Anda di halaman 1dari 6

Kajian Revitalisasi

Pos Kesehatan Dasar Desa Naning

Ditulis Oleh KKN Kebangsaan Ke-X Desa Naning


A. Pendahuluan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan merupakan kegiatan
tahunan yang diadakan oleh Direktorat Belmawa Kemendikbud bekerja
sama dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia dalam rangka
melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian,
dan pengabdian. Mahasiswa peserta KKN Kebangsaan diharapkan dapat
menghasilkan beberapa luaran, salah satunya adalah kajian yang
berdasarkan identifikasi masasalah desa yang dapat diadvokasikan kepada
stakeholder setempat.
KKN Kebangsaan ke-X saat ini dilaksanakan di Kalimantan
Tengah dengan tuan rumah pelaksana yaitu Universitas Palangka Raya.
Terdapat 100 kelompok mahasiswa KKN Kebangsaan ke-X yang disebar
ke Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Salah satu kelompok
KKN Kebangsaan adalah KKN Kebangsaan Desa Naning yang
ditempatkan di Desa Naning, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas,
Provinsi Kalimantan Tengah.
Kelompok KKN Kebangsaan Desa Naning terdiri dari beberapa
perguruan tinggi, meliputi Universitas Palangka Raya, Institut Seni
Indonesia Surakarta, Universitas Islam Negeri Suska Riau, UPN Veteran
Jakarta, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Maritim Raja Ali
Aji.

B. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, tertera bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
masyarakat yang setinggi-tingginya. Setiap orang memiliki hak atas
kesehatan dan setiap orang memiliki hak yang sama dalam memperoleh
akses atas sumber daya di bidang kesehatan. Walaupun demikian, masih
banyak upaya kesehatan yang belum menyentuh masyarakat yang berada
di daerah terpencil, tertinggal, kepulauan, dan perbatasan. Oleh karena itu,
diperlukan adanya Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) agar upaya kesehatan mudah diakses, lebih terjangkau, dan lebih
berkualitas (Kementerian Kesehatan RI, 2012).
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) merupakan salah satu Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa
dalam rangka mendekatkan dan menyediakan pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat desa. Poskesdes dibentuk sebagai upaya untuk
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar setiap hari bagi masyarakat di
desa, serta sebagai sarana untuk mempertemukan upaya masyarakat dan
dukungan pemerintah. Pelayanan Poskesdes meliputi upaya promotif,
preventif, dan kuratif sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan dengan melibatkan kader kesehatan (Kementerian
Kesehatan RI, 2012)
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Poskesdes, terdapat
ruangan-ruangan yang berfungsi sebagai tempat pendaftaran, tempat
tunggu, ruang pemeriksaan, ruang tindakan, ruang rawat inap persalinan,
ruang petugas, tempat konsultasi, tempat obat, ruang laktasi, dan kamar
mandi/toilet. Selain itu, diperlukan juga peralatan-peralatan yang dapat
dilengkapi, meliputi peralatan medis yang disesuaikan dengan kebutuhan
dan jenis pelayanan dan peralatan non-medis yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Pemenuhan peralatan Poskesdes dapat dilaksanakan melalui
pemanfaatan alat yang telah ada, swadaya masyarakat, bantuan
donatur/dunia usaha/swasta, serta oleh Pemerintah Pusat ataupun Daerah
(Kementerian Kesehatan RI, 2012).
Terdapat beberapa peran dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Poskesdes, meliputi
mengembangkan komitmen dan kerja sama tim di tingkat
Kabupaten/Kota, optimalisasi fungsi Puskesmas, optimalisasi fungsi
Rumah Sakit, menyelenggarakan pelatihan bagi petugas dan kader
kesehatan, melakukan advokasi ke berbagai pemangku kepentingan di
tingkat Kabupaten/Kota, bersama Puskesmas melakukan pemantauan,
bimbingan, dan evaluasi teknis, menyediakan dukungan anggaran dan
sumber daya bagi kesinambungan dan kelestarian Poskesdes serta
pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif, memasukkan perencanaan
Poskesdes yang termasuk ke dalam perencanaan pengembangan desa dan
kelurahan siaga aktif, dan membahas perencanaan Poskesdes bersama
dengan Kelompok Kerja Operasional Desa dan Kelurahan siaga aktif di
tingkat Kabupaten/Kota serta pemangku kepentingan (Kementerian
Kesehatan RI, 2012).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), revitalisasi
merupakan proses, cara, ataupun perbuatan untuk menghidupkan atau
menggiatkan kembali. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan, revitalisasi
merupakan upaya untuk meningkatkan nilai lahan/kawasan melalui
pembangunan kembali dalam suatu kawasan yang dapat meningkatkan
fungsi kawasan sebelumnya.
Desa Naning merupakan salah satu desa di Kecamatan Basarang,
Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Desa Naning merupakan
salah satu desa dengan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang cukup jauh
sehingga dibangun Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) sebagai sarana
pelaksanaan pelayanan kesehatan di Desa Naning. Walaupun sudah
tersedia Poskesdes di Desa Naning, namun fasilitas penunjang
pelaksanaan pelayanan kesehatan masih belum optimal. Oleh karena itu,
dibuatlah proposal permohonan revitalisasi Poskesdes di Desa Naning ini
untuk mengatasi hal tersebut.

C. Permasalahan
Poskesdes di Desa Naning merupakan satu-satunya fasilitas
pelaksanaan pelayanan kesehatan di Desa Naning karena belum adanya
fasilitas gedung Posyandu. Berdasarkan hasil dari Musrembangdes Naning
pada tahun 2022, salah satu hal yang diusulkan dalam musyawarah
tersebut merupakan bantuan kegiatan Poskesdes. Bantuan kegiatan yang
diusulkan merupakan biaya pengadaan peralatan Poskesdes dan dana
pemeliharaan Poskesdes.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan tenaga kesehatan
desa dan observasi lapangan, ditemukan beberapa permasalahan dalam
penyelenggaraan kegiatan Poskesdes di Desa Naning. Permasalahan
pertama adalah keadaan kamar mandi dan toilet yang miring, sehingga air
menggenang dan mengganggu sanitasi di kamar mandi dan toilet.
Permasalahan kedua adalah pembiayaan yang masih kurang diperhatikan,
sehingga ada beberapa fasilitas yang disediakan oleh tenaga kesehatan
desa pribadi, salah satunya adalah peralatan dan pelaksanaan kebersihan di
Poskesdes. Permasalahan ketiga adalah masih kurangnya kunjungan
masyarakat ke Poskesdes apabila terdapat adanya permasalahan kesehatan.

D. Analisis

E. Kesimpulan
Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan
Pos Kesehatan Desa, wawancara mendalam tenaga kesehatan desa, dan
observasi lapangan, diperlukan adanya revitalisasi Pos Kesehatan Desa di
Desa Naning sebagai upaya pelaksanaan pelayanan kesehatan di Desa
Naning.

F. Rekomendasi
1. Bersama dengan Puskesmas meninjau langsung keadaan Pos
Kesehatan Desa di Desa Naning.
2. Membuat penelitian mengenai faktor-faktor apa yang mempengaruhi
kunjungan ke Pos Kesehatan Desa di Desa Naning.
3. Menyediakan dana pemeliharaan Pos Kesehatan Desa di Desa Naning.
4. Memperbaiki keadaan kamar mandi dan toilet Pos Kesehatan Desa di
Desa Naning yang kurang baik.
5. Menyediakan sarana dan prasarana medis dan non-medis sesuai
dengan hasil peninjauan langsung keadaan Pos Kesehatan Desa serta
hasil dari Musrembangdes di Desa Naning.

G. Narahubung
Muhamad Adam Eldawan – UPN Veteran Jakarta
081297909599 | muhammadadame@upnvj.ac.id

Anda mungkin juga menyukai