Anda di halaman 1dari 10

SP VOL 1 NO 1 2016

MENINGKATKAN KELINCAHAN DALAM KEBUGARAN JASMANI


MELALUI PERMAINAN TRADSISIONAL
GALAH ASIN
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas V SDN Sukasirna I Kecamatan
Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang)

Heru Herdiana Nugraha


Tatang Muhtar
Dinar Dinangsit

Program Studi PGSD Pendidikan Jasmani UPI Kampus Sumedang


Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang
Heruherdiana16@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil belajar siswa kelas V SDN Sukasirna I yang masih
rendah dalam pembelajaran kelincahan dalam kebugaran jasmani. Permasalahan
tersebut disebabkan oleh kurang kreatifnya seorang guru penjas dalam memodifikasi
sebuah pembelajaran, hal ini dikarenakan selama proses pembelajaran guru jarang
memanfaatkan model pembelajaran melalui permainan. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian tindakan kelas, adapun desain penelitian ini mengacu pada desain yang
dilakukan oleh Kemmis dan Taggart yaitu menggunakan sistem spiral yang terdiri dari 4
langkah yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kemampuan
merencanakan pembelajaran pada siklus III mencapai 94,58% atau dengan kategori
sangat baik. Kemampuan melaksanakan pembelajaran pada siklus III mencapai 92,5%
atau sangat baik. Untuk aktivitas siswa mencapai 92,30%. Untuk hasil belajar siswa
mengalami peningkatan dari tiap siklusnya, pada siklus III mencapai 92,30%. Dari
pelaksanaan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui permainan tradisional galah
asin dapat meningkatkan kelincahan dalam kebugaran jasmani pada siswa kelas V SDN
Sukasirna I.
Kata kunci : kelincahan, permainanan tradisional

PENDAHULUAN jasmani dan aktivitas jasmani untuk


Pendidikan Jasmani (Penjas) sangat erat mencapai keadaan sehat. Perkembangan
kaitannya dengan kehidupan manusia. kebugaran jasmani sangatlah penting
Dalam kesehariannya manusia selalu peranannya dalam program pendidikan
melakukan aktivitas olahraga baik jasmani di sekolah dasar. Kebugaran
secara disengaja ataupun tidak disini mencakup bukan hanya
disengaja. Kenapa hal itu terjadi, karena kebugaran jasmani yang mendukung
memang pada dasarnya gerakan- kesehatan saja akan tetapi juga
gerakan dasar pada olahraga adalah kebugaran yang mendukung performa.
gerakan alamiah yang selanjutnya Walaupun pendidikan jasmani
gerakan-gerakan tersebut merupakan suatu alat untuk mencapai
dikembangkan oleh manusia. tujuan pendidikan di sekolah dasar,
Salah satu tujuan pendidikan jasmani akan tetapi yang dipengaruhi bukan
yang menjadi kepedulian guru penjas hanya jasmaninya saja tetapi rohaninya
ialah pemahaman konsep kebugaran juga juga ikut terpengaruhi. Dengan

1
Heru Herdiana Nugraha, Tatang Muhtar, Dinar

demikian pendidikan jasmani sangatlah mengandung unsur kelincahan salah


penting diterapkan di sekolah-sekolah satunya. Pembelajaran penjas tidak
terutama di sekolah dasar karena anak lepas dari yang namanya gerak, semakin
usia sekolah dasar masih dalam taraf siswa banyak bergerak atau beraktivitas
perkembangan dan pertumbuhan, maka pembelajaran penjas berpengaruh
sehingga yang diperlukan yaitu terhadap faktor kelincahan gerak
membentuk sikap tubuh maupun gerak seorang siswa.
tubuh yang sempurna sesuai dengan Kelincahan (agility) adalah kemampuan
fungsi dari alat-alat tubuh tersebut. seseorang untuk melakukan perubahan
Untuk membentuk sikap tubuh maupun gerak pada posisi tertentu, dari depan
gerak tubuh yang sempurna diperlukan ke belakang, dari kiri ke kanan, atau dari
adanya pembinaan kebugaran jasmani. samping ke depan, tanpa kehilangan
Kebugaran jasmani adalah kemampuan keseimbangan.
seseorang untuk melakukan tugas fisik Harsono (1988, hlm. 172) dalam Safari
yang memerlukan kekuatan, daya tahan, (2012, hlm. 33) mengungkapkan bahwa
dan fleksibilitas. Kebugaran itu dicapai kelincahan adalah ‘orang yang
melalui kombinasi dari latihan yang mempunyai kemampuan untuk
teratur dan kemampuan yang melekat mengubah arah dan posisi tubuh dengan
pada seseorang (kebugaran yang terkait cepat dan tepat pada waktu sedang
dengan performa : agilitas, bergerak, tanpa kehilangan
keseimbangan, koordinasi, kecepatan, keseimbangan dan kesadaran akan
power dan waktu reaksi). posisi tubuhnya’.
Menurut Lutan (2001, hlm. 7) Berdasarkan pendapat beberapa ahli di
bahwa kebugaran jasmani itu adalah atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa komponen kelincahan sangat
Kemampuan seseorang untuk dibutuhkan oleh setiap individu siswa,
melakukan tugas fisik yang ketika seseorang kurang memiliki
memerlukan kekuatan, daya tahan, kelincahan, maka berpengaruh juga
dan fleksibilitas. Kebugaran itu terhadap kemampuan gerak yang
dicapai melalui kombinasi dari lainnya. Semakin banyak seseorang
latihan yang teratur dan melatih kemampuan geraknya, maka
kemampuan yang melekat pada kelincahan seseorang akan baik. Selain
seseorang (kebugaran yang terkait itu juga, terkait dengan penelitian yang
dengan performa : agilitas, dilaksanakan oleh peneliti serta
keseimbangan, koordinasi, berdasarkan pendapat beberapa ahli
kecepatan, power, dan waktu diatas, penulis mempunyai anggapan
reaksi). bahwa untuk melatih atau
meningkatkan kelincahan ternyata
Pembelajaran pendidikan jasmani di butuh dukungan dari komponen
sekolah dasar dapat berupa permainan kecepatan. Terkait dengan penelitian
atau olahraga dan dikemas sedemikian yang dilakukan oleh penulis, maka
rupa supaya siswa di sekolah dasar metode latihan yang digunakan untuk
mempunyai pengalaman belajar. melihat sejauh mana peningkatan
Pemberian pembelajaran penjas di kemampuan kelincahan siswa yaitu
sekolah dasar tidak hanya berkaitan melalui permainan tradisional galah
dengan kesehatan, akan tetapi asin.
melibatkan kebugaran yang berkaitan Permainan ini memerlukan kecepatan
dengan performa. Sedangkan kebugaran berlari dan kelincahan bergerak serta
yang berkaitan dengan performa mengelak agar mudah bebas dari

2
Heru Herdiana Nugraha, Tatang Muhtar, Dinar

kejaran lawan. Permainan galah asin ini observasi di SDN Sukasirna I Kecamatan
juga merupakan aktivitas yang Sumedang Selatan Kabupaten
memerlukan gerak dengan kualitas fisik Sumedang, peneliti menemukan
yang kompleks, permainan galah asin permasalahan yang terjadi selama
melibatkan interaksi dari berbagai proses pembelajaran berlangsung yakni
unsur lain seperti kecepatan, kekuatan, pembelajaran penjas guru kurang
kelentukan dan sebagainya. Oleh karena kreatif dalam memodifikasi sebuah
itu apabila permainan ini dilakukan pembelajaran penjas hal ini dikarenakan
secara teratur akan memberikan selama proses pembelajaran guru jarang
pengaruh terhadap keadaan kondisi fisik memanfaatkan model pembelajaran
terutama kelincahan (agility) bagi yang melalui permainan. Permasalahan
melakukannya. tersebut berdampak kurang baik
Berdasarkan latar belakang terhadap hasil belajar, yaitu dari tes
permaslahannya yang penulis paparkan, yang dilakukan masih belum mencapai
maka yang menjadi rumusan masalah KKM.
dalam penelitian adalah : Adapun desain penelitian ini mengacu
a. Bagaimana perencanaan pada desain yang dilakukan oleh
pembelajaran kelincahan melalui Kemmis dan Taggart yaitu
permainan tradisional galah asin di menggunakan sistem spiral. Pengertian
kelas V? siklus pada desain penelitian ini adalah
b. Bagaimana kinerja guru dalam suatu putaran kegiatan yang terdiri dari
pembelajaran kelincahan melalui perencanaan, tindakan, pengamatan,
permainan tradisional galah asin di dan refleksi. Namun pada
kelas V? pelaksanaannya siklus ini sangat
c. Bagaimana aktivitas siswa dalam tergantung pada permasalahan yang
pembelajaran kelincahan melalui dihadapi dan perlu dipecahkan.
permainan tradisional galah asin di Alur pelaksanaan penelitian tindakan
kelas V? kelas setiap siklusnya dapat dilihat pada
d. Bagaimana peningkatan hasil belajar gambar sebagai berikut.
kelincahan melalui permainan
tradisional galah asin di kelas V?

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas yang
difokuskan pada situasi kelas yang lazim
dikenal dengan penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research). Selain
itu menurut Jaenudin (dalam Hanifah, Model Spiral kemmis dan Taggart
2014, hlm. 5) mengungkapkan bahwa Wiriaatmadja (dalam Hanifah, 2014,
‘Penelitian tindakan kelas adalah salah
satu jenis penelitian tindakan yang hlm. 31)
dilakukan oleh guru untuk Lokasi Penelitian
meningkatkan kualitas pembelajaran Lokasi penelitian dilakukan di SDN
dikelasnya (metode, pendekatan, Sukasirna I Kecamatan Sumedang
penggunaan media, teknik Selatan Kabupaten Sumedang.
evaluasi,dsb)’. Alasan penggunaan
metode ini karena pada saat melakukan Subjek Penelitian

3
Heru Herdiana Nugraha, Tatang Muhtar, Dinar

Subjek penelitian pada penelitian ini percakapan antara pewawancara


adalah siswa kelas V SDN Sukasirna I dengan yang diwawancara.
Kecamatan Sumedang Selatan 6. Catatan Lapangan
Kabupaten Sumedang yang berjumlah Sumber informasi yang sangat penting
26 orang siswa, terdiri dari 17 orang dalam penelitian ini adalah catatan
laki-laki dan 9 orang perempuan. lapangan yang dibuat oleh peneliti yang
melakukan pengamatan atau observasi.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik dan instrumen Analisis Data
pengumpulan data yang digunakan Analisis data dalam penelitian dapat
dalam penelitian ini adalah sebagai dilakukan dengan cara menelaah data
berikut : dan mempelajari seluruh data yang telah
1. Lembar Perencanaan (IPKG 1) terkumpul dari berbagai sumber, yaitu
Lembar perencanaan merupakan salah dari hasil observasi, wawancara, tes
satu instrumen untuk merencanakan hasil belajar siswa, catatan lapangan,
atau merumuskan program IPKG 1 dan IPKG 2. Menganalisis dalam
pembelajaran yang akan dilakukan. Pada hal ini adalah mengatur, mengurutkan,
tahap selanjutnya disusun dalam lembar mengelompokkan, memberi kode, dan
instrumen pelaksanaan. mengkategorikannya. Setelah itu
2. Lembar Pelaksanaan (IPKG 2) membuat kesimpulan sehingga mudah
Dalam lembar pelaksanaan ini memuat dipahami dan yang akhirnya dapat
tentang kemampuan melaksnakan ditemukan hipotesis dari suatu
pembelajaran yang akan dilaksanakan. penelitian yang telah dilakukan dan
Selain itu lembar ini juga memuat temuannya dapat diinformasikan
tentang bagaimana mengelola inti kepada orang lain.
pembelajaran dan mendemonstrasikan
kemampuan khusus dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran. 1. Pembahasan Perencanan
3. Lembar Observasi Dalam aspek perencanaan
Lembar observasi merupakan pembelajaran, dapat dlihat adanya
instrumen untuk pengamatan langsung peningkatan dari mulai data awal, siklus
di lokasi penelitian dengan I, siklus II, siklus III dan setiap siklusnya
menggunakan format observasi. mengalami penigkatan sampai
Observasi dilakukan dalam upaya untuk tercapainya target yang diharapkan.
mengamati hal-hal yang terjadi selama Pada perencanaan pembelajaran, guru
proses pembelajaran untuk memperoleh harus benar-benar merencanakan
informasi proses pembelajaran pembelajaran dengan matang, agar
kelincahan. target yang diinginkan dapat tercapai.
4. Lembar Tes Berdasarkan analisis dan refleksi pada
Lembar tes ini digunakan untuk tindakan setiap siklusnya, maka
mengetahui peningkatan kelincahan diperoleh hasil perencanaan setiap
dalam kebugaran jasmani melalui siklus I, siklus II, siklus III yang
permainan tradisional galah asin. Tes digambarkan tabel dan grafik dibawah
yang digunakan adalah tes illionis agility ini.
run. Berikut ini adalah paparan tahap
5. Lembar Wawancara perencanaan pembelajaran kelincahan
Pedoman wawancara merupakan alat dalam kebugaran jasmani melalui
yang harus ada pada saat berlangsung permainan galah asin dapat dilihat pada
tabel dan diagram di bawah ini.

4
Heru Herdiana Nugraha, Tatang Muhtar, Dinar

Tabel 1 pada siklus II menjadi 75,41% termasuk


Data Hasil Observasi kriteria baik (B) dan pada siklus II
Perencanaan Pembelajaran Tiap adanya peningkatan pada semua aspek,
Siklus meliputi perumusan tujuan
pembelajaran, mengembangkan dan
No Siklus Persentase mengorganisasikan materi media
1. Data Awal 47,08% sumber belajar dan metode
2. Siklus I 63,32% pembelajaran, merencanakan skenario
3. Siklus II 75,41% pembelajaran, merencanakan prosedur,
4. Siklus III 94,58%
jenis dan menyiapkan alat penilaian dan
tampilan dokumen rencana
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat pembelajaran. Pada siklus III meningkat
disimpulkan bahwa pelaksanaan menjadi 94,58%, pada siklus III adanya
pembelajaran dari setiap siklus ke siklus peningkatan mencakup semua aspek
selanjutnya mengalami peningakatan komponen rencana pembelajaran dan
hingga mencapai target yang target perbaikan telah tercapai, sehingga
diharapkan. Data tersebut dapat tidak dilanjutkan pada tahap
tergambar jelas pada diagram 1 berikut selanjutnya.
ini.
Diagram 1 2. Pembahasan Pelaksanaan
Tingkat Perencanaan Pada kegiatan awal penerapan ini, dari
Pembelajaran Tiap Siklus mulai siklus I sampai dengan siklus III
berjalan dengan baik hal ini terlihat dari
kinerja guru yang mampu memperbaiki
100 94,58 kekurangan-kekurangan setiap
siklusnya sehingga pelaksanaan kinerja
80 75,41%
guru berjalan dengan baik dan mencapai
63,32%
60 target yang diharapkan. Guru mampu
47,08% melaksanakan pembelajaran sesuai
40 dengan pembelajaran yang telah dibuat
sebelumnya dan guru mampu
20
mengkondisikan siswa pada saat
0 pembelajaran mulai dari mendisiplinkan
DataSiklus I Siklus II Siklus III siswa, memberikan motivasi dan
Awal dorongan, mengkondisikan siswa dalam
pembagian kelompok.
Berdasarkan tabel 1 dan diagram 1 Sejalan dengan tujuan penelitian pada
diatas, maka setiap siklus yang bab I yaitu untuk mengetahui kinerja
dilaksanakan berdasarkan analisis dan guru, dan pada siklus I baru mencapai
refleksi terhadap kegiatan sebelumnya 64,16%, sedangkan pada siklus II sudah
dan target yang belum dapat diperbaiki mencapai 77,5%, dan pada siklus III
sampai mencapai target yang menjadi 92,5 dan tidak dilanjutkan pada
diinginkan. siklus berikutnya karena sudah
Kegiatan pada siklus I perencanaan baru memenuhi target. Berikut adalah tabel
mencapai 63,32% termasuk kriteria dan grafik untutuk peningkatan setiap
cukup (C) dan perlu adanya peningkatan siklusnya.
mencakup semua aspek dalam Tabel 2
komponen rencana pembelajaran, tetapi Data Hasil Observasi Pelaksanaan
Pembelajaran Tiap Siklus

5
Heru Herdiana Nugraha, Tatang Muhtar, Dinar

No Siklus Persentase diharapkan. Untuk siklus III diperoleh


1. Data Awal 52,5% hasil 92,5%, itu berarti bahwa
2 Siklus I 64,16% pelaksanaan pembelajaran pada siklus
3 Siklus II 77,5% III telah mecapai target yang diharapkan
4 Siklus III 92,5% yaitu sebesar 90%. Pada siklus III
dengan hasil observasi kinerja guru
Berdasarkan tabel 2 diatas bahwa yang telah dipaparkan, maka peneliti
pelaksanaan pembelajaran mengalami menganalisis bahwa kinerja guru pada
peningkatan untuk setiap siklusnya siklus III berlangsung dengan optimal
hingga akhirnya mencapai hasil yang dimana guru telah berhasil dalam
diharapkan. Data tersebut dapat peranannya sebagai pengajar, fasilitatos,
tergambar jelas dalam diagram 2 motivator dan pembimbing yang baik
dibawah ini. bagi siswa dalam pembelajaran
kelincahan melalui permainan galah
Diagram 2 asin.
Tingkat Pelaksanaan
Pembelajaran Tiap Siklus 3. Pembahasan Aktivitas Siswa
Untuk aspek aktivitas siswa, dapat
100 92,5% dilihat adanya peningkatan dari siklus 1,
77,5% siklus II, siklus III sampai tercapainya
80
target yang diharapkan. Pada paparan
64,16%
60 52,5% aktivitas siswa, pada siklus I persentase
secara keseluruhan yang mendapatkan
40 Siklus
kriteria baik (B) mencapai 338,46% atau
20 sekitar 10 orang. Ini menjadi acuan bagi
0 peneliti agar peningkatan pada siklus II
Data Siklus Siklus Siklus dan pada siklus III. Berikut ini
AwalIIIIII peningkatan aktivitas siswa ditinjau dari
persentase keseluruhan dan dapat kita
Berdasarkan tabel dan diagram diatas, lihat pada tabel 3 dan digaram 3
setiap siklus yang dilaksanakan dibawah ini.
berdasarkan analisis dan refleksi Tabel 3
terhadap kegiatan sebelumnya dan Rekapitulasi Hasil Penelitian
target yang belum tercapai dapat Aktivitas Siswa Tiap Siklus
diperbaiki sampai mencapai target yang
ditentukan, target untuk pelaksanaan
pelaksanaan pembelajaran yaitu 90%.
Peresentase yang diperoleh dari siklus I
tahap pelaksanaan pembelajaran
mencapai 64,16%, artinya masih belum
mencapai target dan masih yang harus
diperbaiki pada tahap perencanaan ini.
Pada siklus II diperoleh persentase
sebesar 77,5%, berdasarkan hal
tersebut maka pada siklus II ini
mengalami peningkatan setelah
memperbaiki kekurangan pada siklus I,
namun demikian pada siklus II ini
masih belum mencapai target yang
N Kualifika Tafsiran
o si B C K

6
Heru Herdiana Nugraha, Tatang Muhtar, Dinar
10 12 4
1. Siklus I siswa siswa siswa
38,46 46,15 15,38
Persentase % % %
19 7 0
2. Siklus II siswa siswa siswa
73,07 26,92
Persentase % % 0%
24 2 0
3. Siklus III siswa siswa siswa
92,30
Persentase % 7,69% 0%

7
Heru Herdiana Nugraha, Tatang Muhtar, Dinar

pembelajaran lebih baik daripada


aktivitas sebelumnya.
Berdasarkan tabel 3 di atas, bahwa Pada siklus III, hasilnya telah mencapai
aktivitas siswa hasilnya menunjukan 92,30% dan itu berarti bahwa hasilnya
adanya peningkatan yang signifikan telah mencapai target yang diharapkan.
pada setiap siklusnya. Pada siklus III jika Selama proses pembelajaran kelincahan,
ketiga aspek aktivitas siswa pembelajaran berjalan dengan baik
diakumulasikan mulai dari baik, sukup, mulai dari kegiatan awal hingga
dan kurang, telah mencapai target yang kegiatan akhir, semua siswa
ditetapkan yaitu 90%. Untuk lebih menunjukan sikap-sikap yang
jelasnya dapat dilihat diagram sebagai sebelumnya ditonjolkan oleh para siswa.
berikut. Mereka mampu berkomunikasi sesama
teman kelompoknya dengan baik.
Setelah mencapai target yang
Diagram 3
diharapkan maka tidak perlu lagi
Tingkat Aktivitas Siswa Tiap
dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Siklus
4. Pembahasan Hasil Belajar Siswa
100 Berdasarkan pembahasan data proses di
90
80
atas, maka dapat dibahas data hasil
70 belajar siswa setelah melaksanakan
60 tindakan siklus I, siklus II, siklus III.
50 Pada tes hasil belajar kelicahan melalui
40 Baik permainan galah asin, adanya
30 Cukup Kurang
20 peningkatan dari setiap siklusnya dan
10 mencapai target yang diharapkan. Untuk
0 hasil peningkatan hasil belajar siswa
dapat dilihat dari tabel dan digaram
berikut ini.
DataSiklus I Siklus II Siklus III
Awal Tabel 4
Rekapitulasi Hasil Tes Belajar
Berdasarkan tabel 3 dan grafik 3 diatas Siswa Tiap Siklus
bahwa aktivitas siswa dari mulai siklus I,
siklus II, siklus III mengalami kenaikan Be
di setiap siklusnya. Pada siklus I, Ju
lu
persentase secara keseluruhan pada Tin ml T Pers Pers
N m
siklus ini mencapai 38,46% , tentunya dak ah u enta enta
o Tu
masih jauh dari apa yang diharapkan an sis nt se se
nt
dan belum mencapai target. Untuk wa as
as
aktivitas siswa dalam siklus ini masih Data
perlu diperbaiki pada tahap selanjutnya. 1 30,7 69,2
awa 26 8 18
Untuk siklus II persentase aktivitas . 6% 3%
l
siswa telah mencapai 73,07%,dengan
hasil tersebut bahwa aktivitas siswa Sikl 53,8 46,1
2 26 14 12
masih belum mencapai target dan perlu us I 4% 5%
adanya perbaikan. Pada siklus II ini
3 Sikl 26 20 76,9 6 23,0
aktivitas siswa selama proses

8
Heru Herdiana Nugraha, Tatang Muhtar, Dinar

. us II 2% 7% siswa yang tuntas mencapai 76,92% dan


untuk hasil tersebut maka belum
Sikl mencapai target yang diharapkan.
4 92,3 7,69
us 26 24 2 Dengan adanya kelemahan yang nampak
. 0% %
III pada siklus II ini, maka diperlukan
perbaikan di tahap berikutnya.
Pada pembelajaran siklus III, terjadi
Dapat dilihat pada tabel 4 di atas bahwa peningkatan dari siklus II sehingga pada
peningkatan terjadi dari setiap siklus III siswa yang tuntas dalam
siklusnya, mulai dari siklus I, siklus II, melakuan tes kelincahan menapai 24
siklus III. Untuk lebih jelasnya dapat siswa atau 92,30% dan yang belum
dilihat pada diagram 4.4 di bawah ini. tuntas hanya dua siswa atau 7,69%.
Dengan peningkatan yang signifikan
pada siklus III, dan sudah mencapai
target maka tidak perlu adanya
Diagram 4 perbaikan kembali sehingga penelitian
Tingkat Hasil Belajar Siswa Tiap tidak dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
Siklus
KESIMPULAN
100
Berdasarkan hasil penelitian
90 pembelajaran kelincahan dalam
80 kebugaran jasmani melalui permainan
70 tradisional galah asin yang dilakukan di
60 SDN Sukasirna I Kecamatan Sumedang
50
40
Selatan Kabupaten Sumedang dapat
Tuntas disimpulkan bahwa pembelajaran
30
Belum Tuntas
20 kelincahan dalam kebugaran jasmani
10 melalui permainan galah asin pada
0 prosesnya meliputi perencanaan, kinerja
guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar
siswa sebagai berikut :

1. Perencanaan Kinerja Guru


Berdsarkan digaram 4 di atas hasil tes Perencanaan kinerja guru yang
belajar kelincahan dalam kebugaran dilakukan dalam pembelajaran
jasmani melalui permainan galah asin kelincahan dalam kebugaran jasmani
selalu mengalami pada setiap siklusnya. melalui permainan tradisional galah asin
Hasil observasi pada data awal, siswa meliputi penyusunan rencana tindakan
yang tuntas dalam melakukan tes untuk memecahkan masalah
kelincahan mencapai 8 siswa atau peningkatan hasil belajar dalam upaya
30,76% dan yang belum tuntas meningkatkan kelincahan. Hasil
mencapai 18 orang atau 69,23%. Setelah persentase perencanaan pembelajaran
dilakukan perbaikan maka pada siklus I adalah sebagai berikut. Dari
mengalami peningkatan untuk siswa pelaksanaan tindakan siklus I mencapai
yang tuntas mencapai 14 orang atau 63,32%, siklus II mencapai 75,41% dan
53,84% dan yang tidak tuntas mencapai siklus III mencapai 94,58%. Peningkatan
46,15%. Setelah dilakukan perbaikan dari siklus ke tiap siklusnya mengalami
maka hasil observasi yang di dapat pada peningkatan. Maka dari itu, perencanaan
siklus II mengalami peningkatan, untuk kinerja guru dalam pembelajaran

9
Heru Herdiana Nugraha, Tatang Muhtar, Dinar

kelincahan dikatakan berhasil karena tradisional galah asin sangat membantu


sudah mencapai targer yang diharapkan.
siswa untuk meningkatakan hasil belajar
siswa, peningkatan kualitas
2. Pelaksanaan Kinerja Guru pembelajaran yang meliputi
Pelaksanaan pembelajaran yang
perencanaan dan pelaksanaan kinerja
dilakukan tetap mengacu pada guru menunjukan hasil nyata, dan
perencanaan yang telah disusun dan
mencapai target yang ditetapkan yaitu
disiapkan sebelumnya yang terdapat sebesar 90%. Peningkatan pembelajaran
pada Rencana Pelaksanaan
kelincahan dalam kebugaran jasmani
Pembelajaran. Pelaksanaan terbukti dari peningkatan hasil belajar
pembelajaran kelincahan melalui
siswa setiap siklusnya mengalami
permainan tradisional dengan kinerja peningkatan. Pada siklus I jumlah siswa
guru untuk mengarahkan dan
yang tuntas baru mencapai 53,84%,
membimbing siswanya untuk pada siklus II mengalami peningkatan
melakukan pembelajaran kelincahan.
menjadi 76,92% dan pada siklus III
Pada siklus I kinerja guru hanya siswa yang tuntas menjadi 24 siswa dari
mencapai 64,16%, pada siklus II
26 siswa dengan persentase sebesar
mencapai 77,5% dan pada siklus III
92,30%, sehingga pada siklus III ini telah
mencapai target yang diharapkan yaitu
mencapai target yang telah ditetapkan
92,5%. Hal tersebut sesuai dengan
sehingga tidak perlu lagi adanya
target yang ingin dicapai dalam
perbaikan untuk tahap selanjutnya.
melakukan penelitian ini.

3. Aktivitas Siswa
Untuk aktivitas siswa aspek yang dinilai
yaitu disiplin, tanggung jawab dan DAFTAR PUSTAKA
kerjasama. Aktivitas siswa pada siklus I
mencapai 38,46% dari jumlah
keseluruhan siswa setelah hasilnya Hanifah Nurdinah. (2014). Memahami
dirata-ratakan, pada siklus II meningkat Penelitian Tindakan Kelas : Teori
menjadi 73,07% dari jumlah dan Aplikasinya. Bandung : UPI
keseluruhan siswa dan pada siklus III PRESS.
meningkat menjadi 92,30% dari jumlah
keseluruhan siswa. Berdasarkan analisis Lutan Rusli. (2001). Pendidikan
selama pembelajaran dapat dilihat Kebugaran Jasmani. Jakarta:
hampir seluruh siswa menunjukan Direktorat Jenderal Olahraga,
peningkatan dalam aktivitas Depdiknas.
pembelajaran.
Safari Indra. (2012). Pembinaan
4. Hasil Belajar Siswa Kebugaran Jasmani di Sekolah.
Pembelajaran kelincahan dalam Bandung : CV. Bintang Warli Artika.
kebugaran jasmani melalui permainan

Anda mungkin juga menyukai