Anda di halaman 1dari 12

IESM (Industrial Engineering System and Management) Journal e-ISSN: 2963-3478 | p-ISSN: 2656-4300

Vol. 4 No. 1 Februari 2023 Hal.57-68 57

Pengaruh Program Kesehatan Dan Keselamatan Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT.PLN Belawan Medan
The Influence of Occupational Health and Safety Programs on Employee Performance at
PT.PLN Belawan Medan

Abdul Azis Syarif a,1, Taufik Hidayatb,2, Zaharuddinc,3


a,c
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Dan Komputer Universitas Harapan Medan
b
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Al Azhar Medan
abdulaziz75132@gmail.com1, nayakauntara819@gmail.com2 zaharuddin.unhar@harapan.ac.id3

ABSTRAK
Program keselamatan dibuat agar mengurangi tingkat kecelakaan pada karyawan, mengurangi resiko
bahaya. Adanya pengawasan pada manusia, metode, mesin dan peralatan kerja dan memberikan suasana
lingkungan kerja yaang aman. Sedangkan program kesehatan bertujuan melindungi karyawan dari bau
yang tidak sedap, kebisingan, pencahayaan yang kurang baik dan tempat duduk, alat kerja yang kurang
ergonomis. Ada terdapat beberapa kecelakaan yang sering terjadi di PT. PLN Belawan yaitu jatuh dari
ketinggian dan tersengat arus listrik.Penyebab kecelakaan umumnya karena tidak memakai APD, tidak
mengikuti prosedur kerja, dan kondisi kerja tidak aman. Data awal didapat melalui kuesioner. Responden
dikelompokkan dalam jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan masa kerja. Sampel yang diambil adalah
45 responden dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan
menggunakan Software SPSS 25.0 for windows. Selanjutnya melakukan pengujian dengan uji f dan Uji t,
sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara membagikan kuesioner kepada
pegawai. Hasil pengujian menggunakan regresi baik secara secara simultan maupun parsial menunjukkan
bahwa progran kesehatan dan keselamatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci : Kesehatan, Keselamatan dan produktivitas kerja

ABSTRACT
The safety program is made in order to reduce the accident rate for employees, reduce the risk of danger.
There is supervision of people, methods, machines and work equipment and provides a safe work
environment. While the health program aims to protect employees from unpleasant odors, noise, poor
lighting and seats, work tools that are less ergonomic. There are several accidents that often occur at PT.
PLN Belawan, namely falling from a height and being electrocuted. The causes of accidents are generally
due to not wearing PPE, not following work procedures, and unsafe working conditions. Initial data
obtained through a questionnaire. Respondents were grouped according to gender, age, level of education
and years of service. The samples taken were 45 respondents in this study. This study uses multiple linear
regression using SPSS 25.0 for windows software. Then do the testing with the f test and t test, while the
data collection technique used is by distributing questionnaires to employees. The results of testing using
regression both simultaneously and partially show that the health and safety program has a positive and
significant effect on employee performance.

Keywords : Health, Safety and work productivity

Info Artikel :
Disubmit: 13 Desember 2022 Direview: 22 Januari 2023 Diterima: 01 Februari 2023

Copyright © 2023 – IESM Journal. All rights reserved.

1. PENDAHULUAN

Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat dan persaingan industri energi yang semakin
kompetitif menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi agar dapat bertahan dalam persaingan. Listrik telah

DOI: https://www.doi.org/10.22303/iesm.4.1.2023.57-68
Abdul Azis Syarif, et al., Pengaruh Program Kesehatan dan… 58

menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat modern. Listrik telah mengubah peradaban manusia
menjadi lebih mudah, cepat, efisien, efektif, dan produktif sejak pertamakali di temukan. Listrik telah
mengalami kemajuan yang signifikan, hal ini terlihat dengan adanya usaha-usaha yang telah dan
sedang di lakukan dalam perkembangannya.

Dalam undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerjamenyebutkan bahwa setiap
tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional. Undang-undang
tersebut menekankan bahwa setiap perusahaan wajib melaksanakan program kesehatandan
keselamatan kerja sebagai hak tenaga kerja. Secara spesifik, pelaksanaan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja perlu dan sangat penting karena membantu terwujudnya pemeliharaan karyawan
yang baik, sehingga mereka menyadari arti penting dari pelaksanaan program keselamatan dan
kesehatan kerja bagi dirinya maupun perusahaan.

Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah pertanggungjawaban antara pihak
politik dan juga perusahaan, ketenagakerjaan serta publik[1], [2]. K3 bertujuan agar kecelakaan dan
penyakit akibat kerja bisa dicegah dengan mengenali potensi penyebabnya juga turut melakukan
tindakan pencegahannya [3]. Program K3 ini tujuannya ialah agar dana pemerintah yang keluar
akibat adanya kecelakaan atau sakit yang disebabkan oleh kerja dapat diminimalisir [4]. K3
merupakan fasilitas penting dalam pencegahan terjadinya kecelakaan, cacat ataupun kematian
dikarenakan kecekalaan kerja. Yuli menyatakan, K3 mengacu pada keadaan terbebas dari gangguan
jasmani, psikologis, emosional, maupun kesakitan yang timbul dari lingkungan kerjanya [5], [6].
Pendapat Mathis dan Jakson bahwasanya orang yang sehat ialah orang yang terbebas dari penyakit,
cedera, psikologis dan emosional yang dapat mengganggu kegiatan normal manusia [7].

PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara merupakan penghasil listrik terbesar di
Sumatera, yang merupakan kantor induk dan memiliki 11 (sebelas) sektor pembangkitan yang
terbesar di Sumatera. Kapasitas dan unit pembangkit sektor Belawan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Pembangkitan Sektor Belawan

No Jenis Pembangkit Jumlah Unit Kapasitas Terpasang (MW)


1 PLTU 4 260
2 PLTG 5 626,3
3 PLTGU 2 270
Total 1156,3

Ada terdapat beberapa kecelakaan yang sering terjadi di PT. PLN Belawan yaitu jatuh dari
ketinggian dan tersengat arus listrik.Penyebab kecelakaan umumnya karena tidak memakai APD,
tidak mengikuti prosedur kerja, dan kondisi kerja tidak aman.

Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah pertanggungjawaban antara pihak
politik dan juga perusahaan, ketenagakerjaan serta public [8], [9}. K3 bertujuan agar kecelakaan dan
penyakit akibat kerja bisa dicegah dengan mengenali potensi penyebabnya juga turut melakukan
tindakan pencegahannya.

Dari hal diatas dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1) Masih kurangnya kesadaran karyawan dalam mentaati peraturan yang telah ditetapkan
perusahaan
2) Pengawasan terhadap K3 masih dikatakan rendah
3) Sarana dan prasarana K3 yang masih belum lengkap
4) Perencanaan program keselamatan dan kesehatan yang belum optimal

http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/IESM | redaksijurnalupu@gmail.com
IESM (Industrial Engineering System and Management) Journal e-ISSN: 2963-3478 | p-ISSN: 2656-4300
Vol. 4 No. 1 Februari 2023 Hal.57-68 59

Dalam penelitian ini tujuan yang mau dicapai adalah Mengetahui apakah program kesehatan dan
keselamatan kerja yang disediakan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan pada PT PLN (Persero) Belawan Medan.

2. METODE

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, dimana tujuannya untuk
mengetahui derajat hubungan dan bentuk pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih [10].
Penelitian ini membahas pengaruh program kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja
karyawan di kantor PLN Belawan. Objek yang diteliti adalah bahaya dan risiko yang dapat terjadi
dalam proses kerja di PT.PLN Belawan Medan.

Skoring dilakukan terhadap jawaban dari responden terhadap item pernyataan dalam kuesioner
(angket). Dalam pemberian bobot dan scoring digunakan skala Likert yaitu skala untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial, dimana
fenomena sosial tersebut telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut
variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variable [11], [12].

Tabel 1. Skala Likert

No. Pilihan Skor


1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi [10]. Dalam hal ini setiap
anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Jumlah sampel
ditentukan dengan rumus Slovin, seperti berikut ini :

𝑁
𝑛 = 1+𝑁(𝜀)2 …………………………………………… (1)

Keterangan:
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
ɛ = Standar Error

Yang menjadi objek penelitian ini adalah program kesehatan dan keselamatan , dimana dengan
adanya program tersebut mampu menurunkan angka kecelakaan kerja, menciptakan lingkungan yang
bersih sehingga karyawan merasa nyaman dalam bekerja.

Kerangka pemikiran penelitian ini menggambarkan kaitan antara suatu program dengan dengan
program yang lain, meneliti tingkat hubungan, apakah dengan adanya program tersebut dapat
meningkatkan kinerja karyawann di PT. PLN pembangkit Cabang Belawan Medan. Kerangka
pemikiran dapat ditampilkan sebagai berikut :

DOI: https://www.doi.org/10.22303/iesm.4.1.2023.57-68
Abdul Azis Syarif, et al., Pengaruh Program Kesehatan dan… 60

Mulai

Pembuatan & Penyebaran Kuesioner

Mengolah Jawaban Kuesioner dengan SPSS

Uji Validitas Reliabilitas Perbaiki

Tidak
Valid
&
Reliab
el

YA

Uji Regresi

Uji t dan F

Analisa & Evaluasi

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1. Flow Chat Metode Penelitian

http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/IESM | redaksijurnalupu@gmail.com
IESM (Industrial Engineering System and Management) Journal e-ISSN: 2963-3478 | p-ISSN: 2656-4300
Vol. 4 No. 1 Februari 2023 Hal.57-68 61

Program Kesehatan Kerja


(X1)
Kinerja karyawan
(Y)
Program Keselamatan Kerja
(X2)

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

A. Pengumpulan dan Pengolahan Data


Pengujian instrument penelitian dilakukan pada karyawan PT. PLN Sektor Pembangkitan
Belawan Medan adalah menggunakan sampel sebanyak 45 responden, Selanjutnya diuji dengan
menggunakan validitas dan realibilitas. Hasil dari kuesioner diuji dengan menggunakan regresi linier
berganda untuk mengetahui apakah program kesehatan dan keselamatan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.

1) Responden
Responden yang menjadi sampel penelitian ini kemudian dikelompokkan menurut jenis
kelamin, umur, tingkat pendidikan, serta masa kerja [10].

Tabel 2. Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)


1 Laki-laki 30 66,7
2 Perempuan 15 33,3
Jumlah 45 100

Tabel 3. Berdasarkan Usia

No Umur Jumlah Persentase


Karyawan (%)
1 20 - 30 Tahun 12 26,7
2 31 - 40 Tahun 20 44,4
3 41 - 50 Tahun 8 17,8
4 >50 Tahun 5 11,1
Jumlah 45 100

Tabel 4. Tingkat Pendidikan

No Tingkat Jumlah Persentase


Pendidikan (%)
1 SLTA 8 17,8
3 D3 12 26,7
4 S1 22 48,9
5 S2 3 6,6
Jumlah 45 100

DOI: https://www.doi.org/10.22303/iesm.4.1.2023.57-68
Abdul Azis Syarif, et al., Pengaruh Program Kesehatan dan… 62

Tabel 5. Masa Kerja

No Masa Kerja Jumlah (orang) Persentase


(Tahun) (%)
1 1-10 18 40
2 11 - 20 20 44,4
3 >20 7 15,6
Jumlah 45 100

2) Pengumpulan data Penelitian


Kuesioner disebar terhadap 45 dimana jawaban masing-masing variabel akan dihitung
skornya berdasarkan skala likert

a) Deskripsi Variabel Kesehatan Kerja


Adalah untuk melindungi karyawan dari segala hal yang merugikan kesehatan akibat
kerja.
b) Deskripsi Variabel Keselamatan Kerja
Adalah untuk melakukan usaha pencegahan agar karyawan tidak mendapat luka atau
cidera. Tidak terjadinya kerugian akibat alat dan mesin yang rusak.
c) Deskripsi Variabel produktivitas kerja
Mengukur produktivitas kerja yaitu kemampuan karyawan dalam berproduksi.

B. Uji Validitas
Uji efektivitas diterapkan dalam pengukuran apakah suatu survei efektif. Uji signifikansi
dilakukan untuk mengkonfirmasi validitas. Yaitu melalui perbandingan taraf r yang dihitung dengan
r-tabel dengan kriteria r hitung > r tabel

Tabel 6. Validitas Keselamatan Kerja (X1)

Pertanyaan Nilai Koefisien r tabel Keterangan


Korelasi

Butir 1 0.5264 0.2940 Valid


Butir 2 0.6544 0.2940 Valid
Butir 3 0.7162 0.2940 Valid
Butir 4 0.6885 0.2940 Valid
Butir 5 0.6477 0.2940 Valid
Butir 6 0.6755 0.2940 Valid
Butir 7 0.4357 0.2940 Valid
Butir 8 0.5625 0.2940 Valid
Sumber : Hasil Pengujian SPSS

http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/IESM | redaksijurnalupu@gmail.com
IESM (Industrial Engineering System and Management) Journal e-ISSN: 2963-3478 | p-ISSN: 2656-4300
Vol. 4 No. 1 Februari 2023 Hal.57-68 63

Tabel 7. Validitas Kesehatan Kerja (X2)

Pertanyaan Nilai Koefisien r tabel Keterangan


Korelasi

Butir 1 0.7755 0.2940 Valid


Butir 2 0.6252 0.2940 Valid
Butir 3 0.5964 0.2940 Valid
Butir 4 0.6357 0.2940 Valid
Butir 5 0.7658 0.2940 Valid
Butir 6 0.7216 0.2940 Valid
Butir 7 0.4348 0.2940 Valid
Butir 8 0.4588 0.2940 Valid
Butir 9 0.5166 0.2940 Valid
Butir 10 0.4864 0.2940 Valid
Butir 11 0.5328 0.2940 Valid
Butir 12 0.5918 0.2940 Valid
Sumber : Hasil Pengujian SPSS

Tabel 8. Validitas Produktivitas Kerja (Y)

Korelasi Nilai Koefisien r table Keterangan


Korelasi

Butir 1 0.7252 0.2940 Valid


Butir 2 0.7322 0.2940 Valid
Butir 3 0.5184 0.2940 Valid
Butir 4 0.4682 0.2940 Valid
Butir 5 0.7995 0.2940 Valid
Butir 6 0.6548 0.2940 Valid
Butir 7 0.7866 0.2940 Valid
Butir 8 0.6146 0.2940 Valid
Butir 9 0.7386 0.2940 Valid
Butir 10 0.6138 0.2940 Valid
Butir 11 0.7899 0.2940 Valid
Butir 12 0.6899 0.2940 Valid
Sumber : Hasil Pengujian SPSS

C. Pengujian Reliabilitas
Pengujian ini berguna dalam pengukuran untuk penggunaan instrumen yang sungguh-sungguh
terbebas dari kekeliruan hingga diinginkan mampu memperoleh hasil secara tetap. Instrumen
tersebut mampu digunakan dengan baik sebab memiliki kehandalan yang kokoh, mampu bertugas
secara tepat sesuai perbedaan waktu pada situasi yang berbeda juga. Pada penelitian ini, pemakaian
uji menerapkan koefisien Cronbach’s Alpha. Sebuah variabel yang disebut reliabel apabila memberi
taraf koefisien lebih dari 0.70 [12].

DOI: https://www.doi.org/10.22303/iesm.4.1.2023.57-68
Abdul Azis Syarif, et al., Pengaruh Program Kesehatan dan… 64

Tabel 9. Uji Reliabilitas Keselamatan Kerja

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.795 8
Sumber : Hasil Pengujian SPSS

Berdasarkan tabel 9 dalam pengujian reliabilitas variabel Keselamatan Kerja secara keseluruhan
adalah 0,795. Karena nilai reliabilitas Keselamatan Kerja 0,777 > 0,60 maka variabel ini reliabel dan
layak digunakan untuk analisis selanjutnya.

Tabel 10. Uji Reliabilitas Kesehatan Kerja

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.877 12
Sumber : Hasil Pengujian Data SPSS

Dari uji pada tabel 10 Dalam pengujian reliabilitas variabel Kesehatan Kerja secara keseluruhan
adalah 0,877. Karena nilai reliabilitas Kesehatan Kerja 0,846 > 0,60 maka variabel ini reliabel dan
layak digunakan untuk analisis selanjutnya.

Hasil yang diperoleh dari pengujian reliabilitas Produktivitas Kerja adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Uji Reliabilitas Produktivitas Kerja

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.849 12
Sumber : Hasil Pengujian Data SPSS

Berdasarkan tabel 11 Dalam pengujian reliabilitas variabel Produktivitas Kerja secara


keseluruhan adalah 0,849. Karena nilai reliabilitas produktivitas Kerja 0,898 > 0,60 maka variabel
ini reliabel dan layak digunakan untuk analisis selanjutnya.

D. Uji Hipotesis
1) Hasil Uji Parsial (T)
Uji T pada dasarnya menujukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variabel dependen. Penerimaan atau penolakan hipotesis
ditentukan dengan kriteria sebagai berikut :
a) Jika nilai signifikan < probabilitas 0,05 atau T hitung > T tabel , maka H1 diterima
dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen secara individual
berpengaruh terhadap variabel dependen.
b) Jika nilai signifikan > probabilitas 0,05 atau T hitung < T tabel, maka H1 ditolak dan
H0 diterima. Hal ini menujukkan bahwa variabel independen secara individual tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.

http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/IESM | redaksijurnalupu@gmail.com
IESM (Industrial Engineering System and Management) Journal e-ISSN: 2963-3478 | p-ISSN: 2656-4300
Vol. 4 No. 1 Februari 2023 Hal.57-68 65

Tabel 12. Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Model Unstandardized Standard t Sig.
Coefficients ized
Coefficie
nts
B Std. Beta
Error
1 (Constant) 11.554 6.725 2.226 .095
KESELAMATAN .402 .234 .246 2.125 .095
KERJA (X1)
KESEHATAN .493 .147 .465 3.361 .002
KERJA (X2)
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA (Y)
SPSS Sumber : Hasil Pengujian Data

Berdasarkan tabel 12 diatas dapat disimpulkan bahwa :


i. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah Keselamatan Kerja berpengaruh
terhadap Produktivitas Kerja. Hasil uji H1 berdasarkan tabel 12 dapat dilihat dimana
T hitung sebesar 2.125 > T tabel sebesar 2.01808 dengan demikian Keselamatan
Kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja. Sehingga H1 diterima.
ii. Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah Kesehatan kerja berpengaruh terhadap
Produktivitas Kerja. Hasil uji H2 berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat dimana T hitung
sebesar 3.361 > T tabel sebesar 2.01808 dengan demikian Kesehatan Kerja
berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja. Sehingga H2 diterima.

2) Uji Secara simultan (Uji F)


Program kesehatan dan program keselamatan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT.
PLN Belawan Medan. Uji F dilakukan dengan membandingkan F hitung dan F tabel. Dari
hasil analisis diperoleh hasil output pada tabel berikut:

Tabel 13. Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 1132.455 2 580.722 16.168 .000b
Residual 1547.435 42 34.765
Total 2646.936 44
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA (Y)
b. Predictors: (Constant), KESEHATAN KERJA (X2), KESELAMATAN KERJA (X1)
Sumber : Hasil Pengujian Data SPSS

Dari hasil perhitungan diatas bahwa F hitung 16.168 > F tabel 3.220 dan Sig 0.000 < 0.05 maka
dapat disimpulkan bahwa Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja secara simultan berpengaruh
terhadap Produktivitas Kerja.

DOI: https://www.doi.org/10.22303/iesm.4.1.2023.57-68
Abdul Azis Syarif, et al., Pengaruh Program Kesehatan dan… 66

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dari uji T (uji parsial) bahwa Keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja dengan melihat hasil dari data SPSS. Artinya program keselamatan kerja
merupakan hal yang penting yaang harus terus dilaksanakan demi mengurangi terjadinya resiko atau
kecelakaan kerja.

Keselamatan kerja erat kaitannya dengan peningkatan produktivitas. Tujuan keselamatan kerja
antara lain :
a. Mengadakan usaha pencegahan agar karyawan tidak mendapat luka atau cidera.
b. Tidak terjadinya kerugian dan kerusakan pada alat kerja, mesin atau produksi.
c. Upaya pengawasan pada manusia, metode, mesin, dan material
d. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan safety

Hasil penelitian dari uji T (uji parsial) bahwa Kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja dengan melihat hasil dari data Spss. Adanya suasana kerja yang lebih tenang
dan manusiawi, bebas dari debu, kotoran, kebisingan dan pencahayaan yang baik akan mendorong
karyawan akan lebih produktif lagi.

Hasil penelitian yang diperoleh dari uji F menunjukkan bahwa nilai Fhitung 16.168 > Ftabel
3.220 dan Sig 0.000 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja
secara simultan berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja.

Terdapat 3 (Tiga) perinsip dasar yang digunakan dalam melaksanakan program keselamatan dan
kesehatan pekerja yaitu:
a. Zero Accident bisa dicapai sehingga kecelakaan bisa dihindari
b. Perubahan perilaku dalam bekerja merupakan hal yang sangat penting
c. Untuk membangun budaya safety dibutuhkan kerjasama dan keterlibatan semua pihak agar
program keselamatan dan kesehatan dapat berjalan dengan baik

Ada beberapa strategi yang dilakukan PT.PLN Cabang Belawan dalam mengubah perilaku
karyawan dalam bekerja yaitu :
a. Pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja dengan cara berkomunikasi, buku dan artikel
tentang K3
b. Mengadakan training dan pelatihan
c. Memberikan motivasi dengan memberikan bonus, penghargaan
d. Melengkapi sarana dan prasarana K3

Prinsip utama perusahaan PT. PLN Cabang Belawan adalah meniadakan Kecelakaan, artinya
perusahaan sadar bahwa suatu kecelakaan dapat terjadi kapanpun, kepada siapapun, dan dimanapun,
oleh karena itu usaha untuk menekan jumlah kecelakaan dengan berbagai upaya dilakukan, sehingga
diharapkan produktivitas kerja karyawan dapat meningkat.

4. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut :


1) Program Kesehatan kerja mempunyai pengaruh terhadap Produktivitas kerja karyawan pada
PT. PLN (Persero) Cabang Belawan. Artinya program ini harus terus dilaksanakan dan
dipatuhi oleh seluruh karyawan
2) Program Keselamatan kerja mempunyai pengruh terhadap Produktivitas kerja Karyawan
pada PT. PLN (Persero) Cabang Belawan. Hal ini harus terus dilaksanakan agar tidak terjadi
atau mengurangi terjadinya kecelakaan atau resiko bagi karyawan.

http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/IESM | redaksijurnalupu@gmail.com
IESM (Industrial Engineering System and Management) Journal e-ISSN: 2963-3478 | p-ISSN: 2656-4300
Vol. 4 No. 1 Februari 2023 Hal.57-68 67

3) Dari hasil wawancara terdapat peningkatan kinerja karyawan sebanyak 14,65% dibanding
dari 2 tahun sebelumnya.
4) Ada beberapa hambatan dalam penerapan program keselamatan dan kesehatan karyawan
yaitu adanya karyawan yang melanggar aturan, dan penggunaan APD yang sering diabaikan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Termakasih pada perusahaam PT. PLN (persero) cabang yang telah memberkan kesempatan pada
penulis melakukan dan khusus kepada belawan dan para karyawan sebagai objek penelitian untuk
melihat besar pengaruh program kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan.

REFERENSI
[1] Gayatri, I. A. E. M. (2015). Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kinerja
Karyawan Pada Pt. Uob Indonesia Cabang Bengkulu. EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan
Bisnis, 3(2), 185–196.

[2] Wina Pratama Putra, dkk, 2010. Pengaruh Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
PLN (Persero) Bagian Pelayanan Teknik Area Penyalur Jaringan Bandung. -Journal Administrasi
Bisnis.

[3] Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan No. 23 Tahun 1992 Mengatur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja

[4] Hadiyanti, R. (2017). 281687-Pengaruh-Pelaksanaan-Program-Keselamatan-945Efcec. 3(3), 12–23

[5] Khalmidawati, 2012. (n.d.). Hubungan Antara Disiplin Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara.

[6] Muhammad Nur, A. P. P. (2016). Analisa Lingkungan Kerja dan Program Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Menggunakan Metode 5S. Jurnal teknik industri, 2(2).

[7] Nabila, M. (2020). Pentingnya Memahami Konsep Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk
Menghindari Risiko dan Hazard dalam Pemberian Asuhan Keperawatan. OSF Preprints.
http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/4saz2

[8] Anoraga, 2010. Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kinerja Di Industri. Edisi pertama. Graha Ilmu.
Yogyakarta.

[9] Slamet, 2012. Pengertian tentang keselamatan kerja. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

[10] Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.

[11] Nur Annisa Al Ghanniyyu. (2017). Analisis Tingkat Produktivitas kerja Pegawai Pada Pegadaian
Deputi Makassar I. 1–23.

[12] Sulistiyani, 2010. Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas
Karyawan pada CV. Sahabt Klaten. Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.

[13] Malayu, S. P Hasibuan. 2012. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Edisi Revisi. Bumi Aksara.
Jakarta.

[14] Ika Armiyanti. (2009). “Pelaksanaan Program Keselamatan dan Keehatan Kerja (K3) guna
Meminimalisir Kecelakaan Kerja di PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat Cabang

DOI: https://www.doi.org/10.22303/iesm.4.1.2023.57-68
Abdul Azis Syarif, et al., Pengaruh Program Kesehatan dan… 68

Sumbawa Besar”.Skripsi. Yogyakarta: IKIP.

[15] Antonius Rismanto. (2004). “Pengembanagn Karyawan dalam MeningkatkanProduktivitas Karyawan


di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta”.Skripsi. Yogyakarta: IKIP

[16] Bambang Kussriyanto. (1993). Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta: Pustaka Binaman
Pressindo

[17] Oemar Hamalik. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan. Jakarta: Bumi Aksara

[18] Siswanto Sastrohadiwiryo. (2005). Manajemen Tenaga Kerja. Jakarta: Bumi Aksara

[19] Wahid I. Mubarak & Nurul Chayatin. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika

[20] Gani, A. (2009). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan Kota Makassar. Jurnal Aplikasi Manajemen, VII (1), 220-228.

[21] Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, cetakan IV. Semarang: Badan
Penerbit UNDIP.

[22] Fitriano, A. (2017). Pengembangan Karir dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Tanjung Morawa. Wahana Inovasi, VI (1), 86-91.

[23] Ismail & Prawironegoro, D. (2009). Sistem Pengendalian Manajemen Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Penerbit Mitra Wacana Media.

http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/IESM | redaksijurnalupu@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai