Anda di halaman 1dari 3

KOMUNIKASI LISAN DAN MELALUI

TELEPON (READ BACK)

: /SOP-UKP/
No.Dokumen
PKM-LB/2018
SOP No.Revisi : 00
Tanggal Terbit : 10/02/2018
Halaman : 1/3
UPT.PUSKESMAS Agnes Sintalia Saing
LUBUK BAJA NIP.198101102010012003
1. Pengertian 1. Komunikasi lisan dan komunikasi melalui telepon tentang
peresepan, medikasi, prosedur merupakan perintah pemberian
resep, medikasi dan prosedur secara lisan dan atau melalui telepon
oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Lubuk Baja sesuai dengan
kewenangan dan standar profesinya.
2. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehtana serta memiliki pengetahuan dan atau
ketrampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu, memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehtan
di Puskesmas Lubuk Bajaa yaitu tenaga medis, keperawatan,
kefarmasian, gizi, terapi fisik dan teknisi medis.

2. Tujuan Menjamin keselamatan pasien dengan cara mengurangi kesalahan


interpretasi terhadap perintah pemberian resep, medikasi, prosedur
yang diberikan secara lisan dan atau melalui telepon.

3. Kebijakan SK Kepala UPT. Puskesmas Lubuk Baja Nomor : 047/SK-UKP/PKM-


LB/2018 Tentang Sasaran Keselamatan Pasien, Indikator Prilaku dan
Penetapan Target Indikator di UPT. Puskesmas Lubuk Baja

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 tahun 2014


tentang Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien.

5. Alat dan 1. Formulir Dokumentasi SBAR


Bahan 2. Cap TBK

6. Prosedur 1. Lakukan konsul pasien dengan menggunakan Format Dokumentasi


SBAR
2. Pastikan petugas pelayanan (dokter, perawat, bidan) berbicara
dengan konsulen yang dituju
3. Tulis konsul sesuai prosedur SBAR
4. Konsulen :
Berikan perintah pemberian resep, medikasi dan prosedur dengan
jelas yang meliputi :
a. Untuk perintah peresepan dna medikasi :
a) Nama obat
b) Dosis, rute dan frekuensi pemberian
c) Waktu pemberian pertama
b. Untuk perintah pemberian prosedur :
a) Nama prosedur
b) Lokasi (termasuk kanan/kiri, level)
c) Frekuensi
d) Informasi lain yang relevan
5. Penerima perintah :
a. Tulis perintah peresepan, medikas dan prosedur tersebut
kedalam Format Dokumen SBAR (TULIS)
b. Bacakan kembali tulisan / catatan tersebut kepada Konsulen
dan tulisan apa yang dibacakan kedalam Format Dokumentasi
SBAR (BACA)
c. Tulis perintah peresepan, medikasi dan prosedur tersebut
kedalam (Catatan Terintegrasi) dengan menuliskan kata “TULIS”
: …………..
d. Bacakan kembali tulisan / catatan tersebut kepada Konsulen,
kemudian tulis dicatatan terintegrasi kata “BACA” : ……………
e. Bila perintah adalah Obat LASA, eja nama obat satu persatu
dengan ejaan alfabeth internasional
f. Konsulen mengKonfirmasikan secara verbal kebenaran
perintah yang telah ditulis dan telah dibacakan kembali tersebut
dnegan menuliskan kata, “KONFIRMASI” : ……….. (Ya, Ya
Benar). Bubuhkan stempel “T-B-K”, yang berarti “Tulis – Baca
– Konfirmasi”
g. Ada catatan perintah dalam Catatan Terintegrasi apabila isi
perintah telah dibacakan dan dikonfirmasi kebenarannya
h. Catat nama pemberi perintah, Tanggal dan Jam pemberian
perintah.
i. Catat nama Penerima pesan, tanggal dan tanda tangannya
j. Verifikasikan secara tertulis kebenaran perintah verbal atau
melalui telepon ini dengan memberikan tanda tangan dan nama
terang pada Catatan terintegrasi paling lambat 1 x 24 jam.

7. Bagan Alir
Konsul Via
Telepon

Catat sesuai perosedur SBAR

Tulis dan Bacakan kembali


perintah peresepan /
Prosedur tindakan

Konfirmasikan kebenarannya kepada


DPJP dengan menandatangani kolom
verifikasi

Bubuhkan stempel T-B-K


setelah di TTD DPJP

8. Hal – hal yang -


perlu di
perhatikan

9. Unit Terkait 1. UGD


2. Rekam medis

10. Dokumen
terkait

2/3
11. Rekaman
historis No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai