Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

Pembiasan pada Lensa Cekung, dan Cembung


Laporan Praktikum ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gelombang Optik
Dosen Pengampu: FIKROTURROFIAH SUWANDI PUTRI, M.Pd.

Oleh:

Nama : Intan Febriyanti

Nim : 202101100024

Kelas : IPA 2

TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

2023
Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar, Cekung, dan Cembung

A. Pendahuluan
Cahaya adalah salah satu contoh gelombang elektromagnetik. Gelombang
cahaya tidak membutuhkan medium untuk perambatannya. Misalnya pada siang
hari terlihat terang karena cahaya matahari menyinari bumi. Meskipun matahari
jauh dari bumi dan dipisahkan oleh ruang hampa, sinar matahari mencapai bumi.
Sumber cahaya terbagi menjadi dua, yaitu sumber cahaya alami dan sumber
cahaya buatan. Sumber cahaya alami adalah sumber cahaya yang menghasilkan
cahaya secara alami dan selalu, misalnya matahari, bintang besar yang menjadi
pusat tata surya. Sumber cahaya buatan adalah sumber cahaya yang
memancarkan cahaya karena buatan manusia dan tidak tersedia, seperti senter,
lampu neon, dan lilin.
Cahaya memiliki sifat pembiasan, yaitu pembiasan cahaya akibat
perubahan kecepatan cahaya dari satu medium ke medium lainnya. Pembiasan
cahaya dapat terjadi pada lensa. Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh
dua bidang lengkung atau bidang lengkung dan bidang datar. Lensa terbagi
menjadi dua bagian, yaitu:
lensa cekung dan lensa cembung. 
B. Standar Kompetensi
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Kompetensi dasar
Membuat laporan hasil penyelidikan tentang pembentukan bayangan pada
cermin, lensa, dan alat optik.
D. Tujuan percobaan
1. Menyelidiki sifat pembiasan pada lensa cekung.
2. Menyelidiki sifat pembiasan pada lensa cembung.
E. Landasan Teori
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung. Dua bidang
lengkung yang menentukan lensa berbentuk silinder atau bola. Lensa silinder
memfokuskan cahaya dari sumber titik yang jauh ke garis, sedangkan lensa bola,
melengkung ke segala arah, memfokuskan cahaya dari sumber titik yang jauh ke
suatu titik.  
Ada dua jenis lensa yaitu lensa cembung dan lensa cekung.
 Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengah lebih tebal daripada bagian
tepinya. Sinar-sinar bias lensa cembung bersifat mengumpul (konvergen).
lensa cembung digolongkan menjadi :
1. cembung rangkap (bikonveks)
2. cembung datar (plan-konveks)
3. cembung-cekung (konkaf-konveks)
 Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian
tepinya. Sinar-sinar bias lensa cekung bersifat memancar (divergen). lensa
cekung digolongkan menjadi :
1. cekung rangkap (bikonkaf)
2. cekung datar (plan-konkaf)
3. cekung-cembung (konveks-konkaf).
Pembiasan dipengaruhi oleh kecepatan cahaya yang memasuki dua medium
berbeda. Hal ini membuat kecepatan tersebut berubah dan menyebabkan
gelombang cahaya berbelok. Cahaya yang tadinya di udara, masuk ke air
sehingga cahaya membelok. Peristiwa pembelokan cahaya yang memasuki
medium berbeda inilah yang disebut pembiasan (refraksi).
Hukum Snellius tentang Pembiasan Cahaya
 Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
 Apabila sinar datang dari medium rapat ke medium kurang rapat, maka sinar
akan dibiaskan menjauhi garis normal.
 Sebaliknya, jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih
rapat, maka sinar dibiaskan mendekati garis normal.
 Perbandingan sinus sudut datang (i) dengan sinus sudut bias (r) merupakan
suatu bilangan tetap. Bilangan tetap ini yang menunjukkan indeks bias.
Pembiasan pada lensa cekung

Pembiasan pada lensa cembung

Sinar-Sinar Istimewa Lensa Cekung


 Sinar istimewa 1: Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-
olah berasal dari titik fokus (F1) di depan lensa.
 Sinar istimewa 2: Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus (F2) di
belakang lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
 Sinar istimewa 3: Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) akan
tidak dibiaskan melainkan diteruskan.
 Sinar istimewa 4: Sinar datang dengan arah sembarang dibiaskan seolah-olah
berasal dari titik fokus tambahan (FT) di depan lensa. FT adalah titik
perpotongan garis sejajar sinar datang yang melewati pusat optik lensa
dengan garis tegak lurus yang ditarik dari titik fokus F1.
Sinar istimewa pada lensa cembung:
 Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F.

 Sinar melalui F dibiaskan sejajar sumbu utama.

 Sinar melalui pusat optik tidak dibiaskan.


F. Alat/Bahan Yang Dipergunakan
Alat-alat yang diperlukan dalam pembiasan pada lensa cekung dan cembung
adalah sebagai berikut.
NO. Nama Alat Gambar
1. Meja optik Alat dan bahan
pembiasan pada
lensa cekung.

2. Rel presisi

3. Pemegang
slaid
diafragma
4. Diafragma 5
celah

5. Lensa  + 100
mm

6. Lensa
bikonkaf
7. Catu daya

8. Kabel
penghubung

9. Rumah
Lampu

10. Tumpakan
berpenjepit
11. Mistar 30
cm

12. Kertas HVS

1. Meja optik Alat dan bahan


pembiasan pada
lensa cembung.

2. Rel presisi
3. Pemegang
slaid
diafragma

4. Diafragma 5
celah

5. Lensa
bikonveks
6. Lensa  + 100
mm

7. Kaki rel

8. Catu daya

9. Kabel
penghubung
10. Rumah
Lampu

11. Tumpakan
berpenjepit

12. Mistar 30
cm

13. Kertas HVS


dan Pensil

G. Persiapan percobaan
Gambar 1
Keterangan:
1. Lensa Cekung dan Cembung
a. Susun alat-alat seperti pada gambar 1 berurutan: sumber cahaya, lensa,
diafragma, meja optik. Atur kedua keping penutup agar diafragma hanya
menghasilkan 3 celah.
b. Pasang diafragma 5 celah pada pemegang diafragma. Nyalakan catu daya
lalu geser-geser lensa + 100 mm agar didapat sinar yang sejajar dan jelas
pada meja optik (meja optik dalam keadaan kosong).
c. Buatlah garis berpotongan tegak lurus pada kertas. Garis yang pertama
sejajar dengan panjang kertas, dibuat di tengah-tengah, garis yang kedua
sejajar dengan lebar kertas, dibuat kurang lebih 100 cm dari tepi kertas
bagian depan.
d. Setelah sumber cahaya dinyalakan, adakan pengaturan pada lensa sehingga
berkas sinar tampak tajam dan sejajar di permukaan meja optik.
H. Langkah-Langkah Percobaan (gunakan style 1)
1. Lensa Cekung
a. Letakkan kertas yang telah diberi garis di atas meja optik.
b. Letakkan pula lensa bikonkaf di atas kertas HVS dengan posisi seperti
gambar 2.
c. Aturlah lensa bikonkaf sehingga berkas sinar datang yang tengah dan berkas
sinar tembusnya (yang keluar dari lensa merambat melalui garis MN) gambar
3.
d. Tandai berkas sinar datang dan berkas sinar biasnya (sinar tembusnya).
e. Angkatlah lensa gambar jejak-jejak sinar tersebut dengan penggaris. Berilah
tanda panah pada sinar datang dan sinar bias. Perpanjang lah sehingga sinar
biasa saling berpotongan.
Catatan: titik pertemuan sinar-sinar bias disebut titik fokus.
f. Letakkan kembali kertas HVS hasil langkah 5 di atas meja optik dengan posisi
M di depan (dekat diafragma).
g. Letakkan kembali lensa bikonkaf di atas kertas HVS di tempat semula
(langkah 2).
h. Ganti diafragma 5 celah menjadi diafragma 1 celah dengan cara menggeser
kedua keping penutup.
i. Aturlah sinar datang sehingga berimpit dengan garis MN. Perhatikan berkas
sinar biasnya dan ulangi langkah 4.
j. Ulangi langkah 9, kali ini arahkan berka s sinar datang bermimpi dengan
garis yang sudah digambar pada langkah 5, seolah-olah menuju titik fokus
(gambar 4).
k. Angkat lensa, gambar jejak-jejak sinar tersebut dengan menggunakan
penggaris dan berikan anak panah untuk arah sinarnya, kemudian tempelkan
hasilnya pada hasil pengamatan.
2. Lensa Cembung
a. Letakkan kertas yang telah diberi garis di atas meja optik.
b. Letakkan pula lensa bikonveks di atas kertas HVS dengan posisi seperti
gambar 2.
c. Nyalakan sumber cahaya dan aturlah lensa kurang lebih 100 cm sehingga
berkas sinarnya nampak tajam dan sejajar di permukaan meja optik.
d. Aturlah lensa bikonveks sehingga berkas sinar datang yang tengah dan
berkas sinar yang diteruskan atau yang dikeluarkan dari lensa yang tengah
merambat melalui garis NM (gambar 3).
e. Perhatikan berkas sinar datang dan berkas sinar biasnya.
f. Tandai berkas sinar datang dan berkas sinar yang dibiaskan.
g. Angkatlah lensa, gambar jejak-jejak sinar tersebut dengan penggaris. Berilah
tanda panah pada sinar datang dan sinar bias pada kertas perpanjang lah
sehingga sinar bias saling berpotongan.
Catatan: titik pertemuan sinar-sinar bias disebut titik fokus.
h. Letakkan kembali kertas HVS hasil angka 7 di atas meja optik sebagai
panduan untuk langkah berikutnya.
i. Letakkan kembali lensa bikonveks di atas kertas HVS di tempat semula
(langkah 2).
j. Ubahlah diafragma 5 celah dengan diafragma 1 celah dengan cara menggeser
keping penutup.
k. Aturlah sinar datang sehingga berimpit dengan garis NM. Perhatikan berkas
sinar biasnya dan ulangi langkah 6.
l. Ulangi langkah 11, kali ini arahkan berkas sinar datang melalui titik fokus
(gambar 4).
m. Angkatlah lensa, gambar jejak-jejak singa tersebut dengan penggaris dan
berilah tanda panah untuk arah sinarnya. Kemudian tempelkan hasilnya pada
hasil pengamatan.
I. Hasil Pengamatan
J. Pembahasan
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan
berdasarkan bentuk permukaannya. Lensa dibedakan menjadi dua macam,
seperti yang kami gunakan pada percobaan kali ini, yaitu lensa cekung dan lensa
cembung. Pada percobaan kali ini kami menyelidiki sifat dari pembiasan pada
lensa cekung dan lensa cembung.
Dari percobaan yang sudah dilakukan, pada lensa cekung 3 celah, sinar-
sinar datang sejajar sumbu utama menuju permukaan lensa cekung, maka sinar
biasnya akan menyebar seolah-olah berasal dari satu titik yang disebut titik
fokus. Sedangkan pada lensa cekung yang menggunakan satu celah, berkas sinar
datang yang seolah-olah menuju titik fokus akan dibiaskan melalui sumbu
utama.
Dan pada lensa cembung 3 celah sinar bias mengumpul ke satu titik fokus
di belakang lensa. Titik pertemuan sinar-sinar bias disebut titik fokus. Sedangkan
pada lensa cembung yang menggunakan satu celah, sinar datang yang melewati
titik fokus akan dibiaskan melalui sumbu utama NM.
Dari percobaan yang dilakukan ini, dapat dikatakan berhasil karena
antara teori yang ada dengan hasil percobaan yang sudah kami lakukan itu
sudah sesuai. Walaupun gambarnya kurang jelas dikarenakan alat yang
digunakan pada praktikum kali ini sudah cukup lama.
K. Kesimpulan
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung. Dua
bidang lengkung yang menentukan lensa berbentuk silinder atau bola. Lensa
silinder memfokuskan cahaya dari sumber titik yang jauh ke garis, sedangkan
lensa bola, melengkung ke segala arah, memfokuskan cahaya dari sumber titik
yang jauh ke suatu titik.
Pembiasan cahaya pada lensa cekung bersifat divergen, artinya sinar-
sinar bias pada lensa ini memencar, namun seolah-olah berasal dari satu titik
yaitu titik fokus pertama (F1). Dan pembiasan pada lensa cembung memiliki sifat
mengumpulkan atau konvergen. Dikarenakan sinar yang datang melewati lensa
cembung selalu dibiaskan menuju pada satu titik atau mengumpulkan cahaya,
maka lensa cembung disebut sebagai lensa konvergen atau lensa mengumpulkan
L. Daftar Pustaka
Anugrahini, Arlilla. Remidiasi pemahaman konsep siswa kelasa X tentang
pembentukan bayangan oleh pembiasan pada permukaan datar dan lensa
menggunakan pertanyaan socratik. Diss. Universitas Negeri Malang, 2013.
Hudayberdiyev, H. (2012). Pembelajaran fisika tentang pembiasan pada lensa
dengan menggunakan metode project based learning untuk
meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan kognitif siswa di SMP
Negeri SBBS (Sragen Bilingual boarding school).
Maya Shafhira, L. S. (2021). FISIKA OPTIK UMUM DAN MATA. Bandung: CV.
MEDIA SAINS INDONESIA.
Merry Thressia, S. (2022). Buku Ajar OPTIKA. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.
M. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai