan meningkatkan kualitas SMK
dari berbagai aspek. Pada hakekatnya, program dan kegiatan pembangunan pendidikan
kejuruan diorientasikan pada tujuan strategis pembangunan pendidikan menengah
kejuruan yang mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Masih banyak yang harus dibenahi guna memenuhi tuntutan tersebut. Landasan dasar
yang kuat, konsep yang jelas merupakan beberapa hal yang peru dibenahi di dalam
pengembangan pendidikan kejuruan.
Kata Kunci: kejuruan, startegis, renstra, landasan.
1. Pendahuluan
Seiring berkembangnya perekonomian dan teknologi dalam era globalisasi ini semakin
menuntut tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan kompeten di
berbagai sektor usaha, sehingga mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat. Hal
ini menyebabkan perlunya peningkatan kemampuan SDM agar diakui memiliki
kompetensi pada bidangnya masing-masing untuk menghindari marginalisasi tenaga kerja.
Sekolah Menengah Kejuruan didirikan dengan tujuan utama untuk memenuhi tuntutan
tersebut diatas. Akan tetapi dalam proses pelaksanaannya terdapat berbagai kendala.
Kendala tersebut muncul dari berbagai sisi, seperti landasan, konsep, kebijakan, program,
pelaksanaan, dan hasil. Berikut ini kita akan bahas berbagai kendala tersebut.
3. Konsep
Konsep pengembangan pendidikan kejuruan menjelang tahun 2020 menekankan pada
perubahan perubahan mendasar, antara lain sebagai berikut: 1) orientasi pendidikan
kejuruan dikembangkan dari supply driven ke demand-driven; 2) sistem pengelolaan
pendidikan kejuruan berubah dari terpusat menjadi terdesentralisasi; 3) pendekatan
pembelajaran Pendidikan kejuruan bergeser dari pendekatan mata pelajaran menjadi
pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (CBT); 4) pola penyelenggaraan pendidikan
kejuruan yang sangat terstrukturmenjadi lebih feksibel dan permeable.
Rencana Strategis Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2015-2019 disusun
berdasar beberapa paradigma sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Tahun 2015-2019 [4]. Sebagian paradigma bersifat universal, dikenal dan
dipakai berbagai bangsa. Sebagian lagi lebih bersifat nasional, sesuai nilai-nilai dan kondisi
bangsa Indonesia. Rincian paradigma itu adalah sebagai berikut.
1. Pendidikan untuk semua “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan tehnologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia” adalah
amanat konstitusi.
2. Pendidikan harus dapat diakses oleh setiap orang dengan tidak dibatasi oleh usia,
tempat dan waktu. Pemerintah harus menjamin keberpihakan kepada peserta
didik yang memiliki hambatan fisik ataupun mental, hambatan ekonomi dan
sosial, ataupun kendala geografis.
3. Pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan merupakan proses yang berlangsung
seumur hidup, yaitu pembelajaran sejak lahir hingga akhir hayat. Pendidikan
harus diselenggarakan dengan sistem terbuka yang memungkinkan feksibilitas
pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan.
4. Pendidikan sebagai suatu gerakan. Pemerintah memang bertanggung jawab
menyelenggarakan pendidikan yang sebaik-baiknya bagi semua warga negara.
Namun, semua pihak dapat memberi kontribusi dalam penyelenggaraan
pendidikan agar hasilnya menjadi optimal. Penyelenggaraan pendidikan harus
disikapi sebagai suatu gerakan, yang mengintegrasikan semua potensi negeri dan
peran aktif seluruh masyarakat.
5. Pendidikan menghasilkan pembelajar. Penyelenggaraan pendidikan harus
memperlakukan, memfasilitasi dan mendorong peserta didik menjadi subjek
pembelajar mandiri yang bertanggung jawab, kreatif dan inovatif. Pendidikan
diupayakan menghasilkan insan yang suka belajar dan memiliki kemampuan
belajar yang tinggi. Pembelajar akan mampu menyesuaikan diri dan merespon
tantangan baru dengan baik.
6. Pendidikan membentuk karakter. Pendidikan berorientasi pada pembudayaan,
pemberdayaan, pembentukan kepribadian. Kepribadian dengan karakter unggul
yang antara lain bercirikan kejujuran, akhlak mulia, kemandirian, serta kecakapan
hidup.
7. Sekolah yang menyenangkan. Sekolah sebagai satuan pendidikan yang utama
merupakan suatu ekosistem. Suatu tempat yang di dalamnya terjadi hubungan
saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungannya. Sekolah harus
menjadi tempat yang menyenangkan bagi manusia yang berinteraksi di dalamnya,
baik siswa, guru, tenaga pendidik, orang tua siswa dan pelaku lainnya.
8. Pendidikan membangun Kebudayaan. Pendidikan memiliki hubungan yang amat
erat dengan kebudayaan. Sebagian dari paradigma yang disebut di atas
mengandung aspek kebudayaan atau proses budaya. Pendidikan juga pada
dasarnya adalah proses membangun kebudayaan atau membentuk peradaban.
Pada sisi lain, pelestarian dan pengelolaan kebudayaan adalah untuk menegaskan
jati diri dan karakter bangsa Indonesia.
Rencana Strategis Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2015-2019 merupakan suatu
kesinambungan dari pembangunan yang dilakukan pada periode sebelumnya. Sejalan
dengan tema pembangunan pendidikan jangka panjang 2005-2024 [5] , pembangunan SMK
diarahkan pada peningkatan daya saing internasional sebagai pondasi dalam membangun
kemandirian dan daya saing bangsa dalam menghadapi persaingan global ke depan.
4. Hasil
Dengan meningkatnya calon tenaga kerja yang berasal dari SMK, Indonesia tidak saja
mendapat lebih banyak calon tenaga kerja yang berasal dari pendidikan menengah namun
mendapatkan pula calon tenaga kerja yang siap pakai. Namun demikian kinerja
pembangunan tersebut belum membuat Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan berpuas diri karena masih banyak hal yang harus dibenahi dan ditingkatkan ke
depan. Sebenarnya masih banyak yang harus dibenahi untuk memenuhi tuntutan industri,
buruknya proses disebabkan kurang maksimalnya standar-standar yang harus dipenuhi
supaya prosesnya baik dengan harapan lulusanya pun juga baik. peran seserta industri dan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat menentukan pendidikan di indonesia. Di
negara-negara maju pendididkan kejuruan merupakan titik awal revolusi.
5. Daftar Pustaka
[1] Calhoun, C.C dan Finch A.V. (1982). Vocational Education: Concept and Operations.
Belmount California: Wads Worth Publishing Company.
[2, 3] Sonhadji, A. 2014. Manusia, Teknologi, dan Pendidikan Menuju Peradaban Baru.
Malang. Universitas Negeri Malang.
[3] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Rencana Strategis Direktorat
Pembinaan SMK 2015-2019. Jakarta: Kemdikbud.
[4] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan . 2020. Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi 2020-2024. Jakarta: Kemdikbud