TANAMAN UMBI-UMBIAN
OLEH:
ANWAR
D1 B1 10 136
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang berasal dari
umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu berasal dari benua
Amerika, tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain Afrika,
Madagaskar, India, dan Tiongkok. Ubi kayu berkembang di negara – negara yang terkenal
dengan wilayah pertaniannya ( Purwono, 2009 : 58 ).
Penyebaran tanaman ubi kayu di Nusantara, terjadi pada sekitar tahun 1914 – 1918,
yaitu saat terjadi kekurangan atau sulit pangan. Tanaman ubi kayu dapat tumbuh dengan
baik pada daerah yang memiliki ketinggian sampai dengan 2.500 m dari permukaan laut.
Demikian pesatnya tanaman ubi kayu berkembang di daerah tropis, sehingga ubi kayu
dijadikan sebagai bahan makanan pokok ketiga setelah padi dan jagung. Pada daerah yang
kekurangan pangan tanaman ini merupakan makanan pengganti ( subtitusi ) serta dapat pula
dijadikan sebagai sumber kabohidrat utama. Adapun sentra produksi ubi kayu di Nusantara
adalah Jawa, Lampung, dan NTT ( Sunarto, 2002 : 7 ).
Singkong atau ubikayu merupakan tanaman pangan yang sudah dibudidayakan
sejak lama oleh para petani. Singkong juga dibudidayakan secara luas, hampir disetiap
daerah dengan mudah dapat kita temui tanaman ini. Selain itu singkong juga mudah untuk
dibudidayakan,singkong tidak memerlukan teknologi budidaya yang kompleks. Namun
masih banyak yang membudidayakan singkong ini tanpa mengetahui varietas apa yang
ditanam. Bahkan banyak yang menanam singkong ini dengan bibit yang asal-asalan hanya
mengikuti kebiasaan setempat saja.
Padahal Kementrian Pertanian Republik Indonesia melalui Badan penelitian dan
Pengembangan Pertanian sudah mampu menghasilkan bibit singkong unggul dengan
potensi hasil yang tinggi. Potensi hasilnya rata-rata lebih dari 20 ton per hektar, bahkan ada
yang mencapai lebih dari 100 ton per hektar umbi segar. Namun sayang sekali
sosialisasinya dikalangan petani masih sedikit sekali sehingga petani belum mengetahui
beberapa varietas unggul singkong ini.
Menurut Hilman, dkk. (2004), khusus untuk ubikayu, perannya dalam
perekonomian nasional terus menurun karena dianggap bukan komoditas prioritas sehingga
kurang mendapat dukungan investasi baik dari sisi penelitian dan pengembangan,
penyuluhan, pengadaan sarana dan prasarana, serta dalam pengaturan dan pelayanan.
Akibatnya luas areal panen terus berkurang dan produktivitas tidak meningkat secara nyata.
Salah satunya penyebabnya adalah belum tepatnya teknologi untuk meningkatkan
pendapatan petani ubikayu. Hal ini dikarenakan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia
belum dimanfaatkan secara maksimal dalam pengelolaan usahatani ubi kayu baik di lahan
kering maupun lahan sawah, sehingga produktivitas hasil pertanian masih sangat beragam.
Selain itu juga disebabkan oleh kemampuan masyarakat yang masih beragam dalam
menyesuaikan pola yang sudah dimiliki dengan sumberdaya lahan yang tersedia (Dahlan,
1995).
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui deskripsi ubi kayu dan
jenis-jenis varietas tanaman ubi kayu
Kegunaan dari penulisan Praktikum ini yaitu agra mahasiswa dapat
mendeskripsikan ubi kayu dan jenis-jenis varietas tanaman ubi kayu
II. PEMBAHASAN
Beberapa varietas unggul singkong dan karakteristik varietas unggul ubikayu yang
dilepas Departemen Pertanian diantaranya yaitu:
1. Deskripsi Ubikayu Varietas Adira 1
Nama Varietas : Adira 1
Tahun : 1978
Tetua : Mangi/Ambon
Rataan Hasil : 22 t/ha
Umur tanaman : 7 - 10 bulan
Tinggi batang : 1-2m
Bentuk daun : menjari agak lonjong
Warna pucuk daun : coklat
Daun : merah (bagian atas), merah muda (bagian bawah)
Warna batang muda : hijau muda
Warna batang tua : coklat kuning
Warna kulit umbi : coklat (bagian luar), kuning (bagian dalam)
Warna daging umbi : kuning
Kualitas rebus : baik
Rasa : enak
Kadar tepung : 45 %
Kadar protein : 0,5 % (basah)
Kadar HCN : 27,5 mg
Ketahanan hama : agak tahan tungau merah (Tetranicus bimaculatus)
Ketahanan penyakit : tahan bakteri hawar daun, Pseudiminas solanacearum, dan
Xanthomonas
Manihotis
A. Kesimpulan
Dari enam belas varietas unggul ubikayu yang telah dilepas Departemen Pertanian,
ada empat varietas yang memiliki karakter sesuai dengan kriteria tersebut yaitu : Varietas
Adira-4, Malang-6, UJ-3, dan UJ-5. Adira-4 memiliki kandungan pati 25-30%, tahan
penyakit layu, potensi hasil 25-40 ton/ha dan umurnya 8 bulan. Sedangkan varietas
Malang-6 memiliki kandungan pati 25-32%, potensi hasil 36,4 ton/ha dan agak tahan hama
kutu merah serta mempunyai umur 9 bulan. Varietas UJ-3 memiliki kandungan pati 25-
30%, potensi hasil 30-40 ton/ha, tahan penyakit bakteri dan umur mencapai 8 bulan.
Adapun varietas UJ-5 memiliki kadar pati 20-30%, potensi hasil 25-38 ton/ha, tahan
penyakit bakteri dan mempunyai umur 9-10 bulan.
B. Saran
Kritik dan saran yang sifatnya membangun terkait penulisan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
BPS Sumatera Barat. 2007. Sumatera Barat Dalam Angka 2006/2007. 607 hlm.
Dahlan M., Marsun. 1995. Sumber pertumbuhan produksi dan keunggulan komparatif
jagung di Propinsi Sulawesi Selatan. Balai Penelitian Jagung dan Serealia Lain.